Kognisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 24760369 oleh Matema (bicara) (A Járőröknek!)
Tag: Pembatalan
 
(43 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:RobertFuddBewusstsein17Jh.png|jmpl|Model kognitif yang diilustrasikan oleh [[Robert Fludd]] (1619)]]
'''Kognisi''' adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu <ref>{{en}} [http://www.uspharmacist.com/oldformat.asp?url=newlook/files/phar/apr00rel.htm Bruce Berger Ph.D. Persuasive Communication Part I. U.S. Pharmacist a Jobson Publication]</ref>.
'''Kognisi''' adalah proses mental yang terjadi mengenai sesuatu yang didapatkan dari kegiatan berpikir tentang seseorang atau sesuatu.<ref>{{Cite web|last=Kendra|first=Cherry|date=2020|title=The Importance of Cognition in Determining Who We Are|url=https://www.verywellmind.com/what-is-cognition-2794982|website=Verywell Mind|language=en|access-date=2021-12-20}}</ref>
 
Proses yang dilakukan adalah memperoleh [[pengetahuan]] dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalarbernalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai [[kecerdasan]] atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah [[psikologi]], [[filsafat]], [[komunikasi]], [[neurosains]], serta [[kecerdasan buatan]].
 
Kepercayaan/ atau pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat memengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya memengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu. mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka.
 
== Etimologis ==
Kata kognisi yang sudah dikembangkan sejak abad ke-15 diartikan sebagai "[[Pikiran|pemikiran]] dan [[kesadaran]]".<ref>{{Cite book|last=Metashir|first=Zahra Abud|date=2017|url=http://qu.edu.iq/repository/wp-content/uploads/2017/05/engs-13.pdf|title=Teacher Cognition|publisher=University of Al-Qadissiya|pages=2-3|url-status=live|access-date=2021-12-20|archive-date=2018-04-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20180420163909/http://qu.edu.iq/repository/wp-content/uploads/2017/05/engs-13.pdf|dead-url=unfit}}</ref> Istilah ini berasal dari [[Nomina|kata benda]] [[Bahasa Latin]], yakni ''cognitio'' ('pemeriksaan,' '[[belajar]],' atau 'pengetahuan'). Adapun berasal dari [[Verba|kata kerja]] ''cognosco'', gabungan dari ''con'' ('dengan') dan ''gnōscō'' ('tahu'). Kata ''gnōscō ini'' serumpun dengan kata kerja [[Yunani]], ''gi(g)nόsko (γι(γ)νώσκω'', yang berarti 'Saya tahu,' atau '[[persepsi]]').<ref>{{Cite book|last=Prakash|first=Kolla Bhanu|last2=Kanagachidambaresan|first2=G. R.|last3=Srikanth|first3=V.|last4=Vamsidhar|first4=E.|date=2021-04-06|url=https://books.google.co.id/books?id=jOEmEAAAQBAJ&pg=PA2&lpg=PA2&dq=The+term+comes+from+the+Latin+noun+cognitio+('examination,'+'learning,'+or+'knowledge'),+derived+from+the+verb+cognosco,+a+compound+of+con+('with')+and+gn%C5%8Dsc%C5%8D+('know').+The+latter+half,+gn%C5%8Dsc%C5%8D,+itself+is+a+cognate+of+a+Greek+verb,+gi(g)n%CF%8Csko+(%CE%B3%CE%B9(%CE%B3)%CE%BD%CF%8E%CF%83%CE%BA%CF%89,+'I+know,'+or+'perceive').&source=bl&ots=Xid4loyEF0&sig=ACfU3U0Gi3-0b0zsxUiGORP3WB8Px4kX_g&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjy7dawofL0AhXg63MBHU4GA30Q6AF6BAggEAM#v=onepage&q=The%20term%20comes%20from%20the%20Latin%20noun%20cognitio%20('examination,'%20'learning,'%20or%20'knowledge'),%20derived%20from%20the%20verb%20cognosco,%20a%20compound%20of%20con%20('with')%20and%20gn%C5%8Dsc%C5%8D%20('know').%20The%20latter%20half,%20gn%C5%8Dsc%C5%8D,%20itself%20is%20a%20cognate%20of%20a%20Greek%20verb,%20gi(g)n%CF%8Csko%20(%CE%B3%CE%B9(%CE%B3)%CE%BD%CF%8E%CF%83%CE%BA%CF%89,%20'I%20know,'%20or%20'perceive').&f=false|title=Cognitive Engineering for Next Generation Computing: A Practical Analytical Approach|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-119-71108-7|pages=2-3|language=en|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah ==
Istilah kognisi berasal dari bahasa Latin ''cognoscere'' yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan .<ref>Encarta{{Cite Dictionaryweb|last=Cambridge ToolsCognition|date=2015|title=What VersionIs 14.0.0.0603Cognition (1993-2004).& Redmon,Cognitive WABehaviour :- MicrosoftCambridge Encarta ProgramCognition|url=https://www.cambridgecognition.com/blog/entry/what-is-cognition|website=www.cambridgecognition.com|language=en|access-date=2021-12-18}}</ref>. Istilah ini digunakan oleh filsuf untuk mencari pemahaman terhadap cara manusia berpikir .<ref>{{Cite book|last=Sternberg,|first=Robert R.J. (2006) |date=2012|url=http://cs.um.ac.ir/images/87/books/Cognitive%20Psychology_Strenberg%206th%20.pdf|title=Cognitive Psychology|location=Belmont, Calif.|publisher=Wadsworth/Cengage BelmontLearning|isbn=1-111-34476-0|edition=6th ed|pages=23|others=Karin Sternberg, CA:Jeffery ThomsonScott WadsworthMio|oclc=751498793|url-status=live}}</ref>. Karya [[Plato]] dan [[Aristoteles|Aristotle]] telah memuat topik tentang kognisi karena salah satu tujuan tujuan filsafat adalah memahami segala gejala alam melalui pemahaman dari manusia itu sendiri.
 
