Kabupaten Boyolali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Odydasa (bicara | kontrib)
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(367 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-vandalism|small=yes}}
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
| nama=Kabupaten Boyolali
|nama = Kabupaten Boyolali
| propinsi=[[Jawa Tengah]]
|translit_lang1_type = [[Hanacaraka]]
| ibukota=[[Boyolali, Boyolali|Boyolali]]
|translit_lang1_info = ꦧꦺꦴꦪꦭꦭꦶ
| luas=1015.10
|translit_lang1_type1 = [[Pegon]]
| penduduk=935768
|translit_lang1_info1 = بويالالي
| penduduktahun=(2004)
|translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
| kepadatan=922
|translit_lang1_info2 = Boyalali
| kecamatan=19
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
| kelurahan=-
|perrow = 1/2
| kodearea=0276
|image1=Human Mountain (183061861).jpeg
| dau = Rp. 641.787.696.000,-
|caption1=<center>[[Gunung Merapi]] dipotret dari [[Gunung Merbabu]]
| dauref =(2011)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/|title=Perpres No. 6 Tahun 2011|date=2011-02-17|accessdate=2011-05-23}}</ref>
|image2=Surya Tenggelam di Waduk Cengklik.jpg
| lambang= [[Berkas:Lambang Kabupaten Boyolali.jpeg|80px|Lambang Kabupaten Boyolali]]
|caption2=<center>Waduk Cengklik
| peta= [[Berkas:Locator kabupaten boyolali.gif]]
|image3=Simetris sawah dari ketinggian.jpg
| koordinat=-
|caption3=<center> Persawahan Boyolali
| dasar hukum=UU No. 13/1950
}}
| tanggal=-
|lambang = Seal of Boyolali Regency.svg
| motto=-
|peta = Locator kabupaten boyolali.gif
| kepala daerah=[[Bupati]]
|koordinat = {{coord|-7.545743|110.610629}}
| nama kepala daerah= Drs. Seno Samudro
|propinsi = [[Jawa Tengah]]
| web=[http://www.boyolalikab.go.id/ www.boyolalikab.go.id]
|ibukota = [[Boyolali, Boyolali|Boyolali]]
|dasar hukum = UU No. 13/1950
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1847|06|5}}
|motto = Boja-lali<br/>{{small|{{jv}} Jangan lupa}}
|semboyan = Boyolali Tersenyum<br/>(Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat)
|julukan = {{hlist|Susu|''[[Selandia Baru|Nieuw Zeeland]] van Java''}}
|kecamatan = 22
|kelurahan = 6
|desa = 261
|kepala daerah = Bupati
|nama kepala daerah = [[Said Hidayat]]
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
|nama wakil kepala daerah = Wahyu Irawan
|nama sekretaris daerah = Wiwis Trisiwi Handayani
|luas = 1015,10
|penduduk = 1110346
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|98,10% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 1,55% [[Kekristenan]]
** 1,16% [[Protestan]]
** 0,39% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,18% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,16% [[Hindu]] |0,01% Kepercayaan<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[bahasa Jawa|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 75,41 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a">&nbsp;tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://jateng.bps.go.id/indicator/26/2034/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.jateng.bps.go.id|accessdate=4 Oktober 2024}}</ref>
|dau = Rp 1.064.047.626.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=15 Juni 2021}}</ref>
|kodearea = 0276
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|57300]]
|nomor_polisi = AD
|flora = [[Mawar pager]]
|fauna = [[Sapi|Sapi lokal]]
|web = {{URL|http://www.boyolali.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Boyolali''' ({{lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦧꦺꦴꦪꦭꦭꦶ, [[Pegon]]: بويالالي|Boyalali}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya adalah [[Boyolali, Boyolali|Kecamatan Boyolali]]. Kabupaten ini terletak sekitar 25&nbsp;km sebelah barat [[Kota Surakarta]]. Pada pertengahan 2024, jumlah penduduk kabupaten Boyolali sebanyak 1.110.346 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=6 Oktober 2024|format=visual}}</ref><ref>{{cite web|url=https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah|date=14 April 2021|accessdate=4 Maret 2022|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913152650/https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|dead-url=no}}</ref><ref name="BOYOLALI">{{cite web|url=https://boyolalikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/e6f91c6c91f03cb27d516218/kabupaten-boyolali-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Boyolali Dalam Angka 2021|website=www.boyolalikab.bps.go.id|accessdate=15 Juni 2021|format=pdf|pages=8, 54, 125|archive-date=2021-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20210616043144/https://boyolalikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/e6f91c6c91f03cb27d516218/kabupaten-boyolali-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
'''Kabupaten Boyolali''' (Bahasa Jawa: ''Bayalali'', arti harafiah: "lupa dari marabahaya"), adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]]. Ibukotanya adalah '''Boyolali''', terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Grobogan]] di utara; [[Kabupaten Sragen]], [[Kabupaten Karanganyar]], dan [[Kota Surakarta]] (Solo) di timur; [[Kabupaten Klaten]] di selatan; serta [[Kabupaten Magelang]] dan [[Kabupaten Semarang]] di barat.
 
Kabupaten Boyolali berbatasan dengan [[Kabupaten Semarang]] dan [[Kabupaten Grobogan]] di utara; [[Kabupaten Sragen]], [[Kabupaten Karanganyar]], [[Kabupaten Sukoharjo]], dan [[Kota Surakarta]] di timur; [[Kabupaten Klaten]] dan [[Kabupaten Sleman]] ([[Daerah Istimewa Yogyakarta]]) di selatan; serta [[Kabupaten Magelang]] dan [[Kabupaten Semarang]] di barat. Kabupaten ini termasuk kawasan [[Solo Raya]].
Bagian timur kabupaten ini termasuk kawasan ''Solo Raya''. Di wilayah kabupaten Boyolali terdapat [[Bandara Internasional Adi Sumarmo]] yang melayani untuk kawasan Solo dan sekitarya, serta asrama haji Donohudan.
 
== GeografiSejarah ==
[[Berkas:Aanval van de colonne Le Bron de Vexela op Dipo Negoro nabij Gawok.jpg|jmpl|220px|ki|Penyerbuan pasukan [[Pangeran Diponegoro]] oleh ''[[kolonel|colonne]]'' [[Joseph le Bron de Vexela]] dekat [[Gawok]] (gambar oleh [[G. Kepper]], 1900).]]
 
=== Asal mula Nama Boyolali ===
Kabupaten Boyolali membentang barat-timur sepanjang 49 km, dan utara-selatan 54 km. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dan dataran bergelombang dengan perbukitan yang tidak begitu terjal. Pemanfaatan
Menurut cerita serat Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolali tak disebutkan. Demikian juga pada masa [[Kerajaan Demak Bintoro]] maupun [[Kerajaan Pengging]], nama Boyolali belum dikenal. Menurut legenda nama Boyolali berhubungan dengan ceritera [[Ki Ageng Pandan Arang]] (Bupati Semarang pada abad XVI). Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam.
 
Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara dia dirampok oleh tiga orang yang mengira dia membawa harta benda ternyata dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama [[Salatiga]]. Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng beristirahat di sebuah Batu Besar yang berada di tengah sungai.
Bagian barat merupakan daerah pegunungan, dengan puncaknya [[Gunung Merapi]] (2.911 m) dan [[Gunung Merbabu]] (3.141 m), keduanya adalah gunung berapi aktif. Sedangkan di bagian utara (perbatasan dengan [[Kabupaten Grobogan]] merupakan daerah perbukitan, bagian dari rangkaian [[Pegunungan Kendeng]].
 
Dalam istirahatnya Ki Ageng berucap "''Båyå wis lali wong iki''" yang dalam bahasa indonesia artinya "Sudah lupakah orang ini". Dari kata "''Båyå Wis Lali''" maka jadilah nama Boyolali. Batu besar yang berada di Kali Pepe yang membelah kota Boyolali mungkinkah ini tempat beristirahat Ki Ageng Pandan Arang. Mungkin tak ada yang bisa menjawab dan sampai sekarang pun belum pernah ada meneliti tentang keberadaan batu ini. Demikian juga sebuah batu yang cukup besar yang berada di depan Pasar Sunggingan Boyolali, konon menurut masyarakat setempat batu ini dulu adalah tempat untuk beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya Nyi Ageng mengetuk-ngetukan tongkatnya di batu ini dan batu ini menjadi berlekuk-lekuk mirip sebuah dakon (mainan anak-anak tempo dulu). Karena batu ini mirip dakon, masyarakat disekitar Pasar Sunggingan menyebutnya mBah Dakon dan hingga sekarang batu ini dikeramatkan oleh penduduk dan merekapun tak ada yang berani mengusiknya.{{cn}}
Di bagian utara (perbatasan dengan [[Kabupaten Sragen]] terdapat [[Waduk Kedungombo]].
 
== Pembagian administratifPemerintahan ==
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Boyolali}}
 
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
Kabupaten Boyolali terdiri atas 19 [[kecamatan]], yang dibagi lagi atas 262 [[desa]] dan 5 [[kelurahan]]. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan [[Boyolali, Boyolali|Boyolali]].
! No.
! colspan="2" | Bupati
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! colspan="2" | Wakil Bupati
|-
|25
|[[Berkas:Official Portrait of Said Hidayat, Regent of Boyolali.png|100px]]
|Muhammad [[Said Hidayat]]
|2021
|''Petahana''
|[[Berkas:Wahyu Irawan Boyolali.png|100px]]
|Wahyu Irawan
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
Di samping [[Boyolali]], kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah [[Ampel]], [[Banyudono]], [[Mojosongo]],[[Simo]], [[Karanggede]], [[andong]], [[Musuk]] dan [[Selo]]. Kawasan [[Ngemplak]] yang berbatasan langsung dengan Kota [[Surakarta]], kini telah dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ''Solo Raya'' ke arah barat.
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Boyolali}}
<!--
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Boyolali}}
[[Berkas:Pembagian administratif kabupaten boyolali.gif|250px|thumb|left|Pembagian administratif Kabupaten Boyolali]]
-->
 
=== SejarahKecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Boyolali}}
[[Berkas:Aanval van de colonne Le Bron de Vexela op Dipo Negoro nabij Gawok.jpg|thumb|300px|Penyerbuan pasukan [[Pangeran Diponegoro]] oleh ''[[kolonel|colonne]]'' Le Bron de Vexela dekat [[Gawok]] (gambar oleh [[G. Kepper]], 1900)]]
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Boyolali}}
 
=== Bahasa ===
{{utama|Bahasa Jawa Surakarta}}
 
Bahasa yang digunakan oleh penduduk di kabupaten Boyolali adalah [[Bahasa Jawa Surakarta]] yang dituturkan oleh seluruh masyarakat Boyalali. Selain itu, karena Kabupaten Boyolali masih termasuk wilayah inti dari kerajaan [[Kasunanan Surakarta]] maka berpengaruh juga dengan percakapan sehari-hari, yaitu dengan memperhatikan etika bahasa atau sering disebut [[unggah-ungguh]], yaitu tingkat tingkat tutur krama madya dan krama inggil untuk menghormati lawan bicara, ciri khas aksen orang Boyolali terdengar medhok namun lembut seperti wayang Janoko dapat dikatakan pula sebagai dialek mataram yang halus. Meskipun tergolong sebagai pengguna bahasa jawa standar, sebenarnya banyak dialek yang digunakan masyarakat dalam komunikasi sehari-hari, sayangnya sampai saat ini belum ada gagasan untuk mengembangkannya ke dalam kamus bahasa Jawa.{{cn}}
 
== Transportasi ==
Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati [[jalan nasional]] dan [[Jalan Tol Semarang–Solo|jalan tol]] yang menghubungkan [[Kota Semarang|Semarang]]-[[Kota Surakarta|Surakarta]]. Jalur ini merupakan jalur yang berbukit-bukit, khususnya di utara kota kabupaten sampai kota kecamatan Ampel.
 
Kabupaten Boyolali Juga terhubung [[Jalur Kereta Api Semarang - Solo]] (termasuk percabangan menuju Bandara Adi Soemarmo yang merupakan jalur kereta api yang melewati pinggir [[jalan tol Solo - Semarang]] ) dan Solo - Boyolali Kota. Untuk Stasiun yang masih aktif ialah [[Stasiun Telawa]] dan [[Stasiun Bandara Adi Soemarmo]], untuk koridor Solo - Boyolali Kota ( [[Jalur Kereta Api Purwosari - Boyolali]] ) diperkirakan nonaktif pada masa kependudukan Jepang.
Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati [[jalan negara]] yang menghubungkan [[Kota Semarang|Semarang]]-[[Kota Surakarta|Solo]]. Selain itu juga terdapat jalur alternatif dari Semarang menuju Sragen melalui [[Karanggede, Boyolali|Karanggede]].Rata-rata seluruh pelosok kecamatan di Boyolali sudah mudah dijangkau sarana transportasi. Bandara Internasional Adi Sumarmo pun secara geografis masuk wilayah kabupaten Boyolali.
 
