Alexander Andries Maramis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anakbinsus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
 
(112 revisi perantara oleh 59 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Nama Minahasa|'[[Maramis]]'}}
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kehormatan/kenegaraan (non-akademis) -->
| name = {{PAGENAME}}A. A. Maramis
| image = AaAlexander andries maramis.jpg
| imagesize =
| caption =
| office = Menteri Keuangan Republik= Indonesia|Menteri Keuangan Indonesia
| order = Ke-2
| term_start = [[1426 November]]September [[1945]]
| term_end = [[1214 Maret]]November [[1946]]1945
| president = [[Soekarno]]
| predecessor = [[Samsi Sastrawidagda]]
| successor = [[SunarjoSoenarjo Kolopaking]]
| term_start2 = [[3 Juli]] [[1947]]
| term_end2 = [[429 Agustus]]Januari [[1949]]1948
| president2 = [[Soekarno]]
|predecessor2 primeminister2 = [[SyafruddinAmir PrawiranegaraSjarifuddin]]
|successor2 predecessor2 = [[LukmanSjafruddin HakimPrawiranegara]]
|birth_date term_start3 = [[1897]]29 Januari 1948
| term_end3 = 19 Desember 1948
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Manado]], [[Sulawesi Utara]], [[Hindia Belanda]]
|death_date president3 = [[1977Soekarno]]
|death_place primeminister3 = {{negara|Indonesia}} [[IndonesiaMohammad Hatta]]
|party successor3 = [[Lukman Hakim]]
|spouse term_start4 = 13 July 1949
|children term_end4 = 4 August 1949
|residence president4 = [[Soekarno]]
|alma_mater primeminister4 = [[UniversitasMohammad Leiden]], [[BelandaHatta]]
|occupation predecessor4 = [[Lukman Hakim]]
|religion successor4 = [[KristenLukman Hakim]]
| office5 = Menteri Luar Negeri Indonesia
| term_start5 = 19 Desember 1948
| term_end5 = 13 Juli 1949
| president5 = [[Soekarno]]
| predecessor5 = [[Agus Salim]]
| successor5 = [[Agus Salim]]
| office6 = Duta Besar Indonesia untuk Filipina
| order6 = 1
| term_start6 = 1 Februari 1950
| term_end6 = 10 April 1953
| president6 = [[Soekarno]]
| office7 = Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat
| order7 = 1
| term_start7 = 1 Mei 1953
| term_end7 = 1 Maret 1956
| president7 = [[Soekarno]]
| successor7 = [[Zairin Zain]]
| office8 = [[Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia|Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet]]
| term_start8 = 1 Oktober 1956
| term_end8 = November 1959
| president8 = [[Soekarno]]
| predecessor8 = [[L.N. Palar]]
| successor8 = [[Adam Malik]]
| office9 = Duta Besar Indonesia untuk Finlandia
| term_start9 = 10 Juni 1958
| term_end9 = 1960
| president9 = [[Soekarno]]
| birth_date = {{birth date|1897|6|20}}
| birth_place = [[Manado]], [[Sulawesi Utara]]
| death_date = {{death date and age|1977|7|31|1897|6|20}}
| death_place = [[Jakarta]]
| party = {{Parpolicon|PNI}}
| spouse = Elizabeth Marie Diena Veldhoedt
| children =
| residence =
| alma_mater = [[Universitas Leiden]], [[Belanda]]
| occupation = Pejuang Kemerdekaan, <br/> Ekonom, <br/> Diplomat
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
| nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
}}
'''[[Mr.]] Alexander Andries Maramis''' ([[1897]] - [[1977]]) adalah anggota [[KNIP]], anggota [[BPUPKI]] dan [[Daftar Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]] pertama [[Republik Indonesia]] dan merupakan orang yang menandatangani [[Oeang Republik Indonesia]] pada tahun [[1945]]. Adik kandung [[Maria Walanda Maramis]] ini menyelesaikan pendidikannya dalam bidang hukum pada tahun [[1924]] di [[Belanda]].
 
