Hans Teeuw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cocondolo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(62 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox scientist
'''Profesor AA Teeuw''' adalah pakar sastra dan budaya Indonesia asal Belanda.
| name = Hans Teeuw
| image =
| image_size =
| alt =
| caption = 12 August 1921
| birth_date = {{Birth date|1921|8|12|df=yes}}
| birth_place =[[Gorinchem]], Belanda
| birth_name=Andries Teeuw
| death_date = {{death date and age|2012|5|18|1921|8|12|df=yes}}
| residence =
| citizenship =
| nationality = Belanda
| fields = [[Kritik sastra]], penerjemahan
| workplaces =
| alma_mater =[[Universitas Utrecht]]
| doctoral_advisor =
| academic_advisors =
| doctoral_students =
| notable_students =
| known_for = Kritik sastra Indonesia
| author_abbrev_bot =
| author_abbrev_zoo =
| religion =
| influences =
| influenced =
| awards =
| signature = <!--(filename only)-->
| signature_alt =
| footnotes =
| spouse =
}}
'''Andries "Hans" Teeuw''' (dikenal sebagai '''A. Teeuw'''; {{lahirmati|[[Gorinchem]], [[Belanda]]|12|8|1921|[[Leiden]]|18|5|2012}}) adalah pakar sastra dan budaya [[Indonesia]] asal [[Belanda]].<ref>{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/05/23/in-memoriam-hans-teeuw-ever-a-student-indonesia.html |title=In Memoriam : Hans Teeuw: Ever a student of Indonesia |publisher=The Jakarta Post |date= |accessdate=23 May 2012 |archive-date=2022-04-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220425221547/https://www.thejakartapost.com/news/2012/05/23/in-memoriam-hans-teeuw-ever-a-student-indonesia.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.kitlv.nl/home/Spotlight?subpage_id=442 |title=Hans Teeuw (1921-2012) |publisher=KITLV |accessdate=2 June 2012 |url-status=dead |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120819180755/http://www.kitlv.nl/home/Spotlight?subpage_id=442 |archivedate=19 August 2012 }}</ref> Teeuw kuliah tentang ke-Indonesia-an (Indologi) di Leiden pada tahun 1938 dan lulus ujian calon pada tahun 1941, dan pada tahun 1945 berhasil menyelesaikan ujian doktoralnya dengan sangat memuaskan. Ia kemudian berangkat ke Indonesia untuk melakukan penelitian lapangan di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] antara tahun 1945 dan 1947. Ia bekerja di [[Universitas Indonesia]] pada tahun 1947 hingga 1951, lalu sejak tahun 1952 menjadi guru besar di Utrecht dan pada tahun 1955 menjadi guru besar bahasa Melayu dan Indonesia di Leiden.
 
== Pendidikan dan karier ==
Teeuw meraih gelar Doktor dari Universitas Utrecht (1946) dan menerima gelar Dr. Honoris Causa dari Universitas Indonesia (1975). Sejak 1955 dia menjabat sebagai guru besar Bahasa dan Kesusastraan Indonesia di Universitas Leiden, Belanda. Di universitas yang sama dia pernah menjadi ketua Departemen Bahasa dan Kebudayaan (1968-1986). Ia menjadi lektor Sastra Melayu di Fakultas Sastra UI (1950-1951), dan guru besar tamu di Universitas Michigan, AS (1962-1963).<ref>Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 8-9</ref>
Ia pernah menjadi anggota Ilmu Pengetahuan Belanda (sejak 1971) dan ketua Komite Belanda untuk Kerja Sama Indonesia-Belanda (1970).
Ia pernah mengadakan penelitian tentang sastra Indonesia di Jakarta (1945-1947) dan di Yogyakarta (1977-1978).
Di Indonesia dia lebih dikenal sebagai pakar sastra Indonesia. Dia menulis buku sejarah sastra Indonesia dan buku teori sastra.
 
== Karya ==
Berikut beberapa karya tulisannya.<ref>Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 9</ref>
* ''Voltooid Voorspiel: Indonesische Literatuur tussen twee weredoorlogen'' (1950)
* ''Hariwansa'' (1950)
* ''Dialectatlas van Lombok'' (1954)
* ''Pokok dan Tokoh dalam Kesusastraan Indonesia Baru'' (1954)
* ''A Critical Survey of Studies on Malay and Bahasa Indonesia'' (1961)
* ''Modern Indonesian Literature I & II'' (1967 & 1969)
* ''Tergantung pada Kata'' (1980)
* ''Sastra Baru Indonesia'' (1980)
* ''Khasanah Sastra Indonesia'' (1980)
* ''Membaca dan Menilai Sastra'' (1983)
* ''Sastra dan Ilmu Sastra'' (1984)
* ''Sastra Indonesia Modern II'' (1989)
* ''Citra Manusia Indonesia dalam Karya Pramoedya Ananta Toer'' (1997)
* ''Manifestasi Puisi Indonesia-Belanda'' (sebagai editor bersama Toety Heraty) (1986)
 
