Tanggung jawab sosial dan lingkungan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Reno-Sifana (bicara | kontrib) Menambah istilah dalam bahasa Inggris |
|||
(93 revisi perantara oleh 57 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[File:CSR framework - value1.jpg|225px|right|thumb|Kerangka kerja TJSL.]]
'''Tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL)''' ({{Lang-en|Corporate social responsibility}}) adalah suatu konsep bahwa [[perusahaan]] memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh [[pemangku kepentingan]]<nowiki/>nya, yang di antaranya adalah [[konsumen]], [[karyawan]], [[pemegang saham]], [[masyarakat]] dan [[lingkungan]] dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
== Model ==
Menurut Kotler dan Lee,<ref>Kotler, Phillip dan Nancy Lee. 2005. ''Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause.'' United States</ref> terdapat enam model TJSL yang dapat diterapkan di perusahaan, yaitu: ''Cause Promotion, Cause Related Marketing, Coporate Societal Marketing, Corporate Philanthropy, Community Volunteering,'' dan ''Socially Responsible Business Practice.''
== Analisis dan pengembangan ==
[[Undang-undang|Peraturan]] [[pemerintah]] pada beberapa [[negara]] mengenai [[lingkungan hidup]] dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan [[hukum]]
Banyak pendukung
▲Hal ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama [[surat kabar]].
▲[[Undang-undang|Peraturan]] [[pemerintah]] pada beberapa [[negara]] mengenai [[lingkungan hidup]] dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan [[hukum]] seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Martin Sidabutar[[Uni Eropa]]. Beberapa [[investor]] dan perusahaam [[manajemen investasi]] telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "[[Investasi bertanggung jawab sosial]]" (socially responsible investing).
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas.
▲Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh [[Habitat for Humanity]] atau [[Ronald McDonald House Charities|Ronald McDonald House]]), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek [[komunitas]], pemberian [[bea siswa]] dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk [[sukarelawan]] (''volunteer'') dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat [[merek]] perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.
▲Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(''stakeholder'') perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
Sebuah definisi yang luas oleh [[World Business Council for Sustainable Development]] (WBCSD) yaitu
▲::"dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa diatas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama....setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut <ref>ungkapan Dr. David C. Korten penulis Buku laris berjudul When Corporations Rule the World.</ref>
▲Sebuah definisi yang luas oleh [[World Business Council for Sustainable Development]] (WBCSD) yaitu suatu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak dibidang "[[pembangunan berkelanjutan]]" (''sustainable development'') yang menyatakan bahwa:
▲::" CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan [[ekonomi]] dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya".<ref>[http://www.wbcsd.org/includes/getTarget.asp?type=d&id=ODgwMw CSR: Meeting Changing Expectations, 1999]</ref>.
== Pelaporan dan pemeriksaan ==
Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar
* [[Akuntabilitas]] atas standar [[AA1000]] berdasarkan laporan sesuai standar [[John Elkington]] yaitu laporan yang menggunakan dasar ''[[triple bottom line]]'' (3BL)
* [[Global Reporting Initiative]], yang mungkin merupakan acuan laporan berkelanjutan yang paling banyak digunakan sebagai standar saat ini.
* [[Verite]], acuan pemantauan
* Laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional [[SA8000]]
* Standar manajemen lingkungan berdasarkan [[ISO 14000]]
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan
== Alasan terkait bisnis (''business case'') untuk
Skala dan sifat keuntungan dari
Hasil
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan
Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih dari argumentasi di bawah ini:
===
Program
=== Manajemen risiko ===
[[Manajemen risiko]] merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. [[Reputasi]] yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat musnah dalam sekejap melalui insiden seperti skandal [[korupsi]] atau tuduhan melakukan perusakan [[lingkungan hidup]]. Kejadian-kejadian seperti itu dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan, pemerintah dan media massa. Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun
=== Membedakan merek ===
Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak konsumen.
===
Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui [[pajak|perpajakan]] atau peraturan. Dengan melakukan sesuatu 'kebenaran" secara sukarela maka mereka akan dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup maka dengan demikian mereka dapat menghindari intervensi. Perusahaan yang membuka usaha
=== Motif perselisihan bisnis ===
Kritik atas
== Catatan kaki ==
Baris 58 ⟶ 62:
== Pranala luar ==
'''Pendukung
* [http://www.beritalingkungan.com/search/label/CSR Berita TJSL Indonesia]
* [http://ec.europa.eu/employment_social/soc-dial/csr/index.htm European Commission - Employment and Social Affairs - CSR]▼
* [http://www.beritalingkungan.com/2012/12/melirik-csr-sebagai-solusi-masalah.html Melirik TJSL Sebagai Solusi Masalah Lingkungan] [http://www.beritalingkungan.com/ Beritalingkungan.com]
* [http://harvardbusinessonline.hbsp.harvard.edu/email/pdfs/Porter_Dec_2006.pdf The Link Between Competitive Advantage and Corporate Social Responsibility (Harvard Business Review)]: Michael Porter and Mark Kramer▼
▲* [http://ec.europa.eu/employment_social/soc-dial/csr/index.htm European Commission - Employment and Social Affairs -
* [http://www.wbcsd.org/includes/getTarget.asp?type=p&id=ODY&doOpen=1&ClickMenu=RightMenu Business Case Studies]: Examples of CSR-related activities by corporations.▼
▲* [https://web.archive.org/web/20080516235812/http://harvardbusinessonline.hbsp.harvard.edu/email/pdfs/Porter_Dec_2006.pdf The Link Between Competitive Advantage and Corporate Social Responsibility (Harvard Business Review)]: Michael Porter and Mark Kramer
* [http://www.contingencyanalysis.com/home/papers/suffrage.pdf Investor Suffrage Movement]: A novel approach for placing CSR back in shareholders' hands.▼
▲* [http://www.wbcsd.org/includes/getTarget.asp?type=p&id=ODY&doOpen=1&ClickMenu=RightMenu Business Case Studies] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120804223718/http://www.wbcsd.org/includes/getTarget.asp?type=p&id=ODY&doOpen=1&ClickMenu=RightMenu |date=2012-08-04 }}: Examples of
* [http://www.businessethics.ca/3bl Canadian Critique of the Triple Bottom Line] approach to measuring CSR▼
▲* [https://web.archive.org/web/20070104223745/http://www.contingencyanalysis.com/home/papers/suffrage.pdf Investor Suffrage Movement]: A novel approach for placing
* [http://www.intercultural-training.co.uk/articles/general/corporate_social_resp.asp Looking at CSR in a cultural context]▼
▲* [http://www.businessethics.ca/3bl Canadian Critique of the Triple Bottom Line] approach to measuring
▲* [http://www.intercultural-training.co.uk/articles/general/corporate_social_resp.asp Looking at
'''Kritik terhadap
* [http://reclaimdemocracy.org/corporate_accountability/corporations_cannot_be_responsible.html Inherent Rules of Corporate Behavior] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070717161853/http://reclaimdemocracy.org/corporate_accountability/corporations_cannot_be_responsible.html |date=2007-07-17 }}. Critiques corporate social responsibility as a naive approach.
