Suku Simalungun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 3800599 oleh BlackKnight (Bicara) |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(264 revisi perantara oleh 79 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{confused|Kabupaten Simalungun}}
{{Teks Batak}}
{{Kelompok etnik
|group= Batak Simalungun <br/>''Halak Simalungun'' <br/> {{btk|ᯃᯟᯃ᯳ᯙᯫᯕᯟᯮᯝᯮᯉ᯳}}
|image= <table border=0 align="center" style="font-size:90%;">
<tr>
<td>[[Berkas:Bungaran Saragih.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Regent of Simalungun Radjamin Purba, Almanak Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara (1969), p1046 (cropped).jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Wali Kota Pematangsiantar Djabanten Damanik.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Djaidin Purba, Kami Perkenalkan (1954), p79.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Bungaran Saragih]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Radjamin Purba]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Djabanten Damanik]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Djaidin Purba]]</small></td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:Mayor of Pematangsiantar Laurimba Saragih.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Wali Kota Pematangsiantar Marim Purba.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Wagner Damanik.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:PangarapanPDU.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Laurimba Saragih]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Marim Purba]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Maruli Wagner Damanik]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Adrian P. Damanik|Adrian Pangarapan Damanik]]</small></td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:ATD (Large).jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Jopinus Ramli Saragih, Bupati Simalungun.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, 2018.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Danyon 462.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Ahmad Taufan Damanik]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Jopinus Ramli Saragih]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Anicetus Bongsu Antonius Sinaga]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Yoseph M. Purba|Yoseph Melanius Purba]]</small></td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:Bupati Simalungun periode 2021-2024 Radiapoh Sinaga.png|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Manampin Girsang.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Uskup Cornelius Sipayung.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Jumsadi damanik pj walikota siantar.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Radiapoh Hasiholan Sinaga]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Manampin Girsang]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Kornelius Sipayung]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Jumsadi Damanik]]</small></td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:Junimart Girsang.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Philemon Sinaga, Kami Perkenalkan (1954), p132.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Alex-sinaga.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Hamonangan Iskandar Munthe.png|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Junimart Girsang]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Philemon Sinaga]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Alex Sinaga|Alex Janangkih Sinaga]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Hamonangan Iskandar Munthe]]</small></td>
</tr>
<tr>
</table>
|population=<!-- ± 1.600.000 juta jiwa ([[2016]])<ref name="JP"/> -->
|popplace =[[Sumatera Utara]] <br> {{small|(terutama di [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]] dan [[Kota Pematangsiantar|Pematangsiantar]]; selebihnya di [[Kabupaten Serdang Bedagai|Serdang Bedagai]], [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], [[Kabupaten Karo|Karo]], [[Kota Medan|Medan]], dan [[Kota Tebing Tinggi|Tebing Tinggi]])}}
|langs = [[Bahasa Batak Simalungun]]<!-- (asli), [[Bahasa Indonesia|bahasa Indonesia]], dan [[Rumpun bahasa Batak|bahasa Batak]] lain juga digunakan. -->
|rels ={{hlist
|[[Berkas:Christian cross.svg|10px]] [[Kekristenan|Kristen]] 65%
|[[Berkas:Allah-green.svg|15px]] [[Islam]] 34%
|lainnya 1%<ref name="JP"/>}}
|related ={{hlist
|[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]
|[[Suku Karo|Batak Karo]]
|[[Suku Pakpak|Batak Pakpak]]
|[[Suku Melayu Serdang|Melayu Serdang]]}}
}}
'''Batak Simalungun''' merupakan salah satu kelompok [[Kelompok etnik|etnis]] [[Suku Batak|Batak]] yang menyebar dan menetap di [[Kabupaten Simalungun]] dan sekitarnya di [[Sumatera Utara]]. Sepanjang sejarah, etnis Batak Simalungun terbagi ke dalam beberapa kerajaan. Marga asli penduduk Simalungun adalah [[Damanik]], dan tiga marga pendatang yaitu [[Saragih]], [[Sinaga]], dan [[Purba]]. Kemudian marga-marga tersebut menjadi empat [[Marga Simalungun|marga]] utama di Simalungun.
