Lambertus Nicodemus Palar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anakbinsus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Menit menit (bicara | kontrib) |
||
(74 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Minahasa|[[Marga Minahasa#P|Palar]]}}
{{Infobox Officeholder
'''Lambertus Nicodemus Palar''' ({{lahirmati|[[Rurukan, Tomohon Timur, Tomohon|Rurukan]], [[Kota Tomohon|Tomohon]], [[Sulawesi Utara]]|5|6|1900|[[Jakarta]]|12|2|1981}}) menjabat sebagai wakil [[Indonesia|Republik Indonesia]] dalam beberapa posisi diplomat termasuk sebagai Perwakilan Indonesia di [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB). Dia juga menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di [[India]], [[Jerman Timur]], [[Uni Soviet]], [[Kanada]], dan [[Amerika Serikat]]. Ayahnya bernama Gerrit Palar dan ibunya bernama Jacoba Lumanauw.▼
|honorific-prefix =
|image = Lambertus Palar.jpg
|imagesize = 220px
|caption = L. N. Palar
|order =
|office = [[Daftar Utusan Tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa|Duta Besar Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangasa-Bangsa]]
|president = [[Soekarno]]
|term_start = 1950
|term_end = 1953
|predecessor = Tidak ada
|successor = [[Sudjarwo Tjondronegoro]]
|term_start2 = 1962
|term_end2 = 1965
|predecessor2 = [[Soekardjo Wirjopranoto]]
|successor2 = [[Roeslan Abdulgani]]
|birth_date = {{birth date|1900|6|5}}
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Rurukan, Tomohon Timur, Tomohon|Rurukan]], [[Sulawesi dan Dependensinya]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1981|2|13|1900|6|5}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|party =
|spouse = Johanna Petronella Volmers
|children = 1 putra dan 2 putri
|residence =
|alma_mater = [[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]<br>[[Rechtshoogeschool te Batavia]]
|occupation =
}}
▲'''[[Mr]].''' '''Lambertus Nicodemus Palar''' ({{lahirmati|[[Rurukan, Tomohon Timur, Tomohon|Rurukan]], [[Kota Tomohon|Tomohon
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Palar masuk sekolah ''[[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]]'' (MULO) di [[Tondano]]. Dia kemudian masuk ''[[Algemeene Middelbare School]]'' (AMS) B di [[Yogyakarta]] dan tinggal bersama [[Sam Ratulangi]]. Di [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|AMS B Yogyakarta]] inilah ia pertama kali berkenalan dengan politik dan ide-ide nasionalis dan menjadi anggota organisasi pemuda nasionalis ''[[Jong Minahasa]]''.<ref name="bwsa"/>
Pada tahun 1924 Palar memulai kembali kuliahnya di ''[[Rechtshoogeschool te Batavia]]'' (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, cikal-bakal [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]]). Di sana ia bergabung dengan paham sosialis-demokrat melalui seorang anggota ''Volksraad'' yaitu J. E. Stokvis, Ketua ''Indische Sociaal-Democratische Partij'' (ISDP - Partai Sosialis-Demokrat Hindia). Setelah [[Partai Komunis Indonesia#Pemberontakan 1926|pemberontakan komunis tahun 1926]] gagal di Jawa dan Sumatra, pemerintah Hindia Belanda mengambil tindakan represif termasuk deportasi ke [[Boven Digoel]]. Melihat kondisi tersebut, keluarga Palar mencari perlindungan di tempat lain. Pada tahun 1928, Palar pindah ke Belanda.<ref name="bwsa"/> Pada tanggal 4 Agustus 1928 Palar berangkat dari [[Batavia]] menuju [[Rotterdam]], [[Belanda]] dengan kapal "[[:nl:Tabanan (schip)|Tabanan]]" yang tiba di tujuan pada bulan September 1928.<ref>{{nl}} [http://resolver.kb.nl/resolve?urn=ddd:010011743:mpeg21:a0109 "Passagiers" dalam Harian ''"Het Vaderland: staat- en letterkundig nieuwsblad"'' edisi 1 September 1928.]</ref>
== Karier politik di Belanda ==
