Dinasti Song: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
mulai artikel
 
 
(261 revisi perantara oleh 72 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox former country
Dinasti Song (Hanzi : 宋朝, hanyu pinyin : Song Chao) (690 - 1279) adalah salah satu dinasti yang memerintah di Tiongkok sebelum Tiongkok diinvasi oleh bangsa Mongol.
|native_name = 宋
|conventional_long_name = Song
|common_name = Dinasti Song
|national_motto =
|continent = Asia
|region = Asia Timur
|country = Tiongkok
|era =
|status = Kekaisaran
|government_type = Monarki
|year_start = 960
|year_end = 1279
|p1 = Dinasti Zhou Akhir
|p2 =Lima Dinasti dan Sepuluh Negara
|s1 = Dinasti Yuan
|event_start = [[Zhao Kuangyin]] menggulingkan [[Dinasti Zhou Akhir]]
|date_start =
|event_end = [[Pertempuran Yamen]], berakhirnya Dinasti Song
|date_end =
|year_exile_start = 1276
|year_exile_end = 1279
|event1 = Insiden Jingkang
|date_event1 = 1127
|event2 = Penyerahan [[Hangzhou|Lin'an]]
|date_event2 = 1276
|event3 =
|date_event3 =
|event4 =
|date_event4 =
|event5 =
|date_event5 =
|image_map = China 11a.jpg
|image_map_caption= Song Utara pada tahun 1111
|capital = [[Kaifeng|Bianjing]] (汴京)<small><br />(960–1127)</small><br />[[Hangzhou|Lin'an]] (臨安)<small><br />(1127–1276)</small>
|common_languages = [[Mandarin]]
|religion = [[Buddhisme]], [[Taoisme]], [[Konfusianisme]], [[Kepercayaan tradisional Tionghoa|Kepercayaan tradisional Tiongkok]]
|currency = [[Jiaozi]], [[Huizi (mata uang)|Huizi]], [[Koin Tiongkok kuno|Koin Tiongkok]], [[Koin tembaga]]
|leader1 = [[Kaisar Taizu dari Song|Kaisar Taizu]]
|leader2 = [[Kaisar Bing dari Song|Kaisar Bing]]
|year_leader1 = 960–976
|year_leader2 = 1278–1279
|title_leader = [[Daftar Kaisar Dinasti Song|Kaisar]]
|deputy1 = [[Cai Jing]],
|deputy2 = [[Fan Zhongyan]],
|deputy3 = [[Han Tuozhou]],
|deputy4 = [[Li Fang]],
|deputy5 = [[Qin Hui]],
|deputy6 = [[Sima Guang]],
|deputy7 = [[Tong Guan]],
|deputy8 = [[Wang Anshi]],
|deputy9 = [[Wen Tianxiang]],
|year_deputy1 = –
|year_deputy2 = –
|year_deputy3 =
|year_deputy4 = –
|year_deputy5 =
|year_deputy6 =
|year_deputy7 = –
|year_deputy8 = –
|year_deputy9 = –
|title_deputy = [[Menteri]]
|legislature =
|stat_year1 = Sekitar 962
|stat_area1 = 1050000
|stat_pop1 =
|stat_year2 = Sekitar 1111
|stat_area2 = 2800000
|stat_pop2 =
|stat_year3 = Sekitar 1142
|stat_area3 = 2000000
|stat_pop3 =
|stat_year4 = 1120
|stat_area4 =
|stat_pop4 = 118,800,000{{Cref|a}}
|today = {{Flag|Republik Rakyat Tiongkok}}<br />&nbsp;&nbsp;{{Flag|Hong Kong}}<br />&nbsp;&nbsp;{{Flag|Makau}}<br />{{Flag|Vietnam}}
}}
{{ChineseText}}
'''Dinasti Song''' ({{IPAc-cmn|s|ong|4}}; [[Bahasa Min Selatan|Min Hokien]]: {{lang|nan-hok|宋國}}, [[Pe̍h-ōe-jī|PŌJ]]: ''{{lang|nan-hok|Sòng-kok}}''; {{lang-zh|c=宋朝|p=Sòng-cháo}}; [[Wade-Giles|W-G]]: ''Sung-ch'ao'') adalah salah satu dinasti yang memerintah di [[Tiongkok]] antara tahun 960 sampai dengan tahun 1279 sebelum Tiongkok diinvasi oleh bangsa [[Bangsa Mongol|Mongol]]. Dinasti ini menggantikan periode [[Lima Dinasti dan Sepuluh Negara]] dan setelah kejatuhannya digantikan oleh [[Dinasti Yuan]]. Dinasti ini merupakan pemerintahan pertama di dunia yang mencetak [[uang kertas]] dan merupakan dinasti Tiongkok pertama yang mendirikan angkatan laut. Dalam periode pemerintahan dinasti ini pula, untuk pertama kalinya [[bubuk mesiu]] digunakan dalam peperangan dan [[kompas]] digunakan untuk menentukan arah utara.
 
Dinasti Song dibagi ke dalam dua periode berbeda, Song Utara dan Song Selatan. Semasa periode '''Song Utara''' ({{zh-c|c=北宋}}, 960–1127), ibu kota Song terletak di kota Bianjing (sekarang [[Kaifeng]]) dan dinasti ini mengontrol kebanyakan daerah Tiongkok dalam (daerah mayoritas [[suku Han]]). '''Song Selatan''' ({{zh-c|c=南宋}}, 1127–1279) merujuk pada periode setelah dinasti Song kehilangan kendali atas Tiongkok Utara yang direbut oleh [[Dinasti Jin (1115–1234)|Dinasti Jin]]. Pada masa periode ini, pemerintahan Song mundur ke selatan [[Sungai Yangtze]] dan mendirikan ibu kota di Lin'an (sekarang [[Hangzhou]]). Walaupun Dinasti Song telah kehilangan kendali atas daerah asal kelahiran kebudayaan Tiongkok yang berpusat di sekitar [[Sungai Kuning]], ekonomi Dinasti Song tidaklah jatuh karena 60 persen populasi Tiongkok berada di daerah kekuasaan Song Selatan dan mayoritas daerah kekuasaannya merupakan tanah pertanian yang produktif.<ref name="ebrey et al 2006 167"/> Dinasti Song Selatan meningkatkan kekuatan angkatan lautnya untuk mempertahankan daerah maritim dinasti Song. Untuk mendesak Jin dan bangsa Mongol, dinasti Song mengembangkan teknologi militer yang menggunakan bubuk mesiu. Pada tahun 1234, Dinasti Jin ditaklukkan oleh bangsa Mongol. [[Möngke Khan]], [[Khagan|khan]] keempat kekaisaran Mongol, meninggal pada tahun 1259 dalam penyerangan ke sebuah kota di [[Chongqing]]. Saudara lelakinya, [[Kublai Khan]] kemudian dinyatakan sebagai khan yang baru, walaupun klaim ini hanya diakui oleh sebagian bangsa Mongol di bagian Barat. Pada tahun 1271, Kubilai Khan dinyatakan sebagai [[Kaisar Tiongkok]].<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=115}}</ref> Setelah peperangan sporadis selama dua dasawarsa, tentara Kubilai Khan berhasil menaklukkan dinasti Song pada tahun 1279. Tiongkok kemudian disatukan kembali di bawah [[Dinasti Yuan]] (1271–1368).<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=76}}</ref>
== Kronologi Sejarah ==
 
Dinasti Song melakukan penyatuan dan membuat Tiongkok pada masa dinasti Song menjadi kerajaan terkaya, paling berkeahlian, dan paling padat di bumi.<ref>{{cite book|last = McNeill|first = William H.|year = 1982|title = The Pursuit of Power: Technology, Armed Force, and Society since A.D. 1000|url = https://archive.org/details/pursuitofpowerte00mcne|publisher = University of Chicago Press|location =|isbn = 0226561577|ref = none}}, [https://books.google.com/books?id=ydcnAgAAQBAJ&pg=PA50&dq=richest,+most+skilled,+and+most+populous&hl=en&sa=X&ei=HVjFVLO1JNDksASKroHACg&ved=0CCsQ6AEwAg#v=onepage&q=richest%2C%20most%20skilled%2C%20and%20most%20populous&f=false p. 50]</ref> Populasi Tiongkok meningkat dua kali lipat semasa abad ke-10 dan ke-11. Pertumbuhan ini didukung oleh perluasan pertanian [[padi]] di Tiongkok tengah dan selatan, penggunaan [[kultivar]] padi genjah dari [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara|Tenggara]] ([[Vietnam]]), dan surplus produksi bahan pangan.<ref name="ebrey et al 2006 167"/><ref>{{Harvnb|Brook|1998|p=96}}</ref> Sensus Dinasti Song Utara mencatat penduduk sekitar 50 juta. Angka ini menyamai populasi Tiongkok pada saat [[Dinasti Han]] dan [[Dinasti Tang]]. Data ini diperoleh dari sumber catatan ''[[Dua Puluh Empat Sejarah]]'' ({{zh-c|c=二十四史}}). Namun demikian, diperkirakan bahwa Dinasti Song Utara berpopulasi sekitar 100 juta jiwa.<ref>{{Harvnb|Veeck|Pannell|Smith|Huang|2007|pp=103–104}}</ref> Pertumbuhan populasi yang dramatis ini memacu revolusi ekonomi Tiongkok pramodern. Populasi yang meningkat ini merupakan salah satu penyebab lepasnya secara perlahan peranan pemerintah pusat dalam mengatur ekonomi pasar. Populasi yang besar ini juga meningkatkan pentingnya peranan para bangsawan rendah dalam menjalankan administrasi pemerintahan tingkat bawah.
== Wilayah ==
 
Kehidupan sosial semasa Dinasti Song cukup bergairah. Elite-elite sosial saling berkumpul untuk memamerkan dan memperdagangkan karya-karya seni berharga, masyarakat saling berkumpul dalam festival-festival publik dan klub-klub pribadi, dan di kota-kota terdapat daerah perempatan dengan hiburan yang semarak. Penyebaran ilmu dan literatur didorong oleh pemutakhiran teknik percetakan balok kayu yang sudah ada dan penemuan percetakan huruf lepas pada abad ke-11. Teknologi, sains, filsafat, matematika, dan ilmu teknik pra-modern berkembang dengan pesat pada masa Dinasti Song. Walaupun institusi seperti ujian pegawai sipil telah ada sejak masa [[Dinasti Sui]], institusi ini menjadi lebih menonjol pada periode Song. Hal inilah yang menjadi faktor utama bergesernya elite bangsawan menjadi elite birokrat.
== Struktur Pemerintahan ==
 
== MiliterSejarah ==
{{See|Daftar Kaisar Dinasti Song}}
{{Sejarah Tiongkok}}
=== Song Utara ===
[[Kaisar Song Taizu]] (memerintah 960–976) menyatukan Tiongkok dengan menaklukkan berbagai daerah-daerah kekuasaan semasa pemerintahannya dan mengakhiri pergolakan periode [[Lima Dinasti dan Sepuluh Negara]]. Di [[Kaifeng]], ia mendirikan pemerintahan pusat yang kuat. Ia menjaga stabilitas administrasi negara dengan mempromosikan sistem ujian pegawai sipil dalam menunjuk pejabat-pejabat birokrat. Selain itu, ia juga memulai berbagai proyek-proyek yang bertujuan menjamin efisiensi komunikasi di seluruh kerajaan. Salah satu proyek tersebut adalah pembuatan peta tiap-tiap provinsi dan kota-kota kerajaan secara mendetail dan kesemuannya dikumpulkan menjadi satu [[atlas]] yang besar.<ref name="needham volume 3 518">{{Harvnb|Needham|1986b|p=518}}</ref> Ia juga mendorong inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mendukung berbagai karya-karya ilmiah seperti pembuatan [[menara jam]] astronomi yang dibuat oleh insinyur [[Zhang Sixun]].<ref name="needham volume 4 part 2 469–471">{{Harvnb|Needham|1986c|pp=469–471}}</ref>
 
[[Berkas:Song Taizu.jpg|jmpl|kiri|200px|[[Kaisar Song Taizu]] (memerintah 960–976) dalam sebuah lukisan potret istana]]
== Sosial Budaya dan Agama ==
Kerajaan Song memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan [[Dinasti Chola|Chola di India]], [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah di Mesir]], [[Sriwijaya]], [[Kekhanan Kara-Khanid]] dari [[Asia Tengah]], dan kerajaan-kerajaan lainnya yang juga menjadi mitra dagang dengan Jepang.<ref>{{Harvnb|Hall|1985|p=23}}</ref><ref>{{Harvnb|Sastri|1984|pp=173, 316}}</ref><ref>{{Harvnb|Shen|1996|p=158}}</ref><ref name="brose 2008 258">{{Harvnb|Brose|2008|p=258}}</ref> Dari awal sejak didirikannya oleh Taizu, Dinasti Song secara bergantian terlibat dalam peperangan dan hubungan diplomasi dengan bangsa [[Khitan]] dari [[Dinasti Liao]] di Timur Laut dan bangsa [[Tangut]] dari [[Dinasti Xia Barat]] di Barat Laut. Dinasti Song menggunakan kekuatan militer dalam usahanya menumpas Dinasti Liao dan merebut kembali ''Enam belas Prefektur'', daerah kekuasaan Khitan yang dianggap sebagai bagian dari Tiongkok.<ref name="mote 1999 69">{{Harvnb|Mote|1999|p=69}}.</ref> Namun, tentara Song berhasil didesak oleh tentara Liao yang terlibat dalam kampanye perang agresif selama bertahun-tahun di daerah utara Song. Hal ini berhenti pada tahun 1005 dengan ditandatanganinya perjanjian Shanyuan. Bangsa Tiongkok kemudian dipaksa membayar upeti kepada bangsa Khitan, walaupun pembayaran upeti ini tidak memberikan dampak yang besar bagi ekonomi Song karena bangsa Khitan sangat bergantung pada impor barang dari Dinasti Song.<ref name="ebrey et al 2006 154">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=154}}.</ref> Dinasti Song berhasil memenangkan beberapa peperangan dengan bangsa Tangut pada awal abad ke-11. Kemenangan ini mencapai puncaknya di bawah arahan Jenderal [[Shen Kuo]] (1031–1095), yang juga seorang cendekiawan dan negarawan.<ref name="sivin III 8">{{Harvnb|Sivin|1995|p=8}}.</ref> Namun, operasi militer ini pada akhirnya gagal oleh karena salah seorang rival Shen tidak mematuhi perintah langsung dan daerah yang berhasil direbut dari Xia Barat pada akhirnya lepas.<ref name="sivin III 9">{{Harvnb|Sivin|1995|p=9}}.</ref> Terdapat pula perang yang signifikan melawan [[Dinasti Lý]] dari [[Vietnam]] dari tahun 1075 sampai dengan tahun 1077 dikarenakan sengketa wilayah perbatasan dan diputusnya hubungan dagang dengan kerajaan [[Đại Việt]].<ref name="anderson 2008 207">{{Harvnb|Anderson|2008|p=207}}.</ref> Setelah tentara Lý berhasil memberikan kerusakan parah dalam serangannya di [[Guangxi]], komandan Song Guo Kui (1022–1088) kemudian membalas dengan menyerang balik sampai sejauh Thăng Long (sekarang [[Hanoi]]).<ref>{{Harvnb|Anderson|2008|p=208}}.</ref> Oleh karena kerugian besar yang ditanggung oleh kedua belah pihak, Komandan Lý Thường Kiệt (1019–1105) kemudian menawarkan perjanjian damai dan mengizinkan kedua belah pihak mundur dari peperangan. Daerah-daerah yang berhasil direbut oleh Song dan Lý kemudian dikembalikan ke pihak masing-masing bersama dengan para tahanan perang pada tahun 1082.<ref name="anderson 2008 208 209">{{Harvnb|Anderson|2008|p=208–209}}.</ref>
 
