Waralaba: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Badak Jawa (bicara | kontrib) Membalikkan revisi 26518277 oleh 3e3egggg99 (bicara) tidak perlu di p Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(130 revisi perantara oleh 85 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Butuh penyuntingan lanjutan|$N=Copy edit|date=Juni 2024}}
'''Waralaba'''<!--
== Etimologi dan pengertian == <!-- penjelasan serapan -->
Istilah "waralaba" merupakan serapan kata dari [[bahasa Jawa Kuno]]: ''wara'' (hadiah) + ''lābha'' (keuntungan);<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=c0dODwAAQBAJ&pg=PA1&dq=wara+yang+artinya+lebih+sansekerta&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwir2pDNqaffAhXFpY8KHVLmApwQ6AEIKDAA#v=onepage&q=wara%20yang%20artinya%20lebih%20sansekerta&f=false|title=Waralaba - Jalur Bebas Hambatan Menjadi Pengusaha Sukses|last=Karamoy|first=Amir|date=2013-08-30|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=9789792278156|language=id}}</ref> yang merupakan penafsiran [[semantik]] dari {{lang-fr|franchise}}, berarti hak kebebasan.<ref>{{Cite web|title=FRANCHISE : Définition de FRANCHISE|url=https://www.cnrtl.fr/definition/franchise|website=Centre National de Ressources Textuelles et Lexicales|language=fr|access-date=21 Juni 2023}}</ref> Kata "waralaba" digagas oleh lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=BmmxEdpe-JkC&pg=PA2&dq=wara+yang+artinya+lebih+dan+laba+artinya+keuntungan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjusIawqqffAhUYR48KHYAvAD4Q6AEIKDAA#v=onepage&q=wara%20yang%20artinya%20lebih%20dan%20laba%20artinya%20keuntungan&f=false|title=Franchise Untuk Orang Awam|publisher=PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=9789792243680|language=id}}</ref>
Waralaba adalah sebuah konsep bisnis di mana pemilik usaha memperbolehkan orang lain untuk menjual produk atau jasa yang dimiliki oleh pemilik usaha.<ref>{{Cite web|date=2023-05-17|title=Keuntungan Dan Kerugian Berbisnis Waralaba: Apa Yang Harus Diketahui Sebelum Memulai?|url=https://duniakeuangan.com/keuntungan-dan-kerugian-berbisnis-waralaba-apa-yang-harus-diketahui-sebelum-memulai/|language=id|access-date=2023-05-17}}</ref>
* Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan [[intelektual]] atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya. ▼
* Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba<ref name="infocathuslib">Pasal:1, PP No.16 Tahun 1997 Tentang Waralaba</ref>.▼
== Pemberi waralaba dan penerima waralaba ==
== Sejarah Waralaba ==▼
[[Berkas:Coca-ColaHQ.jpg|200px|thumb|right|Perusahaan Coca cola di Atlanta, AS]]▼
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola<ref>http://www.referenceforbusiness.com/encyclopedia/For-Gol/Franchising.html</ref>. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, [[General Motors Industry]] ditahun 1898<ref>http://paroki-teresa.tripod.com/Tonikum_WARALABA1.htm</ref>. ▼
Contoh lain di AS ialah sebuah sistem [[telegraf]], yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union<ref>http://invention.smithsonian.org/resources/fa_wu_index.aspx#series2</ref> serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan dealer<ref>http://findarticles.com/p/articles/mi_m0FJN/is_n8_v30/ai_18728418</ref>.▼
=== Pemberi waralaba ===
[[Berkas:McDonalds Museum.jpg|200px|thumb|right|[[Mc Donalds]], salah satu pewaralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia]]▼
▲
Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba [[rumah makan]] siap saji<ref>http://www.aw-drivein.com/About_Us.cfm</ref>. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat sajinya. Pada tahun [[1935]], Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran.▼
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis ''(business format)'' atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, [[Amerika Serikat|AS]], menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di [[Inggris]], berkembangnya waralaba dirintis oleh [[J. Lyons]] melalui usahanya ''Wimpy and Golden Egg'', pada tahun 60-an.▼
=== Penerima waralaba ===
Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik waralaba (''franchisor'') dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA<ref>http://www.republika.co.id/suplement/cetak_¬detail.asp?mid=3&id=1812220&kat_id=105&kat_id=149&kat_id2=202</ref>.▼
▲
▲[[Berkas:Coca-ColaHQ.jpg|200px|
▲Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal,
▲Contoh lain di
▲[[Berkas:McDonalds Museum.jpg|200px|
▲Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba [[rumah makan]] siap saji
▲Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama
▲Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi.
== Jenis waralaba ==
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
* Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
* Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup
== Biaya waralaba ==
Biaya waralaba meliputi:
* Ongkos awal, dimulai dari
* Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.
== Waralaba di Indonesia ==
Di [[Indonesia]], sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu
Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi
Tonggak kepastian [[hukum]] akan format waralaba di [[Indonesia]] dimulai pada tanggal 18 [[Juni]] [[1997]], yaitu dengan dikeluarkannya [[Peraturan Pemerintah]] (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut
* Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
* Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba
* Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
* Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
* Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut.
Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal
Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia).Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow
== Tingkat pengembalian ==
Tingkat pengembalian yang layak dari sebuah waralaba adalah minimum 15 persen dari nilai.
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
[[Kategori:Perusahaan]]
[[Kategori:Jenis badan usaha]]
|