#ALIH [[Kebuddhaan]]
{{inuse|sampai dengan 30-September-2011}}
[[Berkas:Mahayanabuddha.jpg|thumb|280px|Buddha yang duduk, dari [[Dinasti Tang]] Cina, [[Hebei|Provinsi Hebei]] ]]
Dalam [[Buddhisme]], '''''Buddhabhāva''''' ({{lang-id|Jalan Kebuddhaan}}, {{lang-en|buddhahood}}, {{lang-sa|बुद्धत्व}} {{transl|sa|IAST|''buddhatva''}}, {{lang-pi|बुद्धत्त}} {{transl|pi|IAST|''buddhatta''}} atau {{lang|pi|बुद्धभाव}}, {{transl|pi|IAST|''buddhabhāva''}}) merupakan tingkat [[bodhi|pencerahan]] sempurna ({{lang-sa|सम्यक्सम्बोधि}} {{transl|sa|IAST|''samyaksambodhi''}}, {{lang-pi|सम्मासम्बोधि}} {{transl|pi|IAST|''sammāsambodhi''}}) yang telah dicapai oleh Buddha ({{IPA-en|ˈbuːdə}} atau {{IPA|/ˈbʊdə/}}; {{IPA-sa|ˈbud̪d̪ʱə|langpron|Buddha.ogg}}; Pali/[[Sanskrit]] untuk "yang tercerahkan"). Istilah ''buddha'' biasanya merujuk kepada ia yang telah menjadi tercerahkan (contoh: kesadaran akan kebenaran, atau ''[[Dhamma]]''). Tingkatan dimana perubahan ini membutuhkan pemisahan dari kehidupan sehari-hari (tindakan [[asketisme]]) beragam dari tidak ada sama sekali hingga persyaratan mutlak, tergantung kepada ajaran yang dijalani.
Dalam tradisi Buddhisme [[Theravada]], diketahui bahwa seseorang mencapai tingkatan ini dengan sendirinya, tanpa guru untuk menunjukkan [[Dhamma]], disaat ketika ajaran [[Empat Kesunyataan Mulia]] atau [[Delapan Jalan Utama]] belum lagi ada di dunia, dan mengajarkannya kepada yang lain. Bertolak belakang, beberapa tradisi [[Mahayana]] (terlebih kepada mereka yang menilai pengajaran [[Sutra Teratai]] lebih penting, yang mencakup konsep ini).
''Buddhabhāva'' (Jalan Kebuddhaan) dianggap sebagai sifat kebijaksanaan mutlak yang universal dan asli yang dinyatakan dalam hidup seseorang melalui praktek Buddhis, tanpa pelepasan dari kesenangan atau "hasrat duniawi" tertentu. Oleh karenanya, ada gambaran yang lebih luas mengenai pendapat tentang keuniversalan dan metode pencapaian ''Buddhabhāva'' (Jalan Kebuddhaan) yang berhubungan dengan ajaran oleh Buddha [[Shakyamuni]] yang diikuti oleh sekolah Buddhisme.
Lebih luas lagi, istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada mereka yang telah mencapai [[nirvana]].<ref name="autogenerated1">{{en}}''Udana Commentary'', tr Peter Masefield, volume I, 1994, Pali Text Society, page 94</ref> Dalam artian luas ini, hal ini serupa dengan [[Arahant]]. Menurut tradisi Theravada, semua Arahant (atau para Buddha dalam artian yang lebih luas) adalah sama dalam hal aspek penting akan Pembebasan ([[Nirvana]]), tetapi berbeda dalam pelaksanaan menuju kesempurnaan seluruh [[parami]]. Akan tetapi, dalam Buddhisme Mahayana, menganggap adanya perubahan fundamental antara Buddha dan arahant biasa, dalam rangka menjadi seorang Buddha, seorang Buddhis melanjutkannya melalui tingkatan [[bodhisattva]]. Umat Buddhis tidak menganggap bahawa [[Siddharta Gautama]] sebagai satu-satunya Buddhya. [[Kanon Pali]] merujuk ke beberapa nama terdahulu (lihat [[Daftar 28 Buddha]]), sedangkan tradisi [[Mahayana]] memiliki beberapa tambahan Buddha surgawi, selain berdasarkan catatan sejarah, maupun asal (lihat [[Amitabha]] atau [[Vairocana]] sebagai contoh, untuk daftar-daftar ribuan nama Buddha lihat ''[[Taishō Shinshū Daizōkyō]]'' nomor 439–448). Umat Buddhis Theravada dan Mahayana bersama-sama percaya bahwa Buddha berikut akan bernama [[Maitreya]] ({{lang-pi|Metteyya}}).
