Friedrich Fröbel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT40Manda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(47 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Frederick-Froebel-Bardeen.jpeg|thumbjmpl|Friedrich Wilhelm August Fröbel]]
'''Friederich Wilhelm August Fröbel''' (atau '''Froebel'''; {{lahirmati|[[Oberweißbach]], [[Saalfeld-Rudolstadt]], [[Thüringen]], [[Jerman]]|21|4|1782|[[Schweina]], [[Wartburgkreis]], [[Thüringen]], [[Jerman]]|21|6|1852}}) adalah salah satu [[tokoh pendidikan]] yang karya dan pemikirannya masih dijadikan acuan bagi dunia [[pendidikan]] [[modern]] hingga saat ini.<ref name="Boehlke">Boehlke, Robert. R; “Friedrich"Friedrich W.A. Froebel, Pendiri Taman Kanak-kanak”kanak", dalam Sejarah Perkembangan Pikiran dan PraktekPraktik Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997.</ref>
Froebel adalah seorang tokoh pendidik raksasa yang pemikirannya banyak dipengaruhi oleh sejumlah pemikir [[Jerman]] yang ternama dan berpengaruh pada [[akhir abad 18 dan awal abad 19]], diantaranya [[Johann Friederich Herbart]] ([[1776]]-[[1831]]).<ref name="Boehlke">< /ref><ref name="Froebel">Fröbel, F. (1826) Pada Pendidikan Manusia (Die Nenschenerziehung), Keilhau / Leipzig: Wienbrach.</ref>
 
== Riwayat Hidup ==
[[Berkas:Fröbelhaus.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Rumah kelahiran Fröbel di Oberweissbach]]
* [[21 April 1782]] [[1782]] — Friederich Wilhelm August Froebel]] [[lahir|dilahirkan]] di [[Oberweissbach]] -, [[Jerman]], sebagai anak bungsu dari enam bersaudara.<ref name="Boehlke">< /ref> Ayahnya, [[pendeta]] [[Johann Jakob Froebel]] melayani enam desa di daerah tersebut. Ibunya meninggal pada saat ia berumur sembilan bulan.
* [[1792]] — Paman dari pihak ibunya yang bernama [[Johann Cristoph Hoffmann]] yang melayani di [[Stadt-Ilm]], mengambil [[Froebel]] muda yang baru berusia sepuluh tahun dan memeliharanya selama 5 tahun. Bersama pamannya [[Froebel]] muda merasakan kasih dan penghargaan sebagai seorang anak.
 
* [[1797]] — Pada musim panas tahun [[1797]], [[Froebel]] pindah ke [[Hirschberg]] dekat perbatasan ke [[Bavaria]] dan belajar tentang perhutanan, penilaian, land surveying serta geometri.
[[1792]] Paman dari pihak ibunya yang bernama [[Johann Cristoph Hoffmann]] yang melayani di [[Stadt-Ilm]], mengambil [[Froebel]] muda yang baru berusia sepuluh tahun dan memeliharanya selama 5 tahun. Bersama pamannya [[Froebel]] muda merasakan kasih dan penghargaan sebagai seorang anak.
* [[1800]] — Froebel belajar di [[Universitas]] [[Jena]]
 
* [[10 Februari]] [[1802]] — Ayah [[Froebel]], [[Pendeta]] [[Johann Jakob Froebel]] meninggal, pada saat itu Froebel muda bekerja sebagai rimbawan (forester).
[[1797]] Pada musim panas tahun [[1797]], [[Froebel]] pindah ke [[Hirschberg]] dekat perbatasan ke [[Bavaria]] dan belajar tentang perhutanan, penilaian, land surveying serta geometry.
* [[1804]] — Froebel belajar [[arsitektur]] di [[Universitas Goethe Frankfurt|Universitas Frankfurt]].
 
* [[1805]] — Froebel mulai mengajar di [[sekolah]] milik [[Anton Gruner]] di [[Frankfurt]]
[[1800]] [[Froebel]] belajar di [[Universitas]] [[Jena]]
* [[1807]] — Ia menuliskan sebuah surat kepada kakaknya, ia menjelaskan tentang cita-citanya untuk membangun sebuah sekolah: "Not to be announced with trumpet tongue to the world, but to win for itself in a small circle, perhaps only among the parents whose children should be entrusted to his care, the name of a happy family institution"
 
* [[1808]]—[[1810]] — Froebel mengunjungi sekolah [[Pestalozzi]] di [[Yverdun]] dan menyerap hal-hal yang diamatinya di sana diantaranya: lingkungan sekolah yang lebih permisif, menekankan pada alam, objek-objek pelajaran.
[[10 Feb 1802]] Ayah [[Froebel]], [[Pendeta]] [[Johann Jakob Froebel]] meninggal, pada saat itu Froebel muda bekerja sebagai rimbawan (forester).
* [[1813]]—[[1814]] — Froebel bergabung dengan pasukan sukarela bagi angkatan bersenjata [[Prusia]] di [[Ludzow]] dan bertemu dengan dua orang muda yang kemudia menjadi sahabat dan rekan yang mendukungnya dalam dunia pendidikan yaitu: [[Langenthal]] dan [[Middendorf]].
 
* [[1817]] — Ia mendirikan sekolah di [[Keilhau]]
[[1804]] [[Froebel]] belajar [[arsitektur]] di [[Universitas Frankfurt]].
* [[1826]] — Ia menerbitkan bukunya yang pertama yang berjudul [[“The education of man”]] dan diterjemahkan ke dalam bahasa [[Inggris]] tahun [[1885]]. Ia juga menciptakan 500 kotak kubus kayu yang kemudian dipakainya dalam pendidikan [[taman kanak-kanak]].
 
* [[18051831]] Froebel mulaidiundang mengajar dike [[sekolahSwitzerland]] milikuntuk [[Antonmembuka Gruner]]sekolah dan ia tinggal di [[Frankfurt]]sana selama 5 tahun.
* [[1837]] — Setelah tinggal sebentar di [[Berlin]], Froebel pindah ke [[Blankenburg]] dan membuka pendidikan pra sekolah. Ia mebuat konsep tentang kotak kubus [[(gifts)]], permainan-permainan, lagu-lagu, cerita, kerajinan tangan, sebagai sarana belajar bagi anak-anak pra sekolah.
 
