Lion Air: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k konsisten sesuai buku Sejarah TNI AU hlm. 143 (via JWB) |
|||
(858 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
<!--{{pp-semi-indef|small=yes}}-->
{{Infobox airline
| airline = Lion Air
| image = Lion Air.svg
| image_size =
| IATA = JT
| ICAO = LNI
| callsign = LION INTER
| founded = {{start date|1999|11|15|df=y}}
| commenced = {{start date|2000|6|30|df=y}}
| aoc =
| hubs = <!--- Hubs should be listed alphabetically, not by size --->
{{bulletedlist||[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]
|[[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]]
|[[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]}}
| secondary_hubs = <!--- Hubs should be listed alphabetically, not by size --->
{{bulletedlist||[[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman|Balikpapan]]
|[[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]]
|[[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi|Manado]]
|[[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Medan]]
|[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta|Yogyakarta–Internasional]]}}
| focus_cities = <!--- Focus Cities should be listed alphabetically, not by size --->
{{bulletedlist|[[Bandar Udara Internasional Hang Nadim|Batam]]
|[[Bandar Udara Internasional Minangkabau|Padang]]
|[[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]]
|[[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II|Pekanbaru]]}}
| frequent_flyer = Lion Passport
| alliance =
| subsidiaries = *Maskapai
**[[Batik Air|Batik Air Indonesia]]
**[[Batik Air Malaysia]]
**[[Thai Lion Air]]
**[[Wings Air]]
*Lainnya
**Batam Aero Technic
**Lion Bizjet
**[[Lion Parcel]]
**Lion Hotel & Plaza
| fleet_size = 110
| destinations = [[Daftar bandar udara tujuan Lion Air|48]]<ref>{{Cite web|url=https://www.ch-aviation.com/portal/airline/JT | title=Lion Air on ch-aviation.com | website=ch-aviation.com | access-date= 21 November 2023}}</ref>
| parent = [[Lion Air Group]]
| num_employees =
| headquarters = Lion Air Tower, Jalan KH. Hasyim Ashari, [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| key_people = [[Rusdi Kirana]] (Ketua)<br>{{nowrap|Edward Sirait (Presiden dan CEO)}}<br>Daniel Putut (Direktur Pengatur)
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| profit =
| assets =
| equity =
| website = {{URL|lionair.co.id}}
}}
'''PT. Lion Mentari Airlines''' beroperasi sebagai '''Lion Air''' adalah sebuah [[maskapai penerbangan bertarif rendah]] (''low-cost carrier'') yang berpangkalan pusat di Jakarta, Indonesia.<ref>[http://www.lionair.co.id/id/lion-experience-about Tentang Lion Air]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Lion Air sendiri adalah maskapai swasta terbesar di Indonesia. Dengan jaringan rute di [[Indonesia]], [[Filipina]], [[Malaysia]], [[Thailand]], [[Australia]], [[India]], [[Arab Saudi]], dan [[Jepang]], serta rute charter menuju [[China]], [[Hong Kong]], [[Korea Selatan]], dan [[Makau]]. Lion Air menjadikan dirinya sebagai pemain Regional yang akan berkompetisi dengan [[AirAsia]] dari Malaysia. Sepanjang tahun operasionalnya, Lion Air mengalami penambahan armada secara signifikan sejak tahun operasionalnya pada tahun 2000 dengan memegang sejumlah kontrak besar, salah satunya yaitu kontrak pengadaan pesawat dengan [[Airbus]] dan [[Boeing]] dengan total keseluruhan sebesar US$ 46.4 Milliar untuk armada 234 unit [[Airbus A320]] dan 203 Pesawat [[Boeing 737 MAX]]. Perusahaan sendiri telah memiliki perencanaan jangka panjang pada maskapai untuk memberdayakan armadanya untuk mempercepat ekspansinya di kancah regional [[Asia Tenggara]] dengan membuat anak perusahaannya sendiri, yaitu [[Wings Air]] dan [[Batik Air]] sebagai pemerkuat operasional maskapai di Indonesia dan untuk di luar negeri, Lion Air memperkuat kehadirannya dengan mendirikan [[Malindo Air]] dan [[Thai Lion Air]].
