Komando Pasukan Khusus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 4952145 oleh 114.79.49.131 (Bicara)
JFPinaria (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(403 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tambah rujukan|date=November 2023}}
{{Infobox Military unit
{{Infobox military unit
|unit_name=Komando Pasukan Khusus
|unit_name = Komando Pasukan Khusus
|image=[[Berkas:logo_kopassus.gif|175px]]
|captionimage =Logo Lambang Kopassus.svg
|image_size = 170
|dates= [[16 April]], [[1952]] - kini
|caption = Lambang Kopassus
|country=[[Indonesia]]
|start_date =
|branch=[[TNI Angkatan Darat]]
|country = {{IDN}}
|command_structure= [[Tentara Nasional Indonesia]]
|branch =
|type=[[Pasukan khusus]]
|command_structure = [[TNI Angkatan Darat]]
|role= Anti-teror,
|type = [[Pasukan khusus]]
|size= Rahasia
|role = *Operasi Khusus Rahasia
|current_commander=
*Anti Gerilya
|garrison=
*Operasi Pengintaian Khusus
|ceremonial_chief=
*Perang Konvensional/Unkonvensional
|ceremonial_chief_label=
*Operasi Intelijen/Kontra Intelijen
|colonel_of_the_regiment=
*Operasi Pembebasan Sandera
|nickname= Kopassus
*Sabotase
|motto= ''Berani, Benar, Berhasil''
*Anti Teror
|colors= Baret merah
|size = Rahasia
|march=
<!-- Rantai Komando -->
|mascot=
|commander1 = [[Mayjen]] [[TNI]] [[Djon Afriandi]]
|battles= New Guinea - 1950an{{br}}Konfrontasi Malaysia-Indonesia - 1963{{br}}[[Gerakan 30 September|G30S/PKI]] {{br}}Timor Timur - 1975 {{br}}[[Woyla]]
|commander1_label = [[Danjen Kopassus|Komandan Jenderal]]
|notable_commanders=
|commander2 = [[Brigjen]] [[TNI]] [[Yudha Airlangga]]
|anniversaries=
|commander2_label = [[Wadanjen Kopassus|Wakil Komandan Jenderal]]
}}
|commander3 = [[Brigjen]] [[TNI]] [[Husein Sagaf]]
'''Komando Pasukan Khusus''' yang [[singkatan|disingkat]] menjadi '''Kopassus''' adalah bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh [[TNI Angkatan Darat]] yang memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
|commander3_label = Inspektur
|garrison = [[Jakarta Timur]]
|nickname = ''Pasukan Baret Merah''<br>
''Hantu Rimba'' <br>''Komando''
|motto = ''Berani, Benar, Berhasil''
|colors = {{Color box|#E12012|'''MERAH}} & Loreng darah mengalir'''
|colors_label = [[Baret]]
|march = ''Lebih Baik Pulang Nama Daripada Gagal di Medan Tugas''
|mascot =
|battles = * [[Operasi Pagar Betis]] 1949–1962
* Operasi penumpasan [[PRRI]] 1958 - 1961
* Operasi penumpasan [[Permesta]] 1958 - 1961
* [[Operasi Trikora]] 1961–1962
* [[Konflik Papua]] 1962 - sekarang
* [[Konfrontasi Indonesia-Malaysia]] 1963–1966
* [[Gerakan 30 September]] 1965
* [[Peristiwa Mangkuk Merah 1967]]
* [[Operasi Seroja]] 1975 - 1976
* [[Pemberontakan di Aceh]] 1976 - 2005
* [[Peristiwa Woyla]] [[Garuda Indonesia Penerbangan 206]] (1981)
* [[Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma]] 1996
* [[Krisis Timor Timur 1999|Krisis Timor Timur]] 1999-2002
* Operasi penangkapan [[:en:Omar al-Faruq|Omar Al-Faruq]] (2002)
* [[Operasi pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus]] (2011)
* [[Operasi Madago Raya]] 2016 - sekarang
* Operasi Damai Cartenz 2018 - sekarang
|notable_commanders =
|anniversaries = 16 April
|website = [https://kopassus.mil.id kopassus.mil.id]
|dates=16 April 1952 - sekarang{{br}}({{Age in years and months|1952|4|16}})}}
 
'''Komando Pasukan Khusus''' atau biasa disingkat menjadi [[Kopassus]] merupakan bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh [[TNI Angkatan Darat]] yang dipimpin oleh Jenderal Bintang 2 ☆☆ ([[Mayor Jenderal|Mayjen]]) yang biasa disebut [[Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Danjen Kopassus]]. [[Kopassus]] terdiri dari beberapa Satuan Setingkat Brigade yang disebut Grup diantaranya ([[Grup 1/Para Komando]], [[Grup 2/Para Komando]] [[Grup 3/Sandhi Yudha]] dimana Grup ini membawahi beberapa Batalyon di bawahnya, dan juga Satuan Pendidikan yaitu [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus]] yang di dalamnya terdapat [[Sekolah Komando]] untuk mencetak Pasukan Khusus dan Sekolah untuk mengembangkan kemampuan dan Spesialisasi Anggota [[Kopassus]], [[Kopassus]] juga memiliki Satuan Penanggulangan Teror yaitu [[Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror)|Satuan 81 Kopassus]] yang sangat Krusial peran dan eksistensinya baik di dalam negeri maupun Dunia Internasional. Satuan-satuan di [[Kopassus]] memiliki kemampuan yang berbeda-beda yaitu Para Komando, Sandhi Yudha, dan Anti Teror.
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat. Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan [[DI/TII]], operasi militer [[PRRI]]/[[Permesta]], [[Operasi Trikora]], [[Operasi Dwikora]], penumpasan [[Gerakan 30 September|G30S/PKI]], [[Pepera]] di [[Irian Barat]], [[Operasi Seroja]] di [[Timor Timur]], operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand ([[Woyla]]), [[Operasi GPK]] di [[Aceh]], operasi pembebasan sandera di [[Mapenduma]], serta berbagai operasi militer lainnya. Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan KOPASSUS tidak akan pernah diketahui secara menyeluruh. Contoh operasi KOPASSUS yang pernah dilakukan dan tidak diketahui publik seperti: Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk di kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA), penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia dan operasi patroli jarak jauh ''(long range recce)'' di perbatasan Papua nugini.
 