== Jenis Buddhabhāva ==
Dalam pemahaman [[Buddhisme]], terdapat tiga jenis ''Buddhabhāva''.<ref name="autogenerated1" />
*'''Samyaksambuddha''' ({{small|Pāli}}: ''sammasambuddha''), seringkali digunakan untuk merujuk sebagai ''Buddha'', ia yang telah mencapai ''samyaksambodhi''
*'''[[Pratyekabuddha]]''' ({{small|Pāli}}: ''paccekabuddha'')
*'''[[Savakabuddha|Śrāvakabuddha]]''' ({{small|Pāli}}: ''sāvakabuddha'')
Dua jenis pertama mencapai [[Nirvana]] melalui usaha mereka sendiri, tanpa panduan seorang guru untuk menjelaskan tentang [[Dhamma]]. Istilah ''Sāvakabuddha'' tidak tampil dalam naskah [[Kanon Pali]] Theravada tetapi disebut dalam tiga karya komentar Theravada{{dubious|date=November 2008}} dan merujuk kepada seorang [[Sravaka|pengikut]] Buddha yang mencapai [[bodhi|pencerahan]].
===Samyaksambuddha===
'''Samyaksambuddhas''' ({{small|[[Pali|Pāli]]}}: ''sammasambuddha'') mencapai [[Nirvana]] dengan usaha sendiri, dan menemukan [[Dhamma]] tanpa bimbingan seorang guru. Mereka selanjutnya memimpin lainnya untuk mencapai pencerahan dengan mengajarkan Dhamma dalam suatu waktu atau dunia dimana telah dilupakan atau yang sebelumnya belum pernah diajarkan, karena Samyaksambuddha tidak bergantung pada sebuah tradisi yang berasal dari Samyaksambuddha sebelumnya, akan tetapi menemukan langkah baru.<ref>Dalam ''Bahudhātuka Sutta'' ("Many Kinds of Elements Discourse," [[Majjhima Nikaya|MN]] 115), Sang Buddha mengatakan kepada Ven. Ānanda:
:'It is impossible, it cannot happen that two Accomplished Ones, Fully Enlightened Ones, could arise contemporaneously in one world-system—there is no such possibility.' (Bhikkhu Ñā{{IAST|ṇ}}amoli & Bhikkhu Bodhi, 2001, ''The Middle Length Discourses of the Buddha: A Translation of the Majjhima Nikāya'', Wisdom Pubs, p. 929, para. 14)
According to Ñā{{IAST|ṇ}}amoli & Bodhi (2001), pp. 1325-6, ''n''. 1089, the Pali [[atthakatha|commentary]] associated with the above text from MN 115 states:
:The arising of another Buddha is impossible from the time a bodhisatta takes his final conception in his mother's womb until his Dispensation has completely disappeared. The problem is discussed at [[Milindapanha|Miln]] 236–39.
The referenced Milindapanha section is entitled, ''Ekabuddhadhāra{{IAST|ṇ}}ī - pañho''.</ref> Buddha dalam sejarah, [[Buddha Gautama]] merupakan seorang Samyaksambuddha. Lihat pula [[Daftar duapuluh-delapan Buddha|daftar 28 Buddha]].