Pada tahun 1930, Palar menjadi anggota ''Sociaal-Democratische Arbeiders Partij'' (SDAP) setelah SDAP melaksanakan Kongres Kolonial dan mengadakan pengambilan suara yang menyatakan beberapa posisi partai termasuk hak kemerdekaan nasional untuk Hindia Belanda tanpa syarat. Palar menjabat sebagai sekretaris Komisi Kolonial SDAP dan Nederlands Verbond van Vakverenigingen (NVV) mulai Oktober 1933. Dia juga adalah direktur Persbureau Indonesia (Persindo) yang ditugaskan untuk mengirim artikel-artikel tentang sosial demokrasi dari Belanda ke pers di Hindia Belanda. Pada tahun 1938, Palar kembali ke tanah airnya bersama isterinya, Johanna Petronella Volmers, yang dinikahinya pada
▲Pada tahun 1930, Palar menjadi anggota Sociaal-Democratische Arbeiders Partij (SDAP) setelah SDAP melaksanakan Kongres Kolonial dan mengadakan pengambilan suara yang menyatakan beberapa posisi partai termasuk hak kemerdekaan nasional untuk Hindia Belanda tanpa syarat. Palar menjabat sebagai sekretaris Komisi Kolonial SDAP dan Nederlands Verbond van Vakverenigingen (NVV) mulai Oktober 1933. Dia juga adalah direktur Persbureau Indonesia (Persindo) yang ditugaskan untuk mengirim artikel-artikel tentang sosial demokrasi dari Belanda ke pers di Hindia Belanda. Pada tahun 1938, Palar kembali ke tanah airnya bersama isterinya, Johanna Petronella Volmers, yang dinikahinya pada tahun 1935. Dia mengunjungi berbagai daerah untuk menghimpun informasi. Dia menemukan bahwa gerakan kemerdekaan Indonesia sedang giat dan dia menulis tentang pengalamannya pada saat dia kembali ke Belanda.
Setelah perang, Palar terpilih
▲Pada saat pendudukan Jerman di Belanda, Palar tidak bisa bekerja untuk SDAP sehingga dia bekerja di laboratorium Van der Waals. Dia juga bekerja sebagai guru bahasa Melayu dan sebagai gitaris orkestra keroncong. Sementara perang, Palar dan isterinya tergabung dalam gerakan bawah tanah anti-Nazi.
== Karier diplomatik ==
▲Setelah perang, Palar terpilih untuk masuk Tweede Kamer mewakili Partij van de Arbeid (PvdA), sebuah partai baru yang bermula dari SDAP. Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], Palar mendukung pernyataan ini dan mempromosikan hubungan dengan pemimpin-pemimpin Indonesia. Hal ini tidak disambut baik oleh PvdA sehingga menyebabkan partai ini menjauhkan diri dari posisi yang sebelumnya mendukung hak kemerdekaan Indonesia. Setelah ditugaskan untuk mengadakan misi ke Indonesia, Palar sempat bertemu kembali dengan para pemimpin kemerdekaan Indonesia. Di Belanda, Palar berusaha untuk mendesak penyelesaian konflik antara Belanda dan Indonesia tanpa kekerasan, tetapi pada tanggal [[20 Juli]] [[1947]] dewan perwakilan memilih untuk memulai agresi militer di Indonesia. Palar kemudian mengundurkan diri dari dewan perwakilan dan partai PvdA keesokan harinya.
[[Berkas:RI Transfer Signing.jpg|
[[Berkas:L.N. Palar Arriving in the Netherlands (1950).jpg|256px|right|thumb|Palar tiba di Belanda (1950)]]
Palar bergabung dengan usaha pengakuan internasional kemerdekaan Indonesia dengan menjadi Wakil Indonesia di PBB pada tahun 1947. Posisi ini dijabatnya sampai tahun 1953. Pada masa jabatannya peristiwa-peristiwa penting terjadi seperti konflik antara Belanda dan Indonesia, pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda, dan masuknya Indonesia menjadi anggota PBB.<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref name=":2" />▼
▲[[Berkas:RI Transfer Signing.jpg|right|200px|thumb|Wakil Presiden Indonesia [[Mohammad Hatta]] and [[Juliana dari Belanda|Ratu Juliana dari Belanda]] pada acara penandatangan pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda di Den Haag]]
▲Palar bergabung dengan usaha pengakuan internasional kemerdekaan Indonesia dengan menjadi Wakil Indonesia di PBB pada tahun 1947. Posisi ini dijabatnya sampai tahun 1953. Pada masa jabatannya peristiwa-peristiwa penting terjadi seperti konflik antara Belanda dan Indonesia, pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda, dan masuknya Indonesia menjadi anggota PBB.
