Korps Brigade Mobil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dagaf24 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(557 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military unit
'''Brigade Mobil''' atau sering disingkat '''Brimob''' adalah unit (korps) tertua di dalam [[Kepolisian Republik Indonesia]] (Polri) karena mengawali pembentukan kepolisian Indonesia di tahun [[1945]]. Korps ini dikenal sebagai ''Korps Baret Biru''.
|unit_name
=Korps Brigade Mobile
|image
=[[Berkas:Lambang Korps Brimob.svg|150px]]
|image_size
=170px
|caption
=[[Berkas:RODA_KOMPAS.png|jmpl|Badge Korps Brimob Polri]]
|dates
='''[[14 November]] [[1945]]'''
Berdasarkan surat order Y.M. Menteri Kepala Kepolisian Negara No. Pol. 23/61/ tanggal 12 Agustus 1961 ditetapkan tanggal 14 November 1961 sebagai hari Mobrig ke-16
|country
=Republik Indonesia
|branch
=
|type
=Paramiliter
|command_structure
=
|role
=Khusus
|size
=45.000
|motto
=Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan
|colors
={{color box|#00008B|'''BIRU GELAP'''}}
|colors_label
=[[Baret]]
|battles
=*[[Revolusi Nasional Indonesia]]
*[[Peristiwa Madiun]]
*[[Operasi Trikora]]
*[[Konfrontasi Indonesia-Malaysia]]
*[[Operasi Pagar Betis]]
*[[Operasi Seroja]]
*[[Konflik Aceh]]
*[[Konflik Ambon]]
*[[Operasi Tinombala]]
*[[Operasi Madago Raya]]
*[[Konflik Papua]]
*[[Operasi Nemangkawi]]
*[[Operasi Damai Cartenz]]
<!-- Rantai Komando -->
|commander1= [[Berkas:PDU KOMJEN KOM.png|30px]] [[Komisaris Jenderal Polisi|Komjen. Pol.]] [[Imam Widodo|Drs. Imam Widodo, M.Han]]
|commander2= [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] [[Inspektur Jenderal Polisi|Irjen. Pol.]] [[Ramdani Hidayat|Drs. Ramdani Hidayat, S.H.]]
|commander3= [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Rudy Harianto|Drs. Rudy Harianto, M.Si.]]
|commander4= [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Waris Agono |Drs. Waris Agono, M.Si.]]
|commander5= [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Reza Arief Dewanto|Reza Arief Dewanto, S.IK.]]
|commander6= [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Firly Ruspang Samosir|Drs. Firly Ruspang Samosir, M.Si.]]
|commander7= [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Arif Budiman (polisi, lahir 1972)|Arif Budiman, S.IK., MH.]]
|commander8= [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen. Pol.]] [[Gatot Haribowo|Gatot Haribowo, S.IK., M.AP.]]
|commander1_label =Komandan Korps Brigade Mobil
|commander2_label =Wakil Komandan Korps Brigade Mobil
|commander3_label = Kepala Biro Perencanaan, Administrasi dan Operasi
|commander4_label =Komandan Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri
|commander5_label =Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri
|commander6_label =Komandan Pasukan Brimob I
|commander7_label =Komandan Pasukan Brimob II
|commander8_label =Komandan Pasukan Brimob III
 
|garrison=
Brimob termasuk satuan elit dalam jajaran kesatuan Polri, Brimob juga juga tergolong ke dalam sebuah unit [[paramiliter]] ditinjau dari tanggung jawab dan lingkup tugas kepolisian.
|website=
|native_name=Korps Brimob Polri}}
 
'''Korps Brigade Mobile''' atau sering disingkat '''Korps Brimob''' adalah [[Senjata dan Taktik Khusus|kesatuan operasi khusus]] yang bersifat [[paramiliter]] milik [[Polri]]. Korps Brimob menjadi penerus [[Tokkeitai|Polisi Istimewa]] yang dibentuk [https://mpginews.id/dua-kekuatan-pasukan-polisi-khusus-surabaya/ 16 April 1944] yang merupakan korps tertua dalam tubuh Polri karena menjadi cikal bakal pembentukan institusi Polri. Beberapa tugas utamanya adalah penanganan terorisme domestik, penanganan kerusuhan, penegakan hukum berisiko tinggi, [[pencarian dan penyelamatan]] (SAR), [[Sandera|penyelamatan sandera]], dan penjinakan bom ([[:en:Bomb disposal|EOD]]). Korps Brigade Mobil juga bersifat sebagai komponen besar di dalam Polri yang dilatih untuk melaksanakan tugas-tugas anti-separatis dan anti-pemberontakan, sering kali bersamaan dengan operasi [[Tentara Nasional Indonesia|militer]].<ref>Publikasi Bisnis Internasional Amerika Serikat, Buku Pegangan Hubungan Diplomatik dan Politik AS-Indonesia, 2008.</ref> Korps Brimob tergolong sebagai "Unit Taktis Polisi" (''[[:en:Police tactical unit|Police Tactical Unit]]'' - PTU) dan secara operasional bersifat kesatuan [[Senjata dan Taktik Khusus]] (SWAT) polisi (termasuk [[Densus 88]] dan [[Gegana]]). Sebelum bernama Brimob, satuan ini pernah bernama [[Tokkeitai|Polisi Istimewa]] pada tahun 1944-1946.
 
Korps Brimob Polri terdiri dari dua cabang yaitu [[Gegana]], dan [[Resimen III Pasukan Pelopor|Pelopor]]. Gegana bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas operasi kepolisian khusus yang lebih spesifik seperti: Penjinakan Bomb (''bomb disposal''), penanganan senjata KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif), anti-teror (''counterterrorism''), dan inteligensi. Sementara, Pelopor bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas operasi kepolisian khusus yang lebih luas dan bersifat paramiliter seperti penanganan kerusuhan/huru-hara (''riot control''), pencarian dan penyelamatan (SAR), pengamanan instalasi vital, dan operasi gerilya serta pertempuran hutan terbatas.
 
Pada umumnya, kedua cabang ini sama-sama mempunyai kemampuan taktikal sebagai unit kepolisian khusus: kemampuan dalam tugas-tugas pembebasan sandera di area-area perkotaan (''urban setting''), penggerebekan anggota kriminal bersenjata seperti terroris atau separatis, dan operasi-operasi lainnya yang mendukung kinerja kesatuan-kesatuan kepolisian umum. Setiap [[Polda]] di Indonesia dan Mabes Polri memiliki unit pasukan Brimob.
 
== Sejarah ==
Brimob pertama-tama terbentuk dengan nama '''''Pasukan Polisi Istimewa''''' yang berasal dari pasukan {{nihongo||特別警察隊|'''''Tokubetsu Keisatsutai'''''}} yang berkebangsaan Indonesia pada 1943. Kesatuan ini pada mulanya diberikan tugas untuk melucuti senjata tentara [[Jepang]], melindungi kepala negara, dan mempertahankan ibukotaibu kota. BrimobPada turutTanggal berjuang21 dalamAgustus pertempuran1945, [[10Polisi November]]Istimewa [[1945]]memproklamasikan dibahwa [[Surabaya]]Polisi sebagai Polisi Republik Indonesia. Di bawah pimpinan Inspektur Polisi I [[Moehammad Jasin|Mochammad Jasin]], Pasukanpasukan Polisi Istimewa ini memeloporiikut pecahnyaterlibat pertempurandalam 10[[Pertempuran NovemberSurabaya]] melawan Tentaratentara [[Sekutu]]. brimobSelama merupakanera kesatuanpenjajahan paling pertama di IndonesiaJepang, padaPasukan masaPolisi penjajahan JepangIsitmewa Brimobmasih dikenal dengan sebutan Tokubetsu kaesatsutaiKeisatsutai. Pasukan ini yang pertama kali mendapat penghargaan dari Presiden pertama Republik Indonesia [[Sukarno|Ir. Soekarno]], yaituyakni '''Sakanti YanoUtamaYano Utama.'''
 
