Penyebaran Islam di Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(69 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
Sejarah tentang '''kedatangan dan penyebaran agama Islam di Nusantara''' bersumber dari catatan para pengelana yang telah mengunjungi wilayah [[nusantara]] berabad-abad yang lalu.▼
▲Sejarah tentang '''kedatangan dan penyebaran agama Islam di Nusantara''' bersumber dari catatan para pengelana yang telah mengunjungi wilayah [[nusantara]]
== Sumber/bukti masuknya Islam ke Nusantara ==▼
Ketika singgah di sebelah utara pulau [[Sumatera]], dia menemukan sebuah kota Islam bernama Perlakyang dikelilingi oleh daerah-daerah non-Islam. Hal ini diperkuat oleh catatan-catatan yang terdapat dalam buku-buku sejarah seperti ''Hikayat Raja-Raja Pasai'' dan ''Sejarah Melayu''.▼
▲Bukti awal mengenai agama Islam berasal dari seorang pengelana [[Venesia]] bernama [[Marco Polo]]. Ketika singgah di sebelah utara pulau [[
Bukti kedua berasal dari Ibnu Batutah ketika mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345 megatakan bahwa raja yang memerintah negara itu memakai gelar Islam yakni ''Malikut Thahbir bin Malik Al Saleh''.▼
▲Bukti kedua berasal dari [[Ibnu Batutah]] ketika mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345 megatakan bahwa raja yang memerintah negara itu memakai gelar Islam yakni ''Malikut Thahbir bin Malik Al Saleh''.
Bukti ketiga berasal dari seorang pengelana Portugis bernama [[Tome Pires]], yang mengunjungi Nusantara pada awal [[abad ke-16]]. Dalam karyanya berjudul ''Summa Oriental'', dia menjelaskan bahwa menjelang [[abad ke-13]] sudah ada masyarakat [[Muslim]] di [[Samudra Pasai]], [[Perlak]], dan [[Palembang]]. Selain itu di Pulau [[Jawa]] juga ditemukan makam [[Fatimah binti Maimun]] di Leran ([[Gresik]]) yang berangka tahun 1082 M dan sejumlah makam Islam di [[Tralaya]] yang berasal dari abad ke-13.▼
▲Bukti ketiga berasal dari seorang pengelana Portugis bernama [[Tome Pires]], yang mengunjungi Nusantara pada awal [[abad ke-16]]. Dalam karyanya berjudul ''[[Suma Oriental|Summa Oriental]]'', dia menjelaskan bahwa menjelang [[abad ke-13]] sudah ada masyarakat [[Muslim]] di [[
Golongan lain berpendapat bahwa Islam sebenarnya sudah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 Masehi. Pendapat ini didasarkan atas pernyataan pengelana [[Cina]] [[I-tsing]] yang berkunjung ke Kerajaan [[Sriwijaya]] pada tahun 671. Dia menyatakan bahwa pada waktu itu lalu-lintas laut antara [[Bangsa Arab|Arab]], [[Persia]], [[India]], dan Sriwijaya sangat ramai.▼
▲Golongan lain berpendapat bahwa Islam sebenarnya sudah masuk ke Nusantara sejak
Bukti kelima menurut catatan [[Dinasti Tang]], para pedagang ''Ta-Shih''(sebutan bagi kaum Muslim Arab dan Persia) pada abad ke-9 dan ke-10 sudah ada di [[Kanton]] dan [[Sumatera]].▼
▲Bukti kelima menurut catatan [[Dinasti Tang]], para pedagang ''Ta-Shih''(sebutan bagi kaum Muslim Arab dan Persia) pada abad ke-9 dan ke-10 sudah ada di [[Kanton]] dan [[
== Penyebar Islam di Nusantara ==▼
Penyebar Agama Islam menurut teori
Penyebar Agama Islam menurut teori
Penyebar Agama Islam menurut teori Persia, salah seorang pendukung teori ini adalah P.A. Hoessein Djajaningrat. Ha; ini dapat dibuktikan, bahwa ada beberapa kesamaan budaya yang hidup di kalangan masyarakat Nusantara dengan bangsa Persia dengan adanya peringatan Asyura di kalangan masyarakat, dan hal ini merupakan suatu kebiasaan bagi kaum [[Syi'ah]].
Penyebar Agama Islam menurut teori Sejarawan, yaitu penyebarnya adalah [[Wali Songo]]▼
▲Penyebar Agama Islam menurut teori para Sejarawan,
== Pesatnya Perkembangan Islam di Nusantara ==
Alasan yang menyebabkan penduduk nusantara banyak yang beragama Islam antara lain:
Baris 42:
* Runtuhnya kerajaan [[Majapahit]] memperlancar penyebaran agama Islam.
[[Kategori:Sejarah Asia Tenggara]]
[[Kategori:Sejarah Islam]]
|