Museum Kereta Api Sawahlunto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(109 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox stasiun
[[Berkas:StawahluntoDSC00524.jpg|thumb|Stasiun Sawahlunto]]
| close_type = KAI20
'''Stasiun Sawahlunto''' ('''SWL''') merupakan [[stasiun kereta api]] di [[Pasar, Lembah Segar, Sawahlunto]]. Stasiun ini termasuk ke dalam [[Divisi Regional 2 Sumatera Barat]]. Stasiun ini adalah salah satu [[stasiun terminus]] di [[Sumatera Barat]].
| image =
| caption = Loket masuk Museum
| name = Sawahlunto
| prov = Sumatera Barat
| kota = Sawahlunto
| kecamatan kota = Lembah Segar
| kelurahan kota = Pasar
| kode = SWL
| tinggi = +262 m
| alamat = Jalan Jenderal [[Ahmad Yani]]
| line = [[Kereta api Mak Itam|Mak Itam]]
| services = {{adjacent stations|system=Layanan warisan sejarah KAI
|line=Mak Itam|left=|right=Muaro Kalaban}}
| track = 5 (jalur 3: sepur lurus)
| platform = 2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang rendah)
| operator = divreii
| class = II
|naming_rights=[[Bio Farma|Biofarma]]| symbol = KAI
| symbol_location = KAI
| letak = km 155+520 lintas ''[[ Stasiun Teluk Bayur|Teluk Bayur]]''–[[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]]–'''Sawahlunto'''
| open = 1 Januari 1894 (sebagai stasiun)
| reopen = *2005 (sebagai museum)
*20 Desember 2022 (Sawahlunto-[[Stasiun Muaro Kalaban|Muaro Kalaban]])
| nomor = 7301
| module1 = {{infobox cagar budaya|child=yes
| Name = Stasiun Sawahlunto
| Image =
| Location = [[Sawahlunto]], [[Sumatera Barat]]
| Type =
| Criteria = Bangunan
| ID = CB.1758
| Region =
| Year = 2007
| ownership = [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]]
| management = [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] dan Pemerintah [[Kota Sawahlunto]]
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015112400013/stasiun-kereta-api-sawahlunto
| map_location =
| coordinates =
| map_caption =
}}
}}
'''Museum Kereta Api Sawahlunto''' ({{lang-en|'''Sawahlunto Rail and Train Museum'''}} atau '''Stasiun Sawahlunto [[Bio Farma|Biofarma]]''' sebagai pemegang hak penamaan) adalah [[Stasiun kereta api]] kelas II yang juga menjadi [[museum]] sejarah perkeretaapian. Museum ini secara administratif terletak di [[Pasar, Lembah Segar, Sawahlunto]]. Museum ini termasuk dalam [[Divisi Regional II Sumatera Barat]] dan dikelola oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur [[Kereta Api Indonesia|PT KAI]] bekerja sama dengan Pemerintah [[Kota Sawahlunto]]. Angka ketinggian museum ini semula adalah +262 m, tetapi pada papan nama stasiun di ruang PPKA stasiun ini adalah +261 m. Museum ini merupakan museum perkeretaapian kedua di Indonesia setelah [[Museum Kereta Api Ambarawa|Ambarawa]]. Stasiun ini mulai berhenti beroperasi pada tahun 2003 karena habisnya [[batu bara]], kemudian pada tahun 2005 stasiun ini dijadikan museum.
 
Stasiun ini memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus. Emplasemen sisi utara dan selatan stasiun telah tertimbun oleh tanah dan aspal jalan akses yang terletak di sebelah timurnya dan dijadikan lapak [[Pedagang kaki lima|PKL]]. Kini hanya 3 jalur yang dapat dijadikan sebagai jalur langsiran, dan sebuah patung [[Jan Willem IJzerman|J.W. IJzerman]] dipajang tepat di atas jalur 4 yang kini tak terpakai. Jalur 5 stasiun telah sebagian tertimbun tanah. Stasiun ini memiliki depo lokomotif yang khusus untuk merawat [[lokomotif E10]] yang merupakan spesies endemik jalur kereta api Sumatera Barat.<ref>{{Cite web|url=https://www.jelajahsumbar.com/museum-kereta-api-sawahlunto/|title=Belajar Sejarah Kereta Api Indonesia di Museum Kereta Api Sawahlunto|last=Nugraha|first=M. Catur|date=2016-03-01|website=Jelajah Sumbar|language=en-US|access-date=2020-06-08}}</ref>
Pada tanggal [[17 Desember]] [[2005]], Stasiun Sawahlunto diubah fungsinya menjadi [[museum]], dan diresmikan oleh [[Wakil Presiden Indonesia]] [[M. Jusuf Kalla]]. Museum in imemiliki koleksi berjumlah 106 buah terdiri dari [[gerbong]] (5 buah), [[lokomotif uap]] (1 buah), [[jam]] (2 buah), alat-alat sinyal/komunikasi (34 buah), foto dokumentasi (34 buah), miniatur lokomotif (9 buah), [[brankas]] (3 buah), dongkrak rel (5 buah), label pabrik (3 buah), timbangan (3 buah), lonceng penjaga (1 buah), dan baterai lokomotif (2 buah). Dengan demikian, [[Indonesia]] memiliki 2 museum KA, dengan yang pertama ada di [[Museum Kereta Api Ambarawa|Ambarawa]], [[Kabupaten Semarang]], [[Jawa Tengah]].
 
