Lembaga Kantor Berita Nasional Antara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(171 revisi perantara oleh 78 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Coord|-6.181|106.824|display=title|format=dms|type:landmark}}
[[Berkas:Antara.gif|thumb|Logo ANTARA]]
{{Infobox company
'''Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara''' (atau disingkat '''Perum LKBN Antara''') merupakan [[kantor berita]] di [[Indonesia]], yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Perum LKBN Antara merupakan [[BUMN]] yang diberikan tugas oleh Pemerintah untuk melakukan peliputan dan penyebarluasan informasi yang cepat, akurat, dan penting, ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional.
| name = Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
| former_name = NV Kantor Berita Antara <small>(1937 - 1962)</small><br/>Lembaga Kantor Berita Nasional Antara <small>(1962 - 2007)</small>
| logo = Logo Antara.svg
| logo_size =
| image =
| image_caption =
| image_size = 200px
| type = [[Badan usaha milik negara]]
| traded_as =
| industry = [[Media massa]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1937|12|13}}
| predecessor =
| fate =
| founder = [[Albert Manumpak Sipahutar]]<br />[[Soemanang]]<br />[[Adam Malik]]<br />[[Pandu Kartawiguna]]
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta Pusat]], [[DKI Jakarta]]
| locations =
| subsid = PT Antara Elektronik Transaksi Pratama
| key_people = [[Akhmad Munir]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://korporat.antaranews.com/tentang/manajemen/direksi|title=Dewan Direksi|publisher=Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|language=id|access-date=23 September 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Kemal Effendi Gani]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://korporat.antaranews.com/tentang/manajemen/direksi|title=Dewan Pengawas|publisher=Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|language=id|access-date=23 September 2023}}</ref><br/>(Ketua [[Dewan Pengawas]])
| brands = {{hlist|Branda|IMCS}}
| products = [[Platform perdagangan elektronik]]
| services = {{hlist|Penyediaan konten berita|Konsultansi komunikasi strategis}}
| revenue = {{decrease}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 399,187 milyar <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| operating_income = {{decrease}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 139,862 milyar <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| net_income = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 128,665 milyar <small>(2022)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://korporat.antaranews.com/downloadpdf.php?no=68|title=Laporan Tahunan 2022|publisher=Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|language=id|access-date=23 September 2023}}</ref>
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| assets = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 393,831 milyar <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| equity = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 223,747 milyar <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 895 <small>(2022)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT [[Antara Elektronik Transaksi Pratama]]
| homepage = {{URL|www.antaranews.com}}
}}
'''Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara''' (biasa disingkat menjadi '''LKBN Antara'''), atau lebih dikenal sebagai '''Antara''' (digayakan dengan [[huruf kapital semua]]), adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang berperan sebagai [[kantor berita]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 34 kantor perwakilan di seantero Indonesia, serta kantor perwakilan luar negeri di [[Malaysia]] dan [[Tiongkok]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat|title=Sejarah Perusahaan|publisher=Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|language=id|access-date=23 September 2023}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Antara News Office 17 August 1950 KR.jpg|jmpl|Seorang [[reporter]] Antara menggunakan [[Telegraf nirkabel|telegrafi nirkabel]] untuk menyiarkan suatu berita]]
''Naamloze Vennootschap (NV) Kantor Berita Antara'' didirikan pada tanggal [[13 Desember]] [[1937]] oleh [[A.M. Sipahoetar]], [[Soemanang]], [[Adam Malik]] dan [[Pandoe Kartawigoena]], saat semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang. Sebagai Direktur pertama pada waktu itu adalah [[Sugondo Djojopuspito]] (mantan mahasiswa RH usia 33 th pada waktu itu, kawan Soemanang yang juga mantan mahasiswa RH), sedangkan [[Adam Malik]] (wartawan, usia 20 tahun pada waktu itu) adalah sebagai wakilnya (Redaktur).
 
