Mangkunegara VI: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Moving from Category:Istana Mangkunegaran to Category:Mangkunegara using Cat-a-lot |
|||
(98 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{No footnotes|date=Juni 2021}}{{Infobox royalty|name=KGPAA Mangkunegara VI<br/>{{jav|ꦩꦁꦏꦸꦤꦒꦫ꧇꧖꧇}}|death_date={{death date and age|1928|06|25|1857|03|01}}|alt=|caption=Potret KGPAA Mangkunegara VI, {{circa|1895}}|succession=[[Mangkunagara|Adipati Mangkunegaran]] ke-6|reign=21 November 1896 - 11 Januari 1916 (19 tahun)|coronation=|predecessor=[[Mangkunegara V]]|successor=[[Mangkunegara VII]]|birth_name=B.R.M. Suyitno|birth_date={{birth date|1857|03|01}}|religion=Islam|death_place=[[Kota Surabaya]], Jawa Timur, Hindia Belanda<ref>{{cite news|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5681835/mengapa-kgpaa-mangkunegara-vi-tak-dimakamkan-di-mangadeg-atau-girilayu|title=Mengapa KGPAA Mangkunegara VI Tak Dimakamkan di Mangadeg atau Girilayu?|date=2021-08-14|access-date=2021-08-19|first=A.|last=Purnomo|work=detik.com}}</ref>|birth_place=[[Pura Ageng Mangkunegaran]], Surakarta Hadiningrat Jawa Tengah /Hindia Belanda|title=Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya|era dates=Wangsa Mangkunegoro Mataram|posthumous name=(KGPAA) Sri Gusti Kanjeng Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro Ingkang Kaping Enem (VI)|temple name=Astana Oetara Surakarta Hadiningrat Jawa Tengah|house=Puro Ageng Mangkunegoro Surakarta Hadiningrat Jawa Tengah|father=[[Mangkunegara IV]]|occupation=Adipati (Pemimpin Puro Ageng Mangkunegoro Surakarta Hadiningrat Jawa Tengah)|image=COLLECTIE TROPENMUSEUM De vorst Mangkoe Negoro VI bestuurder van het gebied Mangkoe Negaram op vijfenveertigjarige leeftijd TMnr 10001300.jpg|mother=R.Ay. Dunuk}}'''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VI''' (1896-1916) bernama kecil '''RM Suyitno''' atau '''KPA Dayaningrat''', adalah adik dari [[Mangkunegara V|KGPAA Mangkunegara V]] dan memerintah di [[Mangkunegaran]] sebelum kemudian digantikan oleh keponakannya, KGPAA Mangkune[[Mangkunegara VII|gara VII]]. Lahir [[1 Maret]] [[1857]], adalah anak dari [[Mangkunegara IV|KGPA Mangkunegara IV]] dan RAy Dunuk, putri dari [[Mangkunegara III|KGPAA Mangkunegara III]].
== Naik takhta ==
Mangkunegara VI naik takhta menggantikan kakanya, Mangkunegara V, diusianya sekitar 40 tahun. Menjadi hal yang biasa di dalam tradisi Mangkunegaran, bahwa Mangkunegara yang turun takhta karena usia lanjut atau meninggal tidak selalu digantikan oleh putra tertuanya. Kebiasaan ini sudah dimulai sejak Mangkunegara I yang digantikan oleh cucunya yang menjadi Mangkunegara II. Begitu pula dengan Mangkunegara IV yang merupakan sepupu Mangkunegara III. Berikutnya Mangkunegara VII adalah keponakan dari Mangkunegara VI, anak dari Mangkunegara V, tetapi bukan putra tertuanya.