== Kereta apiSejarah ==
=== Pembukaan tambang batu bara Ombilin ===
* [[KA Wisata Danau Singkarak|Wisata Danau Singkarak]]: ke [[Stasiun Padang Panjang|Padang Panjang]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorwegemplacement met zeefhuis en laadplaats van de Ombilin steenkoolmijnen te Sawahloento TMnr 60054649.jpg|jmpl|kiri|Area ''unloading'' batu bara di Sawahlunto]] Dengan menindaklanjuti laporan [[Willem Hendrik de Greve|W.H. van Greve]] pada tahun 1868 tentang temuan batu bara Ombilin,<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/867653457|title=Engineers of happy land : perkembangan teknologi dan nasionalisme di sebuah koloni|last=Rudolf.|first=Mrázek,|date=2006|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=9789794615942|edition=Ed. 1|location=Jakarta|oclc=867653457}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|title=Pertempuran nan tak kunjung usai: eksploitasi buruh tambang batubara Ombilin oleh kolonial Belanda 1891-1927|last=Zubir|first=Zaiyardam|publisher=Andalas University Press|year=2006|isbn=|location=Padang|pages=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Het Ombilin-kolenveld in de Padangsche Bovenlanden en het transportstelsel op Sumatra's Westkust|last=de Greve|first=W.H.|publisher=Landsdrukkerij|year=1907|isbn=|location=|pages=}}</ref> Hindia Belanda tertarik untuk menanamkan modal untuk pembangunan jalur kereta api baru khusus [[batu bara]]. Keputusan ini tertuang dalam besluit yang kemudian dimasukkan dalam Staatsblad tahun 1891 No. 176. Karena tidak adanya insinyur Belanda yang turut andil dalam pembangunan lintas ini, maka didatangkanlah insinyur dari [[Inggris]] mengingat Sumatera Barat yang memiliki kontur perbukitan yang terjal.<ref name=":1" />
* [[Kereta api Wisata Lubang Kalam|Wisata Lubang Kalam]]: ke [[Stasiun Muara Kalaban|Muara Kalaban]]
 
Kebijakan tersebut mengharuskan Pemerintah Kolonial terlibat di dalamnya. Proses konstruksi jalur kereta api Ranah Minangkabau tersebut sangat kompleks karena mereka harus berjuang menantang bukit-bukit terjal. Jalur tersebut adalah [[Stasiun Pulau Aie|Pulau Aie]]–[[Stasiun Padang Panjang|Padang Panjang]] yang selesai pada tanggal 1 Juli 1891. Pada tanggal 1 Juli 1892, segmen Padang Panjang–Solok telah selesai dibangun, melewati tepian [[Danau Singkarak]]. Segmen Solok–Muaro Kalaban diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892. Pada tanggal 1 Januari 1894, perpanjangan Muaro Kalaban menuju Sawahlunto telah selesai dibangun.<ref>{{Cite book|title=Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië|last=Weijerman|first=A.W.E.|publisher=Javasche Boekhandel en Drukkerij|year=1904|isbn=|location=|pages=}}</ref>
== Pranala luar ==
* [http://www.museum-indonesia.net/index.php?option=com_content&task=view&id=237&Itemid=63 Museum Kereta Api Sawahlunto]
 
Jalur ini pernah digunakan untuk kereta penumpang reguler hingga sekitar tahun 1986. Layanan kereta api penumpang pun berhenti akibat dampak kebijakan motorisasi Orde Baru sehingga transportasi penumpang dengan kereta api kalah efisien dibandingkan kendaraan bermotor pada saat itu sehingga layanan KA di jalur tersebut hanya kereta api pengangkut batu bara dan kereta api wisata (pada akhir pekan).<ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/berita/bisnis/279800-ptka-operasikan-kereta-ke-bandara-minangkabau|title=Kereta Wisata Lembah Anai Beroperasi Lagi|last=Antique|date=2012-01-13|language=id|access-date=2018-08-10|work=[[VIVA.co.id]]}}</ref>
<center>
 
