Orang Asing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(99 revisi perantara oleh 48 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox Book |
| name = L'Étranger/''Orang Asing''
| image = L'Étranger - Albert Camus.jpg
| caption = Halaman kulit edisi pertama.
| author = [[Albert Camus]]
| cover_artist =
| country = [[Prancis]]
| language = Diterjemahkan dari [[Bahasa Prancis]]
| genre = [[Fiksi absurd]]
| publisher = [[Éditions Gallimard|Libraire Gallimard]], UK Penguin Classics, Penerbit Djambatan
| release_date = Prancis [[1942]], Inggris [[1943]], Indonesia [[1985]]
| media_type = Cetak
| pages = 117 hal. (edisi UK Penguin Classics)
| isbn = 0-14-118250-4
}}
'''Orang Asing''' (Prancis: '''L'Étranger''') adalah sebuah [[novela]] tahun 1942 karangan [[Albert Camus]]. Novel pertama Camus yang diterbitkan semasa hidupnya; cerita ini mengisahkan Meursault, seorang pemukim acuh tak acuh di [[Aljazair Prancis]], yang, beberapa minggu setelah pemakaman ibunya, membunuh seorang pria Arab yang tidak disebutkan namanya di [[Aljir]]. Cerita ini dibagi menjadi dua bagian, menampilkan [[narasi orang pertama]] Meursault sebelum dan sesudah pembunuhan.<ref name="test">From Cyril Connolly's introduction to the first English translation, by Stuart Gilbert (1946)</ref>
== Isi Buku ==
=== Bagian
[[Meursault]], sang [[protagonis]] cerita ini, seorang warga kota [[Aljir]] berwarganegara [[Prancis]] (apa yang disebut ''[[pied noir]]''), mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia di sebuah rumah jompo yang terletak di luar kota. Lalu ia pergi dan melayatnya. Di sana ia ditanya apakah ia ingin melihat ibunya sebelum dikubur, ia menolak. Maka iapun mengunjungi upacara penguburan [[jenazah]] ibunya bersama-sama dengan teman ibunya, antara lain Perez yang kata orang adalah pacar ibunya. Maka setelah semua selesai iapun kembali ke Aljir. Keesokan harinya ia tetap melanjutkan kehidupan kembali seperti biasanya dan berjalan-jalan dengan pacarnya yang bernama Marie.
Maka sekali peristiwa ia bepergian dengan pacarnya Marie dan seseorang teman lainnya yang bernama Raymond ke pinggir pantai. Di sana cuaca sangat panas dan temannya si Raymond bertengkar dengan dua orang Arab Aljazair yang bersenjatakan pisau tajam dan pergi ke tempat Meursault. Kebetulan ia membawa sepucuk [[pistol]] dan Meursault mengambil senjata itu dari padanya. Lalu ia kembali ke tempat dua orang [[Bangsa Arab|Arab]] tersebut dan salah satunya ditembak hingga mati.
=== Bagian kedua ===
Meursault pun ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Maka ia segera di[[interogasi]] oleh sang kepala penjara. Tetapi pertanyaannya berkisar antara hubungannya dengan ibunya. Ketika ia ditanya apakah ia sayang terhadap ibunya ia menjawab bahwa ia mencintainya tetapi kebutuhan tubuhnya sering kali menghalang-halangi perasaannya. Hal ini diungkapkannya dengan kalimat berikut: "Le jour où j’avais enterré maman, j’étais très fatigué, et j’avais sommeil" (dalam [[bahasa Indonesia]]: "Pada hari saya mengubur ibu, saya sangat capai dan saya mengantuk"). Tetapi sang kepala penjara ingin supaya Meursault merasa menyesal dan ia menunjukkan sebuah [[salib]] yang diambilnya dari laci. Tetapi Meursault tak peduli dan hanya terlihat bosan saja. Akhirnya sang kepala penjara tidak melanjutkan usahanya.