Tugas [[Kopassus]] pada ranah Operasi Militer Perang (OMP) di antaranya adalah ''Direct Action'' atau serangan langsung, untuk menghancurkan Instalasi Vital dan Logistik musuh, ''Combat SAR'', Anti Teror, ''Advance Combat Intelligence'' (Operasi Intelijen Khusus).
Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto ''Berani, Benar, Berhasil''.
 
Selain itu, tugas [[Kopassus]] pada Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di antaranya adalah ''Humanitarian Assistance'' (bantuan kemanusiaan), AIRSO (Operasi Anti Insurjensi, Separatisme dan Pemberontakan), perbantuan terhadap [[Kepolisian Republik Indonesia]] (sesuai permintaan perbantuan), SAR Khusus serta Pengamanan VVIP.
 
Prajurit [[Kopassus]] dapat mudah dikenali dengan ciri khas [[baret]] merah yang disematkan di kepalanya sehingga pasukan ini seringkali dijuluki sebagai ''"Pasukan Baret Merah"''. [[Kopassus]] memiliki moto ''"Berani, Benar, Berhasil"''.<ref>{{Cite web|title=Berita Tni Terkini dan Terbaru Hari Ini - SINDOnews|url=https://www.sindonews.com/topic/22/tni|website=www.sindonews.com|access-date=2023-03-09}}</ref>
 
== Sejarah ==
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat.
 
Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan [[DI/TII]], operasi militer [[PRRI]]/[[Permesta]], [[Operasi Trikora]], [[Operasi Dwikora]], penumpasan [[Gerakan 30 September|G30S/PKI]], [[Pepera]] di [[Irian Barat]], [[Operasi Seroja]] di [[Timor Timur]], [[Garuda Indonesia Penerbangan 206|Operasi Pembebasan Sandera di Bandara Don Muang-Thailand]] ([[Woyla]]), [[Operasi GPK]] di [[Aceh]], [[Krisis sandera Mapenduma|Operasi Mapenduma]], [[Operasi pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus|operasi pembebasan awak kapal Indonesia dari perompak Somalia]], serta berbagai operasi militer lainnya.
 
Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan Kopassus tidak pernah diketahui secara menyeluruh.
 
Contoh operasi yang pernah dilakukan Kopassus dan tidak diketahui publik seperti penyusupan pengungsi Vietnam di Pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk dikordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA), penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia dan operasi patroli jarak jauh di perbatasan [[Papua Nugini]].
 
== Sejarah Kopassus ==
=== Kesko TT III/Siliwangi ===
Pada tanggal [[16 April]] [[1952]], [[Kolonel]] [[Alexander Evert Kawilarang|A.E. Kawilarang]] mendirikan '''Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi''' ('''Kesko TT'''). Ide pembentukan kesatuan komando ini berasal dari pengalamannya menumpas gerakan [[Republik Maluku Selatan]] (RMS) di Maluku. Saat itu A.E. Kawilarang bersama [[Letkol]] [[Slamet Riyadi]] (Brigjen Anumerta) merasa kesulitan menghadapi pasukan komando RMS. [[Alexander Evert Kawilarang|A.E. Kawilarang]] bercita-cita untuk mendirikan pasukan komando yang dapat bergerak tangkas dan cepat.
 
Pada tanggal [[16 April]] [[1952]], [[Kolonel]] [[Alexander Evert Kawilarang|A.E. Kawilarang]] mendirikan '''Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi''' ('''Kesko TT'''). Ide pembentukan kesatuan komando ini berasal dari pengalamannya menumpas gerakan [[Republik Maluku Selatan]] (RMS) di Maluku.
Komandan pertama saat itu adalah [[Mochamad Idjon Djanbi|Idjon Djanbi]]. Idjon Djanbi adalah mantan kapten [[KNIL]] Belanda kelahiran [[Kanada]], yang memiliki nama asli Kapten [[Rokus Bernardus Visser]]. Pada tanggal [[9 Februari]] [[1953]], Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] (KSAD).
 
[[Berkas:11082018_alex-kawilarang_a.jpg|jmpl|ka|[[Alex Kawilarang|Kolonel Alex Evert Kawilarang]], salah satu penggagas pasukan komando Kesko TT III/Siliwangi di Bandung yang menjadi cikal bakal lahirnya Kopassus.]]
 
Saat itu A.E. Kawilarang bersama [[Letkol]] [[Slamet Rijadi]] (Brigjen Anumerta) merasa kesulitan menghadapi pasukan komando RMS. [[Alexander Evert Kawilarang|A.E. Kawilarang]] bercita-cita untuk mendirikan pasukan komando yang dapat bergerak tangkas dan cepat.
 
Untuk membentuk unit komando maka direkrutlah seorang mantan prajurit komando Inggris No.10 (Inter Allied) Commando dan [[Tentara Kerajaan Hindia Belanda|Regiment Speciale Troepen KNIL]] bernama [[Mochamad Idjon Djanbi|Idjon Djanbi]]. Idjon Djanbi adalah mantan kapten [[KNIL]] Belanda kelahiran [[Kanada]], yang memiliki nama asli Kapten [[Rokus Bernardus Visser]]. Pada tanggal [[9 Februari]] [[1953]], Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] (KSAD).
 
=== KKAD (Korps Komando Angkatan Darat) ===
Pada tanggal [[18 Maret]] [[1953]] Mabes APRI mengambil alih dari komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi '''Korps Komando Angkatan Darat''' (KKAD).
 
=== RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) ===
 
Tanggal [[25 Juli]] [[1955]] organisasi KKAD ditingkatkan menjadi '''Resimen Para Komando Angkatan Darat''' ('''RPKAD'''), yang tetap dipimpin oleh Mochamad Idjon Djanbi.
=== KKAD ===
Pada tanggal [[18 Maret]] [[1953]] Mabes ABRI mengambil alih dari komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi '''Korps Komando Angkatan Darat''' (KKAD).
 
