Situs Cibuaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP
 
(18 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox lokasi}}'''Situs Cibuaya''' berada di Dusun Pejaten, Desa [[Cibuaya, Cibuaya, Karawang|Cibuaya]], Kecamatan [[Cibuaya, Karawang|Cibuaya]], [[Kabupaten Karawang]], [[Jawa Barat]] yang berjarak kurang lebih 6&nbsp;km dari garis [[pantai]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Banten|first=BPCB|date=2016-03-03|title=Mengungkap Struktur Bata Pada Lemah Duwur Lanang Situs Cibuaya|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/mengungkap-struktur-bata-pada-lemah-duwur-lanang-situs-cibuaya/|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten|language=en-US|access-date=2020-09-26}}</ref> Situs [[Cibuaya, Karawang|Cibuaya]] memiliki dua struktur [[bangunan]], satu yang relatif masih terlihat dipermukaan [[tanah]] , terbuat dari bata dinamakan Lemah Duwur Lanang, berupa batur dua teras dan di puncaknya bertegah linggah semu.<ref>{{Cite journal|last=Munandar|first=A.A.|date=|title=Beberapa Keistimewaan Kawasan Percandian Batujaya di Karawang Utara|url=https://adoc.pub/queue/beberapa-keistimewaan-kawasan-percandian-batujaya-di-karawan.html|journal=ANZDOC|volume=|issue=|pages=4|doi=}}</ref>
{{rapikan}}
'''Situs Percandian Cibuaya''' merupakan komplek beberapa bangunan dan tinggalan purbakala di Kecamatan [[Cibuaya, Karawang|Cibuaya]], [[Kabupaten Karawang]], [[Jawa Barat]] (koordinat 107°21'25" BT dan 6°5'56" LS) dan secara geografis terletak di daerah [[Ujung Karawang]], berjarak sekitar 6 km dari garis pantai utara Jawa. Daerah ini relatif termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 6 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar dataran Cibuaya dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan pertanian sawah basah dengan teknik irigasi.
 
== Letak dan topografi ==
Penemuan [[arca]] [[Wisnu]] dari Desa Cibuaya pada sekitar tahun 1951 (Wisnu 1) dan 1957 (Wisnu 2), serta tahun 1977 (Wisnu 3) merupakan awal ditemukannya Situs Cibuaya. Dengan ditemukannya arca para arkeolog berasumsi tentang adanya bangunan suci dan juga sisa pemukiman masyarakat pendukung bangunan suci tersebut. Laporan penduduk setempat menyatakan adanya suatu gundukan besar yang dianggap angker dan disebut "Lemah Duhur Lanang", yang letaknya tidak jauh dari lokasi penemuan arca Wisnu 1. Lemah duhur ("tanah tinggi") ini ternyata adalah sisa-sisa bangunan yang telah runtuh. Hingga tahun 1993, runtuhan bangunan yang terdapat di Situs Cibuaya seluruhnya berjumlah tujuh buah yang terdapat pada Sektor CBY 1 sampai CBY 6. Dua runtuhan di antaranya terdapat pada Sektor CBY 5 dengan posisi yang saling bersebelahan.
Situs Cibuaya secara astronomis terletak pada garis [[koordinat]] 107°21’25” [[Bujur Timur]] dan 6°5’56” [[Lintang selatan|Lintang Selatan]]. Daerah Cibuaya merupakan daerah [[dataran rendah]] dengan [[ketinggian]] rata-rata 3 meter dia atas permukaan laut dan berjarak sekitar 6 kilometer dari garis pantai utara [[Pulau Jawa]]. Kondisi geografis Desa Cibuaya yang seluas 438,50 ha secara administratif berbatasan dengan Desa Jayamulya di utara, Desa Kertarahayu di selatan, Desa Gebangjaya di sebelah timur dan Desa Sukasari di sebelah barat. Jumlah penduduk Desa Cibuaya sebanyak 1.641 Kepala [[Keluarga]], jumlah penduduk [[laki-laki]] sebanyak 2.595 jiwa dan jumlah penduduk [[perempuan]] sebanyak 2.614 jiwa.<ref name=":0" />
 