Jalan nasional yang menghubungkan kota Boyolali dengan kota [[Klaten]] merupakan jalan yang menghubungkan Boyolali langsung ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Selain itu, terdapat jalan kabupaten yang menghubungkan Boyolali dengan kota [[Sragen, Sragen|Sragen]] lewat Kecamatan [[Karanggede, Boyolali|Karanggede]] dan yang menghubungkan Boyolali dengan [[Mungkid, Magelang|Mungkid]], [[Muntilan, Magelang|Muntilan]], dan [[Kota Magelang|Magelang]] melalui "Selo Pass" yang melintasi celah di antara [[Gunung Merapi]] dan [[Gunung Merbabu]].
== Pariwisata ==
 
[[Bandar Udara Adi Soemarmo|Bandara Internasional Adi Soemarmo]] secara administratif masuk wilayah Kabupaten Boyolali dan dikelola oleh pemkot Surakarta.
[[Boyolali]] terletak di kaki sebelah timur Gunung [[Merapi]] dan Gunung [[Merbabu]] yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona, sayuran hijau yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas Gunung [[Merapi]] yang terlihat dengan jelas aliran lahar dan asapnya. Jalur Solo-[[Boyolali]]-[[Cepogo]]-Selo-Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik domestik maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi Kabupaten [[Boyolali]]. Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para pendaki Gunung [[Merapi]] dan [[Merbabu]] yang mempunyai tempat penjualan cenderamata yang representatif. Kecamatan [[Cepogo]] dan [[Selo]] merupakan sentra penghasil sayuran hijau yang segar dan murah serta pusat kerajinan tembaga di [[Boyolali]].
 
== Pendidikan ==
Selain panorama Gunung [[Merapi]] dan [[Merbabu]], kabupaten [[Boyolali]] juga memiliki tempat wisata berupa mata air alami yang mengalir secara terus menerus dan sangat jernih yang dikelola dengan baik menjadi tempat wisata air, kolam renang, kolam pancing dan restoran seperti di [[Tlatar]] (sekitar 7 km arah utara kota [[Boyolali]]) dan [[Pengging]] di Kecamatan [[Banyudono]] (sekitar 10 km arah timur kota [[Boyolali]]). Kedua tempat wisata air ini memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kalau di [[Tlatar]] memiliki keunggulan dimana lokasinya masih sangat luas dan memiliki beberapa pilihan kolam renang berikut tempat mancing dan restoran terapung, maka di Penging memiliki keunggulan dimana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta . Sehingga disekitar [[Pengging]] ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Taman Kanak-kanak|TK]] atau RA
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah dasar|SD]] atau [[madrasah ibtidaiyah|MI]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah pertama|SMP]] atau [[madrasah tsanawiyah|MTs]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah atas|SMA]] atau [[madrasah aliyah|MA]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah kejuruan|SMK]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Sekolah Luar Biasa|Lainnya]]
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Negeri
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 4
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 603
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 67
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 21
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 9
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 0
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 0
|-
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Swasta
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 509
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 215
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 70
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 28
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 28
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 2
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 9
|-
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Total
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''513'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''818'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''137'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''49'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''37'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''2'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''9'''
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di {{PAGENAME}} (2010/2011)<br />'''Sumber:''' Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)<ref>[{{Cite web |url=http://boyolali.dapodik.org/rekap.php?ref=sekolah |title=Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) {{PAGENAME}} (2010/2011) |access-date=2011-02-26 |archive-date=2011-02-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110218213821/http://boyolali.dapodik.org/rekap.php?ref=sekolah |dead-url=yes }} Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) {{PAGENAME}} (2010/2011)]</ref>
|}
 
<!--
=== Agrowisata ===
== Ekonomi ==
=== Peternakan Sapi ===
Boyolali dikenal sebagai ''penghasil susu'', karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah sub-stropis Australia dan Selandia Baru. Selain itu susu dapat di olah menjadi keju oleh pabrik keju asal Boyolali yaitu keju Indrakila, didaerah Kecamatan Ampel juga terdapat sentra industri Abon dan Dendeng.
 
=== Perindustrian ===
==== Agrowisata Sapi Perah Cepogo ====
Banyak terdapat perindustrian di wilayah Boyolali yang dapat menampung tenaga kerja yang potensial. Mayoritas industri yang ada di wilayah Boyolali adalah bergerak dalam bidang tekstil, antara lain PT Sari Warna Asli, PT Safaritex, PT Bupatex, PT Jesi Jason Surja Wibowo dll. Di Kecamatan Ampel misaalnya, telah disediakan Kawasan Industri baru yang luasnya berkisar 272-300 hektare (ha). Kawasan industri Boyolali dirancang untuk industri berbasis TPT terintegrasi, termasuk dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai dan fasilitas pusat pelatihan dan inovasi. Kawasan ini difokuskan untuk industri tekstil kering (garmen) karena keterbatasan air.
 
== Pariwisata ==
Kabupaten [[Boyolali]] terkenal dengan usaha pengembangan sapi perah dan penggemukan sapi. Jarak dari Kabupaten [[Boyolali]] adalah 13 km ke arah Barat. Jalan ke [[Cepogo]] menanjak karena topografinya merupakan pegunungan. Hal ini menyebabkan iklim yang dingin sehingga memungkinkan pemeliharaan sapi perah. [[Cepogo]] ditetapkan menjadi lokasi agrowisata sapi perah.
{{tone|yang seperti iklan pada bagian}}
Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung [[Merapi]] dan Gunung [[Merbabu]] yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona, sayuran hijau yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas Gunung [[Merapi]] yang terlihat dengan jelas aliran lahar dan asapnya. Jalur [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Surakarta]]-[[Boyolali]]-[[Cepogo, Boyolali|Cepogo]]-Selo-Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik domestik maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi Kabupaten [[Boyolali]]. Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para pendaki Gunung [[Merapi]] dan [[Merbabu]] yang mempunyai tempat penjualan cenderamata yang representatif. Kecamatan [[Cepogo]] dan [[Selo]] merupakan sentra penghasil sayuran hijau yang segar dan murah serta pusat kerajinan tembaga di [[Boyolali]].
 
Selain panorama Gunung [[Merapi]] dan [[Merbabu]], kabupaten [[Boyolali]] juga memiliki tempat wisata berupa mata air alami yang mengalir secara terus menerus dan sangat jernih yang dikelola dengan baik menjadi tempat wisata air, kolam renang, kolam pancing dan restoran seperti di [[Tlatar]] (sekitar 7&nbsp;km arah utara kota [[Boyolali]]) dan [[Pengging]] di Kecamatan [[Banyudono]] (sekitar 10&nbsp;km arah timur kota [[Boyolali]]). Kedua tempat wisata air ini memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kalau di [[Tlatar]] memiliki keunggulan di mana lokasinya masih sangat luas dan memiliki beberapa pilihan kolam renang berikut tempat mancing dan restoran terapung, maka di Penging memiliki keunggulan di mana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta . Sehingga disekitar [[Pengging]] ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro. dan masih ada lagi waduk [[sidorejo]] (WKS) yang tak kalah menarik dengan waduk kedung ombo (WKO) yang pasnya terletak dusun sidorjo.desa [[ngleses]].kecamatan juwangi.kab boyolali.dan disini bisa menikmati pemandangan yang luar biasa
Jika Anda berkunjung ke [[Boyolali]], sempatkanlah datang ke tempat pemerahan sapi yang terletak di Kecamatan [[Cepogo]]. Kondisi kendaraan harus prima karena medan yang menanjak dan jalan yang berkelok-kelok. Anda dapat melihat proses pemerasan susu sapi. Jika ingin mencoba dapat juga berpartisipasi memerah susu sapi dengan tuntunan peternak. Dan yang pasti, Anda dapat meminum susu yang masih segar hasil perasan peternak sapi.
 
=== Agrowisata ===
==== Agrowisata Sapi Perah Cepogo dan Selo ====
Kabupaten [[Boyolali]] terkenal dengan usaha pengembangan sapi perah dan penggemukan sapi. Jarak dari Kabupaten [[Boyolali]] adalah 13&nbsp;km ke arah Barat. Jalan ke [[Cepogo, Cepogo, Boyolali|Cepogo]] menanjak karena topografinya merupakan pegunungan. Hal ini menyebabkan iklim yang dingin sehingga memungkinkan pemeliharaan sapi perah. [[Cepogo, Cepogo, Boyolali|Cepogo]] ditetapkan menjadi lokasi agrowisata sapi perah. Jika ingin lebih ke atas ke dekat puncak Merapi dan Merbabu, di kawasan kecamatan Selo terdapat Desa Wisata Samiran yang juga menjadi basis agrowisata sapi perah di Boyolali.
 
Jika Anda berkunjung ke [[Boyolali]], sempatkanlah datang ke tempat pemerahan sapi yang terletak di Kecamatan [[Cepogo, Cepogo, Boyolali|Cepogo]]. Kondisi kendaraan harus prima karena medan yang menanjak dan jalan yang berkelok-kelok. Anda dapat melihat proses pemerasan susu sapi. Jika ingin mencoba dapat juga berpartisipasi memerah susu sapi dengan tuntunan peternak. Dan yang pasti, Anda dapat meminum susu yang masih segar hasil perasan peternak sapi, sekaligus hasil-hasil olahan susu, seperti keju, yogurt, kerupuk susu, stik susu, dan dodol susu. Keju dengan merek "Meneer" merupakan produksi pabrik keju PT Nedin yang berlokasi di Desa Samiran dan menggunakan susu asli Samiran. Yogurt dengan merek "Mer's Yogurt" juga produksi desa Samiran. Melalui produk-produk tersebut diharapkan dapat menaikkan kembali citra Boyolali sebagai Kota Susu.
 
==== Agrowisata Sayur Selo ====
Terletak di kawasan objek wisata Selo, 25&nbsp;km ke arah Barat dari Kabupaten Boyolali. Para pengunjung dapat menikmati dan memetik sendiri aneka ragam sayuran, antara lain: wortel, kol, daun adas, dan lain-lain.
 
Terletak di kawasan objek wisata Selo, 25 km ke arah Barat dari Kabupaten Boyolali.
 
Para pengunjung dapat menikmati dan memetik sendiri aneka ragam sayuran, antara lain : wortel, kol, daun adas, dan lain-lain.
 
==== Agrowisata Padi ====
Jarak 10&nbsp;km ke arah Timur Kabupaten Boyolali. Agro wisata padi merupakan wahana yang tepat untuk menumbuh-kembangkan kecintaan generasi muda pada padi. Dengan adanya agro wisata padi, generasi muda akan dapat berinteraksi langsung dengan objek wisata.
 
Jarak 10 km ke arah Timur Kabupaten Boyolali.
 
Agro wisata padi merupakan wahana yang tepat untuk menumbuh-kembangkan kecintaan generasi muda pada padi.
 
Dengan adanya agro wisata padi, generasi muda akan dapat berinteraksi langsung dengan obyek wisata.
 
==== Kampung Lele ====
 
kampung lele terletak di Desa Tegalrejo, Kecamatan [[Sawit]]. Kampung lele merupakan usaha kementrian perikanan Indonesia untuk memenuhi target 2015 sebagai penghasil perkanan terbesar. Pembudidayaan ikan lele di Kampung Lele dianggap berhasil memberikan kontribusi bagi ketahanan pangan baik lokal maupun nasional. Bahkan keberhasilan pembudidayaan ikan lele di kampung lele tidak hanya dikenal di skala nasional, melainkan hingga kawasan Asia Tenggara.
 
Kolam pembesaran ikan lele dapat berupa kolam tanah, kolam semen dan kolam tanah dengan dinding dikelilingi oleh karung berisi tanah yang berfungsi agar dinding kolam tidak longsor. Kolam tanah dan kolam yang terbuat dari semen atau kolam permanen memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kolam tanah dapat membuat daya tahan tubuh kuat, tidak berlemak tetapi mudah mengalami kebocoran karena lele memiliki sifat menggali tanah. Kolam permanen lebih tahan lama untuk penggunaan dalam waktu jangka panjang, tidak mudah bocor dinding-dinding kolam, mudah dalam penanganan dan pembersihan tetapi kolam permanen ikan yang dihasilkan tidak tahan penyakit dan daging berlemak.<ref>{{Cite web |url=http://www.koranjitu.com/lifestyle/destination%20anywhere/destination%20anywhere/detail_berita.php?ID=912 |title=Koran Jitu |access-date=2011-06-10 |archive-date=2012-04-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120417062618/http://www.koranjitu.com/lifestyle/destination%20anywhere/destination%20anywhere/detail_berita.php?ID=912 |dead-url=yes }}</ref>
 
http://zonaikan.wordpress.com/2010/04/09/sejarah-kampung-lele-boyolali/
http://www.koranjitu.com/lifestyle/destination%20anywhere/destination%20anywhere/detail_berita.php?ID=912
 
=== Wisata Tempat ===
 
=== Tempat wisata ===
==== Air Terjun Kedung Kayang ====
[[Berkas:Air_Terjun_Kedung_Kayang.jpg|225px|jmpl|Air Terjun Kedung Kayang]]
 
Objek wisata ini terletak di Desa Klakah yang berjarak 5 kilometer ke arah barat dari Kecamatan [[Selo]]. Daerah wisata ini memiliki pemandangan alam berupa air terjun yang terletak di antara 2 kabupaten, yaitu [[Boyolali]] dan [[Magelang]]. Air Terjun Kedung Kayang yang memiliki ketinggian 30 meter ini masih alami dan belum dieksploitasi besar-besaran, mengingat jalan menuju ke objek wisata tersebut seperti layaknya jalan di daerah perkampungan. Di sekitar objek wisata ini terdapat tanah datar yang cocok untuk area perkemahan. Potensial untuk aktivitas camping, [[Pendakian|hiking]], climbing.
 
