Kota Medan: Perbedaan antara revisi

|nama caption = Balai Kota = Medan

[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM LuchtfotoChinese erepoort op Kesawan tijdens de viering van Medanhet vijfentwintigjarig regeringsjubileum van Koningin Wilhelmina TMnr 1001504260024750.jpg|thumbjmpl|220px|Pemandangan udaraki|Daerah kota[[Kesawan, Medan diBarat, Medan|Kesawan]] tahun 1920-an.]]

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai, dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.

Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran [[Selat Malaka]], Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.

== DemografiPemerintahan ==

|- style="background-color:#cfc;"

! Etnis

! Tahun 1930

! Tahun 1980

! Tahun 2000

| [[Suku MelayuJawa|MelayuJawa]] || alignstyle="text-align:center;" | 724,0689% || alignstyle="text-align:center;" | 829,5741% || alignstyle="text-align:center;" | 633,5903%

| [[Suku KaroBatak|KaroBatak]] || alignstyle="text-align:center;" | 02,1993% || alignstyle="text-align:center;" | 314,9911% || alignstyle="text-align:center;" | 420,1093%

| [[Suku AcehTionghoa-Indonesia|AcehTionghoa]] || alignstyle="text-align:center;" | -- 35,63%|| alignstyle="text-align:center;" | 212,1980% || alignstyle="text-align:center;" | 210,7865%

| [[Suku SundaMandailing|SundaMandailing]] || alignstyle="text-align:center;" | 16,5812% || alignstyle="text-align:center;" | 111,9091% || alignstyle="text-align:center;" | --9,36%

|[[Suku Lain-lain Minangkabau|Minangkabau]]|| alignstyle="text-align:center;" | 147,3129% || alignstyle="text-align:center;" | 410,1393% || alignstyle="text-align:center;" | 38,956%

[[Angka Harapan Hidup]] penduduk kota Medan pada tahun 2007 adalah 71,4 tahun, sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 adalah 148.100 jiwa.

Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatra dan di Selat Malaka, penduduk Medan banyak yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang menjadi pedagang komoditas perkebunan. Setelah kemerdekaan, sektor perdagangan secara konsisten didominasi oleh etnis [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa]] dan [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Bidang pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-orang [[Suku Melayu|Melayu]] dan [[Suku Mandailing|Batak Mandailing]]. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau.<ref name="melayu" />

{| class="wikitable sortable" style="float: ; margin: .5em 0 .5em 1em;"

|+'''Komposisi Etnis Berdasarkan Okupasi Profesional'''<ref>{{cite web|url=http://article.melayuonline.com/?a=SG9QL3FMZVZBUkU4Ng%3D%3D=|title=IDI, Peradin, Ikatan Notaris Cabang Medan, PWI, 1980|access-date=2009-07-15|archive-date=2012-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20120514230743/http://article.melayuonline.com/?a=SG9QL3FMZVZBUkU4Ng%3D%3D=|dead-url=yes}}</ref>

|- style="background-color:#cfc;"

! Etnis

! Pengacara

! Dokter

! Notaris

! Wartawan

| [[Suku Aceh|Aceh]] || alignstyle="text-align:center;" | 2,6% || alignstyle="text-align:center;" | 3,9% || alignstyle="text-align:center;" | -- || alignstyle="text-align:center;" | 3,7%

| [[Suku Batak|Batak]] || alignstyle="text-align:center;" | 13,2% || alignstyle="text-align:center;" | 15,9% || alignstyle="text-align:center;" | 18,5% || alignstyle="text-align:center;" | 8,5%

| [[Suku Jawa|Jawa]] || alignstyle="text-align:center;" | 5,3% || alignstyle="text-align:center;" | 15,9% || alignstyle="text-align:center;" | 11,1% || alignstyle="text-align:center;" | 10,4%

| [[Suku KaroMandailing|KaroMandailing]] || alignstyle="text-align:center;" | 523,36% || alignstyle="text-align:center;" | 1014,1% || alignstyle="text-align:center;" | 714,48% || alignstyle="text-align:center;" | 018,63%

| [[Suku MandailingMinangkabau|MandailingMinangkabau]] || alignstyle="text-align:center;" | 2336,68% || alignstyle="text-align:center;" | 1420,16% || alignstyle="text-align:center;" | 1429,87% || alignstyle="text-align:center;" | 1837,37%

| [[Suku MinangkabauMelayu|MinangkabauMelayu]] || alignstyle="text-align:center;" | 365,83% || alignstyle="text-align:center;" | 205,69% || alignstyle="text-align:center;" | 293,7% || alignstyle="text-align:center;" | 3717,7%

| [[Suku MelayuSunda|MelayuSunda]] || alignstyle="text-align:center;" | 5,3% --|| alignstyle="text-align:center;" | 5,9% --|| alignstyle="text-align:center;" | 3,7% || alignstyle="text-align:center;" | 1710,74%

| [[Suku Sunda|SundaTionghoa]] || alignstyle="text-align:center;" | -- || alignstyle="text-align:center;" | -- 14,7%|| alignstyle="text-align:center;" | 37,74% || alignstyle="text-align:center;" | 101,42%

