Suku Kedayan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(103 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Suku Kedayan/Kadayan''' adalah suku bangsa yang berasal dari '''Brunei'''. Sebagian suku Kedayan bermigrasi ke Miri, Sarawak. [[Bahasa Kedayan]] termasuk [[bahasa Melayu Lokal]].
{{ethnic group|
'''Suku Kedayan''' merupakan salah satu [[bangsa]] yang menetap di [[Miri]]. Dipercayai berasal dari [[Brunei]] dan berhijrah ke Miri. Sebelum penubuhan Malaysia, Miri merupakan sebahagian daripada Brunei. Kebanyakan bangsa Kedayan daerah Bekenu. Selain itu, bangsa Kedayan juga boleh ditemui di Sipitang, Sabah dan Labuan. [[Bahasa]] yang digunakan ialah Bahasa Kedayan ("bahasa de facto" Brunei).
|group=Suku Kedayan
|image = [[Berkas:Image from page 204 of "Women of all nations, a record of their characteristics, habits, manners, customs and influence;" (1908) (14769945902).jpg|300px]]
|caption = Wanita Kedayan pada Masa Penjajahan Inggris.
|poptime=240.000
|popplace=[[Brunei Darussalam]], [[Malaysia Timur]]
|langs= [[bahasa Kedayan|Kedayan]], [[Bahasa Melayu Brunei]]
|rels=[[Islam]]
|related=[[Dayak Iban]] • [[Orang Brunei|Melayu Brunei]] • [[suku Banjar|Banjar]]
|total population=240.000}}
'''Suku Kedayan/Kadayan''' adalah salah satu dari tujuh suku bangsa asli Brunei. Suku Kedayan sering juga disebut Melayu Kedayan karena secara linguistik termasuk dalam rumpun [[Bahasa Melayu|bahasa Melayu Lokal.]] Sebagian suku Kedayan bermigrasi ke [[Sarawak]] dan [[Sabah]]. Orang Kedayan berpenduduk sekitar 240.000 jiwa.
 
[[Bahasa Kedayan]] dianggap sebagai salah satu dialek dalam [[Bahasa Melayu Brunei]]. Kata ''Kedayan'' memiliki arti "Orang Pedalaman" atau "Orang Darat". Nama lama kepala suku dusun di Brunei juga disebut Kedayan atau Sang Kedayan. Sang Kedayan merupakan kata yang digunakan untuk membedakan "Orang Laut" (pesisir) dan Darat (Kedayan). Kedayan Islam/Kedayan Melayu diduga berkerabat dengan Kan(d)ayan Dayak dari Kalimantan Barat yang menyebar hingga ke pesisir utara Kalimantan sampai di [[Sipitang]], Sabah. Sementara itu, [[suku Banjar]] dari Kalimantan Selatan menyebar hingga ke utara Kalimantan sampai ke Keningau, yaitu Kampung Banjar Keningau, yang berada di pedalaman Sabah di tengah-tengah suku [[Dayak Dusun]] dan [[Dayak Murut]].
Kaum Kedayan di Labuan bukannya orang pantai, dan cenderung menetap di kawasan pedalaman. Rumah-rumah di kampung dibina agak dekat antara satu sama lain, mengikut pola kelompok, dengan taman-taman bercabang seperti jejari ke luar. <ref>[http://kadayan.no-ip.org/ Dunia Kedayan]</ref>
 
'''Suku Kedayan''' merupakan salah satu [[bangsa]] yang menetap di [[Miri]]. Dipercayai berasal dari [[Brunei]] dan berhijrah ke Miri. Sebelum penubuhan Malaysia, Miri merupakan sebahagian daripada Brunei. Kebanyakankebanyakan bangsa Kedayan daerah Bekenu. Selain itu, bangsa Kedayan juga boleh ditemui di Sipitangbagian utara Sarawak, pesisir timur [[Sabah]] dan [[Labuan, Malaysia|Labuan]]. [[Bahasa]] yang digunakan ialah Bahasa Kedayan ("bahasa de facto" Brunei).
 