Tiga perbedaan dapat dikenali dalam upaya mencapai tahapan Samyaksambuddha. Dengan kebijaksanaan yang lebih ('''prajñādhika'''), dengan upaya yang lebih ('''vīryādhika''') atau dengan kepercayaan yang lebih ('''śraddhādhika'''). Śākyamuni adalah seorang Buddha Prajñādhika (melalui kebijaksanaan yang lebih). Buddha yang datang kemudian di dunia ini, [[Maitreya]] ({{small|Pāli}}: Metteyya) akan menjadi seorang Buddha Vīryādhika (melalui upaya yang lebih).
== Karakteristik Buddha ==
=== Sepuluh Gelar ===
Beberapa umat Buddhis melakukan meditasi (atau perenungan) mengenai Buddha yang memiliki sepuluh karakteristik ({{small|Tionghoa}} {{small|Jepang}}: 十號):
# '''''Tathāgata''''' ({{small|Sanskerta}} ; {{small|Pali}}) : [[Tathāgata|yang telah pergi, yang telah kembali]]<ref>Vacchagotta-samyutta, Khanda Vagga, Samyutta Nikaya 33</ref>
# '''''Arahat''''' ({{small|Sanskerta}}; {{small|Pali}}: ''Arhat'') : [[Arahat|yang patut dipuja]]<ref>Majjhima Nikaya 1, Mulapariyaya Sutta, 22-23</ref>Juga berarti seorang suci tingkat tertinggi dalam tradisi [[Theravada]] sedangkan dalam tradisi [[Mahayana]] dikenal dengan sebutan [[Bodhisattva]]
# '''''{{IAST|Samyak-saṃbuddha}}''''' ({{small|Sanskerta}} ; {{small|Pali}} : ''Samma-Sambuddha'') :<!-- 'Dia' yang telah mencapai Penerangan Sempurna dan Maha mengetahui. -->
# '''''{{IAST|vidyā-caraṇa-saṃpanna}}''''' ({{small|Sanskerta}}) :<!-- (Skt.) ; (Vijja-Carana-Sampanna) : Yang berbakat Pengertian Kesucian Leluhur, Yang mencapai Bodhi Teragung ( Pengetahuan-perbuatan-sempurna). -->
# '''''Sugata''''' ({{small|Sanskerta}} ; {{small|Pali}}) : <!-- Yang Maha Mulia; Yang telah mencapai Jalan yang benar. -->
# '''''Anuttara''''' ({{small|Sanskerta}} ; {{small|Pali}}) : <!-- (Skt.; Pali ) : Yang tak dapat dibandingkan; yang telah memperoleh segala-galanya dan mencapai setinggi-tingginya ( Anuttara-Samyak-Sambuddha) -->
# '''''Loka-vid''''' ({{small|Sanskerta}} ; {{small|Pali}} ''Loka-Vidu'') : <!-- (Skt.; Pali : Loka-Vidu) : Yang telah mengetahui atau memahami Kebenaran sejagad. -->
# '''''{{IAST|Puruṣa-damya-sārathi}}''''' ({{small|Sanskerta}} ; {{small|Pali}} : Purisa-damma-sarathi) : <!-- Purusa-Damya-Sārathi (Skt. ); (Pali : Purisa-Damma-Sarathi) : Penunjuk, Pendidik serta pemimpin seluruh makhluk yang memerlukan Pembinaan-Nya. Penjinak hawa nafsu. -->
# '''''{{IAST|śāsta deva-manuṣyāṇaṃ}}''''' ({{small|Sanskerta}} ; {{small|Pali}} : ''Sattha-Deva-Manussanam'') : <!-- Guru junjungan para Dewa-Dewi serta manusia. -->
# '''''{{IAST|Bhagavān}}''''' ({{small|Sanskerta}} ; {{small|Pali}} : ''Bhagava'') (Buddha-Lokanatha) : <!-- 10.Buddha-Lokanatha atau Bhagavān (Bhagavat) (Skt. ); ( Pali : Bhagava) : Sang Maha Suci yang sempurna Kebijaksanaan-Nya. Yang dihormati dunia, Buddha sempurna. -->
Karakteristik ini disebutkan berulang kali di [[Kanon Pali]] dan juga dalam pengajaran [[Mahayana]], dan digumamkan (''berdoa'') di banyak biara Buddhis.
