Perang Yom Kippur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.6.4) (bot Mengubah: mk:Јом-кипурска војна |
Yehezkiel73 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(108 revisi perantara oleh 62 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Military Conflict
|conflict=Perang Yom Kippur
|image=[[Berkas:
|caption= Tentara Mesir menyebrangi Terusan Suez.
|date=
|place=[[Semenanjung Sinai]], [[
|casus=[[Israel]] menolak mengembalikan wilayah yang mereka rebut dari [[Suriah]] dan [[Mesir]] selama [[Perang Enam Hari]].
|result=* Kemenangan Israel dan kekalahan telak Mesir, serta diikuti dengan genjatan senjata secara politik [[Resolusi PBB 338|UNSC Res. 338]]: Keputusan genjatan senjata dan
|combatant1={{flagcountry|Israel}}{{br}}'''Didukung Oleh :'''{{br}}{{Flag|Amerika Serikat}}{{br}}
|combatant2=[[Berkas:Flag of Egypt (1972-1984).svg|
|commander1=[[Golda Meir]]{{br}} [[Moshe Dayan]]{{br}} [[David Elazar]]{{br}} [[Ariel Sharon]]{{br}} [[Shmuel Gonen]]{{br}} [[Benjamin Peled]]{{br}}[[Israel Tal]]{{br}}[[Rehavam Zeevi]]{{br}}[[Aharon Yariv]]{{br}}[[Yitzhak Hofi]]{{br}}[[Rafael Eitan]]{{br}}[[Abraham Adan]]{{br}}[[Yanush Ben Gal]]
|commander2= [[Saad El Shazly]]{{br}} [[Ahmad Ismail Ali]]{{br}}[[Muammar al-Qaddafi]]{{br}}[[Hosni Mubarak]]{{br}} [[Mohammed Aly Fahmy]]{{br}} [[Anwar Sadat]]{{br}} [[Hafez Assad]]{{br}} [[Abdel Ghani el-Gammasy]]{{br}} [[Abdul Munim Wassel]]{{br}} [[Abd-Al-Minaam Khaleel]]{{br}} [[Abu Zikry]] {{br}} [[
|strength1=415.000 tentara;{{br}}1.500 tank,{{br}}3.000 pengangkut lapis baja;{{br}}945 artileri;<ref name=100mm>The number reflects artillery units of caliber 100 mm and up</ref>{{br}}561 pesawat, 84 helikopter;{{br}}38 kapal perang.<ref name="strength1">[http://www.sem40.ru/warandpeace/military/15706/index.shtml?&print=1 Yom Kippur War] at sem40.ru</ref>
|strength2='''Mesir''': 800.000 tentara;
Arab Saudi:
23.000 tentara (3.000 melintasi)
Maroko:
5.500 tentara
30 tank yang disediakan oleh Suriah
52 pesawat tempur
Kuba:
500–1.000 tentara
Total:
914.000–1.067.500 tentara
3.430–3.600 tank
3.900–4.000 kendaraan lapis baja
1.720 unit artileri
452 pesawat tempur
140 helikopter
104 kapal laut
150 baterai peluru kendali darat-ke-udara
|casualties1=2.521–2.800 tewas
7.250–8.800 terluka
293 ditangkap
400 tank dihancurkan, 663 rusak atau ditangkap
407 kendaraan lapis baja dihancurkan atau ditangkap
102–387 pesawat dihancurkan
|casualties2=Mesir: 5.000–15.000 tewas
8.372 ditawan
Suriah:
3.000–3.500 tewas
392 ditawan
Maroko:
6 ditawan
Irak:
278 tewas
898 terluka
13 ditawan
Kuba:
180 tewas
250 terluka
Yordania:
23 tewas
77 terluka
Total korban:
8.000–18.500 tewas
18.000–35.000 terluka
8.783 ditawan
2.250–2.300 tank hancur
341–514 pesawat hancur
19 kapal tenggelam
||Tujuan=Pemulihan harga diri mesir setelah kalah perang 6 hari|partof=[[Konflik Arab-Israel]] dan [[Perang Dingin]]}}
'''Perang Yom Kippur''', dikenal juga dengan nama '''Perang Ramadan''' atau '''Perang Oktober''' ({{Lang-he|מלחמת יום הכיפורים}} ''{{transl|he|Milẖemet Yom HaKipurim}}'' atau מלחמת יום כיפור ''{{transl|he|Milẖemet Yom Kipur}}''; {{Lang-ar|حرب أكتوبر}} ''{{transl|ar|DIN|ḥarb ʾUktōbar}}'' atau {{lang|ar|حرب تشرين}} ''{{transl|ar|DIN|ḥarb Tišrīn}}'') adalah perang yang terjadi pada tanggal 6 - 26 Oktober [[1973]] antara negara [[Israel]] melawan koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh [[Mesir]] dan [[Suriah]].