Kaum Kedayan di Labuan bukannya orang pantai, dan cenderung menetap di kawasan pedalaman. Rumah-rumah di kampung dibina agak dekat antara satu sama lain, mengikut pola kelompok, dengan taman-taman bercabang seperti jejari ke luar. <ref>[{{Cite web |url=http://kadayan.no-ip.org/ |title=Dunia Kedayan] |access-date=2008-04-14 |archive-date=2007-03-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070310033527/http://kadayan.no-ip.org/ |dead-url=yes }}</ref>
 
== Asal-Usul Puak Suku Kedayan Di Brunei Darussalam ==
 
Menurut penelitian Kedayan merupakan bangsa campuran Orangdari [[Jawa]] [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] dan [[Masyarakat]] [[MelayuDayak Brunei]] yang mana peristiwa Sultan Brunei Ke 5 iaituyaitu [[Bolkiah dari Brunei|Sultan Bolkiah]] [[(1473-1521)]] yang rajin singgah di tanah [[nusantara]] seperti di kepulauan [[Jawa]], [[Sumatra]], [[Kalimantan]] dan termasuklah Di tanah [[Filipina]]. Dan di tanah Jawa Baginda dapat melihat aktivitas orang Jawa yang rajin bercocok tanam dan berpadibertani dan mereka ini dikenali dengan jadimasyarakat bertanamagraris (hasil tanganpangan mereka yang banyak membuahkan hasil), maka baginda segera menawarkan mereka untuk menetap di Brunei. Setelah di Brunei banyak aktivitiaktivitas pertanian dibuat dengan giat dan banyak hasilnya lalu Baginda memberikan hadiah. Di sinilah bermulanyamulanya ikatan pertalian dan persaudaraan orang Jawa Ponorogo melalui perkawinan campur dengan Masyarakat Melayu Brunei sehingga pada masa kini puak kedayan banyak menetap di Daerah [[Temburong]], [[Tutong]], [[Belait dan Brunei]], dan Muara (Jerudong). Dan kemudian berpindah-rendahpindah ada yang menetap di [[Sabah]] dan di Sarawak[[Serawak]].
 
Pada tahun 144 masihimasehi, [[Fa Hsien]] seorang panditaBiksu Buddha berbangsadari Cina[[Tiongkok]] singgah di Java-Dwipa dan tinggal di sana selama lima bulan [perlu diingat bahawabahwa dipada dalammasa dunialalu] purba, Borneo adalah(Kalimantan) dikenalidisebut sebagai Jawa Besar dan pulau Jawa sebenar dikenali dengandisebut Jawa Kecil. Juga kemudian dikenalidisebut sebagai Varuna Dvipa dan Java Dvipa]. Diantara Raja Kutai hindu yang terkenal ialah Kudungga, Devawarman, Aswawarman dan Mulawarman.
 
DimungkinkanKemungkinan bahwa apa yang disebut sebagai Jawa adalah Pulau Borneo atau juga disebut Kalimantan. Jawa disini bukanlah [[suku Jawa]] yang dimaksud tetapi datarandaratan yang dinamai oleh orang luar kepadauntuk pulau Borneo (Kalimantan). Jawa kecil itulah yang kemungkinan besar adalah pulau jawa saat ini.
 
Pulau Borneo sangat kaya bahasa. Ada ratusan jenis bahasa di Borneo dan beberapa diantaranyadi antaranya sudah mulai punah. Berdasarkan teori bahasa bahwa dimana kawasan yang terdapat banyak bahasayangbahasa yang beragam adalah dimungkinkankemungkinan sebagai tanah asal usul bahasa yang digunakan di kawasan nusantara, artinya bahwa Kalimantan atau Borneo tersebut merupakan tanah leluhur masyarakat di pulau nusantara ini.
Jika merujuk kepada kebesaran Kutai sebelum masa kerajaan Kutai berganti menjadi Kutai Kertanegara adalah pertumbumuhan sebuah kerajaan orang asli Borneo yang disebut sebagai kerajaan bangsa Dayak tertua yang juga dimungkinkan peradabannya sebagai tamadun tertua yang berhubungan dengan Altalntis.
 