Fasilitas yang tersedia berupa penginapan/ homestay, perkemahan, dan warung. Waktu yang paling ramai dikunjungi adalah hari sabtu-minggu dan hari libur nasional terutama bagi pasangan muda-mudi.
 
==== Waduk Badhe ====
Terletak di Desa Bade Kecamatan [[Klego]] sekitar 40&nbsp;km ke arah utara dari Kota [[Boyolali]] sebagai sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan bagi masyarakat sekitar, memiliki pemandangan alam yang mempesona. Failitas yang terdapat disini adalah: rumah makan, wisata air, pemancingan, dan area lomba burung.
 
Terletak di Desa Bade Kecamatan [[Klego]] sekitar 40 km ke arah utara dari Kota [[Boyolali]] sebagai sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan bagi masyarakat sekitar, memiliki pemandangan alam yang mempesona. Failitas yang terdapat disini adalah: rumah makan, wisata air, pemancingan, dan area lomba burung.
 
==== Waduk Cengklik ====
Objek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Kecamatan [[Ngemplak]] ± 20&nbsp;km, ke arah timur laut Kota [[Boyolali]], Bila dari Bandara [[Adi Sumarmo]] ± 1,5 KM (di sebelah barat bandara tepatnya). waduk dengan luas genangan 300 ha ini dibangun pada zaman Belanda, tujuannya untuk mengairi lahan sawah seluas 1.578 ha, bisa untuk latihan sky air.
 
Obyek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Kecamatan [[Ngemplak]] ± 20 km, ke arah timur laut Kota [[Boyolali]], Bila dari Bandara [[Adi Sumarmo]] ± 1,5 KM (di sebelah barat bandara tepatnya). waduk dengan luas genangan 300 ha ini dibangun pada zaman Belanda, tujuannya untuk mengairi lahan sawah seluas 1.578 ha, bisa untuk latihan sky air.
 
Letaknya sangat strategis, berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, [[Asrama Haji Donohudan]], Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. Fasilitas: wisata air (water resort), pemancingan (fishing area), rumah makan lesehan (floating restaurant).
 
==== Waduk Kedung Ombo ====
Objek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan [[Kemusu]], sekitar ± 50&nbsp;km ke arah utara Kota [[Boyolali]] menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan serta pemancingan. Fasilitas: bumi perkemahan, hutan wisata, tempat pemancingan, rumah makan apung, wisata air.
 
==== Waduk Sidorejo ====
Obyek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan [[Kemusu]], sekitar ± 50 km ke arah utara Kota [[Boyolali]] menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan serta pemancingan. Fasilitas: bumi perkemahan, hutan wisata, tempat pemancingan, rumah makan apung, wisata air.
Wisata ini yang terletak di desa Sidorejo, Juwangi, Boyolali. sekitar + 10&nbsp;km ke utara dari (waduk kedung ombo) dan di sini bisa menikmatti pemandangan, air terjun pleret dan menikmati warung makan di atas kincir air raksasa
 
==== Gunung Merapi dan Gunung Merbabu ====
Terletak 25&nbsp;km dari Kota [[Boyolali]] kearah barat. Objek Wisata [[Gunung Merapi]] dan [[Gunung Merbabu]]. Selain itu pemandangan alamnya sangat indah serta panorama alam masih asli. Bagi pecinta alam yang senang berpetualang, jalur pendakian Gunung Merapi via Selo, Boyolali merupakan jalur terpendek untuk mencapai puncak gunung Merapi. Dan untuk ke puncak Merbabu, jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo merupakan jalur pendakian yang ramah untuk pendaki pemula.<ref>{{Cite web|last=Watson|first=Sony|date=2023-05-19|title=5 Jalur Pendakian Resmi Gunung Merbabu (Update 2023)|urlhttps://web.archive.org/web/20230818081944/https://napaktilas.net/jalur-pendakian-gunung-merbabu/|language=en-us|access-date=2023-08-26}}</ref> Untuk mencapai puncak Merbabu, pendaki hanya butuh waktu sekitar 8 jam perjalanan saja.
 
Setiap malam 1 Suro diadakan Upacara Tradisional Sedekah Gunung sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lonjakan wisata pendakian pada menjelang tgl 1 Suro, Tahun Baru, 17 Agustus (Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak [[Gunung Merapi|Merapi]] dan Puncak Merbabu),reog jathilan campursari MEGO MENDUNG ds.Randukuning Lampar Musuk Boyolali
Terletak 25 km dari Kota [[Boyolali]] kearah barat. Obyek Wisata Gunung [[Merapi]] salah satu gunung yang teraktif di dunia, selain itu pemandangan alamnya sangat indah serta panorama alam masih asli. Bagi pecinta alam yang senang berpetualang merupakan jalur terpendek untuk mencapai puncak gunung [[Merapi]] 4 jam dan untuk mencapai puncak gunung [[Merbabu]] 8 jam. Dengan mendaki puncak [[Merapi]] para pendaki dapat melihat matahari terbit "Sun Rise."
 
Setiap malam 1 Suro diadakan Upacara Tradisional Sedekah Gunung sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lonjakan wisata pendakian pada menjelang tgl 1 Suro, Tahun Baru, 17 Agustus (Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak [[Merapi]]).
 
Fasilitas: TIC (Tourism Information Centre) Joglo Merapi I, Home Theatre New Selo, Wall Climbing, Lapangan Tenis, Gedung Diklat, Bungalow Tersenyum, Home Stay, Warung Makan/ Makanan Khas Selo, Souvenir.
 
 
Fasilitasnya antara lain TIC (Tourism Information Centre) Joglo Merapi I, Home Theatre New Selo, Wall Climbing, Lapangan Tenis, Gedung Diklat, Bungalow Tersenyum, Home Stay, Warung Makan/ Makanan Khas Selo, Souvenir.
 
Wisata susur sungai dan air terjur di lereng timur Merbabu mulai menjadi favorit di Boyolali, jalur susur sungai yang dimulai dari samping situs sejarah Makam dan Masjid Ki Ageng Pantaran yang berlokasi di Desa Candisari, Kecamatan Ampel, menempuh perjalanan sekitar 1 jam hingga persimpangan sungai (tempuran) di kaki bukit Ogal Agil. Di sebelah utara tempuran (sebelah kanan) terdapat air terjun, dan bila perjalanan diteruskan ke kanan hingga hulu sungai yang bernama Semuncar akan menemui 4 air terjun yang indah. Petualangan susur sungai ke Semuncar melalui medan alami tetapi masih memungkinkan pemula untuk sampai hulu. Perjalanan ke kiri tempuran akan menuju hulu yang bernama Sipendok. Perjalanan ke Sipendok disarankan untuk petualang yang sudah berpengalaman. Mitos-mitos terkait dengan Semuncar dan Sipendok masih kuat pada masyarakat sekitarnya. Bukit Ogal Agil juga dipercaya masyarakat setempat sebagai bukit dalam legenda Baru Klinting. Daerah Semuncar dan Sipendok merupakan daerah sumber air bagi masyarakat Ampel, sehingga pengunjung diharuskan menjaga lingkungan dan menghormati alam.
==== Tlatar Reservoir ====
 
==== Umbul Tlatar ====
Terletak di Dukuh [[Tlatar]], Desa Kebonbimo, Kecamatan [[Boyolali]] dengan jarak tempuh dari kota kira-kira 4 km ke arah utara. Nuansa pesona alam terhampar dengan latar belakang budaya desa dan air yang melimpah, aroma kelezatan masakan ikan air tawar yang disajikan baik secara goreng maupun bakar sambil memancing dan duduk santai sungguh merupakan rekreasi menyegarkan di Obyek Wisata [[Tlatar]].
[[Umbul Tlatar]] Terletak di Dukuh [[Tlatar]], Desa Kebonbimo, Kecamatan [[Boyolali]] dengan jarak tempuh dari kota kira-kira 4&nbsp;km ke arah utara. Nuansa pesona alam terhampar dengan latar belakang budaya desa dan air yang melimpah, aroma kelezatan masakan ikan air tawar yang disajikan baik secara goreng maupun bakar sambil memancing dan duduk santai sungguh merupakan rekreasi menyegarkan di Objek Wisata [[Tlatar]].
 
Pemandian ini adalah pemandian untuk keluarga dengan sumber air berasal dari mata air. Ada 2 buah pemandian de, yaitu Pemandian Umbul Pengilon dan Pemandian Umbul Asem. Selain itu ada beberapa kolam renang rekreasi, termasuk kolam renang berstandar olimpiade.
 
Setiap dua hari menjelang bulan Puasa diadakan even Padusan. Upacara Padusan ini juga diselenggarakan di Umbul [[Pengging]] dan Pantaran. Acara ini bertujuan untuk mensucikanmenyucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa.
 
Fasilitas yang tersedia: rumah makan lesehan, pemancingan, kios cenderamata, kolam renang anak dan dewasa, taman wisata air, lapangan woodball, panggung hiburan setiap menjelang bulan Puasa
 
==== Pemandian Umbul Pengging ====
[[Umbul Pengging]] terletak di [[Banyudono, Boyolali|Banyudono]], merupakan wahana wisata kreasi air. Penging memiliki keunggulan di mana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta (Pemandian Tirto Marto). Sehingga disekitar [[Pengging]] ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.
 
Terletak di [[Banyudono]], merupakan wahana wisata kreasi air. Penging memiliki keunggulan dimana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta (Pemandian Tirto Marto). Sehingga disekitar [[Pengging]] ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.
 
 
=== Wisata Budaya ===
 
==== Sedekah Gunung ====
Upacara ini diselenggarakan di Desa Lencoh, Kecamatan Selo setiap malam 1 Suro. Acara ini merupakan prosesi persembahan kepala kerbau dan sesaji ke kawah gunung [[Merapi]] sebagai tanda syukur masyarakat Selo dan sekitarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
Upacara ini dimeriahkan dengan tarian dan atraksi oleh masyarakat setempat. Waktu pelaksanaan mulai jam 22:00 sampai 24:00 dan diakhiri dengan kirab potongan kepala kerbau serta gunungan nasi jagung sebagai sesaji yang diletakkan di Pasar Bubrah.Terdapat tiga acara utama selama prosesi upacara berlangsung, yaitu kirab sirah ''maeso'' atau kepala kerbau, kirab saji Gunung [[Merapi]] serta kirab ratusan obor. Kirab ratusan obor menjadi daya tarik lebih karena baru diadakan pada tahun 2010.
Upacara ini diselenggarakan di Desa Lencoh, Kecamatan Selo setiap malam 1 Suro. Acara ini merupakan prosesi persembahan kepala kerbau dan sesaji ke kawah gunung [[Merapi]] sebagai tAnda syukur masyarakat Selo dan sekitarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
Tradisi ini bermula dari ritual tolak bala yang dilakukan Pakubuwono X dari Kasunanan Surakarta dengan menumbalkan seekor kerbau ke Gunung [[Merapi]]. Seiring waktu, kini warga hanya menumbalkan bagian kepalanya saja.
Upacara ini dimeriahkan dengan tarian dan atraksi oleh masyarakat setempat. Waktu pelaksanaan mulai jam 22:00 sampai 24:00 dan diakhiri dengan kirab potongan kepala kerbau serta gunungan nasi jagung sebagai sesaji yang diletakkan di Pasar Bubrah.Terdapat tiga acara utama selama prosesi upacara berlangsung, yaitu kirab sirah maeso atau kepala kerbau, kirab saji Gunung [[Merapi]] serta kirab ratusan obor. Kirab ratusan obor menjadi daya tarik lebih karena baru diadakan pada tahun 2010.
 
