<!-- might also mean alloting a value to items/services --> [[Berkas:NYSE-floor.jpg|jmpl|ka|300px|Transaksi di [[New York Stock Exchange|bursa saham New York]]]]
'''Ekonomi''' adalah sains sosial yang mempelajari produksi dan konsumsi melalui variabel yang dapat diukur, meliputi analisa [[produksi]], [[distribusi]], dan konsumsi [[barang]] dan [[jasa]].
'''Ilmu ekonomi''' adalah [[ilmu]] yang mempelajari [[perilaku]] [[manusia]] dalam memilih dan menciptakan [[kemakmuran]]. Inti masalah [[ekonomi]] adalah adanya ketidakseimbangan antara [[kebutuhan]] manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.<ref>{{Cite book|last=Scerri|first=Andy|last2=Magee|first2=Liam|last3=James|first3=Paul|date=2015|url=https://www.academia.edu/9294719/Urban_Sustainability_in_Theory_and_Practice_Circles_of_Sustainability_2015_|title=Urban Sustainability in Theory and Practice: Circles of Sustainability (2015)|location=|publisher=|isbn=|pages=53|language=en|url-status=live}}</ref> Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya [[kelangkaan]].
Secara sederhana, ilmu ekonomi sebenarnya didasarkan pada tiga (3) konsep penting, yaitu kelangkaan (scarcity), pilihan (choice), dan pengambilan keputusan (decision making). Ilmu ekonomi muncul karena manusia selalu ingin mendapatkan sesuatu melebihi sumber daya yang dimilikinya. Misalnya, manusia ingin hidup di dunia yang nyaman dan aman, air yang bersih, pendidikan yang baik, rumah mewah, kendaraan bagus. Sementara untuk mendapatkan itu semua, seseorang dibatasi oleh waktu, pendapatan, dan harga yang harus dibayar yang akhirnya berujung pada tidak terpenuhinya semua keinginan tersebut. Oleh karena itu, ilmu ekonomi diperlukan untuk memahami bagaimana cara memenuhi keinginan yang tidak terbatas tersebut dengan sumber daya yang terbatas.<ref>{{Cite book|last=Harmadi|first=Sonny Harry B.|date=2014|url=http://repository.ut.ac.id/3910/|title=Pengantar Ekonomi Makro|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-503-3|volume=2|pages=1–46|language=en}}</ref>
Ekonomi disebut sebagai [[positif (ilmu sosial)|positif]] jika ilmu ini berusaha untuk menjelaskan konsekuensi dari berbagai pilihan yang ada untuk sekumpulan asumsi-asumsi tertentu, dan disebut sebagai [[normatif]] jika ia mensyaratkan tindakan yang harus diambil.
[[Berkas:AdamSmith.jpg|jmpl|[[Adam Smith]] diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi]]
Subyek dalam ekonomi dapat dibagi menjadi dua cabang besar:
* [[ekonomi mikro]]: yang berhadapan dengan keputusan ekonomi di tingkat individu.
* [[ekonomi makro]]: melihat ekonomi secara keseluruhan (termasuk [[inflasi]], [[pengangguran]], produksi industri, dan peran pemerintah).
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata ber[[bahasa Yunani]] οἶκος (''oikos'') yang berarti "[[keluarga]], [[rumah tangga]]" dan νόμος (''nomos''), atau "[[peraturan]], aturan, [[hukum]]," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "[[manajemen]] rumah tangga".<ref>{{cite book|title= Ekonomi Makro|author= Muchtolifah|publisher= Unesa University Press|isbn= 978-979-028-241-4|page= 1|url= http://eprints.upnjatim.ac.id/3029/1/BUKU_makro_ekonomi.pdf}}</ref> Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau [[ekonom]] adalah orang menggunakan [[konsep]] ekonomi dan [[data]] dalam bekerja.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=economist: meaning in the Cambridge English Dictionary|url=https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/economist|website=dictionary.cambridge.org|language=en|access-date=2020-10-24}}</ref>
Aspek yang menerima perhatian khusus dalam ekonomi adalah [[penyediaan bahan]], produksi, distribusi, [[perdagangan]], dan [[kompetisi]].