Pendapat yang mengatakan suku Kedayan itu berasal dari Jawa dan dibawa ke Brunei oleh Sultan Bolkiah di tentang dan tidak disetujui oleh sebagian besar tokoh Kedayan. Ini karana dalam cerita rakyat Serawak khususnya [[suku Melanau]], suku Kedayan itu memang telah ada di Brunei sebelum kedatangan Alak Betatar, sekitar tahun 1300. Menurut cerita itu, bangsa Kedayan itu bukanlah Melayu dan menjadi Melayu saat berdirinya kesultanan Brunei. Malah jika dilihat dalam Syair Awang Semaun, orang Kedayan memang telah ada di Brunei sejak abad ke 14. Mereka yang dikatakan menolong angkatan perang Johor mencari puteri Burung Pingai yang dilarikan oleh Awang Semaun untuk dijadikan isteri Alak Betatar.
Pulau Borneo sangat kaya bahasa. Ada ratusan jenis bahasa di Borneo dan beberapa diantaranya sudah mulai punah. Berdasarkan teori bahasa bahwa dimana kawasan yang terdapat banyak bahasayang beragam adalah dimungkinkan sebagai tanah asal usul bahasa yang digunakan di kawasan nusantara, artinya bahwa Kalimantan atau Borneo tersebut merupakan tanah leluhur masyarakat di pulau nusantara ini.
 
Malah sebagian besar tokoh budayawan Kedayan itu sendiri menolak teori Jawa ini dan mengakui kemungkinan Kedayan itu berasal dari Kalimantan atau istilah Jawa itu merujuk kepada wilayah Kalimantan yang menerima pengaruh Jawa Majapahit.
Jika merujuk ke struktur dan kosa kata bahasa Kandayan yang ada di kawasan Miri, Brunei, Sabah dan sebagian Kalimantan Timur jelas sudah bahwa orang Kandayan bukanlah suku Melayu. Mereka adalah suku asli Borneo yang kini telah banyak memeluk agama ISlam. Perkataan Melayu pada kata Melayu Kandayan merupakan bias dari pengaruh Islam kedalam suku kaum tersebut sehingga penyebutan istilah "Bahasa Melayu Kandayan" menjadi tercipa atau dibuat dalam kerangka politis.
 
Malah ada yang mengungkapkan bahwa suku Kedayan berasal dari Kutai. Menariknya, cerita rakyat Kedayan Laila Menchanai itu mirip kisah Puteri Junjung Buih kisah mitos kerajaan Kutai.
Sesungguhnya suku kaum Kandayan yang ada di Brunei itu sendiri adalah orang Borneo asli yang beragama Islam, namun juga perlu diketahui bahwa suku kaum Kandayan bukan hanya saja ada di kawasan Brunei, Miri, Kuala Belait, Tutong, Temburong, Sabah, Kalimantan Timur, namun penamaan Kandayan juga ada di Kabupaten Landak, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya di Kalimantan Barat-Indonesia. Suku kaum Kandayan di Kalbar justeru sebaliknya beragama Kristen baik Katolik ataupun Protestan. Tidak ada perbedaan bahasa yang terlalu signifikan antara Kandayan di Brunei dengan Kandayan di Kalimantan Barat dimana kosa kata bahasa keduanya memiliki pertalian yang sangat erat dan hampir 99% sama. Hanya saja uniknya adalah orang Kandayan di Kalbar mau menyebut diri sebagai orang asli Borneo dengan sebutan Dayak. Dari segi bahasa Kandayan di brunei dengan Kandayan di Kalbar memiliki kesamaan yang sangat tinggi hanya saja Kandayan di Brunei lebih berafiliasi menyebut diri sebagai "Melayu Kandayan".
 
Jika merujuk ke struktur dan kosa katakosakata bahasa KandayanKedayan yang ada di kawasan Miri, Brunei, Sabah dan sebagian Kalimantan Timur jelas sudah bahwa orang Kandayankedayan bukanlah suku Melayu. Mereka adalah suku asli Borneo yang kini telah banyak memeluk agama ISlam. Perkataan Melayu pada kata Melayu Kandayan merupakan bias dari pengaruh Islam kedalam suku kaum tersebut sehingga penyebutan istilah "Bahasa Melayu Kandayan" menjadi tercipa atau dibuat dalam kerangka politis.
Hal tersebut dapat dimaklumi oleh karena pengaruh Islam yang begitu besar pada jamannya. Sebelum Islam ada di Borneo bukankah semuanya beragama kepercayaan dan Hindu yang dihelad oleh kerajaan Kutai semasa itu yang artinya adalah tidak ada Islam, tidak ada Kristen dan tidak ada sebutan Melayu atau pun Dayak.
 
