Martabak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(155 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaan lain|Martabak (disambiguasi)}}
{{referensi}}
{{tak akurat}}
[[Berkas:MartabakTelur.JPG|right|180px|thumb|Martabak telur yang biasa dijual di [[Indonesia]].]]
{{Infobox prepared food
'''Martabak''' ([[bahasa Arab]]: مطبق, berarti "terlipat") merupakan sajian yang biasa ditemukan di [[Arab Saudi]] (terutama di wilayah [[Hijaz]]), [[Yaman]], [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], dan [[Brunei]]. Bergantung pada lokasinya, nama dan komposisi martabak dapat bervariasi.
| name = Martabak
| image = MartabakTelur.JPG
| image_size =
| caption = martabak telur, sebuah omelet yang gurih dan pedas yang diisi potongan sayur dan daging cincang
| alternate_name = Muttabak<br />Matabbak<br />Metabbak<br />Mutabbaq
| country = [[Yaman]] dan [[Arab Saudi]]
| region = Nasional
| creator = [[Hidangan Arab-Indonesia|Orang Arab]]
| course =
| type = [[omelet]]
| served = Panas
| main_ingredient =
| variations = Martabak telur, martabak manis
| calories = 185 kalori setiap 100 gram <ref>https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/martabak-telur</ref>
| other =
}}[[Berkas:MartabakTelur.JPG|ka|180px|jmpl|Martabak telur yang biasa dijual di [[Indonesia]].]]
'''Martabak''' ([[bahasa Arab]]: مطبق, berarti "terlipat") merupakan sajian yang biasa ditemukan di [[Arab Saudi]] (terutama di wilayah [[Hijaz]]), [[Yaman]], [[India]], [[Bangladesh]], [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Thailand Selatan]] dan [[Brunei]]. Bergantung pada lokasinya, nama, dan komposisi martabak dapat bervariasi.
 
Di Indonesia, ada dua jenis martabak, yaitu martabak asin/telur yang terbuat dari campuran [[telur]] dan [[daging]], serta martabak manis atau martabak terang bulan, yang biasanya diisi [[cokelat]]coklat dan keju. Berbeda dengan martabak telur, martabak manis adalah sejenis kue atau roti isi selai yang biasa dimakan di saat santai sebagai makanan ringan. Di [[Malaysia]], martabak manis (yang dikenalidikenal sebagaidengan nama ''Apam Balik'') sering dijadikan sebagai hidangan sarapan dengan ditemani segelas [[teh tarik]].
Martabak manis yang dikenal di Indonesia bukanlah sejenis martabak. Hanya saja namanya diadopsi dan dipakai oleh warga Indonesia bagian barat (dari area Jawa Barat ke barat) karena biasa dijual pedagang bersamaan dengan martabak.
 
== Sejarah di Indonesia ==
Pada sekitar awal tahun 1930-an, beberapa pemuda asal daerah [[Lebaksiu, Tegal]], [[Jawa Tengah]], mengadu nasib dengan berjualan makanan dan mainan anak-anak pada perayaan yang dilangsungkan di kota-kota besar seperti [[Semarang]]. Di kota inilah salah seorang pemuda yang bernama Ahmad bin Abdul Karim berkenalan dengan seorang pemuda India bernama Abdullah bin Hasan al-Malibary.
 
=== Martabak Manis ===
Dari hasil persahabatan mereka, Abdullah diajak berkunjung ke kampung halaman Ahmad di Desa Lebaksiu Kidul, Tegal. Abdullah berkenalan dengan adik perempuan Ahmad yang bernama Masni binti Abdul Karim.
{{Further|Martabak Manis}}
Martabak manis atau yang aslinya bernama Hok Lo Pan awalnya adalah makanan yang meraih kepopulerannya di kota Bandung dimana diperkenalkan pertama kali di tahun 1950 oleh seorang perantau bernama Hioe Kui Sem dari daerah Jebus, [[Pulau Bangka]].<ref>{{Cite web|last=Djafar|first=Yayan|date=18 Mei 2024|title=Ternyata Begini Asal Usul Martabak|url=https://www.rri.co.id/kuliner/697466/ternyata-begini-asal-usul-martabak#:~:text=Martabak%20manis%20ini%20merupakan%20makanan,berupa%20gula%20dan%20wijen%20sangrai.|website=RRI.com}}</ref> Hampir semua orang di kota-kota besar seperti di kota Jakarta mengenal Martabak Bangka, nama aslinya di Bangka adalah Hok Lo Pan. Arti harafiah Hok Lo Pan adalah kue keberuntungan atau kue hoki. Berhubung Tn. Hioe Kui Sem berjualan di Pasar Malam Jalan Cikapundung Barat depan Kantor PLN, dekat Alun-alun Bandung dimana lapaknya bersebelahan dengan lapak martabak telur yang telah lebih dulu hadir dan laris, maka untuk memudahkan pemasarannya, kedua pedagang tersebut bersepakat menamai Martabak (versi) Asin dan lainnya Martabak (versi) Manis.<ref>{{Cite web|last=Afifah|first=Ayu Yuni|date=2022-09-25|title=Sejarah Martabak, Dibawa dari India dan China Lalu Bersatu di Indonesia|url=https://id.theasianparent.com/sejarah-martabak|website=id.theasianparent.com|language=id-ID|access-date=2024-10-22}}</ref>
 