Aristoteles berfokus pada area kognitif yang berkaitan dengan [[Ingatan|memori]], [[persepsi]], dan [[citra mental]]. Dia memperhatikan dan memastikan bahwa studinya didasarkan pada [[bukti empiris]], yaitu, informasi [[Ilmu|ilmiah]] yang dikumpulkan melalui [[pengamatan]] dan [[Percobaan|eksperimen]] yang teliti.<ref>{{Cite book|last=Matlin|first=Margaret W.|date=2013|url=https://elib.umkendari.ac.id/eb_el/Margaret%20W.%20Matlin-Cognition-Wiley%20(2008).pdf|title=Cognition|location=Hoboken, NJ|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-118-14896-9|edition=8th ed|pages=4|oclc=800352582|url-status=live|access-date=2021-12-18|archive-date=2021-12-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20211218015633/https://elib.umkendari.ac.id/eb_el/Margaret%20W.%20Matlin-Cognition-Wiley%20(2008).pdf|dead-url=yes}}</ref>
Kognisi dipahami sebagai proses [[mental]] karena kognisi mencermikan pemikiran dan tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu kognisi tidak dapat diukur secara langsung, namun melalui perilaku yang ditampilkan dan dapat diamati. Misalnya kemampuan anak untuk mengingat angka dari 1-20, atau kemampuan untuk menyelesaikan teka-teki, kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk di[[imitasi]]<ref>Bjorklund, D.F (2000). Children's thinking:developmental function and individual differences. Belmont, CA : Wadsworth</ref>.
 