Perkataan Melayu pada kata Melayu Kedayan merupakan bias dari pengaruh Islam kedalam suku kaum tersebut sehingga penyebutan istilah "Bahasa Melayu Kedayan" menjadi tercipa atau dibuat dalam kerangka politis. Walau bagaimanapun banyak orang Kedayan itu sendiri lebih senang dianggap sebagai suatu suku yang berbeda dengan Melayu walaupun mereka itu memeluk keyakinan yang sama yaitu Islam.
 
Dalam Perlembangan Negeri Serawak Malaysia contohnya, suku Kedayan itu berdiri atas nama sukunya sendiri dan bukan bagian dari Melayu, Kedayan sama seperti bebearap suku Islam Serawak yang lainnya yang kekal menggunakan identitas masing-masing seperti suku Melanau.
 
Sesungguhnya suku kaum Kedayan/Kandayan yang ada di Brunei itu sendiri adalah orang Borneo asli yang beragama Islam, namun juga perlu diketahui bahwa suku kaum Kedayan/Kandayan bukan hanya saja ada di kawasan Brunei, Miri, Kuala Belait, Tutong, Temburong, Sabah, Kalimantan Timur, namun penamaan KandayanKedayan juga ada di Kabupaten Landak, [[Kabupaten Bengkayang]], Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya di Kalimantan Barat-Indonesia. Suku kaum KandayanKedayan di Kalbar justeru sebaliknya beragama Kristen baik Katolik ataupun Protestan. Tidak ada perbedaan bahasa yang terlalu signifikan antara KandayanKedayan di Brunei dengan KandayanKedayan di Kalimantan Barat dimana kosa katakosakata bahasa keduanya memiliki pertalianketerikatan yang sangat erat dan hampir 99% sama. Hanya saja uniknya adalah orang KandayanKedayan di Kalbar maulebih suka menyebut diridirinya sebagai orang asli Borneo dengan sebutan Dayak. Dari segi bahasa KandayanKedayan di brunei dengan KandayanKadayan di Kalbar memiliki kesamaan yang sangat tinggi hanya saja KandayanKedayan di Brunei lebih berafiliasi menyebut diri sebagai "Melayu KandayanKedayan".
 
Hal tersebut dapat dimaklumi oleh karena pengaruh Islam yang begitu besar pada jamannyazamannya. Sebelum Islam ada di Borneo bukankahhampir semuanyakeseluruhan beragamapulau kepercayaanborneo danberagama Hindu yang dihelad oleh kerajaan Kutai semasa itu, yang artinya adalah tidak ada Islam, tidak ada Kristen dan tidak ada sebutan Melayu atau punataupun Dayak.
 
Sebutan kedua nama "Melayu dan Dayak" sendiri adalah nama eksonem atau nama pemberian orang luar kepada suku kaum Borneo itu sendiri, artinya orang Borneo seharusnya tidak dipecahkan oleh dua istilah tersebut sebab semua berasal dari puak yang sama. Perbedaan agama dan sebutan suku yang kemudian melekat justeru menjadikan penduduk Borneo terpecah belah.
 
Saya nyatakan hal ini sebab ayah saya seorang suku kaum Kandayan di Kalimantan Barat. Ketika saya membaca kamus Kandayan-Banjar-Indonesia terlihat jelas bahwa Suku Kaum Kandayan yang ada di Brunei memiliki kesamaan kosa katakosakata yang sangat tinggi hanya saja keyakinan kedua Kandayan tersebut kini berbeza yang satu Islam dan yang satu lagi Kristian.
 
