Turnip: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(60 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{tentang|salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]]|kegunaan lain|Turnip (disambiguasi)}}
Marga '''[http://www.facebook.com/group.php?gid=134551740159&ref=search Turnip]''' adalah salah satu dari ratusan marga Batak yang leluhurnya berasal dari [[Pulau Samosir]]. Marga Turnip juga merupakan bagian dari kelompok marga yang tergabung dalam [[Pomparan ni Raja Nai Ambaton]] (PARNA). Hingga saat ini keseluruhan jumlah marga '''PARNA''' adalah sebanyak 71 marga (Sumber: www.batakonline.com).
{{Infobox Marga Batak|nama=Turnip|gambar=Tugu Marga Turnip.JPG|keterangan=Tugu persatuan marga Turnip di [[Simanindo, Samosir|Simanindo]], [[Pulau Samosir|Samosir]].|gambar2=|keterangan2=|marga=Turnip|alias=Saragih Turnip <br> {{small|([[Suku Simalungun|Batak Simalungun]])}}|aksara={{ubl|
{{btk|ᯖᯒᯮ᯲ᯉᯇᯪ᯲}} <br> {{small|([[Surat Batak|Surat Batak Toba]])}}
|{{btk|ᯖᯓᯮ᯳ᯉᯈᯫ᯳}} <br> {{small|([[Surat Batak#Bentuk|Surat Batak Simalungun]])}}}}|julukan=|arti=|jarak=<!--{{Infobox | subbox = yes
| labelstyle = background-color:#FF9966;
| label1 = 1 | data1 = {{{gen1 | Si Raja Batak}}}
| label2 = 2 | data2 = {{{gen2 | Raja Isumbaon}}}
| label3 = 3 | data3 = {{{gen3 | Tuan Sori Mangaraja}}}
| label4 = 4 | data4 = {{{gen4 |Tuan Sorba Di Julu}}}
| label5 = 5 | data5 = {{{gen5 |Ompu Raja Nabolon}}}
| label6 = 6 | data6 = {{{gen6 |Tamba Tua}}}
}}-->|nama lengkap=|nama istri=[[Sinaga|Sirumasari Br. Sinaga]]|nama anak=
1. Ompu Raja Oloan (Menikah dengan, Paribannya,[[Sinaga|Siboru Sorta Mulia boru Sinaga]])
2. Ompu Raja Banua (Menikah dengan [[ Lumbantungkup|Siboru Pardamean boru Nainggolan Lumbantungkup]])|induk='''Tamba Tua'''|persatuan=[[Parna]] <br> {{small|''(bersama seluruh marga keturunan Tuan Sorbadijulu)''}}|kerabat=|turunan=|mataniaribinsar= [[Sinaga]] (Dari Ompu Raja Manise Turnip) [[Lumbantungkup]] (dari Ompu Raja Banua Turnip)|padan=|suku=[[Suku Batak|Batak]]|kampung=[[Simanindo, Samosir|Simanindo]], [[Pulau Samosir|Samosir]]|etnis={{ubl|[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]|[[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]}}|}}
 
'''Turnip''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯖᯒᯮ᯲ᯉᯇᯪ᯲}}) merupakan salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] yang berasal dari [[Simanindo, Samosir|Simanindo]], [[Pulau Samosir|Samosir]]. Dalam masyarakat [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]], marga Turnip merupakan bagian dari marga [[Saragih]].
Nenek moyang marga Turnip adalah Guru Sojouon atau dikenal dengan panggilan [[Oppu Raja Manise (Raja Turnip)]] yang awalnya mendiami daerah pesisir Pulau Samosir tepatnya Simanindo (sekarang ini [[Kecamatan Simanindo]]). Oppu Raja Manise memiliki dua keturunan yakni [[Oppu Raja Oloan]] yang mendiami Lumban Uruk dan Oppu Raja Banua yang mendiami Lumban Turnip. Dari Oppu Raja Oloan memperanakkan Guru Mangata Manuk, sedangkan Oppu Raja Banua memiliki 5 anak laki-laki dan keturunan dari Oppu Jamanindo yang dapat diuraikan di bawah ini.
 