Kognisi dipahami sebagai proses [[mental]] karena kognisi mencermikan pemikiran dan tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu kognisi tidak dapat diukur secara langsung, namun melalui perilaku yang ditampilkan dan dapat diamati. Misalnya kemampuan anak untuk mengingat angka dari 1-20, atau kemampuan untuk menyelesaikan teka-teki, kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk di[[imitasi]].<ref name=":0">Bjorklund,{{Cite Dbook|last=Hidayah|first=Nurul|date=2015-08-11|url=https://books.F (2000)google.co.id/books?id=eLyYDwAAQBAJ&pg=PA32&lpg=PA32&dq=Kognisi+dipahami+sebagai+proses+mental+karena+kognisi+mencermikan+pemikiran+dan+tidak+dapat+diamati+secara+langsung.&source=bl&ots=rRw4h6ck_g&sig=ACfU3U0RWJYN83nbdn6Zf39A8qSMpCOokQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjItPC7l-z0AhXaTmwGHcTnALIQ6AF6BAgkEAM#v=onepage&q=kognisi&f=false|title=Modul TOT Children'sMotivasi thinkingBerprestasi:developmental function: andPembelajaran individualyang differences. Belmont, CA : WadsworthMemberdayakan|publisher=Deepublish|isbn=978-623-209-527-4|pages=32|language=id|url-status=live}}</ref>.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kognisi maka berkembanglah [[psikologi kognitif]] yang menyelidiki tentang proses berpikir manusia. Proses berpikir tentunya melibatkan otak dan saraf-sarafnya sebagai alat berpikir manusia oleh karena itu untuk menyelidiki fungsi otak dalam berpikir maka berkembanglah [[neurosains kognitif]]. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh kedua bidang ilmu tersebut banyak dimanfaatkan oleh ilmu robot dalam mengembangkan [[kecerdasan buatan]].
 
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kognisi maka berkembanglah [[psikologi kognitif]] yang menyelidiki tentang proses berpikir manusia. Proses berpikir tentunya melibatkan otak dan saraf-sarafnya sebagai alat berpikir manusia oleh karena itu untuk menyelidiki fungsi otak dalam berpikir maka berkembanglah [[neurosains kognitif]]. Neurosains kognitif ini merupakan bidang studi yang menghubungkan otak dan aspek-aspek lain sistem syaraf, khususnya otak dengan pemrosesan kognitif, dan akhirnya dengan perilaku.<ref>{{Cite journal|last=Labibah|first=Hafsah|date=2019|title=Konsep Neurosains, Neurobehaviour, dan Neuroplastisitas TerkaitDengan Perkembangan Kognitif|url=https://www.researchgate.net/publication/336022376_Konsep_Neurosains_Neurobehaviour_dan_Neuroplastisitas_Terkait_Dengan_Perkembangan_Kognitif_Neurobehaviour_dengan_Fungsi_Kognitif|journal=Universitas Jember|pages=1}}</ref> Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh kedua bidang ilmu tersebut banyak dimanfaatkan oleh ilmu robot dalam mengembangkan [[kecerdasan buatan]].
 
Proses kognitif menggabungkan antara informasi yang diterima melalui inderaindra tubuh manusia dengan informasi yang telah disimpan di ingatan jangka panjang. Kedua informasi tersebut diolah di ingatan kerja yang berfungsi sebagai tempat pemrosesan informasi. Kapabilitas pengolahan ini dibatasi oleh kapasitas ingatan kerja dan faktor waktu.<ref>{{Cite journal|last=Bhinnety|first=Magda|title=Struktur dan Proses Memori|url=https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/download/7375/5742|journal=Buletin Psikologi|volume=16|issue=2|pages=74-75|issn=}}</ref> Proses selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan yang telah dipilih. Tindakan dilakukan mencakup proses kognitif dan proses fisik dengan anggota tubuh manusia (jari, tangan, kaki, dan suara). Tindakan dapat juga berupa tindakan pasif, yaitu melanjutkan pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya.
 