* [[28 Juni]] [[1840]] — Froebel membuka [[sekolah]] [[taman kanak-kanak]] yang pertama – ditandai dengan adanya sebidang tanah di lingkungan sekolah yang dipakai sebagai tempat anak-anak bercocok tanam dan memelihara tanaman.
[[1807]] Ia menuliskan sebuah surat kepada kakaknya, ia menjelaskan tentang cita-citanya untuk membangun sebuah sekolah :
* [[1847]] — 7 sekolah [[taman kanak-kanak]] dibuka di [[Jerman]]
"Not to be announced with trumpet tongue to the world, but to win for itself in a small circle, perhaps only among the parents whose children should be entrusted to his care, the name of a happy family institution"
* [[1848]] — 40 buah sekolah taman kanak-kanak dibuka di seluruh Jerman
 
* [[1849]] — Dimulai adanya pelatihan bagi [[guru]] taman kanak-kanak
[[1808 – 1810]] Froebel mengunjungi sekolah [[Pestalozzi]] di [[Yverdun]] dan menyerap hal-hal yang diamatinya di sana diantaranya : lingkungan sekolah yang lebih permisif, menekankan pada alam, obyek-obyek pelajaran.
* [[21 Juni]] [[1852]] — Froebel [[meninggal dunia]].
 
[[1813-1814]] Froebel bergabung dengan pasukan sukarela bagi angkatan bersenjata [[Prusia]] di [[Ludzow]] dan bertemu dengan dua orang muda yang kemudia menjadi sahabat dan rekan yang mendukungnya dalam dunia pendidikan yaitu : [[Langenthal]] dan [[Middendorf]].
 
[[1817]] Ia mendirikan sekolah di [[Keilhau]]
 
[[1826]] Ia menerbitkan bukunya yang pertama yang berjudul [[“The education of man”]] dan diterjemahkan ke dalam bahasa [[Inggris]] tahun [[1885]]. Ia juga menciptakan 500 kotak kubus kayu yang kemudian dipakainya dalam pendidikan [[taman kanak-kanak]].
 
[[1831]] Froebel diundang ke [[Switzerland]] untuk membuka sekolah dan ia tinggal di sana selama 5 tahun.
 
[[1837]] Setelah tinggal sebentar di [[Berlin]], Froebel pindah ke [[Blankenburg]] dan membuka pendidikan pra sekolah. Ia mebuat konsep tentang kotak kubus [[(gifts)]], permainan-permainan, lagu-lagu, cerita, kerajinan tangan, sebagai sarana belajar bagi anak-anak pra sekolah.
 
[[28 Juni 1840]] Froebel membuka [[sekolah]] [[taman kanak-kanak]] yang pertama – ditandai dengan adanya sebidang tanah di lingkungan sekolah yang dipakai sebagai tempat anak-anak bercocok tanam dan memelihara tanaman.
 
[[1847]] 7 sekolah [[taman kanak-kanak]] dibuka di [[Jerman]]
 
[[1848]] 40 buah sekolah taman kanak-kanak dibuka di seluruh Jerman
 
[[1849]] Dimulai adanya pelatihan bagi [[guru]] taman kanak-kanak
 
[[21 Juni 1852]] [[Froebel meninggal dunia.]]
 
== Dasar Ilmu Jiwa ==
Baris 50 ⟶ 31:
=== Tahap Bayi (masa ketergantungan) ===
 
Pada bagian ini Froebel menamakannya sebagai tahap “pendahuluan” bagian “dasar pendidikan. Pada tahap ini orangtuaorang tua dituntut untuk aktif dan orangtuaorang tua harus memperhatikan bayi sebelum bayi menunjukkan tindakan atau gerakan seperti menangis. Hal itu perlu dilakukan untuk sang bayi agar terjadi kesatuan baru yaitu pertumbuhan [[batin]] dimana sang bayi akan menghormati orang yang ada disekitarnya. Pada tahap perkembangan ini bayi juga dinamakan [[Saugling]] yaitu menghisap, maksudnya pada tahap ini bayi menangkap keanekaragaman dari sekitarnya. Oleh karena itu, orang di sekitar bayi tersebut mampu mengembangkan lingkungan yang sehat, aman, menarik, dan murni. Selain itu, Froebel juga sangat menekankan bahwa setiap gerakan bayi haruslah diperhatikan mulai dari bayi tersebut tersenyum, sedang diam, dan juga saat bayi tersebut ada dalam pangkuan ibu.
=== Masa kanak-kanak (masa permulaan pendidikan) ===
 
Froebel mengatakan bahwa tahap ini merupakan masa permulaan pendidikan karena pada tahap ini anak sudah mulai bisa mengucapkan kata benda. Namun demikian, kata yang pertama yang diucapkan anak tersebut biasanya sedikit salah dan merupakan [[kewajiban]] orang tua atau pendampingnya untuk memperbaiki perkataan tersebut dengan mengucapkan kata yang disebutkan anak tersebut dengan benar. Selain pengucapan, Froebel juga menekankan mengenai bermain dan menarik hubungan antara bermain dengan pengalaman pendidikan. Menurut Froebel, bermain merupakan proses dimana [[perkembangan]] [[kepribadian]] sedang terjadi. Oleh karena itu, ruang gerak anak tidak boleh dibatasi karena apabila kegiatan seorang anak dibatasi maka itu sama dengan mengikat nalar anaknya karena ia tidak bebas untuk menjelajahi lingkungannya. Masa kanak-kanak ini berakhir apabila seorang anak sudah mempunyai pengalaman lahiriah dan menjadikannya sebagai pengalaman batiniah.
 
=== Masa anak tanggung (masa untuk belajar) ===
 
Dalam bagian ini, anak sudah mulai mendapat pendidikan secara [[formal]] dan [[sistematis]] baik itu di bawah bimbingan guru maupun di bawah bimbingan orang tua. Titik beratnya ialah usaha untuk memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang lahirial, khas, dan khusus. Dalam tahap ini, Froebel juga menekankan bahwa anak mempunyai kecenderungan untuk mengerjakan sesuatu dan dalam mengerjakan sesuatu alangkah baiknya jika orangtuaorang tua memperhatika apa yang dikerjakan anak dan memberikan dukungan dan apabila pekerjaan tersebut selesai maka orang tua selayaknya memuji perkerjaan anak tersebut. Dalam tahap ini juga anak sudah mulai berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya sebagai contoh orang-orang di sekitarnya menyadari bahwa anak ini mempunyai sifat yang buruk. Namun demikian, menurut Froebel sifat buruk yang muncul dari anak ini disebabkan oleh lingkungannya. Menurut Froebel, seorang anak menjadi [[nakal]] karena di lingkungannya ia tidak diperlakukan dengan baik.
 
