Anak cucu orang sepuluh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Shahibul Anwar (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(28 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Anak Cucu Orang Sepuluh''' adalah sebutan bagi anak cucu keturunan dari sepuluh orang [[pambakal]] yang berjasa pada [[Kesultanan Banjar]] karena berhasil menggagalkan laskar yang dipimpin Pangeran Surya dan Pangeran Ahmad yaitu saudara tiri Sultan Tahmidullah II yang menyerang kebun lada milik Sultan di daerah Amuntai pada tahun [[1785]] pada masa [[Sultan]] [[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]]. Pada waktu itu Pangeran Suria saudara Sultan [[Tahmidullah II]] berkeinginan pula menjadi raja. Dalam melaksanakan niatnya itu ia dibantu oleh Pangeran Ahmad, tetapi kemudian mereka dapat dihalau oleh kesepuluh orang datu hingga ke perbatasan [[negeri Paser]].<ref>{{Cite web |url=http://eprints.lib.ui.ac.id/12976/1/82338-T6811-Politik%20dan-TOC.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2011-07-21 |archive-date=2012-01-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120118065114/http://eprints.lib.ui.ac.id/12976/1/82338-T6811-Politik%20dan-TOC.pdf |dead-url=yes }}</ref>
{{gabungdari|Turunan orang sepuluh}}
'''Anak cucu orang sepuluh''' adalah sebutan bagi anak cucu keturunan dari sepuluh orang datu yang berjasa pada [[Kerajaan Banjar]] di masa [[Sultan Sulaiman]].
 
Kesepuluh datu<ref name="suluh">Amir Hasan Kiai Bondan, Suluh Sedjarah Kalimantan, Fadjar, Bandjarmasin, 1953</ref> tersebut adalah:
==Pembebasan Pajak==
# Datu Kabul/Tibul/Ayan Iberun/Abu
Di masa Sultan Soelaiman terjadi serangan masuk atas kerajaan Banjar yang datang dari [[Pasir]]. Serangan ini dipukul mundur oleh rakyat Banua Lima yang dipimpin oleh sepuluh orang datu. Sultan amat berterimakasih akan kejadian ini dan sebagai balasan anak cucu sepuluh datu-datu ini dibebaskan dari erakan dan pajak-pajak lainnya.
# Datu Bahala Kiai Miai Tjiara (Kiai Maja Tjetra)
# Datu Subul
# Datu Wira Laksana
# Datu Miskin/Maskar/Masakar
# Datu Mahul/Bamail
# Datu Uda Pati/Depati
# Datu Rukul Sutakuan/Sutaperana
# Datu Djahang/Djulang
# Datu Palajau.
 
Mereka dibebaskan dari pajak dan kerja rodi oleh Kesultanan Banjar. Kemudian anak cucu orang sepuluh yang setia kepada Belanda setelah Kesultanan Banjar dihapuskan oleh Belanda, hak ini tetap mereka miliki.
==Perang Banjar==
Di zaman [[Perang Banjar]] anak cucu orang sepuluh terpecah-pecah. Sebagian besar memihak rakyat dan Sultan ikut berjuang dan kehilangan hak-haknya. Tapi kelompok Adipati Danuraja memihak Belanda dan beserta prajuritnya mengamankan Benua Lima.
 
== Pembebasan Pajak ==
Adipati Danuraja yang diangkat Belanda sebagai regent pertama Benua Lima mati terbunuh dalam suatu perkelahian dengan rakyat. Kelompok Danuraja inilah yang meneruskan hak-hak istemewa golongan anak cucu orang sepuluh dan bebas rodi dan pajak dalam pemerintahan kolonial Belanda selanjutnya setelah tahun 1865.
DiPada masa Sultan SoelaimanSulaiman terjadi serangan masuk atas kerajaankesultanan Banjar yang datang dari [[Paser|Pasir]]. Serangan ini dipukul mundur oleh rakyat [[Banua Lima]] yang dipimpin oleh sepuluh orang datu. Sultan amat berterimakasih akan kejadian ini dan sebagai balasan anak cucu sepuluh datu-datu ini dibebaskan dari erakan dan pajak-pajak lainnya..<ref name="sejarah tematis">Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.</ref>
 
