Konsili Konstantinopel I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(133 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ecumenical council
[[Image:Council of Constantinople 381 BnF MS Gr510 fol355.jpg|thumb|250px|9th century Byzantine manuscript illumination of I Constantinople<br>''Homilies of Gregory Nazianzus'', 879-882]]
|image = Homilies of Gregory the Theologian gr. 510, f 723.jpg
|caption = Konsili Konstantinopel I<br>(iluminasi naskah bunga rampai khotbah Santo Gregorius Nazianzus dari abad ke-9)
|council_name = Konsili Konstantinopel I
|council_date= Mei - Juli 381
|accepted_by=
*[[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]]
*[[Gereja Ortodoks Timur]]
*[[Gereja Ortodoks Oriental]]
*[[Gereja Asiria dari Timur|Gereja Asyur di Timur]]
*[[Gereja Purba di Timur]]
*[[Persekutuan Anglikan]]
*[[Gereja Lutheran]]
 
|previous=[[Konsili Nikea I]]
'''Konsili Konstantinopel I''' merupakan salah satu [[Konsili Ekumenis]] yang membahas tentang apa yang boleh diimani Gereja sejak semula dan apa yang tepat dalam bidang moral, liturgi, dan hukum.<ref name="Ensiklopedi"> Heuken, SJ. 2005. ''Ensiklopedi Gereja''. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. Hlm.42-44.</ref> <ref name="History"> Tim Dowley. 1977. ''The History of Christianity: First century to the peresent day-a worldwide story''. England: Lion Publishing. Hlm.164, 174-175, 179.</ref> Konsili ini diselenggarakan di [[Konstantinopel]] pada tahun [[381]].<ref name="Kamus"> F.D. Wellem. 2006. ''Kamus Sejarah Gereja (revisi)''. Jakarta: BPK GM. Hlm.236-238.</ref> Konsili ini diadakan oleh [[Kaisar]] [[Teodosius I]] dan dihadiri oleh 150 uskup Orthodoks dari [[Gereja Timur]] dan 36 uskup bidah di bawah pimpinan [[Melitus]], uskup [[Anthiokhia]], namun dalam konsili ini tidak ada satu uskup pun datang dari kekaisaran Barat, bahkan Paus pun tidak mengutus delegasinya.<ref name="Ensiklopedi"/> <ref name="Kamus"/> Konsili ini diadakan untuk mengutuk [[Arianisme]] dan [[Masedonianisme]] yang menyangkal keilahian Roh Kudus.<ref name="Ensiklopedi"/> Selain itu, konsili ini juga menegaskan kembali rumusan [[Pengakuan Iman Nicea]].<ref name="Ensiklopedi"/> <ref name="History"/> Hasil akhir dari konsili Konstantinopel I adalah [[Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel]] yang diterima baik di Timur maupun di Barat.<ref name="Kamus"/>
|next=[[Konsili Efesus]]
|convoked_by=[[Theodosius I|Kaisar Teodosius I]]
|presided_by=
[[Paus Timotius I dari Aleksandria|Timotius Uskup Aleksandria]]<br>
[[Meletius dari Antiokhia|Melesius Uskup Antiokhia]]<br>
[[Gregorius dari Nazianzus|Gregorius Nazianzus]]<br>
[[Nektarius dari Konstantinopel|Nektarius Uskup Konstantinopel]]
|attendance=150 orang — tidak ada wakil Gereja Barat
|topics=[[Arianisme]], [[Roh Kudus]]
|documents=[[Syahadat Nikea|Syahadat Nikea-Konstantinopel]],<ref name="harvnb|SEC|p=39">{{harvnb|SEC|p=39}}</ref>
7 [[hukum kanon|kanon]]<br>(3 diantaranya bermasalah)
}}
{{Sidebar Ortodoks Timur|expanded=konsili}}
{{Konsili Ekumenis Katolik}}
 
'''Konsili Konstantinopel I''' ({{lang-el|Πρώτη σύνοδος της Κωνσταντινουπόλεως}}, ''Proti sinodos tis Konstantinopoleos''; {{lang-la|Concilium Constantinopolitanum Primum}}) adalah konsili para [[uskup]] yang diselenggarakan [[Kaisar Romawi|Kaisar]] [[Theodosius I|Teodosius I]] di [[Konstantinopel]] pada tahun 381.<ref>[[Sokrates dari Konstantinopel|Sokrates Skolastikus]], ''Sejarah Gereja'', Jilid 5, Bab 8 & 11, menyebutkan bahwa Konsili Konstantinopel I diselenggarakan pada tahun meletusnya pemberontakan Magnus Maksimus dan wafatnya Grasianus.</ref><ref>{{cite book |last1=Heather |first1=P. J. |last2=Matthews |first2=John |title=Goths in the Fourth Century |url=https://archive.org/details/gothsfourthcentu00heat |url-access=limited |location=Liverpool |publisher=Bagian Pemberitaan Universitas Liverpool |year=1991 |isbn=0-85323-426-4 |page=[https://archive.org/details/gothsfourthcentu00heat/page/n150 136] }}</ref> [[Konsili ekumenis|Konsili ekumene]] yang kedua ini merupakan usaha untuk mencapai [[musyawarah|mufakat]] di dalam tubuh Gereja melalui suatu [[lembaga legislatif|majelis permusyawaratan]] yang mewakili segenap [[Dunia Kristen]]. Selain mengukuhkan [[Syahadat Nikea]] dengan memperluas doktrin sehingga melahirkan [[Syahadat Nikea|Syahadat Nikea-Konstantinopel]], Konsili Konstantinopel I juga menggumuli bermacam-macam soal lain. Konsili Konstantinopel I bersidang dari bulan Mei sampai bulan Juli 381 di [[Hagia Irene|Gereja Haya Irene]], dan dikukuhkan sebagai konsili ekumene oleh [[Konsili Kalsedon]] tahun 451.
 