=== Martabak Telur ===
Kemudian Abdullah mempersunting Masni, adik perempuan Ahmad, pada tahun [[1935]]. Abdullah atau yang biasa disebut Tuan Duloh adalah seorang saudagar yang cukup ternama di zamannya. Salah satu keahlian Abdullah adalah membuat makanan yang terbuat dari adonan terigu yang bernama martabak.
Berawal dari seorang pemuda dari Lebaksiu, Tegal, Jawa tengah yang bernama Ahmad bin Abdul Karim berkelana ke kota besar, yaitu Semarang untuk berdagang pada tahun 1930. Kemudian, beliau bertemu seorang warga Bangka bernama Mang Katim yang pandai memasak dan menjadi sahabat.
 
Suatu ketika, Abdullah yang berasal dari India ini diajak ke kampung halaman Ahmad dan diperkenalkan dengan saudara perempuannya. Perkenalan tersebut menghasilkan pernikahan antara keduanya. Abdullah ini juga pandai membuat sebuah masakan yang terbuat dari terigu yang disebut martabak. Karena beliau tinggal di Indonesia, maka martabak buatannya disesuaikan untuk lidah orang Jawa yang suka memakan sayuran, yaitu martabak yang berisi sayuran yang dicampur dengan bahan lainnya.
Dialah salah satu di antara pemuda-pemuda India yang berhasil memodifikasi martabak dari resep aslinya. Hal ini untuk menyesuaikan dengan citarasa maupun kebiasaan masyarakat di Indonesia, terutama orang [[Jawa]], yang pada umumnya gemar makan sayur-sayuran dan tidak terlalu suka mengonsumsi daging secara berlebihan.
 
Ahmad dan istrinya mengajari kerabat dan tetangga mereka cara membuat martabak tersebut. Mereka juga memperkenalkan martabak di berbagai acara di luar kota, seperti pasar malam, sekatenan di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], dan dugderan di [[Kota Semarang|Semarang]]. Kini, martabak telur tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Sampai saat ini, jenis martabak telur yang dapat ditemukan di hampir seluruh pelosok Indonesia adalah hasil modifikasi.
 
== CaraLihat membuatpula ==
* [[Martabak manis]]
* Bulatkan adonan [[tepung terigu]] sebesar telur ayam, banting, lalu lebarkan di atas permukaan yang datar.
* Setelah membentuk lingkaran berdiameter kira-kira 40 cm, isi dengan campuran telur, sayuran, dan irisan kecil daging yang telah dibumbui.
* Goreng dan lipat kulit martabak supaya isi tidak keluar.
* Hidangkan dengan [[acar]] dan [[saus]] atau [[kecap]].
 
== RegenerasiReferensi ==
{{reflist}}
Keahlian Abdullah diajarkan kepada kerabat dekat istrinya maupun tetangga-tetangganya, antara lain:
* Ahmad bin Abdul Karim
* Abdul Manaf bin Abdul Karim
* Abdul Wahid bin Kyai Abdul Karim
* Mawardi bin Kyai Abdul Karim
* Rifai bin Kyai Abdul Karim
* Djari (Haji Umar) bin Mas’ud
* Maktub bin Mas’ud
* Dja’i bin Sueb
* Ali bin Sueb
* Rumli bi Sanadi
* Tamyid
* Tuwuh
 
{{Masakan Indonesia}}
== Perkembangan ==
{{Commons category|Martabak}}
Abdullah dan rekan-rekannyalah yang berhasil memperkenalkan martabak di setiap [[pasar malam]] yang diselenggarakan di kota-kota besar, khususnya di Pulau Jawa. Mereka juga memperkenalkannya pada perayaan tertentu, seperti [[sekatenan]] di [[Yogyakarta]] dan [[dugderan]] di Semarang.
 
