Museum Kereta Api Ambarawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BajanZindy (bicara | kontrib)
accessdate fix
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k hapus templat koordinat (pakai Wikidata) (via JWB)
 
(200 revisi perantara oleh 90 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox stasiun
{{coord|7|15|53|S|110|24|8|E|type:landmark|display=title}}
{{kegunaanlain| name = Ambarawa}}
| image = "+arya+" stasiun ambarawa museum 2023 2.jpg
| caption = Tampak depan bangunan utama Stasiun Ambarawa, 2023
| prov = Jawa Tengah
| kabupaten = Semarang
| kecamatan kabupaten = Ambarawa
| desa = Panjang
| alamat = Jalan Stasiun Ambarawa
| kodepos = 50611
| open = 21 Mei 1873
| close = 1976
| renovated = 1907
| reopen = 6 Oktober 1976 (ditetapkan oleh DPRD Jawa Tengah sebagai museum perkeretaapian)
| class = Sedang tanpa tipe
| classref = <ref>{{cite web|url=http://mop5.dephub.go.id/Sebaran/stasiun/mI8n3oPtdY9krfzc|title=Profil Stasiun Ambarawa|year=2017|work=Direktorat Jenderal Perkeretaapian|access-date=2020-07-07|archive-date=2020-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20200928183907/http://mop5.dephub.go.id/Sebaran/stasiun/mI8n3oPtdY9krfzc|dead-url=yes}}</ref>
| nomor = 3306
| close_type = PJKA
| letak = * km 36+763 lintas [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]]–''[[Stasiun Bringin|Bringin]]''–Ambarawa
* km 83+401 lintas [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]–''[[Stasiun Magelang Kota|Magelang Kota]]''–Ambarawa
| oldname = Station Willem I
| operator = [[KAI Wisata]]
| kode = ABR
| tinggi = +474,40 m
| line = Kereta wisata '''''Ambarawa'''''–[[Stasiun Bedono|Bedono]] dan '''''Ambarawa'''''–[[Stasiun Tuntang|Tuntang]] (uap dan diesel)
| services = {{adjacent stations|system=Layanan warisan sejarah KAI
|line=Ambarawa Bedono|left=|right=Jambu
|line2=Ambarawa Tuntang|left2=Tuntang|right2=
}}
| ticketting = Hanya melayani penjualan langsung.
| track = 4
| platform = Satu peron pulau pada bangunan utama yang rendah
| module1 = {{Infobox cagar budaya|child=yes
| Name = Museum Kereta Api Ambarawa
| Location =
| Type = Nasional
| Criteria = Bangunan
| Region =
| Year = 2010<br/>2017
| Session = {{bulleted list|SK Menteri PM.57/PW.007/MKP/2010|SK Menteri 006/M/2017}}
| ID = CB.1010
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016071100003/museum-kereta-api-ambarawa}}
}}
{{Infobox Museum
|name = Museum Kereta Api Ambarawa
|image = Ambarawa_locomotief.jpg
|caption = Lokomotif B5112BB 1012 (1910), salah satu lokomotif buatan HanomagSaechs. HannoverMaschinenfabrik (di [[Chemnitz]], [[Jerman)]], yang dikoleksiberada di Museum Kereta Api Ambarawa.
|imagesize = 200
|established = 6 Oktober 1976
|established = 6 Oktober 1976<ref name="museumindonesia">{{cite web |date= 2007 |url = http://www.museum-indonesia.net/index.php?option=com_content&task=view&id=58&Itemid=70|title =Museum Kereta Api|format = |publisher = Museum-Indonesia.net | accessdate = 2010-01-08 | last= |quote=}}</ref>
|dissolved =
|location = Jalan Stasiun No.Ambarawa 1, [[Ambarawa]]Panjang, [[Jawa Tengah]]Ambarawa, [[IndonesiaSemarang]]
|type =[[Museum kereta api]]
|visitors =
|director =
Baris 16 ⟶ 57:
|website =
}}
'''Museum Kereta Api Ambarawa''' ({{lang-en|'''Indonesian Railway Museum, Ambarawa'''}}) adalah bekas [[stasiun kereta api]] yang sudah dialihfungsikan menjadi sebuah [[museum]] serta merupakan museum perkeretaapian pertama di [[Indonesia]]. Museum ini secara administratif terletak di [[Panjang, Ambarawa, Semarang]]; pada ketinggian +474,40 meter, termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]]. Museum ini dikelola oleh [[KAI Wisata]] bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi [[Jawa Tengah]].
'''Museum Kereta Api Ambarawa''' adalah sebuah [[stasiun kereta api]] yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah [[museum]] di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Jawa Tengah]] yang memiliki kelengkapan [[kereta api]] yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan [[lokomotif]] nomor '''B 2502''' dan '''B 2503''' buatan '''Maschinenfabriek Esslingen''' sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. [[Kereta api uap]] bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di [[Swiss]] dan [[India]]. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.
 
