Sumatera Barat: Perbedaan antara revisi

[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De woning van de gouverneur aan de westkust van Sumatra TMnr 3728-846.jpg|thumbjmpl|300px220px|ki|Kediaman [[gubernur]] ''Westkust van Sumatra'' atau "pantai barat SumateraSumatra" ([[litografi]] berdasarkan lukisan oleh [[Josias Cornelis Rappard]], 1883-1889)|al=|kiri]]

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan sumber keanekaragaman hayati. Sebagian besar wilayahnyawilayah Sumatera Barat masih merupakanterdapat hutan tropis alami dan dilindungi. Berbagai spesies langka masih dapat dijumpai, misalnya ''[[Rafflesia arnoldii]]'' (bunga terbesar di dunia), [[harimau sumatera]], [[siamang]], [[tapir]], [[rusa]], [[beruang]], dan berbagai jenis [[burung]] dan [[kupu-kupu]].

=== PendidikanAgama ===

Secara bertahap perekonomian Sumatera Barat mulai bergerak positif setelah mengalami tekanan akibat dampak [[Gempa bumi Sumatera Barat 2009|gempa bumi tahun 2009]] yang melanda kawasan tersebut. Dampak bencana ini terlihat pada triwulan IV-2009, dimanadi mana pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 0,90%. Namun demikiankini pertumbuhanperekonomian iniSumatera relatifBarat lebihtelah baikmembaik, dibandingkandengan perhitungantingkat sebelumnyapertumbuhan yangdi diperkirakanatas akanrata-rata terjadi kontraksi 0,14%nasional. Secara keseluruhan, padaPada tahun 20092012 ekonomi Sumatera Barat tumbuh sebesar 46,1635%, lebih baik dibandingkan perkiraantahun semulasebelumnya yang hanya sebesar 36,9225%. Dan pada triwulan I-20102013 perekonomian Sumatera Barat diperkirakan akan dapattelah tumbuh sebesarmencapai 7,3%. Tingginya pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat dalam tiga tahun terakhir,56 telah menurunkan tingkat kemiskinan di provinsi ini dari 8,99%<ref name="Kaji">www.bi.go.id(2011) [http://www.bimenjadi 8% (2012).go.id/NR/rdonlyres/BC882315-6DAE-42F3-8843-58FBC3F39189/19962/KERSumbarI2011.pdf KajianUntuk EkonomiPendapatan Domestik Regional ProvinsiBruto Sumatera(PDRB), Baratpada Triwulantahun I-2010]</ref>2012 provinsi ini memiliki PDRB mencapai Rp 110,104 triliun, dengan PDRB per kapita sebesar Rp 22,41 juta.

=== IndustriPertanian ===

Kembali bergeraknya perekonomian Sumatera Barat pasca gempa serta semakin pulihnya perekonomian global terutama zona SumateraSumatra bagian tengah juga merupakan faktor pendorong bergeraknya kembali sektor jasa (7,38%)<ref. name="Kaji"Sektor />jasa walauyang tidakcukup setinggipenting dibandingkandi provinsi ini adalah keuangan, hotel, restoran, dan agen perjalanan. Pertumbuhan hotel di Sumatera Barat dalam tiga tahun terakhir cukup pesat. Hal ini seiring dengan pertumbuhanmeningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke provinsi lainini. diSelama tahun 2012 terdapat 36.623 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Barat, atau meningkat 8,27% dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 33.827 sekitarnyawisatawan.

Sumatera Barat memiliki potensi bahan tambang golongan A, B dan C. Bahan tambang golongan A, yaitu [[batu bara]] terdapat di kota [[Sawahlunto]]. Sedangkan Bahan tambang golongan B yang terdiri dari [[air raksa]], [[belerang]], [[pasir besi]], [[tembaga]], [[timah hitam]] dan [[perak]] menyebar di wilayah kabupaten [[Sijunjung]], [[Kabupaten Dharmasraya|Dharmasraya]], [[Kabupaten Solok|Solok]], [[Solok Selatan]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Lima Puluh Kota]], [[Pasaman]], dan [[Tanah Datar]]. Bahan tambang golongan C menyebar di seluruh kabupaten dan kota, sebagian besar terdiri dari [[pasir]], [[batu]] dan [[kerikil]].<ref name="BI-E" />.

Perkembangan berbagai indikator perbankan pada triwulan IIV-20102012, menunjukkan perbaikan seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi pasca gempa. Pada tahun 2012, total aset bank umum di provinsi ini mencapai Rp 40,1 triliun dengan nilai penyaluran kredit oleh bank umum sebesar Rp 33,8 triliun. Sedangkan total aset BPR di provinsi ini mencapai Rp 1,53 triliun dengan nilai penyaluran kredit oleh bank tersebut sebesar Rp 1,03 triliun.

[[Berkas:Suasana di Kelok Sembilan9.jpg|thumbjmpl|250px220px|leftka|Kelok Sembilan]]

Transportasi udara dari dan ke Sumatera Barat saat ini melaluidihubungkan oleh [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] (BIM)dan [[Pelabuhan Teluk Bayur]]. Bandar Udara kebanggaanMinangkabau masyarakatmulai Sumateraaktif Baratberoperasi pada akhir tahun [[2005]] menggantikan [[Bandar Udara Tabing]]. Bandar udara ini beradaterhubung dengan berbagai kota utama di Indonesia, seperti [[kabupatenJakarta]], Padang[[Kota PariamanMedan|Medan]], lebih[[Batam]], kurang[[Bandung]], 20serta km[[Kuala dariLumpur]] pusatdi [[kotaMalaysia]]. PadangUntuk meningkatkan aksesibilitas Bandar Udara Minangkabau, pemerintah telah menyiapkan kereta bandara [[Kereta api Minangkabau Ekspres|Minangkabau Ekspres]] dari dan menuju pusat kota Padang.