=== Tampil Sebagai Penguasa Mangkunegaran ===▼
Mangkunegara VI juga mempelopori model penampilan dengan pemotongan rambut yang pendek dengan memotong rambutnya sendiri dan semua pejabat serta kawula diwajibkan untuk tidak memelihara rambut panjang bagi laki laki. Sembah sungkem kepada atasan juga diubah tidak berkali
Sebelum Mangkunegara VI
▲== Tampil Sebagai Penguasa ==
▲[[Mangkunegara VI]] mulai bertahta pada tanggal 21 November 1896 dan selanjutnya tampil sebagai penguasa yang membawa pembaharuan dan perubahan.Berbeda dengan kakaknya [[Mangkunegara V]] yang mengedepankan [[Kesenian]], Mangkunegara VI lebih mengedepankan keuangan dan ekonomi sehingga '''Kas''' kerajaan yang di jaman kakaknya memerintah hampir kosong oleh Mangkunegara VI digemukan kembali.Segala macam kebutuhan yang menghisap keuangan dan tidak terlalu utama disingkirkan untuk efisiensi.Keuangan [[Mangkunegaran]] pada masa itu sedang jatuh akibat kurang tertib nya manajemen pengelolaan dalam bisnisnya. Disamping itu harga gula di pasaran dunia juga sedang jatuh karena mendapat pesaing baru dari Brasilia.Pada Masa '''Mangkunegara''' ke VI ini hutang kerajaan yang ditinggalkan pendahulunya dapat dilunasi.
▲Mangkunegara VI juga mempelopori model penampilan dengan pemotongan rambut yang pendek dengan memotong rambutnya sendiri dan semua pejabat serta kawula diwajibkan untuk tidak memelihara rambut panjang bagi laki laki. Sembah sungkem kepada atasan juga diubah tidak berkali kali tetapi cukup tiga kali.Ikatan dengan '''Kasunanan''' yang mewajibkan '''Mangkunegara''' harus menghadap setiap persidangan kerajaan diputus sehingga '''Mangkunegaran''' selain otonom juga menjadi pesaing semakin serius dalam memperebutkan hegemoni kebudayaan di [[Jawa]].
=== Perekonomian Mangkunegaran ===▼
▲Sebelum Mangkunegara VI bertahta sistem pertemuan dengan duduk dilantai dan pada masa pemerintahannya diubah dengan sistem duduk di kursi dan hal ini adalah yang pertama kali sejak Mangkunegaran berdiri.Mangkunegara VI pula di Mangkunegaran yang memberi ijin kerabat untuk memeluk Agama [[Kristen]].
Terhitung 1 Juni 1899 semua kepengurusan perusahaan perusahaan [[Mangkunegaran]] kembali lagi ke Praja Mangkunegaran dengan pengendali langsung oleh
Konflik antara Residen dengan Mangkunegara VI sering terjadi dalam tarik ulur karena pihak
▲== Perekonomian Mangkunegaran ==
==== Politik Dan Kebijakan Pemerintahan ====
▲Terhitung 1 Juni 1899 semua kepengurusan perusahaan perusahaan [[Mangkunegaran]] kembali lagi ke Praja Mangkunegaran dengan pengendali langsung oleh [[Mangkunegara VI]] yang memisahkan antara keuangan perusahaan dan keuangan kerajaan. Akibat dari kebijakan penguasa '''Mangkunegaran''' ini, semua perusahaan berada dalam kontrol seorang [[superintenden]] (Wasino, 2008) dan campur tangan Residen Belanda dalam keuangan perusahaan berakhir.Sektor sektor ekonomi pedesaan tradisional diubah menjadi moderen dengan jalan memperbanyak perkebunan dengan ditanami kopi, nila, tebu atau gula. di wilayah Praja (Denys Lombard, 1996).Kondisi wilayah Mangkunegaran yang agraris difungsikan dan dikelola dengan prinsip keteraturan warisan ayahnya.
▲Konflik antara Residen dengan Mangkunegara VI sering terjadi dalam tarik ulur karena pihak '''Mangkunegaran''' yang memiliki otonomi pengaturan menolak campur tangan Residen.Residen Surakarta ''Van Wijk'' melakukan intervensi dengan cara pihak '''Mangkunegaran''' diwajibkan untuk konsultasi dalam melakukan anggaran keuangan kerajaan.Disamping itu ''Mangkunegara VI'' juga pernah melakukan penyitaan terhadap '''Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij''' (kereta api swasta Belanda)yang tidak mampu membayar pajak untuk tanah tanah yang disewanya.
