Candi Kethek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(31 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox historic site|name=Candi Kethèk|architect=|designation1_free2name=|designation1_free1value=|designation1_free1name=|designation1_number=|designation1_partof=|designation1_date=|designation1_criteria=|designation1_type=|designation1=|restored_by=|native_name=|restored=|built=Dibangun oleh [[Majapahit]]|location=[[Gunung Lawu]], [[Jenawi, Karanganyar]], [[Jawa Tengah]] |coordinates={{coord|-7.593717452577913|111.1603382000101|display=inline, title}}|map_caption=Lokasi di Pulau Jawa|locmapin=Indonesia Java#Indonesia|caption=Candi Kethek|image=Kethek temple mt lawu.JPG|native_language=|designation1_free2value=
'''Candi Kethek''' terletak di sebelah timur laut [[Candi Ceto]] dan menempati lahan milik Perum Perhutani. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak selama kurang lebih 15 menit. Kethek dalam [[bahasa Jawa]] berarti [[kera]]. Candi ini dinamakan demikian karena penduduk setempat mempercayai bagian atas dari candi ini menyerupai [[Hanoman]], tokoh pewayangan berwujud kera putih.
}}
'''Candi Kethek''' (baca: ''keţè´'', simbol [[IPA]]:kəʈɛʔ; ejaan latin Jawa: ''kethèk'', [[hanacaraka]]:ꦏꦼꦛꦺꦏ꧀) adalah candi [[Hindu]] bertingkat [[megalitik]] berbentuk [[piramida]] dari abad ke-15–16 di lereng barat laut [[Gunung Lawu]] di desa Anggrasmanis, kecamatan Gumeng di [[Jenawi, Karanganyar]], [[Jawa Tengah]].<ref name=hit1>{{cite book |last=Geerken|first=H. H. | title= Hitler's Asian Adventure | url= https://books.google.com/books?id=5GiGCgAAQBAJ&q=Candi+Kethek&pg=PA424 |publisher=Bukit Cinta| year=2017 |isbn=9783738630138 }}, p. 424.</ref><ref name=hit2>{{cite book |last= Penyusun | first= T. | title= Menyaksikan Kemegahan Candi Hindu Yang Tersebar Di Pulau Jawa | url= https://books.google.com/books?id=X7HYDwAAQBAJ&q=Candi+Kethek&pg=PA26 |publisher= TEMPO Publishing | year= 2020 | isbn= 9786232626171 }}, p. 26.</ref>
 
Reruntuhan candi ini memiliki empat teras bertingkat yang menghadap ke arah barat. Masing-masing teras itu dihubungkan dengan undakan batu. Di sisi kanan candi terdapat jalan setapak sebagai alternatif menuju ke teras paling atas. ''Kethek'' dalam bahasa Jawa berarti [[kera]], nama yang diberikan oleh penduduk setempat kepada candi ini karena dahulu banyak ditemukan kera di daerah ini hingga saat ini.<ref>{{Cite web|title=Candi Kethek|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/candi-kethek/|website=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id|access-date=2022-05-27}}</ref> <ref>{{Cite journal|last=Purwanto|first=Heri|date=2018|title=The Workship of Parwatarajadewa in Mount Lawu|url=https://core.ac.uk/download/pdf/325992201.pdf|journal=Kapata Arkeologi|volume=14|issue=1|pages=44|doi=10.24832/kapata.v14i1.472}}</ref>
Arsitektur [[punden berundak]] Candi Kethek sangat mirip dengan [[Candi Ceto]] dan [[Candi Sukuh]]. Waktu pendiriannya pun diperkirakan hampir sama dengan kedua candi tersebut yaitu pada sekitar abad XV. Meskipun keberadaan candi ini sudah diketahui sejak tahun 1842, ekskavasi oleh Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah bekerja sama dengan Jurusan Arkeologi [[Universitas Gadjah Mada]] dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar baru dilakukan pada tahun 2005. Ekskavasi tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa Candi Kethek merupakan candi [[Hindu]]. Hal ini didasarkan pada temuan arca [[Kurma (Hindu)|kura-kura]] yang merupakan simbol [[Dewa Wisnu]], salah satu dewa dalam ajaran agama Hindu. Hingga saat ini, penelitian mengenai Candi Kethek masih terus dilakukan, terutama untuk mencari prasasti atau artefak yang memberikan informasi mengenai tata letak candi.
 