[[Berkas:Idjon_Djanbi.jpg|jmpl|ka|[[Idjon Djanbi|Rokus Bernardus Visser]] atau lebih dikenal dengan [[Idjon Djanbi|Mochammad Idjon Djanbi]], adalah pendiri sekaligus [[Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Danjen Kopassus]] pertama yang merupakan mantan pasukan Korps Commandotroepen, pasukan khusus Angkatan Darat Belanda.]]
=== RPKAD ===
Tanggal [[25 Juli]] [[1955]] organisasi KKAD ditingkatkan menjadi '''Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat''' ('''RPKAD'''), yang tetap dipimpin oleh Mochamad Idjon Djanbi.
 
Tahun [[1959]] unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, di timur [[Jakarta]]. Dan pada tahun 1959 itu pula Kepanjangan RPKAD diubah menjadi '''Resimen Para Komando Angkatan Darat''' ('''RPKAD'''). Saat itu organisasi militer itu telah dipimpin oleh Mayor [[Kaharuddin Nasution]].
Baris 46 ⟶ 96:
Pada saat operasi penumpasan DI/TII, komandan pertama, [[Mayor]] [[Idjon Djanbi]] terluka, dan akhirnya digantikan oleh Mayor RE Djailani.
 
=== Puspassus AD (Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat) ===
Pada tanggal [[12 Desember]] [[1966]], RPKAD berubah pula menjadi '''Pusat Pasukan Khusus AD''' ('''Puspassus AD'''). Nama Puspassus AD ini hanya bertahan selama lima tahun.
Sebenarnya hingga tahun 1963, RPKAD terdiri dari dua batalyon, yaitu batalyon 1 dan batalyon 2, kesemuanya bermarkas di Jakarta. Ketika, batalyon 1 dikerahkan ke Lumbis dan Long Bawan, saat konfrontasi dengan Malaysia, sedangkan batalyon 2 juga mengalami penderitaan juga di Kuching, Malaysia, maka komandan RPKAD saat itu, Letnan Kolonel Sarwo Edhie -karena kedekatannya dengan Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Ahmad Yani, mengusulkan 2 batalyon 'Banteng Raider' bentukan Ahmad Yani ketika memberantas DI/TII di Jawa Tengah di upgrade di Batujajar, Bandung menjadi Batalyon di RPKAD, masing-masing Batalyon 441"Banteng Raider III", Semarang ditahbiskan sebagai Batalyon 3 RPKAD di akhir tahung 1963. Menyusul kemudian Batalyon Lintas Udara 436 "Banteng Raider I", Magelang menjadi Batalyon 2 menggantikan batalyon 2 lama yang kekurangan tenaga di pertengahan 1965. Sedangkan Batalyon 454 "Banteng Raider II" tetap menjadi batalyon di bawah naungan Kodam Diponegoro. Batalyon ini kelak berpetualang di Jakarta dan terlibat tembak menembak dengan Batalyon 1 RPKAD di Hek.
 
Pada tanggal [[12 Desember]] [[1966]], RPKAD berubah pula menjadi '''Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat''' ('''Puspassus AD''').
=== Kopassandha ===
Tanggal [[17 Februari]] [[1971]], resimen tersebut kemudian diberi nama '''Komando Pasukan Sandi Yudha''' ('''Kopassandha''').
 
Nama Puspassus AD ini hanya bertahan selama lima tahun.
Dalam operasi di [[Timor Timur]] pasukan ini memainkan peran sejak awal. Mereka melakukan operasi khusus guna mendorong integrasi Timtim dengan [[Indonesia]]. Pada tanggal [[7 Desember]] [[1975]], pasukan ini merupakan angkatan utama yang pertama ke Dili. Pasukan ini ditugaskan untuk mengamankan lapangan udara. Sementara Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengamankan kota. Semenjak saat itu peran pasukan ini terus berlanjut dan membentuk sebagian dari kekuatan udara yang bergerak (mobile) untuk memburu tokoh [[Fretilin]], [[Nicolau dos Reis Lobato]] pada Desember [[1978]].
Sebenarnya hingga tahun 1963, Puspassus AD terdiri dari dua batalyon, yaitu batalyon 1 dan batalyon 2, kesemuanya bermarkas di Jakarta. Ketika, batalyon 1 dikerahkan ke Lumbis dan Long Bawan, saat konfrontasi dengan Malaysia, sedangkan batalyon 2 juga mengalami penderitaan juga di Kuching, Malaysia.
Prestasi yang melambungkan nama Kopassandha adalah saat melakukan operasi pembebasan sandera yaitu para awak dan penumpang pesawat [[Garuda Indonesia Penerbangan 206|DC-9 Woyla Garuda Indonesian Airways]] yang dibajak oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok ekstremis [[Islam]] "[[Komando Jihad]]" yang dipimpin [[Imran bin Muhammad Zein]], [[28 Maret]] [[1981]]. Pesawat yang tengah menerbangi rute [[Palembang]]-[[Medan]] itu sempat didaratkan di [[Penang]], [[Malaysia]] dan akhirnya mendarat di [[Bandara Don Mueang]], [[Bangkok]]. Di bawah pimpinan [[Letkol]] [[Sintong Panjaitan]], pasukan Kopassandha mampu membebaskan seluruh sandera dan menembak mati semua pelaku pembajakan. Korban yang jatuh dari operasi ini adalah Capa (anumerta) [[Achmad Kirang]] yang meninggal tertembak pembajak serta pilot Kapten [[Herman Rante]] yang juga ditembak oleh pembajak. Imran bin Muhammad Zein ditangkap dalam peristiwa tersebut dan dijatuhi hukuman mati.
 
Personel nyata Puspassus AD saat itu tak lebih dari 1 Batalyon, hal ini membuat komandan Puspassus AD saat itu, Letnan Kolonel Sarwo Edhie, karena kedekatannya pribadi dengan Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Ahmad Yani, meminta penambahan personel dari 2 batalyon Banteng di Jawa Tengah.
 