Lion Air mengoperasikan lebih dari 100 pesawat Boeing 737-800/900ER.<ref name="urlLion Air Fleet Details and History - Planespotters.net Just Aviation">{{cite web |url=http://www.planespotters.net/Airline/Lion-Airlines |title=Lion Air Fleet Details and History – Planespotters.net Just Aviation |work= |accessdate=2017-4-15 |archive-date=2015-08-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150820083844/http://www.planespotters.net/Airline/Lion-Airlines |dead-url=yes }}</ref> Maskapai penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang cepat akibat [[hukum|deregulasi]] dari [[penerbangan|industri penerbangan]] di [[Indonesia]] tahun 1999 dan keberhasilan model bisnis tarif murahnya.
==
Didirikan pada tanggal 19 Oktober 1999 dan beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000. Maskapai Lion Air beroperasi pertama kalinya dengan menggunakan [[Boeing 737|Boeing 737-200]] yang disewa untuk membuka rute ke [[Pontianak]]. Maskapai penerbangan ini dikomando oleh [[Rusdi Kirana]] dan keluarganya. Dalam perkembangannya, Maskapai penerbangan ini berencana untuk bergabung dengan [[IATA]], tetapi sebelum masuk ke dalam IATA, organisasi ini mengharuskan maskapai ini untuk lulus ujian IATA, IOSA. Namun, gagal karena masalah keamanan. Tetapi, Lion Air tak patah arang meski sempat gagal. Lion bersama Boeing mendesain framework untuk workshop dalam pengaplikasian prosedur Kinerja Navigasi Berpemandu (KNB) di Indonesia.<ref>[http://atwonline.com/aircraft-engines-components/news/boeing-lion-air-pioneer-precision-satellite-navigation-technology-1 Boeing, Lion Air pioneer precision satellite navigation technology]</ref>
Pada bulan November 2009, Maskapai mendatangkan armada terbesarnya [[Boeing 747-400]] yang merupakan purna pakai dari maskapai [[Oasis Hong Kong Airlines]] yang bangkrut pada tahun 2008, pada tahun berikutnya Lion Air menambah jumlah penerbangan ke [[Jeddah]] sebanyak lima kali seminggu yang dilayani oleh 2 armada Boeing 747-400 dengan total kursi sebanyak 992 kursi dalam sekali terbang.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/05/lion-air-adds-extra-flights-jeddah.html Lion Air adds extra flights to Jeddah]</ref>
Pada tanggal 19 Juli 2011, Lion Air melakukan pemberhentian sementara untuk ke 13 armada [[Boeing 737-900ER]] akibat gagalnya maskapai memenuhi OTP (on time performance) yang ditetapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara sampai Lion Air dapat memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP. Dalam catatan resmi Kementerian Perhubungan, OTP Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai penerbangan utama dari bulan Januari hingga April tahun 2011 di 24 bandar udara di seluruh Indonesia.<ref>http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=dbc6c17187c477fd469d54482dd7001a&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c Lion Air Should Grounded 13 Planes</ref> Pada tanggal 18 November 2011, maskapai penerbangan bersama dengan Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 pesawat Boeing 737-900ER dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.