Ketika Meursault ditanya apakah ia menyesali perbuatannya, ia menjawab bahwa ia sebenarnya lebih merasakan rasa kesal daripada rasa sesal. Lalu sang kepala penjara menyebutnya sebagai seorang "[[Antikristus]]".
Marie, pacarnya juga menjenguknya tetapi ia ingin melupakannya karena itu merupakan bagian dari hukumannya. Setelah beberapa lama ia tidur lebih baik dan membuang waktu dengan membaca sebuah kisah dari [[Cekoslovakia]]: seorang pria ketika masih muda pergi merantau untuk mencari uang dan kembali dengan seorang istri dan anak. Ketika pulang kembali ke kampung halamannya ia ingin memberikan kejutan kepada ibu dan saudari perempuannya yang memiliki sebuah [[hotel]]. Dalam melaksanakan hal ini, ia menitipkan istri dan anaknya di sebuah penginapan lainnya. Maka sebagai sebuah lelucon ia memesan kamar di hotel ibunya dan ingin membayarnya. Lalu pada malam hari ibunya dan saudarinya yang tak mengenalinya lagi membunuhnya karena ia dianggap seorang musafir yang kaya. Lalu mayatnya dibuang ke sungai. Keesokan harinya istrinya menemukan dan menguak jati diri suaminya. Kemudian ibu dan saudara perempuannya bunuh diri; ibu menggantung diri dan saudarinya menceburkan dirinya ke sebuah sumur. Meursault sendiri berpendapat bahwa itu memang sudah ganjaran sang musafir itu dan ia memang seyogianya jangan bermain-main seperti itu. Maka hari-hari berlalu seperti itu.
Maka akhirnya ia diadili di pengadilan dan ia duduk di kursi terdakwa. Ia melihat kepala panti jompo, 'pacar' ibunya: Thomas Pérez, Raymond, Marie dan lain-lainnya. Hakim meng[[interogasi]]nya tentang ibunya dan lalu tentang orang Arab yang dibunuhnya. Orang-orang dari panti jompo mengatakan bahwa Meursault tidak menjatuhkan tetesan mata sedikitpun jua ketika ibunya dikubur. Meursault merasa bahwa ia dibenci oleh semua orang dan ia merasa ingin menangis. Lalu [[jaksa]] menyerangnya secara berapi-api dengan antara lain mengatakan bahwa ia tidak sepantasnya minum-minum kopi di depan peti mati ibunya ketika ibunya meninggal meskipun ditawari demikian. Kemudian ia menyerangnya lagi bahwa Meursault tidak sepantasnya keesokan harinya setelah ibunya dikubur lalu pergi berpacaran dengan seorang wanita seperti Marie. Dan akhirnya jaksa berseru dengan mengatakan bahwa Meursault "telah mengubur ibunya dengan hati seorang [[kriminal]]."
Meursault sendiri merasa bahwa pengacaranya kurang sekali dalam membelanya dan merasa pula bahwa mereka seakan-akan membicarakan kasusnya di luar dirinya. Lalu jaksa menyerangnya tentang si orang [[Bangsa Arab|Arab]] yang dibunuhnya bahwa Meursault membunuhnya dengan keji dan dingin. Meursault membidikkan senjatanya lalu memicu pistolnya dan setelah orang Arab ini jatuh, Meursault masih menembakkan [[peluru tajam]] sebanyak empat kali kepada mayat yang tak bergerak lagi ini tentu secara sadar. Lalu jaksa mengatakan bahwa Meursault tidak menyatakan rasa sesal dan [[masyarakat]] umum harus dilindungi dari seorang insani seperti Meursault ini. Jaksa bahkan menuduh Meursault bahwa ia tidak memiliki jiwa.
Akhirnya Meursault ditanya sekali lagi akan [[motif]]nya lalu ia menjawab bahwa itu semua ia lakukan karena "pengaruh [[matahari]]." Maka hadirin sekalian di dalam ruang sidang tertawa mendengarnya. Pengacara Meursault tidak mampu untuk membela di depan anggota [[juri]] dan jaksa sekali lagi mengatakan bahwa masyarakat ramai harus dilindungi dari seseorang seperti [[Meursault]].