Secara umum, [[Subjek penelitian|subjek]] dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah [[ekonomi mikro|mikroekonomi]] versus [[ekonomi makro|makroekonomi]]. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi deskriptif versus normatif, arus-utama versus heterodoks, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai [[ilmu terapan]] dalam manajemen keluarga, [[bisnis]], dan [[pemerintah]]. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang [[Kebijakan moneter|moneter]], seperti misalnya penelitian perilaku [[Pidana|kriminal]], [[penelitian]] ilmiah, [[kematian]], [[politik]], [[kesehatan]], [[pendidikan]], [[keluarga]] dan lainnya.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=economics: Definition, History, Examples, & Facts|url=https://www.britannica.com/topic/economics|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-10-25}}</ref> Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori [[pasar bebas]],<ref>{{Cite journal|last=Aitken|first=Hugh G. J.|date=1950|title=A Note on the Definition of a Free Market|url=https://www.jstor.org/stable/137987|journal=The Canadian Journal of Economics and Political Science / Revue canadienne d'Economique et de Science politique|volume=16|issue=2|pages=237|doi=10.2307/137987|issn=0315-4890}}</ref> [[teori lingkaran ekonomi]],<ref>{{Cite journal|last=Forrester|first=Jay W.|date=1976|title=Business Structure, Economic Cycles and National Policy|url=https://www.jstor.org/stable/23481513|journal=Business Economics|volume=11|issue=1|pages=13|doi=|issn=0007-666X}}</ref> [[tangan tak terlihat]], {{sfn|Rothschild|1994|pages=319}} [[daya tahan ekonomi]],<ref>{{Cite journal|last=Scott|first=W. R.|date=1930|title=Economic Resiliency|url=https://www.jstor.org/stable/2599914|journal=The Economic History Review|volume=2|issue=2|pages=291|doi=10.2307/2599914|issn=0013-0117}}</ref> [[merkantilisme]],<ref>{{Cite journal|last=Coleman|first=D. C.|date=1980|title=Mercantilism Revisited|url=https://www.jstor.org/stable/2638725|journal=The Historical Journal|volume=23|issue=4|pages=775|doi=|issn=0018-246X}}</ref> [[Sistem Bretton Woods|Bretton Woods]], dan sebagainya.
==Ilmu Ekonomi==
'''Ilmu ekonomi''' adalah pengetahuan ilmiah yang mempelajari tentang hubungan [[moral]]itas antar [[manusia]]. Hubungan ini terwujud dalam berbagai bentuk. diantaranya berupa aktifitas hubungan produksi, konsumsi dan distribusi pendapatan. pertanyaan klasik yang sampai saat ini belum ditemukan oleh umat manusia dalam hal ekonomi ini adalah pertanyaan tentang darimana datangnya kebutuhan manusia sehingga muncul apa yang disebut pertukaran dalam bentuk perdagangan?
Ada sebuah peningkatan kecenderungan untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisis ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang di mana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang [[pendidikan]], [[pernikahan]], [[kesehatan]], [[hukum]], [[kriminal]], [[perang]], dan [[agama]]. [[Gary Becker]] dari [[University of Chicago]] adalah seorang perintis trend ini.<ref>{{Cite web|last=Becker|first=Gary S.|date=1992|title=Gary Becker Biographical|url=https://www.nobelprize.org/prizes/economic-sciences/1992/becker/biographical/|website=NobelPrize.org|language=en-US|access-date=2020-10-25}}</ref> Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Memang ekonomi merupakan salah satu misteri terbesar di dunia ini, karena banyaknya kejadian-kejadian ekonomi yang luput dari kontrol para ilmuwan. Satu hukum ekonomi yang ditemukan belum tentu bisa menjawab permasalahan yang muncul dikemudian hari. Jawaban yang selalu diusahakan oleh para ilmuan untuk mencoba menjawab pertanyaaan tersebut adalah dengan menilik kepada konsepsi hakikat manusia.
Banyak ahli ekonomi arus-utama merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di [[dunia]]. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat [[kritikus]], kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" ''The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.''
Siapakah manusia itu? Hal ini merupakan pertanyaan esensial sekaligus fundamental dalam mempelajari gejala-gejala ekonomi. Semua teori ekonomi membutuhkan gagasan dasar tentang manusia. Memang belum ada ilmuwan yang mampu mengetahui dirinya sendiri secara sempurna sehingga dapat dijadikan patokan dalam merumuskan hakikat manusia.