== Bangunan dan LokasiSejarah ==
 
=== Pembangunan Stasiun Willem I ===
Ambarawa awalnya merupakan sebuah kota militer pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda. [[Raja Willen I dari Belanda|Raja Willem I]] memerintahkan untuk membangun stasiun kereta api baru yang memungkinkan pemerintah untuk mengangkut tentaranya ke [[Semarang]]. Pada 21 Mei 1873, stasiun kereta api Ambarawa dibangun di atas tanah 127.500 m². Pada awalnya dikenal sebagai Stasiun Willem I.<ref name="about">{{cite web |date= 2010 |url = http://www.internationalsteam.co.uk/ambarawa/about.htm|title =Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa |format = |author = Rob Dickinson |publisher = internationalsteam.co.uk| accessdate = 2010-01-08 | last= |quote=}}</ref>
Nama Willem I yang disandang oleh stasiun ini berasal dari nama benteng yang letaknya tak jauh dari kompleks stasiun ini, yaitu [[Benteng Pendem Ambarawa|Benteng Willem I]] yang dikenal juga sebagai "[[Benteng Pendem Cilacap|Benteng Pendhem]]". Dinamakan ''Willem I'' karena dibangun untuk menghargai jasa-jasa Raja Belanda yang bertakhta pada saat itu, yaitu [[Willem I dari Belanda|Raja Willem I dari Belanda]].
 
Agar mobilisasi tentara dan logistik [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|KNIL]] lancar, maka [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]] (NIS) diberi tugas oleh Pemerintah Kolonial di bawah Gubernur Jenderal [[Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele|baron Sloet van de Beele]] untuk membangun jalur kereta api baru yang menghubungkan Semarang dengan benteng ini. Ternyata, pembangunan jalur ini satu paket dengan jalur kereta api Samarang NIS–Gundih–[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]–[[Lempuyangan]]. Maka setelah suksesnya NIS membangun jalur Samarang–Tangoeng yang selesai pada tanggal 10 Agustus 1867, maka pada awal tahun 1869, selain memperpanjang jalurnya menuju Gundih, NIS juga membangun jalur baru menuju Bringin dan selanjutnya diperpanjang menuju Ambarawa. Pada tanggal 21 Mei 1873, jalur Samarang–Vorstenlanden dan Kedungjati–Ambarawa telah selesai dibangun.<ref>{{cite book|title=Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden|date=1869}}</ref><ref>{{cite book|title=Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|last=Banck|first=J.E.|date=1869|publisher=M.J. Fisser}}</ref><ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=}}</ref>
Willem I Stasiun Kereta Api awalnya titik pengangkutan antara 8 ½ 4ft di (1435 mm) cabang rel dari Kedungjati di timur laut dan 3ft 6in (1067 mm) baris rel selanjutnya menuju Yogyakarta melalui Magelang dari arah selatan. Hal ini masih bisa terlihat bahwa kedua sisinya dibangun stasiun kereta api untuk mengakomodasi ukuran yang berbeda.<ref name="museum">{{cite web |date= 2010 |url = http://www.internationalsteam.co.uk/ambarawa/museum.htm|title =Museum Kereta Api Ambarawa di International Steam|format = |author = Rob Dickinson |publisher = internationalsteam.co.uk | accessdate = 2010-01-08 | last= |quote=}}</ref>
 