Hakim akhirnya menyatakan bahwa Meursault harus menerima hukuman mati dengan dipenggal kepalanya menggunakan ''[[guillotine]]''. Ia menjatuhkan [[vonis]]nya atas nama ‘Rakyat [[Prancis]]’. Maka Meursault lalu mengingat akan kehidupan yang akan segera berakhir, yang bukan miliknya lagi. Ia mengingat kenangan-kenangan manis kecil seperti bau musim panas, langit yang baru dan senyum serta gaun pacarnya; Marie. Tetapi kemudian ia berpikir bahwa semuanya tidak ada gunanya, sidang ini semua dan apaun jua. Ia hanya merasakan ingin bergegas-gegas kembali ke [[sel]]nya untuk tidur.
Maka menurut koran-[[koran]] ditulis bahwa Meursault harus membayar kembali hutangnya kepada masyarakat. Di sisi lain Meursault sendiri berpendapat bahwa itu semuanya tak ada maknanya, semuanya sama saja. Dan akhirnya ia berkata pada dirinya sendiri: “Ya sudahlah aku akan mati ... Tetapi semua orang toh tahu bahwa hidup itu tak ada gunanya dijalani. Di dalam lubuk hatiku, aku tahu bahwa mati pada usia 30 tahun atau 70 tahun tidak ada bedanya. Pada kedua kasus ini orang-orang lain, pria dan wanita tetap hidup semua dan ini sudah terjadi selama ribuan tahun.
Pada saat-saat terakhirnya ia didatangi seorang pastor yang ingin memberinya sedikit bimbingan rohani, tetapi Meursault menolaknya dan bahkan memaki-makinya. Ia berkata kepadanya bahwa ia tidak ingin membuang saat-saat terakhirnya dengan perbincangan mengenai Tuhan atau agama. Ia mempercayakannya terhadap "ketidakpedulian dunia".
Akhirnya Meursault menutup kisah ini dengan kalimat: “Supaya semua tereguk, supaya aku tidak merasa terlalu kesepian, aku hanya mengharapkan agar banyak penonton datang pada hari pelaksanaan hukuman matiku dan agar mereka menyambutku dengan meneriakan cercaan-cercaan .”
==
{{sect-stub}}
Roman ini mengambil tempat dalam sebuah [[trilogi]] yang diberi nama oleh [[Albert Camus]] "Lingkaran mustahil". Trilogi ini juga mengandung sebuah [[essai]] filosofi dengan judul ''"Le Mythe de Sisyphe et la pièce de théâtre Caligula"''.
Buku ini merupakan sebuah roman - dimana Camus pada suatu hari menuliskan: "Jika anda ingin menjadi seorang filsuf, tulislah sebuah roman" - yang mana karakter utama, misterius, yang tidak perduli dengan aturan [[norma sosial]], layaknya seorang asing di bumi maupun kepada dirinya sendiri. Mersault dituliskan, dalam sebuah narasi pendek dalam sebuah [[catatan pribadi]] (menurut analisis), menjalani semua aksinya, keinginannya dan kegundahannya. Ia mewakili manusia yang tidak masuk akal sebagaimana digambarkan dalam "Le Mythe de Sisyphe", seorang yang aneh "suatu perseteruan antara panggilan manusiawi dan keadaan dunia yang tidak masuk akal"
Penulisan roman ini, pada dasarnya netral dan putih, menjadi bagian dari sebuah kejadian lampau, dimana [[Sartre]] mengatakan bahwa ia "memberi kesan tersendiri pada setiap kalimat". Gaya penulisan seperti ini menambahkan kesan kesendirian sang karakter dalam menghadapi keseharian (dunia) dan dirinya sendiri.