Pada bulan Januari 2012, Lion Air dikenakan sanksi oleh Kementerian Perhubungan setelah ditemukan beberapa pilot dan awak pesawat memiliki dan menggunakan bahan Narkotika. Sebelumnya, hal ini dipicu ketika ditemukannya awak maskapai (pilot dan kru darat) tertangkap basah menggunakan Sabu-sabu dan metafetamin secara terpisah.<ref>{{cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/01/11/lion-air-sanctioned-over-pilots-with-crystal-meth.html|title=Lion air sanctioned over pilots with crystal meth|date=11 Januari 2012|access-date=2012-02-07|archive-date=2012-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20120113193539/http://www.thejakartapost.com/news/2012/01/11/lion-air-sanctioned-over-pilots-with-crystal-meth.html|dead-url=yes}}</ref>
[[Berkas:B738 PK-LJQ & A320 PK-LUO @ UPG.jpg|thumb|right|Sebuah pesawat Lion Air berdampingan dengan anak perusahaannya, [[Batik Air]]]]
Lion Air mendirikan maskapai penerbangan layanan penuh dengan nama Batik Air, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan menggunakan 737-900ER. Lion Air juga menandatangani komitmen dengan Boeing untuk memesan lima buah pesawat [[Boeing 787 Dreamliner|787 Dreamliner]] untuk maskapai penerbangan ini, dan ini membuat Lion Air menjadi maskapai penerbangan Indonesia pertama yang memesan tipe ini sejak [[Garuda Indonesia]] membatalkan pemesannya untuk 10 Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2015.<ref name=BatikAir_FG>{{cite news|last=Govindasamy|first=Siva|title=IATA: Lion's Batik Air to up the competition in Southeast Asia|url=http://www.flightglobal.com/news/articles/iata-lions-batik-air-to-up-the-competition-in-southeast-asia-372803/|accessdate=10 June 2012|newspaper=Flightglobal|date=9 June 2012}}</ref> Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat berbadan lebar [[Airbus A330]], tetapi memilih untuk membeli 787.<ref name="787 commitment for subsidiary_ATW">{{cite news|last=Walker|first=Karen|title=Lion Air signs Dreamliner commitment for premium carrier|url=http://atwonline.com/aircraft-engines-components/news/lion-air-signs-dreamliner-commitment-premium-carrier-0608|accessdate=10 June 2012|newspaper=Air Transport World|date=8 June 2012}}</ref>
Pada [[11 September]] [[2012]], Lion Air dan National Aerospace & Defence Industries Sdn Bhd (Nadi) menandatangani perjanjian [[Perusahaan patungan|Joint Venture]] untuk mendirikan maskapai penerbangan baru di Malaysia, dengan nama [[Malindo Air]]ways pada Mei 2013. Kedua mitra juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan pesawat untuk semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk maskapai penerbangan patungan di antara mereka.<ref>[http://www.businessweek.com/news/2012-09-11/lion-air-takes-fight-to-airasia-s-malaysian-home-southeast-asia Lion Air Takes Fight to AirAsia's Malaysia Home]</ref>
Pada [[18 Maret]] [[2013]], Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat [[Airbus]] senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di [[Prancis]] dan disaksikan langsung oleh Presiden Prancis [[Francois Hollande]]. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321.<ref>[http://finance.detik.com/read/2013/03/19/094633/2197535/68/kisah-penjual-mesin-tik-asal-ri-yang-kini-membeli-ratusan-pesawat-airbus-dan-boeing?f9911033 Artikel:"Kisah Penjual Mesin Tik asal RI yang Kini Membeli Ratusan Pesawat Airbus dan Boeing" di detik.com]</ref>
Pada tanggal [[31 Juli]] [[2015]], Lion Air secara resmi hengkang dari [[INACA]] karena adanya ketidakcocokan dengan anggota yang lain.<ref>[http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/07/31/lion-air-cerai-dari-inaca-karena-sudah-tak-sepaham Lion Air 'Cerai' dari INACA Karena Sudah Tak Sepaham]</ref>
