Pembubaran Yugoslavia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan panggilan -- templat salah: "Cat main" -> "Main" | t=429 su=48 in=50 at=48 -- only 35 edits left of totally 84 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000 |
|||
(100 revisi perantara oleh 54 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Unreferenced|date=Mei 2022}}
{{Refimprove|date=Februari 2021}}{{Infobox historical event
| Event_Name = Pembubaran Yugoslavia
| Image_Name = Breakup of Yugoslavia.gif
| Imagesize = 296
| Image_Alt =
| Image_Caption = Peta Yugoslavia
{{leftlegend|#FE0000|[[w:Socialist Federal Republic of Yugoslavia|Republik Sosialis Federal Yugoslavia]]}}
{{leftlegend|#C00000|[[w:Serbia and Montenegro|Serbia and Montenegro]] <small>(menggunakan nama <br />"Republik Federal Yugoslavia", 1992-2003)</small>}}
{{leftlegend|#C12F26|[[w:Serbia|Serbia]]}}
{{leftlegend|#0000FE|[[w:Kroasia|Kroasia]]}}
{{leftlegend|#FFFF00|[[w:Slovenia|Slovenia]]}}
{{leftlegend|#800080|[[w:Republik Makedonia|Makedonia]]}}
{{leftlegend|#008000|[[w:Bosnia-Herzegovina|Bosnia-Herzegovina]]}}
{{leftlegend|#00FE00|[[w:Inter-Entity Boundary Line|Inter-Entity Boundary Line]] antara [[w:Federasi Bosnia-Herzegovina|Federasi Bosnia-Herzegovina]] dan [[w:Republika Srpska|Republika Srpska]]}}
{{leftlegend|#EA2C31|[[w:Kosovo|Kosovo]] <small>(pemisahan diri dari [[Serbia]])</small>}}
{{leftlegend|#808080|[[w:Montenegro|Montenegro]]}}
----
| Thumb_Time =
| AKA =
| Participants = [[Slobodan Milošević]], [[Franjo Tuđman]], [[Alija Izetbegović]], [[Radovan Karadžić]]
| Location = [[Yugoslavia]]
| Date = 1987-1995
| Result = Pecahnya negara Yugoslavia, lima negara baru berdiri.
| URL =
}}
'''Pembubaran Yugoslavia''' disebabkan oleh serentetan gejolak dan konflik politik pada awal tahun 1990-an. Mengikuti krisis politik pada tahun 1980-an, republik anggota dari Republik Federal Sosialis Yugoslavia terpecah belah, tetapi masalah-masalah yang tak tertangani mengakibatkan perang antaretnis Yugoslavia yang sengit. Perang ini memberi dampak terutama kepada Bosnia dan Kroasia.
Setelah kemenangan komunis dalam Perang Dunia Kedua, [[Yugoslavia]] didirikan sebagai negara federal yang terdiri dari enam republik, yang mana dipisahkan berdasarkan latar belakang sejarah dan etnis, di antaranya [[Slovenia]], [[Kroasia]], [[Bosnia dan Herzegovina]], [[Serbia]], [[Montenegro]] dan [[Makedonia]]. Terdapat pula dua provinsi otonomi yang didirikan di Serbia, yaitu Vojvodina dan Kosovo. Setiap negara republik memiliki cabang partai komunis dan pejabat elit, dan semua perselisihan yang ada diselesaikan di tingkat federal. Model pemerintahan Yugoslavia beserta “jalan tengah” di antara ekonomi terpimpin dan liberal yang dianut merupakan sebuah keberhasilan dan negara tersebut pun mengalami masa-masa pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta politik yang relatif stabil sampai dengan tahun 1980-an, di bawah kekuasaan handal presiden seumur hidup [[Josip Broz Tito]]. Sepeninggalnya pada tahun 1980, sistem pemerintahan federal yang melemah tidak lagi mampu menangani tantangan politik dan ekonomi yang semakin sulit.
Pada tahun 1980-an, penduduk etnis Albania di Kosovo mulai menuntut agar provinsi otonomi mereka diberi status republik anggota, dimulai dari protes pada tahun 1981. Ketegangan antara etnis Albania dan Serbia yang tidak mereda sepanjang dasawarsa, yang mana mengakibatkan penyebaran etnis Serbia ke seluruh Yugoslavia, dan sistem perundingan yang tidak efektif di tingkat federal dianggap sebagai penghambat oleh etnis Serbia yang menyaksikan semakin tingginya otonomi provinsi-provinsi di Serbia. Pada tahun 1987, [[Slobodan Milošević]] mengambil alih kepemimpinan di Serbia dan melalui serangkaian gerakan yang didukung khalayak ramai, berhasil secara de facto menguasai Kosovo, Vojvodina dan Montengro. Kebijakannya yang menggalakkan persatuan pun mendapat dukungan dari kalangan etnis Serbia. Akan tetapi, Milošević mendapat bantahan dari pemimpin-pemimpin partai di Slovenia dan Kroasia yang mendukung perluasan asas demokrasi seiring dengan melemahnya paham komunis di Eropa Timur. Pada akhirnya, Yugoslavia yang merupakan perkumpulan negara-negara berpaham komunis pun bubar pada tahun 1990.