== Profesor Teeuw Award ==
Profesor Teeuw Foundation diluncurkan pada tahun 1991 sebagai warisan Program Studi Profesor Teeuw di Indonesia.<ref name="ref1">{{cite web|url=http://www.kitlv.nl/pdf_documents/Call_for_nominations_Prof__Teeuw_Award_2011pdf_documentsCall_for_nominations_Prof__Teeuw_Award_2011.pdf|title=KITLV.nl: Stitching Professor Teeuw Fonds|format=pdf|accessdate=2011-5-31}}</ref> Program ini memainkan peran penting dalam kerjasamakerja sama peneliti [[Indonesia]] dan [[Belanda]] di bidang Studistudi [[Bahasa Indonesia]] dari tahun [[1975]] sampai tahun [[1991]]. Inisiator dari Profesor Teeuw YayasanFoundation bertujuan menghormati Profesor Teeuw atas karyanya.<ref name="ref1"/>
 
Setiap dua tahun sekali, seorang pemenang Indonesia atau Belanda, atau orang yang tinggal di Indonesia atau Belanda, pada gilirannya akan menerima Penghargaan Profesor Teeuw, atas kontribusinya-nya terhadap hubungan budaya Indonesia-Belanda dalam arti lebih luas. Penghargaan ini bisa seperti di bidang [[sastra]], [[musik]], [[tari]], [[arsitektur]], [[sejarah]], [[lingkungan]], [[hukum dll]]. Penghargaan ini diberikan sebagai hadiah bagi pemenang untuk karyanya di bidang hubungan budaya Indonesia-Belanda dan sebagai rangsangan untuk melanjutkan pekerjaan tersebut.<ref name="ref1"/>
 
== Peraih Profesor Teeuw Award ==
Peraih Profesor Teeuw Award pertama kali adalah tokoh penerbit dan wartawan [[Goenawan Mohamad]] pada tahun 1992. Peraih Penghargaan setelah Goenawan Mohamad adalah: penulis dan peneliti dari Leiden (markas [[KITLV]]), Dr. [[Harry Poeze]], penulis, penyair dan filsuf [[Y.B. Mangunwijaya]], dan Mrs Ellen Derksen, penyelenggara Pasar Malam Besar di [[Den Haag]].<ref name="ref1"/>
 
Pada tahun 2000, [[antropologi|antropolog ]] dan wartawan Indonesia [[Mulyawan Karim]] memenangkanmemenangi penghargaan Awardini, yang kemudian diberikan sebagai hibah perjalanan yang digunakan Mulyawan untuk melakukan penelitian di Belanda. Pada tahun 2002, F.X. Suhardi Djojoprasetyo meraih penghargaan sebagai pengakuan atas kegiatannya sebagai guru di bidang tari dan [[gamelan]] Jawa, yang telah ia lakukan di Belanda sejak tahun 1975.<ref name="ref1"/>
 
Pada tahun 2004, Profesor Teeuw Foundation memberikan penghargaan kepada [[Ajip Rosidi]], yang selama lebih dari 40 tahun, telah memberikan kontribusi yang berharga bagi studi, publikasi, dokumentasi, dan promosi sastra Indonesia dengan cara yang lebih luas. Ia sangat dihormati di dunia internasional, baik oleh bangsa Barat maupun bangsa Timur termasuk Jepang). Jika memungkinkan, ia juga mencari, mempraktekkanmempraktikkan dan mempromosikan kegiatannya dengan bekerjasama dengan Belanda dan lembaga-lembaga mereka.<ref name="ref1"/>
 
Pada tahun 2007, Profesor Teeuw Award digelar di dua tempat, Belanda maupun dan Indonesia. Kali ini penghargaan diberikan kepada pemenang yang telah memberi kontribusi pada hubungan budaya Indonesia-Belanda di bidang [[arsitektur]] dan studi arsitektur. Di Belanda, Profesor Teeuw Award 2007 diberikan kepada dua pemenang yakni arsitek Cor Passchier, dan sejarawan dan antropolog Freek Colombijn. Di Indonesia, tiga pemenang yang terpilih untuk menerima penghargaan adalah [[Han Awal]], Wastu Pragantha Zhong dan [[Adji Damais|Soedarmadji JH Damais]].<ref name="ref1"/>
 
== Catatan Kakikaki ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.kitlv.nl/pdf_documents/IM_Teeuw.pdf Biografi singkat]. Tulisan Willem van der Molen.
 
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Teeuw, Hans}}
[[Kategori:Meninggal usia 91]]
[[Kategori:Tokoh dari Gorinchem]]
[[Kategori:Ilmuwan Belanda]]
[[Kategori:Indonesianis]]
[[Kategori:Kritikus sastra Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Utrecht]]
[[Kategori:Dosen Universitas Leiden]]
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Ekspatriat Belanda di Indonesia]]