== Latar belakang ==
Sejak naik takhta pada tahun 380, Kaisar Teodosius I berusaha menggiring Gereja Timur untuk kembali kepada akidah Kristen versi Konsili Nikea I. Ia bercita-cita mempersatukan segenap warga negara Kekaisaran Romawi di bawah panji-panji akidah yang lurus, dan oleh karena itu memutuskan untuk menyelenggarakan sebuah konsili demi menuntaskan perkara-perkara iman dan tata tertib.<ref name="Ruether">{{citation |author-link=Rosemary Radford Ruether |last=Ruether |first=Rosemary Radford |title=Gregory of Nazianzus: Rhetor and Philosopher | publisher = Bagian Pemberitaan Universitas Oxford | year = 1969}}</ref>{{rp |45}} Cita-cita Kaisar Teodosius I ternyata sejalan dengan cita-cita [[Gregorius dari Nazianzus|Gregorius Nazianzus]], yang hendak mempersatukan Kekristenan. Atas prakarsa kedua tokoh inilah, konsili ekumene yang kedua akhirnya terselenggara pada musim semi tahun 381 di Konstantinopel.
 
=== Konteks teologi ===
[[Konsili Nikea I]] tahun 325 tidak serta-merta mengakhiri [[Arianisme|kontroversi ajaran Arius]] yang melatarbelakangi penyelenggaraannya. [[Arius]] dan para simpatisannya seperti [[Eusebius dari Nikomedia|Eusebius Uskup Nikomedia]] diterima kembali ke pangkuan Gereja sesudah bersikap seolah-olah menerima Syahadat Nikea. [[Athanasius|Atanasius Uskup Aleksandria]], tokoh yang paling lantang menentang Arianisme, akhirnya disingkirkan ke pengasingan lewat akal bulus Eusebius Uskup Nikomedia. Sesudah [[Konstantinus Agung]] mangkat pada tahun 337 dan digantikan putranya yang berhaluan Arianisme, [[Konstantius II]], wacana mengganti Syahadat Nikea pun mulai digaung-gaungkan. Sampai kira-kira tahun 360, debat-debat teologi lebih banyak berkisar seputar ihwal keilahian Sang Putra, pribadi kedua [[Tritunggal]]. Namun lantaran Konsili Nikea tidak memperjelas ihwal keilahian [[Roh Kudus]], pribadi ketiga Tritunggal, ihwal ini akhirnya mengemuka dan menjadi topik perdebatan yang hangat. [[Pneumatomaki|Golongan Makedonius]] menyangkal keilahian Roh Kudus. Penyangkalan terhadap hakikat ilahi Roh Kudus dikenal pula dengan sebutan Pneumatomakisme.
 
Di lain pihak, [[Kekristenan Nicea|Kekristenan versi Konsili Nikea I]] juga punya pembela. Selain Atanasius, para [[bapa-bapa Kapadokia|Bapa Kapadokia]] juga mengangkat wacana Tritunggal yang sangat mempengaruhi sidang konsili di [[Konstantinopel]]. [[Apollinaris dari Laodikia|Apolinaris Uskup Laodikia]], teolog pro-Nikea lainnya, malah menimbulkan kontroversi. Mungkin karena terlampau bersemangat membantah Arianisme dan ajarannya bahwa [[Yesus|Kristus]] bukan Allah, Apolinaris mengajarkan bahwa keberadaan Kristus terdiri atas jasad insani dan akal budi ilahi, dengan mendustakan keyakinan bahwa Kristus berkodrat insani sempurna, termasuk memiliki akal budi insani.<ref>{{cite book |author-link=Alister McGrath |last=McGrath |first=Alister |year=1998 |title=Historical Theology, An Introduction to the History of Christian Thought |location=Oxford |publisher=Penerbit Blackwell |chapter=The Patristic Period |isbn=0-631-20843-7 |url-access=registration |url=https://archive.org/details/historicaltheolo0000mcgr }}</ref> Akibatnya ia dituding mencampuradukkan pribadi-pribadi Allah, dan terperosok ke dalam cara-cara sesat [[Sabellius]]. [[Basil dari Kaisarea|Basilius Uskup Kaisarea-Mazaka]] mendakwa Apolinaris telah berpaling dari makna harfiah Kitab Suci, dan sepenuhnya berpegang kepada makna kiasnya. Pandangan-pandangan Apolinaris dibidahkan dalam sebuah [[sinode]] di [[Aleksandria]] yang dipimpin [[Athanasius|Atanasius Uskup Aleksandria]] pada tahun 362, dan kemudian hari memunculkan beberapa golongan bidah, yang paling menonjol di antaranya adalah [[golongan Polemius]] dan [[Antidikomarianit|golongan Antikomariani]].
 