Pada tahun 1990, partai komunis dikalahkan oleh partai-partai nasionalis dalam pemilihan umum multi-partai pertama yang diselenggarakan di seluruh negara, kecuali Serbia dan Montenegro, di mana Milošević dan sekutu-sekutunya memenangkan pemilihan umum. Hasutan nasionalis yang bersumber dari berbagai arah pun semakin memanas. Pada tahun 1991, satu demi satu republik anggota memproklamasikan kemerdekaan, kecuali Serbia dan Montengero, tetapi masalah status etnis minoritas Serbia yang berada di luar Serbia tetap tidak terselesaikan. Setelah segelintir peristiwa bentrokan antaretnis, Perang Yugoslavia pun meletus, pertama-tama di Kroasia, yang kemudian merambat dan berdampak paling parah di Bosnia dan Herzegovina. Perang Yugoslavia di Bosnia dan Herzegovina yang multi-etnis meninggalkan jejak berupa krisis politik dan ekonomi yang berkepanjangan.
== Awal bencana ==
Pada masa kepemimpinan [[Josip Broz Tito|Tito]], Republik Federasi Sosialis Yugoslavia cukup populer di forum internasional berkat popularitas kepemimpinan pribadi Tito. Figur Tito sebagai tokoh pemersatu bangsa Yugoslavia memang tepat karena di samping bakat kepemimpinan dan kewibawaannya, sebagai keturunan dari etnis Kroasia, Tito menikah dengan warga etnis Serbia. Akan tetapi, keadaan kemudian berubah ketika pada bulan Mei 1980 Tito meninggal dunia tanpa sempat mempersiapkan pengganti yang sekuat dirinya.
Sepeninggal Tito, kehidupan politik dan negara seakan-akan kehilangan arah. Negara yang kemudian dipimpin secara kolektif oleh suatu badan [[Presidensi]] berjumlah delapan orang dan partai juga dipimpin [[Presidium]] beranggotakan 24 orang, ternyata praktik pengambilan keputusan sering berbenturan satu sama lain, sesuai dengan kepentingan masing-masing dan memperdalam perpecahan. Demikian juga pengaruh pimpinan federal (partai maupun negara) menjadi semakin berkurang, dan di lain pihak pengaruh kekuasaan republik bagian menjadi bertambah kuat.
Perkembangan ini semakin membawa Yugoslavia ke arah jurang perpecahan nasional ketika tahun 1991 Slovenia dan Kroasia menarik anggotanya dari badan kolektif tersebut dan kemudian diikuti oleh wakil-wakil dari Republik Makedonia dan Bosnia Herzegovina. Puncak dari memburuknya situasi politik di Yugoslavia ialah ketika pada tanggal 25 Juni 1991 [[Slovenia]] dan [[Kroasia]] memproklamirkan kemerdekaan dan kedaulatannya secara sepihak yang diikuti dengan pembentukan mata uang sendiri, termasuk pembentukan Angkatan Bersenjata dan penentuan tapal batas wilayah negara sendiri.
Setelah itu Republik [[Bosnia-Herzegovina]] pada bulan Maret 1992 mengadakan [[referendum]] untuk menentukan diri sebagai negara merdeka atau tetap dalam Federasi. Referendum yang diboikot oleh etnis Serb di Bosnia Herzegovina (karena etnis Serb di Bosnia Herzegovina tanggal 30 Maret 1992 telah mengadakan referendum sendiri dan memutuskan tetap tinggal di Yugoslavia) tersebut menghasilkan suatu keputusan untuk merdeka. Oleh sebab itu, pada tanggal 6 April 1992 kelompok negara-negara ME dan AS kemudian memberikan pengakuan dengan segera kepada Republik Slovenia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina, tanpa menunggu tercapainya stabilitas politik di wilayah-wilayah tersebut.
Dengan adanya pengakuan negara-negara lain kepada kemerdekaan Republik [[Slovenia]], Kroasia dan Bosnia Herzegovina, maka Republik Serbia dan Republik Montenegro membentuk Federasi Yugoslavia versi baru dengan nama "Republik Federasi Yugoslavia" pada tanggal 27 April 1992 namun tidak mendapat pengakuan internasional sebagaimana republik-republik bagian yang memisahkan diri tersebut. Sedangkan Republik [[Makedonia]] yang juga menyatakan kemerdekaannya, namun karena namanya yang ditentang oleh Yunani menghambat pengakuan dari Masyarakat Eropa.
