Antinomianisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Referensi: clean up, removed stub tag |
||
(56 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Köln-Tora-und-Innenansicht-Synagoge-Glockengasse-040.JPG|
'''Antinomianisme''' adalah kata yang berasal dari bahasa [[Yunani]] anti dan nomos. ''Anti'' berarti melawan.<ref name="Willem"/> ''Nomos'' berarti hukum.<ref name="Willem"/> Antinomianisme berarti anti terhadap hukum.<ref name="Willem"/> Ajaran ini mengajarkan bahwa orang-orang [[Kristen]] telah dibebaskan dari hukum [[Taurat]] dan tidak perlu melakukan hukum Taurat lagi karena orang-orang Kristen telah mendapat kasih [[karunia Allah]].<ref name="Willem">
▲[[Berkas:Köln-Tora-und-Innenansicht-Synagoge-Glockengasse-040.JPG|thumb|Taurat yang sudah dianggap tidak perlu lagi oleh Antinomianisme]]
▲'''Antinomianisme''' adalah kata yang berasal dari bahasa [[Yunani]] anti dan nomos. ''Anti'' berarti melawan.<ref name="Willem"/> ''Nomos'' berarti hukum.<ref name="Willem"/> Antinomianisme berarti anti terhadap hukum.<ref name="Willem"/> Ajaran ini mengajarkan bahwa orang-orang [[Kristen]] telah dibebaskan dari hukum [[Taurat]] dan tidak perlu melakukan hukum Taurat lagi karena orang-orang Kristen telah mendapat kasih [[karunia Allah]].<ref name="Willem"> F. D. Willem. 2006. ''Kamus Sejarah Gereja''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 23.</ref> Selain itu, di dalam [[Teologi]], Antinomianisme diartikan sebagai seseorang yang yakin bahwa hanya iman, bukan [[hukum]] [[moral]] yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan.<ref name=" Bagus"> lorens. 2000. "Kamus Filsafat". Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. hlm. 56. </ref> Dalam suatu arti teologis, seseorang juga cenderung memandang rendah, dan memandang dirinya sendiri di atas semua hukum dan aturan-aturan sosial yang disebabkan [[iman]], [[rahmat]] atau suatu pengetahuan khusus yang memungkinkan keselamatan. <ref name=" Bagus"> lorens. 2000. "Kamus Filsafat". Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. hlm. 56. </ref>
== Sejarah dan Perkembangannya ==
'''Antinomianisme''' sebagai sebuah paham yang paling [[radikal]], muncul pada abad ke-2 dan ke-3 di
(a) Untuk melawan [[dosa]],
Selain itu juga, ada pandangan yang berasal dari seorang [[teologi Wesley]] mengenai antinomianisme. Pandangan ini mengatakan bahwa Antinomianisme itu merupakan suatu keyakinan bahwa karya penebusan [[Kristus]] di [[Salib]], yang memberikan suatu pembebasan dari berbagai bentuk tanggung jawab moral bagi orang-orang yang dipilih.<ref name ="Collins"> Collins, Michael dan Price, A Matthew. 2006. " Millennium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius. hlm 165-166. </ref>▼
(b) Untuk menetapkan kesopanan umum dalam masyarakat pada umumnya,
▲(c) Untuk memberi peraturan kehidupan bagi mereka yang percaya kepada Kristus.<ref name="Willem"/> Menurut Luther, ketiga kegunaan yang dirumuskan itu harus diberlakukan dalam kehidupan masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat patuh dan taat kepada hukum taurat yang ada tersebut.<ref name="Willem"/> Selain itu juga, ada pandangan yang berasal dari seorang [[teologi]] [[Wesley]]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Keyakinan-keyakinan yang dikecam oleh Gereja Katolik}}
[[Kategori:Kristen]]▼
[[Kategori:Teologi]]▼
▲[[Kategori:Bidah Kristen]]
|