Bahasa Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pembaruan bahasa dan penulisan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(207 revisi perantara oleh 84 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Language
|name =Bahasa Aceh
|nativename =Bahsa باس اچيه<br />''Basa Acèh''
|familycolor =Austronesia Austronesian
|states =[[ {{Flag|Indonesia]]}}
|region=wilayah pesisir* [[Aceh]] (Wilayah Otonom Indonesia)
|ethnicity = [[Suku Aceh|Aceh]]
|speakers= 3.500.000 (2000) <ref>[http://www.ethnologue.com/show_language.asp?code=ace Ethnologue]</ref>
|speakers = 3.500.000 (2000)<ref>[http://www.ethnologue.com/show_language.asp?code=ace Ethnologue]</ref>
|fam1=[[Bahasa-bahasa Austronesia|Austronesia]]
|fam1 = [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]]
|fam2=[[Bahasa-bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]] (MP)
|fam3fam2 = [[Bahasa-Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti|MP IntiMelayu-Polinesia]]
|fam4fam3 = [[Bahasa-Rumpun bahasa Melayu-SumbawaChamik|Melayu-SumbawaChamik]]
|script=
|fam5=[[Bahasa-bahasa Aceh-Cam|Aceh-Cam]]
* [[Alfabet Latin]]
|iso3=ace}}
* [[Abjad Arab]] ([[Abjad Jawi|Jawi]])
'''Bahasa Aceh''' adalah bagian dari [[Austronesia|rumpun bahasa Austronesia]]. Bahasa ini dituturkan di [[Aceh]], dominan di sebagian besar wilayah pesisir ujung utara Sumatera. Bahasa Aceh memiliki hubungan erat dengan kelompok [[bahasa-bahasa Cam|bahasa Cam]] di [[Kamboja]] dan [[Vietnam]].
|iso3 = ace
 
|contoh_berkas=WIKITONGUES- T.A., Iqbal, and Kalam speaking Acehnese.webm
|contoh_deskripsi=Dua orang penutur bahasa Aceh
|sk=NE
|HAM=ya
|contoh_teks=Bandum ureuëng lahé deungon meurdéhka, dan deungon martabat dan hak njang saban. Ngon akai geuseumiké, ngon haté geumeurasa, bandum geutanjoë lagèë sjèëdara. Hak dan keumuliaan.
|contoh_suara=Universal Declaration of Human Rights - ace - adam - Art1.ogg
|pranala_HAM=https://www.ohchr.org/en/human-rights/universal-declaration/translations/achehnese
}}
'''Bahasa Aceh''' adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat [[suku Aceh|Aceh]] yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Chamik|Chamik]], cabang dari rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]], cabang dari rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]].<ref>{{cite journal|author= Riris Tiani|title= Korespondesi Bunyi Bahasa Aceh dan Bahasa Gayo|journal= Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra|volume= 13|number= 2|date= Mei 2018|url= https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/19327|issn= 0216-535X}}</ref>
 
== Penggolongan ==
[[Berkas:Languages of Northern Sumatra id.svg|jmpl|300px|Penutur bahasa Aceh ditandai dengan kode bahasa '''ace''' (warna merah) yang terdapat di sepanjang pesisir [[Aceh]].]]
 
Bahasa Aceh termasuk dalam kelompok bahasa [[Rumpun bahasa Chamic|Chamic]], cabang dari rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]], cabang dari rumpun bahasa [[Austronesia]]. Bahasa-bahasa yang memiliki kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa [[bahasa Cham|Cham]], [[bahasa Roglai|Roglai]], [[bahasa Jarai|Jarai]], [[bahasa Rade|Rade]] dan 6 bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamic. Bahasa-bahasa lainnya yang juga berkerabat dengan bahasa Aceh adalah [[bahasa Melayu]] dan [[bahasa Minangkabau]].
 
== Persebaran ==
 
Bahasa Aceh tersebar terutama di wilayah pesisir Aceh. Bahasa ini dituturkan mulai dari Manyak Payed, Aceh Tamiang di pesisir timur sampai ke Trumon, Aceh Selatan di pesisir barat.
 