== Korban mulai berjatuhan ==
Proses [[disintegrasi]] Yugoslavia secara riil dimulai dengan aksi proklamasi pemisahan diri secara sepihak Republik Bagian Kroasia dan Republik Slovenia menjadi negara yang berdaulat pada tanggal 15 Juni 1991. [[Pemisahan diri]] tersebut sedikitnya didukung oleh negara-negara Masyarakat Eropa, dan pada akhirnya mendapat pengakuan masyarakat internasional padahal pemerintah Yugoslavia bersikeras untuk mencegahnya sehingga pecahlah konflik bersenjata yang bermula di Kroasia dan Slovenia.
Konflik yang kemudian terjadi di Bosnia Herzegovina tidak terlepas dari proses disintegrasi Yugoslavia. Masyarakat Eropa yang berperan aktif dalam peristiwa pemisahan diri Kroasia dan Slovenia ternyata ikut campur tangan di Bosnia Herzegovina melalui [[Komisi Arbitrasi Masyarakat Eropa]] yang menyimpulkan bahwa republik tersebut layak mendapat pengakuan sebagai negara yang berdaulat. Pengakuan internasional terhadap Republik Bosnia Herzegovina yang merupakan "mini" Yugoslavia yang juga berpenduduk multi nasional, multi agama dan komposisi penduduk yang heterogen ini dinilai terlalu dini oleh banyak pihak, mengingat masih banyaknya masalah yang belum terselesaikan sehingga timbullah pertikaian antar etnis di antara penduduk Republik Bosnia Herzegovina.
Rumitnya permasalahan yang terjadi di kawasan Yugoslavia, khususnya di Bosnia-Herzegovina, telah membuat upaya-upaya penyelesaian krisis Bosnia Herzegovina melalui perundingan-perundingan damai yang dilakukan oleh faktor-faktor internasional menjadi sangat sulit. Kegagalan-kegagalan perundingan semakin memperburuk situasi dan semakin mengobarkan pertempuran di antara pihak-pihak yang bertikai yang mengakibatkan timbulnya banyak sekali korban. Guna mencegah berlanjutnya jatuh korban di [[Bosnia Herzegovina]] maupun bertambah buruknya situasi di wilayah Yugoslavia maka [[PBB]] terpaksa mengirimkan [[misi damai]] ke wilayah eks Yugoslavia dengan tugas sebagai pasukan pemelihara perdamaian. Namun, banyaknya faktor luar yang memengaruhi serta sikap tidak kompromis pihak-pihak yang bertikai dalam mempertahankan kepentingan-kepentingannya membuat kehadiran pasukan PBB belum berhasil mengakhiri konflik di wilayah eks Yugoslavia.
== Proses Kemerdekaan Slovenia dan Kroasia ==
Pada awal pembentukan hingga pertengahan tahun 1991, Slovenia dan Kroasia menghendaki pembubaran [[Federasi Yugoslavia]] yang diikuti merdekanya republik-republik bagian. Dari republik-republik yang merdeka tersebut kemudian dibentuk negara berdaulat yang mendapat pengakuan satu sama lain maupun dari masyarakat internasional dan selanjutnya bergabung kembali dalam suatu negara baru dengan bentuk [[Konfederasi]]. Pihak Serbia (Republik Serbia dan Republik Montenegro) dan Provinsi Otonom [[Vojvodina]] maupun [[Kosovo]] menentang ide Kroasia dan Slovenia tersebut dengan alasan bahwa Kroasia dituduh ingin melegalisasi perbatasan-perbatasan yang memisahkan antar republik-republik satu sama lain menjadi perbatasan negara yang diakui oleh masyarakat internasional.
Pihak [[Serbia]] tidak mengakui perbatasan-perbatasan administrasi menjadi perbatasan negara serta tidak akan mengakui pembentukan negara-negara berbentuk apapun sebelum membicarakan masalah perbatasan karena menyangkut nasib etnis Serbia di dalam wilayah-wilayah perbatasan administrasi tersebut. Sementara itu, bentuk negara konfederasi yang merupakan gabungan negara-negara merdeka dan berdaulat yang dibentuk berdasarkan persetujuan maupun dapat dibubarkan secara [[unilateral]] dipandang merugikan blok Serbia karena berarti akan memperkecil wilayahnya dimana selama ini etnis Serbia telah tersebar di semua Republik Bagian Yugoslavia.
Di lain pihak, pimpinan Bosnia Herzegovina/Ketua [[Partai SDA]] di Bosnia Herzegovina, [[Alija Izetbegovic]] bersama-sama pimpinan Makedonia, [[Kiro Gligorov]] mencoba menengahi masalah kelanjutan Yugoslavia dengan mengusulkan formasi yang disebut 2 + 2 + 2. Formasi tersebut adalah [[Serbia]] dan [[Montenegro]] bersatu dalam suatu negara federal yang menjalin hubungan kenegaraan dengan Bosnia Herzegovina dan [[Makedonia]] yang juga bergabung dalam suatu federasi dengan bentuk hubungan [[Federasi yang "longgar"]]. Selanjutnya, keempat negara tersebut mengadakan hubungan untuk bergabung dengan Kroasia dan Slovenia dalam bentuk konfederasi.