=== Konteks geopolitik ===
Komitmen kuat Kaisar Teodosius terhadap Kekristenan versi Konsili Nikea I bukannya tanpa hitung-hitungan risiko, karena warga Konstantinopel, ibu kota wilayah timur Kekaisaran Romawi, adalah basis penganut Arianisme. Situasi bertambah runyam lantaran dua kubu utama pendukung Kekristenan versi Konsili Nikea I di wilayah timur, yakni kubu Aleksandria dan kubu pendukung Melesius di Antiokhia, sudah "saling berseberangan ... nyaris sampai ke taraf bermusuhan".<ref name="McGuckinP235">McGuckin, hlm. 235</ref>
 
Uskup Aleksandria dan Uskup Roma sudah bertahun-tahun berusaha mencegah penguatan Keuskupan Konstantinopel. Oleh karena itu ketika Gregorius Nazianzus digadang-gadangkan menjadi calon Uskup Agung Konstantinopel, baik Aleksandria maupun Roma menyuarakan penentangan karena latar belakang Antiokhianya.
 
=== Keuskupan Konstantinopel ===
Uskup Konstantinopel yang menjabat ketika itu adalah Demofilus, seorang penganut Arianisme. Saat naik takhta, Teodosius menawarkan kesediaannya untuk mengukuhkan Demofilus sebagai uskup ibu kota kekaisaran dengan syarat menerima [[Syahadat Nikea]]. Karena Demofilus menolak meninggalkan Arianisme, ia langsung diperintahkan melepas jabatan dan angkat kaki dari Konstantinopel.<ref>{{harvnb|Onslow|1911}} mengutip Sokr. H. E. v. 7.</ref><ref name="Butler2006">{{cite book|author=Alban Butler|title=The Lives of the Fathers, Martyrs, and Other Principal Saints; Compiled from Original Monuments, and Other Authentic Records|url=https://books.google.com/books?id=XeBclBLATNEC&pg=PA280|access-date=22 Oktober 2011|date=May 2006|publisher=Penerbit Kessinger|isbn=978-1-4286-1025-5|pages=280–}}{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sesudah empat puluh tahun dipimpin uskup-uskup penganut Arianisme, jemaat di Konstantinopel akhirnya dipimpin uskup-uskup yang menerima Syahadat Nikea. Para penganut Arianisme juga ditolak jemaat di kota-kota wilayah timur lainnya sehingga ajaran Kristen yang ortodoks kembali tegak di kawasan itu.{{sfn|Onslow|1911}}
 
Muncullah persaingan memperebutkan kendali atas keuskupan yang baru pulih itu. Kubu yang dipimpin [[Maksimus I dari Konstantinopel|Maksimus Sinikus]] berhasil mendapatkan dukungan Petrus Uskup Aleksandria, dengan cara memainkan kecemburuannya terhadap Keuskupan Konstantinopel yang belum lama terbentuk itu. Rencana mereka adalah menaikkan seorang rohaniwan yang taat kepada Petrus ke atas takhta Keuskupan Konstantinopel, dengan demikian Aleksandria dapat melanggengkan kepemimpinannya atas Gereja Timur.<ref name="The Church standard">{{cite book|title=The Church standard|url=https://books.google.com/books?id=1kVJAAAAYAAJ&pg=PA125|access-date=21 Oktober 2011|year=1906|publisher=Walter N. Hering|pages=125–}}</ref> Banyak pengamat menggambarkan Maksimus sebagai orang yang angkuh, arogan, dan ambisius. Meskipun demikian, tidak jelas apakah Maksimus mengincar jabatan tersebut karena ambisi pribadi, atau sesungguhnya ia cuma sebuah bidak belaka di tengah-tengah percaturan kekuasaan. Bagaimanapun juga, rencana tersebut akhirnya dijalankan. Suatu malam, tatkala Gregorius Nazianzus sedang tergolek sakit, anggota-anggota komplotan menerobos masuk ke gedung katedral dan menahbiskan Maksimus menjadi Uskup Konstantinopel. Mereka buru-buru mendapuk dirinya menjadi [[uskup agung]], dan baru memangkas rambut gondrongnya saat fajar menyingsing. Peristiwa itu dengan cepat tersiar, sehingga seisi kota berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. Para [[magistratus]] datang bersama pegawai-pegawai mereka. Maksimus berikut para penahbisnya didepak dari gedung katedral, dan terpaksa menuntaskan [[tonsur]] di rumah sewa seorang peniup seruling.<ref name="McGuckinP318">McGuckin hlm. 318</ref>
 
Berita tentang upaya penyerobotan takhta Keuskupan Konstantinopel membangkitkan kemarahan warga yang sangat menghormati Gregorius. Maksimus hengkang ke [[Tesalonika]] dengan maksud menuntut keadilan dari kaisar yang sedang berada di kota itu, tetapi malah disambut dingin. Kaisar Teodosius melimpahkan penyelesaian perkara Maksimus kepada [[Askholius]], [[Uskup Tesalonika]] yang sangat disegani, dengan menugasinya untuk meminta fatwa dari [[Paus Damasus I]].<ref>{{harvnb|Venables|1911}} mengutip [[Migne]], ''[[Patrologia Latina]]'' xiii. hlmn. 366–369; Epp. 5, 5, 6.</ref>
== Referensi ==
 