== Kutipan dari buku ==
Di bawah ini disajikan dua fragmen dari buku dalam [[bahasa Prancis]] beserta alihbahasa Indonesia. Fragmen pertama di bawah ini diambil dari adegan terakhir bagian pertama, yaitu setelah Meursault menembak mati orang Arab yang sebelumnya mengancamnya dengan pisau belati. Sedangkan fragmen kedua diambil dari bagian akhir buku dan sekaligus bagian terakhir bagian kedua:
{{Verse translation
|lang=fr |
C'est là, dans le bruit à la fois sec et assourdissant, que tout a commencé. J'ai secoué la sueur et le soleil. J'ai compris que j'avais détruit l'équilibre du jour, le silence exceptionnel d'une plage où j'avais été heureux. Alors, j'ai tiré encore quatre fois sur un corps inerte où les balles s'enfonçaient sans qu'il y parût. Et c'était comme quatre coups brefs que je frappais sur la porte du malheur".<ref name="fr">{{cite book
|title=L'Étranger
|url=https://archive.org/details/letranger00camu
|year=1942
|last=Camus
|first=Albert
|location=United Kingdom
|publisher=Libraire Galimard }}</ref>
|
Di sana, di dalam suara gemuruh yang sekaligus tenang dan berisik, semuanya mulai. Aku mengibaskan keringat dan (cahaya) matahari. Aku mengerti bahwa aku telah menghancurkan keseimbangan hari, kesunyian istimewa sebuah pantai di mana aku sebelumnya merasa bahagia. Maka, aku pun menembak empat kali lagi di tubuh yang sudah tak bergerak, di mana bola-bola peluru menembusnya tanpa muncul. Dan itu bagaikan empat pukulan pendek yang kuketukkan pada pintu malapetaka.<ref name="id">{{cite book
|title=Orang Aneh
|year=2005
|last=Camus
|First=Albert
|location=Yogyakarta
|publisher=Penebit Matahari
|isbn=979-3618-19-1}}</ref>
|attr1=Fragmen pertama
|attr2=
}}
{{Verse translation
|lang=fr |
Devant cette nuit chargée de signes et d’étoiles, je m’ouvrais pour la première fois à la tendre indifférence du monde. De l’éprouver si pareil à moi, si fraternel enfin, j’ai senti que j’avais été heureux, et que je l’étais encore. Pour que tout soit consommé, pour que je me sente moins seul, il me restait à souhaiter qu’il y ait beaucoup de spectateur le jour de mon exécution et qu’ils m’accableraient de haine<ref name="fr" />
|
Di depan malam ini yang penuh dengan pratanda dan bintang, aku membuka diriku untuk pertama kalinya kepada perasaan ketidakperdulian dunia. Mengakui bahwa semuanya sama saja, bahkan seakan saudaraku, maka aku pun merasakan bahwa aku dulu bahagia dan aku pun sekarang masih. Supaya semuanya terlaksana dengan baik, supaya perasaan sepiku agak berkurang, tiada lain aku berharap semoga nanti pada hari aku di[[eksekusi]] akan ada banyak penontonnya di mana mereka akan menerimaku dengan jeritan kebencian.<ref name="id" />
|attr1=Fragmen kedua
|attr2=}}
=== Terjemahan dalam Bahasa Indonesia ===
Telah diterjemahkan ke dalam [[bahasa Indonesia]] dengan pada tahun 1980 oleh Penerbit Nusa Indah, Flores dan judul oleh Penerbit Djambatan, pada tahun 1985 dengan judul ''"Orang Asing"'' maupun dengan judul "Orang aneh" oleh Penerbit Mahatari pada tahun 2005,<ref name="id"/> Yayasan Pustaka Obor Kanisius pada tahun 2013 dengan judul yang sama pada tahun 1985 oleh Penerbit Djambatan.
== Lihat pula ==
* [[Sastra Prancis]]
* [[Eksistensialisme]]
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Novela]]
[[Kategori:Buku tahun 1942]]
[[Kategori:Filsafat]]
[[Kategori:Sastra Prancis]]
[[Kategori:Eksistensialisme]]
[[Kategori:Absurdisme]]
|