==== Kirab budaya ====
Tradisi ini bermula dari ritual tolak bala yang dilakukan Pakubuwono X dari Kasunanan Surakarta dengan menumbalkan seekor kerbau ke Gunung [[Merapi]]. Seiring waktu, kini warga hanya menumbalkan bagian kepalanya saja.
Tradisi ini berada di desa Samiran kecamatan Selo kabupaten Boyolali. dilaksanakan setiap tanggal 2 sura. dimulai dari pelataran gua raja, yang menurut legenda dahulu kala gua itu dijadikan tempat peristirahatan pangeran Diponegoro. Kirab dimulai dengan pengambilan air suci barokah yang berada di kawasan gua raja dan diarak beserta iring-iringan tumpeng-tumpeng hasil bumi dari kawasan sekitar Selo. Ribuan warga desa Samiran ikut serta mengiring arak-arakan tumpen beserta air tersebut, dengan mengenakan pakaian adat, untuk menuju ke pesanggrahan Kebo Kanigoro.sesampainya di Kebokanigoro, air suci barokah dari Guaraja di satukan dengan air perwita sari air yang diambil dari kawasan pesangrahan Kebo Kanigoro.
 
==== Sadranan ====
Sadranan yaitu suatu tradisi masyarakat untuk membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur dengan prosesi penyampaian doa dan kenduri yang dilaksanakan oleh warga setempat berujud aneka makanan dan nasi tumpeng.Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun pada pertengahan bulan Ruwah (penanggalan jawa) menjelang datangnya bulan Ramadan.Selain mengirim doa kepada para leluhur dan sanak keluarga yang telah meninggal, Sadranan bertujuan juga untuk melestarikan budaya peninggalan nenek moyang yang sudah berlangsung turun-temurun.
 
Sadranan yaitu suatu tradisi masyarakat untuk membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur dengan prosesi penyampaian doa dan kenduri yang dilaksanakan oleh warga setempat berujud aneka makanan dan nasi tumpeng.Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun pada pertengahan bulan Ruwah (penanggalan jawa) menjelang datangnya bulan Ramadhan.Selain mengirim doa kepada para leluhur dan sanak keluarga yang telah meninggal, Sadranan bertujuan juga untuk melestarikan budaya peninggalan nenek moyang yang sudah berlangsung turun-temurun.
 
Acara diawali dengan bersih-bersih makam pada pagi hari. Dengan bermodalkan cangkul dan sabit, masyarakat membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar makam. Setelah selesai mereka pulang dan kembali ke pemakaman sambil membawa tenong yang berisi makanan dan buah-buahan.Sebelum kendurenan sadranan dimulai, warga membaca tahlil dan dzikir, berdoa bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah selesai berdoa dilanjutkan dengan makan bersama. Sadranan tidak hanya diikuti oleh orang dewasa, anak-anak pun ikut berpartisipasi sehingga suasana menjadi meriah.
 
==== Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas ====
Dilaksanakan di kawasan wisata [[Pengging]] di lingkungan Makam Astana luhur R. Ng. Yosodipuro pada hari Jum'at pertengahan bulan Sapar. R. Ng. Yosodipuro adalah seorang Pujangga [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Kasunanan Surakarta Hadiningrat]]. Karena kearifannya sering kali rakyat [[Pengging]] memohon petunjuk termasuk pada saat petani meminta bantuannya untuk mengatasi serangan hama keong mas.
 
Atas petunjuk R. Ng Yosodipuro para petani mengambil keong mas tersebut kemudian dimasak dengan cara dikukus. Sebelumnya keong tersebut dibalut dengan janus yang dibentuk seperti keong mas. Setiap kali panen padi janur bekas balutan keong mas tersbut digunakan untuk membuat apem kukus. Apem kukus itu kemudian dibagi-bagikan pada petani sebagi wujud syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang diberikan dan juga berkurangnya hama keong. Tradisi bagi-bagi apem akhirnya terus berkembang hingga berjalan sampai sekarang.
Dilaksanakan di kawasan wisata [[Pengging]] di lingkungan Makam Astana luhur R. Ng. Yosodipuro pada hari Jum'at pertengahan bulan Sapar. R. Ng. Yosodipuro adalah seorang Pujangga Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Karena kearifannya seringkali rakyat [[Pengging]] memohon petunjuk termasuk pada saat petani meminta bantuannya untuk mengatasi serangan hama keong mas.
 
Upacara ini merupakan tradisi berebut makanan dengan perwujudan menerima pembagian kue terbungkus janur yang telah didukung dengan mantra dan do'a oleh Kyai ulama yang berlokasi di makam Astono luhur R. Ng. Yosodipuro pada malam Jum'at pertengahan bulan Sapar dan dibagikan pada Jum'at siang setelah salat jum'at. Bagi masyarakat yang percaya jika berhasil mendapatkan apem maka diyakini akan mendatangkan berkat.
Atas petunjuk R. Ng Yosodipuro para petani mengambil keong mas tersebut kemudian dimasak dengan cara dikukus. Sebelumnya keong tersebut dibalut dengan janus yang dibentuk seperti keong mas. Setiap kali panen padi janur bekas balutan keong mas tersbut digunakan untuk membuat apem kukus. Apem kukus itu kemudian dibagi-bagikan pada petani sebagi wujud syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang diberikan dan juga berkurangnya hama keong. Tradisi bagi-bagi apem akhirnya terus berkembang hingga berjalan sampai sekarang.
 
Upacara ini merupakan tradisi berebut makanan dengan perwujudan menerima pembagian kue terbungkus janur yang telah didukung dengan mantera dan do'a oleh Kyai ulama yang berlokasi di makam Astono luhur R. Ng. Yosodipuro pada malam Jum'at pertengahan bulan Sapar dan dibagikan pada Jum'at siang setelah sholat jum'at. Bagi masyarakat yang percaya jika berhasil mendapatkan apem maka diyakini akan mendatangkan berkat.
 
==== Kawasan Pengging ====
 
===== Pemandian Tirto Marto =====
Pemandian [[Umbul Pengging|Tirto Marto]] terletak di Desa Dukuh, Kecamatan [[Banyudono, Boyolali|Banyudono]] dengan jarak tempuh dari kota [[Boyolali]] adalah 12&nbsp;km. Pemandian ini dahulu digunakan oleh Raja [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Kasunanan Surakarta Hadiningrat]] [[Pakubuwana X|SSDISKS Susuhunan Pakubuwana X]] beserta kerabatnya. Di dalam pemandian ini terdapat tiga buah umbul, yaitu Umbul Penganten, Umbul Ngabean, dan Umbul Duda.
 
Sekarang, di pemandian ini sering digunakan oleh peziarah untuk mengadakan ritual yang disebut Ritual Kungkum. Ritual Kungkum adalah ritual merendam diri peziarah di dalam air sebatas leher yang dimulai mulai pukul 24.00–03.00 wib pada malam Jum'at. Selain ritual tersebut ada juga Even Padusan yang dilaksanakan 2 (dua) hari menjelang bulan puasa.
Pemandian ini terletak di Desa Dukuh, Kecamatan [[Banyudono]] dengan jarak tempuh dari kota [[Boyolali]] adalah 12 km. Pemandian ini dahulu digunakan oleh Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X beserta kerabatnya. Di dalam pemandian ini terdapat tiga buah umbul, yaitu Umbul Penganten, Umbul Ngabean, dan Umbul Duda.
 
Sekarang, di pemandian ini sering digunakan oleh peziarah untuk mengadakan ritual yang disebut Ritual Kungkum. Ritual Kungkum adalah ritual merendam diri peziarah di dalam air sebatas leher yang dimulai mulai pukul 24.00 - 03.00 wib pada malam Jum'at. Selain ritual tersebut ada juga Even Padusan yang dilaksanakan 2 (dua) hari menjelang bulan puasa.
 
===== Masjid Cipto Mulyo =====
Masjid Cipto Mulyo adalah Masjid Peninggalan [[Pakubuwana X|SSDISKS Susuhunan Pakubuwana X]]. Terletak di Kawasan Wisata Pengging Kecamatan Banyudono. Lokasi wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum dengan jarak kurang lebih 1,5&nbsp;km dari Jalan Raya Surakarta -Semarang. Dari pusat kota Boyolali, lokasi wisata ini berjarak kurang lebih 15&nbsp;km.
 
Masjid Cipto Mulyo adalah Masjid Peninggalan Sunan Pakubuwono X. Terletak di Kawasan Wisata Pengging Kecamatan Banyudono. Lokasi wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum dengan jarak kurang lebih 1,5KM dari Jalan Raya Solo-Semarang. Dari pusat kota Boyolali, lokasi wisata ini berjarak kurang lebih 15KM.
 
===== Umbul Sungsang =====
Umbul Sungsang adalah tempat untuk ritual Kungkum (berendam dalam air sambil menunggu hasil Sanggaran di makam R. Ng. Yosodipuro)
 
Umbul Sungsang adalah tempat untuk ritual Kungkum (berendam dalam air sambil menunggu hasil Sanggaran di makam R. Ng. Yosodipuro)
 
===== Pengging Fair =====
[[Pengging]] fair adalah salah satu acara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di Desa [[Pengging]], Kec. [[Banyudono]] dengan menampilkan pasar malam dan festival seni budaya. Acara ini dilaksanakan selama seminggu dan diadakan sekali dalam satu tahun.
 
[[Pengging]] fair adalah salah satu acara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di Desa [[Pengging]], Kec. [[Banyudono]] dengan menampilkan pasar malam dan festival seni budaya. Acara ini dilaksanakan selama seminggu dan diadakan sekali dalam satu tahun.
 
Pasar Malam dimeriahkan oleh pedagang baik lokal maupun luar daerah yang menjajakan dagangannya selama Festival berlangsung. Festival budaya diadakan oleh masyarakat setempat seperti karnaval dan hiburan seni. Karnaval dilaksanakan disepanjang jalan Pasar [[Pengging]] diteruskan oleh drum band, reog, dan barongsai. Hiburan seni menampilkan campursari, band remaja, dan wayang kulit semalam suntuk.
 
Jika Anda berkunjung ke [[Boyolali]] pada bulan Agustus, sempatkanlah untuk menyaksikan [[Pengging]] fair.
 
===== Makam R. Ng. Yosodipuro =====
R. Ng. Yosodipuro adalah seorang Pujangga Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dengan jarak tempuh dari kota 12&nbsp;km, makam ini setiap malam Jumat Pahing diadakan Upacara Sanggaran. Masih disekitar Makam R. Ng. Yosodipuro,Upacara Ngalap Berkah Paringan Apem Keong Emas ini dilaksanakan, pada pertengahan Bulan Sapar.
 
R. Ng. Yosodipuro adalah seorang Pujangga Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dengan jarak tempuh dari kota 12 km, makam ini setiap malam Jumat Pahing diadakan Upacara Sanggaran. Masih disekitar Makam R. Ng. Yosodipuro,Upacara Ngalap Berkah Paringan Apem Keong Emas ini dilaksanakan, pada pertengahan Bulan Sapar.
 
Upacara ini merupakan tradisi berebut apem (makanan khas yang terbuat dari tepung beras) yang terbungkus janur (daun kelapa yang masih muda) dan telah didoakan oleh Kyai/ Ulama dan dibagikan pada Jumat siang setelah Sholat Jumat.
 
Ada Masjid peninggalan Sunan Paku Buwana X.
 
===== Legenda Bandung BondowosoBandawasa =====
Di zaman dahulu, terdapat Kerajaan [[Pengging]] yang bersamaan dengan Kerajaan Boko di Prambanan. Kerajaan [[Pengging]] yang dipimpin oleh Prabu Damar Moyo yang arif bijaksana, yang mempunyai putra bernama Bandung Bandawasa (Bandung Bondowoso). [[Bandung Bondowoso]] ini yang terkait dalam Legenda [[Rara Jonggrang]] dan [[Candi Prambanan]].<ref>{{Cite web |url=http://www.gonjangganjing.com/legenda/legenda-candi-prambanan/ |title=Legenda Candi Prambanan |access-date=2011-06-10 |archive-date=2012-01-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120119061537/http://www.gonjangganjing.com/legenda/legenda-candi-prambanan/ |dead-url=yes }}</ref> Dalam Babad Prambanan, selain Pengging, beberapa daerah di Boyolali juga disebutkan, misalkan Slembi yang hingga pada zaman Mataram Islam dikenal sebagai salah satu gerbang Mataram. Dalam
 
Di jaman dahulu, terdapat Kerajaan [[Pengging]] yang bersamaan dengan Kerajaan Boko di Prambanan. Kerajaan [[Pengging]] yang dipimpin oleh Prabu Damar Moyo yang arif bijaksana, yang mempunyai putra bernama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso ini yang terkait dalam Legenda Roro Jonggrang dan Candi Prambanan.
 
http://www.gonjangganjing.com/legenda/legenda-candi-prambanan/
 
==== Pesanggrahan Pracimoharjo ====
Merupakan petilasan [[Sri Susuhunan Paku Buwono X]] sebagai objek wisata minat khusus/ ziarah, Terletak di Desa [[Paras, Cepogo, Boyolali|Paras]], Kecamatan [[Cepogo]].
 