Pada tahun [[2016]], Lion Air masuk dalam daftar maskapai penerbangan bertarif rendah dengan layanan terbaik sedunia versi SkyTrax serta meraih dua penghargaan, yaitu Kabin Terbaik Kelas Murah dan Kursi Premium Terbaik Kelas Murah.<ref>[https://www.merdeka.com/uang/lion-air-masuk-maskapai-murah-dengan-kursi-dan-kabin-terbaik-dunia.html Lion Air masuk maskapai murah dengan kursi dan kabin terbaik dunia]</ref>
== Armada ==
Berikut daftar armada pesawat Lion Air Per September 2023:<ref>{{Cite web |url=http://www.planespotters.net/Airline/Lion-Airlines |title=Planespotters.net |access-date=2014-04-08 |archive-date=2015-08-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150820083844/http://www.planespotters.net/Airline/Lion-Airlines |dead-url=yes }}</ref>
===Armada Lion Air===
{| class="wikitable"
!Pesawat
!Beroperasi
!Pesanan
! Penumpang
!Catatan
|-
|[[Airbus A330-300]]
| 8
| 4
| 440
|Tambahan A330 untuk Haji dan Lion Premium
|-
|[[Airbus A330-900|Airbus A330-900neo]]
| 8
| 16
| 436
|Penambahan armada untuk 2024, dan akan dikirim mulai 2025 untuk armada Lion Premium
|-
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-800]]
| 23
| —
| 189
|
|-
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-900ER]]
| 63
| —
| 215
|
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 8]]
| —
|rowspan="2"|189
| 180
|
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 9]]
| 4
| 220
| —
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 10]]
| —
| 50
| 230
|
|-
!Total
!110
!257
! colspan="3" |
|}
{{double image|2=PK-LEQ - Airbus A330-941 - Lion Air - 1956 - VGHS.jpg|3=251|4=PK-LOG.jpg|5=249|6=Pesawat [[Airbus A330neo|Airbus A330-900neo]] milik Lion Air dengan registrasi PK-LEQ (Kiri) dan Pesawat [[Boeing 737-800]] beregistrasi PK-LOG difoto di [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]], [[Bali]] (Kanan).}}
===Registrasi Lion Air<ref>{{Cite web|title=Lion Air Fleet Details and History|url=https://www.planespotters.net/airline/Lion-Airlines?refresh=1|website=www.planespotters.net|access-date=2023-08-31}}</ref>===
{| class="wikitable"
!Pesawat
! Registrasi
|-
|[[Airbus A330-300]]
|PK-LEF, PK-LEG, PK-LEH, PK-LEK, PK-LEL, PK–LEM, PK-LEW, PK-LDW
|-
|[[Airbus A330-900|Airbus A330-900neo]]
|PK-LEI, PK-LEJ, PK-LEQ, PK-LER, PK-LES, PK-LET, PK-LEU, PK-LEV
|-
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-800]]
|PK-LJQ, PK-LJR, PK-LJS, PK-LJV, PK-LJW, PK-LJY, PK-LKH, PK-LKJ, PK-LKK, PK-LKP, PK-LKQ, PK-LKV, PK-LKW, PK-LKZ, PK-LOG, PK-LOH, PK-LOI, PK-LOJ, PK-LOP, PK-LOQ, PK-LOR, PK-LOV, PK-LPJ, PK-LPK, PK-LPL, PK-LPO, PK-LQY, PK-LQZ, PK-LSF
|-
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-900ER]]
|PK-LFF, PK-LFG, PK-LFK, PK-LFL, PK-LFO, PK-LFS, PK-LFT, PK-LFU, PK-LFW, PK-LFY, PK-LFZ, PK-LGJ, PK-LGL, PK-LGM, PK-LGO, PK-LGP, PK-LGQ, PK-LGR, PK-LGS, PK-LGT, PK-LGU, PK-LGV, PK-LGW, PK-LGY, PK-LGZ, PK-LHH, PK-LHI, PK-LHJ, PK-LHK, PK-LHL, PK-LHM, PK-LHO, PK-LHP, PK-LHQ, PK-LHR, PK-LHS, PK-LHT, PK-LHU, PK-LHY, PK-LHZ, PK-LJG, PK-LJI, PK-LJZ, PK-LKM, PK-LQR, PK-LQS, PK-LQT, PK-LSH, PK-LSI, PK-LSJ, PK-LSK, PK-LSL, PK-LSM, PK-LSO, PK-LSP, PK-LSR, PK-LSS, PK-LST, PK-LSU, PK-LSV, PK-LSW, PK-LSY, PK-LSZ, PK-LVF
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 8]]
|
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 9]]
|PK-LRF, PK-LRG, PK-LRH, PK-LRI
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 10]]
|
|-
|}
==Tujuan penerbangan ==
Berikut daftar bandar udara dan negara tujuan Lion Air :
{|class="wikitable"
|-
! Negara
! Kota
! Bandara
! Catatan
! Referensi
|-
|rowspan="2"|{{flag|Arab Saudi}}||[[Jeddah]]||[[Bandar Udara Internasional King Abdulaziz]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Madinah]]||[[Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz]]||align=center| ||align=center|
|-
|rowspan="3"|{{flag|Cina}}||[[Guangzhou]]||[[Bandar Udara Internasional Baiyun Guangzhou]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Sanya]]||[[Bandar Udara Internasional Phoenix Sanya]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Wuhan]]||[[Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan]]||align=center| ||align=center|