=== Pesisir Timur Aceh ===
# [[Kota Sabang]]
# [[Banda Aceh]]
# [[Aceh Besar]]
# [[Pidie]]
# [[Pidie Jaya]]
# [[Bireuen]]
# [[Aceh Utara]]
# [[Lhokseumawe]]
# [[Aceh Timur]] (kecuali di 3 kecamatan, [[Serba Jadi, Aceh Timur|Serba Jadi]], [[Peunaron, Aceh Timur|Peunaron]] and [[Simpang Jernih, Aceh Timur|Simpang Jernih]] di mana [[bahasa Gayo]] dipakai)
# [[Langsa]]
# [[Aceh Tamiang]], di kecamatan [[Manyak Payed, Aceh Tamiang|Manyak Payed]]
 
=== Pesisir barat Aceh ===
# [[Aceh Jaya]]
# [[Aceh Barat]]
# [[Nagan Raya]]
# [[Aceh Barat Daya]] (kecuali di kecamatan [[Susoh, Aceh Barat Daya|Susoh]] di mana [[bahasa Jamee]] dituturkan)
# [[Aceh Selatan]] (disebut juga [[bahasa Bakongan]]; bercampur dengan [[bahasa Kluet]] dan [[bahasa Jamee]])
 
== Sejarah ==
Pada tahun 1931 pemerintah [[Hindia Belanda]] di Aceh menghendaki supaya bahasa Aceh dipergunakan sebagai [[bahasa pengantar]] di sekolah-sekolah rakyat, di samping [[bahasa Melayu]] yang sudah pernah digunakan sebelumnya. Namun para cendikiawan Aceh yang di antaranya terdiri dari beberapa tokoh ''[[ulee balang]]'' tidak menyetujui maksud pemerintah Hindia Belanda tersebut. Para cendikiawan Aceh menganggap usaha pemerintah itu akan mencegah berkembangnya bahasa Melayu di Aceh. Dengan demikian akan menghambat rakyat Aceh untuk mengerti bahasa tersebut yang amat diperlukan bagi pengembangan ekonomi mereka, dan dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Tetapi pemerintah Hindia Belanda di Aceh tetap bersikeras untuk melaksanakan rencana itu. Maka pada tanggal 1 Juli 1932, pemerintah Hindia Belanda menetapkan secara resmi pemakaian bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah rakyat sebagai pengganti bahasa Melayu kecuali di beberapa daerah yang tidak dihuni oleh etnis Aceh.
 
Meskipun bahasa Aceh telah ditetapkan sebagai bahasa pengantar sejak tanggal l Juli 1932, tetapi bahasa Melayu pada beberapa sekolah masih tetap digunakan. Menurut laporan umum pemerintah Hindia Belanda tentang pendidikan di Aceh pada tahun 1933 dan tahun 1934, masih terdapat 88 buah [[sekolah rakyat]] yang berada di kota-kota besar di Aceh yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar, dan yang lainnya (sebanyak 207 buah) telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar. Sekolah yang telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar yaitu Langsa 16 sekolah, Lhok Seumawe 60 sekolah, Sigli 42 sekolah, Kutaraja 42 sekolah, Meulaboh 30 sekolah dan Tapak Tuan 17 sekolah. Sedangkan sekolah-sekolah yang tetap menggunakan bahasa Melayu yaitu Langsa 38 sekolah, Lhok Seumawe 5 sekolah, Sigli 6 sekolah, Kutaraja 7 sekolah, Meulaboh 1 sekolah dan Tapak Tuan 34 sekolah.
 
Menurut [[J. Jongejans]] yang menjabat sebagai [[residen]] di Aceh sejak 5 Maret 1936 hingga bulan September 1938, pada tahun 1939 dari 328 buah jumlah sekolah rakyat yang terdapat di seluruh Aceh, 210 buah di antaranya telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa bantu/pengantar di sarnping bahasa Melayu.<ref>{{Cite book|last=Sufi|first=Rusdi|date=1998|url=http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=fstream&fid=1543&bid=4833|title=Gerakan Nasionalisme di Aceh (1900–1942)|location=Banda Aceh|publisher=Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh|isbn=979-95312-4-1|pages=19-21}}</ref>
 
== Literatur ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Handgeschreven boek in Acehs schrift TMnr 2454-4a.jpg|jmpl|Hikayat Prang Sabi]]
Sampai e Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh]</ref>
 
Sampai saat ini manuskrip berbahasa Aceh tertua yang dapat ditemukan berasal dari tahun 1069 H (1658/1659 M) yaitu Hikayat Seuma'un.<ref>Durie, Mark. 1996. [http://www.jstor.org/pss/3623033 Framing the Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh]</ref>
Sebelum penjajahan [[Belanda]] (1873 - 1942), hampir semua literatur berbahasa Aceh berbentuk [[puisi]] yang dikenal dengan ''[[hikayat (Aceh)|hikayat]]''. Sedikit sekali yang berbentuk [[prosa]] dan salah satunya adalah ''Kitab Bakeu Meunan'' yang merupakan terjemahan kitab ''Qawaa'id al-Islaam''.<ref>[http://tambeh.wordpress.com/2009/06/29/14/ Hikayat Aceh Telah Mati]</ref>
 