Perang ini berakhir dengan kemenangan Israel dan kekalahan telak Mesir, serta diadakannya gencatan senjata pada Konferensi Camp David.
== Jalannya perang ==
Pada tanggal [[6 Oktober]] [[1973]], pada hari [[Yom Kippur]], hari raya [[Yahudi]] yang paling besar, ketika orang-orang Israel sedang khusyuk merayakannya, yang juga bertepatan dengan bulan [[Ramadan]] bagi ummat [[Islam]] sehingga dinamakan "'''Perang Ramadan 1973'''", [[Suriah]], [[Libya]] dan [[Mesir]] menyerbu Israel secara tiba-tiba. Di [[Dataran Tinggi Golan]], garis pertahanan Israel yang hanya berjumlah 180 [[tank]] harus berhadapan dengan 1400 tank Suriah. Sedangkan di [[terusan Suez]], kurang dari 500 prajurit Israel berhadapan dengan 80.000 prajurit Mesir.
Mesir mengambil pelajaran pada [[Perang Enam Hari]] pada tahun [[1967]] tentang lemahnya pertahanan udara sehingga saat itu 3/4 kekuatan udara Mesir hancur total sementara Suriah masih dapat memberikan perlawanan. Sadar bahwa armada pesawat tempur Mesir masih banyak menggunakan teknologi lama dibandingkan Israel, Mesir akhirnya menerapkan strategi payung udara dengan menggunakan rudal dan meriam anti serangan udara bergerak yang jarak tembaknya dipadukan. Angkatan udara Israel akhirnya kewalahan bahkan banyak yang menjadi korban karena berusaha menembus "''jaring-jaring''" pertahanan udara itu.
Pada permulaan perang, Israel terpaksa menarik mundur pasukannya. Tetapi setelah memobilisasi tentara cadangan, mereka bisa memukul tentara invasi sampai jauh di Mesir dan Suriah. Israel berhasil "''menjinakkan''" payung udara Mesir yang ternyata lambat dalam mengiringi gerak maju pasukkannya, dengan langsung mengisi celah (''gap'') antara payung udara dengan pasukan yang sudah berada lebih jauh di depan. Akibatnya beberapa divisi Mesir terjebak bahkan kehabisan perbekalan. Sementara di front timur, Israel berhasil menahan serangan lapis baja Suriah.
Melihat Mesir mengalami kekalahan, [[Uni Soviet]] tidak tinggal diam. Melihat tindakan Uni Soviet, Amerika Serikat segera mempersiapkan kekuatannya. Kemudian, Raja [[Faisal bin Abdul Aziz]] dari [[Arab Saudi]] mengumumkan pembatasan produksi minyak. [[Krisis minyak 1973|Krisis energi muncul]] dan negara negara industri kewalahan lantaran harga minyak dunia membumbung tinggi. Dua minggu setelah perang dimulai, [[Dewan Keamanan]] [[PBB]] mengadakan rapat dan mengeluarkan resolusi 339 serta gencatan senjata dan dengan ini mencegah kekalahan total Mesir.
Secara total 2.688 tentara Israel tewas dan kurang lebih 7.000 orang cedera, 314 tentara Israel dijadikan tawanan perang dan puluhan tentara Israel hilang (17 di antaranya bahkan sampai tahun 2003 belum ditemukan). [[IDF|Tentara Israel]] kehilangan 102 pesawat tempur dan kurang lebih 800 tank. Di sisi Mesir dan Suriah 35.000 tentara tewas dan lebih dari 15.000 cedera. 8300 tentara ditawan. Angkatan Udara Mesir kehilangan 235 pesawat tempur dan Suriah 135.
== Akhir Perang ==
Setelah perang berakhir, banyak terjadi protes di Israel sampai-sampai [[Perdana Menteri]] [[Golda Meir]] dan Menteri Pertahanan [[Moshe Dayan]] dari [[Partai Buruh]] serta Panglima Angkatan Bersenjata Israel, [[David Eliazar]], harus mengundurkan diri.