=== Beralih menjadi Mobrig ===
Pada tanggal [[14 November]] [[1946]], Perdanaseluruh Menterikesatuan [[SutanPolisi Sjahrir]]Istimewa, membentukBarisan Polisi Istimewa, dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi '''Mobile Brigade''' ('''Mobrig'''). Tanggal itu kemudian diresmikan sebagai gantihari ulang tahun Mobrig dan tahun [[1945]] dijadikan tahun kelahiran Mobrig berdasarkan ''Pasukan'surat perintah Y.M. Menteri Kepala Polisi IstimewaNegara No. Pol. 23 /61/ tanggal 12 Agustus 1961'''. TanggalPembentukan iniMobrig ditetapkandiprakarsai sebagaioleh hariPerdana jadiMenteri Korps[[Sutan Baret BiruSjahrir]]. PembentukanSelain untuk mempertahankan kemerdekaan, pembentukan Mobrig ini dimaksudkanditujukan Sjahrir sebagai perangkat politik untuk menghadapi tekanan politik dari tentara dan sebagai pelindung terhadap kudeta yang melibatkan satuan-satuan militer. Di kemudian hari korps ini menjadi rebutan antara pihak polisi dan militer.
 
=== Menghadapi gerakan separatis ===
[[Berkas:Pelopor brimob.png|jmpl|290px|Personil Pelopor Brimob adalah kesatuan yang memiliki tugas pokok untuk melakukan tugas-tugas operasional bersifat [[Paramiliter]] guna untuk mengatasi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi]]
Pada [[1 Agustus]] [[1947]], Mobrig dijadikan satuan militer. Dalam kapasitasnya ini, Mobrig terlibat dalam mwenghadapi berbagai gejolak di dalam negeri. Pada tahun 1948, di bawah pimpinan Moehammad Jasin dan Inspektur Polisi II [[Imam Bachri]] berhasil menumpas pelaku [[Peristiwa Madiun]] di Madiun dan [[Blitar Selatan]] dalam Operasi Trisula. Mobrig juga dikerahkan dalam menghadapi gerakan separatis [[DI/TII]] di Jawa Barat yang dipimpin oleh [[S.M. Kartosuwiryo]] dan di Sulawesi Selatan dan Aceh yang dipimpin oleh [[Kahar Muzakar]] dan [[Daud Beureueh]].
Pada [[1 Agustus]] [[1947]], Mobrig dijadikan satuan militer. Dalam kapasitasnya ini, Mobrig terlibat dalam menghadapi berbagai gejolak di dalam negeri. Pada tahun 1948, di bawah pimpinan Moehammad Jasin dan Inspektur Polisi II [[Imam Bachri]], pasukan Mobrig berhasil menumpas pelaku [[Peristiwa Madiun]] di Madiun dan [[Blitar Selatan]] dalam Operasi Trisula. Mobrig juga dikerahkan dalam menghadapi gerakan separatis [[DI/TII]] di Jawa Barat yang dipimpin oleh [[S.M. Kartosuwiryo]] dan di Sulawesi Selatan dan Aceh yang dipimpin oleh [[Kahar Muzakar]] dan [[Daud Beureueh]]. Pada awal tahun 1950 pasukan [[Angkatan Perang Ratu Adil]] (APRA) yang dipimpin Kapten [[Raymond Westerling]] menyerbu kota [[Bandung]]. Untuk menghadapinya, empat kompi Mobrig dikirim untuk menumpasnya.
 
Polisi bersama pasukan Mobrig juga dikerahkan pada April 1950 ketika [[Andi Azis]] beserta pengikutnya dinyatakan sebagai pemberontak di Sulawesi Selatan. Kemudian, ketika [[Dr. Soumokil]] memproklamirkanmemproklamasikan berdirinya [[RMS]] pada [[23 April]] [[1950]], kompi-kompi tempur Mobrig kembali ditugasi untuk menumpasnya.
 
Pada tahun 1953, Mobrig juga dikerahkan di Kalimantan Selatan untuk memadamkan pemberontakan rakyat yang dipimpin oleh [[Ibnu Hajar]]. Ketika [[Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia]] ([[PRRI]]) diumumkan pada [[15 Februari]] [[1958]] dengan [[Syafruddin Prawiranegara]] sebagai tokohnya, pemerintah pusat menggelar Operasi Tegas, Operasi Saptamarga, dan Operasi 17 Agustus dengan mengerahkan Mobrig dan melalui pasukan-pasukan tempurnya yang lain. Polisi bersama pasukan-pasukan Batalyon Mobrig berhasil mengatasi gerakan koreksi [[PRRI]] di [[Sumatera Utara]], [[Sumatera Barat]], [[SumateraSumatra Timur]], [[Riau]] dan [[Bengkulu]].
 
Dalam Operasi Mena pada [[11 Maret]] [[1958]] beberapa kompi tempur Mobrig melakukan serangan ke kubu-kubu pertahanan [[Permesta]] di [[Sulawesi Tengah]] dan [[Maluku]].
 
=== Berganti nama menjadi Brimob ===
[[Berkas:Brimob-motorunit.jpg|thumbjmpl|280px|leftkiri|Brimob - Unit Penyergap Bermotor, 16 Juli 2007]]
PadaBerdasarkan '''surat perintah Y.M. Menteri Kepala Kepolisian Negara No. Pol. 23 /61/ tanggal 12 Agustus 1961 ditetapkan bahwa tanggal [[14 November]] [[1961]] merupakan hari Mobile Brigade ke-16''' bersamaan dengan diterimanya Pataka '''Nugraha Sakanti Yana Utama,''' dan perubahan satuannama Mobrigsecara berubahresmi menjadi '''Korps Brigade Mobil''' (Korps Brimob). oleh [[Presiden]] [[Soekarno]].
 
Brimob pernah terlibat dalam beberapa peristiwa penting seperti [[Konfrontasi]] dengan [[Malaysia]] tahun [[1963]] dan aneksasi [[Timor Timur]] tahun [[1975]]. Brimob sampai sekarang ini kira-kira berkekuatan 30.000 personil,personel dan ditempatkan secara terpusat di Mako Korps Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, dan di bawah kewenangan [[Kepolisian Daerah]] masing-masing [[provinsi]].
 
DiPada tahun 1981 Brimob membentuk sub unit baru yang disebut unit Penjinak Bahan Peledak (Jihandak).
 
Semenjak tahun 1992 Brimob pada dasarnya adalah organisasi militer para yang dilatih dan diorganisasikan dalam kesatuan-kesatuan militer. Brimob memiliki kekuatan sekitar 12.000 personel. Brigade ini fungsi utamanya adalah sebagai korps elite untuk menanggulangi situasi darurat, yakni membantu tugas kepolisian kewilayahan dan menangani kejahatan dengan tingkat intensitas tinggi yang menggunakan senjata api dan bahan peledak dalam operasi yang membutuhkan aksi yang cepat. Mereka diterjunkan dalam operasi pertahanan dan keamanan domestik, dan telah dilengkapi dengan perlengkapan anti huru-hara khusus. Mereka telah dilatih khusus untuk menangani demonstrasi massa. Semenjak [[Kerusuhan Mei 1998|huru-hara]] yang terjadi pada bulan Mei 1998, Pasukan Anti Huru-Hara (PHH) kini telah menerima latihan anti huru-hara khusus.Dan dan terus menerus melakukan pembaharuan dalam bidang materi pelaksanaan Pasukanspesialisasi Huru-Hara(PHH)tersebut.
 
Beberapa elemen dari Brimob juga telah dilatih untuk melakukan operasi lintas udara serta telah dibekali dengan pelatihan SAR (''search and rescue'').
Dan juga sekarang sudah melakukan pelatiahan SAR(Search And Rescue)
 
== BrimobKualifikasi dalamdan peristiwaperan ==
[[Berkas:Brimob Badge.svg|jmpl|Badge Korps Brimob Polri]]
=== Kualifikasi ===
Kualifikasi setiap anggota Brimob adalah:
# Kemampuan dasar navigasi Peta dan Kompas.
# Intelijen.
# Anti Teror.
# Pengendali Huru-Hara.
# Perang Gerilya, Taktik Perang Jarak Dekat / Urban.Gerilya Anti Gerilya
# Penjinakan Bahan Peledak (disingkat Jihandak).
# Menangani kejahatan berintensitas tinggi bersenjata.
# Mampu Mengoperasikan Komputer.
# Survailen, Penyamaran dan Pembuntutan.
# Kemampuan Perorangan dan Satuan.<ref>{{citation | title= Motto Brimob | publisher= Brimob Polri | url= https://brimobpolri.wordpress.com/03-motto-brimob | accessdate= 6 May 2017 }}</ref>
 