Merupakan petilasan Sri Susuhunan Paku Buwono X sebagai obyek wisata minat khusus/ ziarah, Terletak di Desa Paras, Kecamatan [[Cepogo]].
 
==== Makam Ki Ageng Pantaran ====
Di Pantaran Desa Candisari Kecamatan [[Ampel]]. Jarak tempuh dari kota 17&nbsp;km. Makam ini cukup potensial sebagai tempat ziarah, karena terdapat Petilasan Ki Kebo Kanigoro, petilasan Syeh Maulana Malik Ibrahim Maghribi, Petilasan Ki Ageng Pantaran. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di kaki gunung [[Merbabu]] dan air terjun Semuncar dan Sipendok. Setiap tanggal 20 Suro diadakan event upacara tradisional Buka Luwur. Fasilitas: Bangsal tempat tirakat, Bukit Perkemahan Indraprasta.
 
Di Pantaran Desa Candisari Kecamatan [[Ampel]]. Jarak tempuh dari kota 17 km. Makam ini cukup potensial sebagai tempat ziarah, karena terdapat Petilasan Ki Kebo Kanigoro, petilasan Syeh Maulana Malik Ibrahim Maghribi, Petilasan Ki Ageng Pantaran. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di kaki gunung [[Merbabu]] dan air terjun Si Pendok. Setiap tanggal 20 suro diadakan event upacara tradisional Buka Luwur. Fasilitas: Bangsal tempat tirakat, Bukit Perkemahan Indraprasta.
 
==== Makam Prabu Handayaningrat ====
Objek wisata ini terletak di dukuh Malang, desa [[Dukuh, Banyudono, Boyolali|Dukuh]], kecamatan [[Banyudono, Boyolali|Banyudono]]. Makam ini merupakan trah dari majapahit. Prabu Handayaningrat adalah ayah [[Ki Ageng Pengging|Ki Ageng Kebo Kenanga]] dan Ki Ageng Kebo Kanigara (Kebo Kanigoro), dan beberapa anak lainnya ([http://en.rodovid.org/wk/Person:26351 referensi]). Prabu Handayaningrat dikenal dengan nama [[Ki Ageng Pengging Sepuh]]. Dalam cerita fiksi [[Nagasasra dan Sabukinten|Nagasasra Sabukinten]] karya [[Singgih Hadi Mintardja|S. H. Mintardja]], tokoh fiktif [[Mahesa Jenar]] merupakan murid [[Ki Ageng Pengging Sepuh]].
 
Obyek wisata ini terletak di dukuh Malang, desa Dukuh, kecamatan [[Banyudono]]. Makam ini merupakan trah dari majapahit.
 
==== Makam Ki Ageng Kebo Kenanga ====
Objek wisata ini terletak di dukuh [[Pengging]], desa Jembungan, kecamatan [[Banyudono]]. Banyak oranga yang berkunjung dengan berbagai tujuan. Ki Ageng Kebo Kenanga dikenal sebagai [[Ki Ageng Pengging]]. [[Joko Tingkir]] yang kemudian menjadi Sultan Hadiwijaya pendiri Kasultanan Pajang adalah putra Ki Ageng Kebo Kenanga. Kebo Kenongo berteman dengan [[Syekh Siti Jenar]], dan kemudian terlibat dalam konflik dengan Kasultanan Demak, sebagaimana diceritakan dalam [[Babad Tanah Jawi]].
 
==== Petilasan Kebo Kanigara ====
Obyek wisata ini terletak di dukuh [[Pengging]], desa Jembungan, kecamatan [[Banyudono]]. Banyak oranga yang berkunjung dengan berbagai tujuan.
Petilasan ini berlokasi di Dukuh [[Pojok, Nogosari, Boyolali|Pojok]], Desa Samiran, Kecamatan Selo. Lokasi ini dipercaya sebagai lokasi [[Kyai Kebo Kanigara]] (Kebo Kanigoro) melakukan serangkaian semadi. Setiap malam jumat petilasan ini sering dikunjungi para peziarah. Setiap 1 Muharam ([[Tahun Baru Jawa|1 Suro]]) ada ritual Mapag Tanggal yang diselengarakan masyarakat Desa Samiran.
 
==== PetilasanGunung KeboTugel Kanigorodan Makam Ki Ageng Singaprana ====
Objek wisata ini terletak di Desa [[Nglembu, Sambi, Boyolali|Nglembu]], Kecamatan Sambi, sekitar ± 15&nbsp;km ke arah timur laut Kota [[Boyolali]]. Lokasi ini lebih dekat ditempuh dari kota kecamatan [[Simo, Boyolali|Simo]] yang berjarak hanya sekitar 3&nbsp;km dari pusat kota. Tempat ini menjanjikan rekreasi perbukitan dan ratusan tangga menuju makam Ki Ageng Singaprana (Singoprono) di puncak Gunung Tugel. Objek Wisata Khasanah yang di kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono yang menarik dengan letaknya yang sangat indah. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Menyepi dan Tempat Berdoa di puncak Gunung Tugel. Nama [[Ki Ageng Singaprana]] dan penamaan daerah Simo disebutkan ketika [[Sunan Kudus]] hendak menemui [[Ki Ageng Pengging]] ketika terjadi konflik antara [[Kesultanan Demak]] dan Pengging ([http://eprints.ums.ac.id/17411/2/BAB_I.pdf rujukan]).
 
 
==== Gunung Tugel dan Makam Ki Ageng Singoprono ====
 
Obyek wisata ini terletak di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, sekitar ± 15 km ke arah timur laut Kota [[Boyolali]]. Lokasi ini lebih dekat ditempuh dari kota kecamatan Simo yang berjarak hanya sekitar 3 km dari pusat kota. Tempat ini menjanjikan rekreasi perbukitan dan ratusan tangga menuju makam Ki Singoprono di puncak gunung tugel. Obyek Wisata Khasanah yang di kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono yang menarik dengan letaknya yang sangat indah. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Menyepi dan Tempat Berdoa di puncak gunung tugel.
 
==== Candi Lawang ====
[[Candi Lawang]] merupakan candi Hindu abad ke-9. Namanya berasal dari kata 'lawang' dalam bahasa Jawa yang berarti 'pintu'. Candi ini sangat mencolok bentuk pintunya. Candi ini juga masih berbentuk susunan batu candi, beberapa di antaranya masih direnovasi. Seperti candi Hindu pada umumnya, candi Lawang juga menghadap ke barat. Di bilik utama ada yoni tanpa lingga. Yoninya pun unik karena memiliki saluran berlubang sebagai tempat keluarnya air. Mirip dengan yang ada di [[Candi Merak]]. Di sekeliling candi tidak ditemukan arca maupun relief. Yang ada hanya batu berornamen. Sekitar candi tersebar bebatuan yang belum disusun. Candi ini tepat berada di belakang rumah. Sepertinya keberadaan candi ini sudah diketahui sejak dulu.
 
Candi Lawang terletak di Dusun Gedangan, Kec. [[Cepogo, Boyolali|Cepogo]], Kab. [[Boyolali, Boyolali|Boyolali]], Jawa Tengah. Dari Jogja menuju kota [[Boyolali]] bisa ditempuh selama 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Rute yang paling singkat adalah Jogja-Klaten-[[Boyolali]] tanpa perlu melewati Kartasura. Untuk menuju Kec. [[Cepogo, Boyolali|Cepogo]], arahkan kendaraan ke jalur menuju Ketep Pass. Sedangkan untuk menuju Candi Lawang, alangkah baiknya kalau bertanya kepada warga. Memang terdapat beberapa papan penunjuk ke arah candi. Namun perlu bantuan warga untuk sampai ke lokasi.
Namanya adalah Candi Lawang. Lawang itu bahasa Jawa yang artinya pintu. Lha kenapa disebut seperti itu? Karena candi ini sangat mencolok bentuk pintunya. candi ini adalah susunan batu candi,ada diantaranya yg masih di renovasi. Candi Lawang ini tidak berpenjaga.
 
==== Museum Hamong Wardoyo ====
Ini adalah candi Hindu abad ke-9 yang menghadap ke arah Barat. Ya bisa karena di bilik utama ada yoni tanpa lingga. Yoninya juga unik karena memiliki saluran berlubang sebagai tempat keluarnya air. Mirip dengan yang di Candi Merak. Di sekeliling candi tidak ditemukan arca maupun relief. Yang ada hanya batu berornamen. Sekitar candi tersebar bebatuan yang belum disusun. Candi ini tepat berada di belakang rumah. Sepertinya keberadaan candi ini sudah diketahui sejak dulu. Satu lagi, candi ini cukup fotogenik.
Museum ini terletak di Jalan Raya Surakarta-Semarang dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang baru di Boyolali. Nama [[R. Hamong Wardoyo]] sendiri diambil dari nama bupati Boyolali ke-10 yang memimpin pada 1947. Museum ini berisi beberapa koleksi bersejarah, serta kisah berdirinya kabupaten Boyolali. Uniknya, bangunan atap museum mirip dengan piramida namun dibuat dari kaca. Ruangan museum pun didominasi ornamen-ornamen dari kayu. Selain itu, tangga penghubung antara lantai satu dengan lantai dua museum bergaya spiral atau memutar. Di sepanjang selasar tangga, pengunjung bisa menikmati sajian foto-foto suasana Kabupaten Boyolali dalam berbagai sudut dan momen.<ref>[https://www.boyolali.go.id/detail/3784/menikmati-wisata-edukasi-di-museum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190225162331/https://www.boyolali.go.id/detail/3784/menikmati-wisata-edukasi-di-museum|date=2019-02-25}} Menikmati Wisata Edukasi Di Museum R Hamong Wardoyo</ref>
 
==== Situs bersejarah lainnya ====
Butuh perjuangan untuk bisa mencapai candi ini. Letak administratif candi ini ada di Dusun Gedangan, Kec. [[Cepogo]], Kab. [[Boyolali]], Jawa Tengah. Dari Jogja menuju kota [[Boyolali]] bisa ditempuh selama 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Rute yang paling singkat adalah Jogja-Klaten-[[Boyolali]] tanpa perlu melewati Kartasura. Untuk menuju Kec. [[Cepogo]], arahkan kendaraan ke jalur menuju Ketep Pass. Sedangkan untuk menuju Candi Lawang, alangkah baiknya kalau bertanya kepada warga. Walau ada beberapa papan petunjuk arah ke candi, tetap saja kami menghabiskan waktu 30 menit untuk tersasar di Dusun Gedangan. Sekali lagi, tanyalah warga! Jangan segan karena warga disini ramah kepada pendatang.
Masih banyak situs bersejarah lainnya di [[Boyolali]], antara lain [[Candi Sari]], Situs Candi, [[Situs Sumur Songo]], Situs Petirtaan, Situs Musuk, Petirtaan Semboja, Petirtaan Sendang Pitu, [[Candi Kunthi]], Petirtaan Lerep, dan Petirtaan Kalitelon. Sayangnya dapat dibilang tidak terawat.
 
== Kuliner Khas ==
http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=71
makanan khas Boyolali, adalah:
* Soto Daging Bening (Soto Boyolali)
* Sambal Lethok/sambal tumpang
* Jenang Pecel
* Dodol Susu
* Tahu Susu
* Mentho
* Jadah Bakar
 
== Julukan ==
==== Situs Bersejarah Lainnya ====
* '''Susu'''
 
Dikenal sebagai ''penghasil susu'', Boyolali terdapat banyak patung-patung sapi di sejumlah sudut kota.
Masih banyak situs bersejarah lainnya di [[Boyolali]], antara lain Candi Sari, Situs Candi, Situs Sumur Songo, Situs Petirtaan, Situs Musuk, Petirtaan Semboja, Petirtaan Sendang Pitu, Candi Kunthi, Petirtaan Lerep, dan Petirtaan Kalitelon. Sayangnya dapat dibilang tidak terawat.
* '''nieuw Zeeland van Java'''
 
Boyolali bisa disebut pula ''[[nieuw Zeeland van Java]]'' Belanda menyebut nieuw Zeeland untuk negara New Zealand. Boyolali dikarenakan mirip dengan [[Selandia Baru]] terkenal sebagai negara produsen susu dan daging sapi, begitupula dengan Boyolali yang merupakan produsen susu terbesar di [[Pulau Jawa]]. Boyolali juga dikenal sebagai pusat daging sapi lokal, dengan ampel sebagai tempat pemotongan hewan serta pusat produsen berbagai macam abon abon [[Sapi|sapi.]]
=== Wisata Kuliner ===
* '''Boyolali Tersenyum'''
 
Boyolali memiliki slogan pembangunan ''Boyolali Tersenyum'' (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat). -->
==== Marning ====
 
Marning merupakan makahan tradisional yang terbuat dari jagung yang digoreng. Rasa yang ditawarkan adalah manis, pedas, presto, gepuk, dan lain-lain. Permintaan yang paling banyak terjadi menjelang lebaran sebagai suguhan di rumah maupun oleh-oleh mudik.
 