|-
|rowspan="35"|{{flag|Indonesia}}||[[Ambon, Maluku|Ambon]]||[[Bandar Udara Pattimura]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Balikpapan]]||[[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Banjarmasin]]||[[Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Batam]]||[[Bandar Udara Internasional Hang Nadim]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Bengkulu]]||[[Bandar Udara Fatmawati Soekarno]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Biak Kota, Biak Numfor|Biak]]||[[Bandar Udara Frans Kaisiepo]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Denpasar]]||[[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Gorontalo]]||[[Bandar Udara Jalaluddin]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Jakarta]]||[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]||{{Airline hub}}||align=center|
|-
|[[Jambi]]||[[Bandar Udara Sultan Thaha]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Jayapura]]||[[Bandar Udara Sentani]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kendari]]||[[Bandar Udara Haluoleo]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kupang]]||[[Bandar Udara El Tari]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Makassar]]||[[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]]||{{Airline hub}}||align=center|
|-
|[[Manado]]||[[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Manokwari]]|||[[Bandar Udara Rendani]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kota Mataram|Mataram]]||[[Bandara Internasional Lombok]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Medan]]||[[Bandar Udara Internasional Kualanamu]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kabupaten Merauke|Merauke]]||[[Bandar Udara Mopah]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Padang]]||[[Bandar Udara Internasional Minangkabau]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Palangkaraya]]||[[Bandar Udara Tjilik Riwut]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Palembang]]||[[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kota Palu|Palu]]||[[Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Pangkal Pinang]]||[[Bandar Udara Depati Amir]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Pekanbaru]]||[[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Pontianak]]||[[Bandar Udara Supadio]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Semarang]]||[[Bandar Udara Internasional Ahmad Yani]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Solo]]||[[Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Sorong]]||[[Bandar Udara Domine Eduard Osok]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Surabaya]]||[[Bandar Udara Internasional Juanda]]||{{Airline hub}}||align=center|
|-
|[[Kota Tanjungpandan|Tanjung Pandan]]||[[Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Tarakan]]||[[Bandar Udara Juwata]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kota Ternate|Ternate]]||[[Bandar Udara Sultan Babullah]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Timika]]||[[Bandar Udara Mozes Kilangin]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Yogyakarta]]||[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]]||align=center| ||align=center|
|-
|{{flag|Malaysia}}||[[Penang]]||[[Bandar Udara Internasional Penang]]||align=center| ||align=center|
|-
|}
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:
Berkas:Boeing737-800NG-Batik air in sultan babullah airport.jpg|[[Boeing 737-800NG|Boeing 737-800]] milik [[Batik Air|Batik Air Indonesia]]
Berkas:
Berkas:Malindo air 737.jpg|Pesawat [[Boeing 737]] milik Malindo Air (sekarang Batik Air Malaysia).
Berkas:Thai Lion Air A330-300 (HS-LAH) @ NRT, March 2019.jpg|[[Thai Lion Air]] dengan ekor [[Batik Air]] terbang dengan armada [[Airbus A330-300]]. Pesawat difoto pada bulan [[Maret]] tahun [[2019]].