=== Kerendahan HatiPeran ===
# Peran untuk membantu fungsi polisi lainnya,
SELASA, 21 Agustus 1945, pukul 07.00. Semua anggota kesatuan Polisi Istimewa, sekitar 250 orang, berkumpul untuk mengikuti apel di halaman depan markas Polisi Istimewa, Jalan Coen Boelevard, Surabaya –kini Jalan Polisi Istimewa. Setelah pengibaran bendera Merah-Putih, Inspektur I Moehammad Jasin membacakan proklamasi:
# Peran untuk melengkapi operasi kepolisian kewilayahan yang dilakukan bersamaan dengan fungsi polisi lainnya,
# Peran untuk Melindungi anggota unit Polisi lainnya serta warga sipil yang berada di bawah ancaman,
# Peranan untuk memperkuat fungsi kepolisian lainnya dalam pelaksanaan tugas operasional daerah,
# Melayani untuk menggantikan dan menangani tugas-tugas Kepolisian kewilayahan apabila situasi atau sasaran sudah mengarah ke kejahatan tinggi.<ref>{{citation | title= Tugas Pokok, Fungsi dan Peranan Brimob | publisher= POLDA BABEL | url= http://www.brimobbangkabelitung.com/menu-item/tugas-pokok-fungsi-dan-peranan | accessdate= 6 May 2017 }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Peristiwa ==
“Oentoek bersatoe dengan rakjat dalam perdjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan ini menjatakan Polisi sebagai Polisi Republik Indonesia.”
[[Berkas:Brimob pelopor.png|jmpl|280px|Personel Brimob, 10 Mei 2017]]
=== Pendaratan di Irian Barat ===
Korps Brimob Polri mempersiapkan sejumlah Resimen Tim Pertempuran (RTP) di pulau-pulau di Provinsi [[Maluku]] yang terdekat dengan [[Irian Barat]] sebagai respons atas perintah Presiden Soekarno untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda. Perintah Bung Karno itu dikenal sebagai [[Operasi Trikora|Tri Komando Rakyat (Trikora)]]. Dalam operasi ini, Korps Brimob bergabung dalam Komando Mandala pimpinan Mayjen [[Soeharto]]. Satu tim Brimob pimpinan Hudaya Sumarya berhasil mendarat di [[Fakfak, Fakfak|Fakfak]], Irian Barat menggunakan sebuah ''speedboat''. Dari Fak-Fak, pasukan ini menusuk masuk ke pedalaman Irian Barat untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Pada masa olah Yudha sebelum pendaratan di Papua, Brimob sempat dimasukkan ke dalam daftar unit untuk Operasi Naga, tetapi kemudian dibatalkan mengingat terbatasnya kualitas parasut yang dimiliki anggota Brimob saat itu. Operasi Naga akhirnya dilakukan oleh RPKAD di bawah komando [[Kapten]] Inf. [[Benny Moerdani]] yang kemudian mendapatkan penghargaan Bintang Sakti dari Presiden Soekarno.
 
=== Peristiwa G-30-S/PKI ===
Usai membacakan proklamasi, Jasin meminta semua anggota polisi melakukan pawai siaga untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan tempur, menghadapi reaksi pihak Jepang. Menggunakan kendaraan lapis baja dan truk yang telah dipasangi bendera Merah-Putih, bergerak menuju Jalan Tunjungan, Surabaya.
Pada hari-hari setelah peristiwa [[Gerakan 30 September|G30S]], Brimob tetap netral. Hal ini membingungkan banyak pihak karena pada September 1965 Brimob adalah unsur yang sangat dekat dengan Amerika. Karena sikap ini, sebagian pengamat menganggap Brimob sebagai unsur yang setia kepada Presiden Soekarno.
 
=== Timor Timur ===
Proklamasi itu menandai berdirinya Polisi Republik Indonesia (PRI), menggantikan Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsu Tai) di mana Jasin jadi komandannya di Surabaya. Proklamasi itu juga merupakan tekad korps kepolisian untuk menjadi garda depan menghadapi Jepang yang masih bersenjata lengkap, meski sudah menyerah, dan mempertahankan kemerdekaan. PRI merupakan satu-satunya pasukan terlatih yang dipersenjatai dan berbobot tempur tinggi yang belum dilucuti Jepang.
Pada pembebasan [[Timor Timur]] tahun 1975, Brimob membentuk satu detasemen khusus untuk bergabung dalam Operasi Seroja dengan pasukan ABRI lainnya. Detesemen khusus ini diberi nama Detasemen Khusus (Densus) Alap-alap. Personel Densus Alap-alap terdiri dari mantan anggota Menpor (Resimen Pelopor). Resimen Pelopor merupakan kesatuan khusus Brimob, yang berkualifikasi layaknya ''ranger''. Resimen ini dibubarkan oleh Kapolri tahun 1974 setelah ikut malang melintang dalam beberapa operasi pertempuran, di antaranya dalam Operasi Trikora di Irian Barat dan Dwikora atau Ganyang Malaysia.
 
Densus Alap-alap bertugas sebagai pasukan pembantu (supporting) untuk memperkuat posisi yang direbut oleh pasukan ujung tombak yaitu RPKAD. Densus Alap-alap ini dibagi dalam tim-tim kecil yang merupakan tim gabungan ABRI.
Proklamasi itu diketik kemudian disebar dan ditempel di tepi jalan besar. Proklamasi itu mendorong bekas pasukan bersenjata Heiho dan Pembela Tanah Air (PETA) yang telah dibubarkan untuk mengambil-alih atau melucuti senjata Jepang.
 
=== Peristiwa Binjai ===
PRI terlibat dalam upaya penyerangan dan perampasan senjata-senjata Jepang. Dalam penyerbuan ke gedung Kempetai, yang merupakan benteng pertahanan Jepang, Jasin berunding dengan komandan Kempetai. Bila Kempetai menyerah dia akan menjamin keselamatan mereka. Para pejuang pun mengambil senjata-senjata Jepang yang tersimpan di gudang-gudang persenjataan mereka. PRI juga menyerbu persenjataan Angkatan Laut Jepang di Embong Wungu, Gubeng, yang berakhir dengan penyerahan persenjataan yang ditandatangani Jasin, sebagai wakil dari Indonesia. Penyerahan senjata itu kemudian diikuti kesatuan militer Jepang lainnya. termasuk penyerahan senjata di gedung Don Bosco, Jalan Tidar, gudang arsenal tentara Jepang terbesar di Asia Tenggara, di mana Jasin dibantu oleh Bung Tomo. Kota Surabaya sepenuhnya berada di bawah pengawasan kekuatan perjuangan PRI.
Semenjak Polri dipisahkan dari [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]], peristiwa bentrok antara Polri dan TNI (terutama TNI-AD) kerap terjadi. Satu peristiwa bentrok TNI-AD dan Polri dalam hal ini Brimob adalah peristiwa Binjai pada tanggal [[30 September]] [[2002]]. Insiden ini melibatkan unit [[Batalyon Infanteri 100/Raider|Yonif Linud 100/PS]] dengan Korps Brimob [[Polda Sumut]] yang sama-sama bermarkas di Binjai. Banyak pihak merasa kejadian bentrok TNI-POLRI adalah manifestasi politik adu domba yang dilakukan pihak asing untuk memperlemah kesatuan dan persatuan lembaga kepemerintahan RI. Melihat gelagat tersebut, Bapak Jenderal Polisi Soetanto telah mengusulkan kemungkinan penyatuan kembali matrikulasi akademi militer dan kepolisian. Hal ini diharapkan agar dapat meningkatkan persaudaraan dan kohesifnes daripada undur aset unsur bersenjata NKRI.
 
Dalam insiden dini hari tersebut pertama hanya dipicu oleh keributan kecil antara oknum prajurit Yonif Linud 100/PS dengan oknum kesatuan Polres Langkat. Namun kemudian, insiden pecah menjadi bentrok senjata antara Polres Langkat ditambah Brimob melawan Yonif Linud 100/PS.
Dengan senjata itu, Moehammad Jasin memimpin langsung pasukan PRI untuk menghadapi pasukan Inggris dan Belanda, yang mendarat di Tanjung Perak Surabaya, 25 Oktober 1945. PRI terlibat dalam Insiden Bendera di Hotel Yamato tanggal 19 September 1945 dan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Pasukan PRI menunjukkan kepemimpinan dan kepeloporannya, yang pantang mundur. Jasin mendorong pasukannya agar melancarkan serangan dan melindungi pasukan organisasi perjuangan lain yang bergerak mundur ke pinggiran kota. Dia menggunakan strategi perang gerilya.
 