Pusat pembuatan Marning terdapat di Desa Kiringan, Winong, Kebonbimo & Banaran (kecamatan [[Boyolali]]) dan Desa Metuk, Kragilan (Kecamatan Mojosongo).
 
==== Jadah Selo ====
 
Jadah adalah makanan tradisional yang mudah ditemukan di mana saja. Makanan ini terbuat dari ketan dan kelapa. Jadah Selo merupakan makanan khas daerah di [[Boyolali]], tepatnya di kawasan Selo. Namun makanan ini baru terkenal sejak adanya jalur wisata Solo-Selo-Borobudur.Pembelinya tidak hanya kalangan petani saja, namun juga wisatawan yang melewati kawasan ini.
 
Jadah ini bisa dinikmati dengan cara dibakar maupun tidak. Dengan udara pegunungan yang sejuk, jadah lebih pas dipadukan dengan tempe atau tahu bacem.
 
==== Pasar Simo ====
 
Pasar Simo mempunyai ragam dagangan khususnya makanan yang khas. Dari gudangan (urap) daun adas yang hanya tumbuh di Selo [[Boyolali]], kupat tahu dengan bakmi glepung singkong - lomboknya digerus pake sendok, gule kambing dengan acar bawang merah utuhan, bergedel singkong (ketemu rasa sama di RM ayam goreng Ciganea Jabar), mentho kacang, gemblong, gendar dengan kelapa parut, puli pecel, tempe mbok Darubi, nasi tempe mendoan dengan bungkus daun jati, tahu rebus atau bacem, wedang serbat/jahe disimpan dengan 'jun', hingga yang baru belakangan hadir seperti bebek dan ayam goreng, pecel lele, gudeg, angkringan malam dan aneka jajanan yang tak kalah level mutunya dengan eks [[Pengging]] atau Solo. Semua nikmat, all you can eat. Apalagi Simo didukung ketersediaan air minum yang berkwalitas sehingga masakan dan minuman jadi enak.
 
Sayang, masakan masakan yang menjadi trade mark tahun 60an seperti saoto-nya Pak Wiro atau mBok Mangun Cebleng, panganan Nyah Yute (ibu tua yang warungnya menyajikan wajik, jenang jadi, krasikan, kue lapis, klepon, ketan bubuk dele, .. diracik rapi dalam takaran daun pisang - mungkin kalau sekarang masih ada bisa mengalahkan Ny Week Muntilan), krupuk Pak Marto Krupuk (yang mengolah sendiri dari singkong mentah menjadi tepung kanji sampai produk akhir krupuk / bakmi), gule-nya P Kaji Wetan Pasar (mbahnya Ngadenan dan Rahardjo), semuanya sudah tak berlanjut, karena putera puterinya tidak ada yang meneruskan.
 
Simo dulu grosir-nya tape. Tape pohung Simo kondang manisnya, berpikul-pikul setiap hari dipasok ke pasar pasar di Solo. Saat itu terminal bis Simo-Solo (hanya ada dua bis, Eva dan Sridaya) masih berada di depan pasar. Dari sini pedagang pedagang tape menunggu bis dan menggunakan untuk angkutan ke Solo. Tape Simo saking manis dan 'njuruh'nya, air tape bercucuran dari atas (atap bis untuk bagasi), mengenai penumpang yang duduk dipinggir jendela, body bis pun lengket-lengket. Kunci kelezatan tape Simo ini, selain karena pohung-nya yang baik, juga ada pada ragi tape yang diproduksi oleh Na Kok Liong dari jalan Nonongan Solo - kala itu. Sekarang pemandangan ini sudah tidak dijumpai lagi. Tapi tape pohung, baik yang glondongan model peuyeum Bandung atau tape gaplek (potongan kecil kecil dibungkus daun pisang), dan tape ketan item masih bisa dinikmati di pasar ini.
 
Apa yang ada sekarang masih sangat memuaskan untuk dicoba sebagai alternatif wisata kuliner, selain wisata ke Gunung Tugel, Rogo Runting dan seterusnya. Mak nyuus ... rasa bumbu lawas tenan, berserat bikin badan sehat. Sayang sekarang tinggal kenangan...
 
==== Soto ====
 
[[Boyolali]] terkenal juga sebagai Kota Soto, dengan banyak warung soto yang terkenal, seperti Soto Seger Mbok Giyem, Soto Sedap, Soto Rumput, Soto Ndelik, Soto Nggopir, Soto Ledhok, Rumah Makan Elang Sari.
 
==== Sambel Tumpang/ Sambel Lethok ====
 
Nasi sambal Tumpang merupakan masakan yang terdiri dari nasi sambal tumpang dan ditambah dengan sayur-mayur sebagai pelengkap. Jika dilihat dan dipandang sepintas, Nasi Sambal Tumpang hampir sama dengan Sambal Pecel. Bahkan ada perpaduan antara sambal Tumpang dengan Sambal Pecel. Rasanya juga terasa enak. Bedanya sambal tumpang itu sambalnya terbuat dari tempe bosok (busuk) yang ditumbuk halus. Tempe bosok memang sengaja dibuat busuk dan dijual. Rasa yang ditimbulkan dari tempe bosok ini yaitu rasa sangit. Namun rasa dari tempe bosok terasa berbeda ketika sudah diolah menjadi dan beberapa bumbu lain seperti kencur, daun jeruk, dll. Selain itu, di dalam Sambal Tumpang ini juga terdapat tahu yang diolah bersama Sambal Tumpang ini. Nasi Sambal Tumpang ini biasanya cocok untuk dihidangkan pada pagi hari sebagai menu makan pagi. Apalagi dengan nasi yang masih hangat. Nasi Sambal Tumpang ini cocok dinikmati dengan lauk Telur, Tempe, Bakwan, Rambak, Krupuk, dan Ayam.
 
Sambal tumpang sangat mudah ditemui di mana-mana, hampir semua warung makan menyediakan, tapi yang khusus sambel lethok antara lain Mbok Nah di [[Ampel]], Suprih di sebrang KUD Kota [[Boyolali]], timur terminal bis [[Boyolali]], Rumah Makan Elang Sari, dan lain-lain.
 
Sebagaimana tren "kuliner malam", banyak warung makan tenda khusus untuk sambel tumpang ini, bahkan memberi nama "Warung Bubur Tumpang".
 
http://blog.odydasa.web.id/2010/03/22/sambel-tumpang-sambel-lethok/
 
== Pariwisata ==
 
[[Boyolali]] terletak di kaki sebelah timur Gunung [[Merapi]] dan Gunung [[Merbabu]] yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona, sayuran hijau yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas Gunung [[Merapi]] yang terlihat dengan jelas aliran lahar dan asapnya. Jalur Solo-[[Boyolali]]-[[Cepogo]]-Selo-Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik domestik maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi Kabupaten [[Boyolali]]. Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para pendaki Gunung [[Merapi]] dan [[Merbabu]] yang mempunyai tempat penjualan cenderamata yang representatif. Kecapatan [[Cepogo]] merupakan sentra penghasil sayuran hijau yang segar dan murah serta pusat kerajinan tembaga di [[Boyolali]].
 
Selain panorama Gunung [[Merapi]] dan [[Merbabu]], kabupaten [[Boyolali]] juga memiliki tempat wisata berupa mata air alami yang mengalir secara terus menerus dan sangat jernih yang dikelola dengan baik menjadi tempat wisata air, kolam renang, kolam pancing dan restoran seperti di [[Tlatar]] (sekitar 7 km arah utara kota [[Boyolali]]) dan [[Pengging]] di Kecamatan [[Banyudono]] (sekitar 10 km arah timur kota [[Boyolali]]). Kedua tempat wisata air ini memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kalau di [[Tlatar]] memiliki keunggulan dimana lokasinya masih sangat luas dan memiliki beberapa pilihan kolam renang berikut tempat mancing dan restoran terapung, maka di Penging memiliki keunggulan dimana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta . Sehingga disekitar [[Pengging]] ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.
 
=== Wisata Tempat ===
 
==== Air Terjun Kedung Kayang ====
 
Objek wisata ini terletak di Desa Klakah yang berjarak 5 kilometer ke arah barat dari Kecamatan [[Selo]]. Daerah wisata ini memiliki pemandangan alam berupa air terjun yang terletak di antara 2 kabupaten, yaitu [[Boyolali]] dan Magelang. Air Terjun Kedung Kayang yang memiliki ketinggian 30 meter ini masih alami dan belum dieksploitasi besar-besaran, mengingat jalan menuju ke objek wisata tersebut seperti layaknya jalan di daerah perkampungan. Di sekitar objek wisata ini terdapat tanah datar yang cocok untuk area perkemahan. Potensial untuk aktivitas camping, hiking, climbing.
 
Fasilitas yang tersedia berupa penginapan/ homestay, perkemahan, dan warung. Waktu yang paling ramai dikunjungi adalah hari sabtu-minggu dan hari libur nasional terutama bagi pasangan muda-mudi.
 
==== [[Cepogo]], Agrowisata Sapi Perah ====
 
Kabupaten [[Boyolali]] terkenal dengan usaha pengembangan sapi perah dan penggemukan sapi. Jarak dari Kabupaten [[Boyolali]] adalah 13 km ke arah Barat. Jalan ke [[Cepogo]] menanjak karena topografinya merupakan pegunungan. Hal ini menyebabkan iklim yang dingin sehingga memungkinkan pemeliharaan sapi perah. [[Cepogo]] ditetapkan menjadi lokasi agrowisata sapi perah.
 
Jika Anda berkunjung ke [[Boyolali]], sempatkanlah datang ke tempat pemerahan sapi yang terletak di Kecamatan [[Cepogo]]. Kondisi kendaraan harus prima karena medan yang menanjak dan jalan yang berkelok-kelok. Anda dapat melihat proses pemerasan susu sapi. Jika ingin mencoba dapat juga berpartisipasi memerah susu sapi dengan tuntunan peternak. Dan yang pasti, Anda dapat meminum susu yang masih segar hasil perasan peternak sapi.
 
==== Waduk Badhe ====
 
Terletak di Desa Bade Kecamatan Klego sekitar 40 km ke arah utara dari Kota [[Boyolali]] sebagai sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan bagi masyarakat sekitar, memiliki pemandangan alam yang mempesona. Failitas yang terdapat disini adalah: Rumah makan, Wisata air, Pemancingan, dan Area lomba burung.
 
==== Waduk Cengklik ====
 
Obyek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Kecamatan Ngemplak ± 20 km, kearah timur laut Kota [[Boyolali]], Bila dari Bandara [[Adi Sumarmo]] ± 1,5 KM {di sebelah barat bandara tepatnya}. waduk dengan luas genangan 300 ha ini dibangun pada zaman Belanda, tujuannya untuk mengairi lahan sawah seluas 1.578 ha, bisa untuk latihan sky air.
 
Letaknya sangat strategis, berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, [[Asrama Haji Donohudan]], Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. Fasilitas: Wisata Air (Water Resort), Pemancingan (Fishing Area), Rumah Makan Lesehan (Floating Restaurant).
 
==== Waduk Kedung Ombo ====
 
Obyek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, sekitar ± 50 km ke arah utara Kota [[Boyolali]] menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan serta pemancingan. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Pemancingan, Rumah Makan Apung, Wisata Air.
 
==== Gunung [[Merapi]] dan Gunung [[Merbabu]] ====
 
Terletak 25 km dari Kota [[Boyolali]] kearah barat. Obyek Wisata Gunung [[Merapi]] salah satu gunung yang teraktif di dunia, selain itu pemandangan alamnya sangat indah serta panorama alam masih asli. Bagi pecinta alam yang senang berpetualang merupakan jalur terpendek untuk mencapai puncak gunung [[Merapi]] 4 jam dan untuk mencapai puncak gunung [[Merbabu]] 8 jam. Dengan mendaki puncak [[Merapi]] para pendaki dapat melihat matahari terbit "Sun Rise."
 
Setiap malam 1 Suro diadakan Upacara Tradisional Sedekah Gunung sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lonjakan wisata pendakian pada menjelang tgl 1 Suro, Tahun Baru, 17 Agustus (Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak [[Merapi]]).
 
==== [[Tlatar]] Reservoir ====
 
Terletak di Dukuh [[Tlatar]], Desa Kebonbimo, Kecamatan [[Boyolali]] dengan jarak tempuh dari kota kira-kira 4 km ke arah utara. Nuansa pesona alam terhampar dengan latar belakang budaya desa dan air yang melimpah, aroma kelezatan masakan ikan air tawar yang disajikan baik secara goreng maupun bakar sambil memancing dan duduk santai sungguh merupakan rekreasi menyegarkan di Obyek Wisata [[Tlatar]].
 