Baik usulan Slovenia, Kroasia, Bosnia Herzegovina maupun Makedonia mengenai bentuk negara Yugoslavia ternyata ditolak oleh Serbia kecuali usulan untuk meneruskan perundingan sampai ditemukannya jalan keluar. Perundingan demi perundingan terus berlanjut namun keputusan mengenai bentuk negara tidak tercapai. Keadaan yang tidak menentu ditambah dorongan-dorongan dari pihak-pihak luar telah mengakibatkan [[Slovenia]] dan [[Kroasia]] secara bersama-sama pada tanggal 25 Juni 1991 memproklamirkan kemerdekaan dan kedaulatannya sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan di antara negara yang mendukung dan tidak mendukung kemerdekaan.
== Pengakuan Masyarakat Eropa dan Internasional ==
Kelompok [[Masyarakat Eropa]] yang sejak awal turut terlibat dalam proses disintegrasi eks Yugoslavia kembali campur tangan menghadapi gerakan proklamasi kemerdekaan [[Slovenia]] dan [[Kroasia]] dengan menasihatkan Slovenia dan Kroasia supaya menangguhkan kemerdekaannya serta tidak mengambil langkah-langkah apapun selama tiga bulan sebagai reaksi keputusan proklamasi kemerdekaan tersebut. Sikap Masyarakat Eropa tersebut mendapat reaksi keras dari blok Serbia dengan menolak saran dari Masyarakat Eropa karena dinilai dapat memicu pecahnya perang saudara akibat tidak terjadinya kesepakatan selama masa penundaan tersebut. Di lain pihak, Kroasia dan Slovenia terus mendesak untuk mendapatkan pengakuan-pengakuan internasional terutama dari kelompok [[Masyarakat Eropa]].
Sementara itu, Masyarakat Eropa membentuk suatu [[Komisi Arbitrasi]] untuk mengkaji kelayakan dari keinginan-keinginan republik-republik eks Yugoslavia untuk mendapatkan pengakuan. Hasil penelitian ditetapkan sudah harus sampai di meja Ketua Masyarakat Eropa paling lambat tanggal 15 Januari 1992. Sebelum Komisi Arbitrasi menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya, pada tanggal 23 Desember 1991 [[Jerman]] dengan tiba-tiba menyatakan pengakuan kepada Slovenia dan Kroasia sebagai negara yang berdaulat dan merdeka. Pengakuan Jerman yang lebih dini tersebut akhirnya diikuti oleh negara-negara di Eropa lainnya maupun negara-negara yang bersimpati atas proses demokratisasi republik tersebut di belahan dunia lainnya.
Pada tanggal 15 Januari 1992, hasil kerja Komisi Arbitrasi Masyarakat Eropa mengatakan bahwa [[Slovenia]] dan [[Makedonia]] telah memenuhi syarat untuk mendapat pengakuan, [[Kroasia]] belum memenuhi syarat sebelum mengubah Undang-Undang yang mengatur etnis-etnis minoritasnya, sedangkan [[Bosnia Herzegovina]] akan mendapat pengakuan setelah menyelenggarakan referendum di wilayahnya. Berbeda dengan hasil kerja Komisi Arbitrasi Masyarakat Eropa yang mengatakan bahwa bagi Slovenia dan Makedonia yang memenuhi syarat untuk pengakuan, justru Slovenia dan Kroasia yang langsung diakui oleh negara-negara Masyarakat Eropa sementara [[Makedonia]] harus ditunda karena protes [[Yunani]] atas penggunaan nama Makedonia sebagai nama negara tersebut.
Perkembangan politik internasional selanjutnya telah mendorong negara-negara lainnya untuk mengakui kemerdekaan Slovenia dan Kroasia. Puncak pengakuan negara luar terhadap Kroasia dan Slovenia adalah [[pengakuan AS]] terhadap Slovenia dan Kroasia pada tanggal 6 April 1992 yang turut pula mendorong negara-negara maupun lembaga internasional memberikan pengakuannya terhadap Kroasia dan Slovenia.
== Keluarnya Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari wilayah Slovenia dan Kroasia ==
Setelah [[Slovenia]] dan [[Kroasia]] memproklamirkan kedaulatannya pada tanggal 25 Juni 1991, pada tanggal 27 Juni 1991 sebanyak 2.000 pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia, Kepolisian Federal, dan petugas Bea Cukai Federal dikirim ke perbatasan-perbatasan Yugoslavia dengan Austria. Kedatangan pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dan lainnya di perbatasan [[Slovenia]] tersebut ternyata tidak dilengkapi dengan peluru dan perlengkapan pencegah [[huru-hara]]. Informasi tentang kelemahan pasukan-pasukan ini, termasuk rute perjalanan, diketahui oleh Wakil Perdana Menteri Yugoslavia saat itu, [[Zivko Pregel]] (etnis Slovenia) dan segera diinformasikan kepada pimpinan Slovenia, sehingga pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dapat dihadang oleh [[HANTER]] Slovenia di tengah perjalanan tanpa dapat membela diri sehingga misi Angkatan Bersenjata Yugoslavia ini gagal total. Kemenangan HANTER Slovenia terhadap Angkatan Bersenjata Yugoslavia tersebut semakin membuat para politikus Slovenia berani untuk mendukung pemisahan diri dari federasi.