== Asas-asas Pendidikan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Leerlingen in de tuin van het gebouw van de Eerste Kweekschool voor Fr÷bel (kleuter)-onderwijzeressen in Bandoeng. TMnr 60046362.jpg|thumbjmpl|300px|''[[Kweekschool]] '' (sekolah pendidikan guru) pertama dengan asas Fröbel di Bandung dipada tahun 1915]]
Melalui pengalamannya sebagai guru [[sekolah dasar]] selama bertahun-tahun, Fröbel mengemukakan beberapa [[asas]] yang dianggap bermakna untuk pelbagai tahap pendidikan.
 
Fröbel mendasarkan pandangannya tentang [[pendidikan]] atas dua dasar, [[dasar]] [[teologi]] dan dasar [[psikologi]]. Ia beranggapan bahwa manusia terdiri dari dua unsur tersebut.<ref name="Boehlke">Boehlke, Robert. R; “Friedrich W. A. Fröbel, Pendiri Taman Kanak-kanak”, dalam Sejarah Perkembangan Pikiran dan PraktekPraktik Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997</ref> Fröbel mengatakan bahwa apabila [[pendidikan]] terlalu menekankan salah satu sisi baik itu sisi rohani maupun sisi kecerdasan maka akan timpang atau berat sebelah.<ref name="Boehlke">< /ref> Oleh karena itu, Fröbel berpendapat bahwa pendidikan itu haruslah menekankan kedua sisi tersebut.
 
=== Dasar Teologi ===
[[Dasar teologi]] Fröbel sangat berbeda dengan para [[teolog]] seperti [[Martin Luther]] atau [[Yohanes Calvin]] yang mendasarkan pandangannya atas [[Alkitab]].<ref name="Boehlke">< /ref> Mungkin karena itu juga Fröbel tidak bisa sepenuhnya disebut teolog.<ref name="Boehlke">< /ref>
Ia mendasarkan pandangan [[teologi]]nya pada alam. Fröbel menekankan hubungan antara kutub [[kecerdasan]] dan [[kutub]] [[alam]]. Menurut dia, alam senantiasa berupaya atau berubah untuk mencapai kecerdasannya atau [[alam]] terus menerus mengalami perubahan atau perkembangan untuk menuju ke bentuk sempurna. Selain itu, Fröbel juga mengatakan bahwa alam itu menggambarkan [[Allah]] atau bisa dikatakan bahwa [[roh Allah]] diserap oleh setiap [[ciptaan]]-Nya.
Baris 78 ⟶ 59:
==== Ajaran tentang Allah (Kesatuan Allah dan implikasinya untuk pendidikan) ====
 
Dalam bagian ini Fröbel membagi [[dimensi]] pendidikan dalam tiga bagian yang tersirat dalam tulisannya yaitu arti pendidikan, ilmu pengetahuan, [[ilmu pendidikan]], [[teori pendidikan]], dan praktik pendidikan. Menurut Fröbel, pendidikan terdiri dari pelayanan yang mengantar manusia (yakni seorang yang cerdas, yang berpikir dan yang semakin sadar akan dirinya) sedemikian rupa supaya hukum batin dari kesatuan ilahi itu dapat dihayati dan diamalkan secara murni, tidak bercacat dan bebas. Pendidikan yang dimaksudkan itu akan memperlengkapi manusia dengan semua peralatan dan sarana yang ia perlukan untuk mencapai tujuan mulia tersebut.
 
Melalui definisi tersebut maka Fröbel menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan proses yang membimbing dan memperlengkapi seseorang harus bersifat rohani dan tidak hanya bersifat intelektual saja. Segala pengetahuan yang didapat oleh manusia juga hendaknya membantu manusia tersebut untuk memahami dirinya sebagai jati diri dari pengejawantahan Allah dan pengetahuan tersebut hendaknya diiringi dengan penelitian yang membantu diri dari orang tersebut. Ketika seseorang sudah mulai berpikir bagaimana ia mendapatkan ilmu pengetahuan maka ia sudah mulai terlibat dalam ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan juga mencakup orang berefleksi atas arti kehidupannya dan untuk membantu orang tersebut untuk mencari tahu caranya atau petunjuk-petunjuk yang berasal dari ilmu pengetahuan tersebut itulah teori pendidikan.
 
Berdasarkan isi setiap rumusan ini terdapat tiga keuntungan yaitu Fröbel mempelopori penggunaan istilah yang memperkaya kemampuan orang untuk memikirkan dan membicarakan pendidikan secara terperinci, pokok teologi atau iman pribadi yang dianut para pemikir yang sudah kita pelajari tentu saja mempengaruhimemengaruhi pandangan terhadap pendidikan, tetapi hanya Fröbel sajalah yang dengan sengaja memberikan gambaran pedagogsis yang tersirat dalam pandangan teologisnya, dan yang terakhir Fröbel yakin bahwa karena jati diri ilahinya, maka setiap orang berhak dan wajib melibatkan diri dalam pemikiran yang berpotensi menghasilkan kehidupan yang paling bermutu, yaitu kehidupan yang mencerminkan Kesatuan Ilahi dalam dirinya.
Dalam bagian ini, Fröbel juga memberikan tanggapan mengenai agama. Menurut Fröbel, agama adalah usaha insani untuk menyadarkan diri akan perasaan bahwa pada asalnya manusia bersatu dengan Allah sebagai dasar atau pendorong untuk mengamalkan kesatuan itu dalam semua keadaan dan hubungannya. Fröbel mengatakan bahwa agama akan terus mengalami perubahan dan perkembangan. Hal ini dikatakannya berdasarkan pengalamannya ketika belajar mengenai alam dan juga ketika ia melihat tumbuhan. Selain itu, Fröbel juga mengatakan bahwa pendidikan agama itu diperlukan untuk memperlancar perasaan seseorang mengenai kesatuannya akan Allah dan bahwa ia berasal dari Allah. Namun demikian, pendidikan agama ini tidak akan berjalan lancar apabila anak tersebut tidak mempunyai agama. Oleh karena itu, orangtuaorang tua seharusnya dari kecil memberikan pengetahuan kepada anak mengenai agama agar anak tersebut dapat memenuhi jati diri sebagai makhluk ilahi yang mencari kesatuan dengan Allah.
 