Periode kedua adalah pembangunan jalur kereta api Secang–Ambarawa. Karena jalur kereta apinya melalui pegunungan dengan kontur yang terjal dan topografi yang sukar untuk ditaklukkan, maka agar laju kereta api terkendali, dibuatlah sistem [[rel gigi]]. Jalur ini menghubungkan kawasan strategis militer Hindia Belanda di [[Kota Magelang]] dengan [[Benteng Pendem Ambarawa|Benteng Willem I]] di Ambarawa. Hal ini bertujuan untuk mempermudah mobilitas tentara KNIL di kawasan tersebut. Pada tanggal 1 Februari 1905, jalur segmen ini telah selesai dibangun.<ref name="archiv">{{cite book|title=Archiv Für Eisenbahnwesen|year=1935|volume=58}}</ref>
Museum kereta api Ambarawa kemudian didirikan pada tanggal 6 Oktober 1976 di Stasiun Ambarawa untuk melestarikan [[lokomotif uap]] yang kemudian datang ke akhir masa pemanfaatan kembali ketika 3ft 6in (1067 mm) jalur rel kereta api dari Perusahaan Negara Kereta Api ditutup. Ini merupakan museum terbuka yang terdapat di samping stasiun asli.<ref name="museum">{{cite web |date= 2010 |url = http://www.internationalsteam.co.uk/ambarawa/museum.htm|title =Museum Kereta Api Ambarawa di Internasional Steam|format = |author = Rob Dickinson |publisher = internationalsteam.co.uk | accessdate = 2010-01-08 |last= |quote=}}</ref>
 
Stasiun ini menjadi pertemuan jalur NIS yang menggunakan lebar sepur 1.435 mm (arah Kedungjati) dengan jalur dengan sepur 1.067 mm (arah Secang). Sejak Juni 1942, jalur kereta api Kedungjati–Willem I dan Semarang Tawang–Solo Balapan–Yogyakarta yang semula menggunakan sepur 1.435 mm, akhirnya diubah menjadi 1.067 mm.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref>
=== Jalur Kereta Api ===
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_gedeelte_van_de_tandradbaan_van_de_spoorlijn_Magelang_-_Willem_I_bij_de_kilometerpaal_75_(600)_TMnr_10014007.jpg|thumb|left|Garis 1067mm yang menghubungkan stasiun Magelang dan Stasiun Willem I, stasiun yang sekarang museum.]]
Jalur rel 3ft 6in (1067 mm) terhadap [[Yogyakarta]] (membentang dari selatan ke barat melalui Ambarawa) merupakan yang menarik karena berisi [[Jambu]] dan [[Secang]], satu-satunya yang masih beroperasi seperti di Jawa. Garis luar Bedono ini ditutup pada awal tahun 1970 setelah rusak akibat gempa sehingga sebagian besar lalu lintas kehilangan sebagian besar penumpang untuk bis di jalan paralel. Garis dari Kedungjati (dari timur yang awalnya dari Ambarawa) selamat ke pertengahan 1970-an tapi tidak terlihat lalu lintas yang sangat kecil di dekat akhir, paling tidak karena jauh lebih cepat untuk bepergian secara lebih langsung dengan jalan menuju [[Semarang]]. Kehadiran garis mungkin tidak banyak yang melalui lalu lintas dari Semarang ke Yogyakarta.<ref name="museum">{{cite web |date= 2010 |url = http://www.internationalsteam.co.uk/ambarawa/museum.htm|title =Museum Kereta Api Ambarawa di Internasional Steam|format = |author = Rob Dickinson |publisher = internationalsteam.co.uk | accessdate = 2010-01-08 | last= |quote=}}</ref>
 
=== Menjadi museum dan reaktivasi jalur ===
== Koleksi ==
Penutupan [[Jalur kereta api Yogyakarta–Secang|jalur kereta api Yogyakarta–Magelang–Secang]] pada tahun 1975 ternyata berdampak pada jalur ini. Bahkan kereta-kereta api tidak bisa bergerak ke arah Magelang karena terjadinya banjir lahar hasil erupsi [[Gunung Merapi]] 1972.<ref>{{Cite news|url=https://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/10/11/05/144806-inilah-letusan-letusan-merapi-terheboh-dalam-sejarah|title=Inilah Letusan-Letusan Merapi "Terheboh" dalam Sejarah {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2018-08-03}}</ref> Praktis, PJKA menutup jalur kereta api ini.
The museum collected 21 steam locomotives. Currently four locomotives are operational. Other collections of the museum include old telephones, morse telegraph equipments, old bells and signals equipments, and some antique furnitures.<ref name="museum"></ref>
 