Perluasan kotaKota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok etnis. Etnis Melayu yang merupakan penduduk asli kota, banyak yang tinggal di pinggiran kota seperti [[Medan Belawan, Medan|Belawan]], [[Medan Denai, Medan|Denai]], dan [[Medan Marelan, Medan|Marelan]]. Etnis Tionghoa dan Minangkabau yang sebagian besar hidup di bidang perdagangan, 75% dari mereka tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing juga memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih nyaman, oleh karena itu terdapat kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing untuk menjual rumah dan tanah mereka di tengah kota, seperti di Kampung MesjidMasjid, Kota Maksum, dan Sungai Mati. Sedangkan pemukiman orang Karo dan Batak kebanyakan berada di bagian selatan kota, seperti [[Simalingkar B, Medan Tuntungan, Medan|Simalingkar]] atau [[Padang Bulan, Medan Baru, Medan|Padang Bulan]]. Hal tersebut dikarenakan jarak antara kota Medan wilayah selatan lebih dekat dengan kampung halaman mereka dibandingkan pusat kota maupun wilayah pesisir, khususnya orang Karo yang berdomisili di sekitar [[Sibolangit, Deli Serdang|Sibolangit]], [[Berastagi, Karo|Berastagi]], dan [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]], dimana hanya tinggal mengikuti lintas Jalan Raya Jamin Ginting terus ke arah selatan untuk menuju kesana.<ref name="melayu"> {{id}} {{cite web|url=http://article.melayuonline.com/?a=SG9QL3FMZVZBUkU4Ng%3D%3D=|title=Orang Melayu di Kota Medan|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110714071903/http://melayuonline.com/ind/article/read/537|archivedate=14 Juli 2011}}</ref><!-- Artikelnya telah dipindah ke URL yang baru, dan ketika URL itu diakses sekarang, artikelnya sudah tidak ada, maka saya tambahkan pranala arsip yang masih ada artikelnya.-->

== Situs pariwisataEkonomi ==

[[Berkas:GreatBank mosqueMandiri in Medan's Lapangan Merdeka.JPGjpg|rightjmpl|250px220px|thumbka|MesjidSalah Rayasatu kantor Bank Mandiri di Kota Medan.]]

===Wisata KulinerBangunan tua ===

[[Berkas:BecakmotorBecakmesin1.jpg|rightjmpl|thumb220px|250px|Tampak dua becak motor sedang melintas di jalanan[[Becak]] Medan.]]

Trayek pertama kali ''sudako'' adalah "Lin 01", (Lin sama dengan trayek) yang menghubungkan antara daerah Pasar Merah (Jl.Jalan HM. Joni), Jl.Jalan Amaliun dan terminal Sambu, yang merupakan terminal pusat pertama angkutan penumpang ukuran kecil dan sedang. Saat ini "Daihatsu S38 500 cc" sudah tidak digunakan lagi karena faktor usia, dan berganti dengan mobil-mobil baru seperti [[Toyota Kijang]], [[Isuzu Panther]], [[Daihatsu Zebra]], dan [[Daihatsu Espass|Espass]].

Selain itu, masih ada lagi angkutan lainnya yaitu [[bemo]], yang berasal dari [[India]]. Beroda tiga dan cukup kuat menanjak dengan membawa 11 penumpang. Bemo kemudian digantikan oleh [[Bajajbajaj]] yang juga berasal dari India, yang di Medan dikenal dengan nama "toyoko".

==== UdaraJalan tol ====

Beberapa klub olahraga yang terdapat di Medan antara lain klub sepak bola: [[PSMS Medan]], [[Medan Jaya]], [[Medan Chiefs]], [[Bintang PSMS Medan]] dan [[Medan United]]; dan klub basket: [[Angsapura Sania]]. Gelanggang olahraga yang terdapat di Medan antara lain [[Stadion Teladan]], [[Stadion Kebun Bunga]], dan [[GOR Angsapura]]. Sedangkan lapangan untuk berolahraga adalah [[Lapangan Merdeka (Medan)|Lapangan Merdeka]], [[Lapangan Persit Chandra Kirana]] (Jalan Gaperta), dan [[Lapangan Benteng]].

=== Pekan Olahraga Kota kembarMedan ===

== Tokoh[[Kota kembar]] ==

* [[Daftar Daerah Tingkat II]]

* [[Kesawan, Medan]]

* [[Daftar perguruansekolah menengah atas di Sumatera Utara|Daftar Sekolah tinggiMenengah swastaAtas di Sumatera Utara]]

=== Daftar pustakaPustaka ===

* {{id}} Suti, Bayo ''Medan Menuju Kota Metropolitan'' (Yayasan Potensi Pengembangan Daerah, Medan, 1979)

{{commonscatwikivoyage|Medan}}<!--

{{Sumatera Utara}}{{Mebidangro}}{{Wilayah Metropolitan di Indonesia}}

[[Kategori:Kota Medan|Pusaka di Indonesia]]