Perkembangan kognisi seseorang sangat dipengaruhi oleh interaksinya dengan lingkungan. Karena jelas apa yang dipikirkan seseorang (kognisi) akan berkaitan dengan apa yang dirasakannya (emosi).<ref name=":3" /> Terdapat berbagai jenis reprentasi-reprentasi kognitif, misalnya: pikiran dan citranya dapat mempengaruhi emosi. Para ahli teori dibidang klinis menekankan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara kognisi dengan suasana hati. Hal ini di mana suasana hati dipengaruhi oleh kognisi dan juga sebaliknya. Akan tetapi, asumsi bahwa kognisi mempengaruhi atau menentukan emosi menjadi kontroversial dengan adanya argumen Zajoric bahwa emosi secara potensial independen dari kognisi. Meskipun suasana panas karena pendekatan yang dipicu oleh masalah Zajonc ini telah berlalu, isu-isu yang dimunculkan tetap penting.<ref name=":2">{{Cite book|last=Matlin|first=Margareth W|date=2016|url=http://repository.radenintan.ac.id/1505/2/%282016%29_buku_Kognitif.pdf|title=Kognitif|location=Bandar Lampung|publisher=Harakindo Publishing|isbn=978-602-1689-88-2|pages=3-7|url-status=live}}</ref>
Faktor yang memengaruhi kesulitan dan kecepatan pemilihan dan pelaksanaan respon adalah kompleksitas keputusan, perkiraan terhadap respon, trade-off kecepatan dan akurasi, dan feedback yang diperoleh (Groover, 2007). Kompleksitas keputusan dipengaruhi oleh jumlah tindakan yang mungkin dipilih, yang juga berpengaruh terhadap lamanya waktu pengambilan keputusan. Perkiraan terhadap respon dipengaruhi oleh informasi yang diterima. Jika informasi yang diterima telah diperkirakan sebelumnya, pemrosesan informasi akan lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak diperkirakan. Trade-off antara kecepatan dan akurasi merupakan korelasi negative antara keduanya pada pemilihan dan pelaksanaan respon. Dalam beberapa situasi, semakin cepat seseorang memilih respon, kemungkinan kesalahan terjadi meningkat. Feedback merupakan efek yang diketahui oleh seseorang sebagai verifikasi atas tindakan yang dilakukannya. Rentang waktu antara tindakan dengan feedback harus diminimasi.aa
 
Penting pula untuk menekan cara pendekatan kognitif tidak mengesampingkan pendekatan-pendekatan lain terhadap gangguan emosional seperti sosial atau [[Biologi|biologis]]. Misalnya dapat dibuat hubungan antara disfungsi kognitif yang ditemukan pada penderita despresi dengan gangguan ritme denyut jantung.<ref name=":2"/>
 
Kemampuan kognitif yang diwujudkan dengan perilaku kognitif. Perilaku kognitif tertuang dalam proses bagaimana individu mengenal lingkungannya lalu menjadikannya sebagai perbendaharaan psikis yang diperlukan dalam mengkondisikan hidup yang bermakna dan efektif.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Marinda|first=Leny|date=2020|title=TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET DAN PROBLEMATIKANYA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR|url=https://media.neliti.com/media/publications/340203-teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget-00d2756c.pdf|journal=An-Nisa: Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman|volume=13|issue=1|pages=118|issn=20860749}}</ref> Kognitif yang berkembang dalam pikiran manusia dapat mewakili pemikiran, perhatian, pengamatan, bayangan, perkiraan, dan penilaian seseorang terhadap lingkungannya. Tahapan ini dimulai dari usia 0 hingga usia dimana ia tidak mengalami perkembangan atau perubahan lagi.<ref name=":3" />
 
== Fungsi-fungsi kognisi ==
=== Atensi dan kesadaran ===
[[Atensi]] adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil [[informasi]] dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. [[Atensi]] terbagi menjadi atensi terpilih (''selective attention'')dan atensi terbagi (''divided attention''). [[Kesadaran]] meliputi perasaan sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi.<ref name=":0" />
 
=== Persepsi ===
[[Persepsi]] adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca inderapancaindra yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses kognifkognitif biasanya dimulai dari [[persepsi]] yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi.<ref>{{Cite book|last=Alizamar|last2=Couto|date=2016|url=http://repository.unp.ac.id/21027/1/PSIKOLOSI%20PERSEPSI%202.pdf|title=Psikologi Persepsi dan Desain Informasi|location=Yogyakarta|publisher=Media Akademi|isbn=978-602-74482-6-1|pages=3-5|url-status=live}}</ref>
 
=== Ingatan ===
[[Ingatan]] adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.<ref name=":0" />
 