== Sejarah perkembangan ilmu ekonomi ==
Sebagai contoh [[Adam Smith]] sebagai pelopor bangkitnya Ilmu ekonomi punya asumsi tentang hakikat manusia yang berbeda dengan [[Aristoteles]] dalam membangun teori ekonominya. Ilmu ekonomi juga sering disebut ilmu tentang moralitas karana ilmu ini muncul dari keperhatinan moral para [[filsuf]] seperti [[Adam Smith]], [[Karl Marx]], [[Hayek|F.A. Hayek]], [[John Maynard Keynes|J.M Keynes]].
[[Adam Smith]] sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada [[abad 18]] sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui tulisannya yang berjudul ''[http://www.amazon.com/Wealth-Nations-Great-Minds-Smith/dp/0879757051/sr=8-5/qid=1161138241/ref=pd_bbs_5/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ Wealth of Nations]'', Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di [[Eropa]].<ref>{{Cite web|title=The Wealth of Nations Summary {{!}} Shmoop|url=https://www.shmoop.com/study-guides/literature/wealth-of-nations/summary|website=www.shmoop.com|access-date=2020-10-24}}</ref> Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam ''[http://www.amazon.com/Theory-Sentiments-Great-Books-Philosophy/dp/1573928003/sr=8-2/qid=1161138241/ref=pd_bbs_2/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ The Theory of Moral Sentiments]''.<ref>{{Cite web|title=The Theory of Moral Sentiments|url=https://www.adamsmith.org/the-theory-of-moral-sentiments|website=Adam Smith Institute|language=en-GB|access-date=2020-10-24}}</ref> Dalam bukunya, Smith menyatakan bahwa dengan adanya kebijaksanaan dan keadilan, maka suatu masyarakat dapat bertahan. Hal ini merupakan pendekatan yang terbentuk dari reaksinya terhadap paham perdagangan bebas yang ia tuliskan dalam buku sebelumnya. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti [[Alfred Marshall]], [[John Maynard Keynes|J.M. Keynes]], [[Karl Marx]], hingga peraih [[Penghargaan Nobel|hadiah Nobel]] bidang Ekonomi tahun 2006, [[Edmund Phelps]].
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai ''aliran klasik''.<ref>{{Cite web|title=The Classical Theory|url=https://www.cliffsnotes.com/study-guides/economics/classical-and-keynesian-theories-output-employment/the-classical-theory#:~:text=The%20fundamental%20principle%20of%20the,the%20economy%20is%20self%E2%80%90regulating.&text=The%20classical%20doctrine%E2%80%94that%20the,and%20interest%20rates%20are%20flexible.|website=www.cliffsnotes.com|access-date=2020-10-24}}</ref> Aliran ini menyatakan bahwa ekonomi merupakan sesuatu yang mengatur dirinya sendiri. Aliran ini mempercayai adanya mekanisme yang selalu membawa ekonomi kembali ke kesetimbangan pendapatan nasional. Adam Smith ini menekankan adanya ''invisible hand'' dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran [[pemerintah]] menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. {{sfn|Rothschild|1994|pages=319}} Konsep ''invisble hand'' ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya dalam buku ''The Wealth of Nations'' dan para filantrop dalam buku ''The Theory of Moral Sentiments''. {{sfn|Rothschild|1994|pages=319-322}} Perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari [[Karl Marx]] dan [[Friedrich Engels]], serta aliran [[institusional]] yang pertama dikembangkan oleh [[Thorstein Veblen]] dkk dan kemudian oleh peraih nobel [[Douglass C. North]].
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi [[Depresi Besar]] tahun [[1930]]-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham.<ref>{{Cite web|date=2015-03-02|title=The Classical School and the Great Depression|url=http://www.opentextbooks.org.hk/ditatopic/8024|website=Open Textbooks for Hong Kong|language=en|access-date=2020-10-24}}</ref> Sebagai penanding aliran klasik, [[John Maynard Keynes|Keynes]] mengajukan teori dalam bukunya ''[http://www.amazon.com/General-Theory-Employment-Interest-Money/dp/1573921394/sr=8-8/qid=1161138241/ref=pd_bbs_8/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ General Theory of Employment, Interest, and Money]'' yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya.<ref>{{Cite web|date=2018-01-10|title=Book Review: The General Theory of Employment, Interest and Money by John M. Keynes » 50Minutes.com - Knowledge at your fingertips|url=https://www.50minutes.com/title/the-general-theory-of-employment-interest-and-money-by-john-m-keynes-book-review/|website=50Minutes.com - Knowledge at your fingertips|language=en-US|access-date=2020-10-24}}</ref> Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: ''new classical'', ''[[neo klasik]]'', ''new keynesian'', ''monetarist'', dan lain sebagainya.