Inilah dasar saya mau menulis suntingan artiket tersebut bahwa Dayak Kandayan di KAlimantan Barat memiliki kesamaan yang besar dengan Kandayan di Brunei. Jadi ada benarnya juga bahwa orang Kandayan mungkin dahulu pada suatu masa telah menguasai daratan Borneo jauh lebih dahulu dari suku kaum lainnya sebab terlihat jelas bahwa bahasa Banjar juga memiliki kesamaan yang besar dengan bahasa Kandayan di Kalimantan Barat dan Brunei. Ini berarti jelas bahwa pada suatu masa Kandayan pernah berjaya dimana-mana kawasan di pulau Borneo ini. Dia pernah ada di Banjarmasin Kalimantan Selatan dan di Kalimantan Barat serta di sebagian kawasan Sarawak serta Brunei.
Baris 33 ⟶ 53:
 
Kita semua harus dapat menerima perbezaan itu kini sebab Kandayan boleh saja beragama Islam dan boleh saja beragama Ksristian, tiada yang melarang.Artinya apa? artinya adalah orang Kandayan is Kandayan. Ini sangat penting sebagai kajian bersama siapa sesungguhnya suku kaum Kandayan itu?
 
== Pakaian Kedayan ==
Pakaian adat yang digunakan oleh masyarakat Kedayan berwarna hitam dengan tepi warna merah, warna ini merupakan pengaruh yang kuat dari Penadon pakaian adat [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] yang merupakan leluhur suku kedayan. Kala itu petani Ponorogo dibawa oleh sultan Bolkiah V sebagai petani pilihan terbaik untuk mengajarkan teknik bertani di Brunei.
 
== Bahasa Kedayan ==
Baris 40 ⟶ 63:
 
Kecuali dipengaruhi oleh bahasa Melayu yang dipelajari oleh orang-orang Kedayan sebagai [[lingua franca]], vokal ''o'' dan ''e'' hampir tidak wujud dalam perbendaharaan kata bahasa Kedayan. Umpamanya:
* besar = ''basaa''
* otak = ''utak''
* kota = ''kuta''.
 
Vokal ''o'' hanya wujud sebagai gandingan kepada konsonan r, umpamanya ''taloo'' untuk 'telur', dengan ''o'' berfungsi sebagai konsonan gantian. Konsonan bahasa Melayu yang ditinggalkan oleh bahasa Kedayan ialah ''f, q, r, v, z'' ( ''x'' tidak wujud dalam abjad bahasa Melayu). Bagaimanapun, ketinggalan konsonan ''r'' merupakan satu huruf paling nyata. Bergantung kepada bunyi dan gandingan huruf, perkataan bahasa Kedayan akan berbunyi seperti berikut:
* r = aa; umpamanya besar = ''basaa''
* r = ii; pandir = ''pandii''
* r = oo atau r = uu; telur = ''taloo'' atau ''taluu''
* r = ing
* air = aing.
 
Kecuali ketika mengikut dasar sistem ejaan bahasa Melayu yang menetapkan bahawa semua perkataan pinjamanpinzaman perlu sedapat-dapatnya mengekalkan bunyinya, bahasa Kedayan hanya menggunakan 18 huruf yang tersebut.<ref>[{{Cite web |url=http://wiki.arimi.biz/ |title=Laman web Kadayan WikiApakian] |access-date=2008-04-14 |archive-date=2016-03-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160308043336/http://wiki.arimi.biz/ |dead-url=yes }}</ref>
 
== Kamus Bahasa Melayu-Kedayan (kxd-ked)<ref>http://multitree.org/codes/kxd-ked</ref> ==
* kadiaku : saya,aku
* kadika'ou: engkau
Baris 63 ⟶ 86:
* auwoo : ya
* bah : lah,ok (selalu diletakkan di ujung kata untuk melengkapkan kata tersebut)
* indung : ibubapa, induk
* bedudun : berziarah, bekunjung
* coiek : mangkuk,bekas utk makan.
Baris 69 ⟶ 92:
* palui : bodoh
 