Orang [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] menyebut etnis ini sebagai "''Si Balungu''", dari legenda hantu yang menimbulkan wabah penyakit di daerah tersebut, sedangkan orang [[Suku Karo|Batak Karo]] menyebut etnis ini "Timur", karena bertempat di sebelah [[timur]] mereka. Di dalam bahasa [[Bahasa Karo|Batak Karo]], "''Simelungen''" berarti si sunyi, hal ini disebabkan karena dahulu daerah [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]] masyarakatnya hidup berjauhan sehingga terlihat sunyi.
== Kehidupan masyarakat ==
[[Berkas:LiddleSimalungunOri.jpg|jmpl|250px|Peta pembagian kecamatan Kabupaten Simalungun ke dalam Simalungun Atas dan Simalungun Bawah.<ref>Laporan Daerah Tingkat II Simalungun, tahun 1963, P. Siantar, 1963, hlm. 2. Dimuat dalam: R.W. Liddle, Suku Simalungun: An Ethnic Group in Search of Representation, dalam Indonesia, Vol. 3, (Apr., 1967), hlm. 1—28.</ref><ref>Cornell South East Asia Program: William R. Liddle, Suku Simalungun: An Ethnic Group in Search of Representation.</ref>]]
Sistem mata pencaharian masyarakat Simalungun adalah bercocok tanam dengan [[padi]] dan [[jagung]], karena padi adalah makanan pokok sehari-hari dan jagung adalah makanan tambahan jika hasil padi tidak mencukupi. Jual-beli diadakan dengan barter, bahasa yang dipakai adalah bahasa dialek. "[[Daftar marga Suku Batak|Marga]]" memegang peranan penting dalam soal [[adat]] Batak Simalungun.
== Sistem politik ==
Pada masa sebelum [[Belanda]] masuk ke [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]], etnis ini terbagi ke dalam tujuh daerah yang terdiri dari empat kerajaan dan tiga ''partuanan''.<ref>J.P. Siboro (ed), 60 tahun Injil Kristus di Simalungun, Pimpinan Pusat [[Gereja Kristen Protestan Simalungun|GKPS]], Pematangsiantar, 1963, hlm. 7.</ref>
Kerajaan tersebut adalah:
# Siantar (menandatangani surat tunduk pada
# Panei (Januari 1904, SK No. 6)
#
# Tanoh
Sedangkan
# Raya (Januari 1904, SK No. 6)
# Purba
# Silimakuta
Kerajaan-kerajaan tersebut memerintah secara ''swaparaja''. Setelah Belanda datang maka ketiga
== Bahasa dan aksara ==
{{Utama|Bahasa Batak Simalungun|Surat Batak}}
Masyarakat Batak Simalungun menggunakan bahasa Batak Simalungun sebagai bahasa ibu. Derasnya pengaruh dari etnik-etnik di sekitarnya mengakibatkan beberapa bagian dari bahasa Batak Simalungun menggunakan [[Bahasa Melayu Deli|bahasa Melayu]], [[bahasa Batak Karo]] dan [[bahasa Batak Toba]]. Penggunaan bahasa Batak Toba sebagian besar disebabkan penggunaan bahasa ini sebagai bahasa pengantar oleh [[Misionaris|penginjil]] [[Rheinische Missionsgesellschaft|RMG]] yang menyebarkan agama [[Gereja Lutheran|Kristen]] pada etnik ini.
Aksara yang digunakan oleh masyarakat Batak Simalungun disebut [[Surat Batak|Surat Sisapuluhsiah]].<ref>80 Tahun Djariaman Damanik, Gaya Media Pratama, Jakarta, 2000, hlm. 335—336.</ref><ref>J.R. Hutauruk, Kemandirian Gereja, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993, hlm.164.</ref><ref>F. Marodjahan Purba, Undang-undang ni Surat Simalungun, Kalangan Sendiri, Pamatang Raya, 1974, hlm.1—58.</ref>
== Kepercayaan ==
Bila diselidiki lebih dalam masyarakat Batak Simalungun memiliki berbagai kepercayaan yang berhubungan dengan pemakaian mantra-mantra dari "''datu''" ([[dukun]]) disertai persembahan kepada roh-roh nenek moyang yang selalu didahului panggilan kepada tiga [[Dewa]] yang disebut ''Naibata'', yaitu ''Naibata'' di atas (dilambangkan dengan warna [[putih]]), ''Naibata'' di tengah (dilambangkan dengan warna [[merah]]), dan ''Naibata'' di bawah (dilambangkan dengan warna [[hitam]]). Tiga warna yang mewakili Dewa-Dewa tersebut (putih, merah dan hitam) mendominasi berbagai ornamen Batak Simalungun dari pakaian sampai hiasan rumahnya.