== '''Sejarah Perkembangan Teori Ekonomi''' ==
Adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat di tahun 1950an, membuka topik baru bagi para ekonom. Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh konsumsi massal membuat beberapa ekonom melakukan studi mengenai hal tersbut. Salah satu ekonom yang dikenal dengan materi ini adalah [[John Kenneth Galbraith]]. Dalam bukunya yang berjudul [[The Affluent Society]], ekonom ini menjelaskan bagaimana [[Amerika Serikat]] bertumbuh menjadi negara yang makmur dibentuk oleh usaha swasta, sementara sektor publiknya mengalami ketertinggalan.<ref>{{Cite journal|last=Parsons|first=Kenneth H.|date=1959|title=Review of The Affluent Society|url=https://www.jstor.org/stable/1235211|journal=Journal of Farm Economics|volume=41|issue=1|pages=145|doi=10.2307/1235211|issn=1071-1031}}</ref> Selanjutnya di negara-negara lain, sistem ini kemudian disebut sebagai [[kapitalisme sosial]]. Akhir abad ke-20 menuju ke abad ke-21 menunjukkan perkembangan yang bergerak di sekitar [[masyarakat pascaindustri]]. Mengikuti perkembangan ini, muncul studi baru yakni [[Ekonomi pascaindustri]]. Dalam studi ini, ekonom mencari tahu bagaimana dampak ekonomi yang diperihatkan oleh perubahan sosial-masyarakat.<ref>{{Cite journal|last=|first=|date=1967|title=The Post-Industrial Society: The Crisis of Rationality|url=https://www.jstor.org/stable/3822705|journal=Bulletin of the American Academy of Arts and Sciences|volume=21|issue=2|pages=9|doi=10.2307/3822705|issn=0002-712X}}</ref>
== Metodologi ==
Untuk dapat memahami pemikiran kapitalisme maka terlebih dahulu kita akan melacak sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani kuno sampai era sekarang. Aristotle adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan diantaranya yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan un-natural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis Kristen di Abad Pertengahan.
Sering disebut sebagai ''The queen of social sciences'', ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. [[Jan Tinbergen]] pada masa setelah [[Perang Dunia II]] merupakan salah satu pelopor utama ilmu [[ekonometri]], yang mengkombinasikan [[matematika]], [[statistik]], dan teori ekonomi.<ref>{{Cite journal|last=Samuelson|first=P. A.|last2=Koopmans|first2=T. C.|last3=Stone|first3=J. R. N.|date=1954|title=Report of the Evaluative Comittee for Econometrica|url=https://www.jstor.org/stable/pdf/1907538|journal=Econometrica|volume=22|issue=2|pages=142|doi=}}</ref> Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model [[General equilibrium]] (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain.<ref>{{Cite web|last=Frankenfield|first=Jake|title=How General Equilibrium Theory Works|url=https://www.investopedia.com/terms/g/general-equilibrium-theory.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2020-10-24}}</ref> Dalam metode ini ekonomi dianalisa sebagai suatu hal yang utuh dan tidak melihat hal tersebut sebagai suatu partikel khusus, seperti suatu pasar tertentu. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
== Lihat pula ==
Aristotle juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat memberi peluang seseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yang merupakan bagian dari “jalan emas” dan “kehidupan yang baik ala Aristotle.
* [[Sejarah teori ekonomi]]
* [[Inflasi]]
* [[Bank sentral]]
* [[Ekonomi Indonesia]]
* [[ekonomi internasional|Ekonomi Internasional]]
* [[ekonomi pertahanan|Ekonomi Pertahanan]]
== Catatan kaki ==
Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila University dari India kuno dan kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli's The Prince. Banyak masalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai sekarang, termasuk diskusi tentang bagaiamana konsep manajemen yang efisien dan solid, dan juga masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapat mengikat kebersamaan masyarakat.