[[Doktor honoris causa|Dr. (H.C.)]] [[Mr.]] '''Alexander Andries Maramis''' atau lebih dikenal dengan '''A.A. Maramis''' ({{lahirmati|[[Manado]], [[Sulawesi Utara]]|20|6|1897|[[Jakarta]]|31|7|1977}}) adalah pejuang kemerdekaan [[Indonesia]] dan [[Pahlawan Nasional Indonesia|pahlawan nasional]]. Dia pernah menjadi anggota [[BPUPKI]] dan [[KNIP]]. Ia juga pernah menjadi [[Daftar Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan Indonesia]] dan merupakan orang yang menandatangani [[Oeang Republik Indonesia]] pertama. Keponakan [[Maria Walanda Maramis]] ini menyelesaikan pendidikannya di bidang hukum pada tahun 1924 di [[Belanda]].
Pada waktu [[Agresi Militer Belanda II]], AA Maramis berada di [[New Delhi]], [[India]] dan ditugasi untuk memimpin Pemerintah RI dalam pengasingan. Ia kemudian menjadi [[Menteri Luar Negeri]] dalam [[Kabinet Darurat]] yang diketuai oleh [[Sjafruddin Prawiranegara]].
 
== PendidikanRiwayat Hidup ==
Semasa remaja beliau bersekolah di [[ELS]] (European Elementary School), pada tahun [[1911]]. Pada tahun [[1918]], beliau melanjutkan sekolah ke [[HBS]] dan kuliah di [[Fakultas Hukum]], [[Universitas Leiden]], [[Belanda]], lulus dengan gelar "[[Meester in de Rechten]]" (Mr) pada tahun [[1924]].
 
=== RiwayatKehidupan jabatanawal ===
Alexander Andries Maramis lahir di [[Kota Manado|Manado]], [[Sulawesi Utara]] pada tanggal 20 Juni 1897. Ayahnya bernama Andries Alexander Maramis (nama pertama dan tengah dibalik) dan ibunya bernama Charlotte Ticoalu.<ref>[[#Sulistiyo2012|Sulistiyo (2012)]].</ref> Tantenya adalah [[Pahlawan Nasional Indonesia]] [[Maria Walanda Maramis]].<ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 5.</ref> Alex Maramis belajar di sekolah dasar bahasa [[Belanda]] (''[[Europeesche Lagere School]]'', ELS) di Manado.<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 10.</ref> Dia kemudian masuk sekolah menengah Belanda (''Hogere burgerschool'', HBS) di [[Batavia]] (sekarang Jakarta) di mana dia bertemu dan berteman dengan [[Arnold Mononutu]] yang juga dari [[Minahasa]] dan [[Achmad Soebardjo]].<ref>[[#Idris1982|Idris (1982)]], p. 160.</ref><ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 15.</ref>
Di awal jabatan politiknya, Mr. A.A. Maramis menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ([[BPUPKI]]) tahun [[1945]], bersama rekan seperjuangan lainnya antara lain [[Ir. Soekarno]] dan [[Mr. Ahmad Subardjo]].
 
Pada tahun 1919, Maramis berangkat ke Belanda dan belajar hukum di [[Universitas Leiden]].<ref>[[#Massier2008|Massier (2008)]], p. 139.</ref> Selama di [[Leiden]], Maramis terlibat dalam organisasi mahasiswa [[Perhimpunan Indonesia]] (''Indische Vereeniging''). Pada tahun 1924, ia terpilih sebagai sekretaris perhimpunan tersebut.<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 47.</ref> Maramis lulus dengan gelar "[[Meester in de Rechten]]" (Mr.) pada tahun 1924.<ref>[[#Otterspeer1989|Otterspeer (1989)]], p. 261.</ref> Ia kemudian kembali ke Indonesia dan memulai kariernya sebagai pengacara di [[Pengadilan Negeri]] di [[Kota Semarang|Semarang]] pada tahun 1925.<ref>[[#Lev2000|Lev (2000)]], p. 260.</ref><ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 42.</ref> Setahun kemudian ia pindah ke Pengadilan Negeri di [[Kota Palembang|Palembang]].<ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 43.</ref>
Mr. A.A. Maramis adalah salah satu orang yang merumuskan dan menandatangani [[Piagam Jakarta]] tanggal [[22 Juni]] [[1945]]. Dia mengusulkan perubahan butir pertama Pancasila kepada [[Drs. Mohammad Hatta]] setelah berkonsultasi dengan [[Teuku Muhammad Hassan]], [[Kasman Singodimedjo]] dan [[Ki Bagus Hadikusumo]]. A.A. Maramis juga adalah salah satu orang yang menandatangani Piagam tersebut bersama dengan [[Ir. Soekarno]], [[Mohammad Hatta]], [[Abikoesno Tjokrosoejoso]], [[Abdul Kahar Muzakir]], [[Agus Salim|H.A. Salim]], [[Achmad Subardjo]], [[Wahid Hasjim]], dan [[Muhammad Yamin]].
 
