Candi Tikus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Membatalkan suntingan oleh 182.1.216.108 (bicara) ke revisi terakhir oleh 116.206.42.100: suntingan tidak membangun
Tag: Pengembalian SWViewer [1.6]
 
(37 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Historic building
[[Berkas:Candi Tikus.jpg|thumb|260px|Candi Tikus]]
|image=Candi Tikus.jpg
|caption= Kolam candi tergenang air.
|name= Candi Tikus
|map_type= Jawa
|map_size= 250
|latitude= -7.571667
|longitude= 112.403611
|location_town= [[Kabupaten Mojokerto]], [[Jawa Timur]].
|location_country=[[Indonesia]]
|architect=
|client=
|engineer=
|construction_start_date=
|completion_date=abad ke13-14
|date_demolished=
|cost=
|structural_system=
|style=[[Candi Jawa Timuran]]
|size=29,5 m x 28,25 m
}}
 
'''Candi Tikus''' adalah sebuah peninggalan dari kerajaan yang bercorak Hindu yang terletak di Kompleks Trowulan, tepatnya di dukuh Dinuk, Desa [[Temon, Trowulan, Mojokerto|Temon]], Kecamatan [[Trowulan, Mojokerto|Trowulan]], Kabupaten [[Mojokerto]], [[Jawa Timur]]. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat Candi tersebut merupakan sarang tikus. Di sana pemandangannya sangat bagus.
Candi Tikus terletak di di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sekitar 13 km di sebelah tenggara kota Mojokerto. Dari jalan raya Mojokerto-Jombang, di perempatan Trowulan, membelok ke timur, melewati Kolam Segaran dan Candi Bajangratu yang terletak di sebelah kiri jalan. Candi Tikus juga terletak di sisi kiri jalan, sekitar 600 m dari Candi Bajangratu.
 
== Lokasi Candi ==
Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun 1914. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan Bupati Mojokerto, R.A.A. Kromojoyo Adinegoro, tentang ditemukannya miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat candi tersebut berada merupakan sarang tikus.
Mengunjungi Candi Tikus ini, jauhnya sekitar 13 km di sebelah tenggara kota Mojokerto. Patokannya dari jalan raya Mojokerto–Jombang, tepat di perempatan Trowulan, membelok ke timur, melewati [[Kolam Segaran]] dan sekitar 600 m dari [[Candi Bajangratu]] di sebelah kiri jalan.
 
Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun [[1914]]. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan Bupatibupati Mojokerto, [[R.A.A. Kromojoyo Adinegoro]], tentang ditemukannya miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat'''<ref>http://candi. Konon, pada saat ditemukan, tempat candi tersebut berada merupakan sarang tikusperpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_timur-candi_tikus</ref>'''
Belum didapatkan sumber informasi tertulis yang menerangkan secara jelas tentang kapan, untuk apa, dan oleh siapa Candi Tikus dibangun. Akan tetapi dengan adanya miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara abad 13 sampai 14 M, karena miniatur menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu.
 
Belum didapatkan sumber informasi tertulis yang menerangkan secara jelas tentang kapan, untuk apa, dan oleh siapa Candi Tikus dibangun. Akan tetapi dengan adanya miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara abad ke-13 sampai ke-14 M, karena [[miniatur]] menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu.
Bentuk Candi Tikus yang mirip sebuah petirtaan mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan, tempat mandi keluarga raja, namun sebagian pakar ada yang berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk Trowulan. Namun, menaranya yang berbentuk meru menimbulkan dugaan bahwa bangunan candi ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan.
 
== Fungsi Candi ==
Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah petirtaan atau pemandian, yaitu sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m ini terbuat dari batu bata merah. Yang menarik, adalah letaknya yang lebih rendah sekitar 3,5 m dari permukaan tanah sekitarnya. Di permukaan paling atas terdapat selasar selebar sekitar 75 cm yang mengelilingi bangunan. Di sisi dalam, turun sekitar 1 m, terdapat selasar yang lebih lebar mengelilingi tepi kolam. Pintu masuk ke candi terdapat di sisi utara, berupa tangga selebar 3,5 m menuju ke dasar kolam.
Bentuk Candi Tikus yang mirip sebuah [[petirtaan]] mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan, (tempat mandipemandian keluarga raja), namuntetapi sebagian pakar ada yang lain berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk [[Trowulan]]. Namun, menaranya yang berbentuk meru menimbulkan dugaan bahwa bangunan candi ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan.
 
Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah petirtaan atau pemandian, yaituberupa sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x× 28,25 m ini terbuat dari batu bata merah. Yang menarik, adalah letaknya yang lebih rendah sekitar 3,5 m dari permukaan tanah sekitarnya. Di permukaan paling atas terdapat selasar selebar sekitar 75 &nbsp;cm yang mengelilingi bangunan. Di sisi dalam, turun sekitar 1 m, terdapat selasar yang lebih lebar mengelilingi tepi kolam. Pintu masuk ke candi terdapat di sisi utara, berupa tangga selebar 3,5 m menuju ke dasar kolam.
Di kiri dan kanan kaki tangga terdapat kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 m x 2 m dengan kedalaman 1,5 m. Pada dinding luar masing-masing kolam berjajar tiga buah pancuran berbentuk padma (teratai) yang terbuat dari batu andesit.
 