Orang Simalungun percaya bahwa manusia dikirim ke dunia oleh ''Naibata'' dan dilengkapi dengan ''Sinumbah'' yang dapat juga menetap di dalam berbagai benda, seperti alat-alat dapur dan sebagainya, sehingga benda-benda tersebut harus disembah. Orang Simalungun menyebut roh orang mati sebagai ''Simagot''. Baik Sinumbah maupun ''Simagot'' harus diberikan korban-korban pujaan sehingga mereka akan memperoleh berbagai keuntungan dari kedua sesembahan tersebut.<ref>''De Resident der Oostkust op Sumatra'', ''Nota van toelichting betreffende de Simeloengoensche landschappen Siantar, Panei, Tanah Djawa en Raja'', Medan, 13 Mei 1909, hal.3—4 dalam Apulman Saragih, Gema Sinalsal, Skripsi STT Jakarta, 1979, hlm.12.</ref>
[[Berkas:PatungSimalungunBudha.jpg|jmpl|150px|Patung sang [[Budha]] menunggang gajah koleksi [[Museum Simalungun]], yang menunjukkan pengaruh ajaran Budha pada masyarakat Simalungun.]]
Ajaran [[Hindu]] dan [[Budha]] juga pernah memengaruhi kehidupan di Simalungun, hal ini terbukti dengan peninggalan berbagai [[patung]] dan [[arca]] yang ditemukan di beberapa tempat di Simalungun yang menggambarkan makna [[Trimurti]] (Hindu) dan [[Siddharta Gautama|Sang Buddha]] yang menunggangi [[Gajah]] (Budha).
Saat ini, mayoritas masyarakat Batak Simalungun memeluk ajaran [[Kekristenan|Kristen]] sekitar 65% (90% [[Protestan]] dan 10% [[Katolik]]), pemeluk agama [[Islam]] cukup signifikan dengan jumlah 34%, dan sekitar 1% masih memeluk sistem kepercayaan tradisional.<ref name="JP">{{cite web|title=Simalungun Batak in Indonesia|url=https://joshuaproject.net/people_groups/10722/ID|website=Joshua Project|accessdate=3 Maret 2022}}</ref>
== Marga ==
{{
=== Harungguan Bolon ===
[[Berkas:Rumah Bolon Pamatang Purba - Rumah Adat Batak Simalungun (Batak Simalungun House) (01).jpg|jmpl|[[Rumah Bolon Pamatang Purba|Rumah Bolon]] Raja Purba di [[Pematang Purba, Purba, Simalungun|Pamatang Purba]].]]
Terdapat empat marga asli Batak Simalungun yang populer dengan akronim '''SISADAPUR''',<ref>The Simalungun Protestant Church in Indonesia, a brief history, Kolportase GKPS, Pematang Siantar, [[1983]], hlm. 6</ref> yaitu:
* [[Sinaga|'''Si'''naga]]
* [[Saragih|'''Sa'''ragih]]
Baris 207 ⟶ 132:
* [[Purba|'''Pur'''ba]]
Keempat marga ini merupakan hasil dari “''Harungguan Bolon''” (permusyawaratan besar) antara
Keempat raja itu adalah:<ref>Pdt Juandaha Raya
==== '''Raja
{{
'''Damanik''' berarti Simada Manik (pemilik manik), dalam bahasa Batak Simalungun, Manik berarti ''Tonduy, Sumangat, Tunggung, Halanigan'' (bersemangat, berkharisma, agung/terhormat, paling cerdas).
==== '''Raja Banua Sobou''' bermarga Saragih ====
{{Utama|Saragih}}
'''Saragih''' dalam bahasa Batak Simalungun berarti ''Simada Ragih'', yang mana '''''Ragih''' '' berarti atur, susun, tata, sehingga ''simada ragih'' berarti Pemilik aturan atau pengatur, penyusun atau pemegang undang-undang.