==Merantau Perang Banjar ==
Di zaman [[Perang Banjar]] anak cucu orang sepuluh terpecah-pecah. Sebagian besar memihak rakyat dan Sultan ikut berjuang dan kehilangan hak-haknya. Tapi kelompok Adipati Danuraja memihak Belanda dan beserta prajuritnya mengamankan BenuaBanua Lima.
Di permulaan abad ke-20, anak cucu orang sepuluh banyak yang keluar Benua Lima, ada yang merantau hingga [[Kota Tondano]], [[Sulawesi Utara]].
Mengingat hak-hak istimewa keturunannya, mereka berkeberatan dipaksa kerja rodi, sehingga menimbulkan gelombang protes kepada pemerintah Belanda di Betawi.
 
Adipati Danuraja yang diangkat Belanda sebagai regent pertama BenuaBanua Lima mati terbunuh dalam suatu perkelahian dengan rakyat. Kelompok Danuraja inilah yang meneruskan hak-hak istemewa golongan anak cucu orang sepuluh dan bebas rodi dan pajak dalam pemerintahan kolonial Belanda selanjutnya setelah tahun 1865.<ref name="sejarah tematis"/>
==Tindakan Belanda==
 
Tindakan Pemerintah Hindia Belanda yang diambil untuk mengatasi masalah ini :
== Merantau ==
Di permulaan abad ke-20, anak cucu orang sepuluh banyak yang keluar Benua[[Banua Lima]], ada yang merantau hingga [[Kota Tondano]], [[Kabupaten Minahasa|Minahasa]], [[Sulawesi Utara]]. dan sebagain menetap di Kampung [[Banjer, Tikala, Manado|Banjer (Banjar)]].
Mengingat hak-hak istimewa keturunannya, mereka berkeberatan dipaksa [[kerja rodi]], sehingga menimbulkan gelombang protes kepada pemerintah Belanda di Betawi[[Batavia]].
 
== Tindakan Belanda ==
Tindakan Pemerintah [[Hindia Belanda]] yang diambil untuk mengatasi masalah ini :<ref name="sejarah tematis"/>
# meneliti kembali silsilah turunan mereka yang bersangkutan untuk menetapkan berhak tidaknya mereka bebas rodi.
# Menekankan kepada jumlah yang sekecil mungkin.
# Mengusahakan agar kelompok ini lambat laun hilang hak-haknya.
 
== Ordonansi Erakan ==
Dalam ordonansi [[erakan]] (kerja rodi) untuk [[Karesidenan]] Selatan dan Timur Borneo(Stb. [[1927]] no.:203 diubah dan ditambah oleh Stb. [[1931]] No.:483) dikatakan bahwa :<ref name="sejarah tematis"/>
<blockquote>
"yang diseboet '''''anak tjoetjoe orang sepoeloeh''''', sekadar pada waktu moelaï berlakoe ordonantie ini, mereka itoe bebas dari padadaripada kewadjiban berodi".
</blockquote>
Jadi ketetapan yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda sesudah tahun 1927 itu adalah membebaskan kelompok anak cucu orang sepuluh dari wajib rodi bila sebelum tahun 1927 mereka memang telah bebas rodi, sehingga kelompok bebas rodi semakin kecil.
Sebab kalaupun betul turunan anak cucu orang sepuluh, bila dalam tahun 1927 belum ada ketetapan bebas rodi, untuk seterusnya kena wajib rodi.
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* http://www.kabarbanjarmasin.com/posting/kisah-istimewa-anak-cucu-orang-10.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141223053948/http://kabarbanjarmasin.com/posting/kisah-istimewa-anak-cucu-orang-10.html |date=2014-12-23 }}
 
[[Kategori:Sejarah Kalimantan]]
[[Kategori:Suku Banjar]]