=== Persiapan kemerdekaan Indonesia ===
Pada saat [[Belanda]] melancarkan [[Agresi Militer Belanda II]], Mr. A.A. Maramis ditunjuk menjadi [[Menteri Luar Negeri]] [[Pemerintah Darurat RI]] (PDRI) yang berkedudukan di [[New Delhi]], [[India]]. Semasa hidupnya Beliau pernah juga menjabat sebagai [[Duta Besar]] RI untuk [[Filipina]], [[Jerman Barat]] dan [[Rusia]].
[[Berkas:KITLV - 25245 - Vooraanstaande Indonesiers te Batavia.jpg|jmpl|kiri|200px|Maramis (tengah) di belakang Soekarno]]
 
Maramis diangkat sebagai anggota [[Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan]] (BPUPK) yang dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945. Di badan ini, Maramis termasuk dalam [[Panitia Sembilan]]. Panitia ini ditugaskan untuk merumuskan dasar negara dengan berusaha menghimpun nilai-nilai utama dari prinsip ideologis [[Pancasila]] yang digariskan oleh [[Soekarno]] dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945.<ref>[[#Elson2009|Elson (2009)]], p. 112.</ref> Rumusan ini dikenal dengan nama [[Piagam Jakarta]]. Pada tanggal 11 Juli 1945 dalam salah satu rapat pleno BPUPKI, Maramis ditunjuk sebagai anggota Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang ditugaskan untuk membuat perubahan-perubahan tertentu sebelum disetujui oleh semua anggota BPUPKI.<ref>[[#Massier2008|Massier (2008)]], p. 180.</ref> Pada tahun [[1976]] bersama Hatta, [[Abdoel Gaffar Pringgodigdo|A.G. Pringgodigdo]], [[Sunario Sastrowardoyo]], dan Soebardjo, Maramis termasuk dalam "Panitia Lima" yang ditugaskan Presiden [[Suharto]] untuk mendokumentasikan perumusan [[Pancasila]].<ref>[[#Elson2009|Elson (2009)]], p. 123.</ref>
Pada tahun [[1974]] Bersama [[Dr. Mohammad Hatta]], [[Mr. Sunario Sastrowardoyo]], [[Mr. Achmad Soebardjo]] dan [[Mr. A.G. Pringgodigdo]], Mr. AA Maramis termasuk dalam "[[Panitia Lima]]" yang ditugaskan Pemerintah untuk mendokumentasikan perumusan [[Pancasila]].
 
=== PranalaMenteri luarKeuangan ===
[[Berkas:Hatta 1 Cabinet KR 2 Feb 1948 p1.jpg|jmpl|kiri|200px|Foto Kabinet Hatta I]]
* [http://www.indopolitik.com/tokoh/alexander-andries-maramis.php Biografi Mr. AA Maramis di Indopolitik.com]
 
[[Berkas:AA Maramis with Sam Ratulangi.jpg|jmpl|ka|200px|Maramis bersama [[Sam Ratulangi|Ratulangi]]]]
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://menluri.info/?menlu-ri/alexander-andries-maramis.html Profil Resmi dari Deplu]
* {{id}} [http://www.deplujunior.org/menteri_luar_negeri.html?page=864807354 Menteri Luar Negeri Mr. Alexander Andries Maramis]
 
Maramis diangkat sebagai [[Daftar Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan]] dalam [[Kabinet Presidensial|kabinet Indonesia pertama]] pada tanggal 26 September 1945. Ia menggantikan [[Samsi Sastrawidagda]] yang pada awalnya diberi jabatan tersebut pada waktu kabinet dibentuk pada tanggal 2 September 1945. Sastrawidagda mengundurkan diri setelah hanya menjabat selama dua minggu karena sakit.<ref>[[#Anwar2009|Anwar (2009)]], p. 115.</ref> Sastrawidagda adalah orang pertama yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan Indonesia, tetapi karena waktunya yang sangat singkat, Maramis dapat dianggap, secara ''de facto'', sebagai Menteri Keuangan Indonesia pertama.
 