Di kiri dan kanan kaki tangga terdapat kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 m x× 2 m dengan kedalaman 1,5 m. Pada dinding luar, masing-masing kolam berjajar tiga buah pancuran berbentuk [[padma]] (teratai) yang terbuat dari batu [[andesit]].
Tepat menghadap ke anak tangga, agak masuk ke sisi selatan, terdapat sebuah bangunan persegi empat dengan ukuran 7,65 m x 7,65 m. Di atas bangunan ini terdapat sebuah ‘menara’ setinggi sekitar 2 m dengan atap berbentuk meru dengan puncak datar. Menara yang terletak di tengah bangunan ini dikelilingi oleh 8 menara sejenis yang berukuran lebih kecil. Di sekeliling dinding kaki bangunan berjajar 17 pancuran berbentuk bunga teratai dan makara.
 
Tepat menghadap ke anak tangga, agak masuk ke sisi selatan, terdapat sebuah bangunan persegi empat dengan ukuran 7,65 m x× 7,65 m. Di atas bangunan ini terdapat sebuah ‘menara’ setinggi sekitar 2 m dengan atap berbentuk meru dengan puncak datar. Menara yang terletak di tengah bangunan ini dikelilingi oleh 8 menara sejenis yang berukuran lebih kecil. Di sekeliling dinding kaki bangunan berjajar 17 pancuran ([[jaladwara]]) berbentuk bunga teratai dan [[makara]].
Hal lain yang menarik ialah adanya dua jenis batu bata dengan ukuran yang berbeda yang digunakan dalam pembangunan candi ini. Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil. Selain kaki bangunan, pancuran air yang terdapat di candi inipun ada dua jenis, yang terbuat dari bata dan yang terbuat dari batu andesit.
 
PerbedaanHal bahan bangunanlain yang digunakanmenarik tersebutialah menimbulkanadanya dugaandua bahwajenis Candibatu Tikusbata dibangundengan melaluiukuran tahap.yang Dalamberbeda yang digunakan dalam pembangunan kaki candi tahapini. pertamaKaki digunakancandi batuterdiri atas susunan bata merah berukuran besar, sedangkanyang dalamditutup tahapdengan kedua digunakansusunan bata merah yang berukuran lebih kecil. DenganSelain katakaki lainbangunan, batapancuran merahair yang berukuranterdapat lebihdi besarcandi usianyaini lebihpun tuaada dibandingkandua dengan usia yang lebih kecil. Pancuran airjenis, yang terbuat dari bata merah diperkirakan dibuat dalam tahap pertama, karena bentuknyadan yang masih kaku. Pancuranterbuat dari batu andesit yang lebih halus pahatannya diperkirakan dibuat dalam tahap kedua. Walaupun demikian, tidak diketahui secara pasti kapan kedua tahap pembangunan tersebut dilaksanakan.<ref>[http://arsitekuajy.tripod.com/ww_tikus.html Arsitek UAJY Vol I no. 9 online]</ref>.
 
Perbedaan bahan bangunan yang digunakan tersebut menimbulkan dugaan bahwa Candi Tikus dibangun melalui beberapa tahap. Dalam pembangunan kaki candi tahap pertama digunakan batu bata merah berukuran besar, sedangkan dalam tahap kedua digunakan bata merah berukuran lebih kecil. Dengan kata lain, bata merah yang berukuran lebih besar usianya lebih tua dibandingkan dengan usia yang lebih kecil. Adapun pancuran air dari bata merah diperkirakan dibuat pada tahap pertama pembangunan karena bentuknya yang masih kaku, sedangkan pancuran air dari batu andesit yang lebih halus pahatannya diperkirakan dibuat pada tahap kedua. Walaupun demikian, tidak diketahui secara pasti kapan kedua tahap pembangunan tersebut dilaksanakan.<ref>[http://arsitekuajy.tripod.com/ww_tikus.html Arsitek UAJY Vol I no. 9 online]</ref>
[[Berkas:RA_3210033.JPG|thumb|left|150px]]
[[Berkas:RA_3210031.JPG|thumb|none|150px]]
 
== Galeri ==
<gallery>
[[Berkas:Candi Tikus 3210033.jpg |thumb|260px| Menara-menara di Candi Tikus]].
Berkas:Candi Tikus 3210031.jpg | Jaladwara dari andesit.
</gallery>
{{clear}}
 
Baris 31 ⟶ 54:
{{reflist}}
 
{{Candi Hindu Indonesia}}
{{indo-stub}}
 
[[Kategori:Candi di Jawa Timur|Tikus]]
[[Kategori:Kerajaan Majapahit]]
 
 
{{indoarkeologi-stub}}