DisiniDi sini jelas bahwabahawa Bahasa KandayanKadayan seperti mana bahasa Asia Tenggara lainnya merupakanada "Kelainan dari padadaripada bahasa Melayu" artinya bahasa KandayanKadayan memiliki perbedaan dengan [[bahasa Melayu]] dari semenanjung yang juga memiliki beratus-ratus dialek yang berbeza-beza. Ini karena memang jelas bahwa KandayanKadayan bukanlahyang miskin dengan kepelbagaian tidak sepertimana kepelbagaian dialek Melayu di semenanjung. KandayanSebagai sendirimisal,dalam merupakanbahasa sukumelayu kaumyang aslikaya pulaudialek Borneoini yangperkataan telahbodoh memilihsahaja Islamterdiri sebagaidari peganganberatus-ratus hidupperkataan namunseperti sebelumpahaloy, ISlambahaloi, masukbalul, tentulahpaluy, Kandayanpoloi, bangang, bahlul, bingung, gubluk , goblok dan lain-lain tetapi dalam kedayan hanya ada satu iaitu palui sahaja. kedayan adalah orangbangsa asliterasing Borneotidak seperti bangsa agung lain yang disebutbanyak suku kaumnya seperti cina sebagaiatau DayakTamil.
 
Kadayan sendiri merupakan suku kaum asli pulau Borneo yang telah memilih Islam sebagai pegangan hidup namun sebelum ISlam masuk tentulah Kadayan adalah orang asli Borneo yang disebut sebagai Dayak.
Pengaruh ISlam telah begitu besar mempengaruhi kehidupan masyarakat Kandayan sehingga perlahan-lahan ISlam menjadi bagian dari hidup orang Kandayan yang pada akhirnya secara politis dikarenakan telah memeluk Islam disebut sebagai "Melayu Kandayan".
 
Pengaruh ISlam telah begitu besar mempengaruhimemengaruhi kehidupan masyarakat KandayanKadayan sehingga perlahan-lahan ISlam menjadi bagian dari hidup orang KandayanKadayan yang pada akhirnya secara politis dikarenakan telah memeluk Islam disebut sebagai "Melayu KandayanKadayan".
Kesamaan antara Kandayan yang menyebut diri sebagai "Melayu Kandayan" dengan Kandayan yang menyebut diri sebagai "Dayak Kandayan" adalah dari pada bahasanya. Kedua dua belah pihak memiliki bahasa yang serupa. Mungkinlah perlu kajian mendalam dari pada hal ini untuk menjelaskan lebih jauh siapa sebenarnya orang Kandayan tersebut.
 
Kesamaan antara KandayanKadayan yang menyebut diri sebagai "Melayu KandayanKadayan" dengan KandayanKadayan yang menyebut diri sebagai "Dayak KandayanKadayan" adalah dari padadaripada bahasanya. Kedua dua belah pihak memiliki bahasa yang serupa. Mungkinlah perlu kajian mendalam dari padadaripada hal ini untuk menjelaskan lebih jauh siapa sebenarnya orang KandayanKadayan tersebut.
Ada istilah yang mengatakan bahwa "Bahasa adalah indentity bangsa", artinya dari bahasalah kita tahu siapa mereka. Hal itu sama dengan perumpamaan buah asam. Untuk mengenal buah asam tentulah kita akan mencium baunya sehingga kita tahu kalau itu adalah buah asam sekalipun bentuk dan rupa buah itu tidaklah selalu sama. Resam asam itu bermacam-macam tetapi memiliki bau yang serupa. Nah seperti itulah kita mengenal siapa orang Kandayan. Untuk mengenal nya tentulah kita lebih dulu harus tahu dari bahasanya dan kosa kata bahasanya. Apabila memiliki kesamaan 80% berarti ia adalah kumpulan resam suku kaum Kandayan sekalipun agama dan sebutan suku kaumnya sudah berbeza.
 
Ada istilah yang mengatakan bahwa "Bahasa adalah indentity bangsa", artinya dari bahasalah kita tahu siapa mereka. Hal itu sama dengan perumpamaan buah asam. Untuk mengenal buah asam tentulah kita akan mencium baunya sehingga kita tahu kalau itu adalah buah asam sekalipun bentuk dan rupa buah itu tidaklah selalu sama. Resam asam itu bermacam-macam tetapi memiliki bau yang serupa. Nah seperti itulah kita mengenal siapa orang KandayanKadayan. Untuk mengenal nya tentulah kita lebih dulu harus tahu dari bahasanya dan kosa katakosakata bahasanya. Apabila memiliki kesamaan 80% berarti ia adalah kumpulan resam suku kaum Kandayan sekalipun agama dan sebutan suku kaumnya sudah berbeza.
== Perbandiangan antara bahasa Kadayan, Banjar, dan Indonesia ==
 
