Hermeneutika Alkitab: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k ~ref |
||
(49 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Hermeneutika Alkitab''' adalah suatu usaha untuk menjelaskan, menginterpretasi, dan menerjemahkan teks-teks [[Alkitab]].<ref name="Sutanto"/> Alkitab perlu dijelaskan supaya isinya dapat dipahami oleh umat.<ref name="Sutanto">{{id}} Hasan Sutanto. Hermeunetik - Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2001.</ref> Melalui proses tersebut, pembaca dapat mengerti berita yang disampaikan oleh Alkitab.<ref name="Klass Kurnia">{{en}} Klass Kurnia. The Hermeneutics of The Reformers. Calvin Theolgical Journal November 1984. Hlm. 121-122.</ref> Unsur penafsiran yang paling kuat adalah bahasa karena selalu berhubungan dengan komunikasi.<ref name="Banawiratma">{{id}} J. Banawiratma. Misi: Orientasi Baru. Yogyakarta: Kanisius, 1992. Hlm. 150.</ref>
▲[[Berkas:Gutenberg Bible.jpg|340px|thumb]]
== Latar Belakang ==
[[Hermeneutika]] berasal dari [[bahasa Yunani]], yaitu ''ερμηνευτική''.<ref name="Sutanto"/> Kata ini diambil dari nama dewa [[Hermes]].<ref name="Sutanto"/> Dewa Hermes di dalam [[mitologi Yunani]] adalah dewa yang bertugas mewartakan berita dari para dewa kepada manusia.<ref name="Sutanto"/> Pembagian penafsiran ini dikelompokkan dalam dua bagian sesuai dengan pembagian naskah Alkitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.<ref name="Sutanto"/>
== Kaitan dengan Hermeneutika ==
Hermeneutika dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, tetapi juga seni.<ref name="Sutanto"/> Sifat dari hermeneutika yang pertama; ilmiah, masuk [[akal]], dapat diuji dan dipertahankan.<ref name="Sutanto"/> Selain itu dari sudut 'seni' juga indah, harmonis, bahkan sulit didekati dari sisi ilmiah.<!-- "sulit didekati dari sisi ilmiah," Maksunya bagaimana? Sebaiknya diperjelas agar tidak terlihat kontradiktif dengan pernyataan sebelumnya, "hermeneutika bersifat ilmiah" -->.<ref name="Sutanto"/> Dalam bahasa Inggris lazim dipakai istilah ''exegesis'' yang diadobsi dari kata Yunani, ''εξήγηση''.<ref name="Sutanto"/> Arti harafiahnya adalah "membawa keluar", yaitu menarik sebuah pelajaran atau makna dari naskah tertentu, dalam hal ini adalah Alkitab.<ref name="Hayes"/> Berdasarkan tingkat kesulitannya, dalam komunikasi lisan bergantung dua variabel, yaitu:<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref>
# Keterbukaan komunikasi dari seorang pembicara, pengarang, atau penyunting dari naskah Alkitab terhadap pembaca dan pendegar Alkitab.
# Bentuk naskah dilihat dari ekspresi tulisannya.<!-- ekspresi tulisan di sini maksudnya seperti apa? naskah yang berbentuk prosa atau puisi atau apa? harap diperjelas -->
== Jenis-Jenis ==
Ada beberapa metode kritik yang dipakai sebagai alat bedah dalam hermeneutika Alkitab:<!-- Metode tafsir yang disebutkan di sini adalah metode-metode tafsir yang muncul kemudian. Mungkin ada baiknya disinggung juga bagaimana proses hermeneutika pada jaman Yesus dan kekristenan mula-mula. Pada periode tersebut ada beberapa metode yang tanpa sadar masih sering kita gunakan pada masa kini, misalnya pendekatan alegoris (pendekatan ini sempat menjadi primadona hingga abad pertengahan) --><ref name="Hayes"/>
# [[Kritik teks]]
# [[Kritik sejarah]]
# [[Kritik tata bahasa]]
# [[Kritik sastra]]
# [[Kritik bentuk]]
# [[Kritik tradisi]]
# [[Kritik redaksi]]
# [[Kritik struktur]]
# [[Kritik kanonik]]
=== Kritik Teks ===
'''Kritik Teks''' adalah upaya menelusuri sususan naskah Alkitab melalui membaca, mengamati bahasa aslinya, kemungkinan-kemungkinan perubahan salinan, membandingkan dengan bagian-bagian ayat dalam Alkitab sendiri agar memperoleh kejelasan tentang teks itu sendiri.<ref name="Hayes"/> Bahasa-bahasa yang digunakan naskah-naskah Alkitab mulai dari penulis asli hingga di tangan pembaca saat ini:<ref name="Hayes"/>