[[Berkas:Idjon-djanbi2.jpg|jmpl|ka|[[Letnan Kolonel]] [[Idjon Djanbi|Mochammad Idjon Djanbi]] (paling kiri) bersama [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Menpangad]] dan perwira RPKAD; [[Ahmad Yani|Letnan Jenderal Ahmad Yani]] (kanan tengah) dan [[Sarwo Edhie Wibowo|Letnan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo]] (paling kanan) sedang meninjau pelatihan komando.]]
 
Saat menumpas DI/TII di Jawa Tengah, Ahmad Yani membentuk operasi "Gerakan Banteng Negara" (GBN) yang sering disebut Batalyon Banteng Raiders. Ahmad Yani menyanggupi dan memberikan Batalyon 441 "Banteng Raider III", Jatingaleh, Semarang dan Batalyon Lintas Udara 436 "Banteng Raider I", Magelang.
 
Melalui rekrutmen dan seleksi latihan Raider di Bruno Purworejo dan latihan Komando di Batujajar maka Batalyon 441 "Banteng Raider III" ditahbiskan sebagai Batalyon 3 Puspassus AD (Tri Budhi Maha Sakti) di akhir tahun 1963. Menyusul kemudian Batalyon Lintas Udara 436 "Banteng Raider I", Magelang menjadi Batalyon 2 menggantikan batalyon 2 lama yang kekurangan tenaga di pertengahan 1965.
 
Perbedaan yang mencolok adalah prajurit Puspassus AD pada Batalyon-1 dan 2 awal di Cijantung diambil dari seleksi anak-anak muda (sipil) sementara pada Batalyon-2 dan 3 seleksi prajurit RPKAD diambil dari prajurit "jadi" yang sudah mempunyai "jam terbang" dan pengalaman dalam operasi - operasi militer.
 
Sedangkan Batalyon 454 "Banteng Raider II" tetap menjadi batalyon di bawah naungan Kodam Diponegoro. Batalyon ini kelak berpetualang di Jakarta dan terlibat tembak menembak dengan Batalyon 1 Puspassus AD di Hek. (Bekas markas Yon-3 RPKAD kini digunakan sebagai [[Yon Arhanudse 15]], Semarang. Bekas markas Yon-2 RPKAD Magelang yang kini digunakan [[Resimen Induk Kodam IV/Diponegoro|Rindam IV/Diponegoro]]. Batalyon-454 berubah menjadi Yonif-401/BR (Banteng Raiders) (kini [[Yonif 400/Raider|Yonif Raider 400/Banteng Raider]] berkedudukan di Srondol, Semarang)).
 
=== Kopassandha (Komando Pasukan Sandhi Yudha) ===
Tanggal [[17 Februari]] [[1971]], resimen tersebut kemudian diberi nama '''Komando Pasukan Sandhi Yudha''' ('''Kopassandha''').
 
Dalam operasi di [[Timor Timur]] pasukan ini memainkan peran sejak awal. Mereka melakukan [[Operasi Seroja#Motivasi Indonesia|operasi khusus]] guna mendorong integrasi Timtim dengan [[Indonesia]]. Pada tanggal [[7 Desember]] [[1975]], pasukan ini merupakan angkatan utama yang pertama ke Dili.
 
Pasukan ini ditugaskan untuk mengamankan lapangan udara. Sementara Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengamankan kota. Semenjak saat itu peran pasukan ini terus berlanjut dan membentuk sebagian dari kekuatan udara yang bergerak (mobile) untuk memburu tokoh [[Fretilin]], [[Nicolau dos Reis Lobato]] pada Desember [[1978]].
 
[[Berkas:Kisah-sedih-anak-cari-ayah-yang-tewas-di-barisan-prajurit-kopassus.jpg|jmpl|[[Kapten (TNI)|Kapten]] [[Luhut Binsar Pandjaitan]] (tengah) bersama para prajurit Kopassandha tiba di [[Timor Timur]] dalam [[Operasi Seroja]], 1976.]]
 
[[Berkas:Prabowo_in_East_Timor.jpg|jmpl|ka|[[Letnan Satu|Letnan]] [[Prabowo Subianto]] (kiri kedua) memimpin Tim Nanggala 10 Kopassandha saat operasi [[Timor Timur]] untuk mengejar pimpinan [[FRETILIN|Fretilin]], [[Nicolau dos Reis Lobato]] pada Desember 1978.]]
 
Prestasi yang melambungkan nama Kopassandha adalah saat melakukan operasi pembebasan sandera yaitu para awak dan penumpang pesawat [[Garuda Indonesia Penerbangan 206|DC-9 Woyla Garuda Indonesian Airways]] yang dibajak oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok ekstremis [[Islam]] "[[Komando Jihad]]" yang dipimpin [[Muhammad Zainuddin Abdul Madjid|Imran bin Muhammad Zein]], [[28 Maret]] [[1981]].
 
Pesawat yang tengah menerbangi rute [[Palembang]]-[[Medan]] itu sempat didaratkan di [[Penang]], [[Malaysia]] dan akhirnya mendarat di [[Bandara Don Mueang]], [[Bangkok]]. Di bawah pimpinan [[Letkol]] [[Sintong Panjaitan]], pasukan Kopassandha mampu membebaskan seluruh sandera dan menembak mati semua pelaku pembajakan.
 
Korban yang jatuh dari operasi ini adalah Letda Inf [[Achmad Kirang]] yang meninggal tertembak pembajak serta pilot Kapten [[Herman Robert Woltjer|Herman Rante]] yang juga ditembak oleh pembajak. Imran bin Muhammad Zein ditangkap dalam peristiwa tersebut dan dijatuhi hukuman mati.
 
Pada tahun [[1992]] menangkap penerus Lobato, [[Xanana Gusmao]], yang bersembunyi di [[Dili]] bersama pendukungnya.
 