Semenjak 1970-an, lokomotif-lokomotif uap mulai berguguran karena faktor usia. Banyak yang dirucat, dipindahtangankan, atau bahkan dijadikan barang rongsokan. Karena prihatin dengan hal tersebut, maka pada tanggal 8 April 1976, Gubernur Jawa Tengah, [[Soepardjo Rustam]], beserta Kepala PJKA Eksploitasi Tengah, Soeharso, memutuskan untuk membuka sebuah museum kereta api yang nantinya akan mengoleksi barang-barang antik era lokomotif uap.<ref name=":0" />
[[Berkas:B2502 Locomotive - Amabarawa - Indonesia.jpg|thumb|right|Lokomotif Uap B2502, salah satu dari empat lokomotif yang masih aktif dan merupakan salah satu diantara tiga yang tersisa di dunia.]]
Beberapa lokomotif uap adalah 2 B25 B2502 0-4-2T / 3, yang dari armada asli dari 5 dipasok ke garis sekitar 100 tahun yang lalu (lokomotif ketiga (B2501) disimpan di sebuah taman di kota terdekat) E10 yang E1060 0-10-0T yang semula dikirimkan ke [[Sumatera Barat]] pada tahun 1960 untuk bekerja di kereta api batubara, tetapi kemudian dibawa ke [[Jawa]], dan sebuah lokomotif konvensional 2-6-0T C1218 yang dikembalikan untuk dapat digunakan kembali pada tahun 2006.<ref name="museum"></ref>
 
Pemilihan Stasiun Willem I sebagai lokasi museum akhirnya disepakati oleh Komisi D DPRD Jawa Tengah pada tanggal 6 Oktober 1976. Pada tanggal 21 April 1978, museum ini mulai dibuka dan mulai menyelenggarakan angkutan kereta api wisata uap. Rutenya adalah Ambarawa–Tuntang–Ambarawa dan Ambarawa–Bedono–Ambarawa. Untuk menunjang operasi, [[Stasiun Tuntang]], [[Stasiun Jambu|Jambu]], dan [[Stasiun Bedono|Bedono]] tetap dipertahankan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Keling|first=Gendro|date=2011-08-02|title=Latar Belakang Alih Fungsi Stasiun Kereta Api Willem I menjadi Museum Kereta Api Ambarawa|url=|journal=Forum Arkeologi|volume=24|issue=2|pages=95-102|doi=|pmid=|access-date=}}</ref>
== Galeri ==
 
Untuk segmen Kedungjati–Tuntang saat ini telah menjalani proses reaktivasi, namun saat ini proyeknya tersendat lantaran masalah pembebasan lahan. Dalam reaktivasi ini, direncanakan jumlah [[perlintasan sebidang]]<nowiki/>nya akan dikurangi dan saat ini belum ada proses. Untuk mendukung reaktivasi, bangunan [[Stasiun Bringin]], [[Stasiun Gogodalem|Gogodalem]], dan [[Stasiun Tempuran|Tempuran]] harus dirombak.<ref>{{Cite news|url=http://beritatrans.com/2017/03/06/stasiun-tuntang-dan-rencana-reaktivasi-jalur-ka-tuntang-kedungjati/|title=Stasiun Tuntang dan Rencana Reaktivasi Jalur KA Tuntang-Kedungjati - Berita Trans|date=2017-03-06|newspaper=Berita Trans|language=id-ID|access-date=2018-08-03}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2017/10/16/07280931/menhub-tinjau-ulang-reaktivasi-jalur-ka-kedungjati-tuntang|title=Menhub Tinjau Ulang Reaktivasi Jalur KA Kedungjati-Tuntang|date=2017-10-16|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-08-03|editor-last=Djumena|editor-first=Erlangga|first=Syahrul|last=Munir}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://irps.or.id/napak-tilas-jalur-ka-non-aktif-kedungjati-tuntang-jilid-2/|title=Napak Tilas Jalur KA Non Aktif Kedungjati-Tuntang Jilid 2 {{!}} IRPS|website=irps.or.id|language=en-US|access-date=2018-08-03}}</ref>
 
== Bangunan, tata letak, dan situasi ==
=== Arsitektur ===
Bangunan utama (stasiun) merupakan stasiun pulau. Mulanya, bangunan stasiun ini berupa bangunan berkanopi yang dibangun dari kayu jati. Sejak tahun 1907, stasiun ini menggunakan arsitektur yang mirip dengan [[Stasiun Kedungjati]] dan [[Stasiun Purwosari|Purwosari]]. Ukuran bangunan stasiun ini lebih besar daripada Kedungjati maupun Purwosari karena bentang atapnya mencapai 21,75 meter sementara Kedungjati 14,65 meter dan Purwosari 13 meter. Bangunan ini terdiri atas kanopi yang memayungi bangunan utama serta jalur yang mengapitnya.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/stasiun-ambarawa/|title=Stasiun Ambarawa, Stasiun Militer Belanda|last=Dananjaya|first=Putu|date=20 Juni 2016|website=BPCB Jawa Tengah|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI|access-date=4 Agustus 2018}}</ref>
 
