Misi Kristen untuk orang Batak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(26 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Misi Kristen untuk orang Batak''' atau '''''Batak Mission''''', adalah salah satu gerakan yang mengupayakan penginjilan di [[Tanah Batak]].<ref name="aritonang">{{en}} Jan S. Aritonang. ''Sejarah Pendidikan Kristen''. 1988.Jakarta: BPK Gunung Mulia . Hal. 382-393.</ref> [[Nommensen]] adalah seorang penginjil yang berprestasi dalam penginjilan di Batak.<ref name="aritonang"/> Atas usaha penginjil lainnya, agama Kristen mulai tersebar luas di Tanah Batak.<ref name="aritonang"/>
▲[[Berkas:Nommensen.jpg|thumb|Ludwig Ingwer Nommensen]]
== Di Bidang Kegerejaan dan
Batak Mission menjadikan gereja dan sekolah menjadi satu.<ref
=== Pertambahan anggota Gereja<ref name="aritonang"/> ===
Melalui Sekolah injil disebarkan. Banyak anggota murid sekolah yang awalnya belum kristen sekarang menjadi kristen. Setelah mereka lulus sekolah mereka melanjutkan menyebarkan injil ke lingkungan keluarga mereka. Hal ini membantu penambahan anggota gereja.
===Pembinaan watak dan kerohanian warga gereja<ref name="aritonang"/>===▼
Batak mission tidak ingin bila kekristenan orang batak hanya bersifat nominal dan dangkal saja. Mereka ingin supaya orang batak itu sungguh menghayati pendidikan. Demi cita-cita tersebut maka batakmission menanamkan suatu metode dalam pendidikannya. Pertama memberikan porsi pendidikan religius yang lebih banyak. Kedua menerapkan disiplin yang ketat dengan menerapakan pembinaan dan gemblengan. Usaha batakmission memang berat susah mengukur keberhasilannya tetapi beberapa indikator saat itu menilai dampak positif dari usaha ini dalam kehidupan warga gereja atau masyarakat kristen Batak. Buktinya masyarakat batak yang dulunya jorok dan tidak sopan mulai berubah bersih dan bertata sopan dan lagi muncul semangat penginjilan dari masyarakat batak itu sendiri. ▼
===Pengadaan pengerja Gereja<ref name="aritonang"/>===▼
Dengan pendidikan, batak mission menciptakan tenaga bantuan dari pribumi untuk gereja. Dengan ini perkembangan kekristenan menjadi lebih baik karena orang pribumi sudah mulai bisa mandiri mengurus gereja.▼
===Kemandirian membiayai<ref name="aritonang"/>===▼
Melalui pendidikan, masyarakat tapanuli diajak untuk sadar akan kebutuhan pembiayaan dalam penginjilan. Mereka diajak untuk mau menyumbankan dana kepada gereja melalui pembinaan. Atas usahanya batakmassion telah berhasil membuat masyarakat tapanuli tersebut mampu membiayai gereja mereka.▼
==Di Bidang Sosial-ekonomi<ref name="aritonang"/>==▼
▲Batak mission tidak ingin bila kekristenan orang
Para zendiling batakmission berulang kali menandaskan bahwa tujuan utama kedatangan mereka adalah memberitakan Injil untuk memberi landasan kerohanian baru bagi orang batak, dan mendirikan Gereja batak yang mandiri. Sekalipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa usaha pendidikan yang dilakukan batakmission pastilah memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi di tapanuli. Berikut dampak dari bidang sosial-ekonomi. ▼
===Peningkatan status sosial<ref name="aritonang"/>===▼
Pada dasarnya tradisi batak menganggap bahwa semua orang adalah keturuanan raja. Walaupun demikian tetap saja dalam lingkungan masyarakat batak saat itu, masyarakat terbagi dalam sebuah golongan sosial. Melalui pendidikan, batakmission menciptakan sebuah generasi baru yang berpendidikan yang mulai menghilangkan golongan-golongan sosial dalam masyarakat. ▼
▲Dengan pendidikan,
===Peningkatan kesejahteraan ekonomis<ref name="aritonang"/>===▼
Dengan pendidikan, batakmission menciptakan lulusan yang siap kerja. Mereka dapat menjadi pegawai pemerintah. Hal ini membuat peningkatan pada kesejahteraan ekonomi. ▼
===Peningkatan status dan peranan kaum wanita<ref name="aritonang"/>===▼
▲Melalui pendidikan, masyarakat
Batakmission telah memberi kesempatan kepada wanita tapanuli untuk menerima pendidikan. Hal ini menyebabkan wanita memiliki ilmu yang sama dengan para pria. Pendidikan telah membuat wanita semakin dihormati. Para wanita ini menjadi cerdas dan siap untuk berkerja seperti pria.▼
▲Para
▲Pada dasarnya tradisi
▲Dengan pendidikan,
▲
== Lihat pula ==
* [[Batak]]
* [[Ludwig Ingwer Nommensen]]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Suku Batak Toba}}
{{HKBP}}
{{Portal|Kristen}}
[[Kategori:Misi Kristen]]
[[Kategori:Batak]]
[[Kategori:Batak Toba]]
|