Pemandian ini adalah pemandian untuk keluarga dengan sumber air berasal dari mata air. Setiap dua hari menjelang bulan Puasa diadakan even Padusan. Upacara Padusan ini juga diselenggarakan di Umbul [[Pengging]] dan Pantaran. Acara ini bertujuan untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa.
 
Fasilitas yang tersedia: rumah makan lesehan, pemancingan, kios cenderamata, kolam renang anak dan dewasa, taman wisata air, lapangan woodball, panggung hiburan setiap menjelang bulan Puasa
 
==== Pemandian Umbul [[Pengging]] ====
 
Terletak di [[Banyudono]], merupakan wahana wisata kreasi air. Penging memiliki keunggulan dimana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta (Pemandian Tirto Marto). Sehingga disekitar [[Pengging]] ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.
 
 
=== Wisata Budaya ===
 
==== Sedekah Gunung ====
 
Upacara ini diselenggarakan di Desa Lencoh, Kecamatan Selo setiap malam 1 Suro. Acara ini merupakan prosesi persembahan kepala kerbau dan sesaji ke kawah gunung [[Merapi]] sebagai tAnda syukur masyarakat Selo dan sekitarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
Upacara ini dimeriahkan dengan tarian dan atraksi oleh masyarakat setempat. Waktu pelaksanaan mulai jam 22:00 sampai 24:00 dan diakhiri dengan kirab potongan kepala kerbau serta gunungan nasi jagung sebagai sesaji yang diletakkan di Pasar Bubrah.Terdapat tiga acara utama selama prosesi upacara berlangsung, yaitu kirab sirah maeso atau kepala kerbau, kirab saji Gunung [[Merapi]] serta kirab ratusan obor. Kirab ratusan obor menjadi daya tarik lebih karena baru diadakan pada tahun 2010.
 
Tradisi ini bermula dari ritual tolak bala yang dilakukan Pakubuwono X dari Kasunanan Surakarta dengan menumbalkan seekor kerbau ke Gunung [[Merapi]]. Seiring waktu, kini warga hanya menumbalkan bagian kepalanya saja.
 
==== Sadranan ====
 
Sadranan yaitu suatu tradisi masyarakat untuk membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur dengan prosesi penyampaian doa dan kenduri yang dilaksanakan oleh warga setempat berujud aneka makanan dan nasi tumpeng.Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun pada pertengahan bulan Ruwah (penanggalan jawa) menjelang datangnya bulan Ramadhan.Selain mengirim doa kepada para leluhur dan sanak keluarga yang telah meninggal, Sadranan bertujuan juga untuk melestarikan budaya peninggalan nenek moyang yang sudah berlangsung turun-temurun.
 
Acara diawali dengan bersih-bersih makam pada pagi hari. Dengan bermodalkan cangkul dan sabit, masyarakat membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar makam. Setelah selesai mereka pulang dan kembali ke pemakaman sambil membawa tenong yang berisi makanan dan buah-buahan.Sebelum kendurenan sadranan dimulai, warga membaca tahlil dan dzikir, berdoa bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa.Setelah selesai berdoa dilanjutkan dengan makan bersama. Sadranan tidak hanya diikuti oleh orang dewasa, anak-anak pun ikut berpartisipasi sehingga suasana menjadi meriah.
 
==== Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas ====
 
Dilaksanakan di kawasan wisata [[Pengging]] di lingkungan Makam Astana luhur R. Ng. Yosodipuro pada hari Jum'at pertengahan bulan Sapar. R. Ng. Yosodipuro adalah seorang Pujangga Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Karena kearifannya seringkali rakyat [[Pengging]] memohon petunjuk termasuk pada saat petani meminta bantuannya untuk mengatasi serangan hama keong mas.
 
Atas petunjuk R. Ng Yosodipuro para petani mengambil keong mas tersebut kemudian dimasak dengan cara dikukus. Sebelumnya keong tersebut dibalut dengan janus yang dibentuk seperti keong mas. Setiap kali panen padi janur bekas balutan keong mas tersbut digunakan untuk membuat apem kukus. Apem kukus itu kemudian dibagi-bagikan pada petani sebagi wujud syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang diberikan dan juga berkurangnya hama keong. Tradisi bagi-bagi apem akhirnya terus berkembang hingga berjalan sampai sekarang.
 
Upacara ini merupakan tradisi berebut makanan dengan perwujudan menerima pembagian kue terbungkus janur yang telah didukung dengan mantera dan do'a oleh Kyai ulama yang berlokasi di makam Astono luhur R. Ng. Yosodipuro pada malam Jum'at pertengahan bulan Sapar dan dibagikan pada Jum'at siang setelah sholat jum'at. Bagi masyarakat yang percaya jika berhasil mendapatkan apem maka diyakini akan mendatangkan berkat.
 
==== [[Pengging]] dan Pemandian Tirto Marto ====
 
Tirto MartoPemandian ini terletak di Desa Dukuh Kecamatan [[Banyudono]] dengan jarak tempuh dari kota [[Boyolali]] adalah 12 km. Pemandian ini dahulu digunakan oleh Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X beserta kerabatnya. Di dalam pemandian ini terdapat tiga buah umbul, yaitu Umbul Penganten, Umbul Ngabean, dan Umbul Duda.
 
Sekarang, di pemandian ini sering digunakan oleh peziarah untuk mengadakan ritual yang disebut Ritual Kungkum. Ritual Kungkum adalah ritual merendam diri peziarah di dalam air sebatas leher yang dimulai mulai pukul 24.00 - 03.00 wib pada malam Jum'at. Selain ritual tersebut ada juga Even Padusan yang dilaksanakan 2 (dua) hari menjelang bulan puasa.
 
Di jaman dahulu, terdapat Kerajaan [[Pengging]] yang bersamaan dengan Kerajaan Boko di Prambanan. Kerajaan [[Pengging]] yang dipimpin oleh Prabu Damar Moyo yang arif bijaksana, yang mempunyai putra bernama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso ini yang terkait dalam Legenda Roro Jonggrang dan Candi Prambanan.
 
http://www.gonjangganjing.com/legenda/legenda-candi-prambanan/
 
 
==== [[Pengging]] Fair ====
 
[[Pengging]] fair adalah salah satu acara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di Desa [[Pengging]], Kec. [[Banyudono]] dengan menampilkan pasar malam dan festival seni budaya. Acara ini dilaksanakan selama seminggu dan diadakan sekali dalam satu tahun.
 
Pasar Malam dimeriahkan oleh pedagang baik lokal maupun luar daerah yang menjajakan dagangannya selama Festival berlangsung. Festival budaya diadakan oleh masyarakat setempat seperti karnaval dan hiburan seni. Karnaval dilaksanakan disepanjang jalan Pasar [[Pengging]] diteruskan oleh drum band, reog, dan barongsai. Hiburan seni menampilkan campursari, band remaja, dan wayang kulit semalam suntuk.
 
Jika Anda berkunjung ke [[Boyolali]] pada bulan Agustus, sempatkanlah untuk menyaksikan [[Pengging]] fair.
 
==== Pesanggrahan Pracimoharjo ====
 
Merupakan petilasan Sri Susuhunan Paku Buwono X sebagai obyek wisata minat khusus/ ziarah, Terletak di Desa Paras, Kecamatan [[Cepogo]].
 
==== Makam Ki Ageng Pantaran ====
 
Di Pantaran Desa Candisari Kecamatan [[Ampel]]. Jarak tempuh dari kota 17 km. Makam ini cukup potensial sebagai tempat ziarah, karena terdapat Petilasan Ki Kebo Kanigoro, petilasan Syeh Maulana Malik Ibrahim Maghribi, Petilasan Ki Ageng Pantaran. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di kaki gunung [[Merbabu]] dan air terjun Si Pendok. Setiap tanggal 20 suro diadakan event upacara tradisional Buka Luwur. Fasilitas: Bangsal tempat tirakat, Bukit Perkemahan Indraprasta.
 
==== Makam Ki Ageng Kebo Kenanga ====
 
Obyek wisata ini terletak di dukuh [[Pengging]], desa Jembungan, kecamatan [[Banyudono]]. Banyak oranga yang berkunjung dengan berbagai tujuan.
 
==== Makam Prabu Handayaningrat ====
 
Obyek wisata ini terletak di dukuh Malang, desa Dukuh, kecamatan [[Banyudono]]. Makam ini merupakan trah dari majapahit.
 
==== Gunung Tugel dan Makam Ki Ageng Singoprono ====
 
Obyek wisata ini terletak di Desa Nglembu, Kecamatan [[Sambi]], sekitar ± 15 km ke arah timur laut Kota [[Boyolali]]. Lokasi ini lebih dekat ditempuh dari kota kecamatan [[Simo]] yang berjarak hanya sekitar 3 km dari pusat kota. Tempat ini menjanjikan rekreasi perbukitan dan ratusan tangga menuju makam Ki Singoprono di puncak Gunung Tugel, yang merupakan pendiri [[Simo]]. Obyek Wisata Khasanah yang di kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono yang menarik dengan letaknya yang sangat indah. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Menyepi dan Tempat Berdoa di puncak gunung tugel.
 
==== Candi Lawang ====
 
Namanya adalah Candi Lawang. Lawang itu bahasa Jawa yang artinya pintu. Lha kenapa disebut seperti itu? Karena candi ini sangat mencolok bentuk pintunya. candi ini adalah susunan batu candi,ada diantaranya yg masih di renovasi. Candi Lawang ini tidak berpenjaga.
 
Ini adalah candi Hindu abad ke-9 yang menghadap ke arah Barat. Ya bisa karena di bilik utama ada yoni tanpa lingga. Yoninya juga unik karena memiliki saluran berlubang sebagai tempat keluarnya air. Mirip dengan yang di Candi Merak. Di sekeliling candi tidak ditemukan arca maupun relief. Yang ada hanya batu berornamen. Sekitar candi tersebar bebatuan yang belum disusun. Candi ini tepat berada di belakang rumah. Sepertinya keberadaan candi ini sudah diketahui sejak dulu. Satu lagi, candi ini cukup fotogenik.
 
Butuh perjuangan untuk bisa mencapai candi ini. Letak administratif candi ini ada di Dusun Gedangan, Kec. [[Cepogo]], Kab. [[Boyolali]], Jawa Tengah. Dari Jogja menuju kota [[Boyolali]] bisa ditempuh selama 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Rute yang paling singkat adalah Jogja-Klaten-[[Boyolali]] tanpa perlu melewati Kartasura. Untuk menuju Kec. [[Cepogo]], arahkan kendaraan ke jalur menuju Ketep Pass. Sedangkan untuk menuju Candi Lawang, alangkah baiknya kalau bertanya kepada warga. Walau ada beberapa papan petunjuk arah ke candi, tetap saja kami menghabiskan waktu 30 menit untuk tersasar di Dusun Gedangan. Sekali lagi, tanyalah warga! Jangan segan karena warga disini ramah kepada pendatang.
 
http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=71
 
==== Situs Bersejarah Lainnya ====
 
Masih banyak situs bersejarah lainnya di [[Boyolali]], antara lain Candi Sari, Situs Candi, Situs Sumur Songo, Situs Petirtaan, Situs Musuk, Petirtaan Semboja, Petirtaan Sendang Pitu, Candi Kunthi, Petirtaan Lerep, dan Petirtaan Kalitelon. Sayangnya dapat dibilang tidak terawat.
 
=== Wisata Kuliner ===
 
==== Susu Sapi ====
 
Sebagai komoditas primadona Boyolali, yaitu sapi, susu sapi segar dapat dengan mudah ditemui hampir di semua warung makan. Kafe yang khusus menyediakan susu segar adalah Amazon di dekat pasar Sunggingan, Kecamatan [[Boyolali]].
 
==== Dendeng dan Abon ====
 
Sebagai produk olahan dari komoditas primadona Boyolali, yaitu sapi, abon dan dendeng dapat dengan mudah ditemui di toko-toko oleh-oleh di [[Boyolali]].
 
==== Marning ====
 
Marning merupakan makahan tradisional yang terbuat dari jagung yang digoreng. Rasa yang ditawarkan adalah manis, pedas, presto, gepuk, dan lain-lain. Permintaan yang paling banyak terjadi menjelang lebaran sebagai suguhan di rumah maupun oleh-oleh mudik.
 
Pusat pembuatan Marning terdapat di Desa Kiringan, Winong, Kebonbimo & Banaran (kecamatan [[Boyolali]]) dan Desa Metuk, Kragilan (Kecamatan Mojosongo).
 
==== Jadah Selo ====
 
Jadah adalah makanan tradisional yang mudah ditemukan di mana saja. Makanan ini terbuat dari ketan dan kelapa. Jadah [[Selo]] merupakan makanan khas daerah di [[Boyolali]], tepatnya di kawasan Selo. Namun makanan ini baru terkenal sejak adanya jalur wisata Solo-Selo-Borobudur.Pembelinya tidak hanya kalangan petani saja, namun juga wisatawan yang melewati kawasan ini.
 