== Pelopor ==
“Pembela Tanah Air (PETA) yang diharapkan memberi dukungan pada perjuangan rakyat telah dilucuti senjatanya oleh tentara Jepang. Untung ketika itu M. Jasin tampil memimpin Pasukan Polisi Istimewa yang berbobot tempur militer untuk mendukung dan mempelopori perjuangan di Surabaya,” ujar Bung Tomo, pemimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) yang juga salah satu pejuang terkemuka dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
[[Berkas:Brimob pelopor2.png|jmpl|280px|Personil Pelopor Brimob]]
Keuntungan utama membentuk pasukan pada masa konflik adalah pasukan bisa langsung diuji coba di medan pertempuran sebenarnya. Pasukan Brimob Rangers ini menjalani test mission di kawasan [[Cibeber]], Ciawi dan Cikatomas perbatasan Tasikmalaya-Garut [[Jawa Barat]] pada tahun 1959. Dalam penugasan ini mereka sering menghadapi penghadangan oleh gerombolan DI/TII dalam jumlah besar. Teknik bertempur anti gerilya teruji dalam test mission ini. Namun demikian, dalam test mission ini akhirnya ada juga anggota Rangers yang tidak siap mental dalam bertempur dan mereka akhirnya harus keluar dari pasukan.
 
Penugasan resmi operasi militer [[Brimob]] Rangers adalah dalam Gerakan Operasi Militer IV di kawasan Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Dalam GOM IV ini pasukan [[Brimob]] Rangers menjadi bagian dari Batalyon Infanteri Bangka-Belitung pimpinan Letkol (Inf) Dani Effendi. Penugasan ke Sumatra ini dalam supervisi langsung dari Letjen Ahmad Yani. Pasukan Rangers mempunyai tugas khusus menangkap sisa-sisa pasukan PRRI yang masih bergerilya di hutan Sumatra pimpinan Mayor Malik.
Hingga saat ini, hari lahir kepolisian diperingati setiap tanggal 1 Juli –dikenal juga sebagai Hari Bhayangkara. Padahal peristiwa sejarah yang menandainya hanyalah pemindahan korps kepolisian yang semula, sejak 1 Oktober 1945, bernaung di bawah Departemen Dalam Negeri menjadi langsung di bawah Perdana Menteri, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11/SD tahun 1946.
 
Pasukan [[Brimob]] Rangers ini kemudian mengalami perubahan nama menjadi [[Pelopor]] pada tahun 1961 pada masa Kapolri Soekarno Djoyonegoro. Hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Soekarno yang menghendaki nama Indonesia bagi satuan-satuan TNI/Polri. Pada masa ini pula, Rangers/Pelopor menerima senjata yang menjadi trade mark mereka yaitu AR-15. Penugasan selanjutnya dari pasukan ini adalah menyusup ke Irian Barat/Papua dalam rangka menjadi bagian dari Komando Trikora. Pasukan ini berhasil mendarat di Fak-fak pada bulan Mei 1962 dan terlibat dalam pertempuran dengan Angkatan Darat Belanda. Pasukan ini juga terlibat dalam konfrontasi dengan Malaysia pada tahun 1964.
Pada 14 November 1946, Perdana Menteri Sutan Sjahrir mengganti Polisi Istimewa menjadi Mobile Brigade (Mobrig) –kemudian disesuaikan namanya dengan tata bahasa Indonesia menjadi Brigade Mobil (Brimob), pada 1961. Tanggal itu ditetapkan sebagai hari jadi Korps Baret Biru, nama lain Brimob. Moehammad Jasin, kelahiran Bau-bau, Buton, Sulawesi Selatan tanggal 9 Juni 1920, berperan dalam pembentukannya, tugas yang diberikan Kapolri Jenderal Raden Said Soekanto Tjokrodimodjo. Saat itu dia menjabat Kepala Kepolisian di Karesidenan Malang. Tak salah jika Moehammad Jasin diangkat sebagai Bapak Brimob Kepolisian RI. Kesatuan ini sejak awal terlibat dalam menghadapi berbagai gejolak di tanah air.
 
Pada tahun 1972 pasukan ini secara resmi dibubarkan karena perubahan kebijakan politik pemerintah waktu itu nama pasukan ini pada waktu itu adalah [[Resimen Pelopor]] (Menpor) dengan markas di Kelapa Dua Cimanggis. Pada saat persiapan Operasi Seroja tahun 1975, pasukan ini dimobilisasi dan dimasukkan dalam pasukan khusus Detasemen Khusus Alap-alap. Namun, karena sebagian besar anggota Menpor yang masuk dalam Densus Alap-alap sudah bertugas sebagai polisi umum dan tidak pernah lagi berlatih sebagai Brimob, maka insting Brimob mereka jauh berkurang. Akibatnya banyak anggota Menpor yang gugur dalam pertempuran di Timor-Timur saat Operasi Seroja. Sayangnya pada masa inilah pasukan ini dikenang, sehingga kejayaan mereka saat menumpas DI/TII dan PRRI-Permesta, serta penyusupan ke Papua dan Malaysia seolah hilang sama sekali. Oleh karena itu, Brimob Ranger/Resimen Pelopor seolah terlupakan dari sejarah polisi Indonesia. Padahal salah satu mantan Komandan Resimen Pelopor adalah Kapolri yang populer yaitu almarhum Jenderal (Pol) Anton Soedjarwo.
Buku ini merupakan memoar Moehammad Jasin, dengan editor cucunya sendiri, dengan niat meluruskan kembali sejarah kepolisian, khususnya menyangkut hari lahirnya. Peristiwa Proklamasi Polisi dan aksi-aksi heroik Moehammad Jasin –yang menurut sejarawan Asvi Warman Adam layak diusulkan jadi pahlawan nasional– terkesan tenggelam. Patut dipertimbangkan Proklamasi Polisi 21 Agustus sebagai hari lahir polisi.
 
== Gegana ==
Memoar ini juga memuat perjalanan karier militer dan politik Jasin, salah satu tokoh nasional yang melintasi beberapa generasi, juga sikap keteladanannya. Dia sosok yang memiliki sikap; keberanian dalam mengambil keputusan, keteladanan dalam menjalankan tugas, kesederhanaan dalam hidup, berjiwa besar, serta tabah dalam menghadapi cobaan sebagai seorang yang teralienasi dalam pemerintahan orde lama dan orde baru.
=== Latar Belakang ===
{{main|Gegana}}
Gegana adalah bagian dari Kepolisian Indonesia (Polri). Pasukan ini mulai muncul sejak dibubarkannya Resimen Pelopor mulai 1972 dan dibentuklah Sat Gegana di Komdak Jakarta 14 November 1974, meski ketika itu baru berupa detasemen. Baru pada tahun 1995, dengan adanya pengembangan validasi Brimob bahwa kesatuan ini harus memiliki resimen, Detasemen Gegana lalu ditingkatkan menjadi satu resimen tersendiri, yakni Resimen Brimob yang sekarang berubah nama Sat Gegana(2003). Tugas utama Gegana ada tiga: mengatasi [[teror]], [[SAR]], dan jihandak (penjinakan bahan peledak).
 
Secara umum, hampir semua anggota Gegana mampu melaksanakan ketiga tugas utama tersebut. Namun, kemampuan khusus yang lebih tinggi hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Gegana tidak memiliki [[Batalyon]] ataupun [[Kompi]]. Kesatuan yang lebih kecil dari resimen adalah detasemen. Setelah itu subden dan yang paling kecil adalah unit. Satu unit biasanya terdiri dari 10 orang. Satu subden 40 orang, dan satu detasemen beranggotakan 280-an orang.
Siapa menyusul Jasin sebagai polisi pejuang? [HENDRI F. ISNAENI]
 
Satu operasi biasanya dilakukan oleh satu unit. Karena itu, dari sepuluh personel dalam satu unit tersebut, harus ada enam orang yang memiliki kemampuan khusus. Masing-masing: dua orang memiliki kemampuan khusus yang lebih tinggi di bidang jihandak, dua orang di bidang SAR dan dua lagi ahli teror. Kedua orang itu disebut operator satu dan operator dua. Yang lainnya mendukung.
=== Sejarah POLRI ===
LAHIR, tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia, Polri telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai opersai militer bersama-sama satuan angkatan bersenjata yang lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai satu-satunya satuan bersenjata yang relatif lebih lengkap. Hanya empat hari setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, secara tegas pasukan polisi segera memproklamirkan diri sebagai Pasukan Polisi Republik Indonesia dipimpin oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang. Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang didalamnya juga terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan dalih ingin melucuti tentara Jepang. Pada kenyataannya pasukan sekutu tersebut justru ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesiapun terjadi dimana-mana. Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, yang dikenal sebagai "Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai hari Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh bangsa Indonesia Pertempuran 10 Nopember 1945.di Surabaya menjadi sangat penting dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur, tetapi lebih dari itu karena semangat heroiknya mampu menggetarkan dunia dan PBB akan eksistensi bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Andil pasukan Polisi dalam mengobarkan semangat perlawanan rakyat ketika itupun sangat besar.alam menciptakan keamanan dan ketertiban didalam negeri, Polri juga sudan banyak disibukkan oleh berbagai operasi militer, penumpasan pemberontakan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM dan G 30 S/PKI serta berbagai penumpasan GPK. Dalam perkembangan paling akhir dalam kepolisian yang semakin modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan ketertiban di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah keamanan dan ketertiban regional maupun internasional, sebagaimana yang di tempuh oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-pasukan polisi, termasuk Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia).
(sumber: www.polri.go.id)
 