Sebagai Menteri Keuangan, Maramis berperan penting dalam pengembangan dan pencetakan [[Uang kertas rupiah|uang kertas]] Indonesia pertama atau [[Oeang Republik Indonesia]] (ORI). Dibutuhkan waktu satu tahun sebelum uang kertas ini bisa dikeluarkan secara resmi pada tanggal 30 Oktober 1946.<ref name="GNFI2020">[[#GNFI2020"|GNFI (2020)]]</ref> Nota-nota ini menggantikan uang kertas Jepang yang diedarkan oleh pemerintah Hindia Belanda ([[NICA]]).<ref>[[#Anwar2009|Anwar (2009)]], p. 116.</ref><ref>[[#Lindblad2008|Lindblad (2008)]], p. 62.</ref> Uang dikeluarkan untuk denominasi 1, 5, dan 10 sen, dengan ditambah ½, 1, 5, 10, dan 100 rupiah. Tanda tangan Maramis sebagai Menteri Keuangan terdapat dalam cetakan uang-uang kertas ini.
 
Maramis menjabat sebagai Menteri Keuangan beberapa kali lagi, secara berurutan dalam [[Kabinet Amir Sjarifuddin I]] pada tanggal 3 Juli 1947,<ref>[[#Anderson1972|Anderson (1972)]], p. 398.</ref> [[Kabinet Amir Sjarifuddin II]] pada tanggal 12 November 1947,<ref>[[#Finch1965|Finch and Lev (1965)]], p. 12.</ref> dan [[Kabinet Hatta I]] pada tanggal 29 Januari 1948.<ref>[[#Aritorang2008|Aritorang and Steenbrink (2008)]], p. 192.</ref> Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda memulai [[Agresi Militer Belanda II]] pada saat pemerintahan Hatta. Soekarno, Hatta, dan pejabat pemerintahan lainnya yang berada di [[Yogyakarta]] ditangkap dan diasingkan ke [[Pulau Bangka]]. Maramis pada saat itu sedang berada di [[New Delhi]], [[India]]. Dia menerima kawat dari Hatta sebelum Hatta ditangkap dengan instruksi untuk membentuk pemerintahan darurat di pengasingan di India seandainya [[Sjafruddin Prawiranegara]] tidak dapat membentuk pemerintahan darurat di [[Sumatra]].<ref>[[#Pour2010|Pour (2010)]], p. 70.</ref> Prawiranegara mampu membentuk [[Pemerintah Darurat Republik Indonesia]] dan [[Kabinet Darurat]] di mana Maramis diangkat sebagai [[Menteri Luar Negeri]]. Setelah Soekarno dan Hatta dibebaskan, Prawiranegara mengembalikan pemerintahan kepada Hatta pada tanggal 13 Juli 1949 dan Maramis kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan.
 
=== Duta Besar ===
Di antara tahun 1950 dan 1960, Maramis pernah mewakili Indonesia sebagai Duta Besar untuk empat negara: [[Filipina]], [[Finlandia]], [[Jerman Barat]], dan [[Uni Soviet]]. Sebelumnya pada tanggal 1 Agustus 1949, ia diangkat sebagai Duta Istimewa yang bertanggung jawab untuk mengawasi perwakilan-perwakilan Indonesia di luar negeri.<ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 80.</ref> Pada saat itu, perwakilan Indonesia terdapat di [[Bangkok]], [[Canberra]], [[Kabul]], [[Kairo]], [[Karachi]], [[London]], [[Manila]], [[New Delhi]], [[Penang]], [[Rangoon]], [[Singapura]], [[Washington, D.C.]], dan di kantor [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)]] di [[Lake Success, New York|Lake Success]] di [[Amerika Serikat]]. Karena Maramis dalam tugas pengawasannya terus berada di luar negeri, ia diikutsertakan dalam delegasi Republik Indonesia untuk [[Konferensi Meja Bundar]] sebagai penasehat.<ref name="Parengkuan 1982 p. 83">[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 83.</ref>
 