Sebelum penjajahan [[Belanda]] (1873–1942), hampir semua literatur berbahasa Aceh berbentuk [[puisi]] dalam bentuk ''[[hikayat (Aceh)|hikayat]]'' atau [[nazam]]. Sedikit sekali yang berbentuk [[prosa]] dan salah satunya adalah ''Kitab Bakeu Meunan'' yang merupakan terjemahan kitab ''Qawaa'id al-Islaam''.<ref>[http://tambeh.wordpress.com/2009/06/29/14/ Hikayat Aceh Telah Mati]</ref>
Setelah kedatangan Belanda barulah muncul karya tulis berbahasa Aceh dalam bentuk prosa yaitu pada tahun 1930-an, seperti ''Lhee Saboh Nang'' yang ditulis oleh Aboe Bakar dan De Vries.<ref>Thurgood, Graham.2007.[http://www.acehinstitute.org/aceh_fp_grahamthurgood.pdf The Historical Place of Acehnese:The Known and the Unknown]</ref> Setelah itu barulah bermunculan berbagai karya tulis berbentuk prosa namun demikian masih tetap didominasi oleh karya tulis berbentuk ''hikayat''.
 
Setelah kedatangan Belanda barulah muncul karya tulis berbahasa Aceh dalam bentuk prosa yaitu pada tahun 1930-an, seperti ''Lhee Saboh Nang'' yang ditulis oleh Aboe Bakar dan De Vries.<ref>Thurgood, Graham.2007.[http://www.acehinstitute.org/aceh_fp_grahamthurgood.pdf The Historical Place of Acehnese:The Known and the Unknown] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100713223327/http://www.acehinstitute.org/aceh_fp_grahamthurgood.pdf |date=2010-07-13 }}</ref> Setelah itu barulah bermunculan berbagai karya tulis berbentuk prosa namun demikian masih tetap didominasi oleh karya tulis berbentuk ''hikayat''.
 
== Media massa ==
Sampai saat ini belum ada surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa Aceh. Pada tahun 2020 diluncurkan majalah berbahasa Aceh untuk pertama kalinya, yaitu Majalah Neurôk. Penerbitan ini digagas oleh seorang budayawan Aceh yaitu Ayah Panton.<ref>{{Cite news|title=Neurok, Majalah Berbahasa Aceh Pertama Diluncurkan|url=https://aceh.tribunnews.com/2020/10/14/neurok-majalah-berbahasa-aceh-pertama-diluncurkan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2022-10-25|last=Dani|first=Subur|date=2020-10-14}}</ref>
 
== Fonologi ==
{{Main|Fonologi bahasa Aceh}}
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454-4a.jpg|thumb|Hikayat Prang Sabi]][[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454-1.jpg|thumb|Hikayat Akhbarul Karim]]
[[Berkas:Ie Beuna Narit Aceh.JPG|jmpl|Rambu peringatan tsunami dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Aceh.]]
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454-2.jpg|thumb|Hikayat Banta Beuransah]]
Berikut adalah fonem-fonem bahasa Aceh.
 
Berikut adalah fonem-fonem bahasa Aceh.
{| class="IPA wikitable"
|+Vokal<ref name="Al-Harbi 2003 10">{{Harvcoltxt|Al-Harbi|Al-Ahmadi|2003|p=10}}</ref>
|-
!rowspan=2|
Baris 65 ⟶ 117:
|}
 
[[Vokal]] biasanya berada di pasangan mulut/sengau, meskipun hanya ada tiga vokal sengau pertengahan dan ada vokal oral pertengahan yang jumlahnya dua kali lebih banyak. {{IPA|/ʌ/}} tidak benar-benar di tengah, meskipun ditampilkan di sini karena alasan estetika. Demikian pula, {{IPA|/ɨ/}} juga ditampilkan sebagai ({{IPA|[ɯ]}} yang lebih ke belakang.{{fact|date=March 2009}}
Selain vokal monoftong di atas, bahasa Aceh juga memiliki 5 diftong oral, masing-masing dengan pasangan sengau:<ref>{{Harvcoltxt| name="Al-Harbi|Al-Ahmadi| 2003|p= 10}}<" /ref>
* {{IPA|/iə ɨə uə ɛə ɔə/}}
* {{IPA|/ĩə ɨ̃ə ũə ɛ̃ə ɔ̃ə/}}
Baris 77 ⟶ 129:
![[Konsonan langit-langit|Langit-langit]]
![[Konsonan langit-langit belakang|Langit-langit{{br}}belakang]]
![[Konsonan celah suara|GlotisCelah suara]]
|-align=center
![[Konsonan sengau|Sengau]]
Baris 115 ⟶ 167:
|}
 
{{IPA|/s/}} adalah alveodental laminal. {{IPA|/ʃ/}} secara teknis berupa post-alveolar tapitetapi dikelompokkan dalam kolom langit-langit untuk alasan estetika.
 