Perkembangan martabak di Indonesia dalam kurun waktu antara [[1950]]-[[1990]] dipelopori oleh:
 
* [[Tegal]]: Dja’i bin Haji Sueb, Haji Urip, Haji Abdur Rohim, Sumyad, Muhidin, Gendon, Masan, Dahlan
* [[Jakarta]]: Rumli bin Sanadi, Mahsud, Mali, Tabud, Matlab, Haji Hambali, Muanas, Haji Tobroni, Luri, Muri, Tarmudi, Usup, Hudi, H. Muripin, H. Tabri, H. Nur Abdullah Hasan, Umar Hanafi, H. Toni Dartam, Dakyani
* [[Bogor]]: Rifai, Mawardi, Abdul Wahid, Abdul Gofur, Maskam, Haji Umar Sahir
* [[Bandung]]: Dasir, Mukdi, Salim, Haji Mahun
* [[Cianjur]]: Haji Surur, Makbul Tamyid
* [[Yogyakarta]]: Keluarga besar Tuan Muhammad, Haji Muhammad Abdullah, Suud, Haji Bahroni
* [[Makassar]]: Haji Imam Abdul Manaf, Mashur Dja’i, Muhidin, Tori Dannya, Haji Muanas Maad, H. Wartono, H. Jurani
* [[Manado]]: Haji Susalit, Matlub, Haji Bedi, Warno, Haji Suyatno, Narto
* [[Pontianak]]: Haji Abdul Kadir Ali, Bambang Wage, Tori
* [[Singkawang]]: Haji Jeni Saleh, dan rekan-rekan.
* [[Banjarmasin]]: Haji Muta’alim, Paluruni Tori, H. Bedi, Sunarto
* [[Semarang]]: Keluarga besar Tuan Hasan
* [[Palembang]]: Keluarga besar Tuan Haji Abdul Rozak (HAR) dan rekan-rekan
* [[Bekasi]]: Makmur Darnya, Otong, Anwar, H. Saehudin, Saepudin, dan rekan-rekan
* [[Kuningan]]: H. Midi, dan rekan-rekan
* [[Tangerang]]: H. Tris, Heriyanto Dja’i, Muhammad Abdul Bayasut, Wahyu Patehi dan rekan-rekan
* [[Sampit]]: Rozak Bayasut, Abdullah Bayasut, Yazid Bayasut
* [[Bontang]]: Haji Muhammad, Untung, H. Sunarto, Saepu Torik
* [[Jayapura]]: Haji Juremi, Haji Waud Umar, Haji Tono Umar
* [[Mataram]]: Haji Sahuri, Agus
* [[Denpasar]]: Haji Mashur Dakup, H. Toni, Luruh, Patehi
* [[Kupang]]: Ruslan Sanusi
* [[Tasikmalaya]]: Djubaidi Ali, Balhi, Maksudi, Sungib, Sopi
* [[Pekanbaru]]: H. Isro
* [[Bukittinggi]]: Harar
* [[Padang]]: H. Yusri Darwis
 
== Lihat pula ==
* [[Martabak manis]]
 
== Pranala luar ==
* [http://recipes.wikia.com/wiki/Murtabak Resep martabak] di Recipes Wiki
{{Commons|Category:Martabak}}
{{makanan-stub}}
 
[[Kategori:MasakanMartabak| India]]
[[Kategori:Makanan ringanJajanan]]
[[Kategori:MasakanHidangan IndonesiaMalaysia]]
[[kategori:Hidangan Singapura]]
[[Kategori:Martabak]]
[[Kategori:Hidangan India-Malaysia]]
 
[[Kategori:Hidangan India-Singapura]]
[[ar:مُطبَّق]]
[[bjn:Martabak]]
[[de:Murtabak]]
[[en:Murtabak]]
[[es:Murtabak]]
[[fr:Murtabak]]
[[ja:ムルタバ]]
[[jv:Martabak]]
[[ms:Murtabak]]