Misalnya untuk teror: operatornya harus memiliki keahlian menembak jitu, harus memiliki kemampuan negosiasi, ahli dalam penggebrekan dan penangkapan. Namun semuanya tidak untuk mematikan. Sebab setiap operasi Gegana pertama-tama adalah berusaha untuk menangkap tersangka dan menyeretnya ke pengadilan. Kecuali dalam keadaan terpaksa, yang mengancam jiwa orang yang diteror, barulah terpaksa ada penembakan. Sementara untuk SAR, dituntut memiliki kemampuan dasar seperti [[selam|menyelam]], repling, jumping, menembak, juga [[P3K]].
=== Sinopsis ===
"De Poelisi Istimewa, de Gewezen Poelisi Istimewa guderende de Japanse tijd, onder leiding van M. Jasin, is niets anders dan een Militaire strijd kracht." (Polisi Istimewa, mantan Polisi Istimewa di waktu Jepang, pimpinan M. Jasin tidak lain adalah satu kekuatan tempur militer).
--Dr. Van Der Wal, Ministerie Van Onderwijs en Weten Schappen Pemerintah Belanda
 
Demikian pula, operator jihandak harus memiliki keahlian khusus di bidangnya. Setiap anggota Gegana secara umum memang sudah diperkenalkan terhadap bom. Ada prosedur-prosedur tertentu yang berbeda untuk menangani setiap jenis bom, termasuk waktu yang dibutuhkan. Kepada anggota Gegana jenis-jenis bom tersebut dan cara-cara menjinakkannya, termasuk risiko-risikonya, sudah dijelaskan.
"Tindakan Inspektur 1 Moehammad Jasin untuk mempersenjatai Rakyat Pejuang telah memberikan andil yang cukup besar dalam gerak maju para pejuang kemerdekaan di Surabaya, yang kemudian mcncapai puncaknya dalam pertempuran heroik di Surabaya tanggal 10 November 1945."
--Pangab Try Sutrisno pada pidato peresmian Monumen Perjuangan Polri, Surabaya
 
Gegana baru punya tiga kendaraan taktis [[EOD]] (''explosive ordinance disposal'') yang sudah lengkap dengan alat peralatan. Selain di Gegana, kendaraan EOD masing-masing satu unit ada di [[Polda Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], dan [[Jawa Timur]]. Jadi se-Indonesia baru ada enam unit.
"PETA diharapkan dapat mendukung perjuangan di Surabaya tahun 1945, tetapi PETA membiarkan senjatanya dilucuti oleh Jepang, untung ada Pemuda M. Jasin dengan pasukan-pasukan Polisi Istimewanya yang berbobot tempur mendukung dan mempelopori perjuangan di Surabaya."
--Bung Tomo
 
Gegana juga bekerjasama dengan pihak luar seperti Amerika Serikat dalam bidang anti terror. Dapat dilihat di periode 2003-2008, teknik dan takti dari Densus-88 semakin mirip dengan teknik dan taktik FBI HRT (Hostage rescue team) Selain itu peralatan yg digunakan oleh Densus-88 juga sama dengan pasukan FBI. Contoh peralatan yang sama adalah senapan serbu AR-15 dengan M-68 sight optik dan kolapsible stock (tipe CQB) Ladder entry teknik, kevlar helmet dll. Sampai saat ini Densus-88 berkonsentrasi untuk pengejaran dan penangkapan terroris yang relatif berkemampuan tempur rendah, sementara pertempuran spesial seperti Pembajakan pesawat dan pembebasan presiden dari penyanderaan masih ditangani oleh unsur TNI. Adapun topik pemberantasan teroris di Indonesia telah menjadi salah satu topik pembicaraan hangat di Trunojoyo III dan Cilangkap mengenai pembagian tugas di dalam pelaksanaan counter terror. POLRI memang telah mendapatkan mandat UU untuk memerangin teror di dalam negeri, tetapi para banyak kalangan merasa POLRI belum dapat beroperasi secara independent untuk memerangi teroris tanpa bantuan unsur luar sehingga para pengamat merasa sangat lebih baik bila POLRI berkerjasama dengan TNI daripada dengan pihak luar.
M. Jasin dan Pasukan-Pasukan Polisi Istimewa mendahului yang lain muncul di medan juang Surabaya tahun 1945 dan karena itu Pasukan Polisi ini adalah modal pertama perjuangan."
--DR. H. Roeslan Abdulgani
 
== Komandan ==
Omong kosong kalau ada yang mengaku di bulan Agustus 1945 memiliki kesatuan bersenjata. Yang ada pada waktu itu hanya pasukan-pasukan Polisi Istimewa pimpinan M. Jasin, bahkan ia menyatakan bahwa tanpa peran pasukan pasukan Polisi Istimewa dibawah pimpinan M. Jasin tidak akan ada peristiwa 10 November 1945."
{{utama|Daftar Komandan Korps Brimob}}
--Jenderal TNI AD Sudarto eks-TRIP dan pelaku 10 November 1945
'''Korps Brimob Polri''' dipimpin oleh pejabat Perwira Tinggi Polri berbintang tiga (komjen Pol). Sebelumnya panggilan untuk pimpinan korps Brimob adalah kepala, namun pada Februari [[2017]], berdasarkan Kepres No. 5 Tahun 2017 dan telegram rahasia [[Kapolri]] nomor ST/261/II/2017 bahwa ada perubahan nomenklatur dan beberapa perubahan di tubuh Kepolisian Republik Indonesia salah satunya penyebutan untuk pimpinan korps brimob dari Kepala Korps menjadi Komandan Korps.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2017/02/04/07030841/nomenklatur.diubah.kepala.densus.88.diganti Nomenklatur Diubah, Kepala Densus 88 Diganti] Kompas</ref> Saat ini Komandan Korps Brimob adalah [[Komisaris Jenderal Polisi|Komjen Pol]] [[Imam Widodo]] dia menggantikan Komandan Korps Brimob sebelumnya, [[Komisaris Jenderal Polisi|Komjen Pol]] [[Anang Revandoko]].
 
