(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{keselamatan}}
'''Soteriologi''' secara sederhana dapat diartikan sebagai ajaran tentang [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]] menurut agama Kristen.<ref name="Browning">{{id}}W.R.F. Browning. 2008, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 419.</ref> atau penyelamatan.<ref name="Nico Syukur2">Nico Syukur Dister. 2004, Teologi Sistematika 2. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 131.</ref> Dalam ranah ilmu [[teologi]], soteriologi merefleksikan secara metodis dan sistematis apa yang sebenarnya dimaksdukandimaksudkan dengan keadaan [[manusia]] yang baik dan bahagia karena bersatu dengan [[Allah]], setelah manusia dibebaskan dari macam-macam bahaya dan ancaman.<ref name="Nico Syukur2"></ref>
== Arti ==
Soteriologi berasal dari kata ''sôteria'' yang artinya keselamatan.<ref name="Nico Syukur2"></ref>
Dengan kata lain soteriologi adalah cabang ilmu teologi yang membahas ajaran tentang [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]] di dalam tradisi [[teologi Kristen]].<ref name="Nico Syukur2"></ref> Pengertian lain dari soteriologi mengikuti [[kasih]] dan anugerah [[Allah]].<ref name="Browning"></ref>
== Soteriologi dalam Alkitab ==
=== Perjanjian Lama ===
Di dalam [[Perjanjian Lama]], keadaan manusia yang selamat itu disebut keadaan yang damai sejahtera (''syalom'').<ref name="Nico Syukur2"></ref> Keadaan ''syalom'' ini mencakup segala sesuatu yang berupa kebahagiaan manusia seluruhnya dan seutuhnya baik rohani maupun jasmani.<ref name="Nico Syukur2"></ref> Dalam arti yang begitu luasnya, ''syalom'' merupakan pemberian dari [[Allah]].<ref name="Nico Syukur2"></ref> Khususnya sebagai hasil dari tindakan Allah yang membebaskan manusia dari bahaya apapun.<ref name="Nico Syukur2"></ref> Tindakan [[Allah]] yang memberikan keselamatan itu dapat terlihat dari teks-teks tertua yang membicarakan karya [[Tuhan]] atas [[Israel]].<ref name="Nico Syukur2"></ref> Penyelamatan itu terjadi di dalam peristiwa-peristiwa sejarah umat Allah seperti keluaran dari perbudakan di [[Mesir]] ([[{{Alkitab|Keluaran|Kel]] 14:30; 15:2}}, [[{{Alkitab|Hosea|Hos]] 13:4}}, [[{{Alkitab|Mazmur|Mzm]] 106:21}}).<ref name="Nico Syukur2"></ref> Keselamatan yang diperjuangkan oleh manusia diyakini sebenarnya merupakan kemenangan [[Tuhan]].<ref name="Nico Syukur2"></ref> Pengharapan akan keselamatan dari [[Allah]] di dalam [[Perjanjian Lama]] juga dapat kita lihat di dalam kitab [[Yeremia]] ([[{{Alkitab|Yeremia|Yer]] 3:23; 14:8}}).<ref name="Nico Syukur2"></ref>
=== Perjanjian Baru ===
Dalam [[Perjanjian Baru]], keadaan selamat dan damai sejahtera disebutkan dalam bahasa [[Yunani]] yaitu ''eirènè''.<ref name="Nico Syukur2"></ref> Sama halnya dengan [[Perjanjian Lama]], keselamatan di dala [[Perjanjian Baru]] juga merupakan anugerah [[Allah]] kepada manusia.<ref name="Nico Syukur2"></ref>