== PerbandianganPerbandingan antara bahasa Kadayan, Banjar, dan Indonesia ==
{| border="2" cellpadding="4" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid; border-collapse: collapse; font-family: Arial Unicode MS, Lucida Sans Unicode;"
|-
|'''Kadayan (kxd-ked)'''||'''[[Bahasa Banjar|Banjar]] (bjn)'''||'''[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (id)'''
|-
|supan||supan||malu
|-
|tihang||tihang||tiang
|-
|kuyuk||kuyuk (dialek)||anjing
|-
|abis||habis||habis
Baris 88 ⟶ 119:
|aie||ari||hari
|-
|kutu'(r)||rigat<ref>dipinjam dari bahasa Jawa baru (reget)</ref>||kotor
|aing||banyu (Banjar kuno: aing) ||air
|-
|lauk||iwag<ref>dipinjam dari bahasa Jawa baru (iwa')</ref>||ikan
|-
|ba-tanya||ba-takun<ref>dipinjam dari bahasa Jawa baru (takon)</ref>||ber-tanya
|-
|ba-kamih||ba-kamih||kencing
|-
|aing||banyu<ref name="dipinjam dari bahasa Jawa baru">dipinjam dari bahasa Jawa baru</ref> ([[Dayak Banjar]]: ayying)||air
|-
|ikung||buntut<ref name="dipinjam dari bahasa Jawa baru"/> ([[Dayak Banjar]]: ikung)||ekor
|-
|alum||balum||belum
Baris 124 ⟶ 165:
|batis||batis||betis/kaki
|-
|bahari||bahari||jamanzaman dahulu
|-
|bigi||bigi||biji
Baris 145 ⟶ 186:
|-
|haing||haring||bau busuk
|-
|hancing||Hancing||pesing
|-
|hatap||hatap||atap
Baris 175 ⟶ 218:
|-
|mantuha||mintuha||mentua
|-
|mengelimut||bamamay||mengumpat
|-
|mauk||mauk||mabuk
Baris 197 ⟶ 242:
|-
|tawaa||tawar||menawar
|-
|tangkuyung||katuyung||siput air
|-
|titik||titik||tetes
Baris 224 ⟶ 271:
|bangkatan||bakantan||bekantan
|-
|tuhut||lintuhut/tu'ut||lutut
|-
|tudung dulang||tatudung||tudung saji
Baris 256 ⟶ 303:
|tabuni||tambuni||tembuni
|-
|taajun||tajun<ref>Kosa kataKosakata ''tajun'' (= terjun) bukan ''tarajun'' adalah pengeculian/tidak konsisten dalam bahasa Banjar, bandingkan dengan ''tarabang'' (= terbang) menjadi ''taabang'' dalam bahasa Kadayan.</ref>||terjun
|-
|taabang||tarabang||terbang
Baris 306 ⟶ 353:
|handayang||handayang||pelepah
|-
|jajak||jajak||jejak/injak
|-
|[[halilipan]]||[[halilipan]]||lipan
Baris 364 ⟶ 411:
|-
|buyah||buyah||buih
|-
|bebaya||bebaya||bersama
|-
|hambat||hambet||pagi
|-
|}
Baris 379 ⟶ 430:
|-
|}
bahasa Nusantara ialah bahasa indonesia + melayu + brunei
 
Pada tajuk diatas disebutkan bahwa orang Kandayan adalah campuran dari padadaripada orang Jawa dengan orang Borneo atau Brunei, hal ini perlu kajian mendalam sebab dari pada kosadaripada katakosakata bahasa saja antara orang Kandayan dengan Jawa sangatlah jauh perbezaannya walaupun boleh saja pemahaman akan adanya percampuran tersebut boleh berlaku semasa dahulu namun bukanlah berarti orang Kandayan adalah campuran orang Jawa dengan orang Brunei atau orang Borneo sebab tidaklah patut jika hal tersebut menjadi legal sebab hal tersebut masih harus diyakinkan lagi dengan penelitian.
== Rujukan ==
{{reflist}}
Pada tajuk diatas disebutkan bahwa orang Kandayan adalah campuran dari pada orang Jawa dengan orang Borneo atau Brunei, hal ini perlu kajian mendalam sebab dari pada kosa kata bahasa saja antara orang Kandayan dengan Jawa sangatlah jauh perbezaannya walaupun boleh saja pemahaman akan adanya percampuran tersebut boleh berlaku semasa dahulu namun bukanlah berarti orang Kandayan adalah campuran orang Jawa dengan orang Brunei atau orang Borneo sebab tidaklah patut jika hal tersebut menjadi legal sebab hal tersebut masih harus diyakinkan lagi dengan penelitian.
 