=== Pra kemerdekaan Indonesia ===
Pada tahun [[1962]], ANTARA resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang berada langsung di bawah [[Presiden Republik Indonesia]].
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 dengan nama '''NV Kantor Berita Antara''' antara lain oleh [[Abdul Hakim (Wartawan)|Abdul Hakim]], [[Djohan Sjahroezah]], [[Albert Manumpak Sipahutar]], [[Soemanang]], [[Adam Malik]], dan [[Pandu Kartawiguna|Pandoe Kartawigoena]], karena mereka merasa tidak puas dengan pemberitaan peristiwa-peristiwa di [[Hindia Belanda]] yang dibuat oleh kantor berita [[Aneta (kantor berita)|Aneta]], terutama mengenai kehidupan sosial politik masyarakat. Aneta bahkan sering tidak memberitakan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, sehingga Aneta dianggap berat sebelah.
Lembaga Kantor Berita Nasional Antara atau disingkat LKBN Antara merupakan kantor berita terbesar di Indonesia, yang sifatnya semi pemerintah, walaupun ketika pertama kali didirikan oleh para wartawan nasionalis pada masa penjajahan Belanda sebelum PD II sepenuhnya merupakan usaha swasta.
 
Perusahaan ini awalnya menerbitkan sebuah [[buletin]] dengan nama 'Buletin Antara'{{Sfn|Hakim|2020|p=xii}} dengan kantor di Jl. Pos No. 57. Redaktur pertama perusahaan ini adalah [[Abdul Hakim (Wartawan)|Abdul Hakim]] dengan dibantu oleh [[Sanusi Pane|Sanoesi Pane]], [[Soemanang]], Mr. Alwi, [[Djohan Sjahroezah]], dan [[Sugondo Djojopuspito]].{{Sfn|Hakim|2020|p=xii}}{{Sfn|I.N.|1977|p=5}}<ref>{{Cite news|date=15 Juli 1941|title=Pernyataan Pimpinan Pers-en Documentatie Bureau "ANTARA" tertanggal Batavia-C, 15 Juli 1941|work=Pers-en Documentatie Bureau "ANTARA"|access-date=20 April 2021}}</ref> Pada tahun 1941, Soemanang menyerahkan jabatan direktur perusahaan ini kepada [[Sugondo Djojopuspito]], sementara redaktur tetap dijabat oleh [[Adam Malik]] yang merangkap sebagai wakil direktur.
Agar dapat memanfaatkan berbagai peluang bisnis dan untuk menghadapi tantangan konvergensi media sekaligus dapat mengemban tugas pencerdasan bangsa, maka Pemerintah dibawah kepemimpinan H. Susilo Bambang Yudhoyono mengubah status LKBN ANTARA menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tanggal 18 JUli 2007 melalui PP 40/2007.
 
Pada tahun 1942, saat Jepang mulai menduduki Indonesia, perusahaan ini memindahkan kantornya ke bekas kantor Aneta di Noord Postweg 53, Paser Baroe (sekarang Jl. Antara No. 53, Pasar Baru) bersama dengan [[Kantor Berita Domei]]. Perusahaan ini menempati lantai bawah dari gedung tersebut, sementara lantai atas ditempati oleh Domei. Jepang awalnya memperbolehkan perusahaan ini untuk beroperasi dengan nama Antara, tetapi sejak tanggal 29 Mei 1942, perusahaan ini harus mengubah namanya menjadi ''Yashima'' (八島), yang berarti semesta. Soegondo Djojopuspito juga pindah bekerja ke ''Shihabu'' (dinas kepenjaraan), sementara Adam Malik dan Albert Sipahutar tetap bekerja di perusahaan ini.
Agar menjadi perusahaan yang sehat, LKBN ANTARA mulai menyusun Neraca Pembuka yang diselesaikan selama dua tahun setelah terbitnya SK Menteri Keuangan pada akhir September 2009. Sejak terbitnya Neraca Pembuka tersebut, kinerja keuangan LKBN ANTARA dapat dimonitor oleh para pemegang sahamnya.
 