== Asal ==
Oppu Raja Banua mempunyai lima keturunan yaitu (1) Oppu Marhilap, (2) Oppu Mualni Huta, (3) Oppu Sotardugur, (4) Oppu Raja Mamatik dan (5) Oppu Tagor. Keturunan Oppu Marhilap dan Oppu Tagor mendiami Lumban Turnip, keturunan Oppu Mualni Huta mendiami Peajolo, keturunan Oppu Sotardugur mendiami Rautbosi dan Oppu Raja Mamatik mendiami Huta Ginjang dan Lintong. Oppu Sotardugur memperanakkan Putra tunggal yakni SARAGI TUA dan Saragi Tua ini memiliki 2 putra (Oppu Tuan Joro Sondiraja dan Oppu Sileang Mangebas). Oppu Sileang Mangebas konon dikabarkan merantau ke daerah dolok (daerah perbukitan Pulau Samosir) dan menetap di Huta Janji Maria Dolok.
{{Rapikan bagian}}
{{Rapikan-naratif}}
Leluhur marga Turnip adalah Tamba Tua, yaitu melalui Guru Sojouon. Bagian ini perlu diperiksa kembali, sebab mungkin nama itu adalah anak Datu Parngongo. Padahal, menurut penuturan, Turnip bukanlah keturunan dari Datu Parngongo. Meski pun, Datu Parngongo juga adalah keturunan Tamba Tua.
 
Beberapa marga keturunan Datu Parngongo, antara lain: [[Sidabutar]], [[Sijabat]], [[Siadari]], dan [[Sidabalok]].
Dari tempat-tempat inilah Marga Turnip (keturunan Guru Sawan) merantau dari Pulau Samosir. Sebagian besar ada yang merantau ke [[Kabupaten Simalungun]], Kabupaten Deli Serdang, Kotamadya [[Medan]], Kabupaten Labuhan Batu,[[Kabupaten Asahan]], bahkan ada yang keluar dari Propinsi [[Sumatera Utara]]. Saat ini Marga Turnip menyebar dan berinteraksi baik dengan marga batak lainnya maupun dengan suku-suku lainnya.
 
Leluhur marga Turnip dikenal sebagai Ompu Raja Manise (Raja Turnip), yang awalnya mendiami daerah pesisir [[Pulau Samosir]], tepatnya [[Simanindo]]. Ompu Raja Manise Menikah Dengan [[Sinaga|Siboru Rumasari boru Sinaga]] dan memiliki dua keturunan, yakni Ompu Raja Oloan yang mendiami Lumban Uruk dan Ompu Raja Banua yang mendiami Lumban Turnip. Dari Ompu Raja Oloan Yang menikah dengan, Putri Pamannya, [[Sinaga|Siboru Sorta Mulia br. Sinaga]], lahirlah Guru Mangata Manuk Yang Menikah dengan [[Sipapaga|Siboru Pardamean boru Sipapaga]]. Sedangkan, dari Ompu Raja Banua Yang Menikah dengan Putri Dari Ompu Pugun Nainggolan Lumbantungkup, Yang Bernama [[Lumbantungkup|Siboru Rumondang boru Lumbantungkup]], dan lahir lima anak laki-laki, yaitu: (1) Ompu Marhilap Menikah Dengan Putri Pamannya (Ama Pugun), [[Lumbantungkup|Siboru Sintauli Nabolon boru Nainggolan Lumbantungkup]], (2) Ompu Mualni Huta, Menikah dengan [[Sinaga|Siboru Pareme boru Sinaga]], (3) Ompu Sotardugur, Menikah dengan [[Lumbansiantar|Siboru Rugun Malela boru Lumban Siantar]], (4) Ompu Raja Mamatik, Menikah dengan [[Manik|Siboru Pinta Naomas boru Manik]], dan (5) Ompu Tagor, Menikah dengan [[Siringoringo|Mangasa Tua boru Siringo]].
Namun WM Hutagalung menulis dalam bukunya "PUSTAHA BATAK, Tarombo dan .....", edisi pertama tahun 1926, edisi/cetak ulang tahun 1991 menulis versi yang berbeda dari yang dijelaskan diatas, sebagai berikut:
 
Turnip, beranak 1, Ompu Hatoguan.
Keturunan Ompu Marhilap dan Ompu Tagor mendiami Lumban Turnip, keturunan Ompu Mualni Huta mendiami Peajolo, keturunan Ompu Sotardugur mendiami Rautbosi, dan keturunan Ompu Raja Mamatik mendiami Huta Ginjang dan Lintong.
Ompu Hatoguan beranak 4: Raja Mangatamanuk, Ompu Bosar (pergi dan berdiam di Rautbosi), Ompu Mardumpang (pergi dan berdiam di Hutaginjang), Ompu Sobaloson.
 
Raja Mangatamanuk beranak 3: Raja Manise, Raja Panjuljul (dijodohkan R Mangatamanuk dengan puteri Raja Tongging dan berdiam disana), Sinabegu (diutus R Mangatamanuk "marguru hadatuon" ke Raya, kawin dan tinggal disana).
Ompu Sotardugur memperanakkan putra tunggal, yakni Saragi Tua. Kemudian, Saragi Tua memiliki 2 orang putra, yakni Ompu Tuan Joro Sondiraja dan Ompu Sileang Mangebas. Ompu Sileang Mangebas dikabarkan merantau ke daerah perbukitan di Pulau Samosir dan menetap di Huta Janji Maria Dolok.
Raja Manise beranak 2: Turnip Dolok dan Turnip Toruan.
 