=== Allah adalah kesatuan yang tritunggal ===
 
Dalam bagian ini, Fröbel menekankan mengenai Tritunggal. Ia mencoba menghubungkan pola tritunggal dengan hubungan seseorang yang ingin memperolah pengetahuan yang sebenarnya tentang setiap benda atau obyekobjek di dunia ini termasuk juga sesamanya manusia. Dalam pola itu terdapat tiga unsur, yaitu: kesatuan, kekhasan, dan keanekaragaman yang memperkaya.
 
==== Pengertian tentang Yesus ====
Menurut Fröbel, Yesus merupakan contoh yang sempurna tentang apa artinya seorang yang mengejawantahkan kesatuannya dengan Allah. Menurut Fröbel, Yesus tidak merupakan anak Allah dan di dalamnya tidak tersirat tabiat ilahi bahkan dalam teologi Fröbel, tidak ada pembicaraan mengenai Yesus sebagi juruslamat. Selain itu, dalam teologi Fröbel juga tidak ada [[GolgothaGolgota]] atau kubur yang terbuka, alasannya adalah manusia gagal dalam kehidupannya bukan karena tabiatnya yang berdosa, melainkan karena kurang pendidikan yang bermutu. Menurut Fröbel, percaya pada Yesus itu berarti mengikut Yesus. Menjadi percaya kepada Yesus berarti melibatkan orang pada pengalaman yang lebih luas daripada yang hanya berkaitan dengan penggunaan kata-kata tertentu saja. Pikiran Fröbel juga menantang umat Kristen untuk mengakui bahwa keinginan hidup selaras dengan gaya hidup Yesus mencakup sebagian dari arti menjadi percaya kepada-Nya.
 
==== Pengertian Teologis tentang Manusia ====
Baris 101 ⟶ 82:
 
==== Tugas Manusia ====
Menurut Fröbel, tugas utama manusia bukanlah membongkar apa yang telah ada tetapi membangun apa yang telah ada, karena hal itu menuntut pemikiran yang kreatif begitu pula dengan anak. Fröbel mengatakan bahwa anak haruslah dilatih untuk menyusun sesuatu karena dengan menyusun maka kegiatan berpikir dari seorang anak sedang berkembang dan di dalam kegiatan berpikir itu muncul kreativitas.
 
Menurut Fröbel, Tugas utama manusia bukanlah membongkar apa yang telah ada tetapi membangun apa yang telah ada karena hal itu menuntut pemikiran yang kreatif begitu pula dengan anak. Fröbel mengatakan bahwa anak haruslah dilatih untuk menyusun sesuatu karena dengan menyusun maka kegiatan berpikir dari seorang anak sedang berkembang dan di dalam kegiatan berpikir itu muncul kreatifitas.
 
Bagi Fröbel, titik berat pendidikan bagi anak berada pada usia bersekolah di bawah kelas [[Sekolah Menengah Pertama]].
# Pendidikan adalah pengalaman rohani yang mengantar anak didik bertindak sesuai dengan jati dirinya sebagai makhluk yang belum lengkap, sebelum ia mengakui kesatuannya dengan Allah.
Fröbel memeriksa dunia alam dengan seksama sebagaimana diwakili oleh sebuah kristal, ia melihat tanda tentang perubahan dan perkembangan. Di dalamnya tampaklah kesatuan, kekhasan dan keanekaragaman.
"[[Pendidikan]] terdiri dari pelayanan yang mengantar manusia (yakni seorang makhluk yang cerdas, yang berpikir dan semakin sadar akan dirinya) sedemikian rupa sehingga hukum batin dari Kesatuan [[Ilahi]] dapat dihayati dan diamalkan secara murni, tidak bercacat dan bebas. Pendidikan yang dimaksudkan itu akan memperlengkapi manusia dengan semua peralatan dan sarana yang ia perlukan untuk mencapai tujuan mulia tersebut.” [[Asas]] pokok lain bertitik-tolak dari asas mutlak ini.
 
===== Pendidikan sebagai pengalaman rohani =====
# Asas Perkembangan
Pendidikan adalah pengalaman rohani yang mengantar anak didik bertindak sesuai dengan jati dirinya sebagai makhluk yang belum lengkap, sebelum ia mengakui kesatuannya dengan Allah. Fröbel memeriksa dunia alam dengan saksama sebagaimana diwakili oleh sebuah kristal, ia melihat tanda tentang perubahan dan perkembangan. Di dalamnya tampaklah kesatuan, kekhasan dan keanekaragaman. [[Pendidikan]] terdiri dari pelayanan yang mengantar manusia (yakni seorang makhluk yang cerdas, yang berpikir dan semakin sadar akan dirinya) sedemikian rupa sehingga hukum batin dari Kesatuan [[Ilahi]] dapat dihayati dan diamalkan secara murni, tidak bercacat dan bebas. Pendidikan yang dimaksudkan itu akan memperlengkapi manusia dengan semua peralatan dan sarana yang ia perlukan untuk mencapai tujuan mulia tersebut. Asas pokok lain bertitik-tolak dari asas mutlak ini.
 
===== Asas Perkembangan =====
Berbeda dengan [[teori evolusi]] [[Darwin]], Fröbel hanya bermaksud menunjuk pada perubahan dalam semua makhluk sebagai hasil kekuatan [[batin]] yang mendorong setiap makhluk itu untuk mencapai kemungkinan [[rohani]] yang terdapat di dalamnya. Fröbel menulis satu hukum yang menentukan bagaimana setiap makhluk akan berkembang dan menjadi sempurna, dan yang tetap berlaku secara [[mutlak]] di mana saja sebagai hubungan yang wajar antara ciptaan dan pencipta, serta ia mampu menerapkannya di bidang [[pendidikan]]. Satu hal penting yang dikemukakan Fröbel adalah perkembangan menyempurnakan apa yang sudah ada dalam diri pelajar daripada menambahkan sesuatu yang tidak ada.
 
