Pulau Sumbawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(50 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Islands
|name = Sumbawa
|image_name = Soembawa kaart.jpg
|
|
|native_name_link =
|location = [[Asia Tenggara]]
|coordinates= {{coor dm|8|47|S|118|5|E|type:isle}}
|archipelago = [[Kepulauan Nusa Tenggara]]
|
|
|area_km2 = 15448
|
|elevation_m = 2850
|country = Indonesia
|
|
|country_largest_city =[[Kota Bima]]
|country_largest_city_population =155.140
|population = 1.
|population_as_of = 2021
|
|ethnic_groups =[[Sumbawa]] & [[Bima]]
}}
'''Pulau Sumbawa''' adalah sebuah pulau yang terletak di provinsi [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Pulau ini dibatasi oleh [[Selat Alas]] di sebelah barat (
Pulau ini memiliki luas 14.386
==Sejarah==
Kitab [[Nagarakretagama]] yang ditulis abad ke-14 mencatat beberapa kekuasaan yang ada di Pulau Sumbawa, antara lain [[Dompu]], [[Bima]], Sape, dan satu lagi di [[Sangeang Api|Pulau Sangeang Api]], lepas pantai timur laut Sumbawa. Empat pusat kekuasaan di Sumbawa bagian barat merupakan kerajaan yang bergantung pada [[Majapahit]], yang berpusat di [[Jawa]] bagian timur. Pulau ini sering diinvasi oleh orang luar akibat kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Pihak-pihak yang pernah menginvasi antara lain adalah orang [[Jawa]], orang [[Bali]], orang [[Makassar]], hingga orang [[Belanda]] dan [[Jepang]]. Orang Belanda pertama kali tiba di tahun 1605, tetapi tidak berhasil menguasai Pulau Sumbawa secara efektif hingga awal abad ke-20.
[[Kerajaan Gelgel]] dari [[Bali]] sempat menguasai bagian barat pulau ini, meskipun tidak lama. Bagian timur pulau dikuasai [[Kesultanan Bima]], sebuah kesultanan yang terhubung dengan [[Suku Bugis|orang Bugis]] dan [[Suku Makassar|Makassar]] serta kesukuan Melayu-Islam lainnya di Nusantara.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa orang Sumbawa dikenal di Hindia Timur sebagai penghasil [[madu]], [[kuda sandel|kuda poni]],<ref>Jong Boers, B.D. de (2007), ‘The ‘Arab’ of the Indonesian Archipelago: The Famed Horse Breeds of Sumbawa’ in: Greg Bankoff and Sandra Swart (eds), Breeds of Empire: The ‘invention’ of the horse in Southern Africa and Maritime Southeast Asia, 1500–1950. Copenhagen: NIAS Press, pp 51–64.
</ref> [[secang|kayu secang]], yang digunakan untuk membuat cat merah,<ref>Jong Boers, B.D. de (1997), "Sustainability and time perspective in natural resource management: The exploitation of sappan trees in the forests of Sumbawa, Indonesia (1500–1875)" in: Peter Boomgaard, Freek Colombijn en David Henley (eds), ''Paper landscapes; Explorations in the environmental history of Indonesia''. Leiden: KITLV Press, pp. 260–281.</ref> dan [[cendana|kayu cendana]], yang digunakan untuk dupa dan obat. Daerah ini sempat dicatat sebagai daerah yang sangat produktif untuk pertanian.