=== StatusPasca dankemerdekaan PengurusIndonesia ===
Ketika ibu kota Republik Indonesia dipindah ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946, perusahaan ini juga memutuskan untuk memindahkan kantornya ke Yogyakarta. Kantor di Jakarta tetap dipertahankan, tetapi hanya sebagai kantor cabang. Pada saat itu, direktur perusahaan ini adalah [[Adam Malik]], dengan pimpinan sehari-hari adalah [[Pangulu Lubis]] dan [[Rachmat Nasution]], ayah dari [[Adnan Buyung Nasution]].{{Sfn|Hakim|2020|p=xiii}}
Status Lembaga Kantor Berita Nasional Antara kini adalah [[Badan Usaha Milik Negara]], dimana seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham, dimana diatur oleh [[Peraturan Pemerintah]] Nomor 40 Tahun 2007.
 
Kantor cabang di [[Jakarta]] juga pernah dipindah ke Gedung Proklamasi di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 saat terjadi [[Agresi Militer Belanda I]] pada tanggal 21 Juli 1947, karena kantor di Jl. Pos No. 57 disegel oleh Belanda, sementara kantor di Jl. Antara No. 53 kembali ditempati oleh Aneta.
Pengurus sekarang berbentuk Direksi dan Dewan Pengawas. Sejak 10 Oktober 2007, terpilih Direksi terdiri atas Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf (Direktur Utama), Saiful Hadi (Direktur Pemberitaan), Dr. rajab Ritonga (Direktur SDM dan Umum) dan Rully Iswahyudi (Direktur Komersial). Sejak 12 Januari 2009, Rahmat Mulyana diangkat sebagai Direktur Keuangan. Pemerintah juga mengangkat anggota Dewan Pengawas yang terdiri atas Dr. Henri Soebiakto (Ketua) dengan anggota Asro Kamal Rokan (Pers), Nukman Sangaji (Kemeneg BUMN) dan Sambas (Depkeu).
-->
 
Saat terjadi [[Agresi Militer Belanda II]] pada tanggal 19 Desember 1948, sejumlah staf perusahaan ini di berbagai daerah ikut bergerilya atau mempertahankan kelangsungan hidup dengan caranya masing-masing. Wartawan perusahaan ini di [[Bandung]], [[Sjarief Soelaiman]] dan [[Dajat Hardjakusumah]], mendirikan kantor berita lokal [[Pewarta Nasional]] (Pena) untuk menampung pemberitaan dari kalangan republik. Sementara staf perusahaan ini di [[Solo]] menerbitkan buletin Antara Dharurat Mobil di daerah gerilya, sebagai informasi bagi para gerilyawan dan untuk mengimbangi pemberitaan yang merugikan kedudukan Republik Indonesia.
== Sejarah ==
Gagasan untuk mendirikan kantor berita ini timbul pada pikiran seorang wartawan muda, [[Albert Manoempak Sipahoetar]], dan seorang mahasiswa ilmu [[hukum]]/RH, [[Raden Mas Soemanang Soeriowinoto]], yang kemudian lebih dikenal sebagai Mr. Soemanang, dan juga sebagai Ketua PWI yang pertama pada tahun 1946. Mereka merasa tidak puas tehadap pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa di [[Hindia Belanda]] terutama mengenai kehidupan sosial politik masyarakat [[Indonesia]], yang disiarkan [[Aneta]] (''Algemeen Nieuws-en Telegraaf-Agentschap''). Kantor berita [[Belanda]] itu menyebarkan hasil liputannya bukan saja di Hindia Belanda, melainkan juga di [[Eropa]]. Kalangan pergerakkan kebangsaan Indonesia, baik yang berada di Hindia Belanda maupun di Eropa, menganggap berita di Aneta berat sebelah. Aneta bahkan sering sama sekali tidak memberitakan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.
 