=== Bahasa ===
[[Bahasa]] adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan.<ref>{{Cite journal|last=Hasbullah|first=M|date=2020-03-27|title=Hubugan Bahasa, Semiotika dan Pikiran dalam berkomunikasi|url=http://dx.doi.org/10.36835/al-irfan.v3i1.3712|journal=Al-Irfan : Journal of Arabic Literature and Islamic Studies|volume=3|issue=1|pages=106–124|doi=10.36835/al-irfan.v3i1.3712|issn=2622-9838}}</ref> Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu [[psikolinguistik]].
 
=== Pemecahan masalah dan kreativitas ===
[[Pemecahan masalah]] adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan proses [[kreativitas]] yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalah yang orisinil dan berguna.<ref>{{Cite journal|last=Maulidya|first=Anita|date=2018|title=BERPIKIR DAN PROBLEM SOLVING|url=https://media.neliti.com/media/publications/265484-berpikir-dan-problem-solving-fd524b85.pdf|journal=Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Akmal (STAI.RA)|pages=11-29}}</ref>
 
=== Pengambilan keputusan dan penalaran ===
Dalam melakukan [[pengambilan keputusan]] manusia selalu mempertimbangkan [[penilaian]] yang dimilikinya. Misalnya seseorang membeli motor berwarna merah karena kepentingan mobilitasnya, dan kesenangannya terhadap warna merah. Proses dari [[pengambilan keputusan]] ini melibatkan banyak pilihan. Untuk itu manusia menggunakan [[penalaran]] untuk mengambil keputusan. [[penalaran]] adalah proses evaluasi dengan menggunakan pembayangan dari prinsip-prinsip yang ada dan fakta-fakta yang tersedia. Penalaran dibagi menjadi dua jenis yaitu penalaran [[bukti melalui deduksi|deduktif]] dan penalaran [[induktif]].<ref>{{Cite web|last=Sumadiyasa|first=I Wayan|date=2018|title=Preferensi Dan Kognisi|url=https://pdfcoffee.com/preferensi-dan-kognisi-pdf-free.html|website=pdfcoffee.com|language=en|access-date=2021-12-18}}</ref>
 
== Kognisi dalam ilmu psikologi ==
Dalam psikologi, istilah "kognisi" biasanya digunakan dalam pandangan pemrosesan [[informasi]] dari fungsi psikologis individu, dan demikian pula dalam rekayasa kognitif.<ref>{{Cite journal|last=Blomberg|first=Olle|date=2011-01-06|title=Conceptions of Cognition for Cognitive Engineering|url=https://www.researchgate.net/publication/233039659_Conceptions_of_Cognition_for_Cognitive_Engineering|journal=THE INTERNATIONAL JOURNAL OF AVIATION PSYCHOLOGY|volume=21|pages=85–104|doi=10.1080/10508414.2011.537561}}</ref> Dalam studi kognisi sosial, sebuah cabang psikologi sosial, istilah ini digunakan untuk menjelaskan sikap, atribusi, dan dinamika kelompok.
 
Kognisi manusia sadar dan tidak sadar, konkret atau abstrak, serta intuitif (seperti pengetahuan tentang bahasa) dan konseptual (seperti model bahasa). Kognisi ini mencakup proses seperti memori, asosiasi, pembentukan konsep, pengenalan pola, bahasa, perhatian, persepsi, tindakan, pemecahan masalah, dan citra mental.<ref>{{Cite journal|last=Remole|first=Arnulf|date=1979-05|title=Sensation and Perception by S. Coren, C. Porac, and L. M. Ward|url=https://journals.lww.com/optvissci/Citation/1979/05000/Sensation_and_Perception_by_S__Coren,_C__Porac,.8.aspx|journal=Optometry and Vision Science|language=en-US|volume=56|issue=5|pages=338–339|issn=1538-9235}}</ref> Secara tradisional, emosi tidak dianggap sebagai proses kognitif, tetapi sekarang banyak penelitian yang dikembangkan untuk memeriksa psikologi kognitif emosi; penelitian juga difokuskan pada kesadaran seseorang akan strategi dan metode kognisinya sendiri, yang disebut [[metakognisi]]. Psikologi kognitif adalah bidang psikologi yang didedikasikan untuk memeriksa bagaimana orang berpikir, menjelaskan bagaimana dan mengapa kita berpikir seperti yang kita lakukan dengan mempelajari interaksi antara pemikiran manusia, emosi, kreativitas, bahasa, dan pemecahan masalah, di samping proses kognitif lainnya.<ref>{{Cite book|last=College of The Canyons|url=https://www.canyons.edu/_resources/documents/academics/onlineeducation/Psych126TextbookFinalV1_2.pdf|title=Cognitive Psychology|location=California|publisher=College of The Canyons|pages=7-9|url-status=live}}</ref>
 