Pada tanggal 25 Januari 1950, Maramis diangkat sebagai [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Filipina|Duta Besar Indonesia untuk Filipina]] terhitung mulai tanggal 1 Februari 1950.<ref name="Parengkuan 1982 p. 83"/><ref>[[#Anwar2009|Anwar (2009)]], p. 120.</ref> Maramis menjabat sebagai duta besar Indonesia di Manila selama tiga tahun. Pada tanggal 10 April 1953, Maramis diangkat sebagai [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Jerman|Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat]] terhitung mulai tanggal 1 Mei 1953.<ref name="Parengkuan 1982 p. 86">[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 86.</ref><ref>[[#Careers1953|Careers Institute (1953)]], p. 61.</ref> Pada awal tahun 1956, Maramis kembali ke Jakarta dan menjabat sebagai Kepala Direktorat Asia/Pasifik di [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|Kementerian Luar Negeri]]. Jabatan ini hanya diembannya selama beberapa bulan, karena ia diberi tugas baru sebagai [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia|Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet]] terhitung tanggal 1 Oktober 1956.<ref name="Parengkuan 1982 p. 86"/><ref>[[#Khrushchev2007|Khrushchev (2007)]], p. 807.</ref> Dua tahun kemudian, Maramis mendapat tugas perangkapan sebagai Duta Besar Indonesia untuk Finlandia dengan kedudukan tetap di [[Moskwa]].<ref name="Parengkuan 1982 p. 86"/> Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai duta besar untuk Uni Soviet dan Finlandia, Maramis dan keluarganya menetap di [[Swiss]].<ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 89.</ref> Dia menetap di [[Lugano]] sebelum kembali ke Indonesia pada 1976.<ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 92.</ref>
 
== Wafat ==
[[Berkas:A.A. Maramis - TMP Kalibata 1.jpg|jmpl|Batu nisan makam A.A. Maramis di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta]]
Setelah hampir 20 tahun tinggal di luar Indonesia, Maramis menyatakan keinginannya untuk kembali ke Indonesia. Pemerintah Indonesia mengatur agar ia bisa kembali dan pada tanggal 27 Juni 1976 ia tiba di Jakarta.<ref name="TEMPO 1977">[[#TEMPO1977|TEMPO (1977)]].</ref> Di antara para penyambut di bandara adalah teman-teman lamanya Soebardjo dan Mononutu, dan juga [[Siti Rahmawati Hatta|Rahmi Hatta]] (istri Mohammad Hatta).<ref name="TEMPO 1976">[[#TEMPO1976|TEMPO (1976)]].</ref> Pada bulan Mei 1977, ia dirawat di rumah sakit setelah mengalami pendarahan. Maramis meninggal dunia pada tanggal 31 Juli 1977 di [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto|Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto]], hanya 13 bulan setelah ia kembali ke Indonesia.<ref>[[#JPRS1977|Joint Publications Research Service (1977)]], p. ii.</ref> Jenazahnya disemayamkan di Ruang Pancasila [[Departemen Luar Negeri]] dan dilanjutkan dengan upacara militer dan kemudian pemakaman di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]].<ref name="TEMPO 1977"/>
 
== Penghargaan ==
 
[[Berkas:Indonesia 1945 100r Obv.jpg|jmpl|ka|200px|Uang Rp. 100 dengan tanda tangan Maramis]]
[[Berkas:Gedung Departemen Keuangan RI.jpg|jmpl|ka|200px|Kantor Kementerian Keuangan yang dinamakan Gedung "A.A. Maramis"]]
 
Pada saat menjabat sebegai Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Maramis menerima gelar Doktor ''Honoris Causa'' dari [[Universitas Far Eastern]] di Manila pada tahun 1950.<ref>[[#Perpusnas1950|Perpusnas (1950)]].</ref> Pada tanggal 15 Februari 1961, Maramis dianugerahi penghargaan [[Bintang Mahaputra Utama]] dan pada tanggal 5 Oktober 1963 ia dianugerahi penghargaan [[Bintang Gerilya]].<ref name="TEMPO 1976"/> Maramis secara anumerta dianugerahi [[Bintang Republik Indonesia Utama]] pada tanggal 12 Agustus 1992.<ref>[[#GATRA2012|GATRA (2012)]].</ref> Pada tanggal 30 Oktober 2007, Maramis diakui oleh [[Museum Rekor Dunia Indonesia]] sebagai Menteri Keuangan yang tanda tangannya tertera pada uang kertas yang paling banyak. Di antara tahun 1945 dan 1947, tanda tangannya tertera pada 15 uang kertas yang berbeda.<ref>[[#Raharjo2007|Raharjo (2007)]].</ref>
 