== Temuan ==
Dari seluruh bangunan candi yang ditemukan di Situs Cibuaya yang paling menarik adalah bangunan candi di Lemah Duhur Lanang. Bangunan yang dibuat dari bata ini berdenah hampir bujursangkar dengan ukuran 9 × 9,6 meter dan tinggi dua meter, menghadap ke arah barat laut dengan tangga berukuran lebar 2,2 meter. Bagian fondasinya dibuat dari pecahan bata yang bercampur dengan kerikil dan batu kali. Di bagian puncak runtuhan bangunan Lemah Duhur Lanang terdapat sebuah [[lingga]] yang masih berdiri ''in-situ''. Lingga ini berukuran tinggi 111 cm dan bergaris tengah 40 cm. Bentuk lingganya sendiri bukan merupakan bentuk lingga yang sempurna (lingga semu) karena tidak memiliki bagian yang berdenah segi delapan (wisnubhaga). Bagian yang ada hanya yang berdenah [[persegi]] ("brahmabhaga") dan bundar ("rudrabhaga"). Dengan ditemukannya lingga dalam konteksnya dengan bangunan suci dan arca Wisnu yang ditemukan di dekatnya, dapat disimpulkan bahwa bangunan Lemah Duhur Lanang adalah bangunan suci untuk pemeluk agama Hindu.
[[Arca]] Wisnu Cibuaya I ditemukan oleh Bapak alm. Warsinah ketika dilakukan penggalian [[sumur]] di wilayah Kecamatan Pedes pada tahun 1951. Arca tersebut berukuran tinggi 63&nbsp;cm dalam sikap berdiri (''samapada-sthanaka'') dan bertangan empat. [[Seni]] hias arca ini menunjukkan ciri seperti arca-arca dari gaya Pallawa (Mamallapuram) dari abad ke-7 atau 8 Masehi dan diperkirakan Arca Wisnu Cibuaya I berasal dari abad ke-8 atau ke-9 Masehi. Saat ini arca tersebut berada di [[Museum]] Nasional [[Jakarta]].<ref name=":0" />
 
Arca Wisnu Cibuaya II diserahkan oleh Bapak Saryu alm. kepada Dinas Purbakala RI pada tahun 1957.Arca tersebut berukuran tinggi 48&nbsp;cm dengan sikap berdiri dan bertangan empat. Bahan arca yang berupa [[batu]] hitam dipoles menunjukkan ciri-ciri Pala di Bihar dan Bengal ([[India Utara]]), diperkirakan arca ini berasal dari abad ke 9 Masehi.Saat ini arca tersebut berada di Museum Nasional Jakarta.<ref name=":0" />
Bangunan-bangunan lain yang ditemukan di Situs Cibuaya ukurannya lebih kecil, separuh dari ukuran bangunan Lemah Duhur Lanang. Bangunan tersebut adalah CBY 2 dengan ukuran 3,5 × 3,5 meter; CBY 5 dengan ukuran 3,4 × 4,5 meter dan 4,4 × 4,8 meter. Bangunan-bangunan lain telah rusak dan tidak diketahui bentuk dan ukurannya.
 
== Lihat pulaReferensi ==
{{reflist}}
* [[Percandian Batujaya]]
{{candi-stub}}
 
{{coor title dms|6|5|56|S|107|21|25|E}}
[[Kategori:Candi di Indonesia|Cibuaya]]
 
[[suKategori:SitusCandi di Jawa Barat|Cibuaya]]
[[Kategori:Situs arkeologi Sunda]]
 
 
{{candi-stub}}
[[Kategori:Situs arkeologi di Jawa Barat]]