Secara administratif, lokasi Candi Kethek terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan [[Jenawi, Karanganyar]], [[Jawa Tengah]]. Berada pada ketinggian 1486 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]].<ref name=":0">{{Cite journal|last=Purwanto|first=Heri|last2=Titasari|first2=Coleta Palupi|last3=Sumerata|first3=I Wayan|date=2017|title=Candi Kethek: Karakter dan Latar Belakang Agama|url=https://core.ac.uk/download/pdf/293174208.pdf|journal=Forum Arkeologi|volume=30|issue=2|pages=101-112}}</ref>
 
== Lokasi ==
Situs Candi Kethek secara administratif terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], [[Jawa Tengah]], pada ketinggian 1486 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]]. Untuk mencapainya harus melalui jalan setapak dengan menyeberangi sungai yang berada di sebelah [[Mata angin|timur laut]] [[Candi Ceto|Candi Cetho]]. Sungai tersebut hanya ada airnya ketika [[musim hujan]], sedangkan pada [[musim kemarau]] mengering. Candi Kethek berada dalam lahan hutan pinus milik [[perhutani]], berjarak 500 meter dari sungai tersebut.<ref name=":0" />
 
== Sejarah ==
Keberadaan candi ini sudah dilaporkan sejak tahun 1842, tetapi ekskavasi/penggalian oleh [[Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah]] bekerja sama dengan Jurusan Arkeologi [[Universitas Gadjah Mada]] dan Pemerintah [[Kabupaten Karanganyar]] baru dilakukan pada 2005.
 
Ekskavasi tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa Candi Kethek merupakan candi [[Hindu]]. Hal ini didasarkan pada temuan [[arca]] [[Kurma (Hindu)|kura-kura]] pada undakan paling bawah di teras pertama yang merupakan jelmaan [[Dewa Wisnu]], salah satu dewa dalam ajaran agama Hindu, yang menopang Mandaragiri dalam pengadukan laut oleh para dewa dan raksasa untuk mendapatkan Tirta Amrta dalam kisah Samudramanthana. Dengan adanya kisah Samudramanthana ini menunjukkan fungsi Candi Kethek sebagai tempat peruwatan untuk membersihkan dan membebaskan seseorang dari kesalahan atau dosa.{{fact}}
 
Hingga saat ini, penelitian mengenai Candi Kethek masih terus dilakukan, terutama untuk mencari prasasti atau artefak yang memberikan informasi mengenai tata letak dan riwayat candi.
 
== Tata Ruang ==
Candi ini memiliki struktur tata ruang serupa dengan [[Candi Ceto]] dan [[Candi Sukuh]] yang berada di satu kawasan, yaitu [[punden berundak]], yang dianggap sebagai ciri khas bangunan warisan budaya [[Megalit]] di [[Nusantara]]. Dari kemiripan ini, waktu pendiriannya pun diperkirakan hampir sama dengan kedua candi tersebut, yaitu pada sekitar abad XV - XVI Masehi.<ref>Purwanto, Heri (2018), op. cit. : 44</ref>
 
Pada teras pertama candi terdapat struktur bangunan di sisi timur laut. Teras kedua dan ketiga masing-masing terdapat dua struktur bangunan di sisi utara dan selatan. Sedangkan teras keempat, teras teratas, diperkirakan merupakan tempat berdirinya bangunan induk candi, yang sekarang didirikan sebuah stana kecil dengan kemuncak mahkota berwarna keemasan, dibalut Kain Poleng khas Bali.{{fact}}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://teamtouring.net/candi-kethek.html Candi Kethek]{{Pranala mati|date=Januari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.thearoengbinangproject.com/candi-kethek-karanganyar/ Candi Kethek Karanganyar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140904180325/http://www.thearoengbinangproject.com/candi-kethek-karanganyar/ |date=2014-09-04 }}
 
[[Kategori:Candi di Jawa Tengah|Kethek]]