Sementara itu, pasukan [[HANTER]] mulai mengadakan pemasangan alat-alat perintang untuk tank (landak-landak yang dibuat dari rel-rel kereta-api) di jalan-jalan besar di seluruh kota besar di Slovenia dan memblokade garnisun, kesatuan, lembaga, dan objek-objek militer Angkatan Bersenjata Yugoslavia wilayah Slovenia. Perkembangan selanjutnya, HANTER Slovenia mulai mengadakan serangan-serangan secara [[militer]] terhadap pasukan-pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dengan menggunakan segala sarana persenjataan yang ada. Sehubungan dengan itu, para politikus meningkatkan kampanye melalui media massa yang menuduh Angkatan Bersenjata Yugoslavia sebagai agresor di Slovenia dengan tujuan melumpuhkan kekuatan Angkatan Bersenjata Yugoslavia serta mencegah upaya-upaya penggunaan kekuatan militer ke wilayah Slovenia.
Usul-usul Angkatan Bersenjata Yugoslavia kepada [[PANGTI]] untuk mengambil tindakan tegas terhadap pimpinan Slovenia melalui pembubaran pasukan-pasukan paramiliter di Slovenia tidak berhasil dilaksanakan, karena Presiden Presidensi (etnis Kroasia) dan Wakil Menhan (etnis Slovenia) tidak menyetujuinya serta selalu memboikotnya dengan alasan kekhawatiran timbulnya [[korban]] pada penduduk. Akhirnya, untuk mencegah korban yang lebih besar di kalangan Angkatan Bersenjata Yugoslavia sebagai akibat keraguan dalam mengambil sikap untuk mencegah konflik, Presidensi RFSY memutuskan untuk menarik seluruh Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari wilayah Slovenia, yang berarti secara tidak langsung membiarkan Slovenia untuk memisahkan diri dari ikatan federal.
Peristiwa mundurnya Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari Kroasia lihat [[AB Yugoslavia mundur dari Kroasia]], dan kisah keluarnya Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari Bosnia dan Makedonia, lihat: [[AB Yugoslavia tinggalkan Bosnia dan Makedonia]].
== Deklarasi Yugoslavia yang baru (Republik Federal Yugoslavia) ==
Keadaan yang semakin tidak menentu di wilayah Republik-Republik Bagian Yugoslavia baik di Slovenia, Kroasia maupun Bosnia Herzegovina telah memaksa Parlemen Federal Yugoslavia untuk bersidang yang selanjutnya mengesahkan Undang-Undang Dasar yang baru. Undang-Undang Dasar yang baru tersebut menetapkan pembentukan Yugoslavia yang baru sehingga pada tanggal 27 April 1992 diproklamirkan Republik Federal Yugoslavia yang anggotanya terdiri dari Republik Serbia dan Republik Montenegro di dalam wilayah perbatasan yang ada sekarang. Dengan deklarasi Yugoslavia baru tersebut secara [[de facto]] dan [[de jure]] telah menjadikan Republik-Republik Kroasia, Slovenia, Bosnia Herzegovina dan Makedonia tidak anggota Yugoslavia lagi. Di dalam deklarasi Yugoslavia baru tersebut ditekankan bahwa RFY tidak mempunyai [[ambisi teritorial]] terhadap negara-negara tetangganya.
Pada tanggal 4 Mei 1992 Presidensi Yugoslavia, dalam kapasitasnya sebagai Pangti AB, telah memutuskan untuk menarik semua anggota pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia warga-negara RFY (dalam hal ini warga-negara Serbia dan Montenegro). Anggota Angkatan Bersenjata Yugoslavia di luar warga-negara Yugoslavia baru diberi kesempatan untuk menentukan pilihannya, apakah tetap tinggal di Yugoslavia atau di Republik Bagian.
Dengan terbentuknya RFY, dan dilaksanakannya keputusan Presidensi Yugoslavia untuk menarik pasukan-pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari wilayah [[Bosnia Herzegovina]], dengan batas waktu yang ditentukan hingga tanggal 19 Mei 1992, maka secara de jure semenjak itu pula RFY tidak mempunyai anggota pasukan di Bosnia Herzegovina.