Pada tanggal 8 November 2019, Alexander Andries Maramis dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] dalam sebuah upacara di [[Istana Negara]].<ref>[[#CNN2019|CNN Indonesia (2019)]].</ref> Yang menerima penghargaan mewakili keluarga ahli waris adalah Joan Maramis, cucu dari A. A. Maramis.<ref>[[#SetNeg2019|Kementerian Sekretariat Negara (2019)]].</ref>
 
== Keluarga ==
 
Maramis menikah dengan Elizabeth Marie Diena Veldhoedt. Ayah Elizabeth adalah orang Belanda sedangkan ibunya berasal dari [[Bali]]. Perkawinan Maramis dan Veldhoedt tidak menghasilkan anak, tetapi Veldhoedt memiliki seorang putra dari pernikahan sebelumnya. Anak itu diterima dengan baik oleh Maramis bahkan ia diberi nama Lexy Maramis.<ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 44.</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist|26em}}
 
'''Sumber referensi'''
 
{{refbegin|32em}}
* {{cite book|last=Anderson|first=Benedict|date=1972|title=Java in a Time of Revolution: Occupation and Resistance 1944–1946|url=https://archive.org/details/javaintimeofrevo0000ande|trans-title=Jawa pada saat Revolusi: Pendudukan dan Perlawanan 1944–1946|language=Inggris|location=Ithaca, N.Y.|publisher=Cornell University Press|isbn=978-080-140-687-4|ref=Anderson1972|url-status=live}}
* {{cite book|last=Anwar|first=Rosihan|date=2009|title=Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia, Jilid 3|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-429-4|ref=Rosihan2009|url-status=live}}
* {{cite book|last1=Aritorang|first1=Jan|last2=Steenbrink|first2=Karel|date=2008|title=A History of Christianity in Indonesia|trans-title=Sejarah Kekristenan di Indonesia|location=Leiden|language=Inggris|publisher=Brill|isbn=978-900-417-026-1|ref=Aritorang2008|url-status=live}}
* {{cite book|last=Careers Institute|first=|date=1953|title=Current Affairs, Issue 8|trans-title=Urusan Terkini, No. 8|location=New Delhi|language=Inggris|publisher=Careers Institute|ref=Careers1953|url-status=live}}
* {{Cite news|date=2019-11-09|title=Haru dan Bangga Keluarga atas Gelar Pahlawan Nasional|url=https://cnnindonesia.com/nasional/20191108201206-20-446795/haru-dan-bangga-keluarga-atas-gelar-pahlawan-nasional|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2019-11-09|ref=CNN2019|last=Tim}}
* {{cite journal
| last = Elson
| first = R. E.
| date = October 2009
| title = Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945
| url = https://archive.org/details/sim_indonesia_2009-10_88/page/105
| trans-title = Melihat Kembali Kontroversi Piagam Jakarta 1945
| language = Inggris
| journal = Indonesia
| volume =
| issue = 88
| pages = 105-130
| ref = Elson 2009
}}
 