=== Kopassus (Komando Pasukan Khusus) ===
Dengan adanya reorganisasi di tubuh [[ABRI]], sejak tanggal [[26 Desember]] [[1986]], nama Kopassandha berubah menjadi '''Komando Pasukan Khusus''' yang lebih terkenal dengan nama '''Kopassus''' hingga kini.
 
[[Berkas:Kolonel_Inf_Echsan_Sutadji.jpg|jmpl|ka|Kolonel Inf. Echsan Sutadji memimpin upacara di Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur.]]
ABRI selanjutnya melakukan penataan kembali terhadap grup di kesatuan Kopassus. Sehingga wadah kesatuan dan pendidikan digabungkan menjadi Grup 1, Grup 2, Grup 3/Pusdik Pasuss, serta Detasemen 81.
 
ABRI selanjutnya melakukan penataan kembali terhadap grup di kesatuan Kopassus. Sehingga wadah kesatuan dan pendidikan digabungkan menjadi Grup 1, Grup 2, Grup 3/Pusdikpassus, serta Detasemen 81.
 
Sejak tanggal [[25 Juni]] [[1996]] Kopasuss melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari tiga Grup menjadi lima Grup.
* Grup 1/ParakomandoPara Komando — berlokasi di Serang, [[BantenJawa Barat]]
* Grup 2/Parakomando — berlokasi di Kartasura, [[Jawa Tengah]]
* Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar, [[Jawa Barat]]
* Grup 4/SandhiSandi Yudha — berlokasi di Cijantung, [[Jakarta Timur]]
* Grup 5/Anti Teror — berlokasi di Cijantung, [[Jakarta Timur]]
 
'''Detasemen 81''', unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi.
Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari '''Komandan Kopassus''' yang berpangkat [[Brigjen]] menjadi '''Komandan JendralJenderal''' (''Danjen'') Kopassus yang berpangkat [[Mayjen]] bersamaan dengan reorganisasi ini.
 
== Struktur Satuan Kopassus ==
[[Berkas:Di-balik-latihan-yang-superberat-ini-gaji-dan-tunjangan-kopassus-fts.jpg|jmpl|Prajurit Kopassus mengikuti upacara kemiliteran.]]
[[Berkas:Kopasus28.jpg|framed|right|Pasukan Kopassus]]
=== Perbedaan struktur dengan satuan infanteri lain ===
Struktur organisasi Kopassus berbeda dengan satuan [[infanteri]] pada umumnya. Meski dari segi korps, para anggota Kopassus pada umumnya berasal dari Korps Infanteri, namun sesuai dengan sifatnya yang khusus, maka Kopassus menciptakan strukturnya sendiri, yang berbeda dengan satuan infanteri lainnya.
 
Kopassus sengaja untuk tidak terikat pada ukuran umum satuan infanteri, hal ini tampak pada satuan mereka yang disebut Grup. Penggunaan istilah Grup bertujuan agar satuan yang dimiliki mereka terhindar dari standar ukuran satuan infanteri pada umumnya (misalnya [[Brigade]]).

Dengan satuan ini, Kopassus dapat fleksibel dalam menentukan jumlah personel, bisa lebih banyak dari ukuran brigade (sekitar 5000 personel), atau lebih sedikit.
 
=== Lima Grup Kopassus ===
[[Berkas:Kopassusselfdefense.jpg|thumb|210px|right|Kopassus - Demo Bela Diri]]
Secara garis besar satuan dalam Kopassus dibagi dalam lima Grup, yaitu:
* [[Grup 1/Para Komando]] - berlokasi di [[Kabupaten Serang|Serang]], [[Banten]]
* [[Grup 2/Para Komando]] - berlokasi di [[Kartasura]], [[Jawa Tengah]]
* [[Pusat Pendidikan Pasukan Khusus]] - berlokasi di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
* [[Grup 3/Sandhi Yudha]] - berlokasi di [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
* [[Satuan 81/Penanggulangan Teror]] - berlokasi di [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
 
[[Berkas:Kopassus_groups_symbols.jpg|jmpl|ka|Satuan Kopassus]]
Kecuali [[Pusdikpassus]], yang berfungsi sebagai pusat pendidikan, Grup-Grup lain memiliki fungsi operasional (tempur). Dengan demikian struktur Pusdikpassus berbeda dengan Grup-Grup lainnya. Masing-masing Grup (kecuali Pusdikpassus), dibagi lagi dalam [[batalyon]], misalnya: Yon 11, 12 dan 13 (dari Grup 1), serta Grup 21, 22 dan 23 (dari Grup 2).
 
Secara garis besar satuan dalam Kopassus dibagi dalam lima grup dengan rincian tiga grup tempur, satu satuan khusus, dan satu satuan Diklat yaitu:
* '''[[Grup 1/Para Komando]] (Eka Wastu Baladhika)''' - berlokasi di [[Kabupaten Serang|Serang]], [[Banten]]
:* [[Yon-11|Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika]] bermarkas di Serang, Banten
:* [[Yon-12|Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika]] bermarkas di Serang, Banten
:* [[Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika]] bermarkas di Serang, Banten
:* [[Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladika]] bermarkas di [[Kemang, Bogor|Kemang, Bogor]], [[Bogor]]
* '''[[Grup 2/Para Komando]] (Dwi Dharma Bhirawa Yudha)''' - berlokasi di [[Kartasura]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Yon-21|Batalyon 21/Buhpala Yudha]] yang bermarkas di [[Kartasura]], [[Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Yon-22|Batalyon 22/Manggala Yudha]] yang bermarkas di [[Kartasura]], [[Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Yon-23|Batalyon 23/Dhanuja Yudha]] bermarkas di [[Kartasura]], [[Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]
* '''[[Grup 3/Sandhi Yudha|Grup 3/Sandi Yudha]] (Tri Kottaman Wira Naraca Byuha)''' - berlokasi di [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
:* [[Batalyon 31|Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama]] bermarkas di [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
:* [[Batalyon 32|Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama]] bermarkas di [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
:* [[Batalyon 33|Batalyon 33/Wira Sandi Yudha Sakti]] bermarkas di [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
* '''[[Satuan 81/Penanggulangan Teror]] (Siap Setia Berani)''' - berlokasi di [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
:* [[Batalyon 811 Sat 81 Kopassus|Batalyon 811/Aksi Khusus]] bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur
:* [[Batalyon 812 Sat 81 Kopassus|Batalyon 812/Bantuan Khusus]] bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur
:* [[Detasemen Bantuan Satuan 81 Kopassus]] bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur
* '''[[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus]] (Tri Yudha Cakti)''' - berlokasi di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
:* [[Sekko Pusdiklatpassus|Sekolah Komando]] bermarkas di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
:* [[Separa Pusdiklatpassus|Sekolah Para]] bermarkas di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
:* [[Sesandha Pusdiklatpassus|Sekolah Sandhi Yudha]] bermarkas di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
:* [[Sespesialis Pusdiklatpassus|Sekolah Spesialisasi]] bermarkas di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
:* [[Seraider Pusdiklatpassus|Sekolah Raider]] bermarkas di [[Cilacap]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Sepursus Pusdiklatpassus|Sekolah Pertempuran Khusus]] bermarkas di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
 