Paus Damasus menyangkal keabsahan tahbisan Maksimus dan menasihati kaisar untuk menyelenggarakan sebuah konsili guna menuntaskan beragam isu Gereja, misalnya skisma yang timbul di Antiokhia, dan penahbisan uskup yang layak bagi Konstantinopel.<ref name="Lincoln.)1882">{{cite book|author=Christopher Wordsworth (Uskup Lincoln.)|title=A Church history|url=https://books.google.com/books?id=i-ICAAAAQAAJ&pg=PA312|access-date=21 Oktober 2011|year=1882|publisher=Rivingtons|pages=312–}}</ref> Sri Paus mengutuk tindakan memindah-mindahkan uskup dari satu keuskupan ke keuskupan lain, dan mengimbau kaisar untuk "mengusahakan agar orang yang terpilih menjadi Uskup Konstantinopel adalah orang yang bebas dari kecurigaan."<ref name="Marique1962">{{cite book|author=Joseph Marie Felix Marique|title=Leaders of Iberean Christianity, 50–650 A.D.|url=https://books.google.com/books?id=2kkbAAAAMAAJ|access-date=23 Oktober 2011|year=1962|publisher=St. Paul Editions|page=59}}</ref>
 
== Persidangan ==
[[Image:Gregor-Chora.jpg|150px|thumb|left| Gregorius Nazianzus, salah seorang pemimpin sidang Konsili Konstantinopel I]]
 
Tiga puluh utusan dari golongan [[Pneumatomaki]] tiba di Konstantinopel, tetapi dicegah menghadiri konsili ketika menolak menerima Syahadat Nikea.
 
Karena Petrus Uskup Aleksandria tidak hadir, kepemimpinan sidang dipercayakan kepada [[Meletius dari Antiokhia|Melesius]] selaku Uskup Antiokhia.<ref>{{cite book |title=Catholic Encyclopedia |url=https://books.google.com/books?id=HSWpSJINLRwC&pg=PR3 |access-date=10 September 2013|last1 = Herbermann|first1 = Charles|year = 1907}}</ref> Tindakan pertama konsili adalah menyatakan tahbisan diam-diam Maksimus sebagai tahbisan yang tidak sah, kemudian mengukuhkan keputusan Kaisar Teodosius untuk mengangkat [[Gregorius dari Nazianzus|Gregorius Nazianzus]] menjadi Uskup Konstantinopel. Karena Melesius wafat tak lama sesudah konsili dibuka, Gregorius pun dipilih memimpin sidang.
 
Uskup-uskup Mesir dan Makedonia yang mendukung penahbisan Maksimus datang terlambat. Begitu tiba di Konstantinopel, mereka menolak mengakui keabsahan jabatan Gregorius Nazianzus sebagai kepala Gereja Konstantinopel, dengan dalih kepindahannya dari Keuskupan Sasima merupakan perbuatan yang menyalahi hukum kanon, karena kanon-kanon Konsili Nikea I sudah melarang pemindahan seorang uskup dari takhta keuskupannya.<ref name="McGuckin">McGuckin</ref>{{rp |358–359}}
 
McGuckin menggambarkan Gregorius sebagai pribadi yang kelelahan secara fisik dan khawatir kehilangan kepercayaan para uskup maupun kaisar.<ref name=McGuckin />{{rp |359}} Menurut Lewis Ayres, keputusan Gregorius untuk mendukung calon Uskup Antiokhia yang tidak terpilih dan gigih menentang segala bentuk kompromi dengan golongan Homoiousios membuat dirinya tidak disukai para uskup.<ref name="Ayres2006">{{cite book|author=Lewis Ayres|title=Nicaea and its legacy: an approach to fourth-century Trinitarian theology|url=https://books.google.com/books?id=CYbDjXRz5-0C&pg=PA254|access-date=21 Oktober 2011|date=3 Mei 2006|publisher=Bagian Pemberitaan Universitas Oxford|isbn=978-0-19-875505-0}}</ref>{{rp|254}}
 
Alih-alih memperjuangkan aspirasinya dengan risiko memperparah perpecahan Gereja, Gregorius justru memilih mengundurkan diri. "Biarlah saya seperti Nabi Yunus! Sayalah yang bersalah mengundang badai, tetapi saya akan mengorbankan diri demi keselamatan kapal. Ringkuslah saya dan buanglah saya... Saya tidak gembira diserahi jabatan, malah bersukacita mengembalikannya," ujar Gregorius.<ref>''[[Patrologia Graeca|PG]]'', 37.1157–9, ''Carm. de vita sua'', ll 1828–55.</ref> Ia mengejutkan seisi ruang sidang dengan pengunduran dirinya yang tiba-tiba, lalu menyampaikan pidato yang dramatis kepada Teodosius, memohon kesudian sang kaisar untuk menerima pengunduran dirinya. Kaisar tersentuh mendengar penyampaian Gregorius. Baginda bertepuk tangan, memuji segala jerih payah Gregorius, dan mengabulkan permohonan pengunduran dirinya. Para peserta konsili meminta Gregorius menyempatkan diri menghadiri upacara perpisahan dan penyampaian pidato-pidato penghormatan. Gregorius memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan pidato terakhirnya (''Oratio'' 42), kemudian bertolak meninggalkan Konstantinopel.<ref name=McGuckin />{{rp |361}}
 
[[Nektarius dari Konstantinopel|Nektarius]], seorang pejabat yang belum dibaptis, dipilih menggantikan Gregorius mengetuai sidang konsili.<ref name=Ayres2006 />{{rp|255}}
 