== Ejaan ==
Bahasa Aceh telah mengalami berulang kali perubahan ejaan, mulai penggunaan [[huruf Arab]], [[huruf Latin]] [[ejaan lama]], dan sekarang adalah [[Ejaan Yang Disempurnakan]].
[[Berkas:Kamus_Bahasa_Aceh_-_Indonesia.jpg|150px|right|thumb|Kamus bahasa Aceh-Indonesia.]]
 
Bahasa Aceh telah mengalami berulang kali perubahan ejaan, mulai penggunaan [[huruf Arab]], [[huruf Latin]] [[ejaan lama]], dan sekarang adalah [[Ejaan Yang Disempurnakan]].
Berikut adalah pedoman ejaannya:<ref>[http://bahasaaceh.wordpress.com/2008/11/12/ejaan-bahasa-aceh/ Ejaan Bahasa Aceh]</ref><ref>[http://rangkang.nanggroe.com/2009/03/07/standar-penulisan-bahasa-aceh-yang-ditetapkan-pemerintah-indonesia/ Standar penulisan bahasa Aceh yang ditetapkan pemerintah Indonesia]</ref>
 
* A a
* Ee ({{bunyiIPA|schwa.ogg|ə}} dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "dekat"; contohnya: le (banyak).
* ÈèE e ({{bunyiIPA|open-mid front unrounded vowelschwa.ogg|ɛə}}) dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "bebekdekat";. contohnyaContoh: pèngle (uangbanyak), pèh (pukul/tumbuk), dll.
* ÉéEU eu ({{bunyiIPA|close-mid frontcentral unrounded vowel.ogg|eɨ}}) dibacatidak sepertiada huruf /e/padanannya dalam katabahasa "kue";Indonesia. contohnyaContoh: eu (olehlihat).
* È è {{bunyiIPA|open-mid front unrounded vowel.ogg|ɛ}} dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "bebek". Contoh: pèng (uang), pèh (pukul/tumbuk), dll.
* Ëë, tidak ditemui padanannya dalam [[bahasa Indonesia]].
* ÖöÉ é ({{bunyiIPA|close-mid backfront unrounded vowel.ogg|ʌe}}) dibaca seperti huruf vokal dasar /ɔe/, tetapidalam diucapkankata dengan"kue". mulutContoh: terbuka; contohnya mantöng (masiholeh), böh (buang), .
* Ë ë, tidak ditemui padanannya dalam [[bahasa Indonesia]].
* Ôô ({{bunyiIPA|open-mid back rounded vowel.ogg|o}}) dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "soto", "foto", "tato"; contohnya: bôh (taruh), sôh (tinju), tôh (mengeluarkan).
* I i
* Oo ({{bunyiIPA|close-mid back rounded vowel.ogg|ɔ}}) dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "tolong", "bom"; contohnya: boh (buah), soh (kosong), toh (mana)
* Ö ö {{bunyiIPA|Open-mid back unrounded vowel.ogg|ʌ}} dibaca seperti huruf vokal dasar /ɔ/, tetapi diucapkan dengan mulut terbuka. Contoh: mantöng (masih), böh (buang),
* Ô ô {{bunyiIPA|close-mid back rounded vowel.ogg|o}} dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "soto", "foto", "tato". Contoh: bôh (taruh), sôh (tinju), tôh (mengeluarkan).
* O o {{bunyiIPA|open-mid back rounded vowel.ogg|ɔ}} dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "tolong", "bom". Contoh: boh (buah), soh (kosong), toh (mana)
* U u
 
Huruf vokal sengau:
* 'A 'a pengucapannya sengau seperti /a/ dalam kata “maaf”; contohnya: 'ap (suap), meu'ah (maaf)
* 'I 'i pengucapannya sengau seperti /i/ dalam kata “angin”; contohnya: ca’ië (laba-laba), kh’iëng (busuk), dll
* 'U 'u pengucapannya sengau; contohnya: meu'uë (bajak),
* 'È 'è pengucapannya sengau seperti /e/ dalam kata “pamer”; contohnya: pa‘è (tokek), meu‘èn (main)
* 'I 'i pengucapannya sengau seperti /i/ dalam kata “angin”; contohnya: ca’ië (laba-laba), kh’iëng (busuk), dll
* 'U 'u pengucapannya sengau; contohnya: meu'uë (bajak),
* 'O 'o pengucapannya sengau; contohnya: ma’op (hantu/untuk menakuti anak-anak)
 