Sementara itu pembentukan Yugoslavia baru yang anggotanya terdiri [[Republik Serbia]] dan [[Republik Montenegro]], dua anggota eks RFS Yugoslavia, masih tetap ingin disebut Yugoslavia, yaitu Republik Federal Yugoslavia (RFY), dengan ambisi untuk tetap disebut penerus Yugoslavia (sebagai Yugoslavia bentuk ketiga). RFY menganggap diri yang berhak mewarisi beban kewajiban-kewajiban internasionalnya serta untuk mewakili [[kepentingan]] warga-negara
==
Republik Bosnia Herzegovina terletak di bagian sentral Yugoslavia, dan sering dianggap sebagai "[[miniatur Yugoslavia]]" karena penduduknya multi nasional yaitu terdiri dari umat Muslim, Serbia dan Kroasia yang bercampur menjadi satu. Itulah sebabnya Republik tersebut sebelum mendapat pengakuan internasional masih dilanda pertikaian-pertikaian seperti masalah etnis, tidak adanya kesamaan pendapat mengenai bentuk masa depan Republik tersebut dan masalah perebutan kekuatan masalah wilayah termasuk penguasaan industri-industri / pabrik-pabrik serta masalah-masalah lainnya.
Perbedaan-perbedaan yang mendalam di antara penduduk konstitutip Bosnia Herzegovina ditambah adanya gesekan-gesekan dari pihak luar telah memercikkan api pertikaian di antara mereka yang akhirnya berubah menjadi [[perang saudara]], agama dan etnis yang terus berlanjut di Bosnia Herzegovina. Oleh sebab itu pengakuan internasional yang terlalu dini terhadap Republik Bosnia Herzegovina tersebut dinilai merupakan sumber terjadinya krisis di [[Bosnia Herzegovina]] mengingat masih banyaknya masalah-masalah yang belum diselesaikan. Untuk mengetahui secara lebih detail tentang peperangan yang terjadi di Bosnia, lihat [[Banjir darah di Bosnia]]
== Sanksi PBB ==
===
Pada tanggal 30 Mei 1992, yakni sehari sebelum pelaksanaan Pemilu bagi Parlemen Yugoslavia yang baru (terdiri dari Republik Serbia dan Republik Montengero), Yugoslavia telah dikejutkan dan terpukul oleh keputusan [[DK PBB]] dengan resolusinya yang telah mengenakan sanksi [[embargo]] total terhadap Yugoslavia, dengan tuduhan Yugoslavia cq [[Serbia dan Montenegro]] yang paling bersalah atas terjadinya peperangan di [[Bosnia Herzegovina]], dan turut dalam peperangan yang terjadi di Bosnia Herzegovina.
Lepas dari persoalan, apakah Yugoslavia betul-betul bersalah atau tidak dalam gejolak yang terjadi di Bosnia Herzegovina, yang jelas sanksi DK PBB, termasuk embargo minyak mentah, mempunyai efek yang kuat di dalam aspek kehidupan negara Yugoslavia. Sejak awal terjadinya disintegrasi Yugoslavia tercatat lebih dari 30 resolusi PBB telah dikeluarkan, akan tetapi yang menonjol, dikaitkan dengan adanya blokade total ekonomi internasional terhadap Yugoslavia adalah [[Resolusi DK PBB nomor 757]] tentang dikenakannya [[sanksi ekonomi]] dan [[resolusi]] No 820.
=== Sikap Yugoslavia ===
Pimpinan RF Yugoslavia berpendapat bahwa penyebab utama krisis Yugoslavia adalah kegiatan-kegiatan destruktip dari negara-negara besar, yang berhasil melemahkan negara nya dengan cara menghancurkan dari dalam dan mengorganisir kekuatan-kekuatan [[secessionist]] dalam negeri, dengan tujuan untuk merealisasi kepentingan globalnya. Yugoslavia mengemukakan bahwa satu-satunya jalan untuk memecahkan krisis di wilayah eks Yugoslavia, adalah melalui perundingan, disamping tetap menghormati kepentingan dan hak legitimitas dari ketiga suku-bangsa itu di [[Bosnia]].
Cara pemecahan dengan paksa dari luar, dan dengan menggunakan ultimatum sulit untuk diterima oleh Yugoslavia. Sanksi yang keras dan dipandang tidak adil terhadap Yugoslavia, bertujuan untuk memaksa Yugoslavia mengikuti kebijaksanaan Eropa pada umumnya.
Sanksi DK-PBB yang dijatuhkan kepada Yugoslavia pada tanggal 30 Mei 1992 oleh kalangan politisi Yugoslavia dinilai sebagai sanksi yang paling berat, yakni [[blokade ekonomi]] secara total, termasuk
Walaupun demikian posisi Yugoslavia (baru) masih cukup dianggap sebagai faktor penentu, pada proses perdamaian di kawasan ini. Secara resmi Yugoslavia sebenarnya pada waktu itu masih anggota PBB, akan tetapi dilarang hadir pada SU-PBB serta organisasi-organisasi internasional lainnya, seperti [[UNESCO]], KKKE ([[CSCE]]). Bahkan akhirnya Yugoslavia juga disuspensi dari setiap kegiatan [[GNB]].