Ada empat pola perkembangan yang tampak dalam pendidikan:
# Benih yang kelak menghasilkan kedewasaan yang sudah ada dalam diri anak. Jadi pendidik perlu mengembangkan bakat yang tersembunyi dalam gen setiap anak. Tidak ada apa-apa yan dimasukkan dari luar, semua usaha pedagogis diarahkan menuju penyemppurnaan kemampuan yang sudah ada dalam bentuk [[potensi]]. Gagasan ini serupa dengan [[mazhab]] [[ilmu hayat]] yang dipimpin oleh Oken, yang mengatakan bahwa setiap bibit mengandung seluruh tanaman dalam bentuk kecil, termasuk [[akar]], [[tangkai]], dan [[daun]]. Begitu pula dalam embrio sudah ada seluruh binatang.
# Hubungan dari bagian dengan keutuhan (''[[Gliedganzes]]''), dalam arti guru memperhatikan anak sebagai pribadi yang unik namun perlu memperoleh tempat yang sehat dalam kelompok. Hal ini dikemukakan Fröbel sebab ia melihat dalam dunia alam setiap satuan berhubungan dengan sesuatu yang lebih utuh lagi, tidak ada apa-apa yang sama sekali terpisah dari sesuatu yang lain. [[Proses]] pertumbuhan itu mencakup cara menghubungkan [[perseorangan]] (''Glied'') dengan [[kelompok]] (''Ganze''), dan setiap kelompok berhubungan dengan sauna yang lebih luas lagi. Ia menganjurkan bagaimana pendidikan dapat turut memasyarakatkan anak, misalnya: dengan mencat garis lingkaran pada lantai ruang kelas, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kebersamaan dalam setiap anak. Walaupun Fröbel menekankan pertumbuhan anak dalam kelompok, ia juga menghendaki setiap bagian (individu) ikut memprakarsai sesuatu yang khas juga. Sumbangan khas dari tiap bagian akan memperkaya kehidupan bagian yang utuh (kelompok) juga.
# Yang batiniah didorong menjadi [[lahiriah]], dalam arti mendidik itu mencakup usaha untuk menolong anak menyampaikan pikiran, perasaan, kekuatan jasmani dan imannya yang telah ada secara batin, agar menjadi kelihatan (lahiriah) berupa buah [[nalar]] yaitu [[pikiran]], [[perasaan]] dalam bentuk seni, kekuatan jasmani melalui pelbagai ketrampilan, dan [[iman]] melalui tindakan bermoral dan pelayanan terhadap sesama manusia.
# Asas perlawanan, tampak dalam alam dan menyoroti gaya hidup [[dinamis]] dan tidak [[statis]]. Hukum Frobel adalah asas dinamis yang mencakup tiga pokok, yakni aksi, reaksi, dan seimbangan. Oleh karena itu, penerapannya lebih luas daripada proses yang mencakup [[tesis]], [[antitesis]], dan [[sintesis]]. Menurut Fröbel, alam dunia bukanlah pikiran atau gagasan murni, sebagaimana yang diajarkan [[Hegel]] dan juga bukanlah kekuatan jasmani, sebagaimana diajarkan oleh kaum [[materalis]].<ref name="Boehlke"/> Alam dunia adalah organism [[rohani]] yang mewujudnyatakan diri, baik dalam kekuatan yang tampak dalam dunia jasmani, maupun dalam pikiran dunia nalar.
 
===== Penyampaian Arti melalui bahasa lambang (simbol) =====
* Benih yang kelak menghasilkan kedewasaan yang sudah ada dalam diri anak. Jadi pendidik perlu mengembangkan bakat yang tersembunyi dalam gen setiap anak. Tidak ada apa-apa yan dimasukkan dari luar, semua usaha pedagogis diarahkan menuju penyemppurnaan kemampuan yang sudah ada dalam bentuk [[potensi]]. Gagasan ini serupa dengan [[mazhab]] [[ilmu hayat]] yang dipimpin oleh Oken, yang mengatakan bahwa “setiap bibit mengandung seluruh tanaman dalam bentuk kecil, termasuk [[akar]], [[tangkai]], dan [[daun]]. Begitu pula dalam embrio sudah ada seluruh binatang.
Fröbel meninjau bagaimana anak memanfaatkan benda tertentu, berupa objek seperti bola, kubus, tulisan, lagu, gambar, karena simbol tersebut mencerminkan intisari ilahi dari dunia ini termasuk manusia. Satu hal yang ingin ditekankan Fröbel adalah memanfaatkan simbolisme dalam teori dan praktik pendidikan. Alat peraga dan tugas belajar yang dikembangkan oleh Fröbel berporos pada simbol, karena ia yakin bahwa dalam nalar anak telah ada permulan gagasan tentang hal tertentu, walaupun ia belum sadar akan gagasan itu, sebab telah ada hubungan [[dasariah]] dalam nalar anak tentang simbol dan kenyataan yang dilambangkan. Di bawah bimbingan belajar, sang anak akan ditolong untuk memilih simbol yang paling sesuai dengan perasaan atau gagasan yang hanya dapat disampaikan melalui simbol tertentu. Hal ini sesuai dengan praduganya bahwa segala sesuatu di dalam alam mengejawantahkan kekuatan yang [[universal]] dengan intinya yang rohani.
 
===== Belajar dengan Berbuat =====
* Hubungan dari bagian dengan keutuhan (''[[Gliedganzes]]''), dalam arti guru memperhatikan anak sebagai pribadi yang unik namun perlu memperoleh tempat yang sehat dalam kelompok. Hal ini dikemukakan Fröbel sebab ia melihat dalam dunia alam setiap satuan berhubungan dengan sesuatu yang lebih utuh lagi, tidak ada apa-apa yang sama sekali terpisah dari sesuatu yang lain. [[Proses]] pertumbuhan itu mencakup cara menghubungkan [[perseorangan]] (''Glied'') dengan [[kelompok]] (''Ganze''), dan setiap kelompok berhubungan dengan sauna yang lebih luas lagi. Ia menganjurkan bagaimana pendidikan dapat turut memasyarakatkan anak, misalnya: dengan mencat garis lingkaran pada lantai ruang kelas, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kebersamaan dalam setiap anak. Walaupun Fröbel menekankan pertumbuhan anak dalam kelompok, ia juga menghendaki setiap bagian (individu) ikut memprakarsai sesuatu yang khas juga. Sumbangan khas dari tiap bagian akan memperkaya kehidupan bagian yang utuh (kelompok) juga.
Hal ini dapat dilakukan dengan membangun tugas belajar [[swakaji]] (aktivitas) berarti bahwa anak didik bukanlah bejana [[pasif]] yang menerima apa saja dari susu, melainkan ia adalah seorang yang langsung ambil bagian dalam pendidikannya sesuai dengan asas yang dikemukakan oleh [[John Amos Comenius]]. Semboyan “belajar dengan bermain” memuat pesan bahwa anak perlu berefleksi atas kegiatan tersebut dalam terang perasaannya.
 
