Verbalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Amirobot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: tr:Hakaret
HsfBot (bicara | kontrib)
k +{{Authority control}}
 
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Verbalisme''' berasal dari kata [[Latin]], ''verbum'' yang berarti perkataan atau ucapan.<ref name="isme"> A. Mangunhardjana. 1997. ''Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hlm. 232-236.</ref> Verbalisme dapat sekadar berarti sebagai ungkapan verbal (''verbal expression''), entah istilah untuk menyebut sesuatu, atau pengungkapan lewat kata-kata untuk mengungkapkan gagasan dan menyatakan pengertian.<ref name="isme"/><ref name="KBBI"> Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Jakarta: Balai Pustaka.</ref> Verbalisme juga dapat dipergunakan untuk menyebut tulisan atau uraian yang mempergunakan terlalu banyak kata, sedang isinya terlalu sedikit, tanpa isi atau terlalu sedikit, atau sama sekali tak menyentuh topik yang sedang dibicarakan, alias omong kosong.<ref name="isme"/> Akan tetapi, verbalisme juga merupakan pendirian.<ref name="isme"/> Verbalisme lalu menjadi sikap yang lebih menjunjung tinggi kata daripada kenyataan yang diungkapkan, [[istilah]] daripada permasalahan yang ada di belakangnya, dan rumusan daripada kebenaran yang dikandungnya.<ref name="isme"/>
{{inuse}}
'''Verbalisme''' berasal dari kata [[Latin]], ''verbum'' yang berarti perkataan atau ucapan.<ref name="isme"> A. Mangunhardjana. 1997. ''Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hlm. 232-236.</ref> Verbalisme dapat sekadar berarti sebagai ungkapan verbal (''verbal expression''), entah istilah untuk menyebut sesuatu, atau pengungkapan lewat kata-kata untuk mengungkapkan gagasan dan menyatakan pengertian.<ref name="isme"/><ref name="KBBI"> Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Jakarta: Balai Pustaka.</ref> Verbalisme juga dapat dipergunakan untuk menyebut tulisan atau uraian yang mempergunakan terlalu banyak kata, sedang isinya terlalu sedikit, tanpa isi atau terlalu sedikit, atau sama sekali tak menyentuh topik yang sedang dibicarakan, alias omong kosong.<ref name="isme"/> Akan tetapi, verbalisme juga merupakan pendirian.<ref name="isme"/> Verbalisme lalu menjadi sikap yang lebih menjunjung tinggi kata daripada kenyataan yang diungkapkan, [[istilah]] daripada permasalahan yang ada di belakangnya, dan rumusan daripada kebenaran yang dikandungnya.<ref name="isme"/>
 
Dengan [[sikap]] itu, penganut verbalisme memperlakukan kata lebih penting daripada kenyataan yang diungkapkan.<ref name="isme"/> Secara umum verbalisme dapat menjadikan kata, [[ungkapan]], ucapan, sebagai hal atau entitas yang berdiri sendiri.<ref name="isme"/> Dalam dan dengan anggapan itu, orang sudah dianggap baik, [[loyal]], terhormat, hanya karena kata-katanya yang bernada sedap, mendukung dan menyanjung, tanpa menyelidiki bagaimana perilaku yang sesungguhnya.<ref name="isme"/> Sebaliknya orang seringkalisering kali dianggap jahat dan pengacau, hanya karena ucapan-ucapannya yang terus terang, berbeda dengan yang lazim dan [[kritis]], meskipun perbuatan nyatanya sungguh membawa kebaikan bagi banyak orang.<ref name="isme"/>
 
Dalam mental verbalistis, upacara diberi tempat tinggi dan mengalahkan kegiatan nyata yang sebetulnya dituntut oleh keadaan: semboyan-semboyan serta slogan yang lebih diupayakan daripada perbuatan konkritkonkret untuk memperbaiki dan meningkatkan kenyataan.<ref name="isme"/> Secara khusus, verbalisme membuat kata jauh dari hal yang mau diungkapkan, ucapan mengaburkan kenyataan, ungkapan memutarbalikkan atau malah meniadakan realitas yang sesungguhnya ada dan mangada-adakan [[realitas]] yang tidak ada.<ref name="isme"/>
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Filsafat]]
[[Kategori:Etika]]
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
[[en:Verbal abuse]]
[[fr:Abus verbal]]
[[tr:Hakaret]]