Turnip Dolok beranak 4: Ompu Bahalborngin, Ompu Saribu, Ompu Gontar, dan Ompu Sopuluan.
Dari tempat-tempat inilah, marga Turnip (keturunan Guru Sojouon) merantau keluar dari Pulau Samosir. Sebagian besar ada yang menetap di [[kabupaten Simalungun]], [[kabupaten Deli Serdang]], [[Kota Medan|kotamadya Medan]], [[Kabupaten Labuhanbatu|kabupaten Labuhan Batu]], dan [[kabupaten Asahan]].
Ompu Bahalborngin beranak 4: Pangasaraja, Ompu Barangbeha ("Parjuji langgis", pergi ke dan tinggal/kawin di Salbe), Panjojor (pergi menyusul abangnya, Barangbeha ke Simalungun, tapi abangnya Barangbeha menyuruhnya ke dan tinggal/kawin di Tigaras), dan Ompu Gokmahuta (pergi ke dan berdiam/kawin di Janjimaria/daerah hulu Parbaba).
 
Namun, baik yang berdasarkan buku WM Hutagalung tersebut diatas maupun berdasarkan tulisan pada alinea-alinea yang sebelumnya, belum nyambung ("match") dengan Tarombo yang saya kumpulkan 3 tahun terahir dari Huta Peajolo & Hutaginjang, Desa Maduma, Simanindo. Hanya satu nama yang sama yakni Ompu Marhilap. Kalau O Marhilap dialinea kedua diatas adalah sama dengan O Marhilap yang dimaksud dalam Tarombo yang saya kumpulkan, maka O Marhilap beranak 4, ada satu diataranya yang tidak berketurunan laki-laki namun ada 2 perempuan: no 1 ke marga Sihaloho (Ompu Mangisi) dan no 2 ke marga Sirait (Ompu Maniar). Sementara anak O Marhilap yang 3 lainnya ialah O Painu, O Jahita, dan O Jabona. Sedang yang mendirikan "Harajaon Bius si Tolu Tali" Hutaginjang (sebagai ranting bius induk, Simanindo) bersama Sidauruk, Sitio dan Malau adalah abang O Marhilap, yakni O Sohajoloan yang turunannya "marsundut-sundut" ke bawah: Ompu Jumbe, Ompu Gontong, Amani Gontong, Gontong, dan anaknya, generasi sekarang diberi nama (kembali) si Togaturnip. Kalau kita amati dari dari 3 bersaudara: O Sohajoloan, O Marhilap, dan O Mangurdok, yang ketiganya adalah anak Ompu Sibarloan dan kita hubungkan dengan Tarombo Sidauruk dan Sitio, yang kebetulan juga saya kumpulkan, maka dapat disimpulkan bahwa harajaon bius Hutaginjang (dibagian hulu Simanindo) sudah berdiri 7 generasi hingga sekerang. Kalau diasumsikan 1 generasi adalah 35 tahun, berarti sudah sejak 245 tahun yang lalu berdiri harajaon bius Hutaginjang, Simanindo, artinya berdiri kira-kira tahun 1766.
Namun, W.M. Hutagalung menulis dalam bukunya "Pustaha Batak" edisi pertama tahun 1926, edisi/cetak ulang tahun 1991, silsilah yang berbeda dari yang disebutkan di atas. Dalam bukunya disebutkan bahwa Turnip memiliki satu anak, yakni Ompu Hatoguan. Ompu Hatoguan memiliki empat anak, yakni Raja Mangatamanuk, Ompu Bosar (pergi dan berdiam di Rautbosi), Ompu Mardumpang (pergi dan berdiam di Hutaginjang), dan Ompu Sobaloson.
 
Raja Mangatamanuk beranakmemiliki 3:tiga anak, yakni Raja Manise, Raja Panjuljul (dijodohkan Roleh Raja Mangatamanuk dengan puteri Raja Tongging dan kemudian berdiam disana), dan Sinabegu (yang diutus RRaja Mangatamanuk "''marguru hadatuon''" ke [[Raya, Simalungun|Raya]], kemudian kawin dan tinggal disana).
 
Raja Manise memiliki dua anak, Turnip Dolok beranakdan Turnip Toruan. Turnip Dolok memiliki empat anak, 4:yakni Ompu Bahalborngin, Ompu Saribu, Ompu Gontar, dan Ompu Sopuluan.
 