* Yang batiniah didorong menjadi [[lahiriah]], dalam arti mendidik itu mencakup usaha untuk menolong anak menyampaikan pikiran, perasaan, kekuatan jasmani dan imannya yang telah ada secara batin, agar menjadi kelihatan (lahiriah) berupa buah [[nalar]] yaitu [[pikiran]], [[perasaan]] dalam bentuk seni, kekuatan jasmani melalui pelbagai ketrampilan, dan [[iman]] melalui tindakan bermoral dan pelayanan terhadap sesama manusia.
 
* Asas perlawanan, tampak dalam alam dan menyoroti gaya hidup [[dinamis]] dan tidak [[statis]]. Hukum Frobel adalah asas dinamis yang mencakup tiga pokok, yakni aksi, reaksi, dan seimbangan. Oleh karena itu, penerapannya lebih luas daripada proses yang mencakup [[tesis]], [[antitesis]], dan [[sintesis]]. Menurut Fröbel, alam dunia bukanlah pikiran atau gagasan murni, sebagaimana yang diajarkan [[Hegel]]<ref name="Boehlke"/> dan juga bukanlah kekuatan jasmani, sebagaimana diajarkan oleh kaum [[materalis]]. Alam dunia adalah organism [[rohani]] yang mewujudnyatakan diri, baik dalam kekuatan yang tampak dalam dunia jasmani, maupun dalam pikiran dunia nalar.
 
3 Penyampaian Arti melalui [[Bahasa]] [[Lambang]] (Simbol)
Fröbel meninjau bagaimana anak memanfaatkan benda tertentu, berupa obyek seperti bola, kubus, tulisan, lagu, gambar, karena simbol tersebut mencerminkan intisari ilahi dari dunia ini termasuk manusia. Satu hal yang ingin ditekankan Fröbel adalah memanfaatkan simbolisme dalam teori dan praktik pendidikan. Alat peraga dan tugas belajar yang dikembangkan oleh Fröbel berporos pada simbol, karena ia yakin bahwa dalam nalar anak telah ada permulan gagasan tentang hal tertentu, walaupun ia belum sadar akan gagasan itu, sebab telah ada hubungan [[dasariah]] dalam nalar anak tentang simbol dan kenyataan yang dilambangkan. Di bawah bimbingan belajar, sang anak akan ditolong untuk memilih simbol yang paling sesuai dengan perasaan atau gagasan yang hanya dapat disampaikan melalui simbol tertentu. Hal ini sesuai dengan praduganya bahwa segala sesuatu di dalam alam mengejawantahkan kekuatan yang [[universal]] dengan intinya yang rohani.
 
# Belajar dengan Berbuat
Hal ini dapat dilakukan dengan membangun tugas belajar [[swakaji]] (aktivitas) berarti bahwa anak didik bukanlah bejana [[pasif]] yang menerima apa saja dari susu, melainkan ia adalah seorang yang langsung ambil bagian dalam pendidikannya sesuai dengan asas yang dikemukakan oleh [[Comenius]]. Semboyan “belajar dengan bermain” memuat pesan bahwa anak perlu berefleksi atas kegiatan tersebut dalam terang perasaannya.
 
Ada lima bentuk [[swakaji]]:
# ''Bermain'', mencakup pemberian (gift) dan kerajinan tangan di samping tugas belajar yang dipilih, karena anak menikmatinya. Melalui bermain Fröbel, melatih kekuatan dan ketrampilan jasmani yang dinikmati anak. Latihan melalui gerak badan cenderung berporos pada pengungkapan gagasan dan perasaan anak secara bebas. Pendidikan ini yang menjadi dasar pendidikan taman kanak-kanak.
# ''Menyanyi'', merupakan cara pokok untuk belajar.
# ''Menggambar'', melalui menggambar anak sedang mengungkapkan gagasannya secara kelihatan dan lisan.
# ''Memelihara'' tanaman atau binatang kecil dan ber [[anjangsana]].
# ''Kesinambungan'', dalam arti guru mengembangkan tugas belajar baru yang sesuai dengan pengalaman belajar sebelumnya.
 
== Praktik Pendidikan ==
a. ''Bermain'', mencakup pemberian (gift) dan kerajinan tangan di samping tugas belajar yang dipilih, karena anak menikmatinya. Melalui bermain Fröbel, melatih kekuatan dan ketrampilan jasmani yang dinikmati anak. Latihan melalui gerak badan cenderung berporos pada pengungkapan gagasan dan perasaan anak secara bebas. Pendidikan ini yang menjadi dasar pendidikan taman kanak-kanak.
{{rapikan-bagian}}
 
b. ''Menyanyi'', merupakan cara pokok untuk belajar.
 
c. ''Menggambar'', melalui menggambar anak sedang mengungkapkan gagasannya secara kelihatan dan lisan.
 
d. ''Memelihara'' tanaman atau binatang kecil dan ber [[anjangsana]].
 
e. ''Kesinambungan'', dalam arti guru mengembangkan tugas belajar baru yang sesuai dengan pengalaman belajar sebelumnya.
 
== Praktek Pendidikan ==
 
Di atas sudah dijelaskan beberapa hal penting yang menurut Froebel harus diperhatikan dalam bidang pendidikan. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai Tujuan umum pendidikan, kurikulum yang ia bagi menjadi tiga, yaitu [[kurikulum]] untuk ibu, kurikulum untuk taman kanak-kanak dan [[kurikulum]] untuk sekolah dasar, lalu dijelaskan pula mengenai metodologi, peranan guru dan hubungan sekolah dan keluarga.
 
=== Tujuan umum ===
 
Froebel merumuskan tujuan umum pendidikan adalah : membimbing anak didik untuk semakin sadar akan jati diri sebagai anak Allah dan anak alam, bertumbuh dalam pengetahuan dan pengertian, juga menghargai perasaannya sebagai cara mengetahui yang berlaku, supaya ia dapat memecahkan masalah-masalah secara tangkas, bermoral dan [[adil]] terhadap diri sendiri, sesamanya dan dunia alam, serta memenuhi panggilannya dalam [[masyarakat]]. Semua itu dilaksanakan berdasarkan kehormatan terhadap bakat setiap pelajar dan keinginannya untuk memprakarsai pelajarannya.
 