=== Koleksi ===
Beberapa lokomotif uap adalah 2 unit kelas B25 (Esslingen 0-4-2RT) yaitu B2502 dan B2503 (2 dari 3 unit lokomotif yang tersisa; lokomotif ketiga, B2501 dimonumenkan di Monumen Palagan Ambarawa).<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Lokomotif%20B25|title=Lokomotif B25|last=Unit Heritage KAI|first=|date=|website=heritage.kai.id|publisher=|access-date=2018-08-04}}</ref> Dahulu, terdapat loko uap kelas E10 (Esslingen 0-10-0RT), bernomor E1060 yang semula dikirimkan ke [[Sumatera Barat]] pada tahun 1960 untuk menarik kereta api [[batu bara]], tetapi kemudian dibawa ke [[Jawa]], dan sebuah lokomotif konvensional 2-6-0T C1218 yang dihidupkan kembali pada tahun 2006 setelah lama disimpan di Cepu, kemudian direlokasi ke Ambarawa tahun 2002. Namun, lokomotif E1060 dipulangkan kembali ke [[Museum Kereta Api Sawahlunto|Sawahlunto]] sedangkan lokomotif C1218 dibawa ke [[Surakarta]] dijadikan [[Kereta Api Uap Jaladara|kereta wisata Jaladara]].<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Lokomotif%20E10|title=Lokomotif E10|last=Unit Heritage KAI|first=|date=|website=heritage.kai.id|publisher=|access-date=2018-08-04}}</ref> Baru-baru ini museum mendapat tambahan lokomotif diesel hidraulis [[Lokomotif D300|D 300 23]] yang berasal dari depo lokomotif Cepu yang dipindah ke depo lokomotif Ambarawa pada 6 Oktober 2010.<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Lokomotif%20D300|title=Lokomotif D300|last=Unit Heritage KAI|first=|date=|website=heritage.kai.id|publisher=|access-date=2018-08-04}}</ref> Lokomotif uap B 5112 yang buatan pabrik Hanomag, telah berhasil dihidupkan kembali sejak Januari 2014.<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Lokomotif%20B51|title=Lokomotif B51|last=Unit Heritage KAI|first=|date=|website=heritage.kai.id|publisher=|access-date=2018-08-04}}</ref>
 
Museum Ambarawa juga mempunyai beberapa koleksi baru seperti kereta inspeksi [[Kesultanan Madura|Sultan Madura]], kereta kayu dari Kebonpolo, Magelang, NR kayu dari [[Balai Yasa Yogyakarta]], gerbong GR dari [[Balai Yasa Manggarai]], serta lokomotif diesel [[CC200|CC 200 15]] dan lokomotif DD5512, yang dahulu berbasis di [[Stasiun Cirebon]] dan [[Stasiun Jatibarang]].<ref>{{Cite web|url=https://www.re-digest.web.id/2016/05/dd5512-lokomotif-jepang-yang-penuh.html|title=DD5512: Lokomotif Jepang yang Penuh Misteri|website=www.re-digest.web.id|access-date=2018-08-04|archive-date=2018-08-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20180804050011/https://www.re-digest.web.id/2016/05/dd5512-lokomotif-jepang-yang-penuh.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://jateng.tribunnews.com/2015/12/03/ini-penampakan-lokomotif-elektrik-pertama-dan-satu-satunya-di-indonesia|title=Ini Penampakan Lokomotif Elektrik Pertama dan Satu-satunya di Indonesia|date=2015-12-03|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2018-08-04|last=Priatmojo|first=Galih}}</ref> Ada pula satu unit lokomotif [[BB200]].<ref>{{Cite news|url=http://jogja.tribunnews.com/2015/05/29/lokomotif-diesel-elektrik-bb200-satu-tonggak-sejarah-kereta-api-indonesia|title=Lokomotif Diesel Elektrik BB200, Satu Tonggak Sejarah Kereta Api Indonesia|date=2015-05-29|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2018-08-04|last=Nugroho|first=Rento Ari}}</ref> Lokomotif-lokomotif diesel tersebut sebagian telah dipindah ke Stasiun Tuntang.
 