== Kanon ==
Konsili Konstantinopel I dipercaya menghasilkan tujuh [[hukum kanonik|kanon]], yakni empat kanon doktrinal dan tiga kanon tata tertib. Ketujuh-tujuhnya diterima [[Gereja Ortodoks Timur]] maupun [[Gereja Ortodoks Oriental]]. [[Gereja Katolik]] hanya menerima empat kanon pertama<ref name="SevenCouncils">{{cite web |url=http://www.ccel.org/fathers2/NPNF2-14/Npnf2-14-59.htm#P3825_663549 |title=NPNF2-14. The Seven Ecumenical Councils |website=Christian Classics Ethereal Library |date=2005-06-01 |access-date=2013-08-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060615214631/http://ccel.org/fathers2/NPNF2-14/Npnf2-14-59.htm#P3825_663549 |archive-date=2006-06-15 |url-status=dead }}</ref> karena hanya empat kanon itulah yang muncul dalam salinan-salinan tertua ketetapan Konsili Konstantinopel I, malah ada bukti bahwa tiga kanon terakhir baru ditambahkan kemudian hari.<ref name="FirstCouncil">{{cite web |url=http://www.newadvent.org/cathen/04308a.htm |title=NPNF2-14. First Council of Constantinople |website=Christian Classics Ethereal Library |access-date=2015-08-24}}</ref>
 
'''Kanon pertama''' adalah pembidahan segala bentuk turunan Arianisme, Makedonianisme, dan [[Apolinarianisme]].<ref name=SevenCouncils />
 
'''Kanon kedua''' adalah penegasan kembali ketetapan Konsili Nikea I yang mewajibkan para uskup untuk mengindahkan batas-batas keuskupan dan kebatrikan.<ref name=SevenCouncils />
 
'''Kanon ketiga''' berbunyi:
{{quote|Akan tetapi Uskup Konstantinopel harus memiliki prerogatif kehormatan sesudah [[Uskup Roma]] karena [[Konstantinopel]] adalah [[Roma Baru]].<ref name=SevenCouncils /><ref name=FirstCouncil /><ref>{{cite web|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf214.ix.viii.iv.html |title=NPNF2-14. Canon III |website=Christian Classics Ethereal Library |date=2005-06-01 |access-date=27 Oktober 2011}}</ref>}}
 
'''Kanon keempat''' menetapkan bahwa tahbisan [[Maksimus I dari Konstantinopel|Maksimus]] menjadi [[Uskup Konstantinopel]] adalah tahbisan yang tidak sah, dengan menegaskan "bahwasanya [Maksimus] bukanlah seorang uskup, demikian pula orang-orang yang ia tahbiskan bukanlah rohaniwan, apa pun jenjang tahbisan mereka".<ref name=SevenCouncils /><ref>{{harvnb|Venables|1911}} mengutip [[Philippe Labbe]], ''Concilia'', ii. 947, 954, 959.</ref> Kanon ini tidak hanya ditujukan kepada Maksimus, tetapi juga kepada uskup-uskup Mesir yang berkomplot menahbiskannya secara diam-diam di Konstantinopel, dan kepada semua rohaniwan yang mungkin sudah ia tahbiskan di Mesir.<ref name="Ullmann1851">{{cite book|author=Carl Ullmann|title=Gregory of Nazianzum |translator-first=G. V. |translator-last=Cox |url=https://books.google.com/books?id=QdcCAAAAQAAJ&pg=PA241|access-date=21 Oktober 2011|year=1851|pages=241ff}}</ref>
 
'''Kanon kelima''' mungkin ditetapkan pada tahun 382, karena adanya ''tomus'' dari uskup-uskup Barat, mungkin dari [[Paus Damasus I]].<ref name=SevenCouncils />
 
'''Kanon keenam''' mungkin disepakati pada tahun 382, kemudian diloloskan [[Konsili Quinisextum]] sebagai kanon 95. Kanon ini membatasi keleluasaan orang mendakwa para uskup berbuat salah.<ref name=SevenCouncils />
 
'''Kanon ketujuh''' mengatur prosedur penerimaan kembali ahli-ahli bidah tertentu ke pangkuan Gereja.<ref name=SevenCouncils />
 
== Sengketa seputar kanon ketiga ==
Kanon ketiga merupakan langkah pertama ibu kota baru Kekaisaran Romawi ke puncak ketenaran. Konstantinopel, yang baru genap lima puluh tahun umurnya, menjadi pusat perhatian karena mampu menggeser posisi Antiokhia dan Aleksandria. Yerusalem, sebagai tanah kelahiran Gereja, tetap bertahan di jenjang kehormatannya.
 