== ContohSistem penulisan ==
Pada awalnya, bahasa Aceh menggunakan [[aksara Arab]] yang disebut dengan "jawoe" atau [[aksara Jawi]] dalam bahasa Melayu. Sejak kolonialisasi Belanda, bahasa Aceh menggunakan [[aksara Latin]] dengan penambahan huruf é, è, ë, ö, dan ô. Bunyi /ɨ/ dilambangkan oleh "eu" dan bunyi /ʌ/ diwakilkan oleh "ö". Huruf f, q, v, x, dan z hanya digunakan dalam kata serapan.
[[Berkas:Terjemah_Al-Qur%27an_dalam_Bahasa_Aceh.jpg|150px|right|thumb|Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Aceh.]]
 
{|class="wikitable"
* Peue haba? = Apa kabar?
|+Vokal<ref>[http://www.omniglot.com/writing/acehnese.htm Omniglot]</ref>
* Haba gèt = Kabar baik.
![[Grafem]]
* Lôn piké geutanyoë han meureumpök lé = Saya kira kita takkan bersua lagi.
![[Fonem]]<br />([[International Phonetic Alphabet|IPA]])
* Lôn jép ië u muda = Saya minum air kelapa muda.
!Suku kata terbuka
!Suku kata tertutup
|-
!a
|/a/
|''ba'' /ba/ ‘bawa’
|''bak'' /baʔ/ ‘pada, pohon’
|-
!e
|/ə/
|''le'' /lə/ ‘banyak’
|''let'' /lət/ ‘cabut’
|-
|/e/
|''baté'' /bate/ ‘baki pinang’
|''baték'' /bateʔ/ ‘batik’
|-
|/ɛ/
|''bèe'' /bɛə/ ‘bau’
|''bèk'' /bɛʔ/ ‘jangan’
|-
!eu
|/ɯ/
|keu /kɯ/ ‘untuk’
|keuh /kɯh/ ‘jadi (seperti, ''nyan keuh'')’
|-
!i
|/i/
|''di'' /di/ 'di, dari'
|''dit'' /dit/ 'sedikit'
|-
!o
|/ɔ/
|''yo'' /jɔ/ ‘takut’
|''yok'' /jɔʔ/ ‘goyang’
|-
|/o/
|''rô'' /ro/ ‘tumpah’
|''rôh'' /roh/ ‘masuk’
|-
|/ʌ/
|''pö'' /pʌ/ ‘terbang’
|''pöt'' /pʌt/ ‘petik’
|-
!u
|/u/
|''su'' /su/ ‘suara’
|''suet'' /suət/ ‘mengeluarkan’
|}
 
{|class="wikitable"
|+Konsonan<ref>[http://www.omniglot.com/writing/acehnese.htm Omniglot]</ref>
![[Grafem]]
![[Fonem]]<br />([[International Phonetic Alphabet|IPA]])
!Catatan
|-
!b
|/b/
|
|-
!c
|/c/
|
|-
!d
|/d/
|
|-
!f
|/f/
|Digunakan dalam kata asing; biasanya diganti dengan '''p''' (/p/).
|-
!g
|/g/
|
|-
!h
|/h/
|
|-
!j
|/ɟ/
|
|-
!k
|/k/, /ʔ/ pada akhir suku kata.
|
|-
!l
|/l/
|
|-
!m
|/m/
|
|-
!mb
|/mb/
|
|-
!n
|/n/
|
|-
!nd
|/nd/
|
|-
!ng
|/ŋ/
|
|-
!ngg
|/ŋg/
|
|-
!nj
|/ɳʲ/
|
|-
!ny
|/ɲ/
|
|-
!p
|/p/
|
|-
!q
|/q, k/
|Digunakan dalam kata asing; biasanya diganti dengan '''k''' (/k/).
|-
!r
|/r/
|
|-
!s
|/s/
|
|-
!sy
|/ʃ/
|
|-
!t
|/t/
|
|-
!v
|/v/
|Digunakan dalam kata asing; biasanya diganti dengan '''b''' (/b/).
|-
!w
|/w/
|
|-
!x
|/ks/
|Digunakan dalam kata asing; biasanya diganti dengan '''ks''' (/ks/).
|-
!y
|/j/
|
|-
!z
|/z/
|Digunakan dalam kata asing.
|}
 