RF Yugoslavia (Yugoslavia baru) yang merupakan "sisa Yugoslavia lama", menyatakan diri sebagai pewaris Yugoslavia lama, secara [[de facto]] diakui sebagai salah satu faktor utama yang dapat memainkan peranan penting, dalam proses perundingan-perundingan tentang penyelesaian krisis di wilayah eks Yugoslavia.
=== Kehadiran Pasukan PBB ===
Keterlibatan [[PBB]] dalam upaya mengakhiri krisis di wilayah [[Yugoslavia]] dimulai pada awal Januari 1992 setelah upaya [[Masyarakat Eropa]] secara regional tidak membawa hasil perdamaian di wilayah Yugoslavia, bahkan situasi cenderung semakin memburuk. Sejak saat itu masalah yang terjadi di wilayah Yugoslavia telah menjadi masalah PBB, baik secara politis maupun militer. Secara politis PBB turut mensponsori perundingan-perundingan damai yang dilakukan oleh masyarakat internasional sedangkan dalam bidang militer PBB mengirimkan pasukan-pasukannya yang tergabung dalam [[UNPROFOR]] untuk memelihara perdamaian ataupun mencegah meluas konflik di wilayah Yugoslavia khususnya di wilayah [[Kroasia]], [[Bosnia Herzegovina]] dan [[Makedonia]].
Namun perjalanan tugas [[UNPROFOR]] di Yugoslavia tidak berjalan dengan mulus, bahkan menghadapi tantangan yang sangat berat dan kehadirannya tidak dikehendaki oleh pihak yang bertikai. Pemerintah Kroasia bahkan beberapa kali menolak perpanjangan mandat UNPROFOR sehingga akhirnya pada tahun 1995 mandat [[UNPPROFOR]] di ubah sehingga melahirkan [[UNPF]] (United Nation Peace Force) sebagai organisasi induk berkedudukan di [[Zagreb]] dengan organisasi pelaksana [[UNCRO]] (United Nation Confidence Restoration Operation) di [[Kroasia]], [[UNPROFOR]] (United Nation Protection Forces) di [[Bosnia Hecegovina]] dan [[UNPREDEP]] ( United Preventive Deployment Force) di [[FYROM]] ([[Macedonia]]).
=== Missi pasukan PBB di wilayah Serbia Krajina sebagai daerah perlindungan PBB (UNPA) ===
Keberhasilan Kroasia memisahkan diri dari Yugoslavia secara paksa ternyata belum menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh negara tersebut. Etnis [[Serbia Krajina]] yang merupakan mayoritas di wilayah [[Krajina]] dan masih di dalam perbatasan administratip Republik Kroasia, menolak pemisahan diri Kroasia dari Yugoslavia dan selanjutnya membentuk suatu pemerintahan sendiri di luar kekuasaan Kroasia melalui kemerdekaannya yang diproklamirkan pada Desember 1991. Tindakan etnis Serbia di Kroasia tersebut dilakukan setelah pihak Kroasia menolak keinginan Serbia Krajina untuk tetap bergabung dengan Yugoslavia karena dinilai melanggar konstitusional Kroasia. Pernyataan kemerdekaan Serbia Krajina yang membentuk negara berdiri sendiri semakin meningkatkan ketegangan di antara pihak Kroasia dengan Serbia Krajina.
Puncak ketegangan terjadi setelah pasukan Kroasia menyerang polisi Serbia di [[Knin]] (RSK) yang mengakibatkan terjadinya pertempuran. Pertempuran segera meluas di wilayah dimana terdapat penduduk Serbia yang menjadi mayoritas di wilayah Kroasia. Salah satu pertempuran antara Serbia Krajina dengan Kroasia yang paling dikenal karena banyaknya korban yang berkisar puluhan ribu orang adalah di [[Vukovar]] (suatu kota yang terletak di antara perbatasan [[Kroasia]] dengan [[Serbia]]).
Pertempuran-pertempuran yang terus berlanjut antara pihak Kroasia dan Serbia Krajina akibat tidak adanya titik-temu untuk menyelesaikan pertikaian antara kedua belah pihak semakin banyak menimbulkan korban. Keadaan tersebut telah memaksa PBB untuk menjadikan wilayah Serbia Krajina sebagai [[daerah perlindungan PBB]] (United Nations Protecting Area [[UNPA]]) sampai dicapainya penyelesaian di antara kedua belah pihak yang bertikai.
Bersamaan dengan tindakan PBB yang menjadikan wilayah Serbia Krajina sebagai UNPA pada tanggal 21 Februari 1992 PBB mengeluarkan [[resolusi]] No. 743 untuk membentuk [[UNPROFOR]] selama periode 12 bulan guna menciptakan kondisi damai dan aman dalam rangka negosiasi penyelesaian krisis di Yugoslavia. Sampai dengan akhir Maret 1992 dengan disetujuinya resolusi No. 743 tersebut PBB merencanakan untuk menempatkan 14.389 orang anggota [[UNPROFOR]] di wilayah [[UNPA]]. Tindakan PBB yang menjadikan Serbia Krajina (RSK) sebagai wilayah UNPA dan ditambah penempatan pasukan UNPROFOR dengan jumlah yang cukup besar telah meredakan situasi di wilayah tersebut. Akan tetapi kondisi tersebut di atas tidak diikuti dengan perundingan-perundingan yang tuntas antara pihak Kroasia dan Serbia Krajina hingga situasi di wilayah UNPA tetap eksplosip.