Dengan kata lain, tujuan pendidikan menurut Froebel adalah untuk mendorong dan membimbing manusia sebagai [[sadar]], berpikir dan memahami menjadi sedemikian rupa sehingga ia menjadi representasi murni dan sempurna itu hukum batin ilahi melalui pilihan pribadinya sendiri; pendidikan harus menunjukkan kepadanya cara dan makna mencapai tujuan tersebut. <ref>Friedrich Froebel 1826 Die Nenschenerziehung, hal. 2</ref>
 
Beberapa hal penting yang dicacat disini :
 
* Tujuan pendidikan Froebel relevan dengan tujuan [[Pendidikan Kristiani]]
 
* Froebel tidak menyarankan untuk mendorong anak-anak belajar menghafalkan simbol iman ([[katekismus]], [[pengakuan iman]] dll) karena ada bahayanya dikemudian hari apabila tidak diikuti dengan teladan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
* [[Intisari]] [[agama Kristen]] perlu meresap (infuse) secara wajar ke dalam seluruh pengalaman belajar, seperti: membaca, menulis dan menghitung. ->tidak ada usaha untuk mendorong anak mengucapkan apa saja gagasan dan perasaan “rohani” yang bukan miliknya.
 
* [[Intisari]] [[agama Kristen]] perlu meresap (infuse) secara wajar ke dalam seluruh pengalaman belajar, seperti : membaca, menulis dan menghitung. ->tidak ada usaha untuk mendorong anak mengucapkan apa saja gagasan dan perasaan “rohani” yang bukan miliknya.
 
=== Kurikulum ===
Baris 164 ⟶ 132:
 
a. Pra sekolah
Ada banyak petunjuk yang mengatakan bahwa karya-karya tulis Foebel tentang kurikulum dapat dimanfaatkan oleh para ibu untuk mendidik anak pra sekolah. Tetapi disini ada 4 pelajaran yang akan kita coba bahas dalam bukunya : Mottoes and Commenteries of Frobel’s Mother play. Dalam buku tersebut, setiap bab terdiri dari selembar lukisan dari ukiran kayu, sajak pendek dan penafsiran atas lukisan tersebut. Lukisannya berupa seorang anak pra sekolah yang terlibat dalam berbagai kegiatan sesuai asas swakaji, seperti :
 
* Dalam sajak berjudul “Si anak Laki-laki dan Bulan Purnama”. Sajak ini mendorong para ibu agar jangan memberikan jawaban yang salah atas pertanyaan dan keingintahuan anak, tetapi memberikan jawaban yang bijaksana, jujur dan mempunyai bibit pikiran yang dapat berkembang menjadi pemahaman ilmiah dikemudian hari.
 
* Dalam bab yang berjudul “Kerugian”. Melalui penggambaran keadaan yang sedemikian rupa Froebel menolong para ibu untuk menjelaskan kepada anak pra sekolah mengenai bertindak hati-hati, waspada dan tidak mudah tergoda.
 
* Pelajaran berjudul “Si Kecil sebagai Tukang Kebun”. Melalui kegiatan yang bermanfaat seperti berkebun, anak dapat dilatih untuk bertindak secara bertanggung jawab. Disini Froebel menekankan pada melibatkan anak pada suatu proses pembelajaran melalui kegiatan dan pengalaman.
 
* Pelajaran mengenai “Beribadah di [[Gereja]]”. Melalui permainan, anak memasuki diperkenalkan kepada hal-hal / konsep rohani tetapi bukan dengan penjelasan [[definitif]] dan sulit bagi pemikiran anak pra sekolah melainkan melalui ungkapan perasaan dan gerak tubuh (ekspresi) iman sang ibu yang terlihat oleh anak.
Baris 195 ⟶ 160:
 
* Kerajinan Tangan – pengalaman belajar yang berporos pada penggunaan bahan yang dapat digunting, dilipat, dicat -> semua bahan yang dapat dibentuk kembali menurut kehendak anak dan dibimbing oleh guru. Tujuannya mempersiapkan anak untuk tugas dikemudian hari, memakai dan memanfaatkan peralatan serta perkakas yang ada. Disini sebenarnya Froebel juga telah menaruh perhatian pada pendidikan kejuruan.
 
* Nyanyian yang diiringi gerak badan – secara bersama melalui permainan, nyanyian dan gerakan badan anak memperoleh pengalaman yang menyenangkan secara pribadi tetapi juga belajar mempunyai sikap sosial yang selaras dan bagaimana bekerja sama dalam kelompok.
 
* Pemeliharaan Tanaman (atau bianatang kecil) dan Anjangsana. – anak diajar untuk mengamati, memperdalam pengetahuannya, memelihara dan bertanggung jawab melalui pengalamannya.
 
c. Masa Anak Tanggung (Sekolah Dasar)
 
Kurikulumnya terdiri dari empat pelajaran utama : agama, ilmu pengetahuan alam dan matematika, bahasa dan seni, serta karya seni.
 
Agama – menurut Froebel, pengalaman agama terlampau penting untuk untuk dihafalakan saja, oleh karena itu ia tidak mau mengajarkan isi katekismus tetapi ia memaberikan empat pengalaman yang tergolong dalam vak pendidikan agama : nyanyian rohani dan doa perbendaharaan gereja, peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus, tabiat Allah yang dinyatakan dalam segala ciptaanNya, serta bimbingan yang menolong anak didik menang atas kesulitan.
 
Di sini Froebel membuka pikiran kita bahwa pendidikan agama bukan hanya sekedarsekadar pengetahuan tentang agama kita sendiri tetapi sebuah pemahaman yang bertumbuh sejalan dengan proses kehidupan. Bahkan melaluinya anak diajar untuk merasakan kehadiran Allah dan melibatkanNya dalam pengalaman wajar yang wajib ia atasi.
 
Selain menekankan kembali bahwa alam sebagai pengejawantahan Allah dan sifat rohani dari seluruhnya, Froebel juga tidak memakai buku sebagai sumber pengetahuan bagi anak didik melainkan segala hal yang ada di alam itu sendiri yang dipakai untuk menggali dan memperoleh pengetahuan. Dengan bimbingan guru, anak didik didorong untuk mencari dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya sendiri. Dalam hal matematika, Froebel menekankan pada [[ilmu hitung]].
Baris 216 ⟶ 179:
=== Metodologi ===
 
Ada beberapa jenis metode yang dipakai Froebel untuk mengembangkan seseorang sesuai tabiatnya, yaitu : berdoa, percakapan, menghafalkan (walaupun hanya tahap sekunder), mengucapkan jawaban secara bersama-sama (secara berirama), bermain, swakaji (guru tidak berceramah), meninjau dan memeriksa, pelaporan (lisan maupun tertulis), bertanya, mengajarkan berdasarkan pola-pola (khusunya dalam [[vak]] bahasa), bercerita, latihan dan ulangan.
 