[[Baronius]] berpendapat bahwa kanon ketiga tidak autektik, karena sesungguhnya tidak ditetapkan Konsili Konstantinopel I. Sejumlah tokoh Yunani pada Abad Pertengahan bersikeras bahwa kanon ini bukanlah pengukuhan supremasi (kewenangan tertinggi) melainkan primasi (keutamaan) [[Uskup Roma]], yakni sebagai "tokoh yang dituakan di antara tokoh-tokoh sederajat", sama dengan kedudukan [[Uskup Konstantinopel]] di mata umat Kristen Ortodoks Timur sekarang ini. Selama beberapa abad berikutnya, [[Kekristenan Barat|Gereja Barat]] memuliakan Uskup Roma sebagai pemangku kewenangan tertinggi, dan melandaskan klaim supremasi Uskup Roma pada [[suksesi apostolik|suksesi]] [[Santo Petrus]] sejak [[Skisma Timur-Barat|Skisma Akbar]] memisahkan Gereja Timur dari Gereja Barat. Ketika Konsili Konstantinopel I disetujui, Roma memprotes penurunan jenjang kehormatan Uskup Antiokhia dan Uskup Aleksandria. Status kedua Batrik Timur ini kemudian hari diungkit kembali para [[legatus kepausan|utusan Sri Paus]] dalam [[Konsili Kalsedon]]. [[Paus Leo Agung]]<ref>Ep. cvi dalam P.L., LIV, 1003, 1005.</ref> mengumumkan bahwa kanon ini tidak pernah diajukan ke Roma, dan penurunan jenjang kehormatan kedua Batrik tersebut sudah merusak tatanan yang ditetapkan Konsili Nikea I. Dalam [[Konsili Konstantinopel IV (Katolik Roma)|Konsili Konstantinopel IV]] tahun 869, para utusan Sri Paus<ref>[[J. D. Mansi]], XVI, 174.</ref> menegaskan bahwa jenjang kehormatan Uskup Roma lebih tinggi daripada jenjang kehormatan Uskup Konstantinopel.
 
Sesudah [[Skisma Timur-Barat|Skisma Akbar]] tahun 1054, [[Konsili Lateran IV]] tahun 1215 menetapkan di dalam kanon kelimanya bahwa Gereja Roma "oleh kehendak Allah mengatasi segala kewenangan tertinggi selaku ibunda sekaligus majikan segenap umat beriman".<ref>[http://www.fordham.edu/halsall/basis/lateran4.asp Kanon-kanon Konsili Lateran IV tahun 1215]</ref><ref>[[J. D. Mansi]], XXII, 991.</ref> Supremasi Roma atas seluruh dunia diumumkan Batrik Latin yang baru. Para penyunting ''[[Decretum Gratiani]]'' di Roma<ref>(1582), ''Decretum Gratiani'', dist. xxii, c. 3.</ref> menyisipkan kalimat "''canon hic ex iis est quos apostolica Romana sedes a principio et longo post tempore non recipit''" (inilah salah satu kanon yang sejak semula tidak diterima Takhta Apostolik Roma).
 
== Kesudahan ==
Sudah banyak dikemukakan bahwa [[Paus Damasus I]] menyelenggarakan sebuah sinode pada tahun 382 yang menentang kanon-kanon tata tertib yang ditetapkan Konsili Konstantinopel I, khususnya kanon ketiga, yakni kanon yang menempatkan Konstantinopel pada jenjang kehormatan di atas Aleksandria dan Antiokhia. Sinode tersebut memprotes kenaikan uskup ibu kota baru Kekaisaran Romawi ke jenjang kehormatan yang lebih tinggi daripada jenjang kehormatan Uskup Aleksandria dan Uskup Antiokhia, dan menegaskan bahwa primasi takhta Keuskupan Roma bukanlah hasil mufakat sidang uskup melainkan ketetapan Kristus sendiri.<ref name="Chadwick2001">{{cite book|author=Henry Chadwick|title=The church in ancient society: from Galilee to Gregory the Great|url=https://books.google.com/books?id=s4aBJWNCDNkC&pg=PA429|access-date=25 Oktober 2011|year=2001|publisher=Bagian Pemberitaan Universitas Oxford |isbn=978-0-19-924695-3|page=429}}</ref><ref name="R&EC">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=Hje62q52XNsC&pg=PA202 |title=Nichols, ''Rome and the Eastern Churches'' (T & T Clark 1992 ISBN 978-1-58617-282-4), hlmn. 202-203 |date= Januari 2010|isbn=9781586172824 |access-date=27 Oktober 2011 |last1=Nichols |first1=Aidan }}</ref>{{refn|Francis Dvornik menolak pandangan ini. Ia mengemukakan bahwa bukan saja Paus Damasus tidak mengajukan "protes menentang kenaikan jenjang kehormatan Konstantinopel", tetapi juga bahwasanya perubahan primasi takhta-takhta keuskupan utama terwujud dalam suatu "atmosfer yang penuh keakraban." Menurut Dvornik, "semua orang terus menghargai Uskup Roma sebagai uskup nomor satu di Kekaisaran Romawi dan sebagai kepala Gereja."<ref name="Dvornik1966">{{cite book|first=Francis |last=Dvornik|title=Byzantium and the Roman primacy|url=https://books.google.com/books?id=WwfZAAAAMAAJ|access-date=17 Oktober 2011|year=1966|publisher=Bagian Pemberitaan Universitas Fordham |page=47 |quote=Paus Damasus tidak mengajukan protes menentang kenaikan jenjang kehormatan Konstantinopel, kendati di masa lalu Aleksandria senantiasa menjalin hubungan yang akrab dengan Roma. Peristiwa yang jamak dianggap sebagai konflik pertama Roma dan Bizantium ini sesungguhnya berlangsung dalam atmosfer yang penuh keakraban. Semua orang terus menghargai Uskup Roma sebagai uskup nomor satu di Kekaisaran Romawi, dan sebagai kepala Gereja.}}</ref>|group=keterangan}} Thomas Shahan mengemukakan bahwa Fotius pun beranggapan kalau Paus Damasus menyetujui ketetapan-ketetapan Konsili Konstantinopel I, tetapi kemudian menambahkan pula bahwa andaikata ada ketetapan Konsili Konstantinopel I yang disetujui Paus Damasus, mungkin hanya ketetapan revisi [[Syahadat Nikea]], sama halnya seperti terjadi ketika Paus Gregorius Agung mengakui Konsili Konstantinopel I sebagai salah satu dari empat konsili umum, tetapi hanya dalam lingkup ketetapan-ketetapan dogmatisnya saja.<ref>{{cite web|url=http://www.newadvent.org/cathen/04308a.htm |title=Thomas Shahan, "First Council of Constantinople" in ''The Catholic Encyclopedia'' |publisher=Newadvent.org |access-date=27 Oktober 2011}}</ref>
 