== Sastra ==
Berikut adalah daftar beberapa karya sastra terkenal dalam bahasa Aceh:
* [[Hikayat Prang Sabi]]
* [[Hikayat Malem Diwa]]
* Hikayat Sultan Aceh Meureuhom (Sultan Iskandar Muda)
* Hikayat Banun Setia
* Hikayat Putroe Meulue
* Hikayat Meurah Silu
* Hikayat Putroe Lindong Buleuen
* Hikayat Banta Amat Ngon Nahuda Seukeum
* Hikayat Aulia Tujoh
* Hikayat Prang Aceh
* Hikayat Pocut Muhammad
* Hikayat Prang Cut Ali
* Hikayat Putroe Ijo
* Hikayat Peureudan Ali
* Hikayat Nun Parisi
* Hikayat Nabi Ibrahim
* Hikayat Nabi Yusuf
* Hikayat Nabi Musa
* Hikayat Nubeuet Nabi
* Hikayat Tajul Muluk
* Hikayat Ranto Ngon Hikayat Teungku di Meukek
* Hikayat Raja Bada
* Haba Amat Rhang Manyang
* Haba Putroe Neng
* Haba Magasang dan Magaseueng <ref>{{Cite web|url=https://tengkuputeh.com/2017/12/16/hikayat-hikayat-dari-negeri-aceh/|title=HIKAYAT-HIKAYAT DARI NEGERI ACEH|last=tengkuputeh|date=2017-12-15|website=Tengkuputeh|language=en|access-date=2019-09-23}}</ref>
 
== Contoh ==
* Pé Haba? = Apa kabar?
* Haba Get = Kabar baik
* Lôn Pikê Gétanyôë Han Mérémpök Lê = Saya Pikir Kita Tidak Bertemu Lagi
* Lôn Jêp Ië U Muda = Saya minum air kelapa muda.
* Agam ngön inöng = pria dan wanita
* Lôn = saya
* Kah, droë Drôn, Gata = kamu, andaEngkau, Anda
* H'anHan = tidakTidak
* NaKana = adaTelah Ada
* Pajôh = makan
* Jih, dijih, gobnyanGobnyan = dia, beliauBeliau
* CeudahCédah that gobnyan. = Cantik/Tampan sekali dia.Beliau
* Lôn meu'enméen bhan bak blang thô. = Saya bermain bola di sawah kering.
 
== KepustakaanGaleri ==
<gallery>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Handgeschreven boek in Acehs schrift TMnr 2454-1.jpg|Hikayat Akhbarul Karim
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Handgeschreven boek in Acehs schrift TMnr 2454-2.jpg|Hikayat Banta Beuransah
</gallery>
 