Kita boleh jabarkan daridaripada pada kosa katakosakata antara Kandayan Brunei-Jawa-Kandayan Kalbar sebagai berikut:
JAWA - KANDAYAN KALBAR - INDONESIA
sing nang yang
opo ahe apa
emoh bai' tidak mau
nengdi ka' mae ke kemanamana
sopo sae siapa
ngene lea nian begini
mlaku bajalatn jalan-jalan
kesusu ganceh buru-buru
lele kalek ikan kelik/lele
pikun tuha tua
 
masih banyak lagi perbedaan bahasa Jawa yang tidak mendekati bahasa Kandayan sehingga tidak dapat dikatakan bahwa Orang Kandayan merupakan keturunan orang Jawa, Dari segi fisik mungkin saja ada terjadi percampuran tetapi dari segi bahasa sama sekali tidak sama. Itu contoh sederhana yang terlihat bahwa ternya itu bukanlah buah asam tetapi buah lain yang baunya juga tidak berbau buah asam. Disini jelas bahwa bahasa Jawa berbeda dengan bahasa Kandayan. Bahasa Dayak dan Melayu justeru memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan bahasa Kandayan karena memang Melayu dan Dayak merupakan satu rumpun tertua yang ada di kawasan nusantara.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{ms}} [https://www.youtube.com/watch?v=kTZwoib_wMs Suku Kadayan - Wilayah Federal Labuan]
* {{ms}} [https://www.youtube.com/watch?v=Rtn8EcRTXcs Suku Kadayan Sipitang - Negara Bagian Sabah]
* {{en}} [http://www.youtube.com/watch?v=0deBX__7VkA&feature=related Joget Si Baju Kurong]
* {{en}} [http://www.youtube.com/watch?v=vRZToec06Ho&NR=1 Papan Manjungkat]
* {{en}} [http://www.youtube.com/watch?v=vRZToec06Ho&NR=1 Main Tapuk- Tapuk]
* {{ms}} [http://www.scribd.com/doc/6753121/Kk5-Nur-Syakimah Penggunaan Kata Sapaan ’Kau’ Dulu dan Sekarang: Dalam Bahasa Kedayan]
* [http://mdjralhaj.blogspot.com/2009/09/reaping-benefits-permasalahan-berkaitan_23.html Ejaan Kedayan]
* [http://www.kadayanuniverse.com/ Dunia Kadayan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171003162206/https://kadayanuniverse.com/ |date=2017-10-03 }}
* [http://www.arimi.biz/ Portal Kadayan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305094748/http://arimi.biz/ |date=2016-03-05 }}
* [https://web.archive.org/web/20010810055742/http://geocities.com/kenshiroe/ Kedayan Dalam Talian]
* [https://web.archive.org/web/20060301222801/http://geocities.com/kedayan2000/ Suambi Kedayan]
* [https://web.archive.org/web/20090803075218/http://www.geocities.com/kenshiroe/vol17a.htm Asal Usul Kedayan]
* [http://kamuskedayan.blogspot.com/ Kamus Bahasa Kedayan Online Kedayan/Malay/English]
* [http://www.shukur.org/v4/component/option,com_smf/Itemid,105/action,printpage/topic,19083.0/ Kamus Bahasa Melayu Brunei/Kedayan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080620065318/http://www.shukur.org/v4/component/option,com_smf/Itemid,105/action,printpage/topic,19083.0/ |date=2008-06-20 }}
* [http://kadiakupunyastyle.blogspot.com/2011/02/bahasa-kedayan.html Bahasa Kedayan ]
{{indo-stub}}
 
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Brunei]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Malaysia]]
[[Kategori:Suku bangsa di Sarawak]]
 
[[en:Kedayan]]
[[ms:Kedayan]]