Pembicaraan:Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VoteITP (bicara | kontrib)
Db84x (bicara | kontrib)
 
(18 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{WikiProject Indonesia|class=start|importance=mid}}
 
==Referensi==
Referensi yang anda masukkan semua itu sumber akademiknya cuma buku Slamet Mulyana dari Parlindungan dari Poortman, yang menjadi permasalahan Poortman sendiri TAK BISA diidentifikasi asal-usulnya, apalagi kredibilitasnya sebagai sejarawan, sangat beda misalnya dengan Snouck Hurgronye atau Van Den Berg yang banyak menganalisis sejarah Islam di Indonesia. Terlepas dari ideologi yang mereka anut, ke dua sejarawan itu mempunyai kredibilitas tinggi diakui sejarawan Belanda dan Indonesia masa kini. Martin Van Bruinesen yang banyak mengkaji sejarah Islam Indonesia di masa sekarang (yang juga menjadi rekan diskusi Gus Dur) bahkan TIDAK PERNAH MENGUTIP SEKALIPUN NAMA POORTMAN. Silakan baca buku-buku beliau. Terlepas beliau punya banyak kelemahan dalam analisis, tapi beliau berusaha seobjective mungkin dengan merujuk ke berbagai sumber sejarah yang kredibel terlebih dahulu. Begitu banyak sumber beliau rujuk, TAK ADA SATUPUN DARI POORTMAN.
Baris 9 ⟶ 11:
==Templat==
Penempatan 4 templat borongan saya revert dulu. Bila ada argumen kuat nanti bisa dikembalikan lagi. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] 20:47, 2 Juni 2008 (UTC)
 
==Mengenai tudingan dari M.Ng. Arief Siswobudoyo==
 
[[Pengguna:Db84x|Db84x]] ([[Pembicaraan Pengguna:Db84x|bicara]]) 18 Mei 2021 13.38 (UTC)
 
Kredensial mana yang lebih dipercaya '''seorang guru bahasa Jawa''' atau '''gubernur Jateng''' Bapak [[Ganjar Pranowo]] dan Kabareskrim Mabes Polri Komjen [[Budi Waseso]], bapak Ganjar Pranowo usai menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Jateng, Senin (20/1/2020) menjelaskan mengenai legalitas kerajaan Demak, Jipang dan Kendal di mata Republik Indonesia.<ref>{{cite web|url=https://www.tribunnews.com/regional/2020/01/20/selain-di-purworejo-ternyata-di-jateng-bermunculan-kerajaan-baru-ada-di-blora-kendal-demak. |title=Selain di Purworejo, Ternyata di Jateng Bermunculan Kerajaan Baru, Ada di Blora, Kendal, Demak}}</ref> Selain itu kalau Kerajaan Demak dianggap palsu mengapa beliau bisa diterima oleh Kabareskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso saat HUT Kopasus tahun 2015.<ref>{{cite web|url=http://koranborgol.com/article/156352/raden-suminto-silaturakhim-dengan-kabareskrim-di-hut-kopassus.html |title=Raden Suminto Silaturakhim Dengan Kabareskrim Di HUT Kopassus}}</ref>
 
[[Pengguna:Db84x|Db84x]] ([[Pembicaraan Pengguna:Db84x|bicara]]) 20 September 2021 21.27 (UTC)
 
Kelahiran kembali kesultanan Demak sebagai lembaga adat didasari oleh Permendagri No. 39 tahun 2007 yang memperkenankan pemerintah daerah untuk mengakui kerajaan tradisional sebagai lembaga adat selama kerajaan tersebut dinilai dapat menjadi mitra pelestarian budaya. Kegagalan kraton Surakarta menjalan fungsinya selama ini juga mendorong pemprov Jateng mengizinkan kesultanan Demak hidup lagi sebagai lembaga adat.<ref>{{cite web|url=https://eprints.uns.ac.id/7649/1/217081411201103161.pdf |title=PETILASAN KRATON PAJANG Studi tentang Penjajagan menjadi Aset Wisata}}</ref>
 
 
====Referensi====
{{reflist}}
Kembali ke halaman "Kesultanan Demak".