Pembicaraan:Planet katai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgx (bicara | kontrib)
k Suntingan 125.161.139.140 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Bennylin
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
:Sebetulnya bukan hanya masalah tradisi, sebagaimana yang diungkapkan bung geboy, tapi masalah penataan 'tata-bahasa', memang seringkali bahasa indonesia mempunyai keserupaan makna untuk menterjemahkan istilah asing, seperti dwarf = kerdil, katai, bajang, tetapi untuk menetapkan sebagai kosa-kata yang baku dalam kazanah sains (khususnya astronomi) di Indonesia, maka ditetapkan (secara de facto) kata katai digunakan sebagai penyulih kata dwarf.--nggieng
 
Baru saja diskusi dengan Pak Bambang tentang penggunaan kata katai atau kerdil untuk istilah 'dwarf'. Ternyata Pak Bambang memilih kata katai, karena menurut beliau kata 'kerdil' sering digunakan untuk menunjukkan kondisi kejiwaan --> jiwa yang kerdil. Lepas dari masalah kontekstual atau tidak, saya sendiri lebih memilih untuk menghormati istilah yang telah dipilih oleh senior saya tersebut. Barangkali Mas Nggieng, kita bisa juga memintai pendapat Pak Radiman, Pak Suryadi dan Pak Djorga, 3 astronom Indonesia yang ikut serta dalam voting di Praha, tentang istilah ini. Informasi buat pengguna yang lain, bahwa ke-3 astronom Indonesia tersebut memilih status Pluto dikeluarkan dari daftar planet. [[Pengguna:Gabriel Iwan Prasetyono|geboy]] 12:45, 2 September 2006 (UTC)
 
:Kalau gitu, pindahkan saja om [[Pengguna:Gabriel Iwan Prasetyono|geboy]]. Toh cuma ganti judul. Bikin judul baru, pindahkan isinya, pasang redirect di 'planet kerdil' (dan 'planet bajang', siapa tahu ada yg pakai istilah ini). Saya 100% percaya sama orang yg memang biasa 'main' di bidangnya (walaupun bisa tidak setuju). Istilah ilmiah memang suka aneh2 (lihat saja 'sockpuppet', cari terjemahan yang pas saja sampai voting!) dan bisa ngga nyambung dengan pengertian sehari-hari. [[Pengguna:Kembangraps|Kembangraps]] 12:55, 2 September 2006 (UTC)
 
Wahahaha, sebenarnya yang gak nyambung itu istilah "sockpuppet"-nya sendiri lho bung Kembangraps. Apa lho hubungannya dengan boneka kaus kaki? justru "pengguna siluman" itu sudah mencerminkan arti sebenarnya. IMHO. [[User:Borgx|<font face="Copperplate Gothic Bold" color="#1F85FF">borgx</font>]]<sup>([[User_talk:Borgx|<font color="#003366">kirim pesan</font>]])</sup> 02:03, 3 November 2006 (UTC)
 
Kok Bisa si? pake istilah katai, bukan kerdil? Kan, jadi mirip bahasa jepang?
[[Pengguna:Muhammad Azmi]] 09:29, 12 Oktober 2007 (UTC)
 
Hooi pesan saya dijawab dong! [[Pengguna:Muhammad Azmi|Azmi]] <sub>[[Pembicaraan Pengguna:Muhammad Azmi|Ga dibales-bales, Puas3X]]</sub> 12:39, 25 Oktober 2007 (UTC)
 
:<sigh>. Ini sudah pernah dibahas panjang lebar sebelumnya. Lihat dong ke atas. [[User:Borgx|<font face="Copperplate Gothic Bold" color="#1F85FF">borgx</font>]]<sup>([[User_talk:Borgx|<font color="#003366">kirim pesan</font>]])</sup> 10:12, 27 Oktober 2007 (UTC)
 
:Kalau katé itu bukan bahasa Indonesia ya? baru kali ini denger katai. Setelah dibandingkan dengan 'ayam katai', baru tahu ternyata membicarakan 'katé' (ayam katé). Mungkin perlu diberi peralihan [[Planet kate]]. [[Pengguna:Bennylin|bennylin]] [[Pembicaraan_Pengguna:Bennylin|(-_-)V]] 08:39, 5 Desember 2007 (UTC)
Kembali ke halaman "Planet katai".