== Penggambaran Buddha dalam seni ==
{{main|Buddharupa}}
[[Berkas:ShwedagonIMG 7662.JPG|thumb|Patung Buddha di [[Swedagon Paya]]]]
[[Berkas:Thanthimale Recline Buddha.JPG|thumb|Patung Buddha Berbaring di [[Sri Lanka]]]]
Para Buddha seringkali digambarkan dalam bentuk patung-patung dan lukisan. Bentuk yang seringkali ditemui termasuk:
* Buddha yang Duduk
* Buddha yang Berbaring
* Buddha yang Berdiri
* ''Hotei'' atau ''[[Budai]]'', Buddha Tertawa yang gemuk, biasanya ditemukan di [[Cina]] (tokoh ini dipercaya sebagai penjelmaan bhikkhu Cina abad pertengahan yang berhubungan dengan [[Maitreya]], Buddha masa datang, dan secara teknis bukan merupakan penggambaran Buddha.)
* Buddha yang tampak kurus, penggambaran Siddharta Gautama semasa pelaksanaan tapa keras dengan menahan lapar.
<!-- BELUM DITERJEMAHKAN : The Buddha statue shown calling for rain is a pose common in [[Lao Buddhist sculpture|Laos]]. -->
=== Penandaan ===
Penggambaran Buddha yang paling umum memiliki beberapa ''tanda'' yang pasti, hal yang dianggap sebagai tanda pencerahannya. Tanda-tanda ini beragam berdasarkan wilayah, tetapi dua hal yang umum adalah:
* sebuan jendulan di atas kepala (menggambarkan ketajaman mental yang agung)
* cuping telinga yang panjang (menggambarkan wawasan yang agung)
Didalam [[Kanon Pali]] seringkali dikatakan mengenai sebuah daftar [[Tigapuluh-dua tanda sang Buddha|32 tanda fisik sang Buddha]].
=== Isyarat tangan ===
Posisi dan isyarat tangan dari patung-patung ini, secara berurutan dikenal sebagan [[asana]] dan [[mudra]], memberikan arti keseluruhan yang berarti. Popularitas dari bentuk mudra atau asana cenderung berdasarkan wilayah tertentu, seperti untuk mudra ''[[Vajra]]'' (atau ''Chi Ken-in''), yang terkenal di [[Jepang]] dan [[Ukiran Buddhis Korea|Korea]] tetapi jarang sekali terlihat di [[India]]. Lainnya lebih umum; contoh, mudra ''Varada'' (Pengabulan Keinginan)yang seringkali terdapat pada patung Buddha yang berdiri, terlebih ketika dipasangkan dengan mudra ''Abhaya'' (Ketidaktakutan dan Perlindungan).
==Lihat pula==
{{col|2}}
*[[Daftar 28 Buddha]]
*[[Buddha Gautama]]
*[[Maitreya|Buddha Maitreya]]
*[[Amitabha|Buddha Amitabha]]
*[[Vairocana|Buddha Vairocana]]
*[[Lima Buddha Kebijaksanaan]]
*[[Dona-sutta]]
*[[Tathāgatagarbha|Sifat Buddha]]
*[[Mahaparinirvana Sutra]]
*[[Buddha Abadi]]
*[[Tigapuluh-dua tanda Sang Buddha]]
*[[Empatbelas pertanyaan tak terjawab]]
*[[Stupa Mankiala]]
*[[Agama Buddha di Indonesia]]
{{end-col}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar==
{{sisterlinks|Buddha}}
* {{en}}[http://www.buddhanet.net/index.html BuddhaNet]
* {{en}}[http://www.lensculture.com/buddha.html Gambar Buddha]—foto-foto dari seluruh dunia
* {{en}}[http://www.what-Buddha-taught.net Apa yang diajarkan sang Buddha]
{{Topik Buddhisme}}
{{buddhisme-stub}}
[[Kategori:Para Buddha| {{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Istilah Buddhis]]
[[Kategori:Kata dan frasa Sanskerta]]
[[Kategori:Kata dan frasa Pāli]]
[[Kategori:Konsep filosofi Buddhis]]
|