Soni, Dampal Selatan, Tolitoli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kelurahan
|peta =<br />
<nowiki>
# Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini
* Baris isi
</nowiki>
|nama =Soni
|provinsi =Sulawesi Tengah
Baris 15 ⟶ 11:
|kepadatan =-
}}
'''Soni''' adalah [[kelurahan]]salah satu desa dari 13 desa yang ada di kecamatan [[Dampal Selatan, Toli-Toli|Dampal Selatan]], [[Kabupaten Toli-Toli|Toli-Toli]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]].
 
'''Terbentuknya Desa Soni'''
 
<u>'''Oleh : Drs. Hasan Laewang'''</u>
 
== <small>Terbentuknya Desa</small> '''Soni''' ==
Pada awalnya, Soni hanyalah salah satu area yang dihuni oleh sekelompok suku Dampal sebagai penduduk asli, belum merupakan pemukiman yang dipimpin seorang kepala kampung. Mereka masih bagian dari masyarakat kampung Bangkir saat itu.
 
Soni menjadi perkampungan tersendiri setelah datangnya suku-suku lain dari Sulawesi Selatan pada awal tahun 1910-an, mereka datang dengan menggunakan perahu layar tanpa mesin karena mendengar berita bahwa tanah Dampal mempunyai areal yang luas dan subur, cocok untuk pertanian dan perkebunan.
 
Seiring pembakaran itu, warga dihalau masuk hutan bergerilya untuk membantu perjuangan mereka, tidak ada barang-barang yang dapat diselamatkan kecuali apa yang ada di badan dan yang dapat dijinjing/dijunjung. Peristiwa dahsyat dan mengerikan ini terjadi tahun 1958 (Penulis masih balita).
 
Keamanan Kampung Soni dan kampung lainnya dapat dipulihkan setelah gembong DI/TII terkepung di Tanjung Pesik, akhirnya pemimpin gerombolan menyerah bersama anak buahnya kepada pihak TNI Kodam XIII/ Merdeka Sulawesi Utara dan Satuan Kodam Brawijaya Jawa Timur tahun 1963.
 
Desa Soni Kecamatan Dampal Selatan dengan jumlah penduduk 3.365 jiwa (SP. 2020) berada di pesisir pantai barat selat Makassar, -+180&nbsp;km sebelah selatan Kota Tolitoli dan berjarak -+ 270&nbsp;km dari sebelah utara Palu, Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah.
 
Seiring dengan pembakaran itu, warga dihalau masuk hutan bergerilyawan untuk membantu perjuangan mereka. Tidak ada barang-barang yang dapat diselamatkan kecuali apa yang ada di badan dan yang dapat dijinjing/dijunjung. Peristiwa dahsyat dan mengerikan ini terjadi tahun 1958 (penulis masih balita).
 
.
 
== A. Terbentuknya Desa Soni ==
Pada awalnya, Soni hanyalah salah satu area yang dihuni oleh sekelompok suku Dampal sebagai penduduk asli, namun belum merupakan pemukiman yang dipimpin seorang kepala kampung. Mereka masih bagian dari masyarakat kampung Bangkir sebagai . t pemerintahan kerajaan Dampal saat itu.
 
Soni menjadi perkampungan tersendiri setelah datangnya suku-suku lain dari Sulawesi Selatan pada awal tahun 1910-an, mereka datang dengan menggunakan perahu layar tanpa mesin karena mendengar berita bahwa tanah Dampal mempunyai areal yang luas dan subur, cocok untuk pertanian/perkebunan.
 
{{Dampal Selatan, Tolitoli}}
 
{{kelurahan-stub}}
{{Authority control}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}