Ada pula saluang jo dendang, yakni penyampaian dendang (cerita berlagu) yang diiringi saluang yang dikenal juga dengan nama [[sijobang]].<ref>Phillips, Nigel, (1981), ''Sijobang: sung narrative poetry of West Sumatra'', Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-23737-6.</ref> Musik Minangkabau berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi [[merantau]].

Rumah adat Sumatera Barat khususnya dari etnis Minangkabau disebut [[Rumah Gadang]]. Rumah Gadang biasanya dibangun diatasdi atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun.<ref> name="Graves, Elizabeth E., (2007)," ''Asal-usul elite Minangkabau modern: respons terhadap kolonial Belanda abad XIX/XX'', Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, ISBN 978-979-461-661-1.</ref> Tidak jauh dari komplek rumah gadang tersebut biasanya juga dibangun sebuah [[surau]] kaum yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan tempat tinggal lelaki dewasa kaum tersebut namun belum menikah.

Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka dan belakang,<ref>Azinar Sayuti, Rifai Abu, (1985), ''Sistem ekonomi tradisional sebagai perwujudan tanggapan aktif manusia terhadap lingkungan daerah Sumatera Barat'', hlm. 202, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.</ref> umumnya berbahan [[kayu]], dan sepintas kelihatan seperti berbentuk rumah panggung dengan atap yang khas, menonjol seperti tanduk [[kerbau]], masyarakat setempat menyebutnya ''Gonjong'' dan dahulunya atap ini berbahan ijuk sebelum berganti dengan atap seng. ''Rumah Bagonjong''<ref>Navis, A.A., ''Cerita Rakyat dari Sumatera Barat 3'', Grasindo, ISBN 979-759-551-X.</ref> ini menurut masyarakat setempat diilhami dari [[tambo]], yang mengisahkan kedatangan nenek moyang mereka dengan [[kapal]] dari [[laut]]. Ciri khas lain rumah adat ini adalah tidak memakai paku besi tapitetapi menggunakan pasak dari kayu, namun cukup kuat sebagai pengikat.<ref>''Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, Dan Senjata Tradisional'', PT Niaga Swadaya, ISBN 979-788-145-8.</ref>

=== Senjata Tradisionaltradisional ===

=== MakananMasakan khas ===

== PersMedia dan mediainformasi ==

Rata-rata disetiap kabupaten dan kota di provinsi ini telah memiliki pemancar radio selain milik pemerintah juga swasta, seperti [[RRI|RRI Padang]], Radio [[Classy FM]], Radio Jelita FM, Radio SK FM, dan Radio Fanesa 5 FM, danRadio sebagainyaArif FM, Radio Harau FM.

Sumatera Barat saat ini juga banyak memiliki media cetak jenis surat diantaranya [[ANTARA]] (Kantor Berita Indonesia) Biro Sumbarkabar,<ref>www.antara-sumbar.com [http://www.antara-sumbar.com/ Antara Sumbar]</ref>diantaranya [[Padang Ekspres|Harian Padang Ekspres]], [[Harian Haluan]], dan [[Harian Singgalang]], Harian [[Posmetro Padang]], Harian Metro Andalas (Metrans), Harian Rakyat Sumbar dan Harian Koran Padang. Serta beberapa media cetak mingguan seperti Tabloid Indonesia Raya, Binnews, dan lain-lainBakinews. Media cetak tersebut juga tersedia dan dapat diakses secara ''online'' melalui [[internet]].

Pada awalnya ''Sumatera[[Sumatra Courant]]'' merupakan koran pertama yang terbitkan di Sumatera Barat oleh pemerintah [[Hindia- Belanda]] pada tahun [[1862]]. Selanjutnya tahun [[1877]] terbit ''Padangsche Handelsblad'' milik swasta. Kedua surat kabar ini menggunakan [[bahasa Belanda]], dan baru pada tahun [[1890]] terbit surat kabar bulanan ''Pelita Kecil'' yang telah menggunakan [[bahasa Melayu]].<ref name="Syam">Syamdani, (2009), ''PRRI, pemberontakan atau bukan'', Media Pressindo, ISBN 978-979-788-032-3</ref>

|Northeast = [[Riau]]

|Southwest = [[Samudra Hindia]]

|West = [[SamuderaSamudra Hindia]]

|Northwest = [[Samudra Hindia]]

{{wikitravelwikivoyage|West Sumatra}}

{{commonscatcommons|West Sumatra}}

* {{id}} [http://www.sumbarprov.go.id/ Situs web resmi provinsi Sumbar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120115130538/http://sumbarprov.go.id/ |date=2012-01-15 }}

* {{id}} [http://www.cimbuakantarasumbar.com/ Situs Cimbuak.comAntara Sumbar] Portal KomunitasBerita MinangSumatera Barat.

* {{id}} [http://www.west-sumatracimbuak.comnet/ Situs West-SumatraCimbuak.com] Portal Parawisata Independen Komunitas Minang bertajuk fotografi.

[[Kategori:Sumatera Barat| Utama]]