'''Berikut ini adalah Komandan Korps Brimob dari masa ke masa''':<ref>[https://www.instagram.com/p/BgattbThZrW/ "Daftar Dankorbrimob dari Masa ke Masa"]</ref>
"Pasukan-pasukan Polisi Istimewa bertempur melawan Tentara Jepang dengan gagah berani."
----
--Abdul Radjab eks-TRIP, pelaku 10 November 1945
'''Tokubetsu Keisatsutai'''
----
1. [[Berkas:PDU KOMBES KOM.png|30px]] Kombes. Pol. [[Raden Soemarto]] (1945—1950)<br>
----
'''Pasukan Polisi Istimewa'''
----
2. [[Berkas:PDU KOMBES KOM.png|30px]] Kombes. Pol. [[stiven afinus Sinaga Politikus posts ]] (1950—1959)<br>
3. [[Berkas:PDU KOMBES KOM.png|30px]] Kombes. Pol. [[Soetjipto Joedodihardjo]] (1959—1963)
----
'''Komandan Mobrig Polisi Pusat'''
----
4. [[Berkas:PDU KOMBES KOM.png|30px]] Kombes. Pol. [[Soetjipto Danoekoesoemo]] (1963—1965)<br>
5. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[Daryono Wasito]] (1965—1972)<br>
6. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[Benny Hassan]] (1973—1974)<br>
7. [[Berkas:Kolonel Polisi.png|30px]] Kolonel Pol. [[Anton Soedjarwo]] (1974—1975)<br>
8. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[K.E. Lumi]] (1975—1978)<br>
9. [[Berkas:Kolonel Polisi.png|30px]] Kolonel Pol. [[Sadiman (Brimob|Sadiman]] (1978—1981)<br>
10. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[Yusuf Chusen Saputra]] (1981—1982)<br>
11. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. Soetrisno Ilham (1982—1983)<br>
12. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[Soekardi (polisi)|Soekardi]] (1983—1986)<br>
13. [[Berkas:Kolonel Polisi.png|30px]] Kolonel Pol. [[Pranoto]] (1986—1989)<br>
14. [[Berkas:Kolonel Polisi.png|30px]] Kolonel Pol. [[R. Soeprapto (militer)|R. Suprapto]] (1989—1990)<br>
15. [[Berkas:Kolonel Polisi.png|30px]] Kolonel Pol. [[Fachrie]] (1990—1993)<br>
16. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[Sutiyono|Drs. Sutiyono]] (1993—1998)<br>
----
''' Kepala Korps Brimob'''
----
17. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[S.Y. Wenas|Drs. Sylvanus Yulian Wenas]] (1998—1999)<br>
18. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[Firman Gani]] (1999—2000)<br>
19. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[Nuruddin Amin|Nurudin Usman]] (2000—2001)<br>
20. [[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|30px]] Brigjen. Pol. [[Jusuf Manggabarani]] (2001—2002)<br>
21. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[S.Y. Wenas|Drs. S.Y. Wenas]] (2002—2009)<br>
22. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[Imam Sudjarwo|Drs. Imam Sudjarwo, M.Si.]] (2009—2010)<br>
23. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[Syafei Aksal|Drs. Syafei Aksal]] (2010—2012)<br>
24. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[Unggung Cahyono|Drs. Unggung Cahyono]] (2012—2013)<br>
25. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[M. Rum Murkal|Drs. M. Rum Murkal]] (2013—2014)<br>
26. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[Robby Kaligis|Drs. Robby Kaligis]] (2014—2016)<br>
----
'''Komandan Korps Brimob'''
----
27. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[Murad Ismail|Drs. Murad Ismail]] (2016—2018)<br>
28. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[Rudy Sufahriadi|Drs. Rudy Sufahriadi]] (2018—2019)<br>
29. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[Ilham Salahudin|Drs. Ilham Salahudin, S.H., M.Hum.]] (2019)<br>
30. [[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|30px]] Irjen. Pol. [[Anang Revandoko|Drs. Anang Revandoko, M.I.Kom.]] (2019—2022)<br>
----
'''Validasi Institusi⭐⭐⭐'''
----
31. [[Berkas:PDU KOMJEN KOM.png|30px]] Komjen. Pol. [[Anang Revandoko|Drs. Anang Revandoko, M.I.Kom.]] (2022—2023)<br>
32. [[Berkas:PDU KOMJEN KOM.png|30px]] Komjen. Pol. Drs. [[Imam Widodo]], M.Han (2023—Sekarang)<br>
 
== Pembagian Satuan Korps Brimob Polri ==
"M. Jasin berdasarkan peran perjuangannya adalah Singa Pejuang Republik Indonesia"
=== Pusat ===
--Jenderal TNI-AD Abdoel Kadir Besar, S.H.
Komando tertinggi setiap operasi Dan Operasional Pasukan Pelopor dan Pasukan Gegana yang langsung berada di bawah [[Kapolri]] yang dilaksanakan oleh Asops Kapolri.
* '''[[Pasukan Pelopor Korps Brimob]]'''<ref>[http://korbrimob.polri.go.id/satuan/pasukan-pelopor Pasukan Pelopor]</ref>
** [[Resimen 01 Pasukan Pelopor|Resimen 01 Pasukan Pelopor]]
** [[Resimen 02 Pasukan Pelopor|Resimen 02 Pasukan Pelopor]]
** [[Resimen 03 Pasukan Pelopor|Resimen 03 Pasukan Pelopor]]
** [[Resimen 04 Pasukan Pelopor|Resimen 04 Pasukan Pelopor]]
* '''[[Gegana|Pasukan Gegana Korps Brimob]]'''<ref>[http://korbrimob.polri.go.id/satuan/pasukan-gegana Pasukan Gegana]</ref>
** [[Satuan Penjinak Bom Pasukan Gegana]]
** [[Satuan Perlawanan Teror Pasukan Gegana]]
** [[Satuan Bantuan Teknis Pasukan Gegana]]
** [[Satuan Kimia, Biologi, Radioaktif & Nuklir Pasukan Gegana]]
* '''Unsur Pendukung'''
** [[Satuan Latihan Korps Brimob]]
** [[Satuan Intelijen Korps Brimob]]
** [[Pusat Pendidikan Korps Brimob]]
* '''Unsur Penugasan Wilayah'''
** [[Pasukan Brimob 01|Pasukan Brimob 01]]
(Wilayah Penugasan Indonesia Barat)
** [[Pasukan Brimob 02|Pasukan Brimob 02]]
(Wilayah Penugasan Indonesia Tengah)
** [[Pasukan Brimob 3|Pasukan Brimob 03]]
(Wilayah Penugasan Indonesia Timur)
 
=== Satuan Daerah ===
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Aceh|Satuan Brimob Polda Aceh]]
** Satuan Brimob Polda Sumatera Utara
** Satuan Brimob Polda Sumatera Barat
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Riau|Satuan Brimob Polda Riau]]
** Satuan Brimob Polda Kepulauan Riau
** Satuan Brimob Polda Jambi
** Satuan Brimob Polda Bengkulu
** Satuan Brimob Polda Sumatera Selatan
** Satuan Brimob Polda Kepulauan Bangka Belitung
** Satuan Brimob Polda Lampung
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Metro Jaya|Satuan Brimob Polda Metro Jaya]]
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Banten|Satuan Brimob Polda Banten]]
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Barat|Satuan Brimob Polda Jawa Barat]]
** Satuan Brimob Polda Jawa Tengah
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta|Satuan Brimob Polda Daerah Istimewa Yogyakarta]]
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur|Satuan Brimob Polda Jawa Timur]]
** Satuan Brimob Polda Bali
** Satuan Brimob Polda Nusa Tenggara Barat
** Satuan Brimob Polda Nusa Tengggara Timur
** Satuan Brimob Polda Kalimantan Barat
** Satuan Brimob Polda Kalimantan Tengah
** Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan
** Satuan Brimob Polda Kalimantan Timur
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Kalimantan Utara|Satuan Brimob Polda Kalimantan Utara]]
** Satuan Brimob Polda Gorontalo
** Satuan Brimob Polda Sulawesi Utara
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah|Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah]]
** Satuan Brimob Polda Sulawesi Barat
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan|Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan]]
** Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara
** Satuan Brimob Polda Maluku Utara
** Satuan Brimob Polda Maluku
** [[Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Papua Barat|Satuan Brimob Polda Papua Barat]]
** Satuan Brimob Polda Papua
 
== Referensi ==
=== Gedung RRI Surabaya, Aksi Pertempuran Polisi Istimewa ===
{{reflist}}
Kita yang biasa jalan jalan di kota Surabaya tentu sering sekali melewati Gedung RRI, ini tak lain karena lokasi dari bangunan ini yang memang berada di tengah kota dan berhadapan dengan Surabaya Delta Plaza.
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/11/15/0034.html/ 51 Tahun Si Baret Biru] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090507190155/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/11/15/0034.html |date=2009-05-07 }}
* {{en}} [https://archive.today/20121128190551/aga.nvg.org/oppgaver/chapter2.html February 1962 – Summer 1963: In to Action]
 
{{Polri}}
Gedung yang beralamatkan di Jl Pemuda 82-90 Surabaya ini pada masa Pertempuran Surabaya pada tahun 1945 ternyata memiliki kisah pertempuran yang luar biasa.
 
[[Kategori:Kepolisian Negara Republik Indonesia]]
Untuk menggambarkan bagaimana situasi di tempat ini saat pertempuran berlangsung, mari kita baca penggalan memoar dari Alm. Ruslan Abdul Ghani:
[[Kategori:Satuan Polri]]
[[Kategori:Paramiliter]]
[[Kategori:Pasukan khusus di Indonesia]]
[[Kategori:Brimob]]
[[Kategori:Korps Brigade Mobil]]
 
"........28 oktober jam 14.15 sepasukan tentara Gurkha sebanyak kira-kira 35 orang dibawah pimpinan seorang mayor bangsa Inggris dengan tidak terduga-duga sama sekali menduduki studio RRI di Simpang. Yang selama ini memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya pada pembukaan dan penutupan siaran. Oleh kepala pasukan yang menduduki RRI, kepala dinas Sutoyo ditanyai alamat pimpinan umum. Sutoyo menelepon Sulaiman dan melaporkan keadaan studio. Pada waktu itu instruksi Sulaiman (pemimpin umum) hanyalah supaya semua pegawai bersikap tenang saja dan mempersilahkan opsir Iggris itu datang ke rumah Sukirman yang letaknya di samping belakang gedung studio.
 
