N-250: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(48 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{|{{Infobox aircraft begin
|image=
|caption= Prototipe pertama dari N250 di Bandung Airshow 2012 di [[Bandara Internasional Husein Sastranegara]]
|manufacturer = IPTN/PT Dirgantara Indonesia▼
}}{{Infobox aircraft type
|type = [[Pesawat regional]]
|designer =
|introduction = 15 Juni 1997
|number built = 2 (PA-1, PA-2)
|status = Dipajang di [[Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala]]
▲ |unit cost =
▲ |developed from =
}}
|}
'''Pesawat N-250''' adalah pesawat regional [[komuter]] turboprop rancangan asli [[IPTN]] (Sekarang [[PT Dirgantara Indonesia]],PT DI, ''Indonesian Aerospace''), [[Indonesia]]. Menggunakan kode '''N''' yang berarti '''Nusantara''' menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan '''[[Nurtanio]]''', yang merupakan pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia. berbeda dengan pesawat sebelumnya seperti [[CN-235]] dimana kode '''CN''' menunjukkan '''CASA-Nusantara''' atau '''CASA-Nurtanio''', yang berarti pesawat itu dikerjakan secara patungan antara perusahaan [[CASA]] [[Spanyol]] dengan [[IPTN]]. Pesawat ini diberi nama ''gatotkoco'' ([[Gatotkaca]]).▼
▲'''Pesawat N-250''' adalah pesawat [[pesawat penumpang sipil|penumpang sipil]] (airliner) regional [[komuter]] turboprop rancangan asli [[IPTN]] (Sekarang [[PT Dirgantara Indonesia]],PT DI, ''Indonesian Aerospace''), [[Indonesia]]. Menggunakan kode '''N''' yang berarti '''Nusantara''' menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan '''[[Nurtanio Pringgoadisuryo|Nurtanio]]''', yang merupakan pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia.
Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun [[1995]]). Menjadi bintang pameran pada saat [[Indonesian Air Show]] [[1996]] di [[Cengkareng]]. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah [[krisis ekonomi 1997]]. Rencananya program N-250 akan dibangun kembali oleh [[B.J. Habibie]] setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan perubahan di Indonesia yang dianggap demokratis. Namun untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing harga di pasar internasional, beberapa performa yang dimilikinya dikurangi seperti penurunan kapasitas mesin,dan direncanakan dihilangkannya [[Sistem fly-by wire]].▼
▲Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun
Pertimbangan [[B.J. Habibie]] untuk memproduksi pesawat itu (sekalipun sekarang dia bukan direktur IPTN) adalah diantaranya karena salah satu pesawat saingannya [[Fokker F-50]] sudah tidak diproduksi lagi sejak keluaran perdananya [[1985]], karena perusahaan industrinya, [[Fokker Aviation]] di [[Belanda]] dinyatakan gulung tikar pada tahun [[1996]]. ▼
▲Pertimbangan [[B.J. Habibie]] untuk memproduksi pesawat itu (sekalipun sekarang dia bukan direktur IPTN) adalah diantaranya karena salah satu pesawat saingannya [[Fokker F-50]] sudah tidak diproduksi lagi sejak keluaran perdananya
== Performa Pesawat ==▼
Pada 21 Agustus 2020, pesawat ini menjadi salah satu koleksi [[Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala]].<ref>{{Cite news|title=Pesawat N-250 Gatotkaca Tiba di Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta|url=https://regional.kompas.com/read/2020/08/21/13384641/pesawat-n-250-gatotkaca-tiba-di-museum-dirgantara-mandala-yogyakarta|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-08-21|editor-last=Arief|editor-first=Teuku Muhammad Valdy}}</ref>
▲== Performa Pesawat ==
Pesawat ini menggunakan mesin [[
== Berat dan Dimensi ==
* Rentang Sayap
* Panjang badan pesawat
* Tinggi
* Berat kosong
* Berat maksimum saat ''take-off'' (lepas landas)
(Meski mesin N 250 diturunkan kemampuannya, dimensi tidak akan diubah)
Baris 42 ⟶ 41:
== Sejarah ==
Rencana pengembangan N-250 pertama kali diungkap PT IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia, ''Indonesian Aerospace'') pada
N-250 rencananya akan dibuat empat pesawat prototipe (''prototype aircraft - PA'') yaitu PA-1, PA-2, PA-3, dan PA-4. Akan tetapi hanya dibuat 2 pesawat prototip saja menyusul diberhentikannya program pengembangan.
* PA-1 dengan sandi '''[[Gatotkaca]]''', 50 penumpang, terbang perdana (''first flight'') selama 55 menit pada tanggal 10 Agustus 1995.
* PA-2 dengan sandi '''[[Krincing Wesi]]''', N250-100, 68 penumpang terbang perdana (''first flight'') pada tanggal 19 Desember 1996.
Saingan pesawat ini adalah [[ATR 42-500]], [[Fokker F-50]] dan [[Dash 8-300]].
==
* [http://www.indonesian-aerospace.com/ PT Dirgantara Indonesia]
* [http://www.garudamiliter.blogspot.com/2013/02/pt-di-lanjutkan-pengembangan-pesawat.html PT DI Lanjutkan Pengembangan Pesawat N250 Besutan BJ Habibie]
* [http://www.dprin.go.id/links/pt_iptn/250-ti.htm PT-IPTN N-250 Departemen Perindustrian] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060307210701/http://www.dprin.go.id/links/pt_iptn/250-ti.htm |date=2006-03-07 }}
* [http://www.airliners.net/info/stats.main?id=257 IPTN N-250in airliners.net ]
[[Kategori:Pesawat terbang sipil]]
[[Kategori:Pesawat penumpang sipil]]
[[Kategori:Pesawat terbang Nusantara]]
[[Kategori:Pesawat turboprop]]
|