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin|30em|indent=yes}}
* {{cite book |last=Al-Harbi |first=Awwad Ahmad Al-Ahmadi |year=1991 |chapter=Arabic Loanwords in Acehnese |editor1=Bernard Comrie |editor2=Mushira Eid |title=Perspectives on Arabic Linguistics: Papers from the Annual Symposium on Arabic Linguistics. Volume III: Salt Lake City, Utah 1989 |location=Amsterdam |publisher=John Benjamins Publishing Company |chapter-url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=EVBAAAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA93&dq=acehnese+language&ots=ZPU2Tgcss4&sig=4Qz-MyXwqIRVEjFj_cM_E1EVg9g&redir_esc=y#v=onepage&q=acehnese%20language&f=false |isbn=9789027277893 |ref=harv }}
* {{cite journal |last=Al-Harbi |first=Awwad Ahmad Al-Ahmadi |year=2003 |title=Acehnese Coda Condition: An Optimality-Theoretic Account |journal=Umm Al-Qura University Journal of Educational and Social Sciences and Humanities |volume=15 |issue=1 |pages=9–28 |url=http://roa.rutgers.edu/article/view/604 |ref=harv }}
* {{cite journal |last=Asyik |first=Abdul Gani |year=1982 |title=The Agreement System in Acehnese |journal=Mon–Khmer Studies |volume=11 |pages=1–33 |url=http://sealang.net/sala/archives/pdf8/abdul1982agreement.pdf |ref=harv }}
* {{cite thesis |last=Asyik |first=Abdul Gani |year=1987 |title=A Contextual Grammar of Acehnese sentences |type=PhD |publisher=University of Michigan |url=https://www.researchgate.net/publication/34661847_A_contextual_grammar_of_Acehnese_sentences |ref=harv }}
* {{cite thesis |last=Aziz |first=Zulfadli A. |year=2014 |title=A Sociolinguistic Investigation of Acehnese with a Focus on West Acehnese: A stigmatised dialect. |type=PhD |publisher=University of Adelaide |url=https://digital.library.adelaide.edu.au/dspace/handle/2440/92352 |ref=harv }}
* {{cite thesis |last=Daud |first=Bukhari |year=1997 |title=Writing and Reciting Acehnese: Perspectives on Language and Literature in Aceh |type=PhD |publisher=[[University of Melbourne]] |ref=harv}}
* {{cite book |last1=Daud |first1=Bukhari |last2=Durie |first2=Mark |year=1999 |title=Kamus Basa Acèh, Kamus Bahasa Aceh : Acehnese-Indonesian-English Thesaurus |url=http://sealang.net/archives/pl/pdf/PL-C151.pdf |series=Pacific Linguistics |volume=C151 |location=Canberra |publisher=Research School of Pacific and Asian Studies, Australian National University |isbn=978-0-85883-506-1 |ref=harv }}
* {{cite book |last=Durie |first=Mark |authorlink=Mark Durie |year=1985a |title=A Grammar of Acehnese: On the Basis of a Dialect of North Aceh |series=Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde |volume=112 |url= |location=Dordrecht, Belanda dan Cinnaminson, AS |publisher=Foris Publications |isbn=9067650749 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1985b |title=Control and Decontrol in Acehnese |journal=Australian Journal of Linguistics |volume=5 |issue=1 |pages=43-53 |doi=10.1080/07268608508599335 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1987 |title=Grammatical Relations in Acehnese |journal=Studies in Language |volume=11 |number=2 |pages=365–399 |doi=10.1075/sl.11.2.05dur |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1988 |title=The So-Called Passive of Acehnese |url=https://archive.org/details/sim_language_1988-03_64_1/page/104 |journal=Language |volume=64 |number=1 |pages=104–113 |jstor=414788 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1990 |title=Proto-Chamic and Acehnese Mid Vowels: Towards Proto-Aceh-Chamic |journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies |volume=53 |issue=1 |pages=100–114 |jstor=618972 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Durie |first=Mark |year=1995 |chapter=Acehnese |editor1=Darrel T. Tryon |title=Comparative Austronesian Dictionary: An Introduction to Austronesian Studies. Part 1: Fascicle 1 |series=Trends in Linguistics. Documentation |volume=10 |location=Berlin |publisher=[[Walter de Gruyter|De Gruyter Mouton]] |pages=407–420 |isbn=978-3-11-088401-2 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1996 |title=Framing the Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh |url=https://archive.org/details/sim_oceanic-linguistics_summer-1996_35_1/page/113 |journal=Oceanic Linguistics |volume=35 |issue=1 |pages=113–137 |jstor=3623033 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Lawler |first=John M. |year=1977 |chapter=A Agrees with B in Achenese: A Problem for Relational Grammar |editor1=Peter Cole |editor2=Jerrold M. Sadock |title=Grammatical Relations |series=Syntax and Semantics |volume=8 |location=New York |publisher=Academic Press |pages=219–48 |doi=10.1163/9789004368866_010 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Lawler |first=John M. |year=1988 |title=On the Questions of Acehnese 'Passive' |volume=64 |issue=1 |pages=114–117 |doi=10.2307/414789 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Legate |first=Julie Anne |year=2012 |title=Subjects in Acehnese and the Nature of the Passive |journal=Language |volume=88 |number=3 |pages=495–525 |doi=10.1353/lan.2012.0069 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Legate |first=Julie Anne |year=2014 |title=Voice and V: Lessons from Acehnese |location=Cambridge |publisher=MIT Press |isbn=978-0-262-52660-9 |ref=harv}}
* {{cite journal |last1=Pillai |first1=Stefanie |last2=Yusuf |first2=Yunisrina Qismullah |year=2012 |title=An Instrumental Analysis of Acehnese Oral Vowels |journal=Language and Linguistics |volume=13 |issue=6 |pages=1029–1050 |url=https://www.researchgate.net/publication/241688798_An_Instrumental_Analysis_of_Acehnese_Oral_Vowels |ref=harv }}
* {{cite book |last=Sidwell |first=Paul |year=2005 |chapter=Acehnese and the Aceh-Chamic language family |editor1=Anthony Grant |editor2=Paul Sidwell |title=Chamic and Beyond: Studies in Mainland Austronesian Languages |series=Pacific Linguistics |volume=569 |pages=211–246 |publisher=Pacific Linguistics, The Australian National University |chapter-url=http://sealang.net/archives/pl/pdf/PL-569.211.pdf |ref=harv }}
* {{cite journal |last=Sidwell |first=Paul |year=2006 |title=Dating the Separation of Acehnese and Chamic by Etymological Analysis of the Aceh-Chamic Lexicon |journal=Mon-Khmer Studies |volume=36 |pages=187–206 |doi=10.15144/MKSJ-36.187 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Sidwell |first=Paul |chapter=What Can the Mon-Khmer Lexical Borrowings in Acehnese Tell Us? |editor1=John Bowden |editor2=Nikolaus P. Himmelmann |editor3=Malcolm Ross |title=A Journey Through Austronesian and Papuan Linguistic and Cultural Space: Papers in Honour of Andrew K. Pawley |series=Pacific Linguistics |volume=615 |pages=271–282 |publisher=Pacific Linguistics, The Australian National University |year=2010 |doi=10.15144/PL-615.271 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Stokhof |first=W. A. L. |year=1988 |title=A Modern Grammar of Acehnese: Some Critical Observations |journal=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde |volume=144 |issue=2/3 |pages=323–350 |jstor=27863951 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Stokhof |first=W. A. L. |year=1992 |title=On Nasality in Acehnese |journal=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde |volume=148 |issue=2 |pages=247–261 |jstor=27864352 |ref=harv}}
* {{cite conference |last=Thurgood |first=Graham |title=The Historical Place of Acehnese: The Known and the Unknown |year=2007 |conference=First International Conference of Aceh and Indian Ocean Studies |location=Banda Aceh |url=http://atdr.unsyiah.ac.id:8080/jspui/handle/123456789/9464 |ref=harv |access-date=2020-04-13 |archive-date=2019-05-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190528035200/http://atdr.unsyiah.ac.id:8080/jspui/handle/123456789/9464 |dead-url=yes }}
* {{cite journal |last1=Yusuf |first1=Yunisrina Qismullah |last2=Pillai |first2=Stefanie |year=2016 |title=An Instrumental Study of Oral Vowels in the Kedah Variety of Acehnese |journal=Language Sciences |volume=54 |pages=14–25 |doi=10.1016/j.langsci.2015.09.001 |ref=harv}}
* {{cite journal |last2=Pillai |first2=Stefanie |last1=Yusuf |first1=Yunisrina Qismullah |last3=Ali |first3=Najwa Tgk. Armia Mohd. |title=Speaking Acehnese in Malaysia |url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0271530912000365 |journal=Language & Communication |volume=33 |number=1 |year=2013 |pages=50–60 |doi=10.1016/j.langcom.2012.08.004 |ref=harv }}
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
{{InterWiki|code=ace}}
{{wiktionaryWiktionary}}
* {{ethnologue|ace}}
* {{id}} [http://bahasaaceh.wordpress.com Blog Belajar Bahasa Aceh]
* {{ace}} {{en}} {{id}} [http://meurunoe.nasabebahasaaceh.com/ Portal Belajar Bahasa MeurunoeAceh]
* {{id}} [http://tambehmeurunoe.wordpressnasabe.com/ TambehBelajar Bahasa Aceh]
* [https://www.youtube.com/watch?v=-6L0Uxzf5-Y&ab_channel=ILoveLanguages%21 Ucapan dan contoh perkataan dalam bahasa Aceh] - kanal I Love Languages di Youtube
 