Keadaan tersebut berlangsung hingga Belanda menarik kembali pasukannya dari [[Yogyakarta]] pada bulan Juli 1949. Perusahaan ini pun memindahkan kantornya kembali ke Jakarta sebulan kemudian. Pada tahun 1962, pemerintah mengambil alih NV Kantor Berita Antara dan mengubahnya menjadi sebuah lembaga pemerintah dengan nama '''Lembaga Kantor Berita Nasional Antara''' (LKBN Antara). Pada tahun 2007, pemerintah mengubah status LKBN Antara menjadi [[perusahaan umum]] (Perum) agar LKBN Antara dapat lebih leluasa dalam menjalankan bisnisnya.<ref name="perum">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 2007|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/16263/PP-40-2007.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=18 Oktober 2023}}</ref> Pada awal tahun 2023, perusahaan ini bekerja sama dengan [[Bloomberg L.P.|Bloomberg]] untuk mendirikan sebuah [[perusahaan patungan]] yang diberi nama PT [[Antara Elektronik Transaksi Pratama]] (Antara ETP) untuk berbisnis bidang penyediaan [[platform perdagangan elektronik]] untuk [[valuta asing]] di Indonesia.<ref>{{Cite web|title=Bloomberg dan Antara ETP Berkolaborasi Tawarkan Electronic Trading Platform untuk Valuta Asing di Indonesia|url=https://www.antaranews.com/berita/3332136/bloomberg-dan-antara-etp-berkolaborasi-tawarkan-electronic-trading-platform-untuk-valuta-asing-di-indonesia|website=antaranews.com}}</ref>
=== Masa Penjajahan Jepang ===
Sejak awal pendudukan [[Jepang]], Antara menempati bagian bawah gedung Aneta di [[Pasar Baru]], [[Jakarta Pusat]], sebuah gedung bertingkat yang ditinggalkan bersamaan dengan menyingkirnya Belanda dari Indonesia. Tingkat atas ditempati oleh kantor berita Jepang, [[Domei]]. Gedung ini terletak di Jalan Pos Utara No.53, yang kini dikenal dengan nama Jalan Antara.
 
== Operasi ==
Jepang mula-mula memperbolehkan Antara melanjutkan kegiatannya dengan menggunakan namanya sendiri. Namun, sejak 29 Mei 1942, Antara harus mengganti namanya menjadi Yashima, yang berarti ''semesta''.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het kantoor van Antara News TMnr 20018023.jpg|jmpl|Kantor Antara di Jakarta pada tahun 1971]]
[[Berkas:AntaraBuilding.jpg|jmpl|Wisma Antara di Jakarta Pusat, yang menjadi kantor pusat Antara sejak 1981 hingga 2023]]
Bila sebelumnya Antara melakukan pengiriman berita dengan menggunakan pemancar dan buletin cetak, pada tahun 1976 diganti dengan menggunakan sistem [[teleteks]] dan kemudian menggunakan sistem komputerisasi. Mulai akhir tahun 90-an, pengiriman berita kepada 300 pelanggan menggunakan satelit/VSAT dan sejak tahun 2001 berita Antara dapat diakses melalui internet. Di luar negeri, sejak tahun 2007 LKBN Antara mempunyai kantor biro di [[Kuala Lumpur]], [[Beijing]], dan [[London]]. Karena alasan beban operasional tinggi, jumlahnya menciut dibanding sebelum tahun 2007 yang pernah memiliki 14 kantor perwakilan di luar negeri.
 
Kerja sama internasionalnya pun kian meluas. Antara bekerja sama dengan [[Reuters]], Bloomberg, AFP dan Xinhua dalam skema komersial. Antara juga mengadakan kerjasama dengan [[Pertubuhan Berita Nasional Malaysia|Bernama]] (Malaysia) dan [[Thai News Agency]] (TNA) melalui jaringan AMEX (ASEAN New Exchange). Kerja sama regional dilakukan melalui Organization of Asia Pacific News Agencies (OANA), International Islamic News Agency (IINA) di [[Jeddah]], dan Non Aligned News Agency Pool (NANAP). Pada tahun 2007-2010, Antara dipercaya sebagai Presiden OANA.
=== Masa kemerdekaan ===
Ketika Pemerintah pusat Republik Indonesia yang baru beberapa bulan merdeka hijrah ke Ibu kota Revolusi Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946, pimpinan Antara juga memutuskan untuk mengungsikan kantor pusatnya ke Yogyakarta. Antara di Jakarta tetap di pertahankan, tetapi hanya sebagai kantor cabang.
 