Berkas:Wings Air di Lombok.jpg|Pesawat [[ATR 72-500]] milik [[Wings Air]] di [[Bandar Udara Internasional Lombok|Lombok]].
</gallery>
== Insiden yang menimpa Lion Air ==
* 14 Januari 2002, [[Lion Air Penerbangan 386]] PK-LID, [[Boeing 737-200]] rute [[Jakarta]]-[[Pekanbaru]]-[[Batam]] gagal
* 31 Oktober 2003, Lion Air Penerbangan 787, [[MD-82]] rute [[Kota Ambon|Ambon]]-[[Makassar]]-[[Denpasar]], keluar jalur saat mendarat di [[Bandara Hasanuddin]], Makassar.
* 3 Juli 2004, Lion Air Penerbangan 332, MD-82 rute Jakarta-[[Palembang]] mendarat tidak sempurna di [[Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II]], Palembang.
* 30 November 2004, [[Lion Air Penerbangan
* 10 Januari 2005, Lion Air Penerbangan 789, MD-82 gagal
* 3 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 791, MD-82 rute Ambon-Makassar tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
* 12 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 1641, MD-82 rute [[Mataram]]-Surabaya ketika akan
* 6 Mei 2005, Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Jakarta-Makassar pecah ban saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar. Akibatnya, pilot terpaksa menghentikan pesawat di landasan pacu sebelum mencapai lapangan parkir.
* 24 Desember 2005, Lion Air Penerbangan 792, MD-82 rute Jakarta-Makassar-[[Gorontalo]] tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.
Baris 84 ⟶ 282:
* 24 Desember 2006, Lion Air Penerbangan 792,PK-LIJ [[Boeing 737-400]] rute Jakarta-Makassar-Gorontalo tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.
* 19 Maret 2007, Lion Air Penerbangan 311, MD-82 rute Banjarmasin-Surabaya batal lepas landas walaupun sempat meluncur di landasan pacu [[Bandar Udara Sjamsudin Noor]], [[Banjarmasin]].
* 23 Februari 2009, Lion Air Penerbangan 972 PK-LIO, MD-90 rute Medan-Batam-Surabaya mendarat darurat di [[Bandara Hang Nadim]], Batam akibat macetnya roda depan. Semua penumpang selamat. [http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/23/20450631/pesawat.lion.air.mendarat.tanpa.roda.depan]
* 9 Mei 2009, MD-90 Lion Air PK-LIL tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta
* 3 November 2010, Lion Air Penerbangan 712,PK-LIQ [[Boeing 737-400]] rute Jakarta-Pontianak-Jakarta tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak.
* 14 Februari 2011, Lion Air Penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Semua penumpang selamat namun hal itu ditanggapi oleh Dirjen Perhubungan Darat dengan menyatakan bahwa semua pesawat jenis Boeing 737-900ER '''dilarang mendarat''' di Kota Pekanbaru apabila landasan basah. Lion Air memutuskan menggunakan pesawat Boeing 737-400 untuk melayani rute tersebut (Hal ini kemungkinan akan menunda niat Lion Air untuk memensiunkan Boeing 737-400)
* 15 Februari 2011, Lion Air tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor penerbangan JT 0295 berjenis Boeing 737-900 ER tergelincir di Pekanbaru pada pukul 17.00 WIB. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Seluruh penumpang tidak mengalami luka-luka.