Mendapat jawaban itu dengan segera rumah Sukirman dikepung oleh tentara Gurkha sambil mengadakan stelling siap tempur. Sukirman diajak ke studio dan semua pegawai yang sedang dinas disuruh pulang, sedang Sukirman diwajibkan tinggal. Semua kunci studio dipegang oleh opsir tersebut. Meskipun studio Simpang telah diduduki siaran RRI tiada terhenti. Pendudukan gedung RRI ini segera tercium oleh pemuda pejuang yang berada di sekitarnya. Pendudukan gedung RRI Simpang ini sungguh mengundang permusuhan. Tetapi mungkin karena sikap kekurangajaran pasukan Inggris selama ini, mereka tidak merasa bahwa menduduki gedung itu memancing bentrokan senjata dengan para pejuang Indonesia. Pasukan Gurkha yang berada di gedung RRI melakukan penembakan terhadap orang-orang yang lalu lintas di depan gedung. Perbuatan ini lebih mengundang bentrokan. karena rakyat yang mengepung gedung ini tidak memiliki senjata api yang ampuh, maka mereka segera menghubungi markas PRI, Markas Polisi Istimewa dan lain-lain. Rakyat minta bantuan pasukan bersenjata.
 
Pengepungan Gedung radio Surabaya di Simpang meletus jadi bentrokan bersenjata. Sayang, rakyat menyerang hanya mengandalkan semangat dan keberanian saja. sehingga banyak jatuh korban dipihak rakyat Surabaya. Seorang Opsir yang merasa ketika tembak menembak (jam 18.00 Minggu, 28 Oktober 1945) pihaknya akan menang. Opsir Inggris itu keluar dari gedung mengendarai jip akan kembali ke markasnya. Ia memang berhasil meloloskan diri dari kepungan rakyat yang tidak lengkap persenjataannya, tetapi sampai Markas Pemuda Republik Indonesia di Simpang Club, ( kini Balai Pemuda) dicegat oleh para pemuda yang bersiap-siap disitu. Jipnya di rampas dan opsir itu tewas terbunuh.
 
Pertempuran berlanjut sampai jauh malam, serta sampai satu hari berikutnyaSenin pagi 29 Oktober 1945, tembak menembak di gedung Radio Surabaya mulai ramai lagi. Polisi Istimewa mengirimkan sebuah kendaraan panser dari markasnya di Coen Boulevard, lengkap dengan senjata dan tiga orang penumpangnya,yaitu Luwito, Wagimin, dan Sutrisno. Melihat banyaknya korban yang bergelimpangan dan tak ada yang berani menolong atau memindahkan ke pinggir jalan, panser datang dari arah barat dengan hati-hati. Panser Polisi Istimewa itu melewati gedung tadi sambil melihat keadaan dan tidak luput dari brondongan tembakan dari atas. Panser berputar ke sebelah kiri dan dari depan gedung, dan laras senapan mesin watermantel 7,7 diarahkan ke jendela tempat orang-orang Gurkha mengintai dan menembak.
 
Rentetan tembakan dilepaskan ke jendela beberapa kali, ternyata mereka tetap mengadakan pembalasan. Rupanya mereka dapat menghindari tembakan dari panser, Luwito turun dari panser, minta kepada para pemuda yang stelling di muka gedung menyingkir ke samping gedung. Dinding kaca dimuka ruang tamu dihancurkan dengan tembakan senapan mesin. Panser yang dikemudikan Wagimin merapat dibawah gedung untuk menghindari lemparan granat musuh. Sutrisno mengawasi gedung sambil melindungi teman-temannya. Mereka berkumpul ke tempat semula, lalu kembali mendekati gedung dengan dua jerigen bensin cadangan yang tersedia didalam panser. Jerigen dibuka tutupnya dan dilemparkan ke lantai, sehinggga lantai gedung basah oleh bensin. Wagiman menjalankan pansernya seperti tadi, tapi agak cepat. Pada kesempatan itu sebuah granat yang telah dicabut pennya dilemparkan ke lantai yang basah oleh bensin. Granat meledak, dan api pun menyala, gedung terbakar hebat.
 
Setelah terjadi kebakaran beberapa saat, maka keluarlah tentara Gurkha kira-kira 10 orang dari kepulan asap. Dalam keadaan muka setengah hangus menyandang senjatanya sambil angkat kedua tangannya ke atas tanda mereka menyerah. Mereka langsung disambut oleh pasukan rakyat dimuka gedung dengan amukan tanpa belas kasih. Di bantai dengan senjata seadanya hingga tewas semuanya. Rupanya rakyat melakukan balas dendam karena kawan-kawan seperjuangannya banyak yang gugur akibat tembakan pasukan Gurkha dari atas gedung itu. Semua pasukan Gurkha yang menduduki Gedung Radio Surabaya tewas terbakar atau diamuk oleh rakyat. Hanya dengan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa, Sukirman yang bertahan digedung itu dapat meloloskan diri dan selamat....."
 
Semoga dengan tulisan ini kawan-kawan bila berjalan pelan melewati gedung ini, karena memang biasanya sedikit macet di depan Delta Plaza =)
 
maka tengoklah, dan ceritakanlah kepada saudara atau kawan disamping anda, secuil kisah bangunan ini agar tak hilang kenangan sejarah pertempuan di gedung ini dari ingatan generasi muda Surabaya.
 
Bantulah tugu bisu ini untuk menyebarkan tentang kisahnya....
 
Tulisan dalam dinding tugu :
 
KARENA FUNGSINYA YANG PENTING MAKA GEDUNG RADIO SURABAYA INI DIDUDUKI OLEH PASUKAN JEDERAL MALLABY. PADA PERTEMPURAN 28-30 OKTOBER 1945 BANYAK KORBAN RAKYAT JATUH. TANGGAL 29 OKTOBER 1945 GEDUNG INI DIBAKAR HABIS DAN TIDAK SEORANGPUN PASUKAN INGGRIS DISINI LOLOS DARI KEMARAHAN RAKYAT
 
=== Pendaratan di Irian Barat ===
Korps Brimob Polri mempesiapkan sejumlah Resimen Tim Pertempuran (RTP)di pulau-pulau di Provinsi Maluku yang terdekat dengan Irian Barat sebagai respon atas perintah Presiden Soekarno untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda. Perintah Bung Karno itu dikenal sebagai Tri Komando Rakyat (Trikora). Dalam operasi ini Korps Brimob bergabung dalam Komando Mandala pimpinan Mayjen Soeharto. Satu tim Brimob pimpinan Hudaya Sumarya berhasil mendarat di Fak-Fak Irian Barat menggunakan sebuah speedboat. Dari Fak-Fak pasukan ini menusuk masuk ke pedalaman Irian Barat untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Pada masa olah Yudha sebelum pendaratan di Papua, Brimob sempat dimasukkan kedalam daftar unit untuk operasi Naga, tetapi kemudian di batalkan mengingat terbatasnya kualitas Parasut yang dimiliki anggota Brimob saat itu. Operasi Naga akhirnya dilakukan oleh RPKAD dibawah komando Jend (purn) Benny Moerdani yang kemudian mendapatkan penghargaan Bintang Sakti dari Presiden Soekarno.
 
=== Peristiwa G-30-S ===
Pada hari-hari setelah peristiwa [[G-30-S]], Brimob tetap netral. Karena sikap ini, sebagian pengamat menganggap Brimob sebagai unsur yang setia kepada Presiden Soekarno.
silahkan para pembaca membaca buku:
Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang:
Meluruskan Sejarah Kepolisian Indonesia
 
=== Timor Timur ===
Pada pembebasan Timor Timur tahun 1975 menjadi terkenal ekspresi yaitu "kentut Brimob" kerjanya muter muter aja. Di pertempuran Los Palos, Brimob dibawah pimpinan salah satu mantan KAPOLDA DKI, di hancurkan oleh Fretilin dan kabur meninggalkan senjata mereka. Hal ini membuat petinggi ABRI menarik pasukan Brimob dari tugas tempur menjadi tugas masak dan dapur. ini berita hoax.... tanya mantan fretilin,,,siapa yg ditakuti oleh mereka... BRIMOB...
 
