Kubangwungu, Ketanggungan, Brebes: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: Bot: PWDI - Merapikan artikel |
|||
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|nama dati2 =Brebes
|kecamatan =Ketanggungan
|kode pos =52263
|nama pemimpin =-
|luas =
|penduduk =
|kepadatan =
}}
'''Kubangwungu''' adalah sebuah [[desa]] di
==
Sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai perajin tali tambang. Masyarakat membuat tali tambang yang biasanya untuk digunakan pada [[kapal]], di samping sebagai petani pada umumnya masyarakat [[desa]]. Kegiatan masyarakat membuat tali ini dapat terlihat di sepanjang jalur alternatif [[Pejagan, Tanjung, Brebes|Pejagan]], (Brebes) sampai [[Prupuk Utara, Margasari, Tegal|Prupuk]] (Tegal). Masyarakat mengerjakan di pinggir jalan searah dengan jalan yang membujur dari timur ke barat. Tali dengan ukuran panjang puluhan meter dibentangkan persis di pinggir bahu jalan. Sementara pekerja lain memutar roda untuk mengerol tali tersebut. Terdapat puluhan perajin tali di desa ini yang ditekuni secara turun-temurun.
Dari kali pertama usaha membuat tali rami dari bahan pelepah pisang,
Saat menjelang bulan Ramadan, para perajin menerima order lebih banyak
Semula para perajin di desa tersebut banyak yang memanfaatkan bahan dari plastik bekas yang kemudian dipotong-potong memanjang. Selain itu mereka memanfaatkan limbah kain yang dipesan dari pabrik tekstil. Bahan-bahan tersebut didaur ulang menjadi tali dengan berbagai ukuran. Seperti tali kapal panjang antara 30 dan 40 meter. Tapi, terkadang panjang ukuran disesuaikan dengan selera pesanan.▼
▲Dari kali pertama usaha membuat tali rami dari bahan pelepah pisang, namun seiring dengan kemajuan zaman kini berkembang menggunakan bahan baku [[limbah]] [[pabrik]]. Seperti limbah kemasan makanan anak dari [[plastik]] dan limbah pabrik tekstil. Yang jelas limbah yang bisa dimanfaatkan adalah limbah panjang, yang dimungkinkan bisa dijadikan tali atau tambang.
▲Saat menjelang bulan Ramadan, para perajin menerima order lebih banyak, dalam satu hari antara 40-60 gulung tali. Pemesan berasal dari berbagai daerah seperti [[Batang]], [[Pekalongan]], [[Semarang]], bahkan ada yang dari [[Jakarta]], [[Surabaya]], dan [[Pulau Madura]].
▲Semula para perajin di desa tersebut banyak yang memanfaatkan bahan dari plastik bekas yang kemudian dipotong-potong memanjang. Selain itu mereka memanfaatkan limbah kain yang dipesan dari pabrik tekstil.
'''Proses Pembuatan Tali'''
Proses pembuatan tali kapal adalah pada mulanya,
Kemudian sambil memutar kincir, dilanjutkan dengan membalutkan [[kain]] yang sudah dipotong-potong memanjang dan membentuk satu pintalan tali kecil. Proses itu kemudian diulang empat kali, sehingga didapatkan empat pintalan tali. Selanjutnya, keempat tali tersebut digulung (
'''Kendala'''
Untuk membuat tali kapal, para perajin tidak mengalami kesulitan yang berarti,
== Pranala luar ==
▲Untuk membuat tali kapal, para perajin tidak mengalami kesulitan yang berarti, namun hambatan yang ada adalah sulitnya mencari bahan baku. Untuk pemasaran tali kapal biasanya disesuaikan dengan order permintaan agar tidak terjadi penumpukan barang dagangan. Bahan baku untuk pembuatan tali biasayan didapatkan dari pabrik tekstil lokal serta dari pabrik tekstil sekitar [[Bandung]].
{{RefDagri|2022}}
{{Ketanggungan, Brebes}}▼
{{Authority control}}
▲{{Ketanggungan, Brebes}}
{{kelurahan-stub}}▼
|