Platyhelminthes: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(84 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox spesies
| subdivision_ranks = Kelas
| subdivision =
* [[Turbellaria]]
* [[Trematoda]]
* [[
* [[Monogenea]]
}}
'''Platyhelminthes''' adalah [[filum]] dalam Kerajaan [[Animalia]] (hewan).
Filum ini mencakup semua '''cacing pipih''' kecuali [[Nemertea]], <!-- ([[:wikispecies:Nemertea|Nemertea]]) --> yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.<ref>{{en}} {{cite journal
| author = Torsten H. Struck, Frauke Fisse
| year = 2008
Baris 32 ⟶ 23:
| accessdate =
}}
</ref>
== Ciri-ciri ==
Tubuh [[pipih]] [[dosoventral]] dan tidak ber[[segmen]]. Umumnya, golongan cacing pipih hidup di [[sungai]], [[danau]], [[laut]], atau sebagai [[parasit]] di dalam tubuh organisme lain.<ref name="ww">{{en}} {{cite book
== Struktur dan fungsi tubuh ==
Platyhelminthes merupakan cacing yang tergolong [[triploblastik aselomata]] karena memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari [[ektoderma]], [[endoderma]], dan [[mesoderma]].
=== Sistem pencernaan ===
Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem [[gastrovaskuler]], dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus.<ref name="pp"/> Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, [[faring]], dan dilanjutkan ke [[kerongkongan]].<ref name="pp"/>
Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus.<ref name="pp"/> Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler.<ref name="pp"/> Sementara itu, gas O<sub>2</sub> dan CO<sub>2</sub> dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses [[difusi]].<ref name="pp"/>
=== Sistem
Ada beberapa macam [[sistem
* '''Sistem
* Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel ''saraf'' ([[neuron]]) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari
===
Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa [[oseli]], yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya.
|archive-date = 2010-11-10
|archive-url = https://web.archive.org/web/20101110021230/http://faculty.pnc.edu/JCamp/parasit/Flatworm.html
|dead-url = yes
}}</ref> Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran [[sungai]]).<ref name="pp"/> Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia.<ref name="bb"/> Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di [[sel api]].<ref name="hh"/> Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut [[protonefridiofor]] yang berjumlah sepasang atau lebih.<ref name="bb"/> Sedangkan, sisa [[metabolisme]] tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui [[dinding sel]].<ref name="bb">{{en}} {{cite book|last= Cecie Starr, Christine A. Evers, Lisa Starr|first=|authorlink=|coauthors=|title= Biology: Concepts and Applications Without Physiology|url= https://archive.org/details/biologyconceptsa0000star_z2g4|year= 2007|publisher= Brooks Cole|location=|id= ISBN 978-0-495-38150-1 }}</ref>
=== Reproduksi ===
Cacing pipih dapat bereproduksi secara [[aseksual]] dengan
| author = Whittington ID.
| year = 1997
Baris 84 ⟶ 77:
| accessdate =
}}
</ref>
== Klasifikasi ==
''Platyhelminthes'' dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu ''Turbellaria'' (cacing bulu getar), ''Trematoda'' (cacing
* Kelas ''Turbellaria'' merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah ''Planaria''.
* Kelas ''Trematoda'' memiliki alat
* Kelas ''Cestoda'' memiliki kulit yang dilapisi [[kitin]] sehingga tidak tercemar oleh [[enzim]] di usus inang.
== Siklus hidup ==
=== ''Fasciola hepatica'' ===
Telur (bersama feces) -> larva bersilia (mirasidium) -> siput air (lymnea auricularis atau lymnea javanica) -> sporokista -> redia -> serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menempel pada rumput / tanaman air -> membentuk kista (metaserkaria) -> dimakan domba(hepatica)/sapi(gigantica) -> usus -> hati -> sampai dewasa
=== ''Clonorchis sinensis'' ===
Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporokista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> ikan air tawar (menempel di ototnya) -> membentuk kista (metaserkaria) -> ikan dimakan -> saluran pencernaan -> hati -> sampai dewasa
=== ''Schistosoma javanicum'' ===
Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporokista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menembus kulit manusia -> pembuluh darah vena
=== ''Taenia saginata''/''Taenia solium'' ===
Proglotid (bersama feces) -> mencemari makanan babi -> babi -> usus babi (telur menetas jadi hexacan) -> aliran darah -> otot/daging (sistiserkus) -> manusia -> usus manusia (sistiserkus pecah -> skolex menempel di dinding usus) -> sampai dewasa di manusia -> keluar bersama feces<ref name="pp">{{en}} {{cite site
|first = My Insanely Great Class
|last = Science 3 Sinlui
|author =
|coauthors =
|url = http://science3sinlui.com/my-insanely-great-class/my-insanely-great-class-nyicil-unas-bio-yuk/
|title = My Insanely Great Class – Nyicil UNAS Bio Yuk!
|work =
|publisher =
|pages =
|page =
|date =
|accessdate = March 7, 2012
|quote =
}}
</ref><ref name="y"/>
== Penyakit yang disebabkan ==
[[Berkas:Schistosoma mansoni2.jpg|jmpl|ka|''Schistosoma mansoni'', penyebab ''[[Schistosoma]]'' pada manusia.]]
Beberapa spesies ''Platyhelminthes'' dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan.<ref name="y"/> Salah satu diantaranya adalah genus ''[[Schistosoma]]'' yang dapat menyebabkan [[skistosomiasis]], penyakit parasit yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia.<ref name="y"/> Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi kerusakan jaringan dan organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia.<ref name="pp">{{en}} {{cite news
|first = WHO
|last =
|author =
|coauthors =
|url = http://www.who.int/topics/schistosomiasis/en/
|title = Schistosomiasis
|work =
|publisher =
|pages =
|page =
|date = 2010
|accessdate =
|quote =
}}
</ref><ref name="y"/> Kerusakan tersebut disebabkan perkembanganbiakan cacing ''[[Schistosoma]]'' di dalam tubuh hingga menyebabkan reaksi imunitas. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit [[endemik]] di Indonesia.<ref name="pp" /><ref name="y">{{en}} {{cite journal
| author = Garjito TA, Sudomo M, Abdullah, Dahlan M, Nurwidayati A.
| year = 2008
Baris 124 ⟶ 144:
| accessdate =
}}
</ref>
| author = T. Suna, S.T. Choua and J.B. Gibson
| year = 1968
Baris 139 ⟶ 159:
| accessdate =
}}
</ref>
| author = Joan Bowman Williams
| year = 1986
Baris 154 ⟶ 174:
| accessdate =
}}
</ref>
== Peranan ==
Umumnya Platyhelminthes merupakan cacing yang merugikan karena bersifat parasit pada manusia dan hewan, namun terdapat spesies platyhelminthes (cacing pipih) yang tidak merugikan manusia atau hewan yaitu planaria. Planaria memiliki peranan yang dimanfaatkan sebagai makanan ikan. Platyhelminthes (cacing pipih) lebih banyak memberikan dampak kerugian bagi manusia dan hewan. Ketika manusia mengkonsumsinya, dampaknya dapat merugikan manusia karena terinfeksi cacing yang dapat menyebabkan masalah-masalah bagi kesehatan manusia.
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Wikispesies}}
{{Animalia}}
{{Kehidupan di Bumi}}
{{Taxonbar|from=Q124900}}
{{Authority control}}
[[Kategori:
[[Kategori:Hewan]]
[[Kategori:Platyhelminthes]]
|