Ompu Bahalborngin beranakmemiliki 4:empat anak, yakni Pangasaraja, Ompu Barangbeha (dijuluki "Parjuji''parjuji langgis''", pergi ke danSalbe kemudian tinggal/ dan kawin di Salbesana), Panjojor (pergi menyusul abangnya, Barangbeha, ke [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]], tapitetapi abangnya Barangbeha menyuruhnya ke dan[[Tigaras, Dolok Pardamean, Simalungun|Tigaras]], kemudian tinggal/ dan kawin di Tigarassana), dan Ompu Gokmahuta (pergi ke danJanji berdiam/kawinMaria di Janjimaria/daerah hulu Parbaba, kemudian tinggal dan kawin di sana).
 
Namun, baik silsilah yang berdasarkandidasarkan buku WMW.M. Hutagalung tersebut diatasdi atas, maupun berdasarkandidasarkan tulisan pada alinea-alinea yang sebelumnya, belum nyambung ("match") dengan Tarombo yang saya kumpulkan 3 tahun terahir dari Huta Peajolo & Hutaginjang, Desa Maduma, Simanindo. Hanya satu nama yang sama yakni Ompu Marhilap. Kalau O Marhilap dialinea kedua diatasdi atas adalah sama dengan O Marhilap yang dimaksud dalam Tarombo yang saya kumpulkan, maka O Marhilap beranak 4, ada satu diataranya yang tidak berketurunan laki-laki namun ada 2 perempuan: no 1 ke marga Sihaloho (Ompu Mangisi) dan no 2 ke marga Sirait (Ompu Maniar). Sementara anak O Marhilap yang 3 lainnya ialah O Painu, O Jahita, dan O Jabona. Sedang yang mendirikan "Harajaon Bius si Tolu Tali" Hutaginjang (sebagai ranting bius induk, Simanindo) bersama Sidauruk, Sitio dan Malau adalah abang O Marhilap, yakni O Sohajoloan yang turunannya "marsundut-sundut" ke bawah: Ompu Jumbe, Ompu Gontong, Amani Gontong, Gontong, dan anaknya, generasi sekarang diberi nama (kembali) si Togaturnip. Kalau kita amati dari dari 3 bersaudara: OOmpu Sohajoloan, OOmpu Marhilap, dan OOmpu Mangurdok, yang ketiganya adalah anak Ompu Sibarloan dan kita hubungkan dengan Tarombo Sidauruk dan Sitio, yang kebetulan juga saya kumpulkan, maka dapat disimpulkan bahwa harajaon bius Hutaginjang (dibagian hulu Simanindo) sudah berdiri 7 generasi hingga("sundut") sekerangsampai sekarang. Kalau diasumsikan 1 generasi adalah 35 tahun, berarti sudah sejak 245 tahun yang lalu berdiri harajaon bius Hutaginjang, Simanindo, artinya berdiri kira-kira tahun 1766. Berarti pula, Harajaon Bius Simanindo yang menjadi Bius Induk (Asal/Sabungan), "Harajaon Sitolu Tali: Turnip, Sidauruk, Sitio paopat Boruna, Malau" telah berdiri di Simanindo jauh lebih awal, sebelum tahun 1776. Kurang-lebih 3 atau 4 generasi sebelum berdiri Bius Hutaginjang. Ditinjau dari segi generasi (berdasarkan tarombo yang saya catat), marga Sidauruk sekarang berada di generasi 10 hingga 12, Sitio kurang-lebih sama, Turnip yang lebih tua, mereka sekarang kurang-lebih di generasi 13 hingga 15. Sementara Malau, yang dikatakan orang tua lebih dulu berdiam di Huta Malau (kira-kira satu-setengah km dari Pusat Harajaon Bius, Hutabolon Simanindo) belum terlacak sudah berapa generasi berdiam di wilayah ex-ke-negerian Simanindo. Catatan, ex-ke-negerian Simanindo meliputi Simanindo, Malau, Sinuan, Sigurgur dan Rautbosi (kearah Pangururan) dan Sinapuran, Sangkal dan Sibatubatu (kearah Ambarita) serta Parmonangan/Sipinggan, Pangonjaran, Langge, Peajolo dan Hutaginjang menuju Pinagar dan Ronggurnihuta dengan titik nol dihitung dari Hutabolon Simanindo, tempat museum dan sigalegale yang sekarang. Orang-orang tua menyebut Ronggurnihuta adalah merupakan pusat (sentral) Pulau Samosir dan tempat tertinggi DPL (di atas permukaan laut)nya, kira-kira 1400 meter.
 
== Tokoh ==
Beberapa tokoh yang bermarga Turnip, di antaranya adalah:
* [[Saragih Ras|Anggaraim Elias Saragih Turnip]] (dikenal sebagai A.E. Saragih Ras), pemimpin [[Revolusi Sosial Sumatera Timur|revolusi sosial]] di [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]]
* [[Martin Susilo Martopo Turnip]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Suku-Batak-stub}}
 
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Batak Simalungun]]
[[Kategori:Marga Parna]]
[[Kategori:Marga Turnip]]