==== '''Raja Banua Purba''' bermarga Purba ====
{{
'''Purba''' menurut bahasa berasal dari bahasa
==== '''Raja Saniang Naga''' bermarga Sinaga ====
{{
'''Sinaga''' berarti ''Simada Naga'', dimana Naga dalam mitologi dewa dikenal sebagai
=== Marga-marga perbauran ===
Perbauran
Selain itu, ada juga marga-marga lain yang bukan marga
==
{{
Orang Batak Simalungun tidak terlalu mementingkan soal [[Tarombo|silsilah]] karena penentu ''partuturan'' (perkerabatan) di Simalungun adalah ''hasusuran'' (tempat asal nenek moyang) dan ''tibalni parhundul'' (kedudukan/peran) dalam ''horja-horja adat'' (acara-acara adat). Hal ini bisa dilihat saat orang Simalungun bertemu, bukan langsung bertanya “''aha marga ni ham''?” (apa marga
Hal ini dipertegas oleh pepatah Simalungun “''Sin Raya, sini Purba, sin Dolog, sini Panei. Na ija pe lang na mubah, asal ma marholong ni atei''” (dari Raya, Purba, Dolog, Panei. Yang manapun tak berarti, asal penuh kasih).
Sebagian sumber menuliskan bahwa hal tersebut disebabkan karena seluruh marga raja-raja Simalungun itu diikat oleh persekutuan adat yang erat oleh karena konsep perkawinan antara raja dengan “puang bolon” (permaisuri) yang adalah puteri raja tetangganya. Seperti raja Tanoh Djawa dengan puang bolon dari Kerajaan Siantar (Damanik),
Adapun Perkerabatan dalam masyarakat Simalungun disebut sebagai '''[[partuturan]]'''. Partuturan ini menetukan dekat atau jauhnya hubungan kekeluargaan (''pardihadihaon''), dan dibagi kedalam beberapa kategori sebagai berikut:<ref>Jaumbang Garingging, Palar Girsang, Adat Simalungun, Medan, 1975</ref>
* '''Tutur Manorus
:Perkerabatan yang langsung terkait dengan diri sendiri.
* '''Tutur Holmouan
:Melalui tutur Holmouan ini bisa terlihat bagaimana berjalannya adat Simalungun
* '''Tutur Natipak / Kehormatan'''
:Tutur Natipak digunakan sebagai pengganti nama dari orang yang diajak berbicara sebagai tanda hormat.
== Pakaian
[[Berkas:AdatSimalungun.jpg|
Sama seperti etnik lain di sekitarnya, pakaian adat Batak Simalungun tidak terlepas dari penggunaan kain [[ulos]] (disebut [[uis]] di [[suku Karo|Batak Karo]]). Kekhasan pada etnik Batak Simalungun adalah pada kain khas serupa ulos yang disebut hiou dengan berbagai ornamennya.
<!-- Ulos pada mulanya identik dengan ajimat, dipercaya mengandung "kekuatan" yang bersifat religius magis dan dianggap keramat serta memiliki daya istimewa untuk memberikan perlindungan. Menurut beberapa penelitian penggunaan ulos oleh suku bangsa Batak, memperlihatkan kemiripan dengan bangsa [[Orang Karen|Karen]] di perbatasan [[Myanmar]], [[Thailand]], dan [[Laos]], khususnya pada ikat kepala, kain, dan Ulos nya.<ref>Biranul Anas/Jonny Purba, Busana Tradisional Batak, [http://www.tamanmini.com/anjungan/sumut/budaya/busana_tradisional/busana_tradisional_batak Taman Mini Indonesia Indah]</ref>
{{
== Galeri ==
<gallery>
DPRD Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara - Ornamen Batak Simalungun (01).jpg|Beberapa motif pinar (ornamen khas Simalungun) pada Gedung [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun|DPRD Kabupaten Simalungun]].
Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun 14 (Ornamen Batak Simalungun - Pinar Apul-Apul).jpg|Pinar Apulapul, salah satu motif ornamen khas Simalungun.
</gallery>
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Kelompok etnik di Indonesia}}
[[Kategori:Batak|Batak Simalungun]]
[[Kategori:Batak Simalungun]]
|