Pedologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(68 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ilmu}}
'''Pedologi''' adalah cabang [[ilmu tanah]] yang mempelajari sifat dan ciri tanah serta proses pembentukan tanah. Pedologi berasal dari bahasa Rusia ''pedologiya'', yang dalam bahasa Yunani ''pedon'' = tanah. Dalam pedologi dipelajari genesa tanah, morfologi tanah, dan klasifikasi tanah.
:''Tidak untuk dikacaukan dengan ''paedologi'', istilah lain untuk ''[[pedagogi eksperimental]]'', ilmu mengenai perkembangan dan perilaku anak-anak''.
 
'''Pedologi''' adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek [[geologi]] [[tanah]]. Di dalamnya ditinjau berbagai hal mengenai pembentukan tanah (pedogenesis), morfologi tanah (sifat dan ciri fisika dan kimia), dan klasifikasi tanah. Istilah ini dipinjam dari [[bahasa Inggris]], ''pedology'', yang membentuknya dari dua kata [[bahasa Yunani]]: ''pedon'' ("tanah") dan ''logos'' ("lambang", "pengetahuan").
==Tanah di Indonesia==
Klasifikasi tanah di Indonesia yang paling kerap digunakan adalah sistem Dudal-Soepraptohardjo (1957-1961): ''Dudal, R., and M. Soepraptohardjo. 1957. Soil Classification in Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.''
 
Pedologi merupakan satu dari dua cabang utama [[ilmu tanah]], selain [[edafologi]] (ilmu kesuburan tanah).
# Tanah Aluvial
# Andosol
# Grumusol
# Latosol
# Litosol
# Tanah Mediteran
# Organosol
# Podsol
# Podsolik Merah Kuning
# Podsolik Coklat
# Podsolik Coklat kelabu
# Regosol
# Renzina
 
== Klasifikasi tanah ==
Namun belakangan ini diganti dengan sistem USDA Soil Taxonomy yang sering tidak cocok dengan tanah iklim tropis di Indonesia.
Klasifikasi tanah memiliki berbagai versi. Terdapat kesulitan teknis dalam melakukan klasifikasi untuk tanah karena banyak hal yang memengaruhi pembentukan tanah. Selain itu, tanah adalah benda yang dinamis sehingga selalu mengalami proses perubahan. Tanah terbentuk dari [[batuan]] yang aus/lapuk akibat terpapar oleh dinamika di lapisan bawah atmosfer, seperti dinamika [[iklim]], [[topografi]]/[[geografi]], dan aktivitas [[organisme]] [[biologi]]. Intensitas dan selang waktu dari berbagai faktor ini juga berakibat pada variasi tampilan tanah.
 
Dalam melakukan klasifikasi tanah para ahli pertama kali melakukannya berdasarkan ciri [[fisika]] dan [[kimia]], serta dengan melihat lapisan-lapisan yang membentuk [[profil tanah]]. Selanjutnya, setelah teknologi jauh berkembang para ahli juga melihat aspek [[batuan]] dasar yang membentuk tanah serta proses [[dekomposisi|pelapukan]] batuan yang kemudian memberikan ciri-ciri khas tertentu pada tanah yang terbentuk.
==Pakar pedologi di Indonesia==
 
* E.C.J. Mohr (1873–1970)
Berdasarkan kriteria itu, ditemukan banyak sekali jenis tanah di dunia. Untuk memudahkannya, sering kali para ahli melakukan klasifikasi secara lokal. Untuk Indonesia misalnya dikenal ''sistem klasifikasi Dudal-Soepraptohardjo'' (1957-1961)<ref>Dudal, R., and M. Soepraptohardjo. 1957. ''Soil Classification in Indonesia''. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimatologi, Bogor.</ref> yang masih dirujuk hingga saat ini di Indonesia untuk kepentingan [[pertanian]], khususnya dalam versi yang dimodifikasi oleh [[Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat]] (Puslittanak) pada tahun 1978 dan 1982.
 