[[Berkas:Oreiller Guimet 291171.jpg|jmpl|kiri|200px|Sebuah bantal yang berasal dari Dinasti Song Utara abad ke-12]]
== Hubungan Luar Negeri ==
Selama abad ke-11, persaingan politik yang sengit kemudian memecah belah anggota-anggota istana kerajaan oleh karena perbedaan pendekatan, pendapat, dan kebijakan para menteri pejabat dalam menangani ekonomi dan masyarakat Song yang kompleks. Kanselir [[Fan Zhongyan]] (989–1052) yang merupakan seorang idealis, mendapatkan pukulan politik yang besar ketika ia berusaha melakukan reformasi dalam memperbaiki sistem perekrutan pejabat, meningkatkan gaji para pegawai rendah, dan menginisiasi program sponsor yang mengizinkan masyarakat luas mendapatkan pendidikan.<ref name="ebrey et al 2006 163">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=163}}.</ref> Setelah Fan dipaksa turun dari jabatannya, [[Wang Anshi]] (1021–1086) menjadi kanselir baru istana. Dengan dukungan [[Kaisar Song Shenzong|Kaisar Shenzong]] (1067–1085), Wang Anshi mengkritik habis-habisan sistem pendidikan dan birokrasi negara. Untuk menyelesaikan apa yang ia lihat sebagai korupsi dan kelalaian negara, Wang mengimplementasikan sejumlah reformasi yang disebut sebagai Kebijakan Baru. Reformasi ini meliputi reformasi pajak tanah, pendirian [[monopoli]] pemerintah, dukungan terhadap [[milisi|milisi-milisi]] lokal, dan pembuatan standar baru dalam ujian kerajaan.<ref name="ebrey et al 2006 164">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=164}}.</ref> Reformasi ini menimbulkan perpecahan politik dalam istana kerajaan. Kelompok Kebijakan Baru Wang Anshi ditentang oleh golongan 'Konservatif' yang dipimpin oleh sejarawan dan Kanselir [[Sima Guang]] (1019–1086).<ref name="sivin III 3 4">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=3–4}}.</ref> Seketika salah satu golongan menjadi mayoritas dalam kementerian istana, para pejabat saingan akan diturunkan jabatannya secara paksa dan diasingkan ke tempat-tempat terpencil di kerajaan.<ref name="ebrey et al 2006 164"/> Salah satu korban persaingan politik yang terkenal ini adalah negawaran dan penyair [[Su Shi]] (1037–1101). Ia dipenjarakan dan pada akhirnya diasingkan oleh karena mengkritik kebijakan reformasi Wang.<ref name="ebrey et al 2006 164"/>
 
Manakala politik istana Song terpecah dan terfokus pada masalah internal, peristiwa besar yang terjadi di Kerajaan Liao pada akhirnya mendapatkan perhatian Kerajaan Song. Bangsa [[Jurchen]] yang merupakan suku taklukkan Kerajaan Liao memberontak dan mendirikan kerajaan mereka sendiri, yakni [[Dinasti Jin (1115–1234)|Dinasti Jin]] (1115–1234).<ref name="ebrey et al 2006 165">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=165}}.</ref> Pejabat Song [[Tong Guan]] (1054–1126) menganjurkan [[Kaisar Song Huizong|Kaisar Huizong]] (1100–1125) membentuk aliansi dengan bangsa Jurchen dan melakukan operasi militer bersama untuk menaklukkan Dinasti Liao pada tahun 1125. Namun, buruknya prestasi dan lemahnya kekuatan militer tentara Song terlihat oleh bangsa Jurchen dan dengan segera mereka keluar dari aliansi dengan Song. Bangsa Jurchen kemudian menyerang daerah Song pada tahun 1125 dan 1127. Pada penyerangan tahun 1127, bangsa Jurchen bukan hanya dapat merebut ibu kota Song di Kaifeng, tetapi juga menawan Kaisar Huizong yang telah mengundurkan diri, penggantinya [[Kaisar Song Qinzong|Qinzong]], dan kebanyakan anggota istana.<ref name="ebrey et al 2006 165"/> Kejadian ini terjadi pada tahun Jinkang ({{zh-c|c=靖康}}) dan dikenal sebagai peristiwa [[Penghinaan Jinkang]] ({{zh-c|c=靖康之恥}}). Tentara Song yang tersisa kemudian bergabung di bawah perintah [[Kaisar Song Gaozong|Kaisar Gaozong]] (1127–1162) yang mengangkat dirinya sebagai Kaisar. Dinasti Song kemudian mundur ke selatan [[Sungai Yangtze]] dan mendirikan ibu kota baru di Lin'an (sekarang [[Hangzhou]]). Penaklukan Tiongkok utara oleh bangsa Jurchen dan berpindahnya ibu kota dari Kaifeng ke Lin'an merupakan garis pemisah Dinasti Song Utara dengan Dinasti Song Selatan.
== Tokoh-tokoh Terkenal ==
 
[[Berkas:Liao Dynasty - Guan Yin statue.jpg|jmpl|ka|Patung pahatan [[Guan Yin]] dari [[Dinasti Liao]], [[Provinsi Shanxi]], Tiongkok, (907–1125)]]
 
=== Song Selatan ===
[[Berkas:Map of China 1142.jpg|kiri|jmpl|200px|Song Selatan pada tahun 1142]]
Walaupun telah melemah dan didesak ke selatan, Dinasti Song Selatan berhasil meningkatkan ekonomi dan mempertahankan eksistensinya melawan Dinasti Jin. Dinasti Song Selatan memiliki perwira-perwira militer seperti [[Yue Fei]] dan [[Han Shizhong]]. Pemerintah Song juga mensponsori proyek-proyek besar seperti pembuatan kapal, perbaikan [[pelabuhan]], pembangunan menara api dan gudang pelabuhan untuk mendukung perdagangan maritim luar negeri dan pelabuhan laut internasional seperti [[Quanzhou]], [[Guangzhou]], dan [[Xiamen]], yang menyokong aktivitas perdagangan Tiongkok.<ref name="wang 2000 14">{{Harvnb|Wang|2000|p=14}}.</ref><ref name="sivin III 5">{{Harvnb|Sivin|1995|p=5}}.</ref><ref name="paludan 1998 136">{{Harvnb|Paludan|1998|p=136}}.</ref> Untuk melindungi dan mendukung kapal-kapal yang melayari [[Laut Tiongkok Timur]] dan [[Laut Kuning]] (menuju [[Korea]] dan [[Jepang]]), [[Asia Tenggara]], [[Samudra Hindia]], dan [[Laut Merah]], adalah perlu untuk mendirikan [[angkatan laut]] resmi.<ref name="shen 1996 159 161">{{Harvnb|Shen|1996|p=159–161}}.</ref><ref name="shen 1996 159–161">{{Harvnb|Shen|1996|pp=159–161}}.</ref> Dinasti Song oleh karenanya mendirikan angkatan laut permanen pertama Tiongkok pada tahun 1132,<ref name="paludan 1998 136"/> dengan markas besarnya di Dinghai.<ref name="needham volume 4 part 3 476">{{Harvnb|Needham|1986d|p=476}}.</ref> Dengan adanya angkatan laut permanen, Kerajaan Song menjadi siap untuk menghadapi tentara laut Jin di Sungai Yangtze pada tahun 1161, pada [[Pertempuran Tangdao]] dan [[Pertempuran Caishi]]. Dalam pertempuran ini, angkatan laut Song menggunakan kapal perang yang diperlengkapi [[manjanik]] untuk melemparkan [[bom]] mesiu.<ref name="needham volume 4 part 3 476"/> Walaupun armada Jin terdiri dari 70.000 orang dalam 600 kapal perang, sedangkan tentara Song hanya terdiri dari 3.000 orang dalam 120 kapal perang,<ref name="levathes 1994 43 47">{{Harvnb|Levathes|1994|pp=43–47}}.</ref> tentara Dinasti Song berhasil memenangkan kedua pertempuran ini oleh karena daya rusak bom yang kuat dan serangan cepat kapal berdayung roda.<ref name="needham volume 1 134">{{Harvnb|Needham|1986a|p=134}}.</ref> Sejak saat itu, kekuatan angkatan laut sangat ditekankan. Satu abad setelahnya, angkatan laut Song telah meningkat drastis mencapai 52,000 tentara laut.<ref name="needham volume 4 part 3 476"/> Pemerintah Song menyita sebagian tanah yang dimiliki oleh para bangsawan untuk meningkatkan pemasukan yang digunakan untuk membiayai proyek ini. Hal ini kemudian menyebabkan ketidakpuasan dan hilangnya kesetiaan para tokoh-tokoh terkemuka dalam masyarakat Song. Namun hal ini tidak menghentikan persiapan defensif Song.<ref name="ebrey et al 2006 239">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=239}}.</ref><ref name="embree 1997 385">{{Harvnb|Embree|Gluck|1997|p=385}}.</ref><ref>{{Harvnb|Adshead|2004|p=90–91}}.</ref> Permasalahan finansial juga diperparah oleh banyaknya orang kaya yang menggunakan koneksi pemerintahan untuk mendapatkan status bebas pajak.<ref name="rossabi 1988 80">{{Harvnb|Rossabi|1988|p=80}}.</ref>
 
[[Berkas:Wood Bodhisattva 2.jpg|jmpl|ka|155px|Patung [[Bodhisatwa]] yang sedang duduk dari [[Dinasti Jin]] (1115–1234)]]
Walaupun Dinasti Song berhasil menahan serang Jin, ancaman besar lainnya muncul di daerah utara Dinasti Jin. Bangsa [[Mongol]] yang dipimpin oleh [[Jenghis Khan]] (memerintah 1206–1227) pada awalnya menyerang Dinasti Jin pada tahun 1205 dan 1209 dalam serangan mendadak di sepanjang perbatasannya. Pada tahun 1211, tentara Mongol dalam skala besar dikerahkan untuk menginvasi Jin.<ref name="ebrey et al 2006 235">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=235}}.</ref> Dinasti Jin kemudian dipaksa untuk tunduk dan membayar upeti kepara bangsa Mongol sebagai negara taklukan (''vassal''). Ketika Jin memindahkan ibu kotanya secara tiba-tiba dari [[Beijing]] ke Kaifeng, bangsa Mongol melihatnya sebagai pemberontakan.<ref name="ebrey et al 2006 236">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=236}}.</ref> Di bawah kepemimpinan [[Ögedei Khan]] (memerintah 1229–1241), Dinasti Jin dan Dinasti Xia Barat ditaklukkan oleh tentara Mongol.<ref name="ebrey et al 2006 236"/><ref name="needham volume 1 139">{{Harvnb|Needham|1986a|p=139}}.</ref> Bangsa Mongol juga menginvasi [[Korea]], [[Bani Abbasiyah|Khalifah Abbasiyah]] di Timur Tengah, dan Kievan Rus' di Rusia. Pernah suatu kali bangsa Mongol beraliansi dengan Song, tetapi aliansi ini pecah setelah Song merebut kembali ibu kota terdahulu [[Kaifeng]], [[Luoyang]] dan [[Chang'an]] pada saat keruntuhan Dinasti Jin. Pemimpin Mongol [[Möngke Khan]] memimpin sebuah operasi militer melawan Song pada tahun 1259, tetapi meninggal pada tanggal 11 Agustus semasa pertempuran di [[Chongqing]].<ref name="ebrey et al 2006 240">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=240}}.</ref> Kematian Möngke dan berlarut-larutnya krisis kepemimpinan membuat [[Hulagu Khan]] menarik mundur sebagian besar tentara Mongol dari Timur Tengah. Walaupun Hulagu beraliansi dengan [[Kublai Khan]], tentaranya tidak dapat membantu serangan melawan Song oleh karena adanya perang dengan ''[[Ulus Jochi]]''.<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|pp=55–56}}.</ref>
 
Kubilai terus melakukan serangan terhadap Song dan berhasil mendapatkan daerah pangkalan di tepi sungai selatan Yangtze.<ref name="rossabi 1988 49">{{Harvnb|Rossabi|1988|p=49}}.</ref> Kubilai telah bersiap-siap untuk menyerang [[Ezhou]], tetapi perang saudara dengan saudaranya [[Ariq Böke]] (saingannya dalam merebut takhta Khan Mongol) memaksa Kubilai memindahkan sebagian besar tentaranya kembali ke utara. Tanpa keberadaan Kubilai, tentara Song diperintahkan oleh Kanselir Jia Sidao untuk melakukan serangan dan berhasil memaksa mundur tentara Mongol ke tepi sungai utara Yangtze.<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=56}}.</ref> Terdapat sedikit bentrokan di perbatasan sampai dengan tahun 1265, ketika Kubilai memenangkan pertempuran di Sichuan.<ref name="rossabi 1988 82">{{Harvnb|Rossabi|1988|p=82}}.</ref> Dari tahun 1268 sampai dengan 1273, Kubilai memblokade Sungai Yangtze dan menggempur Xiangyang. Penggempuran ini merupakan halangan terakhirnya dalam menginvasi daerah lembah aliran Sungai Yangtze.<ref name="rossabi 1988 82"/> Kublai secara resmi mendeklarasikan berdirinya [[Dinasti Yuan]] pada tahun 1271. Pada tahun 1275, 300.000 tentara Song di bawah Kanselir Jia Sidao dikalahkan oleh Jenderal [[Bayan dari Baarin|Bayan]].<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=88}}.</ref> Pada tahun 1276, kebanyakan daerah kekuasaan Song telah direbut oleh tentara Yuan.<ref name="needham volume 1 139"/> Pada [[pertempuran Yamen]] di [[Delta Sungai Mutiara]] pada tahun 1279, tentara Yuan yang dipimpin oleh Jenderal [[Zhang Hongfan]] pada akhirnya berhasil mengakhiri perlawanan Song. Penguasa terakhir Song, [[Kaisar Song Bing]], yang masih berumur 11 tahun melakukan bunuh diri bersama-sama dengan pejabat Lu Xiufu (陆秀夫)<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=94}}.</ref> dan 800 anggota kerajaan. Di bawah perintah Kubilai, keluarga kerajaan terdahulu Song dibiarkan hidup dan [[Kaisar Song Gongdi]] yang sebelumnya telah digulingkan diturunkan statusnya menjadi bangsawan Ying (''Ying Guogong'' 瀛國公), tetapi pada akhirnya ia diasingkan ke [[Tibet]] dan menjadi pertapa.<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=90}}.</ref>
 