Selain itu, Antara juga mengadakan pertukaran berita secara bilateral dengan Xinhua (China), IRNA dan MNA (Iran), MENA ([[Mesir]]), Yonhap ([[Korea Selatan]]), TAP ([[Tunisia]]), Anadolu ([[Turki]]), WAM ([[Uni Emirat Arab]]), VNA ([[Vietnam]]), Azertac (Ajerbaizan), BTI (Bulgaria), EFE (Spanyol), CNA (Taiwan) dan sebagainya.
Antara cabang [[Jakarta]] pernah memindahkan kantornya ke Gedung Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No.56 ketika terjadi Aksi Militer Belanda I tanggal [[21 Juli|21]] [[Juli]] [[1947]], karena kantornya di Jalan Pos No.57 di segel oleh Belanda, sedangkan gedung di nomor 53 sudah ditempati oleh kantor berita Aneta, yang melakukan lagi kegiatannya di Indonesia sejak Belanda kembali bersama tentara Sekutu pada akhir PD II.
 
Pada saat terjadi Aksi Militer Belanda II pada tanggal [[19 Desember|19]] [[Desember]] [[1948]], banyak staf Antara di berbagai kota ikut bergerilya atau mempertahankan kelangsungan hidup dengan cara masig-masing. Para wartawan Antara di [[Bandung]], Sjarief Soelaiman dan Dajat Hardjakusumah, mendirikan kantor berita lokal Pewarta Nasional (Pena) untuk menampung pemberitaan dari kalangan republiken. Sedangkan staf Antara [[Solo]] menerbitkan buletin Antara Dharurat Mobil di daerah gerilya sebagai konsumsi para gerilyawan dan untuk mengimbangi pemberitaan yang merugikan kedudukan Republik Indonesia.
 
Keadaan ini berlangsung sampai saat Belanda menarik kembali pasukannya dari [[Yogyakarta]] tujuh bulan kemudian, Juli 1949, dan Antara pusat dipulihkan di Jakarta pada bulan berikutnya.
 
== Pendirian perusahaan ==
Ditetapkan melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tertanggal 18 Juli 2007, untuk mengoptimalkan fungsi dan peranannya, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara diubah statusnya menjadi [[BUMN]].
 
== LKBN ANTARA sekarang ==
Bila sebelumnya Antara melakukan pengiriman berita dengan menggunakan pemancar dan buletin cetak, pada tahun 1976 diganti dengan menggunakan sistem [[teleteks]] dan kemudian menggunakan sistem komputerisasi. Mulai akhir tahun 90an, pengiriman berita kepada 300 pelanggan menggunakan satelit/VSAT dan sejak tahun 2001 berita Antara dapat diakses melalui internet. Di luar negeri, sejak tahun 2007 LKBN Antara mempunyai kantor biro di [[Kuala Lumpur]], [[Tokyo]], [[Beijing]], [[London]], [[Canberra]], dan [[New York]]. Karena alasan beban operasional tinggi, jumlahnya menciut dibanding sebelum tahun 2007 yang pernah memiliki 14 kantor perwakilan di luar negeri.
 
Kini dengan kepemimpinan baru dibawah Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf ([email protected]), yang melanjutkan kepemimpinan Asro Kamal Rokan ([email protected]) yang kini bertugas sebagai Dewan Pengawas, LKBN ANTARA menghasilkan berbagai konten berita teks, foto dan video yang menyasar lebih dari 300 pelanggan media. Perubahan status Lembaga Negara menjadi Perusahaan Umum (Perum) dimulai berdasarkan PP 40/2007 tertanggal 18 Juli 2007. Pemberian status Perum guna memudahkan kerja kantor berita perjuangan tersebut untuk menghadapi era konvergensi media dan tantangan bisnis media yang kian mengglobal. Diharapkan dengan berbadan hukum Perum, LKBN ANTARA dapat mengembangkan berbagai lini bisnis berbasis konten, komunikasi, pengelolaan data dan pendidikan media. Sebagian berita untuk pasar media diformat untuk publik melalui portal publik www.antaranews.com.
 
Kerjasama internasionalnya pun kian meluas. Antara bekerjasama denga [[Reuters]], Bloomberg, AFP dan Xinhua dalam skema komersial. Antara juga mengadakan kerjasama dengan [[Pertubuhan Berita Nasional Malaysia|Bernama]] (Malaysia) dan [[Thai News Agency]] (TNA) melalui jaringan AMEX (ASEAN New Exchange). Kerjasama regional dilakukan melalui Organization of Asia Pacific News Agencies (OANA),International Islamic News Agency (IINA) di [[Jeddah]], dan Non Aligned News Agency Pool (NANAP). Tahun 2007-2010, ANTARA dipercaya sebagai President OANA.
 