=== Teori Piaget dalam perkembangan kognitif ===
Selama bertahun-tahun, [[sosiolog]] dan [[psikolog]] telah melakukan studi tentang perkembangan kognitif, yakni konstruksi pemikiran manusia atau proses mental.
[[Berkas:Decision making in a social context.png|jmpl|Metakognisi merupakan proses berpikir dan memahami pola di balik sebuah peristiwa]]
[[Jean Piaget]] adalah salah satu orang paling penting dan berpengaruh di bidang [[psikologi perkembangan]]. Dia percaya bahwa manusia itu lebih unik dibandingkan dengan hewan. Hal ini karena menusia memiliki kapasitas untuk melakukan "penalaran simbolis abstrak". Karyanya dapat dibandingkan dengan [[Lev Vygotsky]], [[Sigmund Freud]], dan [[Erik Erikson]] yang juga merupakan kontributor besar di bidang psikologi perkembangan. Kini, Piaget dikenal dalam mempelajari perkembangan kognitif pada anak-anak, setelah mempelajari tiga anaknya sendiri dan perkembangan intelektual mereka. Hingga ia akan sampai pada teori perkembangan kognitif yang menggambarkan tahap perkembangan masa kanak-kanak.<ref>{{Cite web|last=Cherry|first=Kendra|date=2020|title=Jean Piaget's Life and Contributions to Psychology|url=https://www.verywellmind.com/jean-piaget-biography-1896-1980-2795549|website=Verywell Mind|language=en|access-date=2021-12-18}}</ref>
 
=== Tipe tes umum pada kognisi manusia ===
[[Berkas:Serial position.png|jmpl|Ilustrasi eksperimen posisi serial dalam mengingat informasi. Dimana, informasi yang diberikan di tengah urutan cenderung sulit diingat.]]
 
==== Posisi serial ====
Percobaan posisi serial bertujuan untuk menguji teori [[Ingatan|memori]] yang menyatakan bahwa ketika informasi diberikan secara serial, kita cenderung mengingat informasi di awal urutan, yang disebut ''primacy effect'', dan informasi di akhir urutan, disebut ''recency effect''. Akibatnya, informasi yang diberikan di tengah urutan biasanya dilupakan, atau tidak diingat dengan mudah. Penelitian ini memprediksi bahwa ''recency effect'' lebih kuat daripada ''primacy effect'', karena informasi yang paling baru dipelajari masih berada dalam ''working memory'' ketika diminta untuk diingat kembali. Informasi yang dipelajari terlebih dahulu masih harus melalui proses temu kembali (''retrieval process)''. Eksperimen ini berfokus pada proses memori manusia.<ref>{{Cite journal|last=Surprenant|first=Aimée M.|date=2001-05-01|title=Distinctiveness and serial position effects in tonal sequences|url=https://doi.org/10.3758/BF03194434|journal=Perception & Psychophysics|language=en|volume=63|issue=4|pages=737–745|doi=10.3758/BF03194434|issn=1532-5962}}</ref>
 