Pada bulan Januari 1995 Pemerintah Kroasia kembali menolak perpanjangan mandat UNPROFOR sehingga akhirnya lahir mandat baru dengan nama [[UNCRO]] dengan kekuatan pasukan yang lebih kecil.
Pada bulan Mei 1995 pasukan Kroasia menyerang dan merebut sektor barat UNPA dan pada bulan agustus merebut sektor selatan dan utara sehingga saat itu tinggal sektor timur yang meliputi wilayah [[Slavonija timur]], [[Srem barat]] dan [[Baranja]] yang masih merupakan daerah yang dipersengketakan.
Dalam bulan Oktober 1995 telah dimulai penarikan sebagai pasukan UNCRO dari sektor selatan dan utara dan secara bertahap akan terus dikurangi.
=== Missi pasukan PBB di wilayah Republik Bosnia Herzegovina ===
Kedatangan pasukan perdamaian PBB ([[UNPROFOR]]) yang semula disetujui oleh semua pihak di wilayah Yugoslavia untuk menegakkan perdamaian di wilayah [[Krajina]], [[Slavonia]] dan [[Srem Barat]] (wilayah etnis Serbia di Republik Kroasia) dan memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yang bertikai guna penyelesaian secara politis di meja perundingan akhirnya dilibatkan pula di wilayah Republik [[Bosnia Herzegovina]] akibat situasi yang buruk di wilayah tersebut. Kehadiran pasukan [[UNPROFOR]] di wilayah Bosnia Herzegovina diharapkan untuk mencegah meningkatnya konflik antar etnis di Bosnia Herzegovina.
Pelibatan pasukan UNPROFOR di wilayah Bosnia Herzegovina pun sesuai saran kelompok [[Masyarakat Eropa]] yang juga disetujui oleh Panglima UNPROFOR, diawali pada akhir April 1992 dengan mendatangkan sebanyak 100 orang [[pengamat militer]] di wilayah Bosnia Herzegovina. Perkembangan situasi di wilayah Bosnia Herzegovina yang terus memburuk
pada bulan September 1995 telah mencapai lebih kurang 30.953 orang khusus di wilayah [[Bosnia Herzegovina]].
Dengan berubahnya mandat [[UPROFOR]] menjadi [[UNPPF]], nama pasukan perdamaian yang bertugas di Bosnia Hecegovina tidak mengalani perubahan yaitu tetap
Kekuatan dan disposisi UNPROFOR di wilayah Yugoslavia:
Dalam sejarah penugasan pasukan PBB selama ini maka missi PBB di wilayah Yugoslavia merupakan yang terbesar baik dalam pengeluaran resolusi, pengerahan kekuatan
==
{{Main|Upaya perdamaian krisis Yugoslavia}}
Dalam penyelesaian krisis yang terjadi di wilayah [[Yugoslavia]] khususnya di wilayah [[Bosnia Herzegovina]] telah diupayakan usaha-usaha perdamaian yang disponsori oleh [[Masyarakat Eropa]] melalui Konperensi Internasional mengenai Yugoslavia yang akhirnya diambil-alih oleh [[PBB]]. Upaya-upaya perdamaian yang ditempuh ternyata sulit untuk berhasil menyelesaikan krisis di Bosnia Herzegovina karena tidak dapat memenuhi kepentingan ketiga pihak yang bertikai ataupun memberatkan salah satu Faksi. Mengamati penyelesaian krisis di [[Bosnia Herzegovina]] melalui perundingan-perundingan internasional selama ini sering kali konsep-konsep penyelesaian krisis di Bosnia Herzegovina tidak berasal dari Faksi-Faksi yang bertikai akan tetapi dari pihak luar (masyarakat internasional) yang sudah barang tentu belum cocok untuk diterapkan untuk mengatasi krisis di Bosnia Herzegovina. Dan konsep-konsep tersebut tampak dipaksakan untuk diterima oleh semua pihak sehingga turut memengaruhi usaha-usaha damai.
==
* [[Upaya perdamaian krisis Yugoslavia]]
* [[Bosnia-Herzegovina]]
* [[Kroasia]]
* [[Slovenia]]
* [[Makedonia]]
* [[Montenegro]]
* [[Perang Kosovo]]
* [[Operasi Allied Force]]
[[Kategori:Yugoslavia]]
[[Kategori:Sejarah Yugoslavia]]
[[Kategori:Sejarah Bosnia dan Herzegovina]]
[[Kategori:Sejarah Kroasia]]
[[Kategori:Sejarah Slovenia]]
[[Kategori:Sejarah Makedonia]]
[[Kategori:Pembubaran negara]]
|