Koleksi lainnya adalah halte ([[Stasiun Cicayur|Cicayur]] dan [[Stasiun Cikoya|Cikoya]] serta beberapa halte kayu di [[jalur kereta api Purwosari–Wonogiri]]), persinyalan mekanik, pencetakan tiket, peralatan administrasi, serta atribut perusahaan dari era SS dan NIS hingga PJKA.
 
== Layanan kereta api ==
Untuk menunjang kepariwisataan, PT KAI menyelenggarakan suatu angkutan kereta api wisata. Di museum ini terdapat dua layanan kereta api, yaitu kereta wisata Ambarawa–Bedono pp dan Ambarawa–Tuntang pp. Perjalanannya hanya dilakukan secara reguler pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional; untuk hari lain hanya bisa dilakukan dengan sistem sewa.
 
Kereta wisata Ambarawa–Bedono merupakan kereta api yang menggunakan rel gigi. Pihak museum sendiri kemudian menjenamakan layanan ini sebagai ''Ambarawa Mountain Railway Tour.''<ref name=":0" /> Rutenya dari Ambarawa–Jambu–Bedono dan kembali ke Ambarawa. Perjalanan ke Bedono hanya bisa dilakukan oleh lokomotif uap bergigi ([[Lokomotif B25|B25]]) karena tidak ada satu pun lokomotif diesel yang dipasangi roda gigi. Selain itu, reservasi tiket kereta api uap hanya bisa dipesan melalui sistem sewa. Akibatnya, Stasiun Bedono dan Jambu hanya dibuka pada saat ada perjalanan kereta api tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2016/12/19/090500727/ingin.naik.kereta.di.museum.ambarawa.begini.caranya|title=Ingin Naik Kereta di Museum Ambarawa? Begini Caranya|date=2016-12-19|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-08-04|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made|first=Muhammad Irzal|last=Adikurnia}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://jateng.merdeka.com/wisata/ini-tarif-sewa-kereta-api-wisata-di-ambarawa-1701231.html|title=Jawa Tengah - Merdeka.com {{!}} Ini tarif sewa kereta api wisata di Ambarawa|date=|work=[[Merdeka.com]]|access-date=2018-08-04|via=|archive-date=2018-08-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20180804045808/https://jateng.merdeka.com/wisata/ini-tarif-sewa-kereta-api-wisata-di-ambarawa-1701231.html|dead-url=yes|language=id}}</ref>
 
Kereta wisata Ambarawa–Tuntang dijalankan secara reguler menggunakan lokomotif diesel, tetapi dapat disewakan baik dengan lokomotif uap maupun lokomotif diesel. Untuk perjalanan reguler terdapat jadwal kereta api yang berangkat pada pukul 10.00, 12.00, dan 14.00.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2018/06/11/152241627/jadwal-kereta-api-wisata-museum-ambarawa-pada-libur-lebaran-2018|title=Jadwal Kereta Api Wisata Museum Ambarawa pada Libur Lebaran 2018|date=2018-06-11|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-08-04|editor-last=Wedhaswary|editor-first=Inggried Dwi|first=Mela|last=Arnani}}</ref>
 