Kecuali [[Pusdiklatpassus]], yang berfungsi sebagai pusat pendidikan, Grup-Grup lain memiliki fungsi operasional (tempur). Dengan demikian struktur Pusdiklatpassus berbeda dengan Grup-Grup lainnya. Masing-masing Grup (kecuali Pusdiklatpassus), dibagi lagi dalam [[batalyon]], misalnya: Yon 11, 12, 13 dan 14 (dari Grup 1), Yon 21, 22 dan 23 (dari Grup 2), serta Yon 31, 32, dan 33 (dari Grup 3).
 
==== Jumlah personel ====
Karena Kopassus merupakan pasukan khusus, maka dalam melaksanakan operasi tempur, jumlah personel yang terlibat relatif sedikit, tidak sebanyak jumlah personel infanteri biasa, dengan kata lain tidak menggunakan ukuran konvensional mulai dari [[peleton]] hingga [[batalyon]]. Kopassus jarang sekali (mungkin tidak pernah) melakukan operasi dengan melibatkan kekuatan satu batalyon sekaligus.
 
Baris 98 ⟶ 199:
 
=== Pangkat komandan ===
* Komandan Grup berpangkat [[Kolonel]],
* Komandan [[Batalyon]] berpangkat [[Letnan Kolonel]], atau [[Mayor]]
* Komandan Detasemen, Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, adalah perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai [[Letnan Dua]] sampai [[Mayor]]).
 
== Daftar Komandan Kopassus ==
{{utama|Komandan JendralJenderal KopassusKomando Pasukan Khusus}}
Saat ini, Kopassus di pimpindipimpin oleh seorang Komandan JendralJenderal (Danjen) yang berpangkat [[BrigadirMayor JendralJenderal]]. Saat ini jabatan Danjen diduduki oleh [[BrigjenMayjen]] [[TNI]] [[Lodewijk Freidrich Paulus|Lodewijk F.Djon PaulusAfriandi]]
 
== Pendidikan ==
== Isu dan berita yang terkait dengan Kopassus ==
Pendidikan Komando dilaksanakan di [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus]] (Pusdiklatpassus) Batujajar, Bandung, Jawa-Barat dimana seluruh siswa komando harus mengikuti 60 materi pelajaran yang sangat menantang dan berat.
Nama besar dan citra yang disandang Kopassus sejak didirikannya menyebabkan banyaknya pihak yang menarik-narik Kopassus untuk masuk kedalam kegiatan bernuansa politis. Kopassus sejak dulu telah menjadi tempat persemaian perwira-perwira muda potensial, yang kelak mengisi pos-pos jabatan pimpinan TNI. Nama-nama seperti [[Benny Moerdani]], [[Sintong Panjaitan]], [[Yunus Yosfiah]], [[Agum Gumelar]], [[Hendropriyono]], [[Prabowo Subianto]], dan lain-lain, adalah perwira-perwira yang sudah dikenal publik, saat mereka masih berpangkat Kapten atau Mayor, berkat prestasi mereka di lapangan.
 
[[Berkas:Pendidikan-carako-kopassus.jpg|jmpl|ka|Para siswa Carako (Calon Prajurit Komando) sedang mengikuti pendidikan komando.]]
=== Pengangkatan Prabowo ===
{{taknetral}}
Pengangkatan Prabowo sendiri, yang kebetulan adalah menantu Soeharto, telah menimbulkan banyak gunjingan publik padahal jika di telaah lebih jauh Prabowo memang seorang yang cerdas dan banyak tugas-tugas yang diselesaikan dengan gemilang. Dia seorang prajurit yang jenius, menguasai teknik berperang secara baik dan komunikasi verbal yang bagus dibuktikan dengan menguasai beberapa bahasa seperti Inggris dan perancis secara fasih.
 
Diantaranya teknik tempur, membaca peta, Pionir, patroli, survival, mendaki gunung serta pendaratan dengan kapal motor & amphibi. Mereka juga dilatih pertempuran jarak dekat, perang kota, teknik gerilya, selam militer dan juga anti-teror.
=== Kasus putra Subagyo HS ===
 
Nama lain yang ikut tercoreng adalah [[Subagyo HS]], yang sempat menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad). Nama Subayo tercoreng oleh ulah putranya, [[Agus Isrok]][http://www.wirapratama1997.com/dataalumni/detail_alumniAkmil.asp?id=54], yang kebetulan juga berdinas di Kopassus dan berpangkat letnan. Agus, yang pada mulanya berusaha menyembunyikan identitasnya, tertangkap dalam pesta obat-obatan terlarang (shabu-shabu) di sebuah hotel tempat pusat hiburan di Jakarta. Menurut dugaan, Agus bukan hanya sekadar pemakai melainkan juga pengedar narkoba. Diperkirakan karena kekuasaan ayahnya, Agus lolos dari jerat hukum. Pada tahun 2007 [[Agus Isrok]] diketahui masih aktif di militer dengan pangkat Kapten. Kasus ini menegaskan apa yang sudah menjadi rahasia umum bahwa Kopassus pada khususnya dan ABRI pada umumnya terlibat dalam bisnis-bisnis illegal di Indonesia. Menurut sebuah sumber dari media terkemuka di Indonesia yang enggan disebut namanya, Kopassus telah lama menggunakan uang perolehan dari bisnis obat terlarang, minuman, dan hiburan untuk membiayai aksi dan operasi militernya yang memakan tidak sedikit biaya, yang secara budgetair tidak semuanya dilaporkan secara internal maupun eksternal di ABRI.
Pendidikan dan pelatihan Komando berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan (28 minggu) yang dibagi menjadi tiga tahap.
 