=== Peranan Guru ===
Baris 228 ⟶ 191:
Di sini Froebel kembali mengangkat peranan ayah yang sama pentingnya dengan pernan Ibu dalam proses perkembangan dan pendidikan anak. Keluarga harus menjadi wadah yang mampu mengembangkan semua kemungkinan yang tersirat dalam tabiat anak sebagai mahluk yang diciptakan segambar dengan Allah.
 
Froebel melihat orang tua / keluarga adalah kunci untuk memperbaharui pendidikan, hal ini terwujud dalam bentuk buku pegangan bagi kaum [[ibu]].
 
== Kesimpulan ==
 
Froebel dapat dikatakan sebagai “[[rasul]] hak anak untuk mengembangkan kekayaan yang terdapat dalam masa kanak-kanak”. Bagaimana ia meletakkan dasar-dasar yang terinci mempersiapkan anak pra sekolah (di bawah 6 tahun sekarang) memasuki dunia pendidikan yang sesungguhnya.<ref>“Friedrich W.A. Froebel, Pendiri Taman Kanak-kanak”, dalam Boehlke, Robert. R; Sejarah Perkembangan Pikiran dan PraktekPraktik Pendidikan Agama Kristen. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997). Hal. 272-367</ref>.
 
Banyak sekali pemikiran dan metode –metode pendidikan anak pra sekolah yang ditawarkan Froebel, masih dipakai hingga saat ini, misalnya seperti urutan pemakaian kotak-kotak pemberian (gifts), bernyanyi dengan menggerakkan anggota badan, kerajinan tangan dll. Walaupun sudah tidak sama persis tetapi urutan cara berpikir dan konsepnya masih sama.
Baris 248 ⟶ 211:
* Heiland, Helmut: ''Friedrich Fröbel in Selbstzeugnissen und Bilddokumenten.'' Reinbek 1982
* Heiland, Helmut: ''Die Schulpädagogik Friedrich Fröbel.'' 1993
* Wollons, Roberta. L., (Ed). Kindergartens and cultures : the global diffusion of an idea. New Haven, CT, Yale University Press, 2000
 
== Pranala Luarluar ==
{{Wikiquote|de:Friedrich Fröbel|Friedrich Fröbel}}
{{commons cat|Friedrich Fröbel}}
Baris 256 ⟶ 219:
* {{de-ADB|8|123|124|Fröbel, Friedrich|Heinrich Heppe|ADB:Fröbel, Friedrich}}
* {{BBKL|f/froebel_f}}
* [http://www.roehampton.ac.uk/froebel/index.html Froebel College, Roehampton University] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110514131658/http://roehampton.ac.uk/froebel/index.html |date=2011-05-14 }}
* [http://www.boxesandarrows.com/archives/studying_the_creation_of_kindergarten.php Studying the Creation of Kindergarten] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051202032205/http://www.boxesandarrows.com/archives/studying_the_creation_of_kindergarten.php |date=2005-12-02 }}
* [http://www.infed.org/thinkers/et-froeb.htm Information about Friedrich Fröbel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210325134702/http://www.infed.org/thinkers/et-froeb.htm |date=2021-03-25 }}
* [http://www.friedrichfroebel.com/ Friedrich Fröbel website] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210512112249/http://www.friedrichfroebel.com/ |date=2021-05-12 }}
* [http://www.roehampton.ac.uk/staff/Kevin%20j.brehony/web/index.html Friedrich Fröbel (1782-1852) and the Fröbel Movement] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051123034550/http://www.roehampton.ac.uk/staff/Kevin%20j.brehony/web/index.html |date=2005-11-23 }}
* [http://core.roehampton.ac.uk/digital/froarc/frochi/ Fröbel's chief writings on education - online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080506194340/http://core.roehampton.ac.uk/digital/froarc/frochi/ |date=2008-05-06 }}
* [http://www.bbf.dipf.de/editionen/froebel/ Friedrich Fröbel’s letters] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160422104149/http://bbf.dipf.de/editionen/froebel/ |date=2016-04-22 }}
* [http://www.froebel-gruppe.de/ Fröbel-Gruppe] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230720055250/https://www.froebel-gruppe.de/ |date=2023-07-20 }}
* [http://www.mathematische-basteleien.de/froebelstern.htm How to make a Fröbel star] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221218113811/http://www.mathematische-basteleien.de/froebelstern.htm |date=2022-12-18 }}
* {{Worldcat id|id=lccn-n50-27096}}
{{lifetime|1782|1852|Frobel, Friedrich Wilhelm August}}
 
[[Kategori:Tokoh dari Saalfeld-Rudolstadt]]
{{DEFAULTSORT:Frobel, Friedrich Wilhelm August}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1782]]
[[Kategori:Meninggal 1852]]
[[Kategori:Asal Saalfeld-Rudolstadt]]
[[Kategori:Lutherans Jerman]]
[[Kategori:PendidikanTokoh Alternatifpendidikan]]
[[Kategori:Pendidikan Kristiani]]
[[Kategori:PendidikTokoh Jerman]]
[[Kategori:Asal Schwarzburg-Rudolstadt]]
 
[[bg:Фридрих Фрьобел]]
[[ca:Friedrich Wilhelm August Fröbel]]
[[cs:Friedrich Fröbel]]
[[de:Friedrich Fröbel]]
[[en:Friedrich Fröbel]]
[[es:Friedrich Fröbel]]
[[fi:Friedrich Fröbel]]
[[fr:Friedrich Fröbel]]
[[gl:Friedrich Fröbel]]
[[he:פרידריך פרבל]]
[[hr:Friedrich Fröbel]]
[[it:Friedrich Froebel]]
[[ja:フリードリッヒ・フレーベル]]
[[ko:프리드리히 프뢰벨]]
[[la:Fridericus Froebel]]
[[nl:Friedrich Fröbel]]
[[nn:Friedrich Fröbel]]
[[no:Friedrich Wilhelm August Fröbel]]
[[pl:Friedrich Fröbel]]
[[pms:Friedrich Fröbel]]
[[pt:Friedrich Fröbel]]
[[ru:Фрёбель, Фридрих]]
[[sr:Фридрих Вилхелм Август Фребел]]
[[sv:Friedrich Fröbel]]
[[ta:பிரெட்ரிக் புரோபல்]]
[[uk:Фребель Фрідрих Вільгельм]]
[[zh:弗里德里希·威廉·奥古斯特·福禄贝尔]]