== Masyarakat dan kebudayaan ==
[[Berkas:Chinesischer Maler des 12. Jahrhunderts (I) 001.jpg|jmpl|kiri|Sebuah lukisan abad ke-12 yang memperlihatkan cabang pohon bunga melati. Gaya lukisan seperti ini sangat populer pada periode Dinasti Song Selatan]]
Zaman pemerintahan Dinasti Song merupakan periode organisasi sosial dan administrasi yang maju dan rumit. Beberapa kota terbesar di dunia pada saat itu berada di Tiongkok, dengan Kaifeng dan Hangzhou berpenduduk lebih dari satu juta jiwa.<ref name="ebrey et al 2006 167"/><ref name="fairbank goldman 1992 89">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|p=89}}.</ref> Masyarakat menikmati berbagai hiburan di kota-kota dan bergabung ke dalam berbagai klub-klub sosial. Selain itu, terdapat pula banyak sekolah dan kuil yang memberikan pelayanan pendidikan dan keagamaan.<ref name="ebrey et al 2006 167"/> Pemerintah Song mendukung bermacam-macam program [[kesejahteraan sosial]], meliputi pendirian rumah pensiunan, klinik umum, dan pemakaman bagi orang miskin.<ref name="ebrey et al 2006 167"/> Dinasti Song juga memiliki layanan pos di seluruh negeri yang meniru model [[Dinasti Han]]. Sistem pelayanan pos ini memperlancar komunikasi di seluruh kerajaan.<ref name="needham volume 4 part 3 35">{{Harvnb|Needham|1986d|p=35}}.</ref>
 
Walaupun wanita berstatus lebih rendah daripada pria (sesuai dengan etika Konfusius), mereka menikmati banyak hak-hak sosial dan hukum, dan memegang kekuasaan yang besar di rumah dan di usaha kecil mereka sendiri. Seiring dengan semakin sejahteranya masyarakat Song, para orang tua pengantin perempuan memberikan maskawin yang semakin besar pula untuk perkawinannya, dan secara alami para wanita mendapatkan banyak hak-hak hukum baru dalam kepemilikan tanah dan harta keluarga.<ref name="ebrey cambridge 158"/> Para wanita juga memiliki status yang setara dengan para pria dalam hal mewarisi harta keluarga<ref>{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=170–171}}.</ref> Terdapat banyak wanita-wanita terdidik yang terkenal dari Dinasti Song, dan merupakan hal yang umum bagi para wanita untuk mendidik anak laki-lakinya.<ref name="ebrey et al 2006 171">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=71}}.</ref><ref name="sivin III 1">{{Harvnb|Sivin|1995|p=1}}.</ref> Sebagai contohnya, ibu seorang jenderal, diplomat, ilmuwan, dan negarawan Shen Kuo mengajari Shen Kuo dasar-dasar strategi perang.<ref name="sivin III 1"/> Terdapat pula penulis dan penyair wanita yang terkenal seperti [[Li Qingzhao]] (1084–1151).<ref name="ebrey cambridge 158">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=158}}.</ref>
 
[[Berkas:Huang Tingjian Fu Bo Shen Ci.jpg|jmpl|ka|220px|Sebuah [[Kaligrafi Tionghoa|kaligrafi]] karya [[Huang Tingjian]] (1045–1105)]]
Pada periode Dinasti Song, agama memiliki peranan yang penting terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Tiongkok dan literatur-literatur bertopik spiritual sangatlah populer.<ref name="ebrey et al. 2006 172">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=172}}.</ref> Dewa-dewi [[Taoisme]], [[Buddhisme]], dan [[Kepercayaan tradisional Tionghoa|Kepercayaan tradisional Tiongkok]], beserta roh-roh leluhur disembah dengan memberikan sesajian. Tansen Sen menyatakan bahwa lebih banyak [[Bhikkhu]] dari [[India]] yang berkunjung ke Tiongkok semasa Dinasti Song daripada semasa [[Dinasti Tang]] (618–907).<ref name="sen 2003 13">{{Harvnb|Sen|2003|p=13}}.</ref> Dengan banyaknya pendatang asing yang berkunjung ke Tiongkok untuk berdagang ataupun berimigrasi tinggal di sana, berbagai agama-agama asing juga masuk ke Tiongkok. Bangsa-bangsa asing yang ada di Tiongkok pada saat itu meliputi bangsa Timur Tengah yang beragama muslim, [[Yahudi Kaifeng]], dan [[Maniisme|bangsa Persia yang beragama Maniisme]].<ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=82–83}}.</ref><ref name="Needham, Volume 4, Part 3, 465.">{{Harvnb|Needham|1986d|p=465}}.</ref>
 
Masyarakat Song terlibat dalam kehidupan rumah tangga dan sosial yang vibran dan menikmati berbagai jenis festival publik seperti [[festival Lampion]] dan [[festival Qingming]]. Terdapat perempatan-perempatan hiburan di kota-kota besar yang menyediakan hiburan sepanjang malam. Terdapat pula dalang boneka, pemain akrobat, aktor teater, penelan pedang, penjinak ular, pendongeng, penyanyi dan pemusik, pelacur, dan tempat-tempat untuk berelaksasi seperti rumah teh, restoran, dan perjamuan besar.<ref name="ebrey et al 2006 167">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=167}}.</ref><ref name="China">{{Citation |last= |first= |year=2007 |title=China |work=[[Encyclopædia Britannica]] |url=http://www.britannica.com/eb/article-71718/China |accessdate=June 28, 2007 }}</ref><ref name="gernet 1962 222–225.">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=222–225}}.</ref> Masyarakat berpartisipasi dalam klub-klub sosial dalam jumlah yang besar, meliputi klub minum teh, klub makanan eksotik, klub kolektor barang seni dan antik, klub pecinta kuda, klub penyair, dan klub musik.<ref name="ebrey et al 2006 167"/> [[Opera Tiongkok|Drama teatrikal]] juga sangat populer di kalangan elite dan masyarakat umum, walaupun bahasa yang dituturkan oleh aktor di panggung adalah [[bahasa Tionghoa Klasik|bahasa Mandarin klasik]] dan bukanlah [[Bahasa Tionghoa vernakular|bahasa Mandarin sehari-hari]].<ref name="gernet 1962 223">{{Harvnb|Gernet|1962|p=223}}.</ref><ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=162}}.</ref> Empat teater drama terbesar di Kaifeng dapat menampung hingga beberapa ribu penonton per teater.<ref name="west 1997 76">{{Harvnb|West|1997|p=76}}.</ref> Terdapat pula permainan catur [[igo]] dan [[xiangqi]] yang dimainkan di rumah untuk melewatkan waktu senggang.
 
=== Ujian pegawai negeri sipil dan ''Shenshi'' (紳士) ===
[[Berkas:Chinesischer Maler des 11. Jahrhunderts (III) 001.jpg|jmpl|kiri|200px|Sebuah lukisan Tiongkok abad ke-11]]
Semasa periode Dinasti Song, terdapat perhatian dan tekanan yang lebih luas terhadap sistem perekrutan [[Pamong praja|pegawai sipil]] yang didasarkan pada ujian kerajaan. Hal ini bertujuan untuk menyeleksi orang-orang yang paling pantas dalam pemerintahan. Sistem pegawai sipil ini dilembagakan dalam skala kecil semasa [[Dinasti Sui]] dan [[Dinasti Tang|Tang]], tetapi memasuki periode Song, sistem ini menjadi satu-satunya cara pengangkatan para pejabat dalam pemerintahan.<ref name="ebrey cambridge 145 146">{{Harvnb|Ebrey|1999|pp=145–146}}.</ref> Meluasnya teknologi percetakan membantu penyeberluasan ajaran-ajaran Konfusius dan mendidik lebih banyak kandidat ujian yang memenuhi syarat.<ref name="ebrey cambridge 147">{{Harvnb|Ebrey|1999|pp=147}}</ref> Hal ini dapat terlihat pada jumlah peserta ujian yang meningkat dari 30.000 peserta pada awal abad ke-11 menjadi 400.000 peserta pada akhir abad ke-13 setiap tahunnya.<ref name="ebrey cambridge 147"/> Sistem ujian pegawai sipil ini mengizinkan [[meritokrasi]], [[mobilitas sosial]], dan kesetaraan yang lebih luas.<ref name="ebrey et al 2006 162"/> Berdasarkan statistik Dinasti Song, Edward A. Kracke, Sudō Yoshiyuki, dan Ho Ping-ti mendukung hipotesis bahwa tidak ada jaminan seseorang akan mendapatkan kedudukan jabatan yang setara dengan orang tuanya hanya karena ia merupakan anak, cucu, ataupun cicit dari salah seorang pejabat di kerajaannya.<ref name="ebrey et al 2006 162">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=162}}.</ref><ref name="hartwell 1982 417">{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=417–418}}.</ref><ref name="hymes 1986 35 36">{{Harvnb|Hymes|1986|pp=35–36}}.</ref> Robert Hartwell dan Robert P. Hymes mengkritik model hipotesis ini dengan menyatakan bahwa model ini terlalu menekankan pada peran [[keluarga inti]] manakala mengabaikan peranan keluarga jauh dan realitas demografi Song pada saat itu, yakni bahwa terdapat sejumlah besar pria pada tiap-tiap generasi yang tidak memiliki anak lelaki yang bertahan hidup.<ref name="hartwell 1982 417"/><ref name="hymes 1986 35 36"/> Banyak pula masyarakat yang merasa terampas haknya oleh apa yang mereka pandang sebagai sistem birokrasi yang memfavoritkan masyarakat kelas pemilik tanah yang dapat membiayai pendidikan dengan mudah.<ref name="ebrey et al 2006 162"/> Salah satu kritik terhadap sistem ini datang dari seorang pejabat dan penyair yang terkenal [[Su Shi]]. Namun, Su sendiri pun merupakan produk sistem tersebut, seiring dengan berubahnya identitas, kebiasaan, dan perilaku para pejabat yang menjadi kurang aristokratik dan menjadi lebih birokratik pada transisi periode Tang ke Song.<ref name="ebrey et al 2006 159">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=159}}.</ref> Pada awal berdirinya dinasti, jabatan-jabatan pemerintahan secara disproporsional dipegang oleh dua kelompok elite sosial, yaitu kelompok elite yang memiliki hubungan dengan Kaisar dan kelompok elite profesional yang menggunakan status klan, koneksi keluarga, dan perkawinan untuk mengamankan posisi jabatan.<ref>{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=405–413}}.</ref> Pada akhir abad ke-11, kedua kelompok elite tersebut perlahan-lahan menghilang dan digantikan oleh berbagai keluarga Shenshi (紳士).<ref>{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=416–420}}.</ref>
 
[[Berkas:Porcelaine chinoise Guimet 241101.jpg|jmpl|ka|200px|Berbagai peralatan keramik dari [[Zhejiang]] abad ke-13]]
[[Berkas:Wang Juzheng's Spinning Wheel.jpg|200px|jmpl|''Roda berputar'', sebuah lukisan yang dilukis oleh artis Song Utara Wang Juzheng]]
Oleh karena pertumbuhan populasi Tiongkok yang meningkat drastis dan jumlah pengangkatan pejabat yang terbatas (sekitar 20.000 pejabat aktif semasa periode Song), golongan ''Shenshi'' (紳士) mengambil alih tugas-tugas pemerintahan pada tingkat terbawah.<ref name="fairbank goldman 1992 106">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|p=106}}.</ref> Selain para pejabat yang diangkat oleh pemerintah, yang menjadi anggota golongan sosial elite ini adalah para kandidat ujian, para peserta ujian yang telah lulus tapi belum diangkat, para pengajar, dan pejabat-pejabat yang telah pensiun.<ref name="fairbank goldman 1992 101 106">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|pp=101–106}}.</ref> Orang-orang yang terpelajar ini mengawasi urusan-urusan daerah lokal dan mensponsori fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh komunitas lokal yang diawasi; Hakim-hakim lokal yang diutus oleh pemerintah ke suatu daerah juga bergantung pada kerja sama dengan beberapa ataupun banyak kalangan elite ''shenshi'' daerah tersebut.<ref name="fairbank goldman 1992 106"/> Sebagai contohnya, pemerintah Song -kecuali pada masa pemerintahan Kaisar Song Huizong- menyisihkan sedikit sekali pendapatan negara untuk membiayai sekolah-sekolah tingkat prefektur (州-''zhou'') dan kabupaten (縣-''xian''). Pembiayaan sekolah-sekolah tersebut didapatkan dari pembiayaan privat.<ref>{{Harvnb|Yuan|1994|pp=196–199}}</ref> Terbatasnya peranan pejabat-pejabat pemerintahan ini berbeda dengan peran pejabat pada periode awal Dinasti Tang (618–907), di mana pemerintah secara ketat meregulasi pasar dan pemerintahan daerah. Pada zaman Dinasti Song, pemerintah melepaskan peranannya dalam meregulasi perdagangan dan sebaliknya bergantung pada anggota ''shenshi'' untuk mengerjakan tugas-tugas yang diperlukan dalam komunitas lokal.<ref name="fairbank goldman 1992 106"/>
 