=== Peristiwa Binjai ===
Semenjak Polri dipisahkan dari [[Tentara Nasional Indonesia]], peristiwa bentrok antara Polri dan TNI (terutama TNI-AD) kerap terjadi. Satu peristiwa bentrok TNI-AD dan Polri dalam hal ini Brimob adalah peristiwa [[Binjai]] pada tanggal [[30 September]] [[2002]]. Insiden ini melibatkan unit infanteri [[Lintas Udara 100/Prajurit Setia]] dengan korps Brimob [[Polda Sumut]] yang sama-sama bermarkas di Binjai. Banyak pihak merasa kejadian bentrok TNI-POLRI adalah manifestasi politik adu domba yang dilakukan pihak asing untuk memperlemah kesatuan dan persatuan lembaga kepemerintahan RI. Melihat gelagat tersebut, Bapak Jenderal Polisi Soetanto telah mengusulkan kemungkinan penyatuan kembali matrikulasi akademi militer dan kepolisian. Hal ini diharapkan agar dapat meningkatkan persaudaraan dan kohesifnes daripada undur aset unsur bersenjata NKRI.
 
Dalam insiden dini hari tersebut pertama hanya dipicu oleh keributan kecil antara oknum prajurit unit Linud 100/PS dengan oknum kesatuan [[Polres Langkat]]. Namun kemudian, insiden pecah menjadi bentrok senjata antara Polres Langkat ditambah Brimob melawan Linud 100/PS.
 
== Gegana ==
{{main|Gegana}}
[[Berkas:Gegana1-CQB.jpg|thumb|right|300px|Personel Gegana Brimob bersenapan serbu [[Steyr]] dalam latih tempur CQB.]]
Gegana adalah bagian dari Kepolisian Indonesia (Polri). Pasukan ini mulai ada sejak tahun 1976, meski ketika itu baru berupa detasemen. Baru pada tahun 1995, dengan adanya pengembangan validasi Brimob bahwa kesatuan ini harus memiliki resimen, Detasemen Gegana lalu ditingkatkan menjadi satu resimen tersendiri, yakni Resimen II Brimob yang sekarang berubah nama Sat I Gegana(2003). Tugas utama Gegana ada tiga: mengatasi [[teror]], [[SAR]] dan jihandak (penjinakan bahan peledak).
 
Secara umum, hampir semua anggota Gegana mampu melaksanakan ketiga tugas utama tersebut. Namun, kemampuan khusus yang lebih tinggi hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Gegana tidak memiliki [[Batalyon]] atau pun [[Kompi]]. Kesatuan yang lebih kecil dari resimen adalah detasemen. Setelah itu subden dan yang paling kecil adalah unit. Satu unit biasanya terdiri dari 10 orang. Satu subden 40 orang, dan satu detasemen beranggotakan 280-an orang.
 
Satu operasi biasanya dilakukan oleh satu unit. Karena itu, dari sepuluh personel dalam satu unit tersebut, harus ada enam orang yang memiliki kemampuan khusus. Masing-masing: dua orang memiliki kemampuan khusus yang lebih tinggi di bidang jihandak, dua orang di bidang SAR dan dua lagi ahli teror. Kedua orang itu disebut operator satu dan operator dua. Yang lainnya mendukung.
 
Misalnya untuk teror: operatornya harus memiliki keahlian menembak jitu, harus memiliki kemampuan negosiasi, ahli dalam penggebrekan dan penangkapan. Namun semuanya tidak untuk mematikan. Sebab setiap operasi Gegana pertama-tama adalah berusaha untuk menangkap tersangka dan menyeretnya ke pengadilan. Kecuali dalam keadaan terpaksa, yang mengancam jiwa orang yang diteror, barulah terpaksa ada penembakan. Sementara untuk SAR, dituntut memiliki kemampuan dasar seperti [[selam|menyelam]], repling, jumping, menembak, juga [[P3K]].
 
Demikian pula, operator jihandak harus memiliki keahlian khusus di bidangnya. Setiap anggota Gegana secara umum memang sudah diperkenalkan terhadap bom. Ada prosedur-prosedur tertentu yang berbeda untuk menangani setiap jenis bom, termasuk waktu yang dibutuhkan. Kepada anggota Gegana jenis-jenis bom tersebut dan cara-cara menjinakkannya, termasuk risiko-risikonya, sudah dijelaskan.
 
Gegana baru punya tiga kendaraan taktis [[EOD]] (''explosive ordinance disposal'') yang sudah lengkap dengan alat peralatan. Padahal seharusnya, setiap unit memiliki satu kendaraan taktis. Selain di Gegana, kendaraan EOD masing-masing satu unit ada di [[Polda Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], dan [[Jawa Timur]]. Jadi se-Indonesia baru ada enam unit.
 
Dengan merosotnya pamor Amerika Serikat di dunia, pemerintah Amerika berupaya untuk menggalang dukungan politis dari berbagai negara Asia. Salah satu cara Amerika Serikat mencari dukungan ke Indonesia adalah dengan kerjasama anti terror yang meningkat antara kedua belah pihak. Dapat dilihat di periode 2003-2008, teknik dan takti dari Densus-88 semakin mirip dengan teknik dan taktik FBI HRT (Hostage rescue team)Selain itu peralatan yg digunakan oleh Densus-88 juga sama dengan pasukan FBI. Contoh peralatan yang sama adalah senapan serbu AR-15 dengan M-68 sight optik dan kolapsible stock (tipe CQB) Ladder entry teknik, kevlar helmet dll. Sampai saat ini Densus-88 berkonsentrasi untuk pengejaran dan penangkapan terroris yang relatif berkemampuan tempur rendah, sementara pertempuran spesial seperti Pembajakan pesawat dan pembebasan presiden dari penyanderaan masih ditangani oleh unsur TNI. Adapun topik pemberantasan teroris di Indonesia telah menjadi salah satu topik pembicaraan hangat di Trunojoyo III dan Cilangkap mengenai pembagian tugas di dalam pelaksanaan counter terror. POLRI memang telah mendapatkan mandat UU untuk memerangin teror di dalam negeri, tetapi para banyak kalangan merasa POLRI belum dapat beroperasi secara independent untuk memerangi teroris tanpa bantuan unsur luar (FBI dan Australian Federal Police) sehingga para pengamat merasa sangat lebih baik bila POLRI bergabung bersama TNI daripada menerima bantuan dari pihak luar. Sementara itu para pengamat juga merasa bahwa pihak luar melakukan "quota" dari segi ilmu yang dibagi kepada Densus-88, salah satu cntoh adalah ditolaknya program pengembangan penembak runduk/jitu Brimob oleh markas FBI di Washington DC dengan alasan bahwa ilmu penembak jitu jarak jauh dapat di aplikasikan sebagai alat pelanggar hak asasi manusia (Opressive force)
 
Komando tertinggi setiap operasi Gegana langsung berada di bawah [[Kapolri]] yang dilaksanakan oleh Asop Kapolri.
 
== Sat Brimob Daerah ==
# Sat Brimob Polda NAD
# Sat Brimob Polda Sumatra Utara
# Sat Brimob Polda Riau
# Sat Brimob Polda Kepulauan Riau
# Sat Brimob Polda Sumatera Barat
# Sat Brimob Polda Jambi
# Sat Brimob Polda Bengkulu
# Sat Brimob Polda Sumsel
# Sat Brimob Polda Lampung
# Sat Brimob Polda Metro
# Sat Brimob Polda Jawa Barat
# Sat Brimob Polda Banten
# Sat Brimob Polda Jawa Tengah
# Sat Brimob Polda DIY
# Sat Brimob Polda Jawa Timur
# Sat Brimob Polda Bali
# Sat Brimob Polda NTB
# Sat Brimob Polda NTT
# Sat Brimob Polda Kalbar
# Sat Brimob Polda Kalteng
# Sat Brimob Polda Kalsel
# Sat Brimob Polda KAltim
# Sat Brimob Polda Sulawesi Utara
# Sat Brimob Polda Gorontalo
# Sat Brimob Polda Sulawesi Tengah
# Sat Brimob Polda Sulawesi Tenggara
# Sat Brimob Polda Sulawesi Selatan-Barat
# Sat Brimob Polda Maluku
# Sat Brimob Polda Maluku Utara
# Sat Brimob Polda Papua
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/11/15/0034.html/ 51 Tahun Si Baret Biru]
* {{en}} [http://64.233.179.104/search?q=cache:i5Z4nDleDzQJ:aga.nvg.org/oppgaver/chapter2.html+mobrig&hl=en&gl=us&ct=clnk&cd=4/ February 1962 – Summer 1963: In to Action]
 
[[Kategori:Satuan Polri]]
 
{{Polri-stub}}
[[en:Mobile Brigade (Indonesia)]]
[[fr:Brigade Mobil]]