{{reflist}}
Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. ibn Khaldun dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf U).
Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat scholastic theological selama Middle Ages. Masalah yang penting adalah tentang penentuan harga barang. Penganut Katolik dan Protestan terlibat dalam perdebatan tentang apa itu yang disebut “harga yang adil” di dalam ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol di abad 16 mengatakan bahwa harga yang adil tak lain adalah harga pasar umum dan mereka umumnya mendukung filsafat laissez faire.
Selanjutnya pada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas muncul yang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan ekonomi di Europe selama akhir Middle Ages dan awal Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan religious dalam masalah penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk mendorong perdagangan pada wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan terkait kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian dan perumahan meliputi gaya yang diperbolehkan, material yang digunakan dan frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda.
Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu maka negara akan dilihat sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya.
Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments.
Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan modern capitalism yang berlangsung pada periode antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkait dengan geographic discoveries oleh merchant overseas traders, terutama dari England dan Low Countries; European colonization of the Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan menenggelamkan feudal system yang sebelumnya.
Mercantilism adalah sebuah sistem perdagangan untuk profit, meskipun produksi masih dikerjakan dengan non-capitalist production methods. Karl Polanyi berpendapat bahwa capitalism belum muncul sampai berdirinya free trade di Britain pada 1830s.
Di bawah mercantilism, European merchants, diperkuat oleh sistem kontrol dari negara, subsidies, and monopolies, menghasilkan kebanyakan profits dari jual-beli bermacam barang. Dibawah mercantilism, guilds adalah pengatur utama dari ekonomi. Dalam kalimat Francis Bacon, tujuan dari mercantilism adalah :
"the opening and well-balancing of trade; the cherishing of manufacturers; the banishing of idleness; the repressing of waste and excess by sumptuary laws; the improvement and husbanding of the soil; the regulation of prices…"
Diantara berbagai mercantilist theory salah satunya adalah bullionism, doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi precious metals. Mercantilists berpendapat bahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah yang diimport sehingga luar negeri akan membayar selisihnya dalam bentuk precious metals. Mercantilists juga berpendapat bahwa bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam negeri maka harus diimport, dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminan monopoli protective tariffs, untuk meningkatkan produksi dalam negeri dari manufactured goods.
Para perintis mercantilism menekankan pentingnya kekuatan negara dan penaklukan luar negeri sebagai kebijakan utama dari economic policy. Jika sebuah negara tidak mempunyai supply dari bahan mentahnnya maka mereka harus mendapatkan koloni darimana mereka dapat mengambil bahan mentah yang dibutuhkan. Koloni berperan bukan hanya sebagai penyedia bahan mentah tapi juga sebagai pasar bagi barang jadi. Agar tidak terjadi suatu kompetisi maka koloni harus dicegah untuk melaksanakan produksi dan berdagang dengan pihak asing lainnya.
Selama the Enlightenment, physiocrats Perancis adalah yang pertama kali memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu tokoh yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang terkenal, tableau economique, oleh kawan-kawannya dianggap sebagai salah satu temuan ekonomi terbesar setelah tulisan dan uang. Diagram zig-zag ini dipuji sebagai rintisan awal bagi pengembangan banyak tabel dalam ekonomi modern, ekonometrik, multiplier Keynes, analisis input-output, diagram aliran sirkular dan model keseimbangan umum Walras.
Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de Condillac. Richard Cantillon (1680-1734) oleh beberapa sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi yang sebenarnya. Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini General (1755, terbit setelah dia wafat) menekankan pada mekanisme otomatis dalam pasar yakni penawaran dan permintaan, peran vital dari kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “pra-Austrian” yang canggih yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya menaikkan harga tetapi juga mengubah pola pengeluaran.
Jaques Turgot (1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menteri keuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja (guild), menghapus semua larangan perdagangan gandum dan mempertahankan anggaran berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya dipecat pada 1776. Karyanya Reflection on the Formation and Distribution of Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perekonomian. Sebagai seorang physiocrats, Turgot membela pertanian sebagai sektor paling produktif dalam ekonomi. Karyanya yang terang ini memberikan pemahaman yang baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku bunga, dan peran enterpreneur-kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela Turgot di saat-saat sulit tahun 1775 ketika dia menghadapi kerusuhan pangan saat menjabat sebagai menteri keuangan. Codillac juga merupakan seorang pendukung perdagangan bebas. Karyanya Commerce and Government (terbit sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif, perdagangan sebagai representasi nilai yang tak seimbang dimana kedua belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa harga ditentukan oelh nilai guna, bukan nilai kerja.