Pada saat konflik antara Belanda dan Indonesia, Palar memperdebatkan posisi kedaulatan Indonesia di PBB dan di [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Dewan Keamanan]] walaupun pada saat itu dia hanya mendapat gelar "peninjau" di PBB karena Indonesia belum menjadi anggota pada saat itu. Setelah [[Agresi Militer Belanda II|Agresi Militer II]] yang dikecam oleh Dewan Keamanan PBB
Indonesia menjadi anggota ke-60 di PBB pada tanggal [[28 September]] [[1950]].
== Akhir kehidupan ==
Palar pensiun dari tugas diplomatisnya pada tahun 1968 setelah melayani bangsanya dalam permulaan usaha dan konflik Indonesia dan setelah dia berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dalam arena diplomatis. Palar kembali ke Jakarta, tetapi tetap giat melalui tugas mengajar, pekerjaan sosial, dan tugasnya sebagai penasehat Perwakilan Indonesia di PBB.<ref
Palar meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 13 Februari 1981. Dia meninggalkan isterinya, Johanna Petronella "Yoke" Volmers, dan anak-anaknya Mary Elizabeth Singh, Maesi Martowardojo, dan Bintoar Palar.
== Sumber ==
{{Reflist}}
== Bacaan lebih lanjut ==
* Drooglever, P., Schouten, M., and Lohanda M. (1999) ''Guide to the Archives on Relations between the Netherlands and Indonesia 1945-1963''. Institute of Netherlands History.
* Hansen, E. (1977) ''The Dutch East Indies and the Reorientation of Dutch Social Democracy, 1929-40''. Indonesia, 23.
* Kahin, G. (1981) ''In Memoriam: L. N. Palar''. Indonesia, 32.
* Saxon, W. (1981) ''Lambertus N. Palar Dead at 80; Battled for Indonesia's Freedom''. New York Times, February 15, 1981.
* [http://www.inghist.nl/Onderzoek/Projecten/BWN/lemmata/bwn5/palar "Biografie van Palar, Lambertus Nicodemus"]. Accessed [[20 September]] [[2008]]. {{nl}}
* [http://
* [http://www.indonesiamission-ny.org/issuebaru/Mission/MissionMainF.htm "History of the Indonesian Mission to the United Nations"]. Accessed [[20 September]] [[2008]].
{{
{{s-dip}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Duta Besar RI untuk PBB]]|pendahulu=Tidak ada|pengganti=[[Sudjarwo Tjondronegoro]]|tahun=1950-1953}}▼
{{kotak suksesi|jabatan=[[Duta Besar RI untuk PBB]]|pendahulu=
{{kotak suksesi|jabatan=[[Daftar Duta Besar Indonesia untuk India|Duta Besar Indonesia untuk India]]|pendahulu=[[Sudarsono Mangoenadikoesoemo|Sudarsono]]|pengganti=Abdul Kadir|tahun=1953–1956}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Duta Besar Indonesia untuk Jerman|Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat]]|pendahulu=[[Alexander Andries Maramis]]|pengganti=[[Zairin Zain]]|tahun=1956–1956}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia|Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet]]|pendahulu=[[Soebandrio]]|pengganti=[[Alexander Andries Maramis]]|tahun=1956–1956}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Duta Besar Indonesia untuk Kanada]]|pendahulu=Usman Sastroamidjojo|pengganti=[[Moekarto Notowidigdo]]|tahun=1957–1962}}
▲{{kotak suksesi|jabatan=[[Duta Besar RI untuk PBB]]|pendahulu=
{{kotak suksesi|jabatan=[[Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat]]|pendahulu=[[Zairin Zain]]|pengganti=Suwito Kusumowidagdo|tahun=1965–1966}}
{{End}}
{{Pahlawan Nasional Indonesia}}
{{lifetime|1900|1981|Palar, L.N.}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Sangir]]
[[Kategori:Marga Palar|L]]
[[Kategori:Tokoh dari Tomohon]]
▲[[Kategori:Tokoh dari etnis Minahasa]]
[[Kategori:Diplomat Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk India]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Kanada]]
▲[[en:Lambertus Nicodemus Palar]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Belanda]]
[[Kategori:Politikus Partai Buruh (Belanda)]]
[[Kategori:Politikus Partai Buruh Demokrat Sosial (Belanda)]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Utama]]
|