Selain itu, Antara juga mengadakan pertukaran berita secara bilateral dengan Xinhua [China], IRNA dan MNA [Iran], MENA ([[Mesir]]), Yonhap ([[Korea Selatan]]), TAP ([[Tunisia]]), Anadolu ([[Turki]]), WAM ([[Uni Arab Emirates]]), VNA ([[Vietnam]]), Azertac (Ajerbaizan), Yonhap (Korea Selatan), BTI (Bulgaria), EFE (Spanyol), CNA (Taiwan) dan sebagainya.
 
== Layanan ==
Pasar utama produk layanan ANTARAAntara adalah media (''business to businesssbusiness''). Kini ANTARAAntara sedang melakukan diversifikasi produk untuk publik, baik melalui portal berita http://www.antaranews.com maupun portal berita daerah. Layanan ANTARAAntara meliputi produksi berita teks, foto dan multimedia sebagai bisnis inti. Beberapa bisnis bukan inti adalah layanan teknis dan pemasaran bekerjasamabekerja sama dengan [[Reuters]], [[Bloomberg L.P.|Bloomberg]], [[Agence France-Presse|AFP]], [[Xinhua]], dan DPA, selain jasa penerbitan, pelatihan jurnalistik, komunikasi pemasaran, PR Wire, dan penyelenggaraan kegiatan di Auditorium Adhiyana.
 
Selain menyasar pelanggan media, konten untuk masyarakat bisnis juga dikembangkan melalui unit[[Antara bisnis IMQETP]]. Layanan utama IMQAntara iniETP berupa layanan data seketika mengenai harga [[valuta asing]], [[emas]] dan komoditikomoditas lainnya di bursa-bursa nasional dan internasional, serta informasi dari pusat-pusat bisnis di seluruh [[dunia]].
 
== Pustaka ==
* Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta:1988
 
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
 
=== Daftar Pustaka ===
* {{Cite book|title=Abdul Hakim, Wartawan Antara Dalam Kenangan Anak Cucu|last=Hakim|first=Chappy|publisher=Penerbit Buku Kompas|year=2020|isbn=978-623-241-201-9|location=Jakarta|ref=harv}}
* {{Cite book|title=Sejarah Pers Indonesia|last=I.N.|first=H. Soebagio|publisher=Dewan Pers|year=1977|isbn=|location=Jakarta|ref=harv}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [httphttps://www.antaranews.com/ Situs Resmiportal berita resmi]
* {{id}} [httphttps://balikorporat.antaranews.com Situs ANTARAweb resmi Baliperusahaan]
* [https://www.redaksinasional.id Redaksi Nasional – portal berita bersama LKBN Antara, RRI, dan TVRI]
* {{id}} [http://banten.antaranews.com Situs ANTARA Banten]
{{BUMN}}
* {{id}} [http://manado.antaranews.com Situs ANTARA Manado]
{{Situs Web Indonesia}}
* {{id}} [http://makassar.antaranews.com Situs ANTARA Sulawesi Selatan]
{{Authority control}}
* {{id}} [http://kepri.antaranews.com Situs ANTARA Kepulauan Riau]
* {{id}} [http://kalsel.antaranews.com Situs ANTARA Kalimantan Selatan]
* {{id}} [http://kaltim.antaranews.com Situs ANTARA Kalimantan Timur]
* {{id}} [http://www.antarasumbar.com Situs ANTARA Sumbar]
* {{id}} [http://www.antarasumut.com Situs ANTARA Sumut]
 
{{indo-stub}}
 
[[Kategori:Kantor berita]]
[[Kategori:BUMNBadan usaha milik negara di Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan media Indonesia]]
 
[[ar:وكالة الأنباء الإندونيسية]]
[[de:Antara News]]
[[en:Antara (news agency)]]
[[fr:ANTARA]]
[[nl:ANTARA]]
[[sr:Антара]]