Paus Bonifasius III: Perbedaan antara revisi

Penahbisannya sebagai Paus memakan waktu hampir setahun setelah kematian pendahulunya, [[Paus Sabinianus]], dikarenakankarena beberapa isu seperti keabsahan pemilihannya. Bonifasius kukuh menyatakan bahwa pemilihannya adalah bersih dan jujur, dan bahkan ia menolak menduduki tahtatakhta kepausan sampai betul-betul mengetahui kenyataannya. Hal ini meningkatkan kepercayaan kepada Bonifasius saat ia akhirnya ditahbiskan sebagai Paus.

Bonifasius mengeluarkan dekritdekret perubahan signifikan dalam tata cara pemilihan Paus:

# Melarang siapa pun untuk membicarakan pengganti Paus, selama Paus yang sedang menjabat itu masih hidup. Mereka yang melanggar dekritdekret ini akan mendapatkan sanksi [[ekskomunikasi]].

Tindakan-tindakannya selanjutnya menggambarkan kedekatannya dengan Kaisar Phocas. Ia meminta dan mendapatkan sebuah dekritdekret dari Phocas yang menyatakan kembali bahwa "Tahta [[Simon Petrus|Rasul Petrus]] yang Diberkati adalah Kepala dari Seluruh Gereja". DekritDekret ini memastikan bahwa gelar "Uskup Universal" (Uskup Semesta) dimiliki secara eksklusif oleh Uskup Roma. DekritDekret ini juga secara efektif memadamkan usaha [[Patriark Cyriacus dari Konstantinopel]] yang juga menginginkan gelar "Uskup Universal" bagi dirinya. Sekalipun sebagian ahli menganggap hal ini sebagai bukti bahwa Bonifasius mendirikan Gereja Katolik Roma, namuntetapi dekritdekret ini sebenarnya hanya menyatakan kembali pandangan Kaisar [[Yustinus I]] terdhuluterdahulu yang telah memberikan pengakuan akan [[keutamaan Uskup Roma]].

Bonifasius III dikuburkan di [[Basilika Santo Petrus]], [[Roma]], pada [[12 November]] [[607]].<ref>{{Cite web|title=CATHOLIC ENCYCLOPEDIA: Boniface III|url=https://www.newadvent.org/cathen/02660b.htm|website=www.newadvent.org|access-date=2020-12-07}}</ref>

[[Kategori:PendudukTokoh aslidari Roma|Bonifasius III]]

[[Kategori:Diplomat TahtaTakhta Suci|Bonifasius III]]