# Perjanjian Lama memakai bahasa Ibrani dan Aram,
# Perjanjian Baru memakai bahasa Yunani
# Salinan Septuaginta memakai bahasa Yunani
# Vulgata memakai bahasa latin
Bahasa lain yang dipakai adalah [[Suriah]], [[Koptik]] dan bahasa-bahasa setempat pada zaman [[modern]] ini. Di mulai dari [[Zaman Reformasi]] oleh Luther ke bahasa Jerman, Calvin ke bahasa Prancis, dan seterusnya ke negara-negara lain.<ref name="Alister">{{en}} Alister. McGrath., Reformation Thought., USA:Wiley Blackwell, 1999</ref>
'''Fungsi Kritik teks''' ini adalah untuk mencari perbedaan-perbedaan makna dalam [[ayat]]-ayat, sebab penerjemah juga menyumbangkan perubahan [[teologi]]s dan [[doktrin]]al.<ref name="Hayes"/> Mereka melakukannya agar lebih bisa dibaca, maka ada kemungkinan reduksi dan ekspansi teks, dengan hal ini seseorang biasanya akan mencari keaslian makna pada teks-teks asli yang lebih sulit.<ref name="Hayes"/> Dari kritik teks ini diharapkan agar penafsir lebih teliti dan tidak terjebak pada tafsir yang terlalu bebas pada zamannya.<ref name="Hayes"/>
=== Kritik Sejarah ===
'''Kritik Sejarah''' adalah salah satu metode menafsir Alkitab dengan melihat sejarah dari teks, baik dari teks maupun dalam teks.<ref name="Hayes"/>
'''Sejarah dalam teks''' berarti mencari petunjuk-petunjuk dengan sejarah yang teks itu sendiri tuturkan, baik tokoh-tokoh, peristiwa-peristiwa, keadaan [[sosial]] ataupun gagasan-gagasan.<ref name="Hayes"/> Sedangkan "Sejarah dari teks" menunjuk pada sesuatu yang tidak ada sangkutpautnya dengan apa yang teks sendiri kisahkan atau gambarkan, yaitu "riwayat", atau sejarah teks itu sendiri: bagaimana teks itu muncul, siapa penulisnya, kapan dan dalam keadaan yang bagaimana, mengapa, di mana dan sebagainya.<ref name="Hayes"/>
'''Fungsinya kritik sejarah''' ini adalah agar penafsir mampu mencari makna dan manariknya keluar sehingga relevan untuk zamannya, sejarah yang berbeda dengan Alkitab.<ref name="Hayes"/> Untuk melakukan kritik "sejarah dari teks", penafsir dapat menggunakan sumber selain [[Alkitab]], misalnya tulisan-tulisan [[kuno]] yang sejamannya, atau sumber-sumber lain yang memperjelas sejarah dari [[naskah]] itu.<ref name="Hayes"/>
'''Kritik Tata Bahasa''' adalah usaha menafsir dengan menaruh perhatian pada penentuan sususan kata dari teks, menganalisis sebuah teks melalui bahasanya.<ref name="Hayes"/> Dengan memperhatikan susunan kata, frasa-frasa, dan kalimat-kalimat, seorang penafsir ditolong untuk dapat kembali mencari alasan pemikiran penulis teks Alkitab.<ref name="Hayes"/> Hal ini dikarenakan adanya perbedaan-perbedaan penggunaan kata tertentu pada zaman-zaman yang berbeda, misalnya kata "sisa", "pertobatan", "pembenaran" belum tentu sesuai bayangan kita pada zaman sekarang, hal ini bisa dilihat di Ensiklopedi-[[Ensiklopedi Alkitab]].<ref name="Hayes"/>
Sarana yang lain yang bisa dipakai adalah leksikon-leksikon, kamus-kamus Alkitab, yang akan berguna untuk memberikan informasi linguistik, filologis, dan juga informasi teologis, [[historis]], [[kultural]], [[bibliografi]]s.<ref name="Hayes"/> Ada lagi alat yang lain yaitu [[Konkordansi Alkitab]] yang berisi daftar ayat-ayat dengan kata-kata tertentu yang akan memudahkan seseorang mencari ayat-ayat berhubungan dengan tema tertentu.<ref name="Hayes"/>
=== Kritik Sastra ===