Pada tahun 1975 dirilis ''sistem klasifikasi [[USDA]]'' (Departemen Pertanian [[Amerika Serikat|AS]]). Sistem ini dibuat karena sistem-sistem klasifikasi lama saling tumpang tindih dalam penamaan akibat perbedaan kriteria. Dalam pemakaiannya, sistem USDA memberikan kriteria yang jelas dibandingkan sistem klasifikasi lain, sehingga sistem USDA ini biasa disertakan dalam pengklasifikasian tanah untuk mendampingi penamaan berdasarkan ''sistem [[FAO]]'' atau PPT (Pusat Penelitian Tanah). Kelemahan dari sistem ini, khususnya untuk [[negara berkembang]], adalah kriterianya yang sangat mendasarkan pada analisis [[laboratorium]] yang rinci, sehingga para praktisi sulit untuk mendefinisikan langsung di lapangan. Walaupun demikian, sistem USDA sangat membantu karena memakai sistem penamaan yang konsisten.
 
Untuk komunikasi di antara para ahli tanah dunia, [[Organisasi Pangan dan Pertanian]] (FAO) telah mengembangkan sistem klasifikasi tanah pula sejak 1974. Pada tahun 1998 kemudian disepakati dipakainya [[sistem klasifikasi WRB]] dari ''[[World Reference Base for Soil Resources]]'', suatu proyek bentukan FAO, untuk menggantikan sistem ini. Versi terbaru dari sistem WRB dirilis pada tahun 2007.
 
=== Sistem klasifikasi Dudal-Soepraptohardjo ===
 
Taksonomi tanah berdasarkan sistem Dudal-Soepraptohardjo mendasarkan pada penampilan profil tanah dan sejumlah ciri-ciri fisika dan kimia. Dasar sistem ini adalah dari [[Rudi Dudal]], ahli tanah dari Belgia, yang dimodifikasi untuk situasi Indonesia oleh M. Soepraptohardjo. Sistem ini disukai oleh pekerja lapangan pertanian karena mudah untuk diterapkan di lapangan. Versi aslinya dirilis pada tahun 1957. Modifikasinya dilakukan oleh [[Pusat Penelitian Tanah]] pada tahun 1978 dan 1982. Sistem ini (dan modifikasinya) berlaku khusus untuk Indonesia, dengan mengadopsi beberapa sistem internasional, khususnya dalam penamaan dan pemberian kriteria.
 
Berikut adalah klasifikasi tanah Indonesia menurut sistem Dudal-Soepraptohardjo (D-S), diberikan dengan padanannya menurut empat sistem klasifikasi lain.
 
{| class="wikitable"
|-
! Dudal-Soepraptohardjo <br />(D-S) (1957-1961)
! Modifikasi PPT atas D-S<br />(1978/1982)
! [[FAO]]/[[UNESCO]] (1974)<ref>Sejak 1998 diganti oleh sistem World Reference Base</ref>
! ''World Reference Base'' <br />(WRB) (2007)
! ''Soil Survey Staff'' USDA <br />(1975 – 1990)
|-
| [[Tanah aluvial]] <br />(endapan, ''alluvial soil'')
| Tanah aluvial
| [[Fluvisol]]
|
| [[Entisol]], [[Inceptisol]]
|-
| [[Andosol]]
| Andosol
| Andosol
| Andosol
| [[Andisol]]
|-
| [[Tanah Hutan Coklat]] <br />(''Brown Forest Soil'')
| [[Kambisol]]
| Cambisol
| Cambisol
| [[Inceptisol]]
|-
| [[Grumusol]]
| Grumusol
| [[Vertisol]]
| Vertisol
| Vertisol
|-
| [[Latosol]]
| Kambisol, Latosol, [[Tanah lateritik|Lateritik]]
| Cambisol, [[Litosol]], [[Ferralsol]]
|
| Inceptisol, [[Ultisol]], [[Oxisol]]
|-
| [[Litosol]]
| Litosol
| Litosol
|
| Entisol (subkelompok ''lithic'')
|-
| [[Mediteran]]
| Mediteran
| [[Luvisol]]
| Chromic Luvisols
| [[Alfisol]], Inceptisol
|-
| [[Organosol]]
| Organosol
| [[Histosol]]
| Histosol
| Histosol
|-
| [[Podsol]]
| Podsol
| Podsol
| Podzols
| [[Spodosol]]
|-
| [[Podsolik Merah Kuning]]
| [[Podsolik]]
| [[Acrisol]]
|
| [[Ultisol]]
|-
| [[Podsolik Coklat]]
| Kambisol
| Cambisol
|
| Inceptisol
|-
| [[Podsolik Coklat Kelabu]]
| Podsolik
| Acrisol
|
| Ultisol
|-
| [[Regosol]]
| Regosol
| Regosol
|
| Entisol, Inceptisol
|-
| [[Renzina]]
| Renzina
| Rendzina
| Calcic [[Leptosols]]
| [[Rendoll]]
|-
| -
| [[Ranker]]
| Ranker
| Acidic Leptosols
| -
|}
<small>''Sumber: [http://elisa.ugm.ac.id/files/cahyonoagus/bQdAS2M3/TANAH-CAHYO.rtf Padanan Nama Tanah menurut Berbagai Sistem Klasifikasi Tanah (disederhanakan)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}'', kecuali untuk sistem WRB.</small>
 