Golongan ''shenshi'' berbeda dari masyarakat lain karena hasrat intelektual dan pengoleksian barang kuno mereka,<ref name="ebrey et al 2006 162 163">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=162–163}}</ref><ref name="ebrey cambridge 148">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=148}}.</ref><ref name="fairbank goldman 1992 104">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|p=104}}.</ref> sementara rumah-rumah tuan tanah yang penting menarik perhatian berbagai macam orang istana, termasuk pengrajin, seniman, guru, dan penghibur.<ref name="gernet 1962 92 93">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=92–93}}.</ref> Meski diremehkan oleh pejabat elite yang lulus ujian, perdagangan tetap menjadi salah satu unsur yang penting dalam budaya dan masyarakat Song.<ref name="China"/> Pejabat dan ahli akan dianggap remeh oleh rekannya jika ia mencoba mencari uang selain dari gaji resminya; namun, tetap banyak pejabat dan ahli yang berdagang lewat agen perantara.<ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=60–61, 68–69}}.</ref>
 
=== Hukum, keadilan, dan ilmu forensik ===
[[Berkas:Chinesischer Maler des 12. Jahrhunderts (II) 001.jpg|ka|jmpl|Sebuah lukisan Tiongkok dari abad ke-12.]]
Undang-undang dari masa Dinasti Tang masih banyak dipertahankan pada masa Dinasti Song, dan tetap menjadi dasar [[hukum tradisional Tiongkok]] hingga era modern.<ref name="ebrey et al 2006 161">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=161}}.</ref> Penegak hukum daerah bertugas menegakkan hukum dan menjaga ketertiban di kota dan kadang-kadang mengawasi pedesaan.<ref name="McKnight 1992 155 157">{{Harvnb|McKnight|1992|pp=155–157}}.</ref> Sementara itu, hakim resmi yang mengawal kasus pengadilan tidak hanya harus menguasai hukum tertulis, tetapi juga mengangkat moralitas dalam masyarakat.<ref name="ebrey et al 2006 161"/> Hakim seperti [[Bao Qingtian]] (999–1062) harus menjadi hakim yang jujur, bermoral, dan tidak pernah gagal menerapkan asas-asasnya. Hakim Song bertugas menentukan siapa yang bersalah dan menjatuhkan hukuman yang tepat (sering kali [[hukuman pukulan rotan]]).<ref name="ebrey et al 2006 161"/><ref name="gernet 1962 107"/> Terdakwa yang dibawa ke pengadilan karena kejahatan kriminal atau sipil tidak dipandang tak bersalah hingga bukti menunjukkan yang sebaliknya, sementara sang penuduh sendiri juga sangat dicurigai oleh hakim.<ref name="gernet 1962 107">{{Harvnb|Gernet|1962|p=107}}.</ref> Akibat mahalnya biaya pengadilan serta pemenjaraan langsung bagi orang yang bersalah, rakyat Song lebih suka menyelesaikan sengketa tanpa melibatkan pengadilan.<ref name="gernet 1962 107"/>
 
''[[Meng Xi Bi Tan]]'' karya Shen Kuo mengkritik kepercayaan [[anatomi]] tradisional Tiongkok (misalnya, Shen Kuo berpendapat bahwa hanya ada dua katup tenggorokan dan bukan tiga); karya ini mungkin mendorong ketertarikan akan [[otopsi]] setelah kematian di Tiongkok selama abad ke-12.<ref name="sivin III 30 31">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=30–31}}</ref><ref name="sivin III 30 31 footnote">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=30–31, footnote 27}}.</ref> Dokter dan hakim yang bernama [[Song Ci]] (1186–1249) menulis karya yang memelopori ilmu forensik di Tiongkok yang mampu menentukan sebab kematian (dicekik, diracuni, ditenggelamkan, dll) suatu mayat dan membuktikan apakah kematian diakibatkan oleh pembunuhan, bunuh diri, atau kecelakaan.<ref name="gernet 1962 170">{{Harvnb|Gernet|1962|p=170}}.</ref> Song Ci menekankan perilaku [[Koroner (politik)|koroner]] (pejabat yang memeriksa sebab kematian) yang tepat dan pencatatan proses penentuan sebab kematian oleh juru tulis resmi.<ref name="sung 1981 12">{{Harvnb|Sung|1981|pp=12, 72}}.</ref>
 
=== Militer dan metode peperangan ===
[[Berkas:Four Generals of Song.jpg|jmpl|ka|300px|"Empat jenderal Zhongxing" yang dilukis oleh Liu Songnian (1174–1224); jenderal terkenal [[Yue Fei]] (1103–1142) merupakan orang kedua dari kiri.]]
Militer Song diatur sedemikian rupa agar tak dapat mengancam kekuasaan kaisar, yang kadang mengakibatkan berkurangnya efektivitas dalam perang. Dewan Militer Song Utara dijalankan oleh seorang kanselir, yang tidak memiliki kuasa akan angkatan bersenjata kekaisaran. Angkatan bersenjata kekaisaran dibagi di antara tiga marsekal, yang masing-masing bertanggung jawab kepada kaisar. Karena kaisar jarang memimpin kampanye militer secara langsung, kesatuan komando agak kurang.<ref>Bai Shouyi, 2002, hal. 239</ref> Jenderal yang berhasil sering kali dianggap sebagai ancaman bagi otoritas kekaisaran, dan sering kali dijatuhkan atau bakhan dihukum mati (seperti Li Gang,<ref>Bai Shouyi, 2002,hal. 250</ref> [[Yue Fei]], dan [[Han Shizhong]].<ref>Bai Shouyi, 2002, hal. 254</ref>)
 
Walaupun tentara dipandang rendah oleh para pejabat,<ref name="graff higham 2002 25 26">{{Harvnb|Graff|Higham|2002|pp=25–26}}.</ref> mereka bisa memperoleh status dan martabat dengan menjadi perwira militer berpangkat tinggi yang telah memenangkan berbagai pertempuran.<ref name="lorge 2005 43">{{Harvnb|Lorge|2005|p=43}}.</ref> Pada puncaknya, terdapat satu juta tentara di Dinasti Song,<ref name="ebrey et al 2006 164"/> yang dibagi menjadi [[peleton]] berisi 50 tentara, kompi yang terdiri dari dua peleton, dan satu batalion yang berisi 500 tentara.<ref name="lorge 2005 45">{{Harvnb|Lorge|2005|p=45}}.</ref><ref name="peers 2006 130"/> [[Busur silang|Pembusur silang]] dipisah dari [[infanteri]] reguler dan ditempatkan dalam satuan mereka sendiri karena merupakan penembak yang efektif dalam menghadapi serangan [[kavaleri]].<ref name="peers 2006 130"/> Pemerintah gencar mensponsori rancangan busur silang baru yang mampu menjangkau jarak yang lebih jauh, sementara pembusur silang juga sangat penting saat menjadi [[penembak runduk]] jarak jauh.<ref name="peers 2006 130 131">{{Harvnb|Peers|2006|pp=130–131}}.</ref> Kavaleri Song menggunakan berbagai macam senjata, seperti [[halberd]], pedang, panah, tombak, dan [[Tombak api|ganjur api]] yang melontarkan ledakan api dari mesiu dan [[Fragmentasi (persenjataan)|peluru shrapnel]].<ref name="peers 2006 131">{{Harvnb|Peers|2006|p=131}}.</ref>
 
Strategi dan pelatihan militer dianggap sebagai ilmu yang dapat dipelajari dan disempurnakan; tentara diuji berdasarkan kemampuan penggunaan senjata dan atletik.<ref name="peers 2006 129">{{Harvnb|Peers|2006|p=129}}.</ref> Tentara dilatih agar mampu mengikuti sinyal untuk bergerak maju saat panji dilambaikan dan berhenti saat bel dan drum dibunyikan.<ref name="peers 2006 130">{{Harvnb|Peers|2006|p=130}}.</ref>
 
Angkatan laut Song berperan penting dalam konsolidasi kekaisaran pada abad ke-10; selama peperangan melawan [[Tang Selatan]], angkatan laut Song menerapkan taktik seperti melindungi [[jembatan ponton]] yang besar di [[Sungai Yangtze]] untuk mengamankan pergerakan tentara dan persediaan.<ref name="graff higham 2002 87">{{Harvnb|Graff|Higham|2002|p=87}}.</ref> Di Dinasti Song terdapat beberapa kapal besar yang mampu mengangkut 1.000 tentara,<ref name="graff higham 2002 86 87">{{Harvnb|Graff|Higham|2002|pp=86–87}}.</ref> sementara [[Kapal uap kincir|perahu kincir air]] dianggap sebagai perahu tempur yang sangat penting untuk memenangkan pertempuran laut.<ref name="graff higham 2002 86 87"/><ref name="needham volume 4 part 3 422">{{Harvnb|Needham|1986d|p=422}}.</ref>
 
Dalam pertempuran pada 23 Januari 971, panah api besar yang ditembak oleh pemanah silang Dinasti Song berhasil membinasakan korps [[gajah perang]] [[Han Selatan]].<ref name="schafer 1957 291">{{Harvnb|Schafer|1957|p=291}}.</ref> Berkat kemenangan ini, Han Selatan berhasil ditundukkan, dan korps gajah perang tidak lagi digunakan sebagai divisi reguler dalam angkatan bersenjata Tiongkok.<ref name="schafer 1957 291"/>
 
Terdapat 347 risalah militer yang ditulis pada masa Dinasti Song, seperti yang dicantumkan oleh teks sejarah ''Song Shi'' (disusun tahun 1345).<ref name="needham volume 5 part 7 19">{{Harvnb|Needham|1986e|p=19}}.</ref> Namun, hanya sedikit risalah yang masih bertahan, seperti ''[[Wujing Zongyao]]'' yang ditulis pada tahun 1044. Risalah tersebut merupakan buku pertama yang mencantumkan formula untuk mesiu.<ref name="needham volume 5 part 7 119">{{Harvnb|Needham|1986e|p=119}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 122 124">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=122–124}}.</ref> Selain itu, ''Wujing Zongyao'' juga menyajikan rincian dan gambaran [[pelempar api]] pompa piston ganda, dan juga instruksi untuk merawat dan memperbaiki komponen dan peralatan yang digunakan.<ref name="needham volume 5 part 7 82 84">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=82–84}}.</ref>
 
=== Seni, sastra, dan filsafat ===
[[Berkas:Wood Bodhisattva.jpg||ka|jmpl|Patung kayu [[Bodhisatwa]] dari masa Dinasti Song (960–1279).]]
Seni visual pada masa Dinasti Song mengalami kemajuan dengan adanya perkembangan baru dalam lukisan lanskap dan potret. Seni seperti melukis, ber[[puisi]], dan menulis [[kaligrafi]] merupakan waktu luang bagi golongan ''shenshi''.<ref name="ebrey et al 2006 81 83">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=81–83}}</ref> Penyair dan negarawan Su Shi dan rekannya [[Mi Fu]] (1051–1107) gemar mengoleksi barang antik, dan sering kali meminjam atau membeli seni untuk dipelajari dan disalin.<ref name="ebrey et al 2006 163"/> Sastra dan persajakan mengalami kemajuan karena kepopulerannya yang terus meningkat dan dikembangkannya [[ci (puisi)|gaya puisi ci]]. Volume-volume ensiklopedia disusun, seperti [[historiografi]] dan risalah teknik. Contohnya adalah teks [[sejarah universal]] ''[[Zizhi Tongjian]]'' yang disusun menjadi 1.000 volume yang mengandung 9,4 juta [[aksara Tionghoa|aksara Mandarin]]. Aliran [[sastra perjalanan]] juga menjadi populer berkat tulisan [[Fan Chengda]] (1126–1193) dan Su Shi. Su Shi sendiri unik karena menulis esai perjalanan harian dengan gaya penulisan persuasif untuk mendukung suatu argumen filosofis.<ref name="hargett 1985 74 76">{{Harvnb|Hargett|1985|pp=74–76}}.</ref> Meskipun gaya direktori geografis lokal sudah ada di Tiongkok semenjak abad ke-1, pada masa Dinasti Song gaya baru yang telah matang yang disebut "risalah perihal suatu tempat" atau ''fangzhi'' menggantikan gaya lama "panduan peta" atau ''tujing''.<ref name="bol 2001 44">{{Harvnb|Bol|2001|p=44}}.</ref>
 
Istana kaisar dipenuhi dengan pelukis, penulis kaligrafi, penyair, dan pencerita. [[Kaisar Song Huizong|Kaisar Huizong]] juga merupakan seniman dan pelindung seni yang terkenal. Contoh pelukis istana yang sangat terhormat adalah [[Zhang Zeduan]] (1085–1145), yang melukis lukisan panorama ''[[Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming|Qingming Shanghe Tu]]'' (Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming). [[Kaisar Song Gaozong|Kaisar Gaozong]] melancarkan proyek seni besar-besaran yang dikenal dengan nama ''[[Hujia Shiba Pai]]'' (Delapan Belas Lagu Suling Pengembara) yang didasarkan dari kisah kehidupan [[Cai Wenji]] (lahir 177). Proyek seni ini merupakan langkah diplomatik untuk Dinasti Jin agar ibunda Kaisar dibebaskan.<ref name="ebrey cambridge 151">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=151}}.</ref>
 