Tahap pertama pelaksanaan pendidikan dilakukan selama 18 minggu, tahap kedua semua peserta akan dilepas di hutan dan pegunungan masing-masing dua kali selama 6 minggu, dan tahap selanjutnya tahap ketiga diakhiri dengan 4 minggu tahap rawa laut. Dengan fase sebagai berikut:
* '''Tahap I Pelatihan Dasar / Basis'''
18 Minggu dengan poin kemampuan individu di Batujajar. Membentuk sikap & kepribadian, mengisi keterampilan teknis, taktik Operasi Komando, Kemampuan individu & dasar pertempuran perkotaan, Pengetahuan pendukung, manajerial lapangan, dan tes kemampuan individu.
* '''Tahap II (Hutan dan Gunung)'''
6 Minggu dengan penekanan anti-pemberontakan, Perang Hutan, Praktek raid, menembak, navigasi darat, survival, penjejakan dan anti penjejakan di Situ Lembang.
 
Stabilisasi pengamatan hutan, kemampuan individu di dalam hutan / Teknik dasar pertempuran, kemampuan hutan dalam hubungan kelompok, How To Fine The Figther (HTF) hutan, dan ketahanan patroli pengintaian jarak jauh (LRRP).
 
Di awali dengan pendakian serbu (panjat tebing) di kawasan tebing Citatah yang memiliki ketinggian 48 meter. Lalu nantinya akan dilanjutkan perang hutan / gerilya baik pemantapan individu maupun kerjasama tim di daerah Situ, Lembang.
 
Setelah itu dilanjutkan ke latihan survival di hutan. Di tahap ini para siswa komando tidak dibekali logistik dan senjata apapun selama 5 hari. Mereka harus bertahan hidup melewati segala rintangan dan mara bahaya di hutan.
 
Siswa para komando juga dilatih pengamatan hutan. Menganalisa tiap pergerakan sebagai data yang dapat di analisis. Ini berguna untuk melatih kepekaan dan insting seorang siswa komando di hutan. Bukan hanya individu tetapi juga kerjasama tim antar prajurit juga dipertajam dalam latihan tersebut.
 
Tahap survival diakhiri dengan long march dengan rintangan dari Lembang ke Cilacap yang berjarak sekitar 500 km. Mereka diperlengkapi dengan ransel yang berbobot sekitar 20 kg, ditambah logistik, senjata, helm dan sepatu boot. Mereka dikondisikan dalam skenario perang menuju ruang emas atau daerah target operasi yang harus direbut dalam waktu 10 hari.
* '''Tahap III (Rawa dan Laut)'''
4 Minggu dengan taktik operasi Komando yang berat, taktik pertempuran laut di Cilacap dan Nusakambangan. Pengamatan konservasi Rawa Laut, kemampuan patroli, pengetahuan medan rawa dan uji ketahanan terhadap interogasi.
 
Bagian yang paling berat adalah menyelusup ke daerah target operasi dengan berenang 1 kilometer dari Cilacap ke Nusakambangan.
 
Tahap pertempuran laut diakhiri dengan sesi serangan fajar yang meliputi pelolosan dan kamp tawanan. Pada sesi tersebut para siswa komando harus lolos dari berbagai rintangan berat tanpa bekal dan peralatan.
 
Jika tertangkap mereka akan dimasukkan ke dalam kamp tawanan diskenariokan seperti perang sungguhan. Para siswa komando diharuskan tiba di Save House "tempat dituju" sebelum jam 10 malam di pantai Permisan sebagai syarat lulus ujian.
 
Para siswa komando yang berhasil menyelesaikan pendidikan Komando selama 7 Bulan dengan baik akan dilantik saat upacara penutupan di pantai Permisan dengan memakai kualifikasi brevet komando dan baret komando yang telah di sandang.
 
== Isu dan berita ==
Nama besar dan citra yang disandang Kopassus sejak didirikannya menyebabkan banyaknya pihak yang menarik-narik Kopassus untuk masuk kedalam kegiatan bernuansa politik.
 
Kopassus sejak dulu telah menjadi tempat persemaian perwira-perwira muda potensial, yang kelak mengisi pos-pos jabatan pimpinan TNI. Nama-nama seperti [[L.B. Moerdani]], [[Sintong Panjaitan]], [[Yunus Yosfiah]], [[Agum Gumelar]], [[Hendropriyono]], [[Prabowo Subianto]], dan lain-lain, adalah perwira-perwira yang sudah dikenal publik, saat mereka masih berpangkat Kapten atau Mayor, berkat prestasi mereka di lapangan.
 
Kopassus juga kerap dituding oleh [[Lembaga Swadaya Masyarakat|LSM]] dan media Barat melakukan serangkaian pelanggaran [[HAM]] di [[Aceh]], [[Papua]], [[Timor Timur]], dan [[Jakarta]] (lihat bagian Kasus penculikan aktivis reformasi).<ref>Sydney Morning Herald, November 15, 2002
[http://www.kabar-irian.com/pipermail/kabar-irian/2002-November/000049.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071014093638/http://kabar-irian.com/pipermail/kabar-irian/2002-November/000049.html|date=2007-10-14}};
Transcript from an Australian Broadcasting Corporation brodacast, 12/08/2003
[http://www.abc.net.au/lateline/content/2003/s922904.htm]</ref>
 
Masalah HAM inilah yang sempat membuat pasukan khusus Australia [[:en:Special Air Service Regiment|Australian Special Air Service Regiment]] tidak lagi berlatih dengan Kopassus selama beberapa tahun, sebelum kembali diadakan pada saat ini.
 