Tokoh lainnya, Anders Chydenius (1729–1803) menulis buku The National Gain pada 1765 yang menerangkan ide tentang kemerdekaan dalam perdagangan dan industri dan menyelidiki hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal yang sama namun lebih komprehensif dalamThe Wealth of Nations. Menurut Chydenius, democracy, kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi manusia adalah jalan satu-satunya untuk kemajuan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota masyarakat.
Mercantilism mulai menurun di Great Britain pada pertengahan 18th, ketika sekelompok economic theorists, dipimpin oleh Adam Smith, menantang dasar-dasar mercantilist doctrines yang berkeyakinan bahwa jumlah keseluruhan dari kekayaan dunia ini adalah tetap sehingga suatu negara hanya dapat meningkatkan kekayaannya dari pengeluaran negara lainnya. Meskipun begitu, di negara-negara yang baru berkembang seperti Prussia dan Russia, dengan pertumbuhan manufacturing yang masih baru, mercantilism masih berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain sudah beralih ke paham yang lebih baru.
Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's The Wealth of Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih dulu juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai penyedia barang dan pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith's thesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai "invisible hand" dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu sendiri.
Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo. John Stuart Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada "wealth" yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar obyek atau yang sekarang disebut dengan price.
Pertengahan abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism, memberi kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan dan investasi pada mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th, menandai perkembangan dari the factory system of manufacturing, dengan ciri utama complex division of labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya memantapkan dominasi global dari capitalist mode of production.
Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional handicraft skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selam masa ini, capitalism menandai perubahan hubungan antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash crops untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of agriculture.
Peningakatan industrial capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism. Pertengahan hingga akhir abad sembilan belas Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism. Laissez-faire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David Ricardo, Britain memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan market economy.
Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada exploitation kelas pekerja: pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam bentuk profit.
Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai "finance capitalism," dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam accumulation of money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada masa ini mencakup establishment of huge industrial cartels atau monopolies; kepemilikan dan management dari industry oleh financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex system banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh financial speculators.
Akhir abad 19th juga muncul "marginal revolution" yang meningkatkan dasar pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang dibuat pada margins of economic activity.
Akhir 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era "monopoly capitalism," ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase of capitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai large monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah dari shareholders, owners, dan managers.
Perkembangan selanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat statistical, dan studi tentang econometrics menjadi penting. Statistik memperlakukan price, unemployment, money supply dan variabel lainnya serta perbandingan antar variabel-variabel ini, menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi bahan diskusi utama dalam lapangan ekonomi.
Pada quarter terakhir abad 19th, kemunculan dari large industrial trusts mendorong legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa ini. Secara berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan yang lebih besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation of industrial standards untuk key industries of special public concern. Pada akhir abad 19th, economic depressions dan boom and bust business cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan. Long Depression dari 1870s dan 1880s dan Great Depression dari 1930s berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan pembahasan tentang prospek jangka panjang capitalism. Selama masa 1930s, Marxist commentators seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan capitalism, dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari akibat dari global depression.
Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory of Employment, Interest and Money" menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik dan juga mengusulkan metode untuk management of aggregate demand.
Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkan peranan yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state, and local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist economies, sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem economies ini seringkali disebut dengan "mixed economies."
Selama periode postwar boom, penampakan yang luasa dari new analytical tools dalam social sciences dikembangkan untuk menjelaskan social dan economic trends dari masa ini, mencakup konsep post-industrial society dan welfare statism. Phase dari capitalism sejak awal masa postwar hingga 1970s memiliki sesuatu yang kerap disebut sebagai “state capitalism”, terutama oleh Marxian thinkers.
Banyak economists menggunakan kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan Keynesian macroeconomics. Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah World War II hingga akhir 1970s. pemikiran neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan awal 1950s oleh Milton Friedman yang dikaitkan dengan University of Chicago dan juga supply-side economics.
Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang semula berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi seperti biological science, lebih menyerupai norma evolutionary dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai variasi price over time yang ternyata lebih penting dibanding actual price. Hal ini berlaku pada financial economics dimana risk-return tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat.