* 17 Februari 2011 sebuah Lion Air [[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-900ER]] (pesawat yang sama yang tergelincir di Pekanbaru 2 hari sebelumnya) sedang didorong oleh traktor di bandara Jakarta dan tanpa sengaja mengarah ke pesawat Lion lainnya. Pesawat mengalami kerusakan pada ''stabilizer'' bagian belakang. Tidak ada laporan korban luka.<ref>"Lion Air Pileup Marks 3rd Runway Mishap This Week", ''[[Jakarta Globe]]'', Jakarta, 18 February 2011.</ref>
* 23 Oktober 2011, Lion Air JT 673 tergelincir di [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman]], [[Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]] sekitar pukul 07.24 Wita.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2011/10/23/122810/1750328/10/pesawat-bablas-15-m-dari-runway-bandara-sepinggan-ban-terperosok?9911012 Artikel:"Pesawat Bablas 15 M dari Runway Bandara Sepinggan, Ban Terperosok", di detik.com]</ref>
* 13 April 2013, Kecelakaan Lion Air Bali dengan rute [[Bandung]] menuju [[Denpasar]] terperosok ke laut di [[Bandara Ngurah Rai]], [[Denpasar]] tanpa sempat menyentuh landasan pacu.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2013/04/13/16512759/Kecelakaan.Pesawat.Lion.Air.Buka.Posko.di.Bali.dan.Jakarta Artikel:"Kecelakaan Pesawat, Lion Air Buka Posko di Bali dan Jakarta" di Kompas.com]</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2013/04/13/202105/2219606/10/bangkai-lion-air-masih-mengambang-di-laut?9922022 Artikel:"Bangkai Lion Air Masih Mengambang di Laut" di detik.com]</ref>
* 19 April 2013, Lion Air tujuan Denpasar - Jakarta batal terbang karena mengalami masalah dengan mesin.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2013/04/19/11355634/Lion.Air.737-900.Gagal.Terbang.Penumpang.Berlarian Lion Air 737-900 Gagal Terbang Penumpang Berlarian]</ref>
* 21 April 2013, Lion Air dengan nomor penerbangan 0689 dari [[Bandar Udara Supadio]], [[Pontianak]] tujuan [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]], [[Jakarta]], setelah 20 menit terbang secara tiba-tiba masker oksigen keluar di kabin pesawat.<ref>[http://www.tribunnews.com/2013/04/21/penumpang-lion-air-panik-saat-masker-oksigen-keluar-semua Masker Oksigen Keluar Semua]</ref>
* 6 Agustus 2013, Lion Air Penerbangan 892, [[Boeing 737-800]] rute Makassar-Gorontalo menabrak sapi saat mendarat di [[Bandar Udara Jalaluddin]], [[Kota Gorontalo|Gorontalo]] sekitar pukul 21.11 WITA.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempo.co/read/news/2013/08/07/058502907/Lion-Air-Tabrak-Sapi-Bandara-Gorontalo-Ditutup |title=Lion Air Tabrak Sapi, Bandara Gorontalo Ditutup |access-date=2015-04-07 |archive-date=2013-10-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131024061510/http://www.tempo.co/read/news/2013/08/07/058502907/Lion-Air-Tabrak-Sapi-Bandara-Gorontalo-Ditutup |dead-url=yes }}</ref>
* [[2 Februari]] [[2014]], Lion Air penerbangan 461, [[Boeing 737-900ER]], dari [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman]],[[Balikpapan]] menuju [[Bandar Udara Internasional Juanda]],[[Surabaya]], dengan 222 penumpang dan kru pesawat, mengalami pendaratan keras di [[Bandar Udara Internasional Juanda]],[[Surabaya]]. Akibatnya, 2 penumpang mengalami luka serius dan 3 penumpang mengalami luka ringan.