* {{cite book|last1=Finch|first1=Susan|last2=Lev|first2=Daniel|date=1965|title=Republic of Indonesia Cabinets: 1945–1965|trans-title=Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: 1945–1965|language=Inggris|location=Ithaca, N.Y.|publisher=Cornell University|ref=Finch1965|url-status=live}}
* {{cite thesis|type=Ph.D.|last=Idris|first=Safwan|date=1982|title=Tokoh-tokoh Nasional: Overseas Education and the Evolution of the Indonesian Educated Elite|trans-title=Tokoh-tokoh Nasional: Pendidikan Di Luar Pulau dan Evolusi Kaum Terpelajar Indonesia|location=Madison, WI|publisher=University of Wisconsin-Madison|ref=Idris1982}}
* {{cite book|last=|first=|date=1977|title=Alexander Andries Maramis|language=Inggris|location=Arlington, VA.|publisher=Joint Publications Research Service|ref=JPRS1977|url-status=live}}
* {{cite web|date=2019-11-08|title=Presiden Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 6 Tokoh|url=https://setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_anugerahkan_gelar_pahlawan_nasional_kepada_6_tokoh_2|work=Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2019-11-09|ref=SetNeg2019}}
* {{cite book|last=Khrushchev|first=Nikita|date=2007|title=Memoirs of Nikita Khrushchev, Volume 3|trans-title=Memoar Nikita Khrushchev, Volume 3|editor-last=Khrushchev|editor-first=Sergei|translator-last=Shriver|translator-first=George|location=University Park|publisher=The Pennsylvania State University Press|language=Inggris|isbn=978-027-103-317-4|ref=Krushchev2007|url-status=live}}
* {{cite book|editor-last=Lev|editor-first=Daniel|date=2000|title=Legal Evolution and Political Authority in Indonesia|trans-title=Evolusi Hukum dan Otoritas Politik di Indonesia|location=The Hague|language=Inggris|publisher=Kluwer Law International|isbn=9-0411-1421-1|ref=Lev2000|url-status=live}}
* {{cite book|last=Lindblad|first=J. Thomas|date=2008|title=Bridges to New Business: The Economic Decolonization of Indonesia|url=https://archive.org/details/bridgestonewbusi0000lind|trans-title=Jembatan ke Usaha yang Baru: Ekonomu Dekolonisasi di Indonesia|language=Inggris|location=Leiden|publisher=KITLV Press|isbn=978-906-718-290-4|ref=Lindblad2008|url-status=live}}
* {{cite book|last=Massier|first=AB|date=2008|title=The Voice of the Law in Transition: Indonesian Jurists and Their Languages|trans-title=Suara Hukum dalam Transisi: Jaksa-Jaksa Indonesia dan Bahasa Mereka|translator-last=Wouters|translator-first=Michaela|language=Inggris|location=Leiden|publisher=KITLV Press|isbn=978-906-718-271-3|ref=Massier2008|url-status=live}}
* {{cite book|last=Nalenan|first=R.|date=1981|title=Arnold Mononutu: Potret Seorang Patriot|location=Jakarta|publisher=Gunung Agung|ref=Nalenan1981|url-status=live}}
* {{cite book|editor-last=Otterspeer|editor-first=Willem|last=|first=|date=1989|title=Leiden Oriental Connections 1850–1940|trans-title=Hubungan Oriental Leiden 1850–1940|ref=Otterspeer1989|url-status=live|location=Leiden|language=Inggris|publisher=Brill|isbn=9-0040-9022-3}}
* {{cite book|last=Parengkuan|first=Fendy E. W.|date=1982|title=A.A. Maramis, SH.|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|ref=Parengkuan1982|url-status=live}}
* {{cite web|date=1950|title=Mr. A.A. Maramis menerima anugerah gelar Doktor H.C. untuk Hukum dari Far Eastern University Manila tahun 1950|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=384999|location=Manila|publisher=Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|ref=Perpusnas1950}}
* {{cite book|last=Pour|first=Julius|date=2010|title=Doorstoot naar Djokja: Pertikaian Pemimpin Sipil-Militer|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-454-6|ref=Pour2010|url-status=live}}
* {{cite magazine
| last = Raharjo
| first = Yudho
| date = 30 Oktober 2007
| title = Mr. A.A. Maramis Raih Penghargaan MURI
| url = https://bisnis.tempo.co/read/news/2007/10/30/056110394/mr-a-a-maramis-raih-penghargaan-muri
| magazine = TEMPO
| access-date = 16 Agustus 2017
| ref = Raharjo2007
}}
 
* {{cite magazine
| last = Sulistiyo
| first = Bambang
| date = 22 Agustus 2012
| title = Advokat dari Tonsea Perumus Piagam Jakarta
| url = http://arsip.gatra.com/2012-08-25/majalah/artikel.php?id=152424
| magazine = GATRA
| access-date = 15 August 2017
| ref = Sulistiyo2012
}}
 
* {{cite magazine
| last =
| first =
| date = 17 Juli 1976
| title = Pulang ke Indonesia
| url = https://majalah.tempo.co/konten/1976/07/17/PT/69791/Pulang-ke-indonesia/20/06
| magazine = TEMPO
| access-date = 15 August 2017
| ref = TEMPO1976
}}
 