[[Berkas:Chinesischer Maler von 1238 001.jpg||jmpl|kiri|lurus|Potret pendeta Buddha [[Zen]] [[Wuzhun Shifan]] yang dilukis pada tahun 1238.]]
Dalam dunia [[filsafat]], pengaruh [[Buddhisme Tiongkok]] telah memudar, tetapi pengaruhnya dalam dunia seni dan amal biara masih terasa. Buddhisme sangat memengaruhi pergerakan [[Neo-Konfusianisme]] yang dipimpin oleh [[Cheng Yi (filsuf)|Cheng Yi]] (1033–1107) dan [[Zhu Xi]] (1130–1200).<ref name="ebrey et al 2006 168"/> Konsep [[universalisme]] [[etika]] dalam Buddha [[Mahayana]] memengaruhi Fan Zhongyan dan Wang Anshi,<ref name="wright 1959 93">{{Harvnb|Wright|1959|p=93}}.</ref> sementara [[metafisika]] Buddha sangat berdampak bagi doktrin pra-Neo-Konfusianisme Cheng Yi.<ref name="ebrey et al 2006 168">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=168}}.</ref> Karya filosofis Cheng Yi sendiri pada gilirannya memengaruhi Zhu Xi. Meskipun penulisannya tidak diterima oleh rekan kontemporernya, penjelasan dan penekanan Zhu terhadap [[Empat Kitab dan Lima Klasik]] sebagai pengenalan Konfusianisme menjadi dasar doktrin Neo-Konfusianisme. Pada tahun 1241, dengan sokongan dari [[Kaisar Song Lizong|Kaisar Lizong]], Empat Kitab dan Lima Klasik serta penjelasan Zhu Xi menjadi persyaratan standar bagi orang yang ingin lulus ujian pegawai negeri.<ref name="ebrey et al 2006 169">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=169}}.</ref> Negara-negara Asia Timur seperti [[Jepang]] dan [[Korea]] juga menerapkan ajaran Zhu Xi, yang dikenal dengan nama Shushigaku (朱子学, Mazhab Zhu Xi) di Jepang dan Jujahak (주자학) di Korea. Sementara itu, pengaruh Buddhisme tampak pula dalam berbagai lukisan seperti ''Pencucian [[Arhat|Luohan]]'' karya [[Lin Tinggui]]. Namun, Buddhisme juga menuai kritikan dan bahkan cibiran. Negarawan dan sejarawan [[Ouyang Xiu]] (1007–1072) menyebut agama tersebut sebagai "kutukan" yang hanya bisa disembuhkan dengan menghapuskannya dari [[budaya Tiongkok]] dan menggantikannya dengan Konfusianisme.<ref name="wright 1959 88 89">{{Harvnb|Wright|1959|pp=88–89}}.</ref> Buddhisme tidak akan mengalami kebangkitan yang sesungguhnya dalam masyarakat Tiongkok hingga [[Dinasti Yuan]] Mongol berkuasa, saat [[Kublai Khan]] mendukung [[Buddhisme Tibet]] dan [[Drogön Chögyal Phagpa]] sebagai [[lama]]. Tidak hanya itu, sekte [[Nestorianisme]] dalam [[Kekristenan]], yang telah memasuki Tiongkok pada masa Dinasti Tang, juga akan mengalami kebangkitan pada masa Dinasti Yuan.<ref name="gernet 1962 215">{{Harvnb|Gernet|1962|p=215}}.</ref>
 
=== Makanan dan pakaian ===
[[Berkas:Red lacquer tray with gold engraving, Song Dynasty.jpg|jmpl|ka|Baki makanan berukiran emas yang menggambarkan dua burung berekor panjang dan ''[[Paeoniaceae]]''. Baki ini berasal dari abad ke-12 atau awal abad ke-13.]]
Di Dinasti Song, makanan yang dimakan dan pakaian dan dikenakan ditentukan oleh status dan kelas sosial. Makanan penduduk kelas bawah adalah nasi, babi, dan ikan yang digarami;<ref name="gernet 1962 136"/><ref name="gernet 1962 136">{{Harvnb|Gernet|1962|p=136}}.</ref> pakaian mereka terbuat dari serat rami atau kapas, dengan warna yang terbatas pada hitam dan putih.<ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=128–130}}.</ref> [[Celana]] dikenakan oleh petani, tentara, pengrajin, dan pedagang, meskipun pedagang kaya mungkin akan memilih untuk mengenakan pakaian yang berhias bunga dan [[blus]] lelaki yang mencapai pinggang.<ref name="gernet 130">{{Harvnb|Gernet|1962|p=130}}.</ref> Pakaian untuk para pejabat ditentukan dari sistem kedudukan hierarki sosial. Namun, seiring berlalunya waktu, aturan pakaian berdasarkan kedudukan ini tidak ditegakkan secara ketat seperti pada masa awal Dinasti Song.<ref name="gernet 1962 128">{{Harvnb|Gernet|1962|p=128}}.</ref> Setiap pejabat dapat menunjukkan status yang diperolehnya dengan mengenakan [[jubah]] [[sutra]] tradisional yang berwarna beda dan menggantung di sekitar kaki, penutup kepala jenis tertentu, atau bahkan korset bergaya tertentu yang menunjukkan kepejabatannya.<ref name="gernet 1962 127 128">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=127–128}}.</ref>
 
Perempuan di Dinasti Song mengenakan pakaian panjang, blus yang mencapai kaki, rok, dan jaket dengan lengan panjang atau pendek, sementara perempuan dari keluarga kaya dapat mengenakan selendang ungu di sekitar pundak mereka.<ref name="gernet 1962 129"/> Pakaian perempuan dikencangkan di sebelah kiri, sementara pakaian laki-laki di sebelah kanan.<ref name="gernet 1962 129">{{Harvnb|Gernet|1962|p=129}}.</ref>
 
Ada banyak [[menu]] [[restoran]] dan [[kedai]] dan [[entrée]] untuk pesta, perjamuan, festival, dan karnaval,<ref name="gernet 1962 133">{{Harvnb|Gernet|1962|p=133}}.</ref> yang terdiri dari makanan yang mewah dan beragam macam untuk penduduk dari kelas atas. Mereka dapat memilih berbagai macam daging, seperti [[udang]], [[angsa]], [[kerang]], [[rusa]], [[kelinci]], [[partridge]], [[pegar|ayam pegar]], [[burung Francolin|burung francolin]], [[burung puyuh]], [[rubah]], [[musang luwak]], [[tiram]], [[kepiting]], dan masih banyak lagi.<ref name="gernet 1962 134 137">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=134–137}}.</ref><ref name="rossabi 1988 78">{{Harvnb|Rossabi|1988|p=78}}.</ref><ref name="west 1997 73">{{Harvnb|West|1997|p=73}}.</ref> Dalam budaya Tiongkok, produk [[susu]] tidak tersedia, daging [[sapi]] jarang dimakan karena diperlukan untuk mengangkut, dan [[anjing]] tidak dimakan oleh orang kaya, sementara orang miskin dapat memakan anjing jika perlu (namun bukan bagian dari makanan sehari-hari).<ref name="gernet 1962 135–136">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=135–136}}.</ref> Rakyat Song juga mengonsumsi [[kurma]], [[kismis]], [[jujube]], [[pir]], [[plum]], [[aprikot]], jus pir, jus [[leci]], minuman jahe dan [[madu]], jus [[pepaya]], [[lada Sichuan]], [[jahe]], [[Cabai ceri|pimento]], [[kecap]], [[minyak nabati]], [[minyak wijen]], [[garam]], dan [[cuka]].<ref name="gernet 1962 133"/><ref name="rossabi 1988 78"/><ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=134–138}}.</ref><ref name="west 1997 86">{{Harvnb|West|1997|p=86}}.</ref>
 
== Ekonomi, industri, dan perdagangan ==
[[Berkas:Qingming Festival 2.jpg|jmpl|ka|300px|Lukisan [[Zhang Zeduan]] (1085–1145) yang berjudul ''[[Qingming Shanghe Tu]]'' (Di Sepanjang Sungai Selama [[Festival Qingming]]).]]
Ekonomi Dinasti Song merupakan salah satu yang paling sejahtera dan maju pada abad pertengahan. Dinasti Song menanamkan modalnya dalam [[perseroan terbatas]] dan perahu layar saat keuntungan dari perdagangan luar negeri dan domestik di sepanjang [[Terusan Besar Tiongkok]] dan Sungai Yangtze diperoleh.<ref name="ebrey et al 2006 157">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=157}}.</ref> Keluarga pedagang dan bisnis swasta yang penting diperbolehkan menguasai industri yang tidak di[[monopoli]] pemerintah.<ref name="ebrey et al 2006 164"/><ref name="needham volume 4 part 2 23"/> Industri swasta dan pemerintah sama-sama penting dalam memenuhi kebutuhan rakyat Song.<ref name="ebrey et al 2006 164"/><ref name="needham volume 4 part 2 23">{{Harvnb|Needham|1986c|p=23}}.</ref> Pengrajin dan pedagang membentuk serikat, dan pemerintah harus berurusan dengan serikat tersebut saat membebani pajak, memerlukan barang, dan menetapkan upah minimum pekerja dan harga barang.<ref name="ebrey et al 2006 157"/><ref name="gernet 1962 88 94">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=88, 94}}.</ref>
 
[[Berkas:Song Dynasty Porcelain.jpg||jmpl|ka|''Kiri'': Vas Song Utara; ''Tengah'': Mangkuk Song Utara atau Selatan; ''Kanan'': Model miniatur lumbung dari Song Selatan.]]
[[Metalurgi besi|Industri besi]] ditekuni oleh wiraswasta yang memiliki peleburan mereka sendiri dan pemerintah.<ref name="Wagner 2001 178 179">{{Harvnb|Wagner|2001|pp=178–179, 181–183}}.</ref> Ekonomi Song mampu memproduksi lebih dari seratus juta kilogram (bernilai sekitar dua ratus juta pound) [[besi]] setiap tahunnya.<ref name="ebrey et al 2006 158">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=158}}.</ref> Penggundulan hutan besar-besaran di Tiongkok berhasil dihentikan dengan adanya inovasi penggunaan [[batu bara]] daripada [[arang]] di tempat peleburan pada abad ke-11.<ref name="ebrey et al 2006 158"/> Sebagian besar besi tersebut dimanfaatkan untuk membuat senjata dan mempersenjatai pasukan, tetapi beberapa juga digunakan untuk menghasilkan barang yang diminta oleh pasar. Perdagangan besi di Tiongkok semakin diperkuat dengan pembangunan terusan baru yang membantu pengiriman barang besi dari pusat produksi ke pasar besar di ibu kota.<ref name="embree 1997 339">{{Harvnb|Embree|Gluck|1997|p=339}}.</ref>
 
Pendapatan tahunan Song dalam bentuk mata uang logam tembaga pada tahun 1085 tercatat sebesar enam miliar koin.<ref name="ebrey et al 2006 156">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=156}}.</ref> Kemajuan paling penting dalam ekonomi Song adalah diprakarsainya percetakan uang kertas, yang disebut [[Jiaozi (mata uang)|Jiaozi]].<ref name="ebrey et al 2006 156"/> Untuk mencetak uang kertas, pemerintah mendirikan beberapa pabrik di kota [[Huizhou]], [[Chengdu]], [[Hangzhou]], dan Anqi.<ref name="needham volume 5 part 1 48">{{Harvnb|Needham|1986e|p=48}}.</ref> Jumlah orang yang dipekerjakan dalam pabrik tersebut besar; pada tahun 1175, pabrik di Hangzhou tercatat mempekerjakan lebih dari seribu pekerja dalam satu hari.<ref name="needham volume 5 part 1 48"/>
 
Kekuatan ekonomi Dinasti Song sangat memengaruhi oleh ekonomi asing. [[Al-Idrisi]] dari [[Maroko]] pada tahun 1154 menulis kegagahan kapal pedagang Tiongkok di [[Samudra Hindia]] dan perjalanan tahunan mereka yang membawa besi, pedang, sutra, beludru, porselen, dan berbagai macam tekstil ke tempat seperti [[Aden]] ([[Yemen]]), [[Sungai Indus]], dan [[Efrat]] (kini Irak).<ref name="shen 1996 159–161"/> Sebaliknya, orang asing juga memengaruhi ekonomi Tiongkok. Misalnya, banyak orang [[Muslim]] dari Asia Barat dan Tengah yang datang ke Tiongkok untuk berdagang, dan berperan penting dalam ekspor-impor, sementara beberapa di antaranya bahkan ditunjuk sebagai pejabat yang bertugas mengawasi urusan ekonomi.<ref name="Needham, Volume 4, Part 3, 465."/><ref>{{Citation | url = http://www.bbc.co.uk/religion/religions/islam/history/china_print.html | title = Islam in China (650–present): Origins | accessdate = 2007-08-01 | work = Religion & Ethics - Islam | publisher = BBC | archive-date = 2007-02-08 | archive-url = https://web.archive.org/web/20070208180239/http://www.bbc.co.uk/religion/religions/islam/history/china_print.html | dead-url = unfit }}</ref> Perdagangan dengan Pasifik Selatan, dunia Hindu, [[dunia Islam]], dan Afrika Timur memperkaya para pedagang dan memacu pertumbuhan industri pembangunan kapal di [[Fujian]].<ref name="golas">{{Citation |last=Golas |first=Peter |title=Rural China in the Song |journal=The Journal of Asian Studies |year=1980 |volume=39 |issue=2 |pages=291–325 |doi=10.2307/2054291 |jstor=2054291}}</ref> Namun, terdapat pula risiko dalam melakukan perdagangan luar negeri yang jauh. Untuk mengurangi risiko kerugian, menurut sejarawan Ebrey, Walthall, dan Palais:
 
<blockquote>Penanam modal [Dinasti Song] biasanya menanamkan modalnya di banyak kapal, dan masing-masing kapal memiliki banyak penanam modal. Seorang pengamat memperhatikan bahwa hasrat untuk menanamkan modal di bidang perdagangan luar negeri telah menyebabkan arus keluar uang tembaga. Ia menulis, 'Orang di sepanjang pantai mengenal dengan baik pedagang yang berdagang di luar negeri, baik karena mereka adalah rekan sebangsa atau merupakan kenalan pribadi....[Mereka memberikan para pedagang tersebut] uang untuk membeli dan membawa kembali barang asing. Mereka menanamkan modal dari sepuluh hingga ratusan deret uang, dan sering kali memperoleh keuntungan beberapa ratus persen'.<ref name="ebrey et al 2006 159"/></blockquote>
 
== Teknologi, sains, dan teknik ==
[[Berkas:Trebuchet1-intransit.jpg|jmpl|ka|200px|Ilustrasi sebuah [[manjanik]] di manuskrip ''[[Wujing Zongyao]]'' pada tahun 1044. manjanik semacam ini digunakan untuk melemparkan bom.<ref name="needham volume 5 part 7 117"/>]]
=== Mesiu ===
Kemajuan dalam teknologi senjata yang dipicu oleh bubuk mesiu, termasuk perkembangan [[pelempar api]] awal, [[granat]] eksplosif, [[senjata api]], [[meriam]], dan [[ranjau darat]], memampukan Dinasti Song untuk mengusir musuh mereka hingga kejatuhannya pada abad ke-13.<ref name="needham volume 5 part 7 80">{{Harvnb|Needham|1986e|p=80}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 82">{{Harvnb|Needham|1986e|p=82}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 220–221">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=220–221}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 192">{{Harvnb|Needham|1986e|p=192}}.</ref><ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=79}}.</ref> Manuskrip ''[[Wujing Zongyao]]'' pada tahun 1044 merupakan buku pertama dalam sejarah yang menyajikan bahan bubuk mesiu dan pemanfaatannya sebagai berbagai macam bom.<ref name="needham volume 5 part 7 117">{{Harvnb|Needham|1986e|p=117}}.</ref> Saat berperang melawan [[Mongol]], pada tahun 1259 pejabat Li Zengbo menulis dalam karyanya ''Kezhai Zagao, Xugaohou'' bahwa kota [[Qingzhou]] sedang memproduksi satu hingga dua ribu bom berselubung besi setiap bulannya, dan mengirim sepuluh hingga dua puluh ribu bom tersebut ke [[Xiangyang]] dan Yingzhou.<ref name="needham volume 5 part 7 173 174">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=173–174}}.</ref> Sebaliknya, bangsa Mongol mempekerjakan tentara Tiongkok utara dan menggunakan jenis mesiu yang sama untuk melawan Song.<ref name="needham volume 5 part 7 174 175">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=174–175}}.</ref> Pada abad ke-14, senjata api dan meriam juga dapat ditemui di Eropa, India, dan Timur Tengah, pada masa awal bubuk mesiu.
 