Pada akhir abad ke-18, orang Belanda mendirikan perkebunan kopi di kaki barat [[Gunung Tambora]] dan dengan demikian menciptakan varian kopi Tambora. Letusan gunung ini di tahun 1815 adalah salah satu letusan gunung berapi yang paling kuat sepanjang masa, meletuskan debu dan abu seluas 160 km<sup>3</sup> ke atmosfer. Letusan ini juga menewaskan hingga 71.000 orang dan memulai periode pendinginan yang dikenal sebagai "[[Tahun tanpa musim panas]]" di tahun 1816. Tidak kurang, [[Kebudayaan Tambora]] yang terhubung dengan orang Papua juga disapu habis oleh letusan ini.<ref>{{Cite journal|last=Donohue|first=Mark|date=2008-01-03|title=The Papuan Language of Tambora|url=https://muse.jhu.edu/article/228921|journal=Oceanic Linguistics|volume=46|issue=2|pages=520–537|doi=10.1353/ol.2008.0014|issn=1527-9421}}</ref><ref>{{cite web|last1=Roach|first1=John|title="Lost Kingdom" Discovered on Volcanic Island in Indonesia|url=http://news.nationalgeographic.com/news/2006/02/0227_060227_lost_kingdom.html|website=National Geographic News|publisher=National Geographic Society|access-date=13 April 2018|date=February 27, 2006}}</ref>
== Wilayah administratif ==
Secara administratif, Pulau Sumbawa terdiri dari 4 [[kabupaten]] dan 1 [[kota]].{{Cn}} Nama kora dan kabupatennya ialah [[Kabupaten Sumbawa Barat]], [[Kabupaten Sumbawa]], [[Kabupaten Dompu]], [[Kabupaten Bima]], dan [[Kota Bima]].<ref>{{Cite book|last=Ending, S., dkk.|date=2017|url=https://www.researchgate.net/publication/349175157_Peta_Dakwah_Majelis_Ulama_Indonesia_Nusa_Tenggara_Barat|title=Peta Dakwah Majelis Ulama Indonesia Nusa Tenggara Barat|location=Mataram|publisher=Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB|isbn=978-602-6223-55-5|pages=5|url-status=live}}</ref>
<!--* [[Kota Sumbawa Besar]] masih dalam proses menjadi kota -->
== Geografi ==
{{Location map+|Indonesia Sumbawa
| width=250
| float=right
| label=[[Sumbawa]]
| caption= Sungai-sungai utama di pulau Sumbawa
| places=
{{Location map~|Indonesia Sumbawa
|lat_deg= -8.4661
|lon_deg= 117.4039
|mark=Arrows 12x12 s.svg
|marksize=12
|label=Brang Biji
|label_width = 8
|label_size= 70
|position= top
}}
{{Location map~|Indonesia Sumbawa
|lat_deg= -8.4621
|lon_deg= 117.4789
|mark=Arrows 12x12 w.svg
|marksize=12
|label=Brang Moyo
|label_width = 8
|label_size= 70
|position= right
}}
{{Location map~|Indonesia Sumbawa
|lat_deg= -8.41667
|lon_deg= 118.31667
|mark=Arrows 12x12 s.svg
|marksize=12
|label=Sungai Banggo
|label_width = 8
|label_size= 70
|position= top
}}
{{Location map~|Indonesia Sumbawa
|lat_deg= -8.55
|lon_deg= 118.68333
|mark=Arrows 12x12 s.svg
|marksize=12
|label=Sungai Bela
|label_width = 8
|label_size= 70
|position= top
}}
}}
Sejumlah sungai di Pulau Sumbawa adalah:
* Sungai Brang Biji atau Brang Sumbawa
* Sungai Moyo atau Brang Moyo
* Sungai Banggo
* Sungai Bela
* Sungai Lampe
* Sungai Dodu
* Sungai Nungga
* Sungai Kendo
* Sungai Ntobo
* Sungai Jatiwangi
* Sungai Romo
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Commonscat|Sumbawa}}
{{Pulau di Nusa Tenggara Barat}}
[[Kategori:Pulau di Indonesia|Sumbawa, Pulau]]
[[Kategori:Pulau di Nusa Tenggara Barat|Sumbawa, Pulau]]
[[Kategori:Kepulauan Sunda Kecil]]
[[Kategori:Kepulauan Sunda]]
[[
|