Politik ikat pinggang menerangkan pada maksud bahwa demi menyelamatkan Mangkunegaran dari keterpurukan dan kebangkrutan sebagai suatu kadipaten, maka efisiensi penggunaan keuangan diupayakan untuk ditekan sedemikian rupa sehingga keterpurukan yang mengancam pada kebangkrutan dapat diatasi.▼
▲== Politik Dan Kebijakan Pemerintahan ==
▲'''1. Politik Ikat Pinggang'''
▲Politik ikat pinggang menerangkan pada maksud bahwa demi menyelamatkan Mangkunegaran dari keterpurukan dan kebangkrutan sebagai suatu kadipaten maka efisiensi penggunaan keuangan diupayakan untuk ditekan sedemikian rupa sehingga keterpurukan yang mengancam pada kebangkrutan dapat diatasi.
'''2. Kebijakan Praja'''
Kebijakan yang diterapkan sehubungan dengan target memperoleh kembali perolehan yang memadai menyebabkan sang penguasa memperoleh predikat sebagai penguasa dan pedagang (
Semua tanah di wilayah Mangkunegaran dicabut dari tradisi dan dijadikan perkebunan
'''3. Kebijakan Dalam Reorganisasi Legiun'''
Jabatan Komandan Utama [[Legiun Mangkunegaran]] secara otomatis berada di tangan
'''4. Sewa Tanah'''
Sewa tanah yang dijalankan oleh penguasa Mangkunegaran yang keenam adalah sewa tanah di Banjarsari, Surakarta. Tanah ini disewakan kepada bangsa Belanda untuk digunakan sebagai pemukiman elit. Dengan tumbuhnya pemukiman elit, tanah di Banjarsari menjadi Villa park yang menghasilkan pemasukan finansial bagi praja.
== Mengundurkan diri Sebagai Penguasa ==
Pemerintahannya yang tampil dengan banyak perubahan dan anti Belanda berkesudahan dengan ketegangan dan tragis. Mangkunegara VI memiliki putera dan putri
Di Surabaya, putra dan menantu Mangkunegara VI yaitu
Ketika wafat Mangkunegara VI tidak disemayamkan di [[Astana Mangadeg]] atau [[Astana Girilayu]] melainkan di
==
# Gema Edisi Yubileum HIK Yogyakarta 60 tahun, Juli 1987, dalam:Media Komunikasi Keluarga Ex-HIK Yogyakarta, 1987.
# Damar Pustaka, Sufism in Javanese spiritual life;
# Haryanto, S.,Pratiwimba adhiluhung;
# Soetomo(Raden),Paul W.Van der Veur,
# Samad, Bahrin, Suka duka pelajar Indonesia di Jepang sekitar Perang Pasifik, 1942-1945,Collection of accounts of Indonesian alumni from Japanese universities, 1942-1945.
# Ktut Sudiri Panyarikan,Dr. Saharjo, S.H., Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1983.
# The Journal of Asian studies, Volume 47, Association for Asian Studies, 1988.
# Sutan takdir Alisyahbana, Achdiad Kartamiharja,
# Wasino,
# Suara Merdeka, Semarang, 4 November 2009.
# Pranoto, W. Suhartono,
# Suryo Danisworo,Hendri Tanjung,
# Denys Lombard,
#
# Dwipayana, Ari, AAG.,
# Singgih,Pamoentjak,Roswitha,
# Sumarni,Sri,Nanik,
▲# Sumarni,Sri,Nanik,'''Mangkunagaran WirengDance 1757--1987:A Historical Study''' www.j-armonia.com
{{S-start}}
{{s-reg}}
▲# Suara Merdeka - Semarang: Rabu, 18 September 2002
{{Succession box|jabatan=[[Mangkunegara|Adipati Mangkunegaran]]|pendahulu =[[Mangkunegara V]]|pengganti=[[Mangkunegara VII]]|tahun=1896—1916}}
{{
{{Mangkunegara}}
[[Kategori:
|