=== Pengukuran jarak dan navigasi mekanis ===
Semenjak masa [[Dinasti Han]], saat negara harus mengukur jarak yang ditempuh di kekaisaran, orang Tiongkok menggunakan alat [[odometer]].<ref name="needham volume 4 part 2 283">{{Harvnb|Needham|1986c|p=283}}.</ref> Odometer Tiongkok berbentuk dokar. Gigi dalamnya berfungsi dari gerak rotasi roda, dan satuan jarak [[li]] ditandai dengan alarm drum atau bel.<ref name="needham volume 4 part 2 281–284">{{Harvnb|Needham|1986c|pp=281–282}}.</ref> Spesifikasi odometer pada abad ke-11 ditulis oleh Kepala Bendahara Lu Daolong, yang banyak dikutip dalam teks sejarah ''Song Shi'' (disusun tahun 1345).<ref name="needham volume 4 part 2 283 284">{{Harvnb|Needham|1986c|pp=283–284}}.</ref> Pada masa Dinasti Song, odometer dipadu dengan alat mekanik kuno lainnya yang disebut [[kereta kuda yang menunjuk ke selatan]].<ref name="needham volume 4 part 2 291">{{Harvnb|Needham|1986c|p=291}}.</ref> Alat yang awalnya ditemukan oleh [[Ma Jun]] pada abad ke-3 ini menggabungkan [[Diferensial (otomotif)|gigi diferensial]] yang membuat figur yang dimuat di atas kereta untuk selalu mengarah ke selatan.<ref name="needham volume 4 part 2 287">{{Harvnb|Needham|1986c|p=287}}.</ref>
 
=== ''Polymath'', penemuan, dan astronomi ===
[[Berkas:Clock Tower from Su Song's Book.JPG|kiri|jmpl|Diagram [[menara jam]] [[Jam astronomi|astronomis]] di [[Kaifeng]] di buku [[Su Song]] yang ditulis pada tahun 1092 dan dicetak pada tahun 1094.]]
Tokoh ''[[polymath]]'' seperti negarawan [[Shen Kuo]] dan [[Su Song]] (1020–1101) merupakan lambang kemajuan dalam berbagai macam bidang ilmu, seperti [[biologi]], [[botani]], [[zoologi]], [[geologi]], [[mineralogi]], [[mekanika]], [[horologi]], [[astronomi]], [[kedokteran]], [[arkeologi]], [[matematika]], [[kartografi]], [[optik]], [[kritik seni]], dan masih banyak lagi.<ref name="ebrey cambridge 148"/><ref name="needham volume 1 136">{{Harvnb|Needham|1986a|p=136}}.</ref><ref name="needham volume 4 part 2 446">{{Harvnb|Needham|1986c|p=446}}.</ref>
 
Shen Kuo merupakan orang pertama yang memahami [[deklinasi magnetik]] [[utara sejati]] saat sedang bereksperimen dengan sebuah kompas.<ref name="mohn 2003 1">{{Harvnb|Mohn|2003|p=1}}.</ref><ref name="embree 1997 843">{{Harvnb|Embree|Gluck|1997|p=843}}.</ref> Shen membuat teori bahwa [[perubahan iklim|iklim berubah secara bertahap]] seiring dengan berjalannya waktu.<ref>{{Harvnb|Chan|2002|p=15}}.</ref><ref>{{Harvnb|Needham|1986b|p=614}}.</ref> Ia membuat teori pembentukan tanah, dengan beberapa konsep di dalamnya sesuai dengan [[geomorfologi]] modern.<ref name="sivin III 23 24">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=23–24}}.</ref> Ia melakukan percobaan optik dengan menggunakan [[kamera obscura]] beberapa dekade sebelum [[Ibn al-Haytham]] melakukannya.<ref name="needham volume 4 part 1 98">{{Harvnb|Needham|1986c|p=98}}.</ref> Shen juga memperbaiki rancangan alat astronomi seperti tabung pengamatan yang memampukan Shen Kuo untuk memperbaiki posisi [[bintang kutub]] (yang telah bergeser).<ref name="sivin III 17"/> Lebih lagi, Shen Kuo membuat jam [[hidrolik]]. Ia menemukan [[jam air]] baru yang lebih akurat dalam mengukur waktu.<ref name="sivin III 17">{{Harvnb|Sivin|1995|p=17}}.</ref>
 
Su Song dikenal karena risalah horologinya yang ditulis pada tahun 1092, yang mendeskripsikan secara detail [[menara jam]] astronomis setinggi 12 m berkekuatan hidraulis yang dibangun di Kaifeng. Menara jam tersebut menggunakan alat astronomis besar seperti [[bola armiler]] atau benda bulat yang digerakkan oleh mekanisme ''[[escapement]]'' yang bekerja berselang.<ref name="needham volume 4 part 2 445">{{Harvnb|Needham|1986c|p=445}}.</ref><ref name="needham volume 4 part 2 448">{{Harvnb|Needham|1986c|p=448}}.</ref> Selain itu, menara jam Su Song memanfaatkan rantai,<ref name="needham volume 4 part 2 111">{{Harvnb|Needham|1986c|p=111}}.</ref> yang juga dipakai untuk [[sepeda]]. Di menara jam Su juga terdapat roda gigi yang berputar dengan 133 [[maneken]] pendongkrak jam yang diatur untuk berputar sementara memukuli gong, bel, dan drum, dan menempatkan lempengan pengumuman.<ref>{{Harvnb|Needham|1986c|pp=165, 445}}.</ref> Di bukunya, Su menerbitkan atlas lima [[peta bintang]]. Peta bintang tersebut menampilkan proyeksi silindris yang mirip dengan [[proyeksi Mercator]].<ref name="needham volume 4 part 3 569">{{Harvnb|Needham|1986d|p=569}}.</ref><ref name="needham volume 3 208"/>
 
=== Matematika dan kartografi ===
[[Berkas:Song Dynasty Map.JPG|jmpl|ka|''Yu Ji Tu'' atau ''Peta Jalur Yu Gong'' yang diukir di batu pada tahun 1137.]]
Ada banyak kemajuan dalam [[matematika Tiongkok]] pada masa Dinasti Song. Buku yang diterbitkan pada tahun 1261 oleh matematikawan [[Yang Hui]] (c. 1238–1298) menyajikan ilustrasi [[segitiga Pascal]] versi Tiongkok, meskipun konsep tersebut sudah dideskripsikan oleh Jia Xian pada tahun 1100.<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=134–137}}.</ref> Yang Hui juga menulis aturan untuk membentuk susunan kombinasi dalam [[Persegi ajaib|segi empat ajaib]], mencantumkan bukti teoretis untuk dalil [[Jajar genjang|parallelogram]] [[Euklides]], dan menggunakan koefisien negatif 'x' dalam [[persamaan kuadrat]].<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=46, 59–60, 104}}.</ref> Semasa dengan Yang, [[Qin Jiushao]] (c. 1202–1261) adalah orang pertama yang memperkenalkan lambang nol dalam matematika Tiongkok;<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|p=43}}.</ref> sebelumnya hanya ruang kosong yang digunakan.<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=62–63}}.</ref> Ia juga dikenal akan karyanya tentang [[teorema sisa Tiongkok|teorema sisa]], [[Teorema Heron|rumus Heron]], dan penentuan [[titik balik matahari]] [[musim dingin]]. Karya besar Qin adalah ''[[Risalah Matematika dalam Sembilan Bab|Shushu Jiuzhang]]'' (Risalah Matematika dalam Sembilan Bab) yang diterbitkan pada tahun 1247.
 
[[Geometri]] merupakan ilmu yang penting dalam [[kartografi]]. Peta Tiongkok paling awal berasal dari abad ke-4,<ref name="hsu 1993 90 93">{{Harvnb|Hsu|1993|pp=90–93}}.</ref> namun berkat [[Pei Xiu]] (224–271) konsep ketinggian topografis, [[Referensi grid|grid persegi panjang]], dan skala diterapkan dalam peta.<ref name="hsu 1993 96 97">{{Harvnb|Hsu|1993|pp=96–97}}</ref><ref name="needham volume 3 538 540">{{Harvnb|Needham|1986b|pp=538–540}}.</ref> Dengan mengikuti tradisi panjang, Shen Kuo membuat ''[[peta timbul]]'', sementara petanya yang lain menyajikan skala 1:900.000.<ref name="sivin III 22"/><ref name="temple 179">{{Harvnb|Temple|1986|p=179}}.</ref> Peta kuadrat dari tahun 1137 yang terukir di blok batu mengikuti skala grid seragam sebesar 100 li untuk setiap grid, dan dapat memetakan pantai dan sungai di Tiongkok hingga India secara akurat.<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=547–549, Plate LXXXI}}</ref> Lebih lagi, peta terrain tertua di dunia berasal dari ensiklopedia Yang Jia pada tahun 1155, yang menampilkan Tiongkok Barat tanpa sistem grid (yang merupakan ciri peta Tiongkok yang dibuat secara profesional).<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=549, Plate LXXXII}}</ref> Meskipun pembuat direktori geografis sudah ada semenjak tahun 52 pada masa Dinasti Han dan telah disertai dengan peta ilustratif (Mandarin: ''tujing'') semenjak masa [[Dinasti Sui]], petunjuk perjalanan berilustrasi lebih banyak beredar pada masa Dinasti Song, yang bermanfaat untuk bidang politik, administratif, dan militer.<ref>{{Harvnb|Hargett|1996|pp=406, 409–412}}.</ref>
 
=== Percetakan huruf lepas ===
[[Berkas:Su Song Star Map 1.JPG|jmpl|kiri|Salah satu peta bintang dalam ''Xin Yi Xiang Fa Yao'' karya [[Su Song]] yang diterbitkan tahun 1092, menampilkan proyeksi silindris yang mirip dengan [[proyeksi Mercator]] dan posisi [[bintang kutub]] yang telah dibenarkan berkat pengamatan astronomi Shen Kuo.<ref name="needham volume 4 part 3 569"/><ref name="needham volume 3 208">{{Harvnb|Needham|1986b|p=208}}.</ref> Atlas langit Su Song merupakan yang tertua dalam bentuk tercetak.<ref name="sivin III 32">{{Harvnb|Sivin|1995|p=32}}.</ref>]]
Percetakan [[huruf lepas]] dipelopori oleh seniman [[Bi Sheng]] (990–1051), yang pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan dan negarawan Shen Kuo dalam karyanya ''[[Meng Xi Bi Tan]]'' (Esai Kolam Mimpi) pada tahun 1088.<ref name="needham volume 5 part 1 201 203">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=201–203}}.</ref><ref name="sivin III 27"/> Koleksi [[rupa huruf]] Bi Sheng diturunkan ke salah satu keponakan Shen Kuo, dan secara hati-hati dipelihara.<ref name="sivin III 27">{{Harvnb|Sivin|1995|p=27}}.</ref><ref name="needham volume 4 part 2 33">{{Harvnb|Needham|1986c|p=33}}.</ref> Percetakan huruf lepas menyempurnakan penggunaan [[Cetak blok kayu|metode percetakan balok kayu]] yang sudah menyebar. Kemajuan dalam bidang percetakan ini sangat membantu bidang pendidikan dan pejabat karena lebih banyak buku yang dapat diproduksi dengan lebih cepat, dan juga biaya percetakan besar-besaran lebih murah daripada menyalin satu per satu dengan tulisan tangan.<ref name="ebrey cambridge 147"/><ref name="ebrey et al 2006 159"/> Dengan semakin meluasnya percetakan pada periode Song, [[mobilitas sosial]] pun meningkat dan orang terdidik dan ahli menjadi semakin banyak; jumlah ahli berkembang pesat dari abad ke-11 hingga 13.<ref name="ebrey cambridge 147"/><ref>{{Harvnb|Ebrey|2006|pp=159–160}}.</ref>
 
Percetakan huruf lepas yang ditemukan oleh Bi Sheng pada akhirnya dikalahkan oleh percetakan balok kayu karena batasan sistem penulisan aksara Mandarin, tetapi percetakan huruf lepas masih tetap digunakan dan terus diperbaiki pada periode berikutnya. Pejabat [[Dinasti Yuan]] [[Wang Zhen (penemu)|Wang Zhen]] ([[floruit|fl.]] 1290–1333) menerapkan proses penyusunan huruf yang lebih cepat, mengganti perangkat karakter bergerak tanah liat Bi dengan kayu, dan mencoba menggunakan penggerak timah-logam.<ref>{{Harvnb|Needham|1986e|pp=206–208, 217}}.</ref> Pelindung percetakan yang kaya dari [[Dinasti Ming]] [[Hua Sui]] (1439–1513) membuat penggerak logam Tiongkok pertama (menggunakan perunggu) pada tahun 1490.<ref>{{Harvnb|Needham|1986e|pp=212–213}}.</ref> Pada tahun 1638, surat kabar Beijing mengganti proses percetakan mereka dari kayu menjadi penggerak.<ref>{{Harvnb|Brook|1998|p=xxi}}</ref> Namun, baru pada masa [[Dinasti Qing]] proyek percetakan besar-besaran mulai menggunakan percetakan huruf lepas, seperti percetakan enam puluh enam salinan 5.020 volume ensiklopedia ''[[Gujin Tushu Jicheng]]'' (''Koleksi Lengkap Ilustrasi dan Penulisan dari Masa Paling Awal hingga Sekarang'') pada tahun 1725, yang memerlukan pembuatan 250.000 karakter percetakan huruf lepas dalam bentuk perunggu.<ref>{{Harvnb|Needham|1986e|pp=215–216}}.</ref> Pada abad ke-19, [[mesin cetak]] Eropa menggantikan metode percetakan huruf lepas Tiongkok, sementara percetakan balok kayu masih digunakan jarang-jarang untuk alasan estetis.
 