==== Keunggulan Kata ====
Eksperimen keunggulan kata menyajikan subjek dengan kata, atau huruf, untuk jangka waktu singkat, yaitu 40 ms. Kemudian mereka diminta untuk mengingat huruf yang berada di lokasi tertentu dalam kata. Secara teori, subjek harus lebih mampu mengingat huruf dengan benar ketika disajikan dalam sebuah kata daripada ketika disajikan secara terpisah. Eksperimen ini berfokus pada ucapan dan bahasa manusia.<ref>{{Cite journal|last=Krueger|first=Lester E.|date=1992-11-01|title=The word-superiority effect and phonological recoding|url=https://doi.org/10.3758/BF03202718|journal=Memory & Cognition|language=en|volume=20|issue=6|pages=685–694|doi=10.3758/BF03202718|issn=1532-5946}}</ref>
 
==== Brown-Peterson ====
Dalam percobaan Brown-Peterson, peserta secara singkat disajikan dengan trigram dan dalam satu versi percobaan tertentu. Kemudian mereka diberi tugas distraktor, mereka diminta untuk mengidentifikasi apakah urutan kata-kata yang disajikan sebenarnya benar atau bukan kata-kata (karena salah eja, dll). Setelah tugas distraktor, mereka diminta untuk mengingat trigram yang diberikan sebelum tugas distraktor. Secara teori, semakin lama tugas distraktor, semakin sulit bagi peserta untuk mengingat trigram dengan benar. Eksperimen ini berfokus pada memori jangka pendek manusia.<ref>{{Cite journal|last=Nairne|first=James S|date=1999|title=Short-Term Forgetting of Order Under Conditions of Reduced Interference|url=http://www1.psych.purdue.edu/~nairne/pdfs/32.pdf|journal=THE QUARTERLY JOURNAL OF EXPERIMENTAL PSYCHOLOGY|volume=52A|issue=1|pages=241-251|doi=10.1080/713755806|access-date=2021-12-18|archive-date=2022-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220730173204/http://www1.psych.purdue.edu/~nairne/pdfs/32.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
==== Rentang ingatan ====
Selama percobaan rentang ingatan, setiap subjek disajikan dengan urutan rangsangan dari jenis yang sama, seperti kata yang menggambarkan benda, angka, huruf yang bunyinya mirip, dan huruf yang bunyinya tidak sama. Setelah diberi rangsangan, subjek diminta untuk mengingat kembali urutan rangsangan yang diberikan sesuai dengan urutan pemberiannya. Dalam satu versi eksperimen tertentu, jika subjek mengingat daftar dengan benar, panjang daftar bertambah satu untuk jenis materi itu, dan sebaliknya jika salah mengingatnya. Teori tersebut menjelaskan bahwa orang memiliki rentang ingatan sekitar tujuh item untuk angka, sama pula untuk huruf yang terdengar berbeda dan kata-kata pendek. Rentang ingatan diproyeksikan lebih pendek dengan huruf yang terdengar mirip dan dengan kata-kata yang lebih panjang.<ref>{{Cite journal|last=May|first=Cynthia P.|last2=Hasher|first2=Lynn|last3=Kane|first3=Michael J.|date=1999-09-01|title=The role of interference in memory span|url=https://doi.org/10.3758/BF03198529|journal=Memory & Cognition|language=en|volume=27|issue=5|pages=759–767|doi=10.3758/BF03198529|issn=1532-5946}}</ref>
 
==== Pencarian visual ====
Paradigma pencarian visual telah menjadi pilar penelitian dalam perhatian visual selama lebih dari 20 tahun. Dalam percobaan pencarian visual yang khas, pengamat disajikan dengan tampilan yang berisi sejumlah item. Setiap percobaan, pengamat harus menentukan apakah item target tertentu ada atau tidak di antara item pengecoh. Jumlah item (ukuran set) bervariasi dari percobaan ke percobaan. Tugasnya antara lain mencakup pencarian untuk beberapa jenis target (misalnya, mencari item vertikal atau horizontal hijau), mencari beberapa contoh dari satu jenis (misalnya, apakah ada satu atau dua item vertikal merah?), dan mencari properti lebih dari satu item (misalnya, apakah ada sepasang garis yang membentuk sudut lancip?).<ref>{{Cite journal|last=Wolfe|first=Jeremy|date=1998-01-01|title=What Can 1 Million Trials Tell Us About Visual Search?|url=https://www.researchgate.net/publication/242643758_What_Can_1_Million_Trials_Tell_Us_About_Visual_Search|journal=Psychological Science - PSYCHOL SCI|volume=9|pages=33–39|doi=10.1111/1467-9280.00006}}</ref>
 
