Upacara panjang jimat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SU24Hesti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Laindan (bicara | kontrib)
Memperbaiki 3 paragraf pertama, tapi saya rasa masih perlu dikurangi dan ditambahkan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
 
(22 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan|date=2011}}
[[Gambar:Upacara panjang jimat di cirebon.jpg|tumb|300px|right|upacara panjang jimat]]
 
'''Panjang Jimat Tradisi''' Maulid Nabi di Keraton[[Kota Cirebon|Cirebon]]. Sejak zaman Khalifah Sholahudin Al Ayubi 1993 M,Sebagai peringatan hari kelahiran [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]], atau maulidMaulid Nabi, kerap diseringkali istimewakandiistimewakan. Tujuannya, tidaktak lain untuk mengenang dan selalu meneladani nabiNabi Muhammad SAW.
Tak heran jika di Cirebon pengaruh tersebut hingga saat ini kental diraskandirasakan masyarakat,. paraPara pemuka agama, yang nota benenotabennya berada di tiga keraton Cirebon, ([[Kanoman]], [[Kasepuhan]], dan [[Kacirebonan]]), pada abad ke -15 lalu mengadopsi kegiatan tersebut yang disesuaikan dengan adat keraton, yakni digelarnya upacara panjang jimat atau kerap disebut pelal.
Pada Jumat malam kemarin, tiga keraton di Cirebon secara serentak menggelar upacara panjang Jimat. Upacara dihadiri ribuan masyarakat yang berdatangan dari berbagai daerah. Mereka, sengaja datang ke tiga keraton hanya untuk menyaksikan proses upacara.
Pelaksanaan upacara panjang jimat, lebih ramai terlihat di Keraton Kasepuan dan Kanoman. Di kedua keraton tersebut, tampak ribuan warga memadati seluruh area keraton sejak Jumat siang hingga malam kemarin.
Baris 25 ⟶ 26:
Saat perjalanan menuju masjid, ribuan warga berebut memadati sepanjang jalan yang dilewati rombongan. Tidak sedikit, warga yang sengaja menghamiri sultan hanya untuk bersalaman dan berharap mendapat berkah.
Setelah tiba di masjid, seluruh rombongan duduk rapi didalamdi dalam masjid.
Ditempat itu, turut dibacakan riwayat Nabi,pembacaan barjanji, kalimat Thoyyibah, sholawat Nabi dan ditutup dengan berdoa bersama.
Setelah acara usai, sekira pukul 24.00 WIB seluruh nasi dan lauk pauk yang dibawa rombongan dibagikan kepada keluarga sultan, famili, abdi dalem, dan seluruh warga yang berada diluardi luar halaman masjid.
“Dalam ritual ini, kata panjang ditafsirkan secara harfiah, adalah bentuk piring dan perabotan dapur peninggalan sejarah yang diisi dengan makanan dengan dianalogikan dengan prosesi kelahiran nabi,”tegas Arif.
Baris 37 ⟶ 38:
Sementara, rombongan yang membawa benda pusaka kembali menuju langgar alit
 
== Referensi ==
* [http://news.okezone.com/read/2010/02/27/340/307507/panjang-jimat-di-keraton-cirebon=id upacara panjang jimat]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
[[kategoriKategori:kebudayaanKebudayaan]]
[[su:upacara panjang jimat]]