== Pada budaya populer ==
Beberapa film yang disyuting di Museum Kereta Api Ambarawa adalah ''[[Sang Pencerah]]'' (2010) dan ''[[Soekarno (film)|Soekarno]]'' (2013) yang kedua-duanya disutradarai oleh [[Hanung Bramantyo]].<ref>{{Cite web|title=Proses Syuting 'Soekarno' di Ambarawa Ditonton Ratusan Orang|url=https://hot.detik.com/movie/d-2271832/proses-syuting-soekarno-di-ambarawa-ditonton-ratusan-orang|website=detikhot|language=id-ID|access-date=2023-11-18}}</ref><ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2010-07-04|title="Sang Pencerah" Diputar Bulan Puasa|url=https://www.antaranews.com/berita/210274/sang-pencerah-diputar-bulan-puasa|website=Antara News|access-date=2023-11-18}}</ref> Selain itu, film lainnya yang juga mengambil lokasi syuting di Ambarawa adalah [[Di Bawah Lindungan Ka'bah (film)|''Di Bawah Lindungan Ka'bah'']] (2011) karya [[Hanny R. Saputra]],<ref>{{Cite web|title=Kisah Seru Niken Anjani Syuting 'Di Bawah Lindungan Ka'Bah'|url=https://hot.detik.com/celeb/d-1704693/kisah-seru-niken-anjani-syuting-di-bawah-lindungan-kabah|website=detikhot|language=id-ID|access-date=2023-11-18}}</ref> ''[[Soegija]]'' (2012) karya [[Garin Nugroho]],<ref>{{Cite web|title=Renovasi Stasiun Ambarawa Ganggu Penumpang|url=https://jogja.tribunnews.com/2011/11/06/renovasi-stasiun-ambarawa-ganggu-penumpang|website=Tribunjogja.com|language=id-ID|access-date=2023-11-18}}</ref> serta ''[[Buya Hamka (film)|Buya Hamka]]'' (2023).<ref>{{Cite web|title=Syuting Film Buya Hamka Selama 65 Hari Datangi Banyak Lokasi, Mulai Danau Maninjau hingga Kairo|url=https://wartakota.tribunnews.com/2023/04/15/syuting-film-buya-hamka-selama-65-hari-datangi-banyak-lokasi-mulai-danau-maninjau-hingga-kairo|website=Wartakotalive.com|language=id-ID|access-date=2023-11-18}}</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
file: Stasiun_Ambarawa_2.jpg|Stasiun Ambarawa
Berkas: KeretaApiUapB2503.jpg|Loko uap B 2503 mengisi air di Bedono
File:KITLV A1107 - Station in het fort Willem 1 te Ambarawa ten zuiden van Semarang, KITLV 118994.tiff| Generasi pertama Stasiun Willem I, Ambarawa
Berkas: KeretaApiUapB2503.jpg|Lokomotif B 2503 mengisi air di Bedono
Berkas: Ambarawa_locomotief.jpg|Lokomotif B 5112 semasa menjadi koleksi statis Museum Kereta Api Ambarawa
File:Ambarawa Nederlandse militairen hebben in Ambarawa een onbeschadigd treinstel g, Bestanddeelnr 1678.jpg|Seorang tentara memutar wesel, tampak di belakang adalah Depo Lokomotif Ambarawa.
Berkas:B2502 Locomotive - Amabarawa - Indonesia.jpg|Lokomotif B2502 saat masih berdinas.
Berkas:Lokomotif CC 200 15 Ambarawa Railway Museum.jpg|Lokomotif CC 200 15 setelah preservasi oleh IRPS di Museum Kereta Api Ambarawa.
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Museum Kereta Api Sawahlunto]]
* [[Stasiun Bondowoso]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Kedungjati–Secang|left=Tuntang|right=Jambu}}
<references/>
{{Cagar budaya peringkat nasional di Indonesia}}
{{Museum terkenal di Indonesia|state=collapsed}}
 
[[Kategori:Situs cagar budaya di Indonesia]]
== Pranala luar ==
[[Kategori:Cagar budaya peringkat nasional]]
* [http://teamtouring.net/mengintip-museum-kereta-api-ambarawa.html Profil Museum Kereta Api Ambarawa]
[[Kategori:Cagar budaya di Jawa Tengah]]
* [http://www.youtube.com/watch?v=JcjcqlK5P4c Museum Kereta Api Ambarawa di YouTube]
[[Kategori:Museum di Jawa Tengah|Kereta Api Ambarawa]]
 
<center>
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="4" style="font-size:90%;">
<tr>
<td width="30%" align="center">'''Stasiun sebelumnya''':{{br}}
[[Stasiun Tuntang]]</td>
<td rowspan=1 width="40%" align="center">[[Jalur KA Tuntang-Bedono]]</td>
<td width="30%" align="center">'''Stasiun berikutnya''':{{br}}
[[Stasiun Jambu]]</td>
</tr>
</table>
</center>
{{indo-stub}}
 
[[Kategori:Museum di Indonesia|Kereta Api Ambarawa]]
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Tengah|Ambarawa]]
[[Kategori:Stasiun kereta api di Semarang|Ambarawa]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang termasuk dalam Daop IV Semarang]]
[[Kategori:Ambarawa, Semarang]]
 
[[de:Eisenbahnmuseum Ambarawa]]
[[en:Ambarawa Railway Museum]]
[[fr:Musée du chemin de fer d'Ambarawa]]
[[nl:Spoorwegmuseum Ambarawa]]