'''Kritik Sastra''' adalah salah satu pendekatan menafsir terkait dengan kerumitan dari naskah yang diduga dirangkai dari beberapa sumber dan dokumen.<ref name="Hayes"/> Hal ini terkait bahwa Alkitab secara hakikat juga adalah sastra.<ref name="Hayes"/> Kritik sastra menaruh perhatian pada topik topik khusus: struktur karangan, [[karakter]] teks, teknik-teknik gaya bahasa, pemakaian gambar-gambar, dan simbol-[[simbol]] oleh pengarang, efek-efek [[dramatis]] dan [[estetis]] yang ditimbulkan sebuah karya dan sebagainya.<ref name="Hayes"/> Dalam kritik sastra juga mencakup kritik [[retorika]] sehubungan akan disampaikan dalam lisan. Ada 3 unsur dalam kritik retorik ini, yaitu Penyampai Kotbah (Yun: [[Ethos]]), pendengar (Yun: [[Pathos]]) dan isi firman (Yun: [[logos]]).<ref name="Hayes"/> Urutan membuat kotbah sendiri ada 5 tahap: 1. Merancang [[kotbah]] dengan berpikir dari temuan-temuan dalam [[naskah]], 2. menyusun, mengatur unsur-unsur agar berguna secara utuh, 3. menentukan gaya, 4. menghafal 5. menyampaikan pidato atau berkotbah.<ref name="Hayes"/> Kritik sastra ini diperlukan karena pertimbangan terdapat [[kritik sumber]], dengan sumber-sumber yang berbeda dalam penyalinan, diduga ada perubahan: [[kosakata]], gaya [[bahasa]], kesinambungan, pernyataan sekunder dari penyatu naskah, pemahaman teologi, duplikasi atau pengulangan bahan, sub-sub yang perlu dikelompokkan, ketidakkonsistensi dalam [[kronologi]].<ref name="Hayes"/> Unsur yang cukup penting dalam kritik sastra ini adalah intonasi atau nada dari bahasa, baik nada dalam naskah maupun nada ketika menyampaikan [[khotbah]].<ref name="Hayes"/>
=== Kritik Bentuk ===
Kita dapatmelihat kegiatan yang dilakukan oleh umat Kristen dalam menafsir berkaitan dengan tiga pihak yang ada di dalam prosesnya, yaitu penafsir yang adalah penceramah dalam acara-acara, isi tafsiran Akitab dan ''audience'' atau pendegar kotbah.<ref name="Hayes">Hayes., John H & Holladay, Carl R., Biblical Exegesis, Westminster John Knox Press, Atlanta 1982 </ref>▼
'''Kritik Bentuk''' memberikan perhatian lebih pada usaha untuk menetapkan dan menentukan "kedudukan dalam kehidupan" (''Sitz im Leben'') yang di dalamnya dulu jenis-jenis sastra tertentu dihasilkan dibentuk dan dipakai.<ref name="Hayes"/> Hal ini menyangkut jenis sastra, lingkungan sosial, dan kelembagaannya, yang khsusnya serta latar belakang budayanya secara keseluruhan.<ref name="Hayes"/> Kritik ini lebih mendalam, merupakan puncak dari kritik historis dan sosiologis.<ref name="Hayes"/> Contoh-contoh bentuk yang bisa ditemukan kondisi yang menyebutkan realitas secara mendalam, perasaan yang dialami oleh sebuah umat.<ref name="Hayes"/> Misalnya kisah [[domba yang hilang]] dalam [[Lukas]] dan [[Matius]], kisah yang sama, ternyata didapatkan penekanan yang berbeda, yang satu tentang [[pertobatan]], yang lain tentang [[penggembalaan]].<ref name="Hayes"/>
Berdasarkan waktu penafsirannya, dengan menolak Gaya [[Marcion]]/[[Marsion]], Baker dalam tulisannya ''Satu Alkitab, Dua Perjanjian'' menganggap proses tafsir akan sia-sia seandainya kedua Perjanjian (Lama dan Baru) tidak berkaitan.<ref name="Baker">Baker, David L., Satu Alkitab Dua, Perjanjian,[[BPK Gunung Mulia]], Jakarta halaman 54-60 </ref> Dia memisahkan penafsiran berdasarkan periodenya: Tahun 1930, 1950, 1930, dan pada periode Tahun 50 dia mengungkapkan tahap-tahap penafsiran secara sistemati sebagai berikut: <ref name="Baker">Baker, David L., Satu Alkitab Dua, Perjanjian,BPK Gungun Mulia, Jakarta halaman 54-60 </ref>▼
=== Kritik Tradisi ===
1. Teks, terjemahan dan kritik naskah▼
'''Kritik Tradisi''' menaruh perhatian pada sifat tradisi-tradisi ini dan bagaimana tradisi-tradisi itu dipakai dan disesuaikan dalam perjalanan sejarah suatu masyarakat.<ref name="Hayes"/> Hal ini akan menolong kita untuk mengenal nila-nilai, [[moral]], etika dalam sebuah [[masyarakat]].<ref name="Hayes"/> Dari hal ini diharapkan kita mampu melihat dan membandingkan tradisi dalam suatu waktu dan tradisi di mana penafsir hidup.<ref name="Hayes"/>
2. Form atau bentuk sastra▼
3. Ort atau latar belakang sejarah▼
4. Wort atau [[Firman]] atau penjelasan▼
5. Ziel atau tujuan atau renungan▼
== Proses ==
▲Kita
▲Berdasarkan waktu penafsirannya, dengan menolak
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Istilah Kristen]]
[[Kategori:Teologi Kristen]]
[[Kategori:Hermeneutika]]
[[Kategori:Studi Alkitab]]
|