Jadah ini bisa dinikmati dengan cara dibakar maupun tidak. Dengan udara pegunungan yang sejuk, jadah lebih pas dipadukan dengan tempe atau tahu bacem.
 
==== Pasar Simo ====
 
Pasar Simo mempunyai ragam dagangan khususnya makanan yang khas. Dari gudangan (urap) daun adas yang hanya tumbuh di Selo [[Boyolali]], kupat tahu dengan bakmi glepung singkong - lomboknya digerus pake sendok, gule kambing dengan acar bawang merah utuhan, bergedel singkong (ketemu rasa sama di RM ayam goreng Ciganea Jabar), mentho kacang, gemblong, gendar dengan kelapa parut, puli pecel, tempe mbok Darubi, nasi tempe mendoan dengan bungkus daun jati, tahu rebus atau bacem, wedang serbat/jahe disimpan dengan 'jun', hingga yang baru belakangan hadir seperti bebek dan ayam goreng, pecel lele, gudeg, angkringan malam dan aneka jajanan yang tak kalah level mutunya dengan eks [[Pengging]] atau Solo. Semua nikmat, all you can eat. Apalagi Simo didukung ketersediaan air minum yang berkwalitas sehingga masakan dan minuman jadi enak.
 
Sayang, masakan masakan yang menjadi trade mark tahun 60an seperti saoto-nya Pak Wiro atau mBok Mangun Cebleng, panganan Nyah Yute (ibu tua yang warungnya menyajikan wajik, jenang jadi, krasikan, kue lapis, klepon, ketan bubuk dele, .. diracik rapi dalam takaran daun pisang - mungkin kalau sekarang masih ada bisa mengalahkan Ny Week Muntilan), krupuk Pak Marto Krupuk (yang mengolah sendiri dari singkong mentah menjadi tepung kanji sampai produk akhir krupuk / bakmi), gule-nya P Kaji Wetan Pasar (mbahnya Ngadenan dan Rahardjo), semuanya sudah tak berlanjut, karena putera puterinya tidak ada yang meneruskan.
 
Simo dulu grosir-nya tape. Tape pohung Simo kondang manisnya, berpikul-pikul setiap hari dipasok ke pasar pasar di Solo. Saat itu terminal bis Simo-Solo (hanya ada dua bis, Eva dan Sridaya) masih berada di depan pasar. Dari sini pedagang pedagang tape menunggu bis dan menggunakan untuk angkutan ke Solo. Tape Simo saking manis dan 'njuruh'nya, air tape bercucuran dari atas (atap bis untuk bagasi), mengenai penumpang yang duduk dipinggir jendela, body bis pun lengket-lengket. Kunci kelezatan tape Simo ini, selain karena pohung-nya yang baik, juga ada pada ragi tape yang diproduksi oleh Na Kok Liong dari jalan Nonongan Solo - kala itu. Sekarang pemandangan ini sudah tidak dijumpai lagi. Tapi tape pohung, baik yang glondongan model peuyeum Bandung atau tape gaplek (potongan kecil kecil dibungkus daun pisang), dan tape ketan item masih bisa dinikmati di pasar ini.
 
Apa yang ada sekarang masih sangat memuaskan untuk dicoba sebagai alternatif wisata kuliner, selain wisata ke Gunung Tugel, Rogo Runting dan seterusnya. Mak nyuus ... rasa bumbu lawas tenan, berserat bikin badan sehat. Sayang sekarang tinggal kenangan...
 
==== Soto ====
 
[[Boyolali]] terkenal juga sebagai Kota Soto, dengan banyak warung soto yang terkenal, seperti Soto Seger Mbok Giyem, Soto Sedap, Soto Rumput, Soto Ndelik, Soto Nggopir, Soto Ledhok, Rumah Makan Elang Sari.
 
==== Sambel Tumpang/ Sambel Lethok ====
 
Nasi sambal Tumpang merupakan masakan yang terdiri dari nasi sambal tumpang dan ditambah dengan sayur-mayur sebagai pelengkap. Jika dilihat dan dipandang sepintas, Nasi Sambal Tumpang hampir sama dengan Sambal Pecel. Bahkan ada perpaduan antara sambal Tumpang dengan Sambal Pecel. Rasanya juga terasa enak. Bedanya sambal tumpang itu sambalnya terbuat dari tempe bosok (busuk) yang ditumbuk halus. Tempe bosok memang sengaja dibuat busuk dan dijual. Rasa yang ditimbulkan dari tempe bosok ini yaitu rasa sangit. Namun rasa dari tempe bosok terasa berbeda ketika sudah diolah menjadi dan beberapa bumbu lain seperti kencur, daun jeruk, dll. Selain itu, di dalam Sambal Tumpang ini juga terdapat tahu yang diolah bersama Sambal Tumpang ini. Nasi Sambal Tumpang ini biasanya cocok untuk dihidangkan pada pagi hari sebagai menu makan pagi. Apalagi dengan nasi yang masih hangat. Nasi Sambal Tumpang ini cocok dinikmati dengan lauk Telur, Tempe, Bakwan, Rambak, Krupuk, dan Ayam.
 
Sambal tumpang sangat mudah ditemui di mana-mana, hampir semua warung makan menyediakan, tapi yang khusus sambel lethok antara lain Mbok Nah di [[Ampel]], Suprih di sebrang KUD Kota [[Boyolali]], timur terminal bis [[Boyolali]], Rumah Makan Elang Sari, dan lain-lain.
 
Sebagaimana tren "kuliner malam", banyak warung makan tenda khusus untuk sambel tumpang ini, bahkan memberi nama "Warung Bubur Tumpang".
 
http://blog.odydasa.web.id/2010/03/22/sambel-tumpang-sambel-lethok/
 
==== Nasi Jagung ====
 
Bersanding dengan sambel tumpang, di warung yang sama biasanya dapat dengan mudah ditemui nasi jagung.
 
==== Buah-buahan ====
 
Buah-buahan yang menjadi primadona adalah pepaya, dengan sentra pepaya di Kecamatan [[Mojosongo]], dan dapat dengan mudah diperoleh di sepanjang jalan Boyolali-Solo tepatnya di dekat kantor Polres Boyolali, atau di sepanjang jalan Boyolali-Klaten yang melalui [[Jatinom]], tepatnya di sekitar KUD [[Mojosongo]].
 
Buah kesemek merupakan khas dataran tinggi, dapat dengan mudah didapatkan di pasar Kecamatan [[Selo]], dengan musim panen sekali setahun, sekitar bulan Juni.
 
== Pendidikan ==
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Taman Kanak-kanak|TK]] atau RA
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah dasar|SD]] atau [[madrasah ibtidaiyah|MI]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah pertama|SMP]] atau [[madrasah tsanawiyah|MTs]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah atas|SMA]] atau [[madrasah aliyah|MA]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah kejuruan|SMK]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Sekolah Luar Biasa|Lainnya]]
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Negeri
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 4
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 603
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 67
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 21
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 9
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 0
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 0
|-
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Swasta
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 509
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 215
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 70
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 28
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 28
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 2
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 9
|-
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Total
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''513'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''818'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''137'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''49'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''37'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''2'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''9'''
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di {{PAGENAME}} (2010/2011)<br />'''Sumber:'''<ref>Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) [http://boyolali.dapodik.org/rekap.php?ref=sekolah Wilayah {{PAGENAME}} (2010/2011)]</ref>
|}
 
 
== Perekonomian ==
 
 
=== Peternakan Sapi ===
 
Boyolali dikenal sebagai ''kota susu'', karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah sub-stropis Australia dan Selandia Baru. Selain itu didaerah Kecamatan Ampel terdapat sentra industri Abon dan Dendeng.
 
=== Perindustrian ===
 
Banyak terdapat perindustrian di wilayah Boyolali yang dapat menampung tenaga kerja yang potensial. Mayoritas industri yang ada di wilayah Boyolali adalah bergerak dalam bidang textil, antara lain PT. Sariwarna, PT. Safaritex, PT. Bupatex dll.
 
=== Produksi Tanaman Perkebunan ===
 
# Kelapa = 4.396,20 hektare = 10.766.450 butir
# Cengkeh = 892,13 hektare = 4.317,30 kwintal
# Teh = 28,62 hektare = 161,60 kwintal
# Tembakau = 2.884,20 hektare = 1.819.299 kilogram
# Kencur = 573,85 hektare = 4.605.290 kilogram
# Jahe = 300,50 hektare = 1.805.100 kilogram
# Kopi Robusta = 224,67 hektare = 75.703 kilogram
# Kopi Arabika = 186,61 hektare = 13,24 ton
# Jambu Mete = 129,53 hektare = 50.781 kilogram
 
=== Potensi Produk Potensial ===
 
* Tembakau Rajangan, di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel, Teras dan Sawit. Produksi 4.178.543 ton/tahun, meliputi areal 5.369,35 hektar. Manfaat: bahan baku industri rokok. Pemasaran: ke wilayah Jateng dan Jatim.
* Tembakau Asapan, di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Teras, Ampel, dan Sawit. Produksi 1.760,79 ton/tahun dengan areal seluas 2.635 hektare. Manfaat: Bahan baku industri rokok. Pemasaran di wilayah Jateng dan Jatim.
 
=== Peluang Investasi ===
 
* Tembakau: Industri Pabrik Rokok di Kecamatan Selo, Ampel, Musuk, Cepogo, Mojosongo, Teras, Sawit dan Banyudono Potensi: Produksi 4.178,543 ton/tahun pada areal 5.369,35 hektare. Kegunaan: Bahan baku industri rokok.
* Kopi Arabika: Budidaya tanaman kopi arabika di Kecamatan Selo, Cepogo, Ampel, dan Musuk. Potensi: Produksi 172,790 ton/tahun pada areal 234 hektar. Kegunaan: memenuhi kebutuhan pasar ekspor dan bahan baku industri kopi bubuk/instant.
* Jahe: Budidaya tanaman jahe dan Industri pengolahan jamu tradisional di Kecamatan Ampel, Musuk, Cepogo, Boyolali, dan Selo. Potensi: Produksi 4.363,170 ton/tahun pada areal 611,85 hektare. Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional.
* Kencur: Budidaya tanaman kencur dan industri pengolahan jamu tradisional di Kecamatan Simo, Andong, Klego, Sambi, dan Nogosari. Potensi: Produksi 5.670,290 ton/tahun pada areal 490,95 hektare. Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional.
* Teh: Industri pengolahan teh wangi di Kecamatan Ampel, Selo, dan Cepogo. Potensi: Produksi 191,63 kg/tahun pada areal 27,88 hektare. Kegunaan: Bahan baku pengolahan teh wangi.
* Jarak: Budidaya tanaman jarak dan Industri pengolahan minyak jarak di Kecamatan Klego, Andong, Kemusu, Juwangi, Wonosegoro dan Nogosari. Potensi areal: 10.409 hektar. Kegunaan: bahan baku industri minyak jarak.
 
== Putra-Putri Terkenal Kelahiran Boyolali ==
 
Boyolali telah banyak melahirkan putra-putri yang berhasil dan banyak dikenal di seantero wilayah Indonesia, bahkan dunia. Beberapa putra terkenal kelahiran Boyolali adalah sebagai berikut:
# Prof. Dr. Soeharso. Ia adalah dokter terkenal dan pendiri YPAC. Ia adalah merupakan salah satu pahlawan nasional.
# Laksamana Widodo AS. Ia adalah pernah menjabat sebagai KSAL, panglima TNI dan Menkopolhukam di era pemerintahan presiden SBY.
# Ir. Joko Kirmanto. Ia adalah Menteri Pekerjaan Umum di era pemerintahan presiden SBY.
# Djoko Susilo. Ia pernah menjadi wartawan Jawa Pos, pernah menjadi anggota DPR-MPR, dan saat ini sebagai Duta Besar RI untuk Swiss.
 
== Rupa-rupa ==
 
* Dikenal sebagai ''kota susu'', Boyolali terdapat banyak patung-patung sapi di sejumlah sudut kota.
* Boyolali memiliki slogan pembangunan ''Boyolali Tersenyum'' (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat).
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{Kabupaten Boyolali}}
{{Solo Raya}}
{{Jawa Tengah}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Boyolali| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Tengah|Boyolali]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Boyolali]]
[[Kategori:Kabupaten Boyolali| ]]
 
[[de:Regierungsbezirk Boyolali]]
[[en:Boyolali Regency]]
[[fr:Kabupaten de Boyolali]]
[[jv:Kabupatèn Bayalali]]
[[map-bms:Kabupaten Boyolali]]
[[ms:Kabupaten Boyolali]]
[[su:Kabupatén Boyolali]]