Ambalat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
|||
(33 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Ambalat''' adalah blok laut luas mencakup 15.235 kilometer persegi yang terletak di [[Laut Sulawesi]] atau [[Selat Makassar]] dan berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara [[Sabah]], [[Malaysia]], dan [[Kalimantan
== Awal persengketaan ==
Persoalan klaim diketahui setelah pada tahun 1967 dilakukan pertemuan teknis pertama kali mengenai hukum laut antara [[Indonesia]] dan [[Malaysia]]. Kedua belah pihak bersepakat (kecuali Sipadan dan Ligitan diberlakukan sebagai keadaan status quo ''lihat:'' [[Sengketa Sipadan dan Ligitan]]). Pada tanggal 27 Oktober 1969, dilakukan penandatanganan perjanjian antara Indonesia dan Malaysia, yang disebut sebagai ''Perjanjian Tapal Batas Kontinental Indonesia - Malaysia'',<ref name="law.fsu.edu">{{Citation | last = | first = | author-link = | last2 = | first2 = | author2-link = | title = Continenetal Shelf Boundary: Indonesia-Malaysia | journal = International Boundary Study Series a Limit in the Seas | volume = 1 | issue = | pages = | date = | url = http://www.law.fsu.edu/library/collection/LimitsinSeas/ls001.pdf | format = PDF | doi = | id = | accessdate = 2009-03-15 | archive-date = 2009-02-27 | archive-url = https://web.archive.org/web/20090227145415/http://www.law.fsu.edu/library/collection/LimitsinSeas/ls001.pdf | dead-url = yes }}([http://www.law.fsu.edu/library/collection/LimitsinSeas/maps/ls1.html map] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060916075533/http://www.law.fsu.edu/library/collection/LimitsinSeas/maps/ls1.html |date=2006-09-16 }})</ref> kedua negara
== Aksi-aksi sepihak ==
* Tgl 21 Februari 2005 di ''Takat Unarang''
* Angkatan laut Malaysia mengejar nelayan Indonesia keluar Ambalat.
* Malaysia dan Indonesia memberikan hak menambang ke Shell, Unocal dan ENI.
* Berkaitan dengan itu pula surat kabar Kompas mengeluarkan berita bahwa Menteri Pertahanan Malaysia telah memohon maaf berkaitan perkara tersebut
** Pemimpin Redaksi Kompas, Suryopratomo kemudian membuat permohonan maaf dalam sebuah berita yang dilaporkan di halaman depan harian tersebut pada [[4 Mei]] [[2005]], di bawah judul ''Kompas dan Deputi Perdana Menteri Malaysia Sepakat Berdamai''.<ref>
* Pada koordinat: {{Coord|4|6|03.59|N|118|37|43.52|E}} terjadi ketegangan yang melibatkan kapal perang pihak Malaysia [[Kapal Diraja Sri Johor|KD Sri Johor]], [[Kapal Diraja Buang|KD Buang]] dan [[Kapal Diraja Kota Baharu|Kota Baharu]] berikut dua kapal patroli sedangkan kapal perang dari pihak Indonesia melibatkan [[KRI Wiratno (879)|KRI Wiratno]], [[KRI Tongkol (813)|KRI Tongkol]], [[KRI Tedong Naga (819)|KRI Tedong Naga]] [[KRI Karel Satsuit Tubun (356)|KRI K.S. Tubun]], [[KRI Nuku (873)|KRI Nuku]] dan [[KRI Singa (651)|KRI Singa]]
* Shamsudin Bardan, Ketua Eksekutif [[Persekutuan Majikan-majikan Malaysia (MEF)]] menganjurkan agar warga Malaysia mengurangi pemakaian tenaga kerja berasal dari Indonesia
* Pihak Indonesia
* Tgl 24 Februari 2007 pukul 10.00 WITA, yakni kapal perang Malaysia [[Kapal Diraja Budiman|KD Budiman]] dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh satu mil laut, pada sore harinya, pukul 15.00 WITA, kapal perang [[Kapal Diraja Budiman|KD Sri Perlis]] melintas dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh dua mil laut yang setelah itu dibayang-bayangi [[KRI Welang (808)|KRI Welang]], kedua kapal berhasil diusir keluar wilayah Republik Indonesia.
* Tgl 25 Februari 2007 pukul 09.00 WITA [[Kapal Diraja Sri Perlis|KD Sri Perli]] memasuki wilayah RI sejauh 3.000 yard yang akhirnya diusir keluar oleh [[KRI Untung Suropati (872)|KRI Untung Suropati]], kembali sekitar pukul 11.00, satu pesawat udara patroli maritim Malaysia jenis [[Beech Craft B 200 T Superking]] melintas memasuki wilayah RI sejauh 3.000 yard, kemudian empat kapal perang yakni [[KRI Ki Hajar Dewantara (364)|KRI Ki Hadjar Dewantara]], [[
== Lihat pula ==
Baris 24:
== Pranala luar ==
* {{id}}[http://www.antara.co.id/en/arc/2007/3/29/malaysia-admits-mistakes-by-offering-apology-over-ambalat/ Salah lapor Malaysia meminta maaf.]
* {{id}}[http://kompas.com/kompas-cetak/0505/04/utama/1726625.htm Kompas mohon maaf kerana salah lapor.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060212050426/http://kompas.com/kompas-cetak/0505/04/utama/1726625.htm |date=2006-02-12 }}
* {{en}}[http://www.forbes.com/afxnewslimited/feeds/afx/2008/10/20/afx5576527.html Thomson Financial News: Indonesia says Eni mulls LNG plant in disputed Ambalat zone] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081211163001/http://www.forbes.com/afxnewslimited/feeds/afx/2008/10/20/afx5576527.html |date=2008-12-11 }} (Oktober 2008)
* {{en}}[http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2008/5/18/nation/21291025&sec=nation Indonesia dan Malaysia tidak akan membawa Ambalat ke Mahkamah Internasional] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120318155804/http://thestar.com.my/news/story.asp?file=%2F2008%2F5%2F18%2Fnation%2F21291025&sec=nation |date=2012-03-18 }} (Mei 2008)
{{Hubungan Indonesia dengan Malaysia}}
Baris 34:
[[Kategori:Geografi Indonesia]]
[[Kategori:Wilayah yang dipertentangkan]]
|