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="4" style="font-size:90%;">
[[file:Sawahlunto railway station (1).JPG|jmpl|Peron stasiun Sawahlunto]]
<tr>
 
<td width="30%" align="center">'''Stasiun sebelumnya''':{{br}}
=== Pengoperasian sebagai museum ===
[[Stasiun Muara Kalaban]]</td>
Pada tahun 2002-2003, tambang batu bara Ombilin yang dioperasikan oleh [[Bukit Asam|PT Bukit Asam Tbk.]] terpaksa ditutup karena habisnya batu bara. Kehabisan batu bara ini menyebabkan jalur kereta apinya juga mangkrak. Pada tahun 2004-2005, PT Kereta Api memutuskan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Sawahlunto untuk membuka museum perkeretaapian. Museum ini menempati bekas Stasiun Sawahlunto, diresmikan pada tanggal 17 Desember 2005 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/museum-sawahlunto|title=Museum Kereta Api Sawahlunto - Heritage KAI|last=|first=|date=|website=heritage.kai.id|access-date=2019-07-23}}</ref>
<td rowspan=1 width="40%" align="center">[[Jalur KA Lubuk Alung-Sawahlunto]]</td>
 
<td width="30%" align="center">'''Stasiun berikutnya''':{{br}}
Untuk mempromosikan museum ini, lokomotif endemik Divre II, [[Lokomotif E10|E1060]] yang sempat menjalani preservasi di [[Museum Kereta Api Ambarawa]] dan menarik kereta wisata Ambarawa–Bedono diputuskan untuk dikembalikan lagi ke Sumatera Barat atas usul Pemerintah Kota Sawahlunto untuk dioperasikan sebagai kereta api baru yang diberi nama "Mak Itam" (dalam [[bahasa Minangkabau]] berarti "Paman Hitam").<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Lokomotif%20E10|title=Lokomotif E10 - Heritage KAI|last=|first=|date=|website=heritage.kai.id|access-date=2019-07-23}}</ref> Mak Itam hanya melayani relasi Sawahlunto–Muaro Kalaban, p.p. Di luar relasi tersebut, Mak Itam pernah menjadi ikon dari [[Tour de Singkarak 2012]] dan bahkan mengangkut rombongan peserta ajang sepeda tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2013/10/09/1938340/Mak.Itam.Tak.Lagi.Menjerit.|title=Mak Itam Tak Lagi Menjerit...|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-23|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made}}</ref>
---</td>
 
</tr>
Pada saat yang sama, [[Kereta api wisata Danau Singkarak|kereta wisata Danau Singkarak]] yang mulai diperkenalkan pada 21 Februari 2009 hanya dijalankan ke [[Stasiun Padang Panjang|Padang Panjang]] dari [[Stasiun Sawahlunto]].<ref>{{Cite news|url=https://tekno.kompas.com/read/2009/02/23/00075542/mak.itam.dan.ka.wisata.resmi.beroperasi.di.sumbar|title=Mak Itam dan KA Wisata Resmi Beroperasi di Sumbar|date=2009-02-23|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-08-10}}</ref> Namun kereta api wisata ini berhenti beroperasi pada tahun 2014 karena sepi peminat sehingga jalur ini otomatis nonaktif. Bahkan meski pemesanannya melalui sistem carteran, kereta ini sangat sepi peminat sehingga armada kereta serta lokomotif penariknya "terjebak" di Depo Lokomotif Solok.<ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/dizzman/574a76838e7a610605b80255/hilangnya-lengkingan-peluit-kereta-api-di-singkarak|title=Hilangnya Lengkingan Peluit Kereta Api di Singkarak oleh Dizzman - Kompasiana.com|last=Kompasiana.com|website=www.kompasiana.com|language=id|access-date=2018-08-10}}</ref>
</table>
 
</center>
Pada tanggal 6 Juli 2019, tambang batu bara Ombilin ditetapkan oleh [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] sebagai [[Situs Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Situs Warisan Dunia]].<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/07/09/07340081/fakta-di-balik-ombilin-sawahlunto-jadi-warisan-dunia-unesco-penambangan|title=Fakta di Balik Ombilin Sawahlunto Jadi Warisan Dunia UNESCO, Penambangan Dilarang hingga Menunggu 4 Tahun|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-23|editor-last=Wismabrata|editor-first=Michael Hangga}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/07/08/15161201/ombilin-sawahlunto-masuk-warisan-dunia-unesco-gubernur-sumbar-bangga|title=Ombilin Sawahlunto Masuk Warisan Dunia UNESCO, Gubernur Sumbar Bangga|last=Putra|first=Perdana|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-23|editor-last=Assifa|editor-first=Farid}}</ref> KA Mak Itam kembali beroperasi pada Desember 2022 setelah dilakukan perbaikan prasarana jalur Muaro Kalaban-Sawahlunto. Sebagai salah satu dari tiga perusahaan BUMN yang berkolaborasi dengan KAI dalam reaktivasi ini, kini Biofarma memegang hak penamaan stasiun Sawahlunto. Pada papan huruf yang tertera di seberang stasiun kini tertera nama '''Stasiun Sawahlunto Biofarma.'''<ref>{{Cite web|last=Hikam|first=Herdi Alif Al|title=Kereta Mak Itam Sawahlunto 'Hidup' Lagi|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6472558/kereta-mak-itam-sawahlunto-hidup-lagi|website=detikfinance|language=id-ID|access-date=2022-12-22}}</ref>
 