=== Syahadat Nikea-Konstantinopel ===
{{utama|Syahadat Nikea}}
Dari generasi ke generasi, [[Syahadat Nikea|Syahadat Nikea-Konstantinopel]] sudah erat dikaitkan dengan Konsili Konstantinopel tahun 381. Syahadat ini kurang lebih sama dengan [[Syahadat Nikea]] ditambah dua pasal baru. Pasal tambahan yang pertama menjelaskan tentang Roh Kudus, yang disifatkan sebagai "Tuhan, yang menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa, yang bersama Sang Bapa dan Sang Putra disembah dan dimuliakan, yang berfirman melalui para nabi". Pasal tambahan yang kedua berkenaan dengan Gereja, pembaptisan, dan kebangkitan orang mati.
 
Meskipun demikian, para sarjana berbeda pendapat mengenai keterkaitan Konsili Konstantinopel I dengan Syahadat Nikea-Konstantinopel. Sebagian sarjana modern percaya bahwa syahadat ini, atau suatu syahadat yang mendekatinya, dimufakati para uskup di Konstantinopel, tetapi tidak dipromulgasikan sebagai ketetapan konsili. Para sarjana juga berbeda pendapat mengenai apakah syahadat ini hanya sekadar pengembangan Syahadat Nikea ataukah hasil pengembangan syahadat tradisional lain yang mirip tetapi tidak sama persis dengan Syahadat Nikea.<ref>{{cite web |title = Encyclopædia Britannica |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/413955/Nicene-Creed |access-date=9 November 2012}}</ref> Pada tahun 451, [[Konsili Kalsedon]] menyebut syahadat ini sebagai "syahadat ... dari 150 bapa suci yang bersidang di Konstantinopel",<ref>{{cite book |title=Decrees of the Ecumenical Councils |url=https://archive.org/details/decreesofecumeni0000norm_l8e1 |url-access=registration |editor-first=Norman |editor-last=Tanner |editor2-first=Giuseppe |editor2-last=Alberigo |location= Washington, DC |publisher=Bagian Pemberitaan Universitas Georgetown |year=1990 |isbn=0-87840-490-2 |page=[https://archive.org/details/decreesofecumeni0000norm_l8e1/page/n245 84] }}</ref> yang mengindikasikan bahwa pengait-ngaitan syahadat ini dengan Konsili Konstantinopel tahun 381 sudah terjadi sebelum tahun 451.
 
=== Kristologi ===
Konsili Konstantinopel I membidahkan [[Arianisme]], yang makin kehilangan pamor sesudah sekali lagi dibidahkan oleh [[Ambrosius dari Milan|Ambrosius Uskup Milan]] dalam [[Konsili Aquileia, 381|konsili yang diselenggarakan di Aquileia]] pada tahun 381. Sesudah diskusi mengenai doktrin [[Trinitarianisme|Tritunggal]] berkembang dan sejalan dengan pemahaman yang ortodoks dan Alkitabiah, fokus diskusi pun beralih ke [[Kristologi]], yang kemudian hari menjadi pokok bahasan [[Konsili Efesus]] tahun 431 dan [[Konsili Kalsedon]] tahun 451.
 
=== Pergeseran pengaruh dari Roma ke Konstantinopel ===
David Eastman mengedepankan Konsili Konstantinopel I sebagai contoh lain dari pudarnya pengaruh Roma di wilayah timur Kekaisaran Romawi. Menurutnya, ketiga-tiga uskup pemimpin sidang berasal dari wilayah timur. Paus Damasus memandang Melesius maupun Gregorius sebagai uskup-uskup yang tidak sah menduduki takhta keuskupan mereka masing-masing tetapi, seperti yang ditunjukkan Eastman dan sarjana-sarjana lain, uskup-uskup wilayah timur tidak mengekor opininya dalam hal ini.<ref name="Eastman2011">{{cite book|author=David L. Eastman|title=Paul the Martyr: The Cult of the Apostle in the Latin West|url=https://books.google.com/books?id=NswF2j8IISMC&pg=PA103|access-date=27 Oktober 2011|date=21 Maret 2011|publisher=Society of Biblical Lit|isbn=978-1-58983-515-3|page=103}}</ref>
 
Dalam Konsili Konstantinopel I inilah istilah "Roma Baru" untuk pertama kalinya dimunculkan sebagai sebutan bagi Konstantinopel. Istilah ini digunakan sebagai alasan yang mendasari penempatan Gereja Konstantinopel yang relatif masih muda itu pada jenjang kehormatan yang lebih tinggi daripada jenjang kehormatan Aleksandria maupun Antiokhia ('karena Konstantinopel adalah Roma Baru').
 
== Peringatan di dalam ibadat ==
150 peserta Konsili Konstantinopel I diperingati dalam [[Kalender para kudus (Gereja Apostolik Armenia)|kalender orang kudus]] [[Gereja Apostolik Armenia]] setiap tanggal 17 Februari.
 