=== Kasus penculikan aktivis reformasi ===
{{utama|Penculikan aktivis 1997/1998}}
Pada tahun 1998, nama Kopassus sempat tercoreng berkaitan dengan aktivitas [[Tim Mawar]] yang dituding bertanggung jawab terhadap kegiatan penculikan dan penghilangan nyawa beberapa aktivis pro demokrasi. Nama Kopassus kembali tercoreng setelah Peristiwa Mei 1998, ketika banyak hasil penelitian tim pencari fakta independen menemukan adanya organisasi terstruktur rapi dalam militer yang dengan sengaja dan maksud tertentu menyulut kerusuhan massa di Jakarta dan Surakarta (kedua kota tersebut secara kebetulan adalah daerah basis/markas Kopassus, yaitu Cijantung-Jakarta dan Kandang Menjangan-Surakarta). Pada 2007 masalah Tim Mawar ini kembali mencuat ke permukaan melihat kenyataan bahwa 11 tentara yang terlibat (6 di antaranya dipecat pada 1999), ternyata tidak jadi dipecat tetapi tetap meniti karier, naik pangkat dan beberapa diketahui memegang posisi-posisi penting seperti [[Dandim]] dengan pangkat kolonel. Panglima TNI menyatakan hanya 1 dari 6 perwira tersebut yang benar-benar dipecat.
 
Nama Kopassus kembali tercoreng setelah Peristiwa Mei 1998, ketika banyak hasil penelitian tim pencari fakta independen menemukan adanya organisasi terstruktur rapi dalam militer yang dengan sengaja dan maksud tertentu menyulut kerusuhan massa di Jakarta dan Surakarta (kedua kota tersebut secara kebetulan adalah daerah basis/markas Kopassus, yaitu Cijantung-Jakarta dan Kandang Menjangan-Surakarta).
=== Membungkuknya Danjen Kopassus di depan Tommy Soeharto ===
Pada tahun 2007, Kopassus kembali tercoreng dengan insiden pembungkukan Danjen Kopassus di depan [[Tommy Soeharto]]. Hal ini mengesankan Kopassus masih tunduk kepada kekuasaan Soeharto. Pada acara hari ulang tahun kopassus, Tommy dan Bambang Trihatmodjo Soeharto hadir di [[Kandang Menjangan]] Group II Kopassus [[Solo]] sebagai peserta lomba tembak terbuka yang digelar pada [[23 April]] 2007. Pada saat bersalaman dengan Tommy, [[Rasyid Qurnuen Aquary|Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary]] (Danjen Kopassus) terlihat membungkuk di depan putra presiden Suharto itu, dan kejadian ini terekam kamera wartawan. Foto membungkuknya Danjen Kopassus ini beredar luas di masyarakat bahkan sampai ke Amerika Serikat dan Australia. Pemerintah Amerika Serikat melalui Asisten Menlu AS Urusan Asia Pasifik, Christopher Hill menanyakan secara resmi mengenai peristiwa ini kepada Menteri Pertahanan [[Juwono Sudarsono]] di Jakarta.
 
Pada 2007 masalah Tim Mawar ini kembali mencuat ke permukaan melihat kenyataan bahwa 11 tentara yang terlibat (6 di antaranya dipecat pada 1999), ternyata tidak jadi dipecat tetapi tetap meniti karier, naik pangkat dan beberapa diketahui memegang posisi-posisi penting seperti Komandan [[Kodim]] dengan pangkat kolonel. Panglima TNI menyatakan hanya 1 dari 6 perwira tersebut yang benar-benar dipecat.
Menurut Menteri, Danjen Kopassus hanya memberikan ucapan selamat atas prestasi Tommy pada kompetisi tersebut.<ref>[http://www.bipnewsroom.info/index.php?_language=Indonesia&_mainNo=11&_subNo=&_insideSubNo=&newsid=21266&_link=loadnews.php Menhan: Kehadiran Tommy Sebagai Peserta Lomba Tembak]</ref>
 
== Referensi ==
Baris 129 ⟶ 266:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [httphttps://www.tniadkopassus.mil.id/ kopassus/1kopassus.php?pil=2mil.id] TNI-AD:(website Kopassus]resmi)
* {{id}} [http://www.mabesadtniad.mil.id/kotamakopassus/pasus1kopassus.htm Mabesphp?pil=2 TNI-AD: Kopassus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100416060352/http://www.tniad.mil.id/kopassus/1kopassus.php?pil=2 |date=2010-04-16 }}
* {{id}} [http://www.mabesad.mil.id/pejabatkotama/kopassuspasus.htm SusunanMabes PejabatTNI-AD: Kopassus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060423053732/http://www.mabesad.mil.id/kotama/pasus.htm |date=2006-04-23 }}
* {{enid}} [http://www.globalsecuritymabesad.orgmil.id/military/world/indonesiapejabat/kopassus.htm PembahasanSusunan mengenaiPejabat Kopassus] dari GlobalSecurity{{Webarchive|url=https://web.archive.org]/web/20071005044257/http://www.mabesad.mil.id/pejabat/kopassus.htm |date=2007-10-05 }}
* {{en}} [http://www.globalsecurity.org/military/world/indonesia/kopassus.htm Pembahasan mengenai Kopassus dari GlobalSecurity.org]
 
[[Kategori:TNI-AD]]
[[Kategori:Kopassus| ]]
[[Kategori:Pasukan khusus Indonesia]]
 
{{TNI-AD}}
[[de:Kopassus]]
 
[[en:Kopassus]]
[[Kategori:Komando Pasukan Khusus| ]]
[[fr:Kopassus]]
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[jv:Kopassus]]
[[Kategori:Pasukan khusus Indonesia]]