* {{cite magazine
| last =
| first =
| date = 20 August 1977
| title = AA Maramis Tutup Usia
| url = https://majalah.tempo.co/konten/1977/08/20/PT/75307/Aa-maramis-tutup-usia/25/08
| magazine = TEMPO
| access-date = 15 August 2017
| ref = TEMPO1977
}}
* {{Cite news|date=2020-10-25|title=Alexander Andries Maramis, Penanda Tangan Mata Uang RI Pertama|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/10/25/alexander-andries-maramis-penanda-tangan-mata-uang-ri-pertama|work=Good News From Indonesia (GNFI)|access-date=2023-11-07|ref=GNFI2020|last=Indrajaya|first=Dimas Wahyu}}
{{refend}}
{{clr}}
 
== Lihat juga ==
{{kotak mulai}}
* [[Gedung AA Maramis]]
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]]|pendahulu=[[Samsi]]|pengganti=[[Sunarjo Kolopaking]]|tahun=1945}}
{{S-start}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]]|pendahulu=[[Syafruddin Prawiranegara]]|pengganti=[[Lukman Hakim]]|tahun=1947 - 1949}}
{{s-gov}}
{{Kotak_suksesi | jabatan = [[Menteri Luar Negeri]] Indonesia | tahun = [[1949]] | pendahulu = [[Agus Salim]] | pengganti =[[Agus Salim]]}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]]|pendahulu=[[Samsi Sastrawidagda]]|pengganti=[[Sunarjo Kolopaking]]|tahun=1945}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]]|pendahulu=[[Syafruddin Prawiranegara]]|pengganti=[[Lukman Hakim (birokrat)|Lukman Hakim]]|tahun=1947–1949}}
{{Kotak_suksesi|jabatan = [[Daftar Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri Indonesia]] |tahun = 1949 |pendahulu = [[Agus Salim]] |pengganti =[[Agus Salim]]}}
{{s-dip}}
{{Kotak_suksesi|jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Jerman|Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat]] |tahun = 1953–1956 |pendahulu = ''Tidak ada'' |pengganti =[[Zairin Zain]]}}
{{Kotak_suksesi|jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia|Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet]] |tahun = 1956–1959 |pendahulu = [[L.N. Palar]] |pengganti =[[Adam Malik]]}}
{{kotak selesai}}
{{Menteri Keuangan Indonesia}}{{Menteri Luar Negeri Indonesia}}{{Pancasila Indonesia}}
 
{{indo-bio-stubBPUPKI}}
{{Pahlawan Nasional Indonesia}}
{{lifetime|1897|1977|}}
 
[[Kategori{{DEFAULTSORT:Kelahiran 1897|Maramis, Alexander Andries]]}}
[[Kategori:KematianPejuang 1977|Maramis,kemerdekaan Alexander AndriesIndonesia]]
[[Kategori:MenteriPahlawan Kabinetnasional Presidensial|Maramis, Alexander AndriesIndonesia]]
[[Kategori:MenteriPejuang KabinetPemerintahan AmirDarurat SjarifuddinRepublik I|Maramis, Alexander AndriesIndonesia]]
[[Kategori:Anggota BPUPKI]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Amir Sjarifuddin II|Maramis, Alexander Andries]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Hatta I|Maramis, Alexander AndriesBPUPKI]]
[[Kategori:MenteriTokoh Kabinet Darurat|Maramis, Alexander AndriesMinahasa]]
[[Kategori:BPUPKI|Marga Maramis, Alexander Andries]]
[[Kategori:DutaTokoh BesarSulawesi IndonesiaUtara]]
[[Kategori:Tokoh dari Manado]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Filipina]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Jerman]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Rusia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Darurat]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Hatta I]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Amir Sjarifuddin I]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Amir Sjarifuddin II]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Presidensial]]
[[Kategori:Menteri Keuangan Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Luar Negeri Indonesia]]
[[Kategori:TokohPenerima KristenBintang Republik Indonesia Utama]]
[[Kategori:TokohPenerima dariBintang etnisMahaputera MinahasaUtama]]
[[Kategori:MargaPenerima MaramisBintang Gerilya]]
[[Kategori:pahlawan nasional Indonesia yang beragama Kristen]]
 
[[ms:Alexander Andries Maramis]]