* [http://www.motherjones.com/news/feature/2006/11/hype_vs_hope.html ''Mother Jones'' Magazine] Bill McKibben critiques
* [http://www.colorado.edu/studentgroups/libertarians/issues/friedman-soc-resp-business.html Milton Friedman article] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080312125647/http://www.colorado.edu/studentgroups/libertarians/issues/friedman-soc-resp-business.html |date=2008-03-12 }} on why corporations should focus on profit alone.
* [http://www.opinionjournal.com/editorial/feature.html?id=110009295 Milton Friedman Was Right: "Corporate social responsibility" is bunk] by [[Henry G. Manne]]
* [http://repositories.cdlib.org/cgirs/reprint/CGIRS-Reprint-2005-08/ Center for Global, International, and Regional Studies] History and Critique of Corporate Social Responsibility (PDF file)
* [http://www.economist.com/printedition/displayStory.cfm?Story_ID=4008642 Business and Society: The biggest contract]: The Economist on advantages and limitations of
== Bacaan lanjut ==
* Freeman, Edward; Moutchnik, Alexander (2013): ''Stakeholder management and TJSL: questions and answers.'' In: ''UmweltWirtschaftsForum'', Springer Verlag, Bd. 21, Nr. 1. http://link.springer.com/article/10.1007/s00550-013-0266-3
* Carroll, A. and Buchholtz, A. (2003) Business and Society: Ethics and Stakeholder Management. Thomson. Ohio
* Carroll, A. (1998) The Four Faces of Corporate Citizenship. Business and Society Review, September, vol. 100, no. 1, pp.
* Clarkson, M. (1995) A stakeholder framework for analyzing and evaluating corporate social performance. Academy of Management Review. Vol.20, pp. 92
* Davis, K. and Blomstrom, R. (1975) Business and Society: Environment and Responsibility, McGraw - Hill, New York.
* Fombrun, C. (2000) The value to be found in corporate reputation The public's view of a company not only acts as a reservoir of goodwill, but also boosts the bottom line. Financial Times December 4 2000
* Griffin, J. and Mahon, J. (1997) The Corporate Social Performance and Corporate Financial Performance Debate: Twenty five years of incompatible research. Business and Society. Vol. 36. pp. 5
* Maignan, I., Ferrell, O. and Tomas, G.(1999) Corporate Citizenship: Cultural Antecedents and Business Benefits. Journal of the Academy of Marketing Science. Volume 27, No. 4, pages 455-469.
* Maignan, I., and Ferrell, O. (2001) Corporate citizenship as a marketing instrument - Concepts, evidence and research directions. European Journal of Marketing. Vol.35 No.3/4 pp.
* Matten, D, Crane, A. and Chapple, W. (2003) Behind the mask: Revealing the true face of corporate citizenship. Journal Business Ethics Vol. 45, Issue1 pp109
* Menon, A. and Menon, A. (1997) Enviropreneurial marketing strategy: the emergence of corporate environmentalism as marketing strategy. Journal of Marketing. Vol. 61, pp. 51
* Millennium Poll on Corporate Responsibility ‘Environics International Ltd’ in cooperation with The Prince of Wales Trust September 1999.
* Waddell, S. (2000) New institutions for the practice of corporate citizenship; Historical Intersectoral, and Developmental Perspectives'. Business and Society Review, Vol. 105, pp. 323
* Wartick, S. and Cochran, P. (1985) The Evolution of the Corporate Social Performance Model. Academy of Management Review, Vol.10, pp. 767.
* {{cite book|
* {{cite book|
* {{cite book|
* {{cite book|||title=[http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/32583/4-jurnal%20p%20kohar.pdf?sequence=1 Kajian Efektivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia]|publisher=IPB Repository|date=2010}}
* Wood, D. (1991) Corporate Social Performance Revisited. Academy of Management Review, Vol.4, pp. 691
{{Authority control}}
[[Kategori:Bisnis]]
[[Kategori:Lingkungan hidup]]
|