Israel mengambil pelajaran secara teknologi dan strategi pasca Perang Yom Kippur tersebut. Secara teratur Israel memodernkan angkatan bersenjatanya baik dengan bantuan [[Amerika Serikat]] maupun swadaya. Insiden peledakkan pesawat sipil di bandar udara [[Lebanon]] yang dilakukan oleh agen [[Mossad]] pada akhir [[1970]]-an sebagai pembalasan peristiwa "''[[Black September]]''", dimana atlet [[Olympiade]] Israel dibunuh oleh "''gerilyawan PLO''" di [[München]], [[Jerman Barat]], menyebabkan [[
Kesiapan Israel ini terbukti dalam [[Invasi ke Lebanon Selatan]] pada tahun [[1982]] yang berhasil menduduki kawasan Lebanon Selatan serta menghancurkan kekuatan Angkatan Udara Suriah dalam [[Insiden Lembah Beka'a]]
Meskipun Mesir mengalami
Negara-negara Pro Arab tetap mengklaim Mesir dan dunia [[Bangsa Arab|Arab]] sebagai pemenang dengan alasan pada hari pertama perang, pasukan Arab berhasil menerobos garis pertahanan Israel yang minim penjagaan.
Pada tahun [[1978]] di [[Camp David]], Amerika Serikat, disepakati perjanjian yang dikenal dengan [[Perjanjian Camp David]] di mana Israel berjanji akan mengundurkan diri sampai ke perbatasan internasional dan di mana seluruh daerah [[Sinai]] menjadi daerah demilitarisasi dan diserahkan kepada Mesir. Perjanjian kedua yang akan disepakati hal-hal yang berkaitan dengan hak-hak bangsa [[Palestina]], tetapi ditolak para pemimpin Palestina ([[PLO]]). Setahun kemudian sebuah kesepakatan perdamaian ditanda tangani oleh [[Menachem Begin]], [[Jimmy Carter]] dan [[Anwar Sadat]] yang bersama-sama mendapat penghargaan Nobel untuk perdamaian. Perjanjian ini disponsori oleh [[Amerika Serikat]].
Baris 49 ⟶ 105:
Akibat penandatanganan perjanjian ini, Anwar Sadat mendapat tekanan dari dalam negeri khususnya dari kelompok fundamentalis Islam dan para pelajar Mesir yang menyebabkan Anwar Sadat mengambil tindakan represif yang mendapat kecaman karena terdapat banyak pelanggaran [[HAM]]. Akibat tindakan ini pula, Anwar Sadat akhirnya terbunuh dalam parade Militer pada ulang tahun ke-8 perang Yom Kippur.
Sesudah perang usai, Anwar Sadat mengakui bahwa ia sengaja melancarkan perang terhadap Israel dengan tujuan untuk mengalihkan perhatian rakyat Mesir dari beban kesulitan ekonomi dan mengalihkan kemarahan rakyat akibat merajalelanya korupsi & nepotisme di kalangan para pejabat Mesir.
Posisi Palestina setelah perang Yom Kippur 1973 ini semakin tidak jelas. Terlebih setelah [[Yordania]], negeri yang ditempati sebagian besar bangsa Palestina mengambil sikap netral akibat kekalahannya pada [[Perang Enam Hari]] 1967 yang menyebabkan Yordania kehilangan [[Tepi Barat]] dan Jerussalem Timur. Sikap Yordania ini, menyebabkan kemarahan dikalangan Palestina terutama dari PLO yang saat itu berkedudukan di sana. Karena PLO bertindak sebagai ''negara dalam negara'' di Yordania dan berencana untuk mengkudeta Raja Yordania maka untuk menghindari ketidakstabilan keamanan, Raja [[Hussein bin Talal]] akhirnya mengambil sikap represif dengan mengusir PLO dari negaranya. PLO akhirnya pindah ke Libanon dan [[Tunisia]].
Syria sendiri mengalami kerugian yang cukup besar, tetapi akhirnya Suriah menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Israel namun tidak mengadakan perjanjian perdamaian, terutama sebelum wilayah [[Dataran Tinggi Golan]] dikembalikan oleh Israel dalam perang tahun [[1967]]. Dataran tinggi Golan sendiri akhirnya ditetapkan secara sepihak oleh Israel dengan dukungan Amerika Serikat. Namun, sikap Suriah terhadap Palestina yang kurang lebih sama dengan sikap Yordania menyebabkan terjadinya pergolakan-pergolakan terutama dengan kalangan fundamentalis Islam terutama yang berkedudukan di kota [[Hama]]. Pergolakan ini berlanjut ketika [[Hafez Al Assad]] mengambil tindakan represif semakin keras yang memuncak pada [[peristiwa pembantaian Hama]] di akhir dekade [[1970]]-an.'''
== Referensi ==
<div style="font-size:90%">
{{reflist}}
Baris 59 ⟶ 117:
[[Kategori:Sejarah Israel]]
[[Kategori:
|