[[Gereja Ortodoks Timur]] di beberapa tempat (misalnya di Rusia) memperingati para bapa peserta enam Konsili Ekumene yang pertama pada hari minggu yang terdekat dengan tanggal 13 Juli,<ref>{{cite web |url=http://www.orthlib.info/Menaia/Rjadovaja-Minea/11-July/jul16.pdf |title=Menaion — July 13 |access-date=25 Agustus 2013}}</ref> dan pada tanggal 22 Mei.<ref>{{cite web |url=http://orthodoxwiki.org/Sunday_of_the_Fathers_of_the_First_Six_Councils |title=Sunday of the Fathers of the First Six Councils |work=OrthodoxWiki |access-date=25 Agustus 2013}}</ref>
 
== Keterangan ==
{{Reflist|group=keterangan}}
 
== Rujukan ==
{{Reflist}}
 
== Bahan bacaan lanjutan ==
[[Kategori:Konsili Trinitas]]
* Giuseppe Alberigo (penyunting), ''Conciliorum Oecumenicoum Generaliumque Decreta'', jld. 1 (Turnhout, 2006), hlmn. 35–70.
[[Kategori:Sejarah Gereja]]
* {{cite book |title=AD 381: Heretics, Pagans and the Christian State |url=https://archive.org/details/ad381hereticspag0000free |last=Freeman |first=Charles |year=2009 |publisher=Pimlico |isbn=978-1-84595-007-1 }}
* {{cite book |first=John Anthony |last=McGuckin |title=St. Gregory of Nazianzus: An Intellectual Biography |url=https://books.google.com/books?id=7jervOqijlwC&pg=PA235 |access-date=25 Oktober 2011 |year=2001 |location=Crestwood, New York|publisher=Bagian Pemberitaan Seminari Santo Vladimir |isbn=0-88141-229-5 }}
* {{Cite book|last=Kelly|first=John N. D.|author-link=John Norman Davidson Kelly|title=Early Christian Creeds|year=2006|orig-year=1972|edition=3|location=London-New York|publisher=Continuum|isbn=9780826492166|url=https://books.google.com/books?id=Titk-TEYqD4C}}
* {{Cite book|last=Ritter|first=Adolf Martin|title=Das Konzil von Konstantinopel und sein Symbol: Studien zur Geschichte und Theologie des II. Ökumenischen Konzils|year=1965|location=Göttingen|publisher=Vandenhoeck & Ruprecht|url=https://books.google.com/books?id=WZAAAAAAMAAJ}}
 
== Pranala luar ==
[[ar:مجمع القسطنطينية الأول]]
*[http://www.newadvent.org/cathen/04308a.htm Catholic Encyclopedia: ''First Council of Constantinople'']
[[az:Birinci Konstantinopol Kilsə Məclisi]]
*[http://www.religioustolerance.org/chr_hise.htm Konsili Konstantinopel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070701003916/http://www.religioustolerance.org/chr_hise.htm |date=2007-07-01 }}
[[ca:Concili de Constantinoble I]]
*[http://www.legionofmarytidewater.com/faith/ECUM02.HTM Konsili Konstantinopel]
[[cs:1. konstantinopolský koncil]]
*[https://earlychurchtexts.com/public/constantinople_canons.htm Kanon-kanon]
[[da:Første koncil i Konstantinopel]]
 
[[de:Erstes Konzil von Konstantinopel]]
{{Konsili ekumenis}}
[[el:Πρώτη Σύνοδος της Κωνσταντινούπολης]]
{{Sejarah Kekristenan}}
[[en:First Council of Constantinople]]
 
[[eo:Unua koncilio de Konstantinopolo]]
[[Kategori:Konsili Gereja]]
[[es:Concilio de Constantinopla I]]
[[Kategori:Sejarah Gereja]]
[[et:I Konstantinoopoli kirikukogu]]
[[eu:Konstantinopoliseko I. kontzilioa]]
[[fa:شورای قسطنطنیه]]
[[fi:Konstantinopolin ensimmäinen kirkolliskokous]]
[[fr:Premier concile de Constantinople]]
[[he:ועידת קונסטנטינופוליס הראשונה]]
[[hr:Prvi carigradski sabor]]
[[hu:Első konstantinápolyi zsinat]]
[[it:Concilio di Costantinopoli I]]
[[ja:第1コンスタンティノポリス公会議]]
[[ka:კონსტანტინოპოლის პირველი საეკლესიო კრება]]
[[la:Concilium Constantinopolitanum Primum]]
[[lt:Konstantinopolio I susirinkimas]]
[[lv:Pirmais Konstantinopoles koncils]]
[[mk:Втор вселенски собор]]
[[nl:Concilie van Constantinopel I]]
[[no:Første konsil i Konstantinopel]]
[[pl:Sobór konstantynopolitański I]]
[[pt:Primeiro Concílio de Constantinopla]]
[[ro:Primul conciliu de la Constantinopol]]
[[ru:Первый Константинопольский собор]]
[[sh:Prvi carigradski sabor]]
[[sk:Prvý carihradský koncil]]
[[sq:Këshilli i Parë i Konstantinopolit]]
[[sr:Други васељенски сабор]]
[[sv:Första konciliet i Konstantinopel]]
[[sw:Mtaguso wa kwanza wa Konstantinopoli]]
[[tr:Birinci İstanbul Konsili]]
[[uk:Перший Константинопольський собор]]
[[zh:第一次君士坦丁堡公會議]]