== Koleksi ==
{{Infobox Museum|name=Museum Kereta Api Sawahlunto<br/>Sawahlunto ''Rail and Train Museum''|image=Museum Kereta Api Sawahlunto 2018.jpg|imagesize=200|caption=|map_type=|map_caption=|latitude=|longitude=|established=17 Desember 2005|location=[[Pasar, Lembah Segar, Sawahlunto]], Indonesia|type=Museum kereta api|visitors=|director=|curator=|publictransit=|website={{url|heritage.kai.id}}}}Museum ini memiliki koleksi berjumlah 106 buah yang terdiri dari [[gerbong]] (5 buah), [[lokomotif uap]] (1 buah), [[jam]] (2 buah), alat-alat sinyal atau komunikasi (34 buah), foto dokumentasi (34 buah), miniatur lokomotif (9 buah), [[brankas]] (3 buah), dongkrak rel (5 buah), label pabrik (3 buah), timbangan (3 buah), lonceng penjaga (1 buah), dan aki lokomotif (2 buah).
 
Satu-satunya lokomotif uap yang dimuseumkan di tempat ini adalah E1060, lokomotif uap bergigi yang didesain untuk medan curam di jalur Kayu Tanam–Batu Tabal serta Padang Panjang–Bukittinggi. Saat ini lokomotif E1060 dalam kondisi tidak prima karena keterbatasan suku cadang, meskipun masih dapat dioperasikan keluar depo untuk sesekali. Untuk menyiasatinya, Pemerintah Kota Sawahlunto mengusulkan kepada PT KAI untuk merakit "replika" dari E1060 dengan tenaga [[Motor bakar diesel|diesel]] sehingga layanan kereta api Mak Itam dapat jalan lagi. Bahkan, Pemerintah Kota Sawahlunto juga mengusulkan adanya tarif tiket retribusi seharga Rp10.000,00 untuk operasional.<ref>{{Cite web|url=https://www.harianhaluan.com/news/detail/72771/operasikan%C2%A0replika-mak-itam-jalur-dan-lubang-kalam-direvitalisasi|title=Operasikan Replika 'Mak Itam', Jalur dan Lubang Kalam Direvitalisasi|website=www.harianhaluan.com|access-date=2019-07-23|archive-date=2019-07-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20190723041651/https://www.harianhaluan.com/news/detail/72771/operasikan%25C2%25A0replika-mak-itam-jalur-dan-lubang-kalam-direvitalisasi|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/langkanid/sawahlunto-hadirkan-replika-lokomotif-mak-itam-dari-mesin-diesel-1537452565877035972|title=Sawahlunto Hadirkan Replika Lokomotif Mak Itam dari Mesin Diesel|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2019-07-23|last=langkan}}</ref>
 
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.<ref>{{cite book|date=14 April 2023|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_69_TAHUN_2023_GAPEKA_SUMBAGBAR_2023.pdf|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Barat Tahun 2023|location=[[Jakarta]]|publisher=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|accessdate=12 Mei 2023}}</ref>
 
=== Kereta wisata ===
{| class="wikitable"
! colspan="2" |Nama kereta api
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
| colspan="2" rowspan="2" |[[Kereta api Mak Itam|Mak Itam]]
|'''Sawahlunto'''
| rowspan="2" |{{sta|Muaro Kalaban}}
| Kereta Wisata
|}
 
 
== Referensi ==
{{commonscat|Sawahlunto Station}}
{{reflist}}
 
{{adjacent stations|system=KAI
|line=Padang Panjang–Sawahlunto|left=Muaro Kalaban
}}
 
[[Kategori:Stasiun kereta api di Sumatera Barat|Sawahlunto]]
[[Kategori:Museum di Sumatera Barat|Kereta Api Sawahlunto]]
[[Kategori:Lembah Segar, Sawahlunto]]
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
 
[[Kategori:Cagar budaya di Sumatera Barat]]
[[nl:Station Sawahlunto]]