== Metakognisi ==
Selama 30 tahun terakhir [[metakognisi]] telah menjadi salah satu bidang utama penelitian perkembangan kognitif. Kegiatan penelitian dalam metakognisi dimulai dengan John Flavell, yang dianggap sebagai 'bapak bidang' dan setelah itu sejumlah besar penelitian empiris dan teoritis yang berhubungan dengan metakognisi mulai dikembangkan.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Louca|first=Eleonora|date=2003-03-01|title=The concept and instruction of metacognition|url=https://www.researchgate.net/publication/228853089_The_concept_and_instruction_of_metacognition|journal=Teacher Development|volume=7|pages=9|doi=10.1080/13664530300200184}}</ref>
 
'Metakognisi' adalah konsep yang telah digunakan untuk merujuk pada berbagai proses epistemologis. Metakognisi pada dasarnya berarti kognisi tentang kognisi; yaitu, mengacu pada kognisi tingkat kedua: pemikiran tentang pikiran, pengetahuan tentang pengetahuan atau refleksi tentang tindakan. Jadi jika kognisi melibatkan [[persepsi]], pemahaman, [[ingatan]], dan sebagainya, maka metakognisi melibatkan pemikiran tentang persepsi, pemahaman, ingatan, dll.<ref name=":1" />
 
== Lihat pula ==
* [[Komunikasi persuasif]]
 
=== Pengambilan keputusan dan penalaran ===
Dalam melakukan [[pengambilan keputusan]] manusia selalu mempertimbangkan [[penilaian]] yang dimilikinya. Misalnya seseorang membeli motor berwarna merah karena kepentingan mobilitasnya, dan kesenangannya terhadap warna merah. Proses dari [[pengambilan keputusan]] ini melibatkan banyak pilihan. Untuk itu manusia menggunakan [[penalaran]] untuk mengambil keputusan. [[penalaran]] adalah proses evaluasi dengan menggunakan pembayangan dari prinsip-prinsip yang ada dan fakta-fakta yang tersedia. Penalaran dibagi menjadi dua jenis yaitu penalaran [[bukti melalui deduksi|deduktif]] dan penalaran [[induktif]]
 
== Catatan kaki ==
 
{{reflist}}
 
Baris 46 ⟶ 87:
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Komunikasi]]
 
[[ar:استعراف]]
[[az:Koqnitivlik]]
[[bg:Познавателна способност]]
[[bs:Kognitivna funkcija]]
[[cs:Poznání]]
[[cy:Gwybyddiaeth]]
[[da:Tænkning]]
[[de:Kognition]]
[[el:Νόηση]]
[[en:Cognition]]
[[eo:Kogno]]
[[es:Cognición]]
[[et:Tunnetus (psühholoogia)]]
[[fa:شناخت]]
[[fi:Kognitio]]
[[fr:Cognition]]
[[gl:Cognición]]
[[he:הכרה]]
[[hr:Spoznaja]]
[[hy:Իմացական գործընթացներ]]
[[it:Cognizione]]
[[ja:認識]]
[[ko:인식]]
[[lv:Kognitīvie procesi]]
[[nl:Cognitie]]
[[nn:Kognisjon]]
[[no:Kognisjon]]
[[pl:Procesy poznawcze]]
[[pt:Cognição]]
[[ru:Когнитивность]]
[[sh:Spoznaja]]
[[simple:Cognition]]
[[sk:Poznanie]]
[[sr:Спознаја]]
[[sv:Kognition]]
[[ta:அறிதிறன்]]
[[th:การรู้]]
[[uk:Когнітивність]]
[[ur:ادراک]]
[[yi:באנעם]]
[[zh:認知]]