=== Sistem ''Soil Taxonomy'' (USDA) ===
Sistem USDA atau ''Soil Taxonomy'' dikembangkan pada tahun 1975 oleh tim ''Soil Survey Staff'' yang bekerja di bawah Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Sistem ini pernah sangat populer namun juga dikenal sulit diterapkan. Oleh pembuatnya, sistem ini diusahakan untuk dipakai sebagai alat komunikasi antarpakar tanah, tetapi kemudian tersaingi oleh sistem WRB. Meskipun demikian, beberapa konsep dalam sistem USDA tetap dipakai dalam sistem WRB yang dianggap lebih mewakili kepentingan dunia.
 
Sistem ini bersifat hierarkis. Pada aras pertama, terdapat penggolongan 12 (pada versi pertama berjumlah sepuluh) kelompok utama yang disebut ''soil order'' ("ordo tanah"). Mereka adalah
# Entisol (membentuk akhiran -ent)
# Inceptisol (membentuk akhiran -ept)
# Alfisol (membentuk akhiran -alf)
# Ultisol (membentuk akhiran -ult)
# Oxisol (membentuk akhiran -ox)
# Vertisol (membentuk akhiran -vert)
# Mollisol (membentuk akhiran -mol)
# Spodosol (membentuk akhiran -od)
# Histosol (membentuk akhiran -ist)
# Andosol (membentuk akhiran -and)
# Aridisol (membentuk akhiran -id)
# Gleisol (membentuk akhiran )
 
Penamaan berikutnya ditentukan oleh kondisi masing-masing order. Sistem USDA mempertimbangkan aspek pembentukan tanah akibat faktor aktivitas di bumi dan atmosfer.
 
=== Sistem ''World Reference Base for Soil Resources'' ===
{{utama|World Reference Base for Soil Resources}}
Sistem ini, disingkat [[sistem WRB]], merupakan hasil kerja dari tim bentukan FAO dan disarankan oleh Organisasi Ilmu Tanah Sedunia. Berdasarkan kesepakatan pada tahun 1998, sistem WRB menggantikan sistem FAO. Versi terbarunya terbit tahun 2006.
 
Ke dalam sistem WRB terdapat pembagian ''peringkat primer'' dan ''peringkat sekunder''. Peringkat primer merupakan penggambaran terhadap 32 jenis tanah utama dunia. Peringkat kedua merupakan [[kata sifat]] yang menggambarkan keadaan fisik dan [[kimia tanah]]. Berbeda dari sistem USDA, sistem WRB tidak mempertimbangkan aspek iklim sebagai alat untuk pengelompokan.
 
== Pakar pedologi di Indonesia ==
* E.C.J. Mohr (1873–1970)
* J. van Schuylenborgh
* Moh.Isa Darmawidjaja
* Rudi Dudal (Belgia)
* M. Soepraptohardjo
* Tejoyuwono Notohadiprawiro
* Sarwono Hardjowigeno
 
== Catatan kaki dan rujukan ==
 
{{reflist}}
 
[[Kategori:Pedologi| Ilmu tanah]]
 
[[ar:علوم التربة]]
[[en:Pedology]]
[[deda:BodenkundeJordbundslære]]
[[esfa:Pedologíaپدولوژی]]
[[frja:Pédologie土壌学]]
[[it:Pedologia]]
[[he:פדולוגיה]]
[[nl:Bodemkunde]]
[[ptpl:PedologiaGleboznawstwo]]
[[ru:Почвоведение]]
[[zh:土壤学]]
[[tr:Agroloji]]