=== Teknik hidrolik dan nautika ===
[[Berkas:Canallock.png||jmpl|ka|200px|Rencana dan tampak samping ''[[pintu air]]'' terusan, konsep yang dipelopori pada tahun 984 oleh Qiao Weiyo.<ref>{{Harvnb|Needham|1986d|p=350}}.</ref>]]
Pada masa Dinasti Song, [[Teknik hidrolika|teknik hidrolik]] dan teknologi nautika mengalami kemajuan yang signifikan. Pada abad ke-10, sistem ''[[pintu air]]'' ditemukan, sehingga permukaan air dapat dinaikkan atau diturunkan untuk bagian terusan tertentu. Hal ini membantu mengamankan lalu lintas terusan. Selain itu, tongkang besar juga dapat lewat.<ref name="needham volume 4 part 3 350 351">{{Harvnb|Needham|1986d|pp=350–351}}.</ref> Inovasi kompartemen sekat (''bulkhead'') kedap air membantu kapal agar tidak tenggelam saat [[lambung kapal|lambungnya]] rusak.<ref name="ebrey et al 2006 159"/><ref name="needham volume 4 part 3 463">{{Harvnb|Needham|1986d|p=463}}.</ref> Apabila kapal rusak, orang Tiongkok pada abad ke-11 telah menemukan cara untuk memanfaatkan galangan kering untuk memperbaiki kapal.<ref name="needham volume 4 part 3 660">{{Harvnb|Needham|1986d|p=660}}.</ref> Di galangan tersebut, palang dimanfaatkan untuk memperkuat kapal.<ref name="graff higham 2002 86"/> Kemudi yang dipasang di buritan sudah ada semenjak masa Dinasti Han pada abad ke-1. Pada periode Song, orang Tiongkok telah menemukan cara untuk mengangkat dan menurunkan kemudi secara mekanis agar kapal dapat mengarungi perairan dengan berbagai macam kedalaman.<ref name="graff higham 2002 86"/> Rakyat Song juga menyusun jangkar dalam pola sirkuler daripada satu arah saja.<ref name="graff higham 2002 86"/> David Graff dan Robin Higham menyatakan bahwa cara ini "lebih dapat diandalkan" dalam menjangkarkan kapal.<ref name="graff higham 2002 86">{{Harvnb|Graff|Higham|2002|p=86}}.</ref> Salah satu inovasi nautika paling penting pada masa Dinasti Song adalah diperkenalkannya kompas magnetik untuk navigasi di laut.<ref name="sivin III 22">{{Harvnb|Sivin|1995|p=22}}.</ref> Kompas magnetik pertama kali ditulis oleh Shen Kui dalam ''Esai Kolam Mimpi''nya pada tahun 1088, dan juga oleh [[Zhu Yu (pengarang)|Zhu Yu]] dalam karyanya ''Pembicaraan Meja Pingzhou'' yang diterbitkan pada tahun 1119.
 
=== Teknik struktural dan arsitektur ===
[[Berkas:Zhengding Lingxiao Pagoda 3.jpg|jmpl|lurus|[[Pagoda Lingxiao]] setinggi 42 m di [[Zhengding]], [[Hebei]], yang dibangun pada tahun 1045.]]
Arsitektur pada masa Dinasti Song mencapai kemutakhiran baru. Pengarang seperti [[Yu Hao]] (abad ke-10) dan [[Shen Kuo]] (abad ke-11) menulis buku yang menguraikan tata letak arsitektur, ketrampilan, dan teknik struktural. Shen Kuo menyimpan dialog tertulis Yu Hao yang mendeskripsikan isu teknis seperti topangan miring yang dibangun di menara [[pagoda]] untuk menahan angin.<ref>{{Harvnb|Needham|1986d|p=141}}.</ref> Shen Kuo juga menyimpan dimensi dan satuan pengukuran Yu untuk berbagai jenis bangunan.<ref>{{Harvnb|Needham|1986d|pp=82–84}}.</ref> Arsitek [[Arsitektur dinasti Song|Li Jie]] (1065–1110), yang menerbitkan ''[[Yingzao Fashi]]'' (Risalah Metode Arsitektur) pada tahun 1103, mengembangkan karya Yu Hao dan menyusun kode bangunan standar yang digunakan oleh badan pemerintah dan pengrajin di seluruh kekaisaran.<ref name="Guo 1998 4 6">{{Harvnb|Guo|1998|pp=4–6}}.</ref> Ia menyampaikan metode standar konstruksi, desain, dan penggunaan parit, perbentengan, bangunan batu, bangunan kayu besar dan kecil, ukiran kayu, penggalian, penggergajian, bangunan bambu, pengubinan, tembok, pengecatan, dekorasi, pembataan, pembuatan genteng, serta menyajikan rumus [[Lepa|mortar]] dalam [[Pekerjaan tukang batu|pertukangan batu]].<ref name="needham volume 4 part 3 85">{{Harvnb|Needham|1986d|p=85}}.</ref><ref>{{Harvnb|Guo|1998|p=5}}.</ref> Dalam bukunya, Li menuliskan ilustrasi detail mengenai komponen arsitektur dan penampang bangunan. Ilustrasi tersebut menampilkan penggunaan [[korbel]], lengan [[kantilever]], serta [[purus dan lubang]].<ref>{{Harvnb|Needham|1986d|pp=96–100, 108–109}}.</ref> Ia juga menguraikan satuan pengukuran dan dimensional standar untuk semua komponen bangunan yang dideskripsikan dan digambarkan di bukunya.<ref>{{Harvnb|Guo|1998|pp=1–6}}.</ref>
[[Berkas:Song-Imperial-Garden1.jpg|jmpl|kiri|''Permainan di Kolam Jinming'', lukisan oleh [[Zhang Zeduan]], yang menggambarkan kota [[Kaifeng]], pada masa Song Utara.]]
Proyek bangunan besar-besaran didukung oleh pemerintah, seperti didirikannya pagoda Buddha dan pembangunan jembatan besar. Pagoda yang didirikan kebanyakan tingginya melebihi sepuluh tingkat. Salah satu yang terkenal adalah [[Pagoda Besi]] yang dibangun pada tahun 1049 pada masa Song Utara dan [[Pagoda Liuhe]] yang dibangun pada tahun 1165 pada masa Song Selatan. Pagoda tertinggi yang dibangun Song adalah [[Pagoda Liaodi]] di [[Hebei]] yang dibangun pada tahun 1055, dengan tinggi 84 m. Sementara itu, beberapa jembatan panjangnya mencapai 1220 m, dan cukup lebar untuk menampung dua jalur.<ref name="volume 4 part 3 151 153">{{Harvnb|Needham|1986d|pp=151–153}}.</ref> Pemerintah juga mengawasi pembangunan kantor pemerintahan, apartemen istana, perbentengan kota, kuil leluhur dan kuil Buddha.<ref name="needham volume 4 part 3 84">{{Harvnb|Needham|1986d|p=84}}.</ref>
 
Pekerjaan sebagai arsitek, pengrajin, tukang kayu, dan insinyur tidak dipandang profesional seperti pejabat. Pengetahuan arsitektur telah diturunkan secara lisan selama ribuan tahun di Tiongkok, biasanya dari ayah pengrajin ke anaknya. Sekolah teknik struktural dan arsitektur pernah berdiri pada masa Dinasti Song; salah satu sekolah teknik yang bergengsi terletak di [[Fujian]] dan dikepalai oleh [[Cai Xiang]] (1012–1067) .<ref name="needham volume 4 part 3 153">{{Harvnb|Needham|1986d|p=153}}.</ref>
 
Seni Song yang menggambarkan ''[[Cityscape (seni)|cityscape]]'' dan bangunan lain membantu ahli modern untuk merekonstruksi dan memahami arsitektur Song. Artis Dinasti Song seperti [[Li Cheng (pelukis)|Li Cheng]], [[Fan Kuan]], [[Guo Xi]], [[Zhang Zeduan]], [[Kaisar Song Huizong|Kaisar Huizong]], dan Ma Lin melukis bangunan dan juga citra kota yang menampilkan jembatan, balai, paviliun, pagoda, dan tembok kota. Ilmuwan dan negarawan Shen Kuo dikenal karena kritiknya terhadap arsitektur. Ia mengatakan bahwa lebih penting bagi seorang seniman untuk menangkap sudut pandang holistik suatu lanskap daripada berfokus kepada sudut dan pojok bangunan.<ref name="needham volume 4 part 3 115"/> Misalnya, Shen mengkritik karya pelukis Li Cheng karena gagal menerapkan asas "melihat yang kecil dari sudut pandang besar" dalam menggambarkan bangunan.<ref name="needham volume 4 part 3 115">{{Harvnb|Needham|1986d|p=115}}.</ref>
 
=== Arkeologi ===
Pejabat pada masa Dinasti Song gemar memperoleh barang peninggalan kuno dari situs-situs arkeologi untuk memulihkan penggunaan wadah kuno dalam upacara kenegaraan.<ref name="fraser haber 1986 227">{{Harvnb|Fraser|Haber|1986|p=227}}.</ref> Pejabat juga berhasil menemukan wadah perunggu kuno yang dibuat pada masa [[Dinasti Shang]] (1600–1046 SM) dan mengandung aksara Shang.<ref name="fairbank goldman 1992 33">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|p=33}}.</ref> Beberapa mencoba untuk membuat kembali wadah perunggu tersebut dengan menggunakan imajinasi belaka; praktik ini dikritik oleh Shen Kuo dalam karyanya pada tahun 1088.<ref name="fraser haber 1986 227"/> Akan tetapi, Shen Kuo masih melontarkan lebih banyak kritik. Ia menentang gagasan rekannya bahwa barang peninggalan kuno dibuat oleh "tetua bijak" terkenal atau oleh aristokrat kuno; Shen menyatakan kerajinan tangan dan wadah yang ditemukan dibuat oleh pengrajin dan orang biasa.<ref name="fraser haber 1986 227"/> Ia juga tidak menyetujui pemanfaatan benda arkeologis untuk ritual kenegaraan karena Shen mengambil pendekatan interdisipliner terhadap arkeologi dan juga menekankan pembelajaran fungsionalitasnya dan penyelidikan proses pembuatan benda tersebut.<ref name="fraser haber 1986 227"/> Sementara itu, Shen menggunakan teks kuno dan model [[bola armiler]] yang ada untuk membuat benda berdasarkan standar kuno. Ia juga mendeskripsikan senjata kuno seperti [[alat bidik]] pada busur silang.
 
[[Berkas:Liu Ding.jpg|jmpl|kiri|Ahli pada masa Dinasti Song mengklaim telah mengumpulkan barang kuno dari masa [[Dinasti Shang]], seperti wadah ini.]]
Walaupun banyak yang tertarik kepada arkeologi hanya untuk upacara kenegaraan, beberapa rekan Shen juga memiliki cara pandang yang sama dengannya. [[Ouyang Xiu]] (1007–1072) menyusun katalog analitis untuk penggosokan batu dan perunggu yang memelopori gagasan dalam [[epigrafi]] dan arkeologi.<ref name="ebrey cambridge 148"/> Pada abad ke-11, ahli Song menemukan kuil kuno Wu Liang (78-151), seorang ahli dari [[Dinasti Han]]; mereka menghasilkan penggosokan untuk ukiran yang mendekorasi tembok makamnya agar dapat dianalisis di tempat lain.<ref>{{Harvnb|Hansen|2000|p=142}}.</ref> Perihal ketakterandalan teks sejarah yang ditulis setelah suatu peristiwa berlangsung, pejabat [[Zhao Mingcheng]] (1081–1129) menyatakan "...ukiran di batu dan perunggu dibuat pada saat suatu peristiwa berlangsung dan dapat dipercaya tanpa syarat, dan maka perbedaan [dengan teks sejarah] dapat ditemukan."<ref name="rudolph 1963 170">{{Harvnb|Rudolph|1963|p=170}}.</ref> Sejarawan R.C. Rudolph menyatakan bahwa kekhawatiran Zhao mengenai sumber kontemporer untuk penanggalan yang akurat itu sejalan dengan keprihatinan sejarawan Jerman [[Leopold von Ranke]] (1795–1886),<ref name="rudolph 1963 170"/> dan hal tersebut memang ditekankan oleh banyak ahli Song.<ref name="rudolph 1963 172">{{Harvnb|Rudolph|1963|p=172}}.</ref> Sementara itu, ahli Song Hong Mai (1123–1202) mengkritik katalog arkeologis ''Bogutu'' karena "tidak masuk akal".<ref name="rudolph 1963 170 171">{{Harvnb|Rudolph|1963|pp=170–171}}.</ref> Hong Mai memperoleh wadah kuno dari Dinasti Kuno dan membandingkannya dengan deskripsi di katalog, yang ia dapati sangat tidak akurat sehingga ia harus "menahan tawa."<ref name="rudolph 1963 171">{{Harvnb|Rudolph|1963|p=171}}.</ref> Hong Mai menuduh bahwa hal tersebut merupakan kesalahan Kanselir [[Cai Jing]] (1047–1126) yang melarang para ahli untuk membaca dan membandingkan dengan sejarah tertulis.<ref name="rudolph 1963 171"/>
 
{{Clear}}
 
== Lihat pula ==
{{Columns-list|2|
* [[Daftar Kaisar Dinasti Song]]
* [[silsilah keluarga kaisar Tiongkok (pertengahan)#Dinasti Song|Silsilah keluarga kekaisaran]]
* [[Empat Buku Besar Song]]
* [[Lu You]]
* [[Shao Yong]]
* [[Klan Tang]]
* [[Perpajakan di Tiongkok pramodern]]
* [[Tianchao Daguo]]
* [[Gua Harimau Kiln]]
* [[Wang Chongyang]]
* [[Batas Air]]
* [[Wen Tianxiang]]
* [[Zeng Gong]]
}}
 
== Catatan ==
{{Cnote|a|Pada masa pemerintahan dinasti Song, populasi dunia bertumbuh dari sekitar 250 juta menjadi 330 juta. Lihat pula [[Demografi Abad Pertengahan]].}}
 