* [[18 Februari]] [[2015]], Lion Air mengalami ''delay'' yang berkepanjangan selama 3 hari. Akibatnya, sebanyak kurang lebih 2000 calon penumpang Lion Air di Terminal 1 [[Bandara Soekarno Hatta]] telantar.<ref>[http://bisnis.liputan6.com/read/2394454/kaleidoskop-bisnis-februari-delay-lion-air-bangkitkan-amarah Kaleidoskop Bisnis Februari: Delay Lion Air Bangkitkan Amarah] Liputan6.com. Diakses pada 21 Desember 2015</ref> Penyebabnya karena pesawat menabrak burung saat ''take off'' dari [[Jakarta]] menuju [[Semarang]] dan juga terdapat gangguan dan kerusakan teknis.<ref>[http://news.detik.com/berita/2838081/penyebab-delay-parah-lion-air-rute-jakarta-semarang-tabrak-burung/2 Penyebab Delay Parah: Lion Air Rute Jakarta-Semarang Tabrak Burung]</ref>
* [[24 April]] [[2015]], Lion Air penerbangan 303, [[Boeing 737-900ER]], dengan rute penerbangan [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]], [[Kabupaten Deli Serdang]], [[Sumatera Utara]] menuju [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]], [[Tangerang]], [[Banten]] mengalami ledakan di bagian belakang pesawat ketika akan lepas landas menuju [[Jakarta]]. 207 penumpang dan 7 kru pesawat selamat. Namun, 3 penumpang pesawat harus di rawat di rumah sakit di [[Kabupaten Deli Serdang]] karena mengalami luka serius.
* 3 Agustus 2017, terjadi kecelakaan senggolan sayap di [[Bandar Udara Internasional Kuala Namu]] antara pesawat Lion Air [[Boeing 737-900ER]] nomor penerbangan JT 197 dengan kode registrasi PK-LJZ dari [[Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda]], [[Banda Aceh]] dengan pesawat [[Wings Air]] [[ATR 72-500]] dengan nomor penerbangan IW 1252 dengan kode registrasi PK-WFF menuju [[Bandar Udara Cut Nyak Dhien]], [[Kabupaten Meulaboh]], Aceh. Pesawat Lion Air berusaha menghindar ke kanan runway, tetapi karena jarak terlalu dekat dan terbatasnya ruang di runway akhirnya terjadilah tabrakan antar sayap tersebut. Akibatnya,bagian sayap kedua pesawat ini mengalami kerusakan.
* [[29 April]] [[2018]], Lion Air penerbangan 892, [[Boeing 737-800]], dengan rute penerbangan Makassar ke Gorontalo tergelincir saat mendarat di [[Bandar Udara Jalaluddin]], [[Gorontalo]]. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.<ref>{{en}} [https://aviation-safety.net/database/record.php?id=20180429-0 Aviation Safety Network (ASN)]</ref><ref>[https://nasional.kompas.com/read/2018/04/29/21152921/pesawatnya-tergelincir-di-gorontalo-ini-penjelasan-lion-air Kompas - Pesawatnya Tergelincir di Gorontalo, Ini Penjelasan Lion Air]</ref>
* [[29 Oktober]] [[2018]], [[Lion Air Penerbangan 610]], [[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 8]] dengan rute penerbangan [[Jakarta]] ke [[Pangkal Pinang]] sempat hilang kontak sebelum akhirnya diketahui terjatuh di perairan [[Tanjung Karawang]] 13 menit setelah lepas landas, diperkirakan semua penumpang dan awak pesawat tewas.
* [[16 Februari]] [[2019]], Lion Air Penerbangan 714 tergelincir saat mendarat di Bandara Supadio, [[Pontianak]]. Semua penumpang dan awak pesawatnya selamat.
* [[20 Desember]] [[2020]], Lion Air Penerbangan 173 tergelincir saat mendarat di Bandara Radin Inten, [[Bandar Lampung]], Seluruh penumpang dan awak pesawat selamat.
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Lihat pula ==
* [[Daftar maskapai penerbangan bertarif rendah]]
*[[Lion Parcel]]
== Pranala luar ==
{{wikiportal|Indonesia}}
{{commonscat|Lion Air}}
* {{en}} [http://www.lionair.co.id/ Situs web resmi Lion Air]
* {{id}} [http://enformasi.com/2008/07/sejarah-lion-air.html Sejarah Lion Air] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090611171922/http://enformasi.com/2008/07/sejarah-lion-air.html |date=2009-06-11 }}
{{Lion Air}}
{{Maskapai penerbangan Indonesia}}
[[
[[Kategori:Maskapai penerbangan Indonesia]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan yang didirikan tahun 1999]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan bertarif rendah]]
|