{{Rumpun bahasa Chamik}}
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{bahasa-stub}}
{{DEFAULTSORT:Aceh, Bahasa}}
 
<!--Categories-->
<!--Interwikis-->
 
[[Kategori:Bahasa Aceh| ]]
[[Kategori:Suku Aceh]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa di Aceh]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia]]
 
[[Kategori:Rumpun bahasa Chamik]]
[[ace:Bahsa Acèh]]
[[an:Idioma achenés]]
[[bn:আচে ভাষা]]
[[ca:Axinès]]
[[de:Achinesische Sprache]]
[[diq:Açehki]]
[[en:Acehnese language]]
[[eo:Aĉea lingvo]]
[[es:Idioma achenés]]
[[fi:Aceh’n kieli]]
[[fr:Aceh (langue)]]
[[gl:Lingua achinesa]]
[[hif:Acehnese bhasa]]
[[hr:Ačinski jezik]]
[[it:Lingua aceh]]
[[ja:アチェ語]]
[[jv:Basa Acèh]]
[[lt:Ačehų kalba]]
[[ms:Bahasa Aceh]]
[[nl:Atjehs]]
[[pl:Język aceh]]
[[pms:Lenga aceh]]
[[pt:Língua achém]]
[[ru:Ачехский язык]]
[[rw:Icyace]]
[[sv:Acehnesiska]]
[[ta:அச்சே மொழி]]
[[th:ภาษาอาเจะห์]]
[[uk:Ачехська мова]]
[[yo:Achinese]]