== Catatan kaki ==
{{reflist|4}}
 
== Referensi ==
{{Refbegin|30em}}
* {{citation |last=Adshead |first=S. A. M. |title=T'ang China: The Rise of the East in World History |year=2004 |publisher=Palgrave Macmillan |location=New York |isbn=1-4039-3456-8 }} (hardback).
* {{citation |last=Anderson |first=James A. |editor-last=Wyatt |editor-first=Don J. |chapter='Treacherous Factions': Shifting Frontier Alliances in the Breakdown of Sino-Vietnamese Relations on the Eve of the 1075 Border War |title=Battlefronts Real and Imagined: War, Border, and Identity in the Chinese Middle Period |year=2008 |publisher=Palgrave MacMillan |location=New York |isbn=978-1-4039-6084-9 |pages=191–226 |url= }}
* {{Citation |last=Bai |first=Shouyi |year=2002 |title=An Outline History of China |edition=Revised |publisher=Foreign Languages Press |location=Beijing |isbn=7-119-02347-0 }}
* {{Citation |last=Bol |first=Peter K. |year=2001 |title=The Rise of Local History: History, Geography, and Culture in Southern Song and Yuan Wuzhou |journal=Harvard Journal of Asiatic Studies |volume=61 |issue=1 |pages=37–76|doi=10.2307/3558587 |jstor=3558587 }}
* {{citation |last=Brook |first=Timothy |title=[[The Confusions of Pleasure: Commerce and Culture in Ming China]] |year=1998 |publisher=University of California Press |location=Berkeley |isbn=978-0-520-22154-3 }}
* {{citation |last=Brose |first=Michael C. |editor-last=Wyatt |editor-first=Don J. |chapter=People in the Middle: Uyghurs in the Northwest Frontier Zone |title=Battlefronts Real and Imagined: War, Border, and Identity in the Chinese Middle Period |year=2008 |publisher=Palgrave MacMillan |location=New York |isbn=978-1-4039-6084-9 |pages=253–289 |url= }}
* {{citation |last=Ebrey |first=Patricia Buckley |last2=Walthall |first2=Anne |last3=Palais |first3=James B. |title=East Asia: A Cultural, Social, and Political History |year=2006 |publisher=[[Houghton Mifflin]] |location=Boston |isbn=0-618-13384-4 |pages= |url= }}
* {{citation |last=Ebrey |first=Patricia Buckley |title=The Cambridge Illustrated History of China |year=1999 |publisher=[[Cambridge University Press]] |location=Cambridge |isbn=0-521-66991-X |pages= |url= }} (paperback).
* {{Citation | last1=Embree |first1= Ainslie Thomas |last2=Gluck |first2=Carol |title=Asia in Western and World History: A Guide for Teaching |year=1997 |publisher=ME Sharpe |location=Armonk |isbn=1-56324-264-8 }}
* {{citation |last=Chan |first=Alan Kam-leung |last2=Clancey |first2=Gregory K. |last3=Loy |first3=Hui-Chieh |title=Historical Perspectives on East Asian Science, Technology and Medicine |year=2002 |publisher=[[Singapore University Press]] |location=Singapore |isbn=9971-69-259-7 }}
* {{citation |last=Fairbank |first=John King |last2=Goldman |first2=Merle |title=China: A New History |edition=2nd enlarged |year=2006 |origyear=1992 |publisher=The Belknap Press of [[Harvard University Press]] |location=Cambridge; London |isbn=0-674-01828-1 }}
* {{citation |last=Fraser |first=Julius Thomas |last2=Haber |first2=Francis C. |title=Time, Science, and Society in China and the West |year=1986 |publisher=[[University of Massachusetts Press]] |location=Amherst |isbn=0-87023-495-1 |pages= |url= }}
* {{citation |last=Gernet |first=Jacques |others=Translated by H. M. Wright |title=Daily Life in China on the Eve of the Mongol Invasion, 1250-1276 |year=1962 |publisher=[[Stanford University Press]] |location=Stanford |isbn=0-8047-0720-0 }}
* {{citation |last=Graff |first=David Andrew |last2=Higham |first2=Robin |title=A Military History of China |year=2002 |publisher=Westview Press |location=Boulder |isbn= }}
* {{Citation |last=Guo |first=Qinghua |year=1998 |title=Yingzao Fashi: Twelfth-Century Chinese Building Manual |journal=Architectural History: Journal of the Society of Architectural Historians of Great Britain |volume=41 |issue= |pages=1–13 }}
* {{citation |last=Hall |first=Kenneth |title=Maritime trade and state development in early Southeast Asia |year=1985 |publisher=[[University of Hawaii Press]] |location=Hawaii |isbn=0-8248-0959-9 }}
* {{citation |last=Hansen |first=Valerie |title=The Open Empire: A History of China to 1600 |year=2000 |publisher=W.W. Norton & Company |location=New York & London |isbn=0-393-97374-3 }}
* {{Citation |last=Hargett |first=James M. |year=1985 |title=Some Preliminary Remarks on the Travel Records of the Song Dynasty (960–1279) |work=Chinese Literature: Essays, Articles, Reviews (CLEAR) |volume= |issue= |pages=67–93 |issn= }}
* {{Citation |last=Hargett |first=James M. |authorlink= |year=1996 |title=Song Dynasty Local Gazetteers and Their Place in The History of Difangzhi Writing |journal=Harvard Journal of Asiatic Studies |volume=56 |issue=2 |pages=405–442|doi=10.2307/2719404 |jstor= 2719404 }}
* {{Citation |last=Hartwell |first=Robert M. |year=1982 |title=Demographic, Political, and Social Transformations of China, 750-1550 |journal=Harvard Journal of Asiatic Studies |volume=42 |issue=2 |pages=365–442|doi=10.2307/2718941 |jstor= 2718941 }}
* {{citation |last=Hymes |first=Robert P. |title=Statesmen and Gentlemen: The Elite of Fu-Chou, Chiang-Hsi, in Northern and Southern Sung |year=1986 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |isbn=0-521-30631-0 }}
* {{Citation |last=Hsu |first=Mei-ling |year=1993 |title=The Qin Maps: A Clue to Later Chinese Cartographic Development |journal=Imago Mundi |volume=45 |issue= |pages=90–100 |doi=10.1080/03085699308592766 }}
* {{citation |last=Levathes |first=Louise |title=When China Ruled the Seas |year=1994 |publisher=[[Simon & Schuster]] |location=New York |isbn=0-671-70158-4 |pages= |url= }}
* {{citation |last=Lorge |first=Peter |title=War, Politics and Society in Early Modern China, 900–1795 |edition=1st |year=2005 |publisher=[[Routledge]] |location=New York |isbn= }}
* {{citation |last=McKnight |first=Brian E. |title=Law and Order in Sung China |year=1992 |publisher=[[Cambridge University Press]] |location=Cambridge |isbn= }}
* {{citation |last=Mohn |first=Peter |title=Magnetism in the Solid State: An Introduction |year=2003 |publisher=Springer-Verlag |location=New York |isbn=3-540-43183-7 }}
* {{citation |last=Mote |first=F. W. |title=Imperial China: 900–1800 |year=1999 |publisher=[[Harvard University Press]] |location=Harvard |isbn= |pages= |url= }}
* {{citation |last=Needham |first=Joseph |title=Science and Civilization in China: Volume 1, Introductory Orientations |year=1986a |publisher=Caves Books |location=Taipei |isbn= }}
* {{citation |last=Needham |first=Joseph |title=Science and Civilization in China: Volume 3, Mathematics and the Sciences of the Heavens and the Earth |year=1986b |publisher=Caves Books |location=Taipei |isbn= }}
* {{citation |last=Needham |first=Joseph |title=Science and Civilization in China: Volume 4, Physics and Physical Technology, Part 2: Mechanical Engineering |year=1986c |publisher=Caves Books |location=Taipei |isbn= }}
* {{citation |last=Needham |first=Joseph |title=Science and Civilization in China: Volume 4, Physics and Physical Technology, Part 3: Civil Engineering and Nautics |year=1986d |publisher=Caves Books |location=Taipei |isbn= }}
* {{citation |last=Needham |first=Joseph |title=Science and Civilization in China: Volume 5, Chemistry and Chemical Technology, Part 7: Military Technology; The Gunpowder Epic |year=1986e |publisher=Caves Books |location=Taipei |isbn= }}
* {{citation |last=Paludan |first=Ann |title=Chronicle of the Chinese Emperors |year=1998 |publisher=[[Thames & Hudson]] |location=London |isbn=0-500-05090-2 |pages= |url= }}
* {{citation |last=Peers |first=C. J. |title=Soldiers of the Dragon: Chinese Armies 1500 BC-AD 1840 |year=2006 |publisher=Osprey Publishing |location=Oxford |isbn= }}
* {{citation |last=Rossabi |first=Morris |title=Khubilai Khan: His Life and Times |year=1988 |publisher=[[University of California Press]] |location=Berkeley |isbn=0-520-05913-1 }}
* {{Citation |last=Rudolph |first=R. C. |year=1963 |title=Preliminary Notes on Sung Archaeology |journal=The Journal of Asian Studies |volume=22 |issue=2 |pages=169–177|doi=10.2307/2050010 |jstor= 2050010 }}
* {{citation |last=Sastri |first=Nilakanta, K.A. |title=The CōĻas |year=1984 |publisher=University of Madras |location=Madras |isbn= }}
* {{Citation |last=Schafer |first=Edward H. |year=1957 |title=War Elephants in Ancient and Medieval China |journal=Oriens |volume=10 |issue=2 |pages=289–291|doi=10.2307/1579643 |jstor= 1579643 }}
* {{citation |last=Sen |first=Tansen |title=Buddhism, Diplomacy, and Trade: The Realignment of Sino-Indian Relations, 600–1400 |year=2003 |publisher=Asian Interactions and Comparisons, a joint publication of the University of Hawaii Press and the Association for Asian Studies |location=Manoa |isbn=0-8248-2593-4 }}
* {{citation |last=Shen |first=Fuwei |title=Cultural flow between China and the outside world |year=1996 |publisher=Foreign Languages Press |location=Beijing |isbn=7-119-00431-X |pages= |url= }}
* {{citation |last=Sivin |first=Nathan |title=Science in Ancient China |year=1995 |publisher=VARIORUM, Ashgate Publishing |location=Brookfield, Vermont |isbn= }}
* {{Citation |last=Steinhardt |first=Nancy Shatzman |year=1993 |title=The Tangut Royal Tombs near Yinchuan |journal=Muqarnas: an Annual on Islamic Art and Architecture |volume=X |issue= |pages=369–381 |url= }}
* {{citation |last=Sung |first=Tz’u |others=translated by Brian E. McKnight |chapter= |title=The Washing Away of Wrongs: Forensic Medicine in Thirteenth-Century China |year=1981 |publisher=[[University of Michigan Press]] |location=Ann Arbor |isbn=0-89264-800-7 }}
* {{citation |last=Temple |first=Robert |others=with a foreword by Joseph Needham |title=The Genius of China: 3,000 Years of Science, Discovery, and Invention |year=1986 |publisher=Simon and Schuster |location=New York |isbn=0-671-62028-2 }}
* {{citation |last=Veeck |first=Gregory |last2=Pannell |first2=Clifton W. |last3=Smith |first3=Christopher J. |last4=Huang |first4=Youqin |title=China's Geography: Globalization and the Dynamics of Political, Economic, and Social Change |year=2007 |publisher=Rowman & Littlefield Publishers |location=Lanham |isbn=0-7425-5402-3 }}
* {{Citation |last=Wagner |first=Donald B. |year=2001 |title=The Administration of the Iron Industry in Eleventh-Century China |journal=Journal of the Economic and Social History of the Orient |volume=44 |issue= 2|pages=175–197 |url= |doi=10.1163/156852001753731033 }}
* {{citation |last=Wang |first=Lianmao |title=Return to the City of Light: Quanzhou, an eastern city shining with the splendour of medieval culture |year=2000 |publisher=Fujian People's Publishing House |location= |isbn= |pages= |url= }}
* {{Citation |last=West |first=Stephen H. |year=1997 |title=Playing With Food: Performance, Food, and The Aesthetics of Artificiality in The Sung and Yuan |journal=Harvard Journal of Asiatic Studies |volume=57 |issue=1 |pages=67–106|doi=10.2307/2719361 |jstor= 2719361 }}
* {{citation |last=Wright |first=Arthur F. |title=Buddhism in Chinese History |year=1959 |publisher=[[Stanford University Press]] |location=Stanford |isbn= |pages= |url= }}
* {{Citation |last=Yuan |first=Zheng |year=1994 |title=Local Government Schools in Sung China: A Reassessment |journal=History of Education Quarterly |volume=34 |issue=2 |pages=193–213|doi=10.2307/369121 |jstor= 369121 }}
{{Refend}}
 
== Bacaan lanjut ==
{{refbegin}}
* {{Citation | author=Cotterell, Arthur. | title=The Imperial Capitals of China - An Inside View of the Celestial Empire| location=London | publisher=Pimlico | year=2007 | isbn=978-1-84595-009-5 | pages = 304 pages.}}
* {{Citation |last=Gascoigne |first=Bamber |authorlink= |coauthors= |title=The Dynasties of China: A History |year=2003 |publisher=Carroll & Graf |location=New York |isbn=1-84119-791-2 }}
* {{Citation |last=Gernet |first=Jacques |authorlink= |coauthors= |title=A history of Chinese civilization |year=1982 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |isbn=0-521-24130-8 }}
* Giles, Herbert Allen (1939). ''A Chinese biographical dictionary (Gu jin xing shi zu pu)''. Shanghai: Kelly & Walsh.
* {{Citation |last=Kruger |first=Rayne |authorlink= |coauthors= |title=All Under Heaven: A Complete History of China |year=2003 |publisher=John Wiley & Sons |location=Chichester |isbn=0-470-86533-4 }}
* Tillman, Hoyt C. and Stephen H. West (1995). ''China Under Jurchen Rule: Essays on Chin Intellectual and Cultural History''. Albany, New York: State University of New York Press.
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
{{Commons category multi|Song Dynasty|Art of the Song Dynasty}}
* [http://www.chinaheritagequarterly.org/features.php?searchterm=006_elm.inc&issue=006 Dinasti Song di China Heritage Quarterly]
* [http://www.bcps.org/offices/lis/models/chinahist/song.html Dinasti Song di bcps.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120903075459/http://www.bcps.org/offices/lis/models/chinahist/song.html |date=2012-09-03 }}
* [http://www.art-and-archaeology.com/timelines/china/song.html Karya seni Song dan Liao]
* [http://www.xabusiness.com/china-resources/song-liao-jin-dynasties-paintings.htm Lukisan-lukisan dinasti Song, Liao dan Jin] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070814001341/http://www.xabusiness.com/china-resources/song-liao-jin-dynasties-paintings.htm |date=2007-08-14 }}
* [http://www.artsmia.org/art-of-asia/history/dynasty-sung.cfm Seni Dinasti Song dengan penjelasan dalam bentuk video]
 
{{Topik Dinasti Song}}
{{Empires}}
{{AP}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Song, Dinasti}}
[[Kategori:Dinasti Song| ]]