Masa postwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan adanya economic crises experienced mengikuti 1973 oil crisis. “stagflation” dari 1970s mendorong banyak economic commentators politicians untuk memunculkan neoliberal policy diilhami oleh laissez-faire capitalism dan classical liberalism dari abad 19th, terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek dan Milton Friedman. Terutama, monetarism, sebuah theoretical alternative dari Keynesianism yang lebih compatible dengan laissez-faire, mendapat dukungan yang meningkat increasing dalam capitalist world, terutama dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. dan Margaret Thatcher di UK pada 1980s.
Area perkembangan yang paling pesat kemudian adalah studi tentang informasi dan keputusan. Contoh pemikiran ini seperti yang dikemukakan oleh Joseph Stiglitz. Masalah-masalah ketidakseimbangan informasi dan kejahatan moral dibahas disini seperti karena mempengaruhi modern economic dan menghasilkan dilema-dilema seperti executive stock options, insurance markets, dan Third-World debt relief.
==Sambungan ke Luar==
* [http://www.ekon.go.id/ Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Ekuin) Republik Indonesia]
* [http://www.depkeu.go.id/ Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia]
* [http://www.dprin.go.id/ Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) Republik Indonesia]
* [http://www.bumn-ri.com/ Kementerian BUMN RI]
* [http://www.depkop.go.id/ Kementerian Koperasi Republik Indonesia]
* [http://www.bpk.go.id/ Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia]
* [http://www.pajak.go.id/ Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak)]
* [http://www.jsx.co.id/ Bursa Efek Jakarta (BEJ)]
* [http://www.bi.go.id/ Bank Indonesia (BI)]
* [http://www.bappenas.go.id/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)]
* [http://www.bppn.go.id/ Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)]
* [http://www.kadin.or.id/ Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia]
* [http://www.business-indonesia.com/ Business Indonesia]
* [http://www.kppu.go.id/ Komisi Pengawas Persaingan Usaha]
==Referensi==
*{{Cite journal|ref=sfn|last=Rothschild|first=Emma|date=1994|title=Adam Smith and the Invisible Hand|url=https://www.jstor.org/stable/2117851|journal=The American Economic Review|volume=84|issue=2|doi=|issn=0002-8282}}
{{cabang ilmu sosial}}
{{ilmu ekonomi}}
[[Kategori:Ekonomi| ]]
[[Kategori:Perilaku manusia]]
[[af:Ekonomie]]
[[an:Economía]]
[[ar:إقتصاد]]
[[ast:Economía]]
[[bg:Икономика]]
[[bn:অর্থনীতি]]
[[br:Armerzh]]
[[bs:Ekonomija]]
[[ca:Economia]]
[[cs:Ekonomie]]
[[cy:Economeg]]
[[da:Økonomi]]
[[de:Volkswirtschaftslehre]]
[[el:Οικονομικά]]
[[en:Economics]]
[[eo:Ekonomiko]]
[[es:Economía]]
[[et:Majandusteadus]]
[[fa:اقتصاد]]
[[fi:Kansantalous]]
[[fr:Économie]]
[[fy:Ekonomy]]
[[gl:Economía]]
[[he:כלכלה]]
[[hr:Ekonomija]]
[[hu:Közgazdaságtan]]
[[ia:Economia]]
[[it:Economia]]
[[ja:経済学]]
[[jv:Ekonomi]]
[[km:សេដ្ឋកិច្ច]]
[[ko:경제학]]
[[lb:Economie]]
[[li:Ikkenomie]]
[[lt:Ekonomika]]
[[lv:Ekonomika]]
[[mg:Toe-Karena]]
[[mk:Економија]]
[[nb:Økonomi]]
[[nl:Economie]]
[[oc:Economia]]
[[pl:Ekonomia]]
[[pt:Economia]]
[[ro:Economie]]
[[ru:Экономика]]
[[scn:Econumia]]
[[simple:Economics]]
[[sk:Ekonomický systém]]
[[sl:Ekonomija]]
[[sr:Економија]]
[[sv:Nationalekonomi]]
[[th:เศรษฐศาสตร์]]
[[tl:Ekonomiya